NAMA : ……………………………………………………………
NPM :………………………………………………………….
KEL : ………………………………………………………
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi
Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-
Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Buku panduan praktikum basic
medical science laboratorium patologi anatomi tahun ajaran 2017/2018.
Buku panduan ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga Buku panduan praktikum basic
medical science laboratorium patologi anatomi ini dapat memudah
praktikan dalam memahami materi dalam praktikum.
Bandar lampung, 30 november
Penyusun
Editor
dr Iskandar
dr. Yesi Nurmalasari, M. Kes
Disusun oleh
Prabu Tirta Aji
Diki Riyanto
Ardha Abdullah
Bakas Sakti
Zata Sabrina
Salma Sanna Kuswara
Ayu Amalia Pangesty
Divia Oktari
Nuzella Mutiara
Bimo Nugroho Sakti
PERATURAN UMUM
• Nilai pretest + postest = 75
• Nilai <70 akan diberikan tugas (remedial)
• Nilai <20 Akan di lakukan Pretest ulang
• Bila terlambat >15 menit Tanpa alasan yang jelas tidak boleh
mengikuti praktikum dan ikut praktikum selanjutnya
• Bila ketahuan mencontek dikenakan sanksi menyalin contekan
sebanyak 10 halaman (sama persis)
• Jika buku panduan (diktat) tidak diisi lengkap atau jika buku
rangkuman tidak diisi dan dipertanyakan dan tidak bisa maka
dikenkan sanksi tegas.
• Bila sakit, sertakan surat keterangan izin sakit
• Tidak boleh pindah kelas praktikum tanpa alasan yang jelas dan
meminta izin MINIMAL. dua hari sebelum praktikum
• KUIS mempunyai nilai Max. 100
• Membawa diktat, pensil warna 1 pak, dan pena biru
PERATURAN KHUSUS
Perempuan
1. Memakai kemeja berkerah dan rok panjang, min semata kaki
(tidak berbahan ciffon rok dan baju)
2. Baju wajib dimasukkan
3. Tidak memakai celana
4. Memakai sepatu tertutup (tidak boleh crocs, high heels,
wedges) dan kaos kaki wajib di atas mata kaki
5. Memakai Jas Lab lengkap (atribut : name tag, npm, logo
Universitas Malahayati)
6. Membawa pensil warna dan buku gambar (buku panduan/
diktat)
7. Bila tidak berhijab, rambut hitam (tidak boleh diwarnai) dan
harus dikuncir
8. Tidak boleh berdandan berlebihan
Laki-laki
1. Memakai kemeja berkerah dan celana bukan jeans atau chino
(harus bahan dasar)
2. Baju wajib dimasukan
3. Memakai sepatu dan kaos kaki di atas mata kaki
4. Memakai Jas Lab lengkap (atribut : name tag, npm, logo)
5. Membawa pensil warna dan buku gambar
6. Rambut hitam (tidak boleh berwarna) dan pendek (belakang :
tidak boleh menyentuh kerah, tidak menyentuh telinga, tidak
boleh berponi)
7. Tidak boleh memakai accessoris, seperti gelang
DAFTAR ISI
Regulasi Normal, Jejas, Adaptasi, Degenerasi dan Kematian Sel
PRAKTIKUM
PATOLOGI ANATOMI
PERTEMUAN 1
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
Pendahuluan
Tubuh kita terdiri dari sel yang merupakan struktur terkecil yang
mempunyai fungsi mempertahankan sel dalam keadaan seimbang
(homeostasis).
Apabila sel mengalami stress fisiologis atau rangsangan patologis (Jejas),
maka reaksi yang dapat terjadi :
• Beradaptasi
• Cidera yang reversibel
• Kematian (irreversible)
Jika suatu sel gagal atau tidak dapat melakukan respon
adaptasi atau pemulihan, maka sel akan mati.
• Penimbunan pigmen
• Gangguan metabolism
• Defisiensi
2. Progresif
Berkelanjutan berjalan terus kearah yang lebih buruk untuk
penyakit)
Dalam Golongan ini adalah :
• Hipertrofi
• Hiperplasi
• Regenerasi
• Organisasi
A. JEJAS
1. Jejas reversibel
Perubahan patologik yang dapat kembali bila rangsangan
dihilangkan
CONTOH :
– Pembengkakan sel
– Pembengkakan RE
– Penyebaran ribosom
– Perlemakan
– Penggumpalan kromatin inti
2. Jejas ireversibel
B. ADAPTASI SEL
Bentuk Reaksi Sel Jaringan Organ/System Tubuh Terhadap Jejas :
• Atropi
• Hipertropi
• Hiperplasi
• Metaplasi
2. Bahan kimia
Bahan kimia menyebabkan perubahan pada beberapa fungsi sel.
Racun menyebabkan kerusakan hebat pada sel dan kematian
individu.
3. Agen fisik
Trauma mekanik, yg dpt merusak sel (dapat menyebabkan
pergeseran organisasi organel intra sel.
Suhu rendah.
Gangguan suplai darah (vasokontriksi)
Tenaga radiasi
Tenaga listrik
4. Agen mikrobiologi
Bakteri, virus, mikoplasma, klamidia , jamur dan protozoa. (
mengeluarkan toksin )
5. Mekanisme Imun
Reaksi imun sering dikenal sebagai penyebab kerusakan dan penyakit
pada sel.
6. Gagngguan genetik
Mutasi, dapat menyebabkan kelangsungan hidup sel tidak sesuai, atau
tanpa dampak yang diketahui.
7. Gizi
Ketidakseimbangan Nutrisi dan Defisiensi protein-kalori
8. Penuaan
1. ATROFI
Adalah pengerutan ukuran sel dengan hilangnya substansi sel. Bila
jumlah sel yg terlibat cukup, seluruh jaringan dan alat tubuh berkurang
massanya dan menjadi atrofi. Walaupun sel menurun fungsinya, tetapi
sel yang atrofi tidak mati.
Penyebab atrofi :
Jenis-jenis Atrofi :
Atrofi Fisiologik
Perubahan pada alat tubuh dapat mengecil atau menghilang sama
sekali selama proses perkembangan atau kehidupan. Jika alat tubuh
Departemen Laboratorium Patologi Anatomi | BMS
8
Atrofi Senilis
Yauitu pengecilan alat tubuh pada orang yang sudah berusia lanjut.
Hal tersebut dapat dikarenakan banyak hal secara fisiologis
maupun patologis.
Contoh : Hilangnya rangsangan-rangsangan tumbuh.
Atrofi Setempat
Pengecilan alat tubuh akibat keadaan-keadaan tertentu.
Atrofi Numerik
Atrofi akibat berkurangnya parenkim.
Atrofi Inaktivitas
Terjadi akibat hilang atau menurunnya aktifitas tubuh atau
jaringan.
Contoh : Beban kerja otot berkurang
Atrofi Desakan
Terjadi akibat desakan menahun dan massif terhadap suatu alat
tubuh.
2. HIPERTROFI
Hipertrofi yaitu peningkatan ukuran sel dan menyebabkan
penambahan ukuran organ. Ukuran sel (jaringan atau organ yg
menjadi lebih besar dari ukuran normalnya).
Hipertrofi bersifat :
Fisiologik
Hipertrofi murni jika terjadi pada jaringan atas sel permanent dan
dipicu oleh pengngkatan fungsi. Misal : Otot rangka pada
binaragawan dan pada kehamilan uterus membesar.
Patologik
Contoh : Jantung membesar karena hipertensi
• Jantung
• Ginjal
• Kelenjar endokrin
• Usus
• Uterus dll.
Hipertofi fisiologik uterus saat kehamilan
3. METAPLASIA
Definisi :
Metaplasia merupakan perubahan reversibel: pada perubahan
tersebut satu jenis sel dewasa ( epitelial atau mesenkimal) digantikan oleh
sel dewasa lain.
4. HIPERPLASIA
Hiperplasia adalah peningkatan jumlah sel dalam organ atau jaringan.
Fisiologi:
Hormonal proliferasi kelenjar mamae pada masa puber, kehamilan.
Compensatori. Jaringan hati setelah hepatectomi
Patologik
Hyperplasia glandula endometrium
5. DISPLASIA
Sel dalam proses metaplasia berkepanjangan tanpa mereda dapat
mengalami perubahan kearah kemunduran pada sel dewasa, sehingga
timbul keadaan yg disebut displasia.
Ada 3 tahapan :
Ringan 2. sedang dan 3. berat.
• Jika jejas atau iritan dapat diatasi adaptasi dan displasia dapat normal
kembali.
• Tetapi jika keadaan displasia keganasan intra epithelial/insitu (berat dan
tidak ditanggulangi)
6. ANAPLASIA
Merupakan suatu perubahan kea rah kemunduran, terjadi pada sel
dewasa yang berubah menjadi sel yang lebih primitive. Perubahan yang
ireversibel dan merupakan suatu tanda dari keganasan.
DEGENERASI
Yaitu keadaan terjadinya perubahan biokimia intraselular yang
disertai perubahan morfologik akibat jejas non fatal pada sel.
“Reaksi sel terhadap jejas yang masih reversible”
Pada degenerasi terjadi proses :
Penimbunan (storage) atau akumulasi cairan atau zat dalam
organel sel.
Ditemukan kerusakan reticulum endoplasma dan filament
mitokondria
Terbentuk fragmen-partikel yg ( peningkatan tekanan osmosis
(mengandung unsur lipid dan protein (albumin) edema intrasel,
disebut degenerasi albumin.
Jika hal ini berlanjut maka kemunduran (akan terjadi
pembengkakan vesikel , akan tampak vakaula intra sel ini disebut
degenarasi vakuoler atau hidrofik
Kedua proses degenerasi tersebut masih reversible.
Reaksi sel terhadap jejas yang masih reversible disebut degenerasi
Reaksi sel terhadap jejas yang ireversible menuju kematian
disebut nekrosis.
BENTUK PERUBAHAN DEGENERATIF SEL :
1. Degenerasi bengkak keru (claude swelling).
Misal : pada hati banyak lipid yg inti sel terdesak ke satu sisi dan
sitoplasma diduduki (tertibun di dalam sel oleh satu vakuola besar yg berisi
lipid.
Hati yang terserang hebat akan berwarna kuning cerah, jika disentuh
terasa berlemak.
Departemen Laboratorium Patologi Anatomi | BMS
16
CATATAN :
PRAKTIKUM
METAPLASIA SEL
MAKROSKOPIK:
Jaringan compang camping coklat bercampur putih kira-kira 1cc.
MIKROSKOPIK :
Sediaan terdiri dari ektoserviks yang dilapisi sel epitel berlapis gepeng dan
sediaan endoserviks dilapisi epitel kolumner selapis.
Pada bagian endoserviks tampak sel epitel kolumner selapis mengalami
metaplasia menjadi sel epitel gepeng berlapis.
Mikroskopis; Metaplasia
Gambarkan preparat :
Pembesaran 4x :
Pembesaran 10x :
PERTANYAAN:
1. Apa yang dimaksud dengan metaplasia ?
2. Apa yang di maksud dengan Diferensiasi sel ?
3. Apa saja penyebab metaplasia?
4. Sebutkan contoh untuk setiap metaplasia?
5. Apa guna metaplasia ini bagi tubuh?
6. Apakah metaplasia dapat mengganggu fungsi? Contohnyaapa?
JAWABAN :
HIPERPLASIA SIMPLEX
MAKROSKOPIK
Jaringan compang-camping coklat keputihan kira-kira 2cc.
MIKROSKOPIK
Sediaan endometrium dengan mukosa dilapisi selapis epitel kuboid dengan
stroma tampak proliferasi sel epitel meliputi kelenjar.
Sebagian besar kelenjar berbentuk tubulus (bulat-bulat) tidak bersekresi
dan sebagian lain berbentuk kistik dengan inti masih dalam batas normal.
CATATAN :
Makroskopis; Hiperplasia
Mikroskopis; Hiperplasia
Gambarkan preparat :
Pembesaran 4x :
Pembesaran 10x :
PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan hyperplasia ?
2. Apa yang dimaksud dengan Crowded ?
3. Apa yang dimaksud dengan back to back side ?
4. Apa yang dimaksud dengan sel polimorfik dan pleomorfik?
JAWABAN :
Nama lain:
Cloudy sweeling
Degenerasi albumin
Makroskopik:
Jaringan hati tampak membengkak dengan sitoplasma mengandung
granular kecil-kecil.
Mikroskopik:
Tampak sel hepatosit yang membengkak dengan sitoplasma mengandung
granular kecil-kecil sehingga terlihat seperti jernih sedangkan inti sel dan
membrane inti masih dalam batas normal.
Gambarkan preparat :
Pembesaran 4x :
Pembesaran 10x :
PERTANYAAN :
JAWABAN :
Degenerasi Lemak
Nama lain:
Fatty change
Fatty deposition
Fatty metamorphosis
Mikroskopik:
Tampak sel hepatosit dengan inti terdesak kepinggir dan sitoplasma
bervakuoler (jernih)
Pulasan khusus untuk jaringan lemak adalah sudan III/IV untuk
membedakan vacuole rmengandung lemak dan vacuole rmengandung
karbohidrat.
Predileksi
Hati
Jantung
Otot
Ginjal,dll.
Makroskopik Degenerasi Lemak pada penyakit Sirrosis Hepatis
Gambarkan preparat :
Pembesaran 4x :
Pembesaran 10x :
PERTANYAAN
1. Apa definisi Degenerasi Lemak ?
2. Sebutkan nama lain degenerasi lemak ?
3. Bersifat apakah degenerasi tersebut ?
4. Apa penyebab dengan Definisi degenerasi Lipomatosa ?
5. Apa Saja penyebab degenerasi Lemak dalam hati ?
JAWABAN :
DEGENERASI MUSIN
Nama lain:
Degenerasi lendir
Makroskopik:
Sebuah jaringan kista berupa ovarium dengan permikaan licin sebesar
kepala bayi.
Penampang multilobuler dan mengandung lender seperti mentega.
Mikroskopik:
Tampak dinding kista dilapisi sel epitel kulomner, sel goblet, dan
mengandung musin.
Gambarkan preparat :
Pembesaran 4x :
Pembesaran 10x :
PERTANYAAN
JAWABAN :
CATATAN :
PRAKTIKUM
PATOLOGI ANATOMI
PERTEMUAN 2
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
KEMATIAN SEL
Dua Pola Dasar Kematian Sel :
A. Nekrosis
Adalah kematian sel. (Khususnya nekrosis koagulatif).
Terjadi setelah suplay darah hilang atau terpajan toksin, ditandai dengan
pembengkakan sel, denaturasi protein dan organel. Dapat menyebabkan
disfungsi jaringan.
NEOPLASIA
A. Pengertian Neoplasma
B. Etiologi
bahan kimia
virus
radiasi
agen biologi
Tumor di klasifikasikan dan di beri nama atas dasar sel tumor yaitu
Tumor epitel
Neoplasma yang terdiri dari lebih dari 1 jenis sel disebut tumor
campur (mixed tumor). Sebagai contoh tumor campur kelenjar liur
(adenoma pleomorfik kelenjar liur) yang terdiri atas epitel kelenjar,
jaringan tulang rawan dan matriks berdegenerasi musin. Contoh lain
ialah fibroadenoma mammae terdiri atas epitel yang membatasi
lumen, atau celah dan jaringan ikat reneging matriks.
Kista
Kista ialah ruangan berisi cairan dibatasi oleh epitel. Kista belum
tentu tumor / neoplasma tetapi sering menimbulkan efek local seperti
yang ditimbulkan oleh tumor / neoplasma.
Derajat Pertumbuhan
Invasi Lokal
Metastasis / Penyebaran
PRAKTIKUM
Nekrosis Koagulatif
Makroskopis
daerah infark akan menjadi padat, pucat, di kelilingi zone merata
karean pada tahap awal ada hiperemi disertai ekstravasasi eritrosit.
Mikroskopis
Cedera atau asidosis intrasel yang kemudian terjadi diperkirakan
mendenaturasi yang kemudian terjadi diperkirakan mendenaturasi
tidak hanya protein struktural tetapi juga enzim sehingga produksi sel
menjadi terhambat pada akhirnya sel miokardium yang nekrotik
dibersihkan melalui proses fragmentasi dan fagositosis debris oleh sel
leukosit penyapu dan oleh enzim lisosom proteolitik.
Gambarkan preparat :
Pembesaran 4x :
Pembesaran 10x :
Nekrosis liquefaktif
makroskopis
Masalahnya sering tampak seperti krim berwarna kuning karena
adanya sel darah putih yang mati dan disebut pus.
Mikroskopis
Inti sel dan membran sel meleleh atau hancur struktur jaringan sel
hilang
Gambarkan preparat :
Pembesaran 4x :
Pembesaran 10x :
Nekrosis kaseosa
makroskopis
Daerah nekrosis yang tambah seperti keju putih
mikroskopis
Fokus nekrosis tampak seperti sebagai debris granular Amor yang
tampak terdiri atas sel-sel koagulatif terfragmentasi dan debris granular
amal yang terbungkus oleh tepi inflamatorik berbatas Tegas yang
dikenal dengan suatu reaksi granulomatosa
Gambarkan preparat :
Pembesaran 4x :
Pembesaran 10x :
Nekrosis lemak
makroskopis
Enzim pankreas akan melumerkan membran sel lemak dan lipase
aktif memecah Ester Ester trigliserida yang terdapat di dalam sel lemak.
asam lemak kemudian berikatan dengan kalsium dan menyebabkan
terbentuknya daerah-daerah putih seperti kapur
mikroskopis
Fokus fokus bayangan selmat yang nekrotik dengan endapan
kalsium basofilik yang dikelilingi oleh reaksi peradangan
Gambarkan preparat :
Pembesaran 4x :
Pembesaran 10x :
SIMULASI
KASUS :
.....................................................................................................
.....................................................................................................
MAKROSKOPIK
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
MIKROSKOPIK
.
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
Departemen Laboratorium Patologi Anatomi | BMS
......................................................................................................
.
76
GAMBAR :
Kartu UAP
Departemen Laboratorium Patologi Antomi
Nama
......................................................................
NPM
.......................................................................
PRAKTIKUM
PERTEMUAN 1 PERTEMUAN 2
(........................................) (........................................)
UAP
(........................................)
Reference: