I. DESKRIPSI JURNAL
5. Kesimpulan
Hidroklortiazid sama efektifnya degan Kaptopril maupun Amlodipin,
tetapi efektifitas Kaptopril berbeda dengan Amlodipin dalam menurunkan
tekanan darah pasien hipertensi. Tidak ada perbedaan persentase kejadian
efek samping akibat pemakaian Hidroklortiazid, Kaptopril dan Amlodipin.
A. Validitas Seleksi
Komponen Validitas Seleksi
1. Kriteria seleksi
2. Metode alokasi subjek
3. Concealment
4. Angka drop out
5. Jenis analisis: Intention to treat atau perprotocol analysis
D. Validitas Analisis
Komponen Validitas Analisis
1. Analisis terhadap baseline data
2. Analisis dan interpretasi terhadap hasil utama dan hasil tambahan
Uraian Validitas Analisis
1. Analisis terhadap baseline data
Populasi target pada penelitian ini adalah penderita hipertensi dengan
tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan diastolik >90 mmHg di
Puskesmas Baranti yang beroba jalan dengan syarat memenuhi kriteria inklusi.
Kriteria inklusi yaitu pasien hipertensi yang baru pertama kali mendapat
antihipertensi atau pernah mendapat antihipertensi namun berhenti dalam
jangka waktu lebih dari 2 minggu, mendapatkan antihipertensi monoterapi
(Hidroklortiazid 1 x 25 mg/hari, Kaptopril 3 x 25 mg/hari, Amlodipin 1
x 5 mg/hari), bersedia untuk menjadi subyek penelitian, dan pasien yang
tidak mengalami hipertensi sekunder.
Setiap pasien yang memenuhi kriteria inklusi di kelompokan menjadi tiga
kelompok
Kelompok pengobatan hidroklortiazid
Kelompok pengobatan Kaptopril
Kelompok pengobatan Amlodipin
Untuk penetuan jumlah sampel tiap kelompok tidak dijelaskan
peneliti.
2. Analisis dan interpretasi terhadap hasil utama dan hasil tambahan
Sebanyak 46 pasien hipertensi yang mendapat pengobatan Hidroklorothiazid
dengan rerata tekanan darah sistol sebelum pengobatan sebesar
166.96±19.307 mmHg, setelah 10 hari pengobatan turun menjadi
152.17±18.125 mmHg dan setelah 30 hari pengobatan turun menjadi
138.91±18.527 mmHg. Sedangkan rerata tekanan darah diastol sebelum
pengobatan sebesar 90.65±13.233 mmHg, setelah 10 hari pengobatan
turun menjadi 88.26±11.412 mmHg dan setelah 30 hari pengobatan turun
menjadi 81.30±10.875 mmHg
Sebanyak 60 pasien hipertensi yang mendapat pengobatan Amlodipin dengan
rerata tekanan darah sistol sebelum pengobatan sebesar 172.33±18.353
mmHg, setelah 10 hari pengobatan turun menjadi 156.17±19.406 mmHg
dan setelah 30 hari pengobatan turun menjadi 143.17±18.910 mmHg.
Sedangkan rerata tekanan darah diastol sebelum pengobatan sebesar
96±12.514 mmHg, setelah 10 hari pengobatan turun menjadi 89.67±9.561
mmHg dan setelah 30 hari pengobatan turun menjadi 84.17±9.618 mmHg.
Sebanyak 102 pasien hipertensi yang mendapat pengobatan Amlodipin
dengan rerata tekanan darah sistol sebelum pengobatan sebesar
166.08±15.743 mmHg, setelah 10 hari pengobatan turun menjadi
145.29±15.396 mmHg dan setelah 30 hari pengobatan turun menjadi
133.14±15.478 mmHg. Sedangkan tekanan darah diastol sebelum pengobatan
rata rata sebesar 95.69±13.388 mmHg, setelah 10 hari pengobatan turun
menjadi 86.86±9.322 mmHg dan setelah 30 hari pengobatan turun menjadi
79.31±9.148 mmHg
F. Validitas Eksterna
Komponen Validitas Eksterna
1. Validitas eksterna 1
Besar sampel
Participation rate
2. Validitas eksterna 2
Validitas eksterna 1
Logika akademis untuk generalisasi penelitian
Uraian Validitas Eksterna
1. Validitas Eksterna 1
Besar sampel
Penetuan besar sampel pada penelitian ini menggunakan prinsip Rule of
Thumb. Salah satu rule of thumb adalah bahwa jumlah subjek yang
diperlukan adalah antara 5 sampai 50 kali jumlah variabel independen.
Karena jumlah variabel independen adalah 3, maka diperlukan
sebanyak 15 sampai 150 subjek. Menurut peneliti metode ini diambil
karena besar sampel populasi terjangkau tidak diketahui secara pasti serta
simpang baku rerata selisih nilai yang berpasangan tidak diperoleh.
Jika dilihat dari hasil penelitian. Jumlah sampel yang diteliti adalah 208
sampel. Berdasarkan penentuan besar sampel yang dilakukan peneliti
sebelumnya, jumlah tersebut melebihi jumlah sampel maksimal yang
telah ditentukan.
Participation rate
Angka partipation rate pada penelitian ini tidak diketahui secara pasti.
2. Validitas eksterna 2
Secara logis hasil penelitian ini dapat di genegralisasikan pada populasi target.
Populasi target pada penelitian ini adalah pasien yang datang ke Puskesmas
Baranti yang menderita hipertensi.
1. Perbandingan effek size yang diperoleh dengan effek size yang diharapkan oleh
pembaca
Nilai effek size yang didapat peneliti tidak diketahui jadi pembaca tidak bisa
menetukan besarnya effek size yang diharapkan tetapi berdasarkan
kesimpulan Hidroklortiazid sama efektifnya degan Kaptopril maupun
Amlodipin, tetapi efektifitas Kaptopril berbeda dengan Amlodipin dalam
menurunkan tekanan darah pasien hipertensi. Tidak ada perbedaan
persentase kejadian efek samping akibat pemakaian Hidroklortiazid,
Kaptopril dan Amlodipin.
Hasil penelitian ini sama dengan elaborasi yang ada selama ini dimana ketiga
obat tersebut menjadi First line dalam pengobatan hipertensi berdasarkan JNC
VII. Sebagai pembaca saya sangat mengharapkan hasil penelitian yang baru
yang mungkin bias dijadikan acuan dalam pengobatan hipertensi kedepan.
2. Bila outcome kategorik: nilai relative risk (RR), relative risk reduction (RRR),
absolute risk reduction (ARR), number needed to treat (NNT), dan cost
analysis
nilai relative risk (RR), relative risk reduction (RRR), absolute risk reduction
(ARR), number needed to treat (NNT) tidak bisa dinilai.
Cost analysis
Bila dihitung dari aspek biaya
Hidroklortiazid 25mg diberikan kepada 46 pasien selama 30 hari dengan
aturan minum 1 x 1 tablet.1 x 46 x 30 = 1.380 tablet
1 strip 10 tablet. 1380 ÷ 10 = 138 strip
1 strip Rp 3000 = Rp. 414.000
Kaptopril 25 mg diberikan kepada 60 pasien selama 30 hari dengan aturan
minum 3 x 1 tablet sehari. 3 x 60 x 30 = 5400 tablet
1 strip 10 tablet. 5400 ÷ 10 = 540 strip
1 strip Rp 2.500 = Rp 1.350.000
Amlodipin 5 mg diberikan kepada 102 pasien selama 30 hari dengan aturan
minum 1 x 1 tablet. 1 x 102 x 30 = 3060
1 strip 10 tablet. 3060 ÷ 10 = 306 strip
1 strip Rp 5000 = Rp 1.530.000
Total biaya untuk obat-obatan 414.000+ 1.350.000 + 1.530.000 = Rp
3.249.000.
Kesimpulan Importancy
Penelitian ini belum memenuhi aspek importancy.
H. Applicability
Komponen Applicability
1. Transportability
2. Kemampuan pelayanan, ekonomi, dan sosial budaya
Uraian Applicability
1. Transportability
Tujuan utama penelitian ini adalah utuk membandingkan efektifitas dan efek
samping Hidroklortiazid, Kaptopril, dan Amlodipin terhadap penurunan
tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Baranti Kabupaten
Sidenreng Rappang Provinsi Sulawesi Selatan. Ketiga obat tersebut
merupakan obat firstline dalam mengobati hipertensi yang selalu tersedia di
seluruh Puskesmas di Indonesia. Tentu saja hasil peelitian ini bisa
digeneralisasi pada seluruh pasien di Indonesia.
2. Kemampuan pelayanan, ekonomi, dan sosial budaya
Hidroklortiazid, Kaptopril, dan Amlodipin merupakan obat yang tersedia
dimana-mana, dengan harga terjangkau, maka hasil penelitian ini sangat
mampulaksana
Kesimpulan Applicability
Hasil penelitian ini sangat mampulakana untuk dikerjakan di Indonesia
Kesimpulan
Penelitian ini memiliki validitas seleksi, validitas informasi, validitas analisis,
validitas interna kausal, validitas ekterna dan inpotancy yang kurang baik. Sehingga
memenuhi kriteria sebagai sumber yang belum valid.
Saran
Penelitian sejenis perlu dilakukan dengan syarat untuk melihat efek obat dengan lama
penelitian harus dalam jangka waktu yang lama guna melihat efek samping obat
secara menyeluruh baik efek jangka pendek maupun efek jangka panjang. Serta
menggunakan metode blinding guna menjaga mutu pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA
1. Baharuddin, Kabo, Suwandi. 2013. Perbandingan Efektivitas dan Efek Samping Obat
Anti Hipertensi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pasien Hipertensi.Unversitas
Hassanudin Makkasar. http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/5b5ee0dcd33bbedd2224e26de
97e4c73.pdf
2. Dahlan, M.S. 2010. Evidence Base Medicine Seri 6 : Membaca dan Menelaah Jurnal
Klinis. Salemba Medika; Jakarta