Anda di halaman 1dari 18

FORMULIR TELAAH JURNAL

Judul PERRBANDINGAN EFEKTIFITAS DAN EFEK SAMPING OBAT ANTI


HIPERTENSI TERHADAP PENEURUNAN TEKANAN DARAH PASIEN
HIPERTENSI
Penulis Baharuddin, Peter Kabo, Danny Suwandi
Publikasi http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/5b5ee0dcd33bbedd2224e26de97e4c73.pdf
Penelaah Rahman Wahyudin S. Ked
Tanggal telaah 14 April 2014

I. DESKRIPSI JURNAL

Komponen Deskripsi Jurnal


1. Tujuan utama penelitian
2. Tujuan tambahan penelitian
3. Hasil utama penelitian
4. Hasil tambahan penelitian
5. Kesimpulan penelitian
Uraian Deskripsi Jurnal
1. Tujuan Utama Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah utuk membandingkan efektifitas dan efek
samping Hidroklortiazid, Kaptopril, dan Amlodipin terhadap penurunan
tekanan darah pada pasien hipertensi
2. Tujuan Tambahan Penelitian
Berikut ini adalah identifikasi tujuan tambahan baik yang tertulis secara
eksplisit pada bagian pendahuluan, bahan dan metode maupun yang
ditemukan pada bagian hasil
 Untuk mengetahui distribusi pasien hipertensi berdasarkan umur < 45
tahun, 45 – 59 Tahun, dan umur >59 tahun.
 Untuk mengetahui distribusi pasien hipertensi berdasarkan jenis
kelamin
 Untuk mengetahui distribusi pasien hipertensi berdasarkan IMT
 Untuk mengetahui distribusi pasien hipertensi berdasarkan riwayat
keluarga dengan hipertensi
 Untuk mengetahui distribusi pasien hipertensi berdasarkan kebiasaan
merokok
 Untuk mengetahui distribusi pasien hipertensi berdasarkan kebiasaan
komsumsi garam
 Untuk mengetahui distribusi pasien hipertensi berdasarkan kebiasaan
komsumsi alcohol
 Untuk mengetahui distribusi pasien hipertensi berdasarkan kebiasaan
olahraga
 Untuk mengetahui distribusi pasien hipertensi berdasarkan kondisi
stress
 Untuk mengetahui distribusi pasien hipertensi berdasarkan jenis obat
yang digunakan Hidroklortiazid, Kaptopril dan Amlodipin.
3. Hasil Utama Penelitian
Perbandingan efektifitas Hidroklortiazid, Kaptopril dan Amlodipin terhadap
penurunan tekanan darah pasien hipertensi
 Hasil uji Kruskal-Wallis TDS30 hr, yang dilanjutkan dengan uji
Mann-witney menunjukkan perbedaan tekanan darah sistol yang
signifikan antara kelompok Kaptopril Amlodipin, sedangkan antara
kelompok Hidroklortiazid-Kaptopril dan kelompok Hidroklortiazid-
Amlodipin tidak ada perbedaan perbedaan yang signifikan.
Hasil uji Kruskal-Wallis TDD 30 hr , yang dilanjutkan dengan uji
Mann-witney menunjukkan perbedaan tekanan darah diastole yang
signifikan antara kelompok Kaptopril- Amlodipin, sedangkan antara
kelompok Hidroklortiazid-Kaptopril dan kelompok Hidroklortiazid-
Amlodipin tidak ada perbedaan yang signifikan.
Perbandingan efek samping yang dialami oleh pasien hipertensi yang
diberikan pengobatan Hidroklortiazid, Kaptopril dan Amlodipin
 Hasil uji Chi-Square terhadap efek samping didapatkan bahwa tidak
ada perbedaan efek samping yang signifikan antara
Hidroklortiazid,Kaptopril dan Amlodipin.
4. Hasil Tambahan Penelitian
Pada penelitian ini didapatkan beberapa hasil tambahan
 Distribusi pasien berdasarkan umur pada seluruh sampel adalah
usia <45 tahun sebanyak 46 orang (22,1%), umur 45 – 59 tahun
sebanyak 48 orang (23,1%) dan umur >59 tahun sebanyak 114
(54,8%)
 Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin pada seluruh sampel
adalah : pasien laki-laki sebanyak 66 orang (31,7%) dan perempuan
sebanyak 142 orang (68,3%)
 Distribusi pasien berdasarkan IMT adalah : pasien dengan Berat
badan berlebih sebanyak 116 orang (55,8%) dan pasien dengan Berat
badan normal sebanyak 92 orang (44,2%)
 Distribusi pasien berdasarkan Riwayat keluarga adalah : pasien yang
mempunyai Riwayat keluarga yang menderita hipertensi sebanyak 95
orang (45,7%), tidak mempunyai riwayat keluarga yang menderita
hipertensi sebanyak 68 orang (32,7%), dan tidak mengetahui
sebanyak 45 orang (21,6%).
 Distribusi pasien berdasarkan kebiasaan merokok adalah : pasien
yang merokok atau pernah merokok sebanyak 60 orang (28,8%) dan
tidak pernah merokok 148 orang (71,2%)
 Distribusi pasien berdasarkan komsumsi garam adalah : pasien yang
mengkomsumsi garam >2 sendok makan sehari sebanyak 135 orang
(64,9%) dan mengkomsumsi garam <3 sendok makan sehari
sebanyak 73 orang (3,1%).
 Distribusi pasien berdasarkan kebiasaan komsumsi alkohol adalah:
pasien yang pernah mengkomsumsi alkohol sebanyak 21 orang
(10,1%) dan tidak pernah mengkomsumsi alkohol sebanyak 187
orang (89,9%).
 Distribusi pasien berdasarkan kebiasaan berolah raga adalah : pasien
yang berolahraga teratur sebanyak 15 orang (7,2%) dan tidak
berolahraga teratur sebanyak 193 orang (92,8%).
 Distribusi pasien berdasarkan kondisi stres adalah : pasien yang
mengalami stres sebanyak 168 orang (80,8%) dan yang tidak
mengalami stres sebanyak 40 orang (19,2%).
 Distribusi Pasien berdasarakn anti hipertensi yang diberikan adalah :
pasien yang mendapat Hidroklortiazid sebanyak 46 orang (22,1%),
yang mendapat Kaptopril sebanyak 60 orang (28,8%) dan yang
mendapat Amlodipin sebanyak 102 orang (49,0%).

5. Kesimpulan
Hidroklortiazid sama efektifnya degan Kaptopril maupun Amlodipin,
tetapi efektifitas Kaptopril berbeda dengan Amlodipin dalam menurunkan
tekanan darah pasien hipertensi. Tidak ada perbedaan persentase kejadian
efek samping akibat pemakaian Hidroklortiazid, Kaptopril dan Amlodipin.

II. TELAAH JURNAL

A. Validitas Seleksi
Komponen Validitas Seleksi
1. Kriteria seleksi
2. Metode alokasi subjek
3. Concealment
4. Angka drop out
5. Jenis analisis: Intention to treat atau perprotocol analysis

Uraian Validitas Seleksi


1. Kriteria Seleksi
Populasi target adalah penderita hipertensi dengan tekanan darah sistolik >
140 mmHg dan diastolik >90 mmHg di Puskesmas Baranti. Pengambilan
sampel dilakukan secara non-probability sampling dengan menggunakan tehnik
consecutive sampling, dimana semua subjek yang datang secara berurutan dan
memenuhi kriteria inklusi dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subjek
yang diperlukan terpenuhi.
Karena besar populasi terjangkau tidak diketahui secara pasti serta simpang
baku rerata selisih nilai yang berpasangan tidak dapat diperoleh, maka penentuan
besar sampel dalam penelitian ini akan menggunakan prinsip Rule of
Thumb.Salah satu rule of thumb adalah bahwa jumlah subjek yang diperlukan
adalah antara 5 sampai 50 kali jumlah variabel independen. Karena jumlah
variabel independen adalah 3, maka diperlukan sebanyak 15 sampai 150
subjek
2. Metode alokasi subjek
Kriteria inklusi yaitu pasien hipertensi yang baru pertama kali mendapat
antihipertensi atau pernah mendapat antihipertensi namun berhenti dalam jangka
waktu lebih dari 2 minggu, mendapatkan antihipertensi monoterapi
(Hidroklortiazid 1 x 25 mg/hari, Kaptopril 3 x 25 mg/hari, Amlodipin 1 x
5 mg/hari), bersedia untuk menjadi subyek penelitian, dan pasien yang tidak
mengalami hipertensi sekunder.
Kriteria ekslusi yaitu pasien hipertensi yang mendapatkan terapi
kombinasi antihipertensi,mendapatkan antihipertensi monoterapi
(Hidroklortiazid dosis selain 1 x 25 mg/hari, Kaptopril selain dosis 3x 25
mg/hari, Amlodipin selain dosis 1 x 5 mg/hariI mengalami penyakit jantung
koroner (PJK), gagal Jantung, stroke, gagal ginjal, Diabetes Mellitus, tidak
dapat datang lagi ke Puskesmas Baranti/sulit ditemukan tempat tinggalnya
pada saat dilakukan pengecekan tekanan darah 10 hari dan 30 hari setelah diberi
terapi
3. Angka Drop out
Kriteria drop out yaitu pasien yang ganti obat, pasien tidak teratur minum obat
dan pasien meninggal.
Pada penelitian ini tidak ada penjelasan apakah ada sampel yang drop out atau
tidak.

Kesimpulan Validitas Seleksi


Cara penetuan jumlah sampel yang kurang baik
Tidak ada penjelasan apakah ada sampel yang drop out atau tidak.
Penelitian ini memiliki Validitas Seleksi yang kurang baik

B. Validitas Pengontrolan Perancu


Komponen Validitas Pengontrolan Perancu
1. Pengontrolan perancu pada tahap desain dengan cara restriksi
2. Analisis terhadap komparabilitas baseline data
3. Pengontrolan perancu pada saat analisis (bila diperlukan)
Uraian Validitas Pengontrolan Perancu
1. Pengontrolan perancu pada tahap desain dengan cara restriksi
Pada penelitian ini terdapat beberapa perancu yang dikontrol dengan cara restriksi
yaitu pasien hipertensi yang mendapatkan terapi kombinasi
antihipertensi,mendapatkan antihipertensi monoterapi (Hidroklortiazid dosis
selain 1 x 25 mg/hari, Kaptopril selain dosis 3x 25 mg/hari, Amlodipin
selain dosis 1 x 5 mg/hariI mengalami penyakit jantung koroner (PJK),
gagal Jantung, stroke, gagal ginjal, Diabetes Mellitus, tidak dapat datang lagi
ke Puskesmas Baranti/sulit ditemukan tempat tinggalnya pada saat dilakukan
pengecekan tekanan darah 10 hari dan 30 hari setelah diberi terapi.

2. Analisis terhadap komparabilitas baseline data


Sebanyak 46 pasien hipertensi yang mendapat pengobatan
Hidroklorothiazid dengan rerata tekanan darah sistol sebelum pengobatan sebesar
166.96±19.307 mmHg, setelah 10 hari pengobatan turun menjadi 152.17±18.125
mmHg dan setelah 30 hari pengobatan turun menjadi 138.91±18.527 mmHg.
Sedangkan rerata tekanan darah diastol sebelum pengobatan sebesar 90.65±13.233
mmHg, setelah 10 hari pengobatan turun menjadi 88.26±11.412 mmHg dan
setelah 30 hari pengobatan turun menjadi 81.30±10.875 mmHg
Sebanyak 60 pasien hipertensi yang mendapat pengobatan Amlodipin
dengan rerata tekanan darah sistol sebelum pengobatan sebesar 172.33±18.353
mmHg, setelah 10 hari pengobatan turun menjadi 156.17±19.406 mmHg dan
setelah 30 hari pengobatan turun menjadi 143.17±18.910 mmHg. Sedangkan
rerata tekanan darah diastol sebelum pengobatan sebesar 96±12.514 mmHg, setelah
10 hari pengobatan turun menjadi 89.67±9.561 mmHg dan setelah 30 hari
pengobatan turun menjadi 84.17±9.618 mmHg.
Sebanyak 102 pasien hipertensi yang mendapat pengobatan Amlodipin
dengan rerata tekanan darah sistol sebelum pengobatan sebesar 166.08±15.743
mmHg, setelah 10 hari pengobatan turun menjadi 145.29±15.396 mmHg dan
setelah 30 hari pengobatan turun menjadi 133.14±15.478 mmHg. Sedangkan
tekanan darah diastol sebelum pengobatan rata rata sebesar 95.69±13.388
mmHg, setelah 10 hari pengobatan turun menjadi 86.86±9.322 mmHg dan setelah
30 hari pengobatan turun menjadi 79.31±9.148 mmHg

Kesimpulan Validitas Pengontrolan Perancu


Pengontrolan perancu pada penelitian ini melalui kriteria eklusi. Pasien yang
tidak memenuhi kriteria inklusi tidak dikut sertakan dalam penelitian.
Penelitian ini memiliki pengontrolan perancu yang baik
C. Validitas Informasi
Komponen Validitas Informasi
1. Blinding (penyamaran)
2. Komponen pengukuran variabel penelitian (kualifikasi pengukur, kualifikasi alat
ukur, kualifikasi cara pengukuran, kualifikasi tempat pengukuran)
Uraian Validitas Informasi
1. Blinding (penyamaran)
Pada penelitian ini tidak dilakukan penyamaran (unblind)

2. Komponen pengukuran variabel penelitian (kualifikasi pengukur, kualifikasi alat


ukur, kualifikasi cara pengukuran, kualifikasi tempat pengukuran
Pada penelitian ini, prosedur penelitian dan komponen pengukuran untuk semua
variable utama penelitian (efektifitas dan efeksamping) dari pengunaan obat
hipertensi Hidroklortiazid, Kaptoril dan amlodipin .
Efeektifitas dinilai seberapa cepat reaksi obat untuk menurunkan tekanan darah
pasien setelah diberikan obat dengan cara dilakukan pengukuran tekanan darah
sistolik dan diastolic pada hari kesepuluh dan ketiga puluh beserta efek samping
yang dialami pasien.
Efek samping setiap obat berbeda-beda. Berdasarkan temuan peneliti efek
samping dari penggunaan Hidroklortiazid adalah hipokalemi, hipomagnesia,
hiponatremi, hiperuresemia, hiperglikemi, hyperlipidemia, dan hiperkalsemi.
Cara penilaian efek samping tidak diketahui secara jelas
Efek samping penggumaan Kaptopril adalah eugesia (gangguan pengecapan),
edema angioneurotik, hipotensi simptomatik, gagal ginjal akut dan protein urea.
Cara penilaian efek samping tidak diketahui secara jelas
Efek samping penggunaan Amlodipin: edema, sakit kepala, flushing,
takikardi/palpitasi, dyspepsia, dizziness, dan nausea
Cara penilaian efek samping tidak diketahui secara jelas
Kesimpulan Validitas Informasi
Unblinding, penentuan jumlah sampel tiap kelompok tidak diketahui dan cara
penilaian efek samping yang tidak jelas. Penelitian ini memiliki validitas
informasi yang kirang baik.

D. Validitas Analisis
Komponen Validitas Analisis
1. Analisis terhadap baseline data
2. Analisis dan interpretasi terhadap hasil utama dan hasil tambahan
Uraian Validitas Analisis
1. Analisis terhadap baseline data
Populasi target pada penelitian ini adalah penderita hipertensi dengan
tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan diastolik >90 mmHg di
Puskesmas Baranti yang beroba jalan dengan syarat memenuhi kriteria inklusi.
Kriteria inklusi yaitu pasien hipertensi yang baru pertama kali mendapat
antihipertensi atau pernah mendapat antihipertensi namun berhenti dalam
jangka waktu lebih dari 2 minggu, mendapatkan antihipertensi monoterapi
(Hidroklortiazid 1 x 25 mg/hari, Kaptopril 3 x 25 mg/hari, Amlodipin 1
x 5 mg/hari), bersedia untuk menjadi subyek penelitian, dan pasien yang
tidak mengalami hipertensi sekunder.
Setiap pasien yang memenuhi kriteria inklusi di kelompokan menjadi tiga
kelompok
 Kelompok pengobatan hidroklortiazid
 Kelompok pengobatan Kaptopril
 Kelompok pengobatan Amlodipin
Untuk penetuan jumlah sampel tiap kelompok tidak dijelaskan
peneliti.
2. Analisis dan interpretasi terhadap hasil utama dan hasil tambahan
Sebanyak 46 pasien hipertensi yang mendapat pengobatan Hidroklorothiazid
dengan rerata tekanan darah sistol sebelum pengobatan sebesar
166.96±19.307 mmHg, setelah 10 hari pengobatan turun menjadi
152.17±18.125 mmHg dan setelah 30 hari pengobatan turun menjadi
138.91±18.527 mmHg. Sedangkan rerata tekanan darah diastol sebelum
pengobatan sebesar 90.65±13.233 mmHg, setelah 10 hari pengobatan
turun menjadi 88.26±11.412 mmHg dan setelah 30 hari pengobatan turun
menjadi 81.30±10.875 mmHg
Sebanyak 60 pasien hipertensi yang mendapat pengobatan Amlodipin dengan
rerata tekanan darah sistol sebelum pengobatan sebesar 172.33±18.353
mmHg, setelah 10 hari pengobatan turun menjadi 156.17±19.406 mmHg
dan setelah 30 hari pengobatan turun menjadi 143.17±18.910 mmHg.
Sedangkan rerata tekanan darah diastol sebelum pengobatan sebesar
96±12.514 mmHg, setelah 10 hari pengobatan turun menjadi 89.67±9.561
mmHg dan setelah 30 hari pengobatan turun menjadi 84.17±9.618 mmHg.
Sebanyak 102 pasien hipertensi yang mendapat pengobatan Amlodipin
dengan rerata tekanan darah sistol sebelum pengobatan sebesar
166.08±15.743 mmHg, setelah 10 hari pengobatan turun menjadi
145.29±15.396 mmHg dan setelah 30 hari pengobatan turun menjadi
133.14±15.478 mmHg. Sedangkan tekanan darah diastol sebelum pengobatan
rata rata sebesar 95.69±13.388 mmHg, setelah 10 hari pengobatan turun
menjadi 86.86±9.322 mmHg dan setelah 30 hari pengobatan turun menjadi
79.31±9.148 mmHg

Kesimpulan Validitas Analisis


Setiap kelompok memiliki jumlah sampel yang berbeda. Cara penentuan
jumlah sampel setiap kelompok tidak diketahui.
Kesimpulan : penelitian ini memiliki validitas analisis yang kurang baik.
E. Validitas Interna Kausal
Komponen Validitas Interna Kausal
1. Temporality
2. Spesifikasi
3. Kekuatan hubungan
4. Dosis respons
5. Konsistensi internal
6. Konsistensi eksternal
7. Biological plausibility
Uraian Validitas Interna Kausal
1. Temporality
Temporality adalah hubungan sebab akibat terjadi bila penyebab mendahului
akibat.
Pada penelitian Uji Klinis, Temporality sudah pasti terpenuhi
2. Spesifikasi
Pada penelitian uji klinis,spesifikasi terpenuhi apabila baseline data antar
kelompok penelitian setara sehingga perbedaan hasil pengobatan bias
dijelaskan karena perbedaan pengobatan yang diberikan. Pada penelitian ini,
spesifikasi terpenuhi karena baseline data Antara kelompok pengobatan
dengan hidroklortiazid, kaptopril dan amlodipine setara. Analisis tekanan
darah sama-sama dilakukan pada hari ke sepuluh dan hari ke tiga puluh
beserta efek samping yang dialami pasien.
3. Kekuatan Hubungan
Kekuatan hubungan dinilai dari effek size yang diharapkan. Suatu penelitian
dinyatakan mempunyai kekuatan hubungan yang kuat apabila effek size yang
diperoleh sama atau lebih kuat dari effek size yang diharapkan.
Pada penelitian ini effek size yang di dapat dan yang diharapkan peneliti tidak
diketahui. Jadi kekuatan hubungan tidak dapat dinilai.
4. Dosis Respon
Penelitian ini hanya menilai efektifitas dan efek samping obat. Dosis respon
tidak diteliti.
5. Konsistensi Internal
Konsistensi internal terpenuhi apabila hasil strata tertentu sama dengan hasil
pada keseluruhan. Pada penelitian ini tidak bisa dinilai
6. Konsistensi Eksternal
Efektifitas Hidroklortiazid menurunkan tekanan darah sebesar 27.05 / 9.35
mmHg, Efektifitas Kaptopril sebesar 29.16 /11.83 mmHg dan efektifitas
Amlodipin sebesar 32.94 /16.38 mmHg. Peneilitian yang dilakukan oleh
Aberg (1981),mendapatkan bahwa penurunan tekanan darah oleh Kaptopril
lebih tinggi dibandingkan Hidroklortiazid, sedangkan Weinberger(1982),
mendapatkan bahwa Hidroklortiazid sama efektifnya dengan Kaptopril.
Penelitian yang dilakukan oleh Adolphe (1993), mendapatkan bahwa
penurunan tekanan darah oleh Hidroklortiazid tidak berbeda dengan
Amlodipin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbandingan
efektifitas menurunkan tekanan darah sistol dan diastol oleh Amlodipin lebih
tinggi dari Kaptopril, sedangkan antara Hidroklortiazid dengan Kaptopril
dan antara Hidroklortiazid dengan Amlodipin tidak ada perbedaan
Persentase kejadian efek samping akibat pemakaian Hidroklortiazid sebesar
5 orang (10.9%), Kaptopril 10 orang (16.7%) dan Amlodipin 27 orang
(26.5%). Hasil uji Chi-Square didapatkan bahwa perbedaan kejadian efek
samping akibat pemakaian ketiga obat secara statistik tidak bermakna.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Prasetio dkk (2009) bahwa
kejadian efek samping akibat pemakaian antihipertensi jenis amlodipin dan
kaptopril lebih tinggi dibandingkan antihipertensi jenis lain. Penelitian
oleh Ikawati dkk,(2005) mendapatkan bahwa persentase efek samping
Hidroklortiazid sebesar 9.1%, Kaptopri 25.0% dan Amlodipin 0%. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan persentase kejadian efek
samping akibat pemakaian Hidroklortiazid, Kaptopril dan Amlodipin
secara statistik tidak bermakna.
7. Biological plausibility
Efektifitas Hidroklortiazid menurunkan tekanan darah sebesar 27.05 / 9.35
mmHg, Efektifitas Kaptopril sebesar 29.16 /11.83 mmHg dan efektifitas
Amlodipin sebesar 32.94 /16.38 mmHg. Hasil uji kruskall-wallis yang
dilanjutkan dengan uji post hock mann-whitney didapatkan bahwa perbedaan
TDS antara kelompok kaptopril-amlodipin secara statistik bermakna,
sedangkan TDS antara kelompok Hidroklortiazid-kaptopril dan kelompok
Hidroklortiazid-amlodipin perbedaannya tidak bermakna. Perbedaan TDD
antara kelompok kaptopril-amlodipin secara statistik bermakna, sedangkan
TDD antara kelompok Hidroklortiazid-kaptopril dan kelompok
Hidroklortiazid-amlodipin perbedaannya tidak bermakna. Diuretik
menyebabkan ekskresi air dan natrium melalui ginjal meningkat sehingga
mengurangi volume plasma dan menurunkan pre-load yang selanjutnya
menurunkan cardiak output dan akhirnya menurunkan tekanan darah. ACE-
Inhibitor menurunkan tekanan darah dengan menghambat pembentukan
angiotensin II di sirkulasi maupun di jaringan, CCB menghambat
kalsium masuk ke dalam sel sehingga menyebabkan vasodilatasi,
memperlambat laju jantung dan menurunkan kontraktilitas miokard sehingga
menurunkan tekanan darah
Kesimpulan Validitas Interna Kausal
Effek size yang diharapkan peneliti dan yang didapatkan dari hasil penelitian
tidak diketahui.
Penelitian ini memiliki validitas interna klausal yang kurang baik.

F. Validitas Eksterna
Komponen Validitas Eksterna
1. Validitas eksterna 1
 Besar sampel
 Participation rate
2. Validitas eksterna 2
 Validitas eksterna 1
 Logika akademis untuk generalisasi penelitian
Uraian Validitas Eksterna
1. Validitas Eksterna 1
 Besar sampel
Penetuan besar sampel pada penelitian ini menggunakan prinsip Rule of
Thumb. Salah satu rule of thumb adalah bahwa jumlah subjek yang
diperlukan adalah antara 5 sampai 50 kali jumlah variabel independen.
Karena jumlah variabel independen adalah 3, maka diperlukan
sebanyak 15 sampai 150 subjek. Menurut peneliti metode ini diambil
karena besar sampel populasi terjangkau tidak diketahui secara pasti serta
simpang baku rerata selisih nilai yang berpasangan tidak diperoleh.
Jika dilihat dari hasil penelitian. Jumlah sampel yang diteliti adalah 208
sampel. Berdasarkan penentuan besar sampel yang dilakukan peneliti
sebelumnya, jumlah tersebut melebihi jumlah sampel maksimal yang
telah ditentukan.
 Participation rate
Angka partipation rate pada penelitian ini tidak diketahui secara pasti.
2. Validitas eksterna 2
Secara logis hasil penelitian ini dapat di genegralisasikan pada populasi target.
Populasi target pada penelitian ini adalah pasien yang datang ke Puskesmas
Baranti yang menderita hipertensi.

Kesimpulan Validitas Eksterna


Cara penentuan jumlah sampel yang tidak jelas, jumlah sampel yang digunakan
melebihi jumlah sampl maksimal yang ditentukan dan angka partisipasi yang
tidak diketahui.
Penelitian ini memiliki Validitas Ekterna yang kurang baik.
G. Importancy
Komponen Importancy
1. Perbandingan effek size yang diperoleh dengan effek size yang diharapkan oleh
pembaca
2. Bila outcome kategorik: nilai relative risk (RR), relative risk reduction (RRR),
absolute risk reduction (ARR), number needed to treat (NNT), dan cost analysis
Uraian Importancy

1. Perbandingan effek size yang diperoleh dengan effek size yang diharapkan oleh
pembaca
Nilai effek size yang didapat peneliti tidak diketahui jadi pembaca tidak bisa
menetukan besarnya effek size yang diharapkan tetapi berdasarkan
kesimpulan Hidroklortiazid sama efektifnya degan Kaptopril maupun
Amlodipin, tetapi efektifitas Kaptopril berbeda dengan Amlodipin dalam
menurunkan tekanan darah pasien hipertensi. Tidak ada perbedaan
persentase kejadian efek samping akibat pemakaian Hidroklortiazid,
Kaptopril dan Amlodipin.
Hasil penelitian ini sama dengan elaborasi yang ada selama ini dimana ketiga
obat tersebut menjadi First line dalam pengobatan hipertensi berdasarkan JNC
VII. Sebagai pembaca saya sangat mengharapkan hasil penelitian yang baru
yang mungkin bias dijadikan acuan dalam pengobatan hipertensi kedepan.

2. Bila outcome kategorik: nilai relative risk (RR), relative risk reduction (RRR),
absolute risk reduction (ARR), number needed to treat (NNT), dan cost
analysis
nilai relative risk (RR), relative risk reduction (RRR), absolute risk reduction
(ARR), number needed to treat (NNT) tidak bisa dinilai.
Cost analysis
Bila dihitung dari aspek biaya
Hidroklortiazid 25mg diberikan kepada 46 pasien selama 30 hari dengan
aturan minum 1 x 1 tablet.1 x 46 x 30 = 1.380 tablet
1 strip 10 tablet. 1380 ÷ 10 = 138 strip
1 strip Rp 3000 = Rp. 414.000
Kaptopril 25 mg diberikan kepada 60 pasien selama 30 hari dengan aturan
minum 3 x 1 tablet sehari. 3 x 60 x 30 = 5400 tablet
1 strip 10 tablet. 5400 ÷ 10 = 540 strip
1 strip Rp 2.500 = Rp 1.350.000
Amlodipin 5 mg diberikan kepada 102 pasien selama 30 hari dengan aturan
minum 1 x 1 tablet. 1 x 102 x 30 = 3060
1 strip 10 tablet. 3060 ÷ 10 = 306 strip
1 strip Rp 5000 = Rp 1.530.000
Total biaya untuk obat-obatan 414.000+ 1.350.000 + 1.530.000 = Rp
3.249.000.

Kesimpulan Importancy
Penelitian ini belum memenuhi aspek importancy.

H. Applicability
Komponen Applicability
1. Transportability
2. Kemampuan pelayanan, ekonomi, dan sosial budaya
Uraian Applicability
1. Transportability
Tujuan utama penelitian ini adalah utuk membandingkan efektifitas dan efek
samping Hidroklortiazid, Kaptopril, dan Amlodipin terhadap penurunan
tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Baranti Kabupaten
Sidenreng Rappang Provinsi Sulawesi Selatan. Ketiga obat tersebut
merupakan obat firstline dalam mengobati hipertensi yang selalu tersedia di
seluruh Puskesmas di Indonesia. Tentu saja hasil peelitian ini bisa
digeneralisasi pada seluruh pasien di Indonesia.
2. Kemampuan pelayanan, ekonomi, dan sosial budaya
Hidroklortiazid, Kaptopril, dan Amlodipin merupakan obat yang tersedia
dimana-mana, dengan harga terjangkau, maka hasil penelitian ini sangat
mampulaksana

Kesimpulan Applicability
Hasil penelitian ini sangat mampulakana untuk dikerjakan di Indonesia

III. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Penelitian ini memiliki validitas seleksi, validitas informasi, validitas analisis,
validitas interna kausal, validitas ekterna dan inpotancy yang kurang baik. Sehingga
memenuhi kriteria sebagai sumber yang belum valid.

Saran
Penelitian sejenis perlu dilakukan dengan syarat untuk melihat efek obat dengan lama
penelitian harus dalam jangka waktu yang lama guna melihat efek samping obat
secara menyeluruh baik efek jangka pendek maupun efek jangka panjang. Serta
menggunakan metode blinding guna menjaga mutu pengukuran.

DAFTAR PUSTAKA
1. Baharuddin, Kabo, Suwandi. 2013. Perbandingan Efektivitas dan Efek Samping Obat
Anti Hipertensi Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pasien Hipertensi.Unversitas
Hassanudin Makkasar. http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/5b5ee0dcd33bbedd2224e26de
97e4c73.pdf
2. Dahlan, M.S. 2010. Evidence Base Medicine Seri 6 : Membaca dan Menelaah Jurnal
Klinis. Salemba Medika; Jakarta

Anda mungkin juga menyukai