(Pbtik) Makalah Kelompok 9
(Pbtik) Makalah Kelompok 9
How Personalization May Benefit the Learning Design Process with LAMS
(Bagaimana Personalisasi Dapat Menguntungkan Proses Desain Pembelajaran dengan
LAMS)
MAKALAH
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Berbasis TIK
Oleh:
Kelompok 9:
17138041 / Silvia Marti Veri
17138081 / Reska Mayefis
Dosen Pembimbing:
Dr. Elfi Tasrif, MT
Dr. Dedy Irfan, M.Kom
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, serta dengan izin-Nya penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah dengan judul “CHAPTER 9 How Personalization May
Benefit the Learning Design Process with LAMS (Bagaimana Personalisasi
Dapat Menguntungkan Proses Desain Pembelajaran dengan LAMS)”. Shalawat
dan salam senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Pembelajaran Berbasis Teknologi
dan Informasi Program Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
Makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan menjadi amal shaleh bagi
Bapak dan Ibu serta mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Makalah ini ditulis sesuai dengan ketetapan dan aturan yang ada. Apabila
masih terdapat kesalahan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan di kemudian hari. Semoga Allah SWT menilai ibadah yang
penulis kerjakan dan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Aamiin.
Padang, Oktober 2017
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana personalisasi diperkenalkan dalam pelajaran LAMS berdasarkan
karakteristik individu peserta didik?
2. Bagaimana pengguna menggunakan dan mengevaluasi alat LAMS untuk
menerapkan personalisasi?
3. Jenis pengetahuan apa saja yang bisa dikembangkan oleh perancang kursus
melalui pengembangan konten yang dipersonalisasi untuk LAMS?
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana personalisasi diperkenalkan dalam pelajaran LAMS
berdasarkan karakteristik individu peserta didik?
2. Mengetahui bagaimana pengguna menggunakan dan mengevaluasi alat LAMS
untuk menerapkan personalisasi?
3. Mengetahui Jenis pengetahuan apa saja yang bisa dikembangkan oleh
perancang kursus melalui pengembangan konten yang dipersonalisasi untuk
LAMS?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Studi Empiris
Penelitian ini dilakukan dalam konteks kursus pascasarjana jarak jauh belajar di
University of Athens selama 6 bulan. Dua puluh empat siswa berpartisipasi dalam
penelitian ini, 22 di antaranya berasal dari Universitas Muhammadiyah Malang
departemen informatika dan telekomunikasi dan dua dari departemen filsafat dan
sejarah sains.
Siswa ditugaskan merancang pelajaran di LAMS (versi 2.2) dalam dua tahap.
Selama fase pertama (Tahap A), siswa diminta merancang pelajaran untuk jarak jauh
belajar memilih topik, hasil belajar dan kelompok sasaran. Limabelas Pelajaran
diciptakan oleh siswa yang bekerja secara individu (dalam 5 kasus) atau dalam
kelompok dua (dalam 10 kasus). Selama fase kedua (Tahap B), siswa diminta untuk
mengubah pelajaran mereka secara adaptif, dengan mempertimbangkan spesifiknya
karakteristik dan karakteristik pembelajaran pilihan mereka. Durasi setiap pelajaran
bervariasi dari jam mengajar tiga sampai lima jam. Akhirnya, siswa menyelesaikan
kuesioner berjudul Kuesioner evaluasi LAMS, untuk merefleksikan pengalaman
mereka mengembangkan versi awal dan adaptif sebuah pelajaran.
Hasil pertama penelitian ini telah dipresentasikan di Papazoi et al. (2015),
berfokus pada pengetahuan teknologi dan keuntungan pengembangan personalisasi
kursus di LAMS.
B. Data Kajian
Data penelitian terdiri dari dua versi pelajaran yang dikarang di lingkungan
LAMS, yaitu versi awal (Tahap A) dan versi adaptif (Tahap B), serta kuesioner
evaluasi LAMS yang diselesaikan oleh siswa pada akhir bimbingan.
Selama Tahap A, lima belas pelajaran telah dibuat. Subjek pelajaran ini bervariasi
dari topik yang terkait dengan informatika hingga topik yang lebih umum. Gambar
9.1a menyajikan versi awal / non-adaptif dari pelajaran berjudul "Database" yang
dibuat pada Tahap A, seperti yang dipratinjau melalui lingkungan penulisan LAMS.
Sifat sekuensial pelajaran digambarkan melalui anak panah yang menunjukkan
urutan tugas yang harus diselesaikan oleh pelajar.
3
4
Pada Tahap B, siswa diminta untuk mengubah pelajaran yang tercipta dalam Fase
A menjadi pelajaran adaptif. Secara total, 14 pelajaran adaptif diciptakan karena
perubahan anggota pada kelompok awal. Gambar 9.1b menunjukkan versi adaptif
pelajaran tentang "Database", di mana alat percabangan dan pengelompokkan
muncul. Setiap alat percabangan berisi berbagai jalur berdasarkan nilai karakteristik
individu peserta didik yang digunakan sebagai sumber adaptasi (alat percabangan
dipresentasikan dalam bingkai). Penambahan alat pengelompokan ke urutan
memungkinkan aktivitas lain berjalan dalam mode kelompok kecil, bukan sebagai
aktivitas kelas secara keseluruhan.
Isi pelajaran tentang "Database" adalah sebagai berikut: Pendahuluan, Panduan
Studi, Unit 1.1: Model hubungan entitas (Model ER): teori, kuis, aktivitas; Unit 1.2:
Model Relasional: teori, kuis; Unit 1.3: Desain Mutu: teori, aktivitas; dan Unit 2.1, 2.2:
Pengantar SQL: teori, kuis, aktivitas, Evaluasi Pelajaran. Pada Tahap B, alat
percabangan ditambahkan di semua unit pelajaran yang mempersonalisasi tugas
berdasarkan pengetahuan awal siswa tentang database.
5
Gambar 1.
C. Analisis Data
Mengenai metode adaptasi, yaitu metode yang diadopsi untuk merancang apa
yang harus disesuaikan, kami mengamati hal berikut:
Metode adaptasi yang paling menonjol adalah presentasi unit pembelajaran
(mis., Aktivitas, teori, latihan) dalam berbagai urutan berdasarkan gaya
belajar peserta didik, seperti pada INSPIREUS (Papanikolaou 2015). Sumber
adaptasi yang digunakan adalah sebagai berikut: gaya belajar (dalam empat
belas pelajaran), preferensi peserta didik (dalam dua pelajaran), kinerja
dalam tes penilaian (dalam dua pelajaran), dan kombinasi dari sumber
adaptasi yang disebutkan di atas.
Metode implementasi kedua yang paling menonjol adalah penyediaan materi
yang berbeda dengan menggunakan alat yang berbeda sesuai gaya belajar
7
8
peserta didik, peserta didik dapat diatur secara otomatis dalam kelompok (lihat juga
Gambar 9.1b).
Tabel 9.1 Perspektif penulis tentang versi akhir pelajaran di LAMS
Pelajaran Phase A Phase B Jenis alat yang ditambahkan pada Fase B
1 19 33 Perhatikan alat papan dan alat
manajemen sekuensial
2 28 32 Urutan alat manajemen
3 17 21 Alat survei, alat percabangan, alat
aktivitas opsional, alat sumber berbagi,
alat survei untuk menentukan gaya belajar
peserta didik
4 25 27 Bagikan sumber daya alat, alat papan
pemberitahuan, dan alat percabangan
5 13 16 Alat cabang, alat aktivitas, dan
kegiatan penilaian
6 43 46 Perhatikan alat papan, bagikan alat
sumber, dan alat percabangan
7 31 47 Bagikan sumber daya alat, kirimkan
alat file, alat Q dan A, papan
pemberitahuan alat, alat percabangan, dan
alat pilihan ganda
Gambar 9.2 Alat percabangan mengusulkan dua jalur belajar dengan berbagai aktivitas
yang sama berdasarkan gaya peserta didik atau pilihan siswa.
Salah satu temuan utama penelitian ini adalah bahwa menurut jawaban siswa
terhadap kuesioner, LAMS memiliki potensi signifikan dalam menciptakan pelajaran
dengan karakteristik adaptif. Ini menawarkan alat yang tepat untuk menciptakan
jalur pembelajaran alternatif (seperti alat percabangan dan pengelompokkan). LAMS
memungkinkan pengembangan pelajaran adaptif, meskipun merupakan lingkungan
e-Learning tujuan umum yang pada awalnya tidak dirancang sebagai lingkungan
adaptif. Pada saat bersamaan, ia kurang potensial dalam implementasi adaptasi,
karena sifat sekuensial lingkungan.
10
Tabel 9.2 Skor pelajaran pada Fase A dan B berdasarkan kriteria evaluasi TPACK
Fase A Fase B
Kriteria Rata-rata Rata-Rata Rata-rata Rata-Rata
setiap setiap jenis setiap setiap jenis
Kriteria pengetahuan Kriteria pengetahuan
TK : Kriteria 1-4 2.65 3.16
Kriteria 1: Kemampuan untuk 3.20 3.57
menggunakan berbagai jenis alat
dari lingkungan authoring
12
Tabel 9.3 Jumlah pelajaran termasuk alat Web 2.0 yang spesifik pada Tahap B
Kategori alat Web 2.0 Jumlah pelajaran
Alat kuis 10
Alat presentasi 6
Alat pembuatan awan kata 4
Konsep / alat pemetaan pikiran 4
Alat pengeditan video 3
Alat subtitling 2
Alat pengolah gambar 2
Alat pembuatan komik 1
Alat untuk membuat situs Web 1
Alat untuk pemrosesan peta 1
Alat tujuan khusus seperti applet, kompiler online, game 4
Dengan demikian, mengenai pengetahuan pedagogik dan pedagogik teknologi
Pengetahuan, contoh spesifik dieksplorasi dalam pelajaran dari kedua fase
berdasarkan Kriteria 9-14 dan Kriteria 19 dan 20 secara bersamaan.
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Studi ini menyoroti berbagai pendekatan implementasi adaptasi di LAMS serta
potensi lingkungan dalam mendukung adaptasi. Secara khusus, kami mengamati
bahwa siswa menggunakan alat LAMS dalam berbagai cara mengenai adaptasi,
metode adaptasi dan peluang adaptasi yang ditawarkan dalam pelajaran mereka. Hal
ini disebabkan oleh berbagai kemungkinan yang ditawarkan oleh lingkungan atau
karena ciri khas masing-masing penulis seperti latar belakang atau kepentingannya.
Ini adalah topik yang menarik untuk dijelajahi lebih jauh.
Perbaikan pada LAMS untuk memfasilitasi proses authoring, personalisasi, dan
kontrol pembelajar lebih lanjut, yaitu adaptasi, diusulkan. Hasil penelitian ini
terutama didasarkan pada evaluasi artefak siswa yang menggunakan latar belakang
teoritis kerangka kerja TPACK; ini adalah pekerjaan yang sedang berjalan Secara
khusus, proses evaluasi didasarkan pada kriteria yang diperoleh oleh kuesioner
TPACK yang memberikan bukti tentang penerapan dan keandalan serta
kecukupannya sebagai dasar perbandingan antara versi awal dan adaptif dari
pelajaran yang dikembangkan. Penelitian ini merupakan langkah awal yang
memberikan bukti penting tentang bagaimana pengembangan pelajaran adaptif
mengolah semua area pengetahuan TPACK.
15
DAFTAR PUSTAKA
Akbulut, Y., & Cardak, C. S. (2012). Adaptive educational hypermedia
accommodating learning styles: A content analysis of publications from 2000
to 2011. Computers & Education, 58(2), 835–842.
Brusilovsky, P. (2001). Adaptive hypermedia. In A. Kobsa (Ed.), User Modeling
and User Adapted Interaction, Ten Year Anniversary Issue (vol. 11, pp. 87–
110).
Brusilovsky, P. (2003). Developing adaptive educational hypermedia systems:
From design models to authoring tools. In T. Murray, S. Ainsworth, & S.
Blessing (Eds.), Authoring Tools for Advanced Technology Learning
Environments (pp. 377–409).
De Bra, P., Smits, D., van der Sluijs, K., Cristea, A.I., Foss, J., Glahn, C., & Steiner,
C. (2013). GRAPPLE: Learning management systems meet adaptive learning
environments, chapter 6 in Intelligent and adaptive educational-learning
systems: Achievements and trends. Springer.
Felder, R. M., & Silverman, L. K. (1988). Learning and teaching styles in
engineering education. Engineering Education, 78(7), 674–681.
Graf, S., Kinshuk, & Liu T. -C. (2009). Supporting teachers in identifying students’
learning styles in learning management systems: An automatic student
modeling approach. Educational Technology & Society, 12(4), 3–14.
Graham, C. R., Borup, J., & Smith, N. B. (2012). Using TPACK as a framework to
understand teacher candidates’ technology integration decisions. Journal of
Computer Assisted learning, 28, 530–546.
Grigoriadou, M., Papanikolaou, K., Tsaganou, G., Gouli, E. & Gogoulou, A.
(2010). Introducing innovative e-learning environments in higher education.
International Journal on Control Engineering Education and Life-Long
Learning, 20(3/4/5), 337–355.
Honey, P., & Mumford, A. (1992). The manual of learning styles. Maidenhead:
Peter Honey.
Knutov, E., De Bra, P. M. E., & Pechenizkiy, M. (2009). AH 12 years later: a
comprehensive survey of adaptive hypermedia methods and techniques. New
Review of Hypermedia and Multimedia, 15(1), 5–38.
Kolb, D. A. (1984). Experiential learning: Experience as the source of learning and
development. New Jersey: Prentice-Hall.
LAMS Foundation, Retrieved July 15, 2015, from
http://lamsfoundation.org/index.htm.
Leontides, M., & Papadakis, S. (2013). Digital educational content based on the
dominant learning style of adult learners. In Proceedings of the 3rd Pan-
Hellenic Conference “Integration and Use of ICT in the Educational Process,
16