luruh”
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Magnesium meruapakan salah satu unsur kimia yang dapat kita temukan dalam table
periodik dengan nomor atom 12 dan memiliki lambang Mg, magnesium memiliki
wujud berupa padatan berwarna abu-abu mengkilap. Keberadaan magnesium di alam
semesta ini cukup melimpah, dimana ia menduduki posisi kesembilan, dan magnesium
merupakan unsur ke delapan yang paling banyak di dalam kerak bumi dan unsur ke
empat yang umum di bumi ini setelah besi, oksigen dan silicon. Dan magnesium
merupakan unsur paling melimpah yang kesebelas berdasarkan massanya di dalam
tubuh manusia dan esensial untuk semua sel dan sekitar 300 enzim, dimana ratusan
enzim membutuhkan magnesium agar dapat tetap berfungsi.
Pada saat sekarang ini sedang maraknya pengembangan dan pemanfaatan bahan
magnesium, salah satunya dibidang kesehatan dan pemanfaatan magnesium dibidang
kesehatan dapat kita temukan dalam proses pembuatan implant tulang, dan untuk
implant tulang itu sendiri terdapat tiga jenis implant tulang berdasarkan materialnya,
yaitu implant logam, implant polimer dan implant keramik. Implant dengan berbahan
dasar logam telah banyak digunakan karena memiliki kekuatan serta kekerasan yang
melebihi material lainnya. Salah satu material logam yang sering dimanfaatkan dalam
bagian implant ini yaitu Titanium, Stainless Steel, dan paduan Cobalt. Namun, didalam
penerapan dan penggunaannya terdapat beberapa kendala yang ditemukan yaitu massa
jenis logam dan modulus elastisitasnya yang jauh lebih tinggi dibanding tulang.
Perbedaan massa jenis dan modulus elastisitas ini mengakibatkan pertumbuhan tulang
akan terganggu akibat kelebihan massa jenis yang di terima oleh tulang tersebut. Dilain
sisi, material logam akan mengalami peluruhan apabilia tidak sesuai dengan tubuh,
terutama dalam hal tulang, maka ion logam tersebut akan menjadi racun didalam tubuh
dan langkah pencegahannya yakni dengan melakukan operasi kembali untuk
mengeluarkan material implant. Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan
pengembangan mengenai bahan implant yang bersifat biodegradable. Menurut
Vojtek(2014) material biodegradable adalah material yang pada saat meluruh dapat
diserap leh tubuh dan tidak akan menghasilkan produk yang dapat menjadi racun
sehingga aman dan tidak diperlukan operasi kedua untuk mengambilnya. Material
biodegradable harus memeiliki kosesuaian dengan tulang, terutamma dari kandungan
materialnya.
Tulang memiliki struktur yang terdiri dari beberapa unsur yakni Magnesium, Kalium,
Besi, Kalsium, Zinc, Fosfor dan Natrium. Dan untuk kandungan magnesium ada
sekitar 60% dari seluruh total keberadaannya didalam tubuh berada di tulang.
Penelitian mengenai penggunaan Magnesium sebagai material implant telah banyak
dilakukan, selain Magnesium sebagai salah satu unsur tulang, ternyata magnesium
juga memiliki properties yang hamper mirip dengan properties yang dimiliki oleh
tulang. Modulus elastisitas dan massa jenis tulang memiliki nilai sebesar 41 GPa-45
Gpa dan 1.74 g/cm3 -2 g/cm3, sedangkan modulus elastisitas dan massa jenis tulang
tulang memiliki nilai sebesar 15 GPa- 25 GPa dan 1.8 g/cm3- 2.1 g/cm3. Kekurangan
yang dimiliki oleh magnesium yaitu kecepatan luruhnya yang tinggi dan salah satu
metode yang dapat digunakan untuk memperlambat kecepatan luruhnya yaitu dengan
pemaduan.
B. Tujuan
Menganalisis laju luluh paduan Magnesium terhadap struktur mikro, sifat mekanik dan
laju degradasi biodegradable material ?
C. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana paduan Magnesium yang terhadap struktur mikro, sifat mekanik dan laju
degradasi biodegradable material ?
D. Batasan Masalah
Untuk memperoleh hasil akhir yang diinginkan dan tidak keluar dari batas
permasalahan penelitian maka, maka batasan masalah penelitian ini adalah sebagai
berikut :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Magnesium
Magnesium juga merupakan salah satu material esensial yang dibutuhkan dalam
jumlah yang cukup besar oleh makhluk hidup. Dan pada tubuh manusia sekitar 60
hingga 65 persen dari total magnesium yang berada didalam tuuubuh terdapat di
dalam tulang, sedangkan sisanya 35 hingga 40 persen ditemukan didalam tubuh
lainnya yaiu di otot, sel-sel jaringan dan cairan tubuh. Salah satu cara kita
memperoleh magnesium ialah lewat makanan, dan karna itu pulalah magnesium
dibutuhkan dalam jumlah yang cukup banyak sebab memiliki peranan bagi tubuh,
salah satu peran magnesium bagi tubuh ketika berwujud selain tulanh adalah berupa
cairan multi guna, yakni membantu pengeluaran enzim untuk membantu oot
jantung mengendur ketika denyut jantung melambat. Magnesium juga merupakan
elektrolit yag berperan cukup penting yakni dalam membantu mengendalikan apa
yang masuk dan keluar melalui dinding sel, mengubah lemak, protein dan gula.
Dan penurunan kadar magnesium dalam tulang memiliki dampak berkurangnya
kekuatan dari tulang itu sendiri sehingga berefek kepada pengeroposan tulang atau
yang sering kita kenal dengan istilah osteoporosis.
Sumber: www.digilib.its.com
C. Kerangka pikir
1. Magnesium oksida merupakan oksida basa sederhana.
kekuatan tarik sebesar 110 N/mm2 dalam bentuk hasil pengecoran (Casting).
( Yunus,2012)
D. Implant
Implan merupakan salah satu peralatan medis yang dibuat untuk menggantikan
struktur dan fungsi suatu bagian bilogis. Bagian implant yang berkontak
lansung dengantubuh biasanya terbuat dari bahan biomedis seperti titanium,
silicon, atau apatit seta bahan-bahan lainnya tergantung dari fungsinya. Dan
didalam bidang ortopedi, implant adalah perangkat yang ditempatkan sebagai
pengganti tulang untuk menyanggga fraktur. Scaffold, plate, bone screw, dan
beberapa alat lain dapat digunakan dalam kombinasi penopang tulang yang
patah sebelumnya jaringannya kembali membaik. Untuk scaffold akan
mengalami kontak lansung dengan sel tulang, termasuk didalam ostesit,
osteoblast dan osteoklas.
Menurut Dumitrescu (2011) implan tulang ideal harus mempunyai sifat
berikut:
1. Biokompatibel.
2. Mampu menjadi kerangka atau scaffold untuk pembentukan sel tulang baru.
3. Dapat diserap dalam jangka panjang dan berpotensi untuk digantikan oleh tulang
induk .
4. Dapat dimanipulasi secara klinis .
5. Hidrofilik.
6. Tidak menimbulkan reaksi alergi.
7. Mempunyai kuat tekan yang tinggi.
B. Bahan Penelitian
C. Peralatan Penelitian
D. Prosedur Penelitian