PLAMBING
2018
10 Agustus 2018
Hotel Aryaduta,
Jakarta
Inovasi Sistem Instalasi Plambing 2018
pada Bangunan Gedung
Daftar Isi
I. Pendahuluan. .................................................................................................................... 1
Daftar Tabel
Daftar Gambar
I. Pendahuluan.
Dalam mengerjakan sesuatu sebaiknya kita fahami makna dari pekerjaan tersebut, sehingga
apapun barang, bahan dan caranya adalah semata mata untuk mencapai hal yang sesuai
dengan maknanya.
Istilah Plambing biasanya bergandengan dengan sanitasi. Kalau kita belajar di eropa untuk
ilmu ini maka akan mengambil jurusan “Teknik Saniter”
Kata sanitasi menurut WIKIPEDIA:
Adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah
manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya
dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
Sanitasi menurut kamus besar bahasa indonesia.
Usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik di bidang kesehatan,
terutama kesehatan masyarakat.
Sehingga pada proses perencanaan, pemasangan, pengujian dan perawatan instalasi air
kotor harus selalu memperhatikan aspek “SANITASI”.
Secara umum instalasi air kotor akan mengalir dikarenakan percepatan gravitasi dan
kemiringan pipanya. Untuk situasi khusus dapat menggunakan pompa bila diperlukan.
Secara umum pada instalasi air kotor harus memenuhi enam syarat ini agar dapat
berfungsi dengan baik serta memenuhi aspek sanitasinya.
1. Ada perangkap bau/trap.
2. Ada kemiringan pipa.
3. Air mengalir dengan udara.
4. Tidak terjadi tekanan positif dan negatif.
5. Ukuran pipa benar.
6. Ada perangkap lemak bila diperlukan.
A. Ada perangkap bau/trap.
Tujuan utama dari system pembuangan adalah mengalirkan air buangan dari dalam
gedung keluar, ke dalam instalasi pengolahan atau riol umum, tanpa menimbulkan
pencemaran kepada lingkungannnya dalam gedung itu sendiri.
Tetapi karena alat plambing tidak terus menerus digunakan, pipa pembuangan tidak
selalu terisi air; ini dapat menyebabkan masuknya gas yang berbau ataupun beracun,
atau bahkan serangga.
Untuk mencegah hal ini harus dipasang suatu perangkap, biasanya berbentuk huruf
“U”, yang akan menahan bagian terakhir dari air penggelontor, sehingga merupakan
suatu “penyekat” atau penutup air yang mencegah masuknya gas-gas tersebut
sehingga dapat memenuhi prinsip “SANITASI”
Kalau perangkap bau itu sudah menyatu dengan peralatan saniter biasanya memang
sudah didisain untuk mudah dalam perawatannya, misalkan perangkap bau pada
water closet.
Tetapi bila perangkap bau yang terpisah seperti gambar diatas yang biasanya
dipasang pada wastafel, bidet dll harus mudah dalam perawatannya. Sehingga dalam
pemasangannya perlu memperhatikan hal tersebut.
Kemiringan
Jenis Saluran
Minimum Ideal Maksimum
Pipa buangan DN 200 2 3 5
Pipa buangan pengumpul DN 200 2 3 5
Pipa buangan DN 250 1,5 3 5
Pipa buangan pengumpul DN 250 1,5 3 5
Pipa cabang 2 3 5
Pipa penghubung akhir 2 3 5
Pipa air hujan 1 2-3 5
Pipa resapan 0,5 0,5 5
Pipa Ven 1 3 5
Tabel 2. Persyaratan Pipa penghubung akhir dan pipa cabang tanpa ven
Penggunaan persyaratan Sistem I Sistem II Sistem III Sistem IV
Panjang pipa maksimum 4,0m 10,0m Lihat tabel 10,0m
Jumlah maksimum elbow 3* 1* khusus 3*
90° .
Maksimum pipa kebawah 1,0m **6,0m DN>70 1,0m
**3,0m DN=70
Kemiringan minimum 1% 1,5% 1%
*Elbow pertama tidak termasuk
**Jika DN<100 serta ada WC maka tidak boleh ada alat saniter yang disambungkan pada
daerah 1 m diatas pipa datar.
Tabel 3. Persyaratan Pipa penghubung akhir dan pipa cabang dengan ven
Penggunaan persyaratan Sistem I Sistem II Sistem III Sistem IV
Panjang pipa maksimum 10,0m Tidak ada Lihat tabel 10,0m
batas khusus
Jumlah maksimum elbow Tidak ada Tidak ada Tidak ada
90°* batas batas batas
Maksimum pipa kebawah 3,0m 3,0m 3,0m
Kemiringan minimum 0,5% 0,5% 0,5%
*Elbow pertama tidak termasuk
Dengan menggunakan waterpas digital bisa dengan mudah memastikan apakah pipa
sudah terpasang dengan kemiringan yang sesuai dengan gambar?
Peralatan ini sangat bervariasi ukurannya, tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan
saja.
50 mm 70m m 30 mm
1. Fungsi Instalasi.
2. Peralatan Saniter.
3. Perubahan Suhu.
4. Kebisingan.
A. Fungsi Instalasi.
Instalasi air kotor
Pada instalasi air kotor ada yang dilalui air kotor dan ada yang dilalui udara (ven).
Sebaiknya pemasang instalasi air kotor memahami jenis instalasi yang dipasang
sehingga segala persyaratan yang relevan bisa teraplikasi dengan baik. Tentunya lebih
baik lagi bila gambar kerjanya cukup lengkap dan detil agar tidak terjadi kesalahan
pemasangan.
B. Peralatan Saniter.
Biasanya pada ujung awal instalasi air kotor ada peralatan saniter, misalkan wastafel,
bak cuci piring, WC, urinal dll.
Peralatan saniter yang menggunakan perangkap bau terpisah, maka perangkap bau
harus bisa dirawat secara berkala. Untuk ini seharusnya hubungan perangkap bau
dengan instalasi air kotor mudah dilepas.
C. Perubahan Suhu.
Salah satu sifat bahan yang digunakan untuk pipa air adalah sifat muai panjang
Mari kita fahami berapa perpanjangan pipa yang dapat terjadi bila pada malam hari
suhu udara mencapai 16 ºC dan pada siang hari ada air panas yang mengalir dengan
suhu 60 ºC, sehingga perbedaan suhu = 44 ºK. Bila pipa yang terpanaskan sepanjang
3 meter maka perpanjangan yang terjadi adalah:
Wavin SiTech+ = 0,12 mm/m. ºK x 44 ºK x 3 m = 15,84 mm
Wavin AS = 0,09 mm/m. ºK x 44 ºK x 3 m = 11,88 mm
PVC = 0,08 mm/m. ºK x 44 ºK x 3 m = 10,56 mm
Pada pemasangan dilapangan sangat mungkin terjadi pipa yang terpasang lebih
panjang dari 3 meter.Seandainya 20 meter saja untuk PVC dengan perbedaan
temperature yang sama (44 ºK) maka perpanjangan yang terjadi = 70,4 mm (7,92 cm)
dan untuk Wavin SiTech = 105,6 mm
Untuk mengatasi hal ini Wavin SiTech+ pipanya paling panjang hanya 3 m, namun bila
pemasangannya menerus sepanjang 20 m maka selain dipasang braket yang Fix
ditempat tertentu dapat juga menggunakan jenis sambungan Coupler dari Wavin
SiTech+.
Tabel diatas dapat digunakan dalam menginstalasi pipa air kotor agar dapat meredam
efek negatif bila ada perubahan suhu pada pipa.
D. Kebisingan.
Kebisingan ternyata mengalir melalui struktur (Structure borne sound) dan juga melalui
udara(Airborne sound), jadi kalau ingin menanganinya haruslah keduanya ditangani.
Untuk kebisingan instalasi pipa air kotor melalui udara diperlukan peredam yang
dipasang pada pipa air kotor,
Salah satu cara untuk mengurangi Airborne Sound. Bagaimana kita mengatasi hal ini?
Menggunakan Wavin AS atau Wavin SiTech+ lebih dianjurkan.
Untuk kebisingan instalasi pipa air kotor yang melalui struktur dari pipa diperlukan
peredam yang berada diantara pipa dan klem pipa yang menempel pada struktur
gedung.
Sedangkan untuk memotong kebisingan pipa air kotor supaya tidak menjalar terlalu
jauh, maka dipilih pipa yang sambungannya menggunakan karet (rubber ring).
Misalkan yang sekarang ada di pasaran adalah pipa Wavin AS dan SiTech+.
Untuk kebisingan dari alat saniter yang melalui struktur diperlukan peredam yang
berada diantara alat saniter dengan gedung.
Jadi untuk mengurangi kebisingan perlu diselesaikan dari pemasangan alat saniter
misalnya disini closet duduk yang menggantung didinding dan diikuti dengan pipa yang
dibungkus dengan bahan isolasi serta pemakaian klem pipa yang menggunakan alas
karet.
Bagaimana kita melakukan hal ini?
Untuk pipanya dapat menggunakan pipa Wavin SiTech+ dan Bracket dengan lapisan
dalam karet yang menyeluruh.
Karena sistem penyambungan pipa ini menggunakan ring karet, maka ini juga
membantu meredam kebisingan agar tidak mengalir keseluruh instalasi pipa tersebut.
Bagaimana kalau pipa air kotor yang menembus dindingdan lantai? Juga harus ada
bahan khusus diantaranya.
Untuk mendapatkan gambaran jelas untuk jarak Braket maksimum untuk arah
horisontal dalam berbagai ukuran pipa SiTech+ dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 6. Jarak Braket Maksimum Untuk Pipa SiTech+.
Begitu juga untuk jarak Braket pipa Wavin AS. Jarak Braket maksimum arah horisontal
untuk masing ukuran pipa Wavin AS dapat dilihat pada tabeldibawah ini.
56 0,56
70 0,7
90 0,9
100 1
125 1,25
150 1,5
200 2
Selain jarak Braket, perlu diperhatikan juga posisi nya serta jenis Braket yang
dipasang. Ada Fix Braket dan ada Sliding Braket.
DAFTAR PUSTAKA
Andreas Bachman & Heinz Waldvogel, Drinking Water Installations and Drainage
Requirements in Nepal, MTC, Balaju, Kathmandu/Nepal (SKAT, St.
Gallen/Switzerland), 1988.
Alfons Gassner, Der Sanitaerinstallateur, Technishe Kommunikation, Fachzeichnen
Arbeitsplanung, Fachstufe, Verlag Handwerk und Technik, Hamburg, 1997.
Geberit.1993. Handbuch für Sanitärplaner. Des Geberit Beratungsdienstes
Rapperswil/Jona.
Alfons Gassner,.1989. Technologie fur Sanitärintallateure Fachtufe. Hamburg:
Verlag Handwerk und Technik G.m.b.H.
Schweizer Norm 592000. 1990. Planung und Erstellung von Anlagen Für die
Liegenschaftsentwässerung. Zürich: Verband Schweizerischer Abwasserfachleute
Grütlistrasse.
W 3 d. 1992. Leitsätze für die Erstellung von Wasser-Installationen. Zürich: Verband
Schweizerischer Abwasserfachleute Grütlistrasse.
Fux, uws.1993. Handbuch. VSSH
Noerbambang, SM dan Morimura T. 2000. Perancangan dan Pemeliharaan Sistem
Plambing. Jakarta : Pradnya Paramita.
SNI 8153:2015. Sistem Plambing Pada Bangunan Gedung, Badan Standardisasi
Nasional.