Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Dasar Gagasan Membuka Bisnis Baru


Bisnis ini dimulai dengan adanya 3 orang sahabat yang memiliki hobi yang sama
yaitu makan atau wisata kuliner. Namun, latar belakang ketiga orang ini berbeda. Ada
yang bekerja sebagai chef, food blogger, dan agensi iklan.
Bermula saat ketiga sahabat ini sedang makan di salah satu tempat makan ternama di
daerah DIY Yogyakarta dan melihat sekeluarga dengan sepuluh orang anggota keluarga
yang juga ingin makan di tempat yang sama namun kekurangan uang untuk membayar
pesanan. Lalu muncul inisiatif ketiganya untuk membuka rumah makan yang besifat
kekeluargaan dan dapat dijangkau untuk semua kalangan.

Nama dan Alamat Usaha


Rumah makan ini diberi nama “Starchito/Star Chiken Resto” dengan alamat di Jln. H.
M. Joni No. 58 C, Pasar Merah Timur, Medan Kota, Medan, 20217.

Bidang Usaha
Usaha yang kami tinjau adalah bidang usaha kuliner dimana menu makanannya lebih
didominasi oleh ayam. Hal ini dikarenakan beberapa alasan diantaranya peminat ayam
yang banyak dan bahan dasar (ayam) yang mudah didapatkan di pasaran. Rumah makan
ini tidak begitu mementingkan variasi minuman karena tujuan awal rumah makan ini
hanya sebagai tempat makan yang lebih mementingkan cita rasa dari makanan daripada
minuman. Namun tidak memungkinkan kalau Starchito akan menambah menu
minumannya.
BAB II
USAHA YANG DIUSULKAN

2.1 Usaha yang Diusulkan


Sifat Investasi
Rumah makan ini merupakan perluasan dari 2 rumah makan yang terlebih dahulu
didirikan di DIY Yogyakarta. Rumah makan ini ingin mencoba peruntungan pada daerah
Medan yang merupakan kampung halaman dari salah satu owner. Rumah makan ini
pertama kali berdiri pada 30 Januari 2013 di DIY Yogyakarta, sedangkan rumah makan
yang di Medan beridiri pada 1 Maret 2014 dan masih beroperasi hingga sekarang.

Jenis Produk

Produk utama yang ditawarkan adalah berbagai variasi makanan dengan bahan dasar
ayam seperti fried chicken, chicken teriyaki, chicken pepper,dll. Selain itu, rumah makan
ini juga menawarkan berbagai macam produk sampingan seperti burger, sphagetti, hot
dog, french fries, fried rice, dan beberapa jenis minuman lainnya.

2.2 Aspek Teknis


Sifat Usaha
Rumah makan ini merupakan hasil kerja keras dan usaha dari ketiga sahabat yang
memulai kariernya dari bawah sehingga bisa sesukses sekarang. Rumah makan ini
merupakan sifat usaha perseorangan (mandiri) dengan 3 orang owner.
Jenis dan Jumlah Produksi

Jenis produksi dari rumah makan ini adalah makanan yang menggunakan bahan dasar
ayam. Jumlah produksi rumah makan ini adalaah 500 – 800 potong ayan per hari diluar
menu sampingan. Jumlah sebanyak itu dikarenakan Starchito juga melayani catering
untuk rapat, ulang tahun, dan lain – lain.

Lokasi
Rumah makan ini terletak di Jalan H. M. Joni yang merupakan jalan raya besar dan
biasanya dilewati oleh semua kalangan sehingga tempatnya mudah dijangkau. Loksai
rumah makan ini pun strategis karena dikelilingi oleh banyak sekolah seperti SD. ST.
Antonius dan SMA NEGERI 5. Selain itu, rumah makan ini juga dikelilingi oleh
beberapa kampus seperti ITM, UMSU, dan UISU.

Bangunan
Bangunan rumah makan ini sebelumnya milik salah satu tempat makan ternama yang
kemudian dijual dan dibeli oleh owner Starchito. Maka, bangunannya sudah menjadi
milik sendiri.

Mesin dan Peralatan


Mesin dan peralatan rumah makan ini sebagian diperoleh dari tempat makan yang telah
berdiri sebelumnya yang ikut dibeli saat pembelian bangunan. Namun, beberapa barang
seperti sofa, meja, desain internal dibeli sendiri dan didesai sesuai selera owner.

Proses Produksi
Rumah makan ini biasanya memesan 1–2 ton ayam per bulan yang selalu didatangkan
sesuai permintaan dan keperluan dengan menggunakan sistem kontrak. Ayam yang
didatangkan sesuai keperluan per hari dalam keadaan beku yang kemudian dimasukkan
ke dalam freezer. Apabila ayam akan dimasak, ayam dikeluarkan dari freezer dan
dibiarkan mencair sendiri agar tekstur dan rasa ayam tetap terjaga. Setelah mencair, ayam
dicampur dengan bumbu kemudian disimpan dalam chiller. Apabila ada pesanan, ayam
tersebut diambil dari kulkas lalu dimasak dalam minyak panas bersuhu 300°C. Jika ayam
yang dipesan per hari bersisa dapat dicampurkan pada menu tambahan lainnya sehingga
ayam yang dipesan untuk 1 hari akan habis juga dalam 1 hari.

bahan baku (ayam)


dipesan dan
didatangkan

Jika ada pesanan,


Bahan baku
ayamdari chiller
dimasukkan ke dalam
dimasak dengan suhu
freezer
3000°C

Bahan yang dicampur Bahan baku yang


bumbu dimasukkan ingin dimasak
ke dalam kulkas dibiarkan mencair
tertentu (chiller) sendiri

Bahan baku yang


telah cair dicampur
dengan bumbu

Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi dari rumah makan ini adalah 1500 porsi per hari baik yang dijual
langsung di rumah makan dan pesanan catering untuk acara–acara tertentu.

Bahan Baku dan Bahan Penolong


Bahan baku yang digunakan adalah ayam yang dipesan dari supplier tertentu dengan
menggunakan sistem kontrak yang umumnya berlaku sampai 1 tahun dan kemudian
didatangkan ke rumah makan sesuai permintaan dan keperluan. Sedangkan bahan
penolong yang digunakan adalah beras, mie, bumbu tambahan, dan bahan lainnya dipesan
dari supplier yang berbeda dari supplier ayam.

Jumlah Tenga Kerja


Jumlah tenaga kerja yang terdapat pada Starchito sebanyak sepuluh orang dimana owner
pun terjun langsung ke dapur untuk membantu.
2.3 Aspek Pemasaran
Peluang Pasar
Bahan dasar yang digunakan adalah ayam dikarenakan ayam adalah makanan yang
banyak diminati masyarakat kota Medan. Selain itu, ayam adalah bahan mudah didapat
dan diolah. Sehingga, dapat diminati oleh banyak kalangan.

Lokasi yang strategis dan fasilitas yang memadai menarik banyak pelanggan. Rumah
makan ini memiliki lokasi yang strategis, bangunan yang nyaman dilengkapi dengan
berbagai fasilitas seperti televisi, AC, kipas angin, wifi, dan yang lain-lain.

Daerah Pemasaran
Rumah makan ini pertama kali didirikan di DIY Yogyakarta yang sekarang telah
memiliki 2 rumah makan. Rumah makan ini juga memperluas daerah pemasarannya ke
daerah Medan dan sekitarnya pada Jalan H. M. Joni hingga sekarang.

Pasar Sasaran
Pasar sasaran rumah makan ini adalah anak–anak SMA dan mahasiswa sehingga harga
pun disesuaikan dengan kantong anak sekolahan. Namun, rumah makan ini juga tidak
menutup kesempatan apabila mahasiswa atau anak SMA mengajak orang tuanya untuk
makan di Starchito.

Volume dan Harga Penjualan


Volume penjualan rumah makan ini adalah 1500 piring per hari dengan pendapatan bersih
yang diperoleh sekitar 200–300 juta per bulan. Harga penjualan untuk makanan berkisar
antara empat ribu rupiah sampai lima belas ribu rupiah, untuk minuman berkisar antara
seribu rupiah sampai lima belas ribu rupiah, dan untuk paket berkisar antara lima belas
ribu rupiah sampai tujuh puluh lima ribu rupiah.

Persaingan dan Strategi Bersaing


Di sekitar Jalan H. M. Joni terdapat banyak rumah makan dengan jenis makanan yang
beragam sehingga persaingan sukup ketat. Namun, rumah makan ini tetap memperhatikan
kebersihan tempat dan makanan yang merupakan daya tarik rumah makan ini. Rumah
makan ini juga terus melakukan evaluasi untuk meningkatkan cita rasa makanan.
Terkadang owner mengunjungi rumah makan disekitarnya untuk melakukan evaluasi
terhadap makanannya.

Gross Profit Margin


Perlu ditinjau lebih lanjut
2.4 Aspek Manajemen
Kepemilikan
Rumah makan ini merupakan milik sendiri dimana terdapat 3 orang owner karena
ketiganya memulai usaha dari awal hingga sekarang.

Struktur Organisasi
Rumah makan ini tidak membeda–bedakan tingkatan semua tenaga kerja. Maka, owner
pun bisa turun langsung ke dapur dan menganggap semua tenaga kerjanya sama. Namun,
owner dan tenaga kerja juga tidak langsung melepaskan tanggung jawab pada bidangnya.
Owner dan tenga kerja saling membantu dan saling bekerja sama tanpa dibeda–bedakan.

Tim Manajemen
Perlu ditinjau lebih lanjut.

Tenaga Kerja/Karyawan
Jumlah tenaga kerja pada rumah makan ini sebanyak 10 orang. Owner dulu
mempekerjakan anak SMA dana anak kuliahan. Namun beliau sadar bahwa kuliah sambil
bekerja sulit dilakukan maka hal ini tidak diperkenankan lagi. Terkadang beliau mau
mempekerjakan tergantung keadaan dan latar belakangnya. Gaji yang diperoleh setiap
tenaga kerja berbeda – beda tergantung pada posisi dan keahliannya.

2.5 Aspek Keuangan


Sumber Dana
Dana untuk rumah makan ini diperoleh dari uang pinjaman bank dan jumlah tabungan
ketiga owner. Ketiga owner sebelumnya telah bekerja pada perusahaan swasta dan
mengumpulkan tabungan yang akhirnya telah mencukupi untuk membuka suatu rumah
makan.

Prediksi Pendapatan
Prediksi pendapatan rumah makan ini sekitar 200–300 juta per bulan. Pendapatan tersebut
sudah merupakan pendapatan bersih rumah makan baik dari hasil penjualan langsung di
rumah makanan maupun pesanan cathring untuk acara tertentu.
BAB III
USAHA PEMBANDING

1.1 JUS KUPHI PART II

Usaha ini terletak tepat di depan rumah makan Starchito. Target pemasaran rumah makan
ini hampir sama dengan Starchito yaitu kalangan pelajar dan mahasiswa. Menu yang
disajikan antara lain:

Kelebihan Jus Kuphi dibandingkan Starchito adalah tempatnya yang luas, menu
minumannya lebih bervariasi, dan menyediakan berbagai permainan kartu seperti poker,
dam batu, domino, dan lain-lain.
Kekurangan Jus Kuphi dibandingkan Starchito adalah kurangnya kebersihan di tempat
itu, sirkulasi udaranya kurang memadai karena tempatnya tidak bebas dari asap rokok,
tempat ini kurang cocok untuk keluarga karena tempatnya kurang kondusif dan menu
makanan yang kurang variasi.

1.2 GIANT FRIED CHIKEN (GFC)


Kelebihan GFC adalah tempatnya yang strategis karena berada di dalam super market
sehingga mudah jangkau oleh pengunjung swalayan.

Kekurangan GFC adalah tempatnya yang kecil, makanannya kurang bervariasi, dan
pelayanannya kurang memadai.
BAB IV
PENUTUP

4.1 SESI PERTANYAAN


1. Bagaimana cara pemilik (owner) mempromosikan rumah makannya? (Linda Pratiwi)
Jawab: Tiga hari pertama rumah makan dibuka, mereka mengadakan grand opening
dengan memberikan 1 paket star one yang berisikan 1 ayam, 1 nasi, dan 1 minuman
secara cuma–cuma. Paket tersebut diberikan dengan kuota 1000 porsi dimana hari
pertama dan hari kedua sebanyak 300 porsi per hari sedangkan hari ketinga sebanyak
400 porsi. Selain itu, promosi yang dilakukan oleh owner dengan menyebarkan flyer
(selebaran) ke sekolah, kampus, dan pengguna jalan besar. Promosi melalui media
sosial tidak begitu diutamakan karena owner lebih mengutamakan promosi dari mulut
ke mulut. Owner menganggap cara ini lebih efektif digunakan di wilayah Medan
karena konsumen dapat langsung menjelaskan bagaimana cita rasa dan kualitas
makanan di Starchito. Karena ciri khas konsumen di Medan adalah mengutamakan
rasa dan kualitas dibandingkan keunikan dari makanan.

2. Bagaimana cara owner mengembalikan modal pinjamannya ke bank? Berapa lama


waktu yang diperlukan owner untuk mengembalikan modal tersebut? (Yunita
Kusuma)
Jawab: Perlu ditinjau lebih lanjut.

3. Bagaimana cara owner membagi keuntungan secara rata? (Yunita Kusuma)


Jawab: Keuntungan bersih dari setiap rumah makan dikumpulkan menjadi satu lalu
dibagi rata. Cara ini efektif untuk menghindari turunnya pendapatan. Karena dengan
cara ini, masing-masing owner lebih peduli dengan rumah makan satu sama lain.

4.2 KESIMPULAN
Setelah melakukan peninjauan lokasi, kelompok II menyimpulkan bahwa usaha rumah
makan Starchito layak untuk dipertahankan. Rumah makan ini memiliki prospek yang
baik kedepannya walaupun usia usaha tersebut masih tergolong muda. Namun usaha
tersebut dapat bersaing dengan baik di pasaran yaitu ditunjukkan dengan tingginya
permintaan konsumen dan laba yang diperoleh cukup besar meskipun ada beberapa aspek
yang perlu ditinjau lebih lagi.

4.3 SARAN
1. Sebaiknya menu di rumah makan Starchito dilengkapi dengan foto agar lebih
memudahkan konsumen untuk memilih.
2. Meningkatkan promosi dari media sosial.
3. Mengurangi nyamuk di malam hari.ss

Anda mungkin juga menyukai