Kegiatan ini adalah upaya untuk menganalisis tentang KDB ( Koefisien Dasar Bangunan ),
Ketinggian Bangunan ( KLB, Jalur Lintas pesawat terbang, ALO 45 o ), dan GSB ( Garis Sempadan
Bangunan ) yang merupakan standarisasi bangunan didalam kawasan kota. Wilayah studi berada
pada salah satu blok kawasan permukiman padat penduduk di Kecamatan Semarang Tengah dan
agar lebih jelas dapat dilihat dipeta citra. Luas wilyah studi ± 5850 m 2 = 0,585 ha yang berada pada
jalan utama Jl. D. I. Panjaitan dan jalan local Jl. Widosari V serta tepat sebelah SMP 3 Semarang.
Berikut gambaran wilayah studi.
Gambar 1
Gambaran Wilayah Studi
Jl. Widosari V C
D
Gambar 2
Foto Eksisting Bangunan
b. Ketinggian Bangunan
Ketinggian maksimal pada rumah di blok ini adalah 12 m, itupun bangunan yang baru
direnovasi.
Gambar 3
Foto Eksisting Ketinggian Bangunan
Tabel 1
Dimensi Jalan dan Kecepatan Kendaraan
Gambar 4 Gambar 5
Foto Eksisting GSB di jalur A Foto Eksisting GSB di jalur B
Gambar 6 Gambar 7
Foto Eksisting GSB di jalur C Foto Eksisting GSB di jalur D
Sumber : Survey Pribadi, 2010 Sumber : Survey Pribadi, 2010
2. Analisis
a. KDB
Perhitungan
Batas Pengambilan Air tanah = 1,382 l/dt
Iinf = S.A Open Space
= 0,0011 x 5850 OS = Iinf
= 6,435 Q1ha
= 0.10725 = 10,725 . 10-2
Debit Infiltrasi 1,382
Qinf = C.I.A = 0,083 ha
= 1,8 x 7,678. 10-8 x 5850 = 830 m2
= 80849,34 . 10-8 m2/dt KDB
= 80849,34 . 10-5 l/dt KDB = ( A – OS ) x 100 %
Debit infiltrasi 1 ha A
Q1ha = 1 ha . Qinf = ( 5850 – 830 ) x 100 %
A 5850
= 10 x 80849,34 . 10-5 l/dt
4
= 80 %
5850 Sesuai perhitungan KDB ( Koefisien Dasar
Bangunan ) adalah 80 %
b. Ketinggian Bangunan
KLB
luas lantai yang dibutuhkan 4300 m2
luaslantai dasar yang dibutuhkan 5850/80% = 4680 m 2
KLB = Total luas lantai lantai yang dibutuhkan
Total luas lantai dasar
= 4300
4680
= 0,93
Dengan LUI maka ketingian maksimum lantai adalah 6 lantai = 27 m.
Lintas Pesawat
Wilayah studi dapat dikatakan berada pada area daerah jalur pesawat terbang keliling 2
jadi ketinggian maksimal dapat 151,5 m. lokasi berada 124 m diatas permukaan laut dan
bandara 1 m.
Tinggi maksimum
Tm = Tmi - St
= 151,5 – ( 124 – 1 )
= 26,5 m
Asumsi 1 lantai 4,5 m; maka tinggi maksimum 5,8 = 5 lantai.
ALO 450
Dari perhitungan ketinggian bangunan antara KLB, Lintas Pesawat, dan ALO 45 0
menghasilkan ketinggian bangunan yang bebeda – beda yaitu 27 m; 26,5 m; 25,77m.
maka akan diambil alternative terkecil yaitu 25,77 m dan hanya diperbolehkan
maksimum 5 lantai.
c. GSB
GSB untuk jalur D dan C 2a2 = 6,2 – 0 – 0
Va = Vb = 10 km/jam = 6,2 A2 = 3,1 m
mil/jam A2 = 3,1 m = b2
Ta = tb = 0,21 s Sempadan pagar
Jarak pengereman SP = 2,25 + a1
Da = 0,0634. Va2 + 1,47 . t. Va = 2,25 + 0
+ 16 = 2,25 m
= 0,0634. ( 6,2 )2 + 1,47 .
0,21 . 6,2 + 16 Sempadan Bangunan
= 20,34 ft SB = SP + a2
= 6,2 m = 2,25 + 3,1
Va = Vb maka rumusnya = 5,35 m
menjadi Jadi jarak sempadan bangunan jalur D dan C
2a2 = Da –b1 – a1 adalah 5,5 m.
GSB untuk jalur A A = 12,88 ft
Va = 40 km/jam = 24,85 mil/jam = 3,9 m
Vb = 30 km/jam = 18,6 mil/jam Sempadan Bangunan
Ta = 0,83 s SB = a + 2,5
Tb = 0,62 s = 3,9 + 2,5
Jarak pengereman = 6,4 m
Da = 0,0634. Va2 + 1,47 . t. Va Jadi jarak sempadan bangunan jalur B adalah
+ 16 6,5 m.
= 0,0634. (24,85)2 + 1,47 .
0,83 . 24,85 + 16 Gambar 8
= 85,5 ft Siteplan Analisis Blok Wilayah Studi
= 26,1 m
Pengereman kendaraan jalur
B
Vb = ( Db – 16 ) Va
Da
18,6 = ( Db – 16 ) 24,85
85,5
Db = 48 ft
= 14,6 m
Jarak pagar kebangunan
Sumber : Hasil Analisis Pribadi, 2010
B = 3,1 + 2,25
= 5,35 m
= 17,6 ft
Jarak kendaraan
Db = a . Da
Da- b
48 = a. 85,5
85,5 – 17,6
A = 38,1 ft
= 11,6 m
Sempadan Bangunan
SB = a + 2,5
= 11,6 + 2,5
= 14,1 m
Jadi jarak sempadan bangunan jalur A adalah
14,5 m.
Jarak kendaraan
Db = a . Da
Da- b
20,34 = a. 48
48 – 17,6
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKINK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2010