Menimbang :
1. Bahwa untuk mencapai pelayanan kesehatan yang bermutu
tidak hanya dilakukan dengan pemberian pengobatan atau
perawatan yang baik akan tetapi Pemberian ventilasi
ruangan yang memadai juga harus diperhatikan.
2. Ventilasi adalah tempat untuk pergerakan udara masuk ke
dalam dan keluar dari ruangan tertutup jadi pemberian
ventilasi yang memadai akan berdampak baik bagi setiap
orang yang berada dalam ruangan tersebut.
3. Bahwa sehubungan hal tersebut maka perlu dibuatkan
Panduan ventilasi di RSK. Budi Rahayu Blitar
Mengingat :
1. Peraturan mentri kesehatan republik indonesia nomor
1077/menkes/per/v/2011 tentang pedoman
penyehatan udara dalam ruang.
2. UU nomor 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung
3. UU nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah
1
4. UU nomer 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup
5. UU nomer 36 tahun 2009 tentang kesehatan
6. UU Nomer 1 tahun 2011 tentang perumahan dan
permukiman
MEMUTUSKAN
DITETAPKAN DI : BLITAR
PADA TANGGAL :
DIREKTUR RS KATOLIK BUDI RAHAYU BLITAR
2
KATA PENGANTAR
Kami bersyukur pada Tuhan yang Maha Esa, atas diterbitkannya buku
Panduan Sistem Ventilasi Dan Pengkondisian Udara untuk memudahkan unit
Rumah Sakit.
Buku ini diterbitkan agar menjadi pegangan bagi seluruh unit Rumah Sakit
Katolik Budi Rahayu Blitar dimana akan lebih mudah untuk menjalankan
kegiatan pemantauan ventilasi udara, dimana kegiatan ini sangat penting
untuk dijalankan secara kontinu.
Rumah Sakit Katolik Budi Rahayu Blitar sangat memperhatikan “ safety” dari
pasien, pengunjung dan staff untuk itu dengan adanya buku panduan ini
dengan tujuan agar semua fasilitas di bawah naungan Rumah Sakit Katolik
Budi Rahayu Blitar merupakan fasilitas yang prima, handal dan tanpa
hambatan.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama tim yang ikut
serta dalam melengkapi dan telah meluangkan waktu untuk menyusun buku
panduan ini. Selain itu kami juga berterima kasih kepada pihak-pihak lain
yang telah member masukan yang sangat berharga.
Kami sadah bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, koreksi dari semua
pihak sangat diharapkan dan semoga buku ini dapat dipergunakan sebagai
Panduan sistem ventilasi di Rumah Sakit.
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................... 3
E. Pemeliharaan ......................................................... 14
4
BAB I
DEFINISI
Rumah Sakit Katolik Budi Rahayu Blitar beralamatkan di jalan Jendral A.Yani
No 18 Kota blitar
Temperature atau suhu adalah suatu ukuran dingin atau panasnya keadaan
atau sesuatu lainnya.
Infiltrasi adalah laju aliran udara tak terkendali dan tidak disengaja masuk ke
dalam gedung melalui celah dan bukaan lainnya dan akibat penggunaan pintu
luar gedung.
Konservasi energy system tata udara adalah system tata udara yang dapat
bekerja dengan hemat energy tanpa mengurangi persyaratan fungsinya.
5
Sistem saluran udara variable adalah system tata uadara yang mengendalikan
temperatur kering dalam suatu ruangan dengan mengatur laju aliran uadara
yang masuk ke dalam ruangan.
Prasarana adalh fasilitas rumah sakit berbentuk fisik terditi dari alat dan
jaringan/instalasi
1. Toolset electric
2. Toolset mechanic
Sumber daya manusia terlatih dan siap adalah SDM terlatih dalam bidang alat
tertentu dan siap melakukan tugas mengoperasikan atau memelihara system
ventilasi dimaksud pada saat itu
Surat penugasan adalah surat surat perintah kerja yang dikeluarkan oleh
Kepala IPSRS kepada teknisi, untuk melakukan pemeliharaan preventif
6
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup system ventilasi dan pengkondisian udara adalah semua unit
yang menggunakan instalasi gas medis di Rumah Sakit Katolik Budi Rahayu
Blitar
a. Inventarisasi bangunan
7
BAB III
TATALAKSANA
A. Kualitas Udara
Sistem harus memberikan udara hampi bebas debu, bau, kimia dan polutan
radioaktif. Dalam beberapa kasus, udara luar berbahaya untuk kondisi pasien
tertentu. Dalam hal demikian system memberikan udara selang seling dari
resirkulasi maksimum yang diijinkan harus dipertimbangkan.
Apabila inlet udara luar berada dekat dengan outlet yang cocok untuk
pembuangan udara resirkulasi. Letak intake udara luar ditempatkan tidak
kurang 1,8 m di atas permukaan lantai, atau jika dipasang di atas atap
pada 0,9m diatas permukaan atap.
2. Outlet Pembuangan
8
Outlet pembuangan ini harus ditempatkan minimal 3 m di atas permukaan
lantai dan jauh dari pintu, area yang dihuni dan jendela.
3. Filter udara
B. Pengendalian Asap
9
35-60 Seimbang
5 Perawatan bayi 22-26
Positif
6 Perawatan premature 24-26 35-60
Positif
7 ICU 22-23 35-60
Negative
8 Jenazah 21-24 -
15 Administrasi,
21-24 - Seimbang
pertemuan
1. Kamar Bedah
10
mudah terbakar. Kondisi yang direkomendasikan untuk ruang operasi:
2. Ruang Kebidanan
3. Ruang VK
4. Ruang Pemulihan
11
Pasokan udara untuk ruang ini harus berada pada atau dekat langit-
langit dan dibuang dekat lantai bagian bawah dengan bukaan buangan
terletak setidaknya 75mm di atas lantai.
8. Ruang IGD
14. Laboratorium
Pembuangan dari fan berdiri tegak dengan jarak maksimum 2,1 m di atas
atap dengan kecepatan sampai 20 m/detik. Area laboratorium harus di
bawah takanan sedikit negative untuk mengurangi penyebaran bau atau
kontaminasi ke ruangan lainnya. Temperature dan kelembaban harus
dalam batas kenyamanan.
15. Farmasi
16. Administrasi
13
udara terpisah yang tepat diinginkan untuk memisahkan area ini karena
biasanya rumah sakit kosong pada malam hari
14
20. Bengkel Pemeliharaan
Bengkel kerja tukang kayu, mesin, listrik dan plambing tidak
membutuhkan persyaratan ventilasi. Ventilasi yang tepat pada bengkel
cat dan area gudang cat karena bahaya kebakaran dan harus memenuhi
persyaratan teknis yang berlaku. Bengkel pemeliharaan apabila terdapat
pekerjaan pengelasan harus mempunyai ventilasi buangan.
E. Pemeliharaan
15
1. Pembersihan/pencucian/penggantian filter udara
8. Pemeriksaan/penambahan refrigerant.
Thermometer
16
2. Pemeriksaan/penggantian komponen pemutus arus.
1. Bearing
Pemeriksaan/pelumasan/penggantian bearing.
2. Motor Fan
3. Compressor
Pemeriksaan/perbaikan kebocoran.
17
Pemeriksaan/perbaikan sisi hisap dan sisi tekan.
18
BAB IV
DOKUMENTASI
3. Sertifikat ijin pada setiap alat yang telah dilakukan pengujian yang
dinyatakan lulus uji atau laik pakai.
19
6. Pengisian pada laporan harian masing-masing petugas pemeliharaan
sesuai dengan kegiatan yang telah dilakukan setiap hari.
7. Pengisian form hasil uji fungsi untuk setiap peralatan pada saat
peralatan tersebut dilakukan uji fungsi baik oleh petugas eksternal
maupun internal.
Landasan Hukum :
7. Undang – Undang No 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
8. PMK No. 24 Tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis
Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit.
9. KMK No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
10. Pedoman Teknis Prasarana Sistem Tata Udara Pada
Bangunan Rumah Sakit Kementerian Kesehatan RI
11. pertimbangan Direktur
20
21