Anda di halaman 1dari 16

RANGKUMAN EOR:

1. MEOR (Microbial Enhanced Oil Recovery)


• Adalah Metode yang menggunakan mikroba untuk meningkatkan perolehan minyak
• Mekanisme:

• Microbial adalah:

Mahluk hidup yang sangat kecil secara umum terdiri dari beberapa bentuk

Monococcus (Sendiri)
Diplococcus (Koloni)
Tetracoccus (Empat sel berdempetan)

• Jenis-jenis bacterial:

• Jenis proses injeksi


- Proses Huff and Puff

Sumur diinjeksikan
mikroba+Nutriennya.
Kemudian, sumur di
matikan selama periode
waktu tertentu. Lalu,
sumur di produksikan
Pada sumur yang sama
- Microbial Flooding
Bakteri di inasulasi
ditambahkan dengan
nutrient dan brine yang
di injeksikan dengan
pompa. Sumur injeksi
dan produksi berbeda

• SCREENING CRITERIA

• Keuntungan kerugian

• Biaya yang dikeluarkan rendah • Injeksi oksigen pada aerobic MEOR dapat
(mikroba dan nutrient) mengakibatkan korosive pada peralatan yang
• Cocok untuk sumur tua tidak tahan korosif
sebelum di abandon • Anaerobic MEOR memerlukan banyak sugar
• Energy yang dikeluarkan sedikit (sebagai energi), mengakibatkan terbatasnya
• Aktifitas mikroba meningkatkan pengaplikasian di offshore
jumlah mikroba tersebut • Batasan Permeabilitas, Salinitas dan Temperatur
• Ramah Lingkungan • Bahaya kesehatan, dapat terjadi mutasi yang
mengakibatkan bakteri berbahaya

• Mekanisme
- Bio Surfactant: Menurunkan Tegangan Permukaan (IFT) antar minyak dan air, Merubah wettabilitas
reservoir rock
- Bio Polymer: Meningkatkan displacement efficiency dengan cara meningkatkan viskositas air,
sehingga mobility rationya menurun.

-
- Bio Gasses: Meliputi CO2, CH4 or H2, Pressure build up in pressure depleted reservoir, Menurunkan
viskositas minyak
- Bio Acids: Meningkat porositas batuan reservoir (limestone atau sandstone dengan sementasi
karbonat) Berupa Asam laktat, asam asetat, asam butirat.
- Bio Solvent: Mengurangi viskositas minyak, Mengurangi IFT (interfacial tension)
- Bio Mass: Meningkatkan displacement efficiency dengan cara selective plugging pada zona yang
memiliki permeabilitas yang tinggi, Mikroba akan tumbuh di pore throat yang lebih besar, mencegah
air formasi ikut terpdroduksikan. Kemudian, air formasi akan menuju pore throat yang lebih kecil,
mendesak minyak yang berada di dalamnya, Oil recovery pun meningkat.

• Product

2. INJEKSI TERMAL
• Definisi: Penginjeksian energi panas ke dalam reservoir untuk mengurangi viskositas minyak sehingga
dapat meningkatkan recovery minyak. Semakin tinggi temperature semakin rendah °API.
• Panas yang di injeksikan akan berpengaruh pada:
- Thd Sifat Hidrodinamik Fluida: viskositas, relatif permeabilitas
- Thd Sifat Termodinamik Fluida dan Batuan; ekspansi termal, kapasitas termal, konduktivitas termal,
panas laten penguapan
• Klasifikasi injeksi thermal:
- Panas di produksikan di permukaan:
o Hot Water Flooding
o Steam Flooding – Cyclic Steam Injection
- Panas diproduksikan di reservoir:
o In-situ Combustion
• SCREENING CRITERIA
- INJEKSI AIR PANAS

 Minyak di desak secara tidak tercampur oleh air panas dan air dingin
 Digunakan pada reservoir dengan viskositas fluida tinggi
 Digunakan pada reservoir –reservoir dangkal
 Mempengaruhi mobility ratio sehingga menambah efisiensi recovery

MEKANISME:
➢ Air yang diinjeksikan pada reservoir dipanaskan terlebih dahulu (sampai melebihi temperatur
reservoir mula-mula), tetapi lebih rendah dari temperatur penguapan air.
➢ Air panas yang diinjeksikan menjadi dingin saat kontak dengan batuan dan fluida in-situ, dan di
bawah kondisi steady state, akan membentuk daerah utama yang dapat dibedakan berdasarkan
profil temperatur dan saturasi.

KELEBIHAN KEKURANGAN

 Proses pendesakan panas  Air mempunyai kapasitas panas yang rendah


sangat simpel dan dapat dibanding steam.
berfungsi sebagai water flood.
 Perlu adanya treatment khusus untuk mengontrol
 Design dan operasinya sebagian korosi, problem scale, swelling maupun problem
besar dapat menggunakan emulsi.
fasilitas water flood.
 Pada sand yang tipis, sejumlah panas akan hilang
 Efisiensi pendesakan lebih baik pada overburden dan underburden, hal ini akan
dari water flood conventional. menjadi kritis apabila formasi underburden dan
overburden berupa shale.

 Kehilangan panas cukup besar pada rate injeksi


rendah dan formasi sand yang tipis.
- INJEKSI UAP ((Steam Flooding))
Penginjeksian uap ke dalam reservoir dengan viskositas fluida yang tinggi bertujuan untuk
menurunkan viskositas minyak sehingga minyak lebih mobile .

Distribusi Temperatur Dan Saturasi Injeksi Uap Di Reservoir

MEKANISME:
Diterapkan pada reservoir yang mempunyai viskositas tinggi dengan menginjeksikan uap ke
dalam reservoir yang akan menurunkan viscositas minyak karena terjadinya kenaikan temperatur
sehingga minyak lebih mobile dan bergerak menuju sumur produksi.

Distilasi uap Penurunan Pengembangan Pendesakan gas Pendesakan


viskositas panas terlarut tercampur

 DISTILASI UAP: mekanisme perolehan yang paling utama pada pendesakan uap. terjadi karena fraksi
minyak ringan terpisah lebih awal akibat kenaikan temperature. Hal ini juga mengakibatkan pemecahan
minyak yang terjebak pada pori yang tidak berhubungan, sehingga minyak akan terdistribusi ke dalam
pori yang saling berhubungan sehingga ada kemungkinan untuk didesak.

 PENURUNAN VISKOSITAS: Fraksi minyak ringan yang didesak oleh uap akan mengalami perbandingan di
zona kondensat panas sehingga viskositas minyak akan turun. Turunnya harga viskositas akan
mengakibatkan naiknya perbandingan mobilitas air-minyak sehingga minyak akan lebih mudah mengalir
ke permukaan.

 PENGEMBANGAN PANAS: Pengembangan panas juga merupakan mekanisme perolehan minyak di zona
kondensat panas. Minyak mengembang karena kenaikan suhu dan saturasinya bertambah sehingga
minyak lebih mudah untuk bergerak. Banyaknya pengembangan ini tergantung pada komposisi minyak.
Minyak ringan lebih besar pengembangannya dibanding minyak berat

 PENDESAKAN GAS TERLARUT: Pendesakan gas terlarut terjadi pada zona kondensat dingin. Pendesakan gas
terlarut ini merupakan proses pertukaran energi panas menjadi energi mekanik, karena kenaikan suhu,
gas yang terlarut dalam minyak menjadi bebas. Gas ini mengembang dan bertindak sebagai tenaga
pendorong.

 PENDESAKAN TERCAMPUR: Uap yang menjadi dingin dapat bercampur dengan minyak membentuk
system emulsi air-minyak selama proses pendesakan berlangsung. Agitasi (pengadukan) yang dibutuhkan
untuk membentuk emulsi berasal dari kecepatan uap dan air panas. Emulsi yang terjadi dapat
menghambat aliran dan menaikkan tekanan reservoir selama pendesakan uap berlangsung, disamping itu
emulsi dapat mengurangi penerobosan uap.

KEUNTUNGAN INJEKSI UAP KERUGIAN

1. Uap mempunyai kandungan panas yang 1. Terjadi kehilangan panas di seluruh


lebih besar daripada air, sehingga transmisi, sehingga pipa perlu diisolasi.
effisiensi pendesakannya lebih efektif. 2. Terjadinya problem korosi, scale, maupun
2. Recovery lebih besar dibandingkan
emulsi.
3. Effisiensi pendesakan vertikalnya kurang
dengan injeksi air panas untuk jumlah baik, karena adanya perbedaan gravitasi,
input energi yang sama. maka formasi pada bagian atas akan
3. Effisiensi pendesakan mencapai 60 % tersaturasi steam.
OOIP.

- STIMULASI UAP BERSIKLUS


o Nama lain : Cyclic Steam Injection, Steam Soak Process, Huff and Puff
o Merupakan proses injeksi uap panas dan produksi dari sumur yang sama dengan tujuan mengurangi
viskositas fluida reservoir.

- MEKANISME

 Periode Injeksi

 Periode Soaking

 Periode Produksi
KEUNTUNGAN: KERUGIAN:

 Hasil produksi cepat diperoleh • Proses injeksi sangat dibatasi oleh


 Ekeonomis
 Menggunakan tekanan operasi yang rendah kedalaman sumur.
 Efektif diterapkan pada reservoir yang dangkal • Dapat timbul problem swelling, hal
dengan viskositas yang cukup besar dan ini harus dihindari.
kontinuitas lateral yang jelek.
 Periode produksi umumnya lebih panjang • Diperlukan treatment air yang akan
dibanding periode penutupan. dipanasi menjadi uap di
 Pertambahan rate produksi lebih cepat diperoleh permukaan.
dibanding dengan metode pendesakan
(displacement).
 Jumlah minyak yang diperoleh persatuan volume
steam lebih besar dibandingkan pada steam
injeksi.

- INSITU COMBUSTION
- DEFINISI: propagasi dari front temperatur tinggi yang bahan bakarnya adalah zat seperti coke yang
ditetapkan oleh reaksi perekahan termal. In-Situ (ditempat) Combustion (pembakaran) adalah
pembakaran dari Fuel yang ada di dalam reservoir itu sendiri
- MEKANISME

1. Zona injeksi udara dan air 4. Zona steam (uap) dan vapour
2. Zona udara dan air yang sudah tervaporasi 5. Zona air panas atau air yang sudah
(teruapkan) terkondensasi
3. Zona daerah front mengalami 6. Oil bank
pembakaran 7. Zona gas hasil pembakaran
- SCREENING CRITERIA

- JENIS-JENIS
Berdasarkan perambatan, pembakaran In-Situ Combustion dibagi menjadi 2 yaitu :
a). Forward Combustion
• Dry Forward Combustion
• Wet Forward Combustion (Combination of Forward Combustion and Waterflooding, COFCAW)
b). Reverse Combustion

- DRY FORWARD COMBUSTION


menginjeksikan udara (dominansi Oxygen) ke dalam reservoir melalui sumur injeksi, dan pada
reservoir terjadi reaksi oksidasi (pembakaran). Pada metode ini Burning front bergerak searah
dengan air injection dan burning front bergerak seperti piston menuju production well. Perambatan
pembakaran diakibatkan oleh adanya Coke yaitu Hidrocarbon dengan fraksi berat yang masih
tertinggal di reservoir. Pada In situ Combustion, Combustion front menimbulkan panas sebesar 600-
1500OF (Prats, 1982)

- WET FORWARD COMBUSTION (COFCAW)


menginjeksikan air dan udara dengan mengontrol laju dari combustion front, ukuran steam dan
temperature distribution.Steam zone akan berada di depan combustion zone sehingga enyapuan
lebih efficient sehingga walaupun Fuel yang ada sedikit tapi dapat tercover
akibat adanya Steam Zone.

- REVERSE COMBUSTION
o Reverse Combustion yaitu melakukan Combustion pada ke dua arah berlawanan
o Combustion zone terjadi di sumur produksi. Burning front bergerak dari ke dua arah
berlawanan, berguna untuk recover Extremely Viscous Oil atau Tar.Tingkat penyapuan
reverse combustion lebih kecil dibanding Forward Combustion, hal ini dikarenakan oleh
banyak minyak yang akan terbakar. Pada metode ini API Gravity akan sangat cepat naik
karena zona cracking yang luas ada di zona Combustion dan Burned. Pada Reverse
Combustion tidak terjadi oil bank zone dan hambatan untuk mengalir rendah
3. ULTRASONIK
- Definisi: merupakan gelombang ultra (di atas) frekuensi gelombang suara (sonik).
Suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh telinga manusia,
yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz. Hanya beberapa hewan, seperti lumba-lumba menggunakannya
untuk komunikasi, sedangkan kelelawar menggunakan gelombang ultrasonik untuk navigasi.

- SCREENING CRITERIA

- KESIMPULAN
Setelah melakukan analisa pada hasil percobaan terhadap enam sampel, dalam hal perubahan
permeabilitas relatif dan kurva fractional flow, peningkatan yang didapat terjadi karena:
1. Pengurangan tegangan antarmuka dengan frekuensi dan waktu.
2. Pengurangan viskositas minyak karena adanya panas yang dihasilkan oleh
penghasil gelombang.
3. Emulsifikasi.
4. Peningkatan permeabilitas karena deformasi pori dan hilang/berpindahnya
partikel halus.

- PERALATAN (FIELD)

1. Reservoir
2. Ultrasonic Downhole Equipment
3. Packer
4. Tubing
5. Casing Valve
6. Lubricator
7. Flowout Line
8. Cable Feed
9. Cable
10. Wireline Truck
11. Pumping Unit
12. Hose Pipe
- LABORATORIUM
1. Vibrometer
2. Chamber
3. Manometer
4. Waveguide
5. Sealed Capsule
6. Ultrasonik Generator
7. Pump

5. CHEMICAL FLOODING
Chemical Flooding (Injeksi Kimia) adalah salah satu jenis metode pengurasan minyak tahap lanjut (EOR) dengan
jalan menambahkan zat-zat kimia ke dalam air injeksi untuk menaikkan perolehan minyak sehingga akan
menaikkan efisiensi penyapuan dan atau menurunkkan saturasi minyak sisa yang tertinggal di reservoir.

- JENIS-JENIS CHEMICAL FLOODING:


o alkaline
o polymer
o surfactant

ALKALINE
- mengontrol pH injeksi air pada 12-13 untuk membentuk insitu surfaktan
- Dilakukan dengan menambahkan NaOH, material yang pilih berdasarkan pH tertinggi yang mampu
menurunkan tegangan permukaan pada minyak

SCREENING CRITERIA

- Ketika alkaline di injeksikan kedalam air maka, akan meningkatkan konsentrasi anion hydroxide
[OH-] and menurunkan konsterasi hydrogen [H+].

Zat kimia yang biasa digunakan pada alkaline flooding adalah: Sodium Hidroksida and Pottasium
Hidroksida.

NaOH = [Na+] + [OH-] KOH = [K+] + [OH-]


- In Situ Surfactant
Crude mengandung substansi asam (HA) dan dapat membentuk reaksi antara anion hydroxide dari
injeksi alkaline
HA + OH- = [A-] + [H20]
[A-] adalah anion surfactant yang terbuat dari proses in situ

MEKANISME
Alkaline Injection Mechanism:
1. menurunkan tegangan
permukaan
2. Emulsifikasi
3. perubahan wettabilitas
Microscopic:
Menaikan efektifitas penyapuan
secara areal dan volumetris
Macroscopic:
Merubah Immobile Oil menjadi
Mobile dengan emulsifikasi dan
penurunan tegangan
permukaan

1. Preflush condition. Penginjeksian air. Hanya untuk uji coba apakah injeksi sampai ke sumur produksi
2. injeksi alkaline untuk merubah tegangan permukaan dan merubah wettabilitas di daerah yang dominan terbasahi oleh
minyak agar berubah menjadi terbasahi oleh air.
3. Injeksi polimer (waterflood dengan viskositas yang lbh tinggi) untuk efektifitas penyapuan yang lebih besar
4. Injeksi larutan penyangga (buffer) guna menjaga agar pH dari polimer tidak berubah dan tidak bertemu langsung
dengan air
5. Injeksi air sebagai pendorong polimer untuk memproduksi oil bank

PARAMETER YANG MENENTUKAN KESUKSESAN ALKALINE FLOODING

- NaOH Concentration
Konsentrasi NaOH terlalu tinggi dpt membuat emulsifikasi air dalam minyak atau malah NaOH tidak
dapat berfungsi sama sekali
- Reservoir Characteristics
Struktur dan geology reservoir serta kedalaman dan temperture
- Luas permukaan
Injection alkaline tidak efektif pada batuan dengan luas permukaan besar (stone clay and silt)
- Fluid Reservoir Composition
NaCl pada air formasi harus berada dibawah 20000 ppm untuk menurunkan tegangan permukaan
dan menurunkan konsentrasi NaOH yg dibutuhkan dalam Alkaline injection
POLIMER
- terdiri dari penambahan soluble polymers ke air sebelum diinjeksikan ke reservoir
- mekanisme ini meningktkan Recovery Efficiency dengan mengontrol mobilitas (menaikkan
volumetric sweep efficiency)
- Polymer injection dapat digunakan sebagai water-soluble polymer injection mampu mengentalkan
air dan menurunkan mobilitas air sehingga menghindari pendahuluan dari air disbanding minyak
dalam proses penyapuan.
- 2 polimer umum digunakan polysacharide (xanthangum) and poliacrylamide (monomer acrylamide)

MEKANISME
1. Fluida diinjeksikan kedalam
sumur dan kontak
pertamanya menandai
mekanisme ini mulai bekerja.
2. Penambahan polimer
kedalam air dapat
menyebabkan viskositas air
bertambah sehingga
mobilitas dari air semakin
kecil sehingga meningkatkan
efektifitas penyapuan.
3. Polymer digunakan untuk
meningkatkan efektifitas
penyapuan dan invasi
sehingga residual oil yang
terakumulasi dapat tersaou
terproduksi ke permukaan.

SCREENING CRITERIA:
Polyacrylamide

• Effective <200 F

• TAHAN TERHADAP Bacteria

• Tidak efektif terhadap temperature reservoir yang tinggi

Polysacharide (xantham gum)

• Effective <160 F
• Tahan terhadap salinitas

PARAMETER MENENTUKAN KESUKSESAN POLIMER DAN ALKALINE FLOODING:

- KEDALAMAN
- HETEROGENITAS RESERVOIR
- SIFAT PETROFISIK
- KEMIRINGAN
- TENAGA PENDORONG
- CADANGAN SISA
- BESARNYA Sor
- VISKOSITAS MINYAK

SURFAKTAN
Surfactant digunakan untuk menurunkan tegangan antarmuka minyak-fluida injeksi supaya perolehan minyak
meningkat. Jadi effisiensi injeksi meningkat sesuai dengan penurunan tegangan antarmuka (L.C Uren and E.H Fahmy).
Parameter yang mempengaruhi kinerja surfactant:

- Geomteri pori
- Tegangan antar muka
- Kebasahan atau sudut kontak
- ΔP atau ΔP/L
- Karakteristik perpindahan kromatografis surfactant pada sistem tertentu

Injeksi Surfaktan digunakan untuk menurunkan tegangan antarmuka minyak dan fluida injeksi supaya perolehan minyak
meningkat. Injeksi ini ditujukan untuk memproduksi residual oil yang ditinggalkan oleh water drive, dimana minyak
terjebak oleh tekanan kapiler.

MEKANISME

Mekanisme Injeksi Surfactant

1. Larutan surfactant yang merupakan microemulsion yang diinjeksikan ke dalam reservoir

2. Bersinggungan dengan permukaan gelembung-gelembung minyak

3. Surfactant memulai perannya sebagai zat aktif permukaan untuk menurunkan tegangan permukaan minyak-air.

4. Ion-ion RSO3- akan mempengaruhi ikatan antara molekul-molekul minyak dan juga mempengaruhi adhesion tension
antara gelembung-gelembung minyak dengan batuan reservoir

5. Ikatan antara gelembung-gelembung minyak akan semakin besar dan adhesion tension semakin kecil sehingga
terbentuk oil bank didesak dan diproduksikan.
SCREENING CRITERIA

MICELLAR-POLIMER

injeksi kimia yang menggunakan surfaktan dan polimer sebagai fluida pendesaknya.

Injeksi micellar-polimer, mekanisme pendesakannya dapat merubah sifat fisik fluida dan batuan reservoir, diantaranya :

1. Mengurangi mobilitas rasio antara air dengan minyak sehingga dapat meningkatkan efisiensi penyapuan (sweep
efficiency).

2. Meningkatkan efisiensi pendesakan (displacement efficiency) dengan mengurangi gaya-gaya kapiler dan menurunkan
tegangan antar muka fluida.

3. Meningkatkan transmisibility batuan.

4. Memecahkan rigid batuan sehingga fluida dapat mengalir dengan mudah.

KELEBIHAN

Mempunyai kinerja maksimal dalam menurunkan tegangan antarmuka, bahkan dilaporkan mencapai 0,1 µN/m atau 10-
4dyne/

KEKURANGAN

1. Sifatnya yang tidak terbarukan 2. Tidak ramah lingkungan


3. Memiliki ketahanan yang buruk terhadap kondisi sadah 4. Untuk surfaktant konvensional cukup mahal
ADDITION:

- DIAGRAM TERNER!!!!! Buka lagi


- BACTERIAL EFFECTIVE karena dapat mengdegradasi rangkaian HC. Ikatan pendek viskositas turun
EOR berhasil
- GAMBAR DAN JELASKAN mekanisme injeksi uap (grafik t vs So. Penjelasan “saat temperature sekian
maka sor sekian. Buka grafik ada diatas)
- MEKANISME CHEMICAL FLOODING gambar dan jelaskan
- Huff and puff tau berhasil atau ngga gimana? Dari persentase water cut. Bila NP naik wc tetap
berarti hanya efek tekanan saja yang setelah build up. Tapi bila Np naik dan WC turun berarti proses
huf and puff berhasil.
- MEOR bisa jadi Chemical Flooding (bacterial bisa ngeplug pada daerah dengan porositas yang besar)

Anda mungkin juga menyukai