Oleh:
i
DAFTAR PEMBIMBING:
ii
RINGKASAN
Diare pada anak didefinisikan sebagai keluarnya feses cair lebih dari atau
sama dengan tiga kali dalam 24 jam atau adanya peningkatan frekuensi BAB yang
disertai dengan perubahan konsistensi feses menjadi lebih cair yang disadari oleh
ibu. (1) Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting, terutama di
masih tinggi. Menurut United Nation of Children’s Fund (UNICEF) pada tahun
2013, diare menjadi salah satu dari tiga penyebab utama kematian anak di bawah
usia lima tahun, yakni neonatus (45%), pneumonia (14%), dan diare (8%). (2)
seluruh daerah geografis di dunia. Semua kelompok usia dapat terserang diare,
tetapi penyakit berat dengan kematian yang tinggi terutama didapatkan pada bayi
(3)
dan anak-anak. Berdasarkan data tersebut Riskesdas tahun 2013, diketahui
bahwa prevalensi tertinggi diare terdapat pada kategori usia balita 10,2% pada
tahun 2013. Selain itu, berdasarkan data tersebut juga diketahui bahwa di
pada daerah dengan sanitasi lingkungan yang buruk dan akses terhadap fasilitas
kesehatan yang kurang memadai. (5) Diare ditularkan melalui rute fekal oral yang
iii
pendapatan menengah ke bawah kebanyakan disebabkan oleh berbagai faktor,
pendidikan ibu, kebersihan air minum yang kurang, dan sanitasi dan higienitas
(1) (7)
yang buruk, serta perilaku cuci tangan yang kurang baik. Terkait dengan
berbagai faktor risiko tersebut, beberapa metode pencegahan diare pada anak yang
dengan vaksinasi, pemberian nutrisi yang adekuat, dan memutus rute transmisi
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
DAFTAR PEMBIMBING ii
RINGKASAN iii
DAFTAR ISI v
STATUS KESEHATAN INDIVIDU 1
I. IDENTITAS PASIEN 1
II. ANAMNESIS 1
III. PEMERIKSAAN FISIK 3
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG 4
STATUS KESEHATAN KELUARGA 5
ANALISIS 13
DIAGNOSIS HOLISTIK KOMPREHENSIF 19
INTERVENSI HOLISTIK KOMPREHENSIF 22
FOLLOW UP HOME VISITE 25
DAFTARoPUSTAKA
v
STATUS KESEHATAN INDIVIDU
I.IDENTIFIKASI PASIEN
USIA : 27 bulan
AGAMA : Islam
PEKERJAAN : (-)
II.ANAMNESIS
Tanggal : 12-11-18
Keluhan Tambahan :
Pasien datang ke klinik IDI bersama orang tua. Orang tua pasien mengeluhkan
anaknya BAB cair sejak 1 hari yang lalu. BAB Cair yang dialami anak sebanyak 4x
kali dengan volume ± setengah gelas setiap kali BAB, berwarna kuning, berampas dan
menyemprot, tidak berlendir, tidak berdarah, dan tidak berbau. Keluhan mual dan
muntah disangkal oleh ibu pasien. Ibu pasien mengatakan pasien masih mau untuk
minum dan makan, pasien tidak terlihat lemas, tidak ada rasa haus yang berlebihan dan
pasien tidak rewel. Akibat keluhan tersebut ibu pasien menjadi khawatir bahwa
keluhan BAB cair anaknya ini bertambah parah. Ibu pasien langsung membawa
1
anaknya berobat ke klinik IDI tanpa memberikan obat apapun sebelumnya dengan
Menurut pengakuan ibunya selama sakit ini pasien tidak terlihat lemas. Pasien
masih terlihat aktif dan lincah seperti biasanya. Pasien juga terlihat aktif bermain
Pasien tinggal di rumah yang sangat padat penduduk, jarak antar rumah yang
satu dengan yang lainnya dekat. Ibu pasien juga mengatakan pasien sering
sendiri dikatakan ibu pasien kurang terjaga dikarenakan orang tua pasien sama sama
bekerja jadi tidak terlalu mengurus kebersihan rumah dan bibi pasien yang tinggal
Pasien dilahirkan secara sesar dengan berat badan 2800 gram, ibu pasien
kehamilan. Pasien sempat dirawat di ruang bayi selama 1 minggu dikarenakan kurang
darah.
Riwayat Imunisasi:
2
Riwayat Nutrisi:
Pasien makan sehari 3 kali dengan menu nasi, sayur, dan lauk-pauk. Kadang-
kadang makan cemilan berupa biskuit. Tapi pasien susah untuk minum susu. Pasien
juga sering membeli makanan sembarangan, seperti membeli makanan yang dijual
III.PEMERIKSAAN FISIK
Suhu : 37,0 °C
Respirasi : 22 x/m
Berat badan : 10 kg
Tinggi badan : 80 cm
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), air mata cukup
(-),epitaksis (-)
3
Cor : S1∞ S2 tunggal, bising (-)
Abdomen : Distensi (-), bising usus (↑), H/L/M tidak teraba, perkusi timpani,
IV.PEMERIKSAAN PENUNJANG
4
STATUS KESEHATAN KELUARGA
A. KOMPOSISI KELUARGA
Tabel 1. Komposisi Keluarga
Hubungan
N Umur Tingkat
Nama dengan JK Pekerjaan Agama
o (th) Pendidikan
KK
Fathur Kepala
1 38 L SMA Swasta Islam
Rahman Keluarga
Norhasana Ibu Rumah
2 Istri 40 P SMA Islam
h Tangga
3 Alda R Anak 11 P SD Pelajar Islam
4 Almira A Anak 2 P - - Islam
Siti
5 Saudara 45 P SMA Swasta Islam
Khadijah
6 Hadi G Keponakan 22 L SMA Swasta Islam
7 Ari Hendra Keponakan 18 L SMA Pelajar Islam
Putri
8 Keponakan 10 P SD Pelajar Islam
Melisa
Umi Ibu Rumah
9 Ibu 70 P SD Islam
Salmah Tangga
Data ekonomi
5
B. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT IBU MENYUSUI
( ) Perawatan payudara
( ) Manfaat ASI
( ) Lain-lain, sebutkan
3. Apakah ibu pernah memberi kolostrum/susu pertama kali keluar pada bayi segera
( ) 6 bulan
( ) 6-12 bulan
( ) 12-18 bulan
( ) 18-24 bulan
(√ ) 27 bulan
6
C. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT BALITA (0-5 TAHUN)
( ) Lain-lain, sebutkan__________________________________________________
3. Apakah setiap hari anak mendapatkan makanan selingan di antara waktu makan?
5. Bila balita sakit, apa yang dikeluhkan/ diagnosis medisnya? BAB cair
6. Apa yang telah dilakukan keluarga terhadap kondisi balita yang sakit? Selalu
1. Berapa kali anak melakukan sikat gigi dalam sehari? ( ) 1 Kali (√) 2 kali ( ) >2 kali
(√) Ya ( ) Tidak
4. Apakah anak terbiasa memakai alas kaki saat bermain? ( ) Ya (√) Tidak
7
E. BILA DALAM KELUARGA TERDAPAT ANAK REMAJA (12-18
TAHUN)
TAHUN)
1. Kegiatan yang dilakukan oleh usia dewasa setelah lulus sekolah? kerja
8
8. Apakah kegiatan lansia sehari-hari? Mengasuh cucu
H. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
I. PERUMAHAN
sebutkan -
9
J. SUMBER AIR
1. Sumber air untuk masak dan minum: (√) PAM ( ) Sumur ( ) Air Mineral ( )
Lain-lain, sebutkan -
( ) Lain-lain, sebutkan -
4. Jarak sumber air dengan septic tank: (√) < 10 Meter ( ) ≥ 10 meter
lain, sebutkan -
berasa/berwarna
K. PEMBUANGAN SAMPAH
L. PEMBUANGAN LIMBAH
10
4. Kondisi saluran pembuangan: tersumbat
M. KANDANG TERNAK
sebutkan._____________________
N. PELAYANAN KESEHATAN
____________________________________
___________________
Jamu
____________________________________________________
________________________
6. Jarak rumah dengan saran kesehatan: ( ) < 1 km (√) 1-2 Km ( ) >2-5 Km ( ) > 5
Km
11
O. MASALAH KESEHATAN KHUSUS
sebutkan______________________________________________
12
ANALISIS
Diare pada anak didefinisikan sebagai keluarnya feses cair lebih dari atau
sama dengan tiga kali dalam 24 jam atau adanya peningkatan frekuensi BAB yang
disertai dengan perubahan konsistensi feses menjadi lebih cair yang disadari oleh
ibu. (1) Diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan dan terjadi hampir di
seluruh daerah geografis di dunia. Semua kelompok usia dapat terserang diare,
tetapi penyakit berat dengan kematian yang tinggi terutama didapatkan pada bayi
dan anak-anak. Berdasarkan data tersebut Riskesdas tahun 2013, diketahui bahwa
prevalensi tertinggi diare terdapat pada kategori usia balita 10,2% pada tahun
2013. Selain itu, berdasarkan data tersebut juga diketahui bahwa di Indonesia,
balita merupakan populasi dengan angka diare tertinggi, terutama untuk kategori
masih tinggi. Menurut United Nation of Children’s Fund (UNICEF) pada tahun
2013, diare menjadi salah satu dari tiga penyebab utama kematian anak di bawah
usia lima tahun, yakni neonatus (45%), pneumonia (14%), dan diare (8%). (2) Data
pada semua kelompok umur adalah sebesar 3,5% pada tahun 2013. (8) (4)
13
Pasien yang dilaporkan pada laporan kasus ini merupakan seorang balita
berusia berusia 27 bulan yang dibawa oleh ibunya dengan keluhan utama BAB
cair sejak 1 hari yang lalu. BAB cair ± 4x dalam 24 jam dengan volume ± ½ gelas
per kali BAB tanpa disertai adanya lendir dan darah. Bedasarkan keluhan utama
tersebut, dapat dikatakan bahwa pasien telah mengalami diare yang ditandai
dengan adanya peningkatan frekuensi BAB dalam 24 jam (> 3x/24 jam) dan
melanjut, dan diare kronik. Dari ketiga kategori diare tersebut, diare akut memiliki
prevalensi tertinggi, yaitu sekitar 70-80%, diikuti dengan diare melanjut (10-15%)
(9)
dan diare persisten (5-10%). Berdasarkan kategori tersebut, maka diare yang
terjadi pada pasien adalah diare akut karena onset terjadinya adalah satu hari yang
lalu.
Hal yang paling dikhawatirkan dari diare adalah terjadinya dehidrasi yang
jika tidak ditangani akan menyebabkan syok hipovolemik dan berakhir pada
kegagalan fungsi organ dan kematian. Namun, pada pasien ini tidak ditemukan
untuk minum dan makan, pasien tidak terlihat lemas, tidak ada rasa haus yang
berlebihan dan pasien tidak rewel. Temuan tersebut dibuktikan dengan hasil
pemeriksaan fisik yakni tidak ditemukan adanya takikardi, turgor yang masih
baik, capillary refill time yang tidak memanjang, dan akral yang masih hangat.
14
Sehingga, ibu hanya disarankan untuk meneruskan pemberian cairan sesuka hati
Secara umum, diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yakni infeksi
dan non infeksi. Kebanyakan diare akibat adanya infeksi pada anak dapat
bahwa etiologi utama pada 60% kasus diare akut adalah rotavirus. (11)
pada daerah dengan sanitasi lingkungan yang buruk dan akses terhadap fasilitas
(5)
kesehatan yang kurang memadai. Diare yang disebabkan oleh rotavirus
biasanya ditandai dengan adanya BAB cair yang tidak disertai dengan adanya
lendir atau darah dan pada pemeriksaan feses ditemukan jumlah leukosit yang
rendah pada feses. (12) Pada pasien ini, kecurigaan terbesar penyebab diare adalah
akibat dari infeksi rotavirus. Hal tersebut didasarkan pada data epidemiologi yang
dan manifestasi klinis berupa BAB cair yang tidak disertai dengan adanya lendir
atau darah. Namun, kecurigaan ini tidak dapat dibuktikan kebenarannya karena
pada kasus ini tidak dilakukan pemeriksaan feses rutin maupun kultur feses,
Diare ditularkan melalui rute fekal oral yang ditransmisikan melalui lalat,
makanan dan minuman yang terkontaminasi, dan kontak orang ke orang secara
langsung. (6) Insidensi diare pada negara dengan pendapatan menengah ke bawah
15
sosial-ekonomi yang rendah, rendahnya pendidikan ibu, kebersihan air minum
yang kurang, dan sanitasi dan higienitas yang buruk, serta perilaku cuci tangan
yang kurang baik. (1) (7) Selain faktor-faktor diatas, terdapat beberapa faktor yang
juga sangat berperan dalam terjadinya diare, yakni higienitas makanan yang
makanan, mulai dari tahap produksi asal bahan dasar makanan, penanaman,
Pada pasien ini, terdapat beberapa faktor risiko yang diduga kuat menjadi
dipastikan. Selain itu, sehari-harinya pasien lebih sering diasuh oleh neneknya
yang sudah berusia lanjut, sehingga kebersihan makanan saat disajikan juga
kurang terawasi, apalagi saat ini pasien tengah berada pada fase dimana ia sangat
higienitas makanan yang kurang baik, sanitasi lingkungan rumah pasien pun juga
masih kurang baik. Kurang baiknya sanitasi lingkungan dapat dilihat berdasarkan
bermain bebas di area rumah, tetapi berdasarkan penuturan orang yang tinggal di
rumahnya, rumah mereka jarang bisa dalam keadaan bersih. Hal tersebut karena
16
salah satu anggota keluarganya bekerja sebagai pengupas bawang dan aktivitas
berserakan di lantai rumah dan pada saat yang sama anak tengah bermain di
dengan vaksinasi, pemberian nutrisi yang adekuat, dan memutus rute transmisi
tangan, sanitasi, dan ketersediaan sumber air bersih. Berdasarkan penelitian yang
diare yang dapat diterapkan pada pasien ini adalah strategi yang berfokus pada
makanan dengan higienitas yang buruk, maka keluarga akan diberikan edukasi
tentang cara memilih makanan yang layak dikonsumsi oleh pasien, cara
menyajikan makanan yang baik, cara menyimpan makanan yang baik, serta
diberikan motivasi untuk menyediakan makanan yang diolah sendiri khusus untuk
pasien agar dapat menjamin nutrisi dan higienitasnya. Selain itu, untuk
17
pekerjaan mengupas bawang dilakukan di suatu area khusus di rumah (misalnya
dapur) yang jarang dijadikan pasien sebagai area bermain dan secara rutin
membersihkan rumah agar tidak ada sampah ataupun debu yang berpotensi
menjadi penyebab penyakit. Tidak hanya itu, untuk memperkuat strategi tersebut,
pada keluarga pasien juga perlu diberikan edukasi tentang pola asuh yang baik
18
DIAGNOSIS HOLISTIK KOMPREHENSIF
c. Kekhawatiran : Ibu pasien khawatir dengan keluhan BAB cair anaknya ini
untuk berobat
2. Diagnosis Klinis
a. Perilaku/gaya hidup
Menurut ibu pasien, pasien sering memasukkan semua benda apa saja ke
a. Ekonomi
Kedua orang tua pasien bekerja sebagai pedagang pada pagi hari hingga sore
hari sehingga tidak bisa memperhatikan kegiatan dan pola makan anaknya
19
b. Lingkungan fisik
20
Diagnosis Derajat Fungsional
21
INTERVENSI HOLISTIK KOMPREHENSIF
3. Kekhawatiran: Ibu
pasien khawatir
dengan keluhan BAB
cair anaknya ini akan
bertambah parah
2. Diagnosis Klinis
2. Memberikan edukasi
- Cara meminum obat zinc syrup
- Cara membuat oralit
- Member cairan tambahan sebanyak anak
mau
3. Melakukan evaluasi
22
3. Diagnosis Risiko Internal
23
5. Diagnosis Derajat Fungsional
24
FOLLOW UP HOME VISITE
O: HR : 109 x/menit, RR : 24 x/menit, T: 36,5 °C, SpO2 : 98%, CRT: < 3detik,
Kulit: Sianosis (-), Ikterik (-), pucat (-). Mata: Konj. Anemis (-/-). Hidung:
PCH (-). Leher: Pemb. KGB (-). Thorax : Retraksi (-), Rhonci (-/-), Wheezing
(-/-). Abdomen : Distensi (-), BU(+), turgor kulit baik. Ekstremitas: Akral
hangat (+)
25
DAFTAR PUSTAKA
2. Levels & Trends in Child Mortality. Report 2013. United Nations Children’s
Fund. 2013.
8. World health Organization. Hospital care for children: Guidelines for the
management of common illness with limited resources. World Health
Organization 2009.
10. Soenarto Y, Aman AT, Bakri A et al. Burden of Severe Rotavirus Diarrhea in
Indonesia. J Infect Dis. 2009;200:S188-94.
26
11. Alkali BR, Daneji AI, Magaji AA, Bilbis LS. Clinical symptoms of human
rotavirus infection observed in children in Sokoto, Nigeria. Advances in
Virology. 2015;2015.
12. Kirk MD, Angulo FJ, Havelaar AH, Black RE. Diarrhoeal disease in children
due to contaminated food. Bulletin of the World Health Organization. 2017
Mar 1;95(3):233.
27