Ansin Medikasi
Ansin Medikasi
A. Identitas klien
Nama klien : Tn. S
Umur : 45 tahun
RM : 217xxx
Alamat : Dukuh RT 05 Plosorejo Gondang, Sragen
Keluhan Utama : Pasien mengatakan terdapat luka pada kaki kanannya, lukanya terbuka.
B. Diagnosa medis
Diabetes Mellitus + Ulkus
C. Diagnosa keperawatan :
Resiko Infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit
D. Data Pendukung Diagnosa Keperawatan
DS : pasien mengatakan terdapat luka pada kaki kanannya, lukanya terbuka.
DO: terdapat luka ulkus diabetik di pedis kanan
E. Dasar Pemikiran
Membersihkan Luka Merupakan Faktor Yang Paling Penting Dalam Pencegahan Infeksi Luka. Sebagian
Besar Luka Terkontaminasi Saat Pertama Datang. Luka Tersebut Dapat Mengandung Darah Beku,
Kotoran, Jaringan Mati Atau Rusak Dan Mungkin Benda Asing.
1. Pinset Anatomi
2. Gunting Debridemand
3. Pinset Chirurgis
4. Kom : 3 buah
5. Kasa Steril
1. Sarung tangan
3. Desinfektant
5. NaCl 0,9%
6. Gunting Plester
7. Verband
Prosedur pelaksanaan :
Tahap Pra Interaksi
2. Mencuci tangan
Tahap Orientasi
Tahap Kerja
3. Membuka peralatan
4. Menggunakan sarung tangan
5. Membasahi plaster dengan alkohol/wash bensin & buka dengan memakai pinset
9. Menekan daerah tepi luka (sepanjang luka) untuk dapat mengeluarkan adanya pus
Tahap Terminasi
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
K. Evaluasi
a. Tindakan dilakukan sesuai prosedur dan prinsip steril
b. Mahasiswa harus lebih memahami prinsip dalam prosedur tindakan, prinsip tersebut menyangkut
pembersihan atau pencucian luka dan prinsip kedua berhubungan dengan pemilihan balutan sesuai
dengan jenis luka. Luka kering (tidak mengeluarkan cairan) dibersihkan dengan teknik swabbing,
yaitu ditekan dan digosok pelan-pelan menggunakan kasa steril atau kain bersih yang dibasahi
dengan air steril atau NaCl 0,9 %.
Luka basah dan mudah berdarah dibersihkan dengan teknik irrigasi, yaitu disemprot lembut dengan
air steril (kalau tidak ada bisa diganti air matang) atau NaCl 0,9 %. Cairan antiseptik sebaiknya tidak
digunakan, kecuali jika terdapat infeksi, karena dapat merusak fibriblast yang sangat penting dalam
proses penyembuhan luka, menimbulkan alergi, bahkan menimbulkan luka di kulit sekitarnya. Jika
dibutuhkan antiseptik, yang cukup aman adalah feracrylum 1% karena tidak menimbulkan bekas
warna, bau, dan tidak menimbulkan reaksi alergi.
L. Daftar Pustaka
M. Kusyati. Eni , dkk. 2012. Keterampilan & Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar. Jakarta:
EGC
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2880696/pdf/kjim-25-207.pdf Correspondence to Heung-
Woo Park, M.D. 2009. The Current Practice of Skin Testing for Antibiotics in Korean Hospitals .
Department of Internal Medicine, Seoul National University Hospital, Yeongeon-dong, Jongno-gu, Seoul
South Korea
mengetahui
Mahasiswa praktikan Pembimbing Klinik/CI
(…………………….) (……………………….)