Tinea Unguium
Tinea Unguium
PENDAHULUAN
Tinea unguium merupakan infeksi pada kuku yang disebabkan oleh jamur
dermatofita. Tinea unguium dapat menginfeksi kuku tangan dan kuku kaki. Tinea
unguium dapat melibatkan komponen kuku dari unit kuku, matriks kuku, lempeng
kuku, dan dasar kuku. Tinea unguium tidak mengancam kehidupan, tetapi dapat
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. DEFINISI
jamur dermatofita.2
II. EPIDEMIOLOGI
sesuai dengan pertambahan usia. Sekitar 1% pada individu <18 tahun dan
hampir 50% pada usia > 70 tahun. Tinea unguium paling sering terjadi
pada laki-laki dibandingkan perempuan. Dari 1305 anak yang berusia 3-15
bersama. 4,5,6
lapisan tanduk yang terdapat pada ujung-ujung jari tangan dan kaki,
mempunyai dua sisi, satu sisi berhubungan dengan udara luar dan sisi
lainya tidak.7
2
Bagian kuku :
c. Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
d. Alur kuku (nail grove) merupakan celah antara dinding dan dasar
kuku.
i. Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas
menebal.7
3
IV. ETIOLOGI
V. PATOFISIOLOGI
Pada tinea unguium invasi terjadi pada kuku yang sehat. Terdapat
Invasi kuku oleh jamur juga akan meningkat pada pasien dengan defek
psoriasis atau trauma pada kuku. Tinea unguium pada kuku jari kaki
4
biasanya terjadi setelah tinea pedis, pada kuku jari tangan dikaitkan
sering ditemukan terutama pada bagian distal dan lateral kuku. Bisa
Bentuk ini dimulai dari tepi distal atau distalateral kuku. Proses
ini menjalar ke proksimal dan di bawah kuku terbentuk sisa kuku yang
kuku bagian distal akan hancur dan yang terlihat hanya kuku rapuh
5
2. Bentuk subungual proksimal
tinea unguium pada orang yang sehat. Hal ini terjadi ketika infeksi
kuku dan membentuk gambaran klinis yang khas, yaitu terlihat kuku
6
bentuk ini merupakan leukonikia atau keputihan dipermukaan kuku
VII. DIAGNOSIS
7
KOH 20%, ditunggu 15-20 menit hal ini diperlukan untuk melarutkan
pemanasaan sediaan basah di atas api kecil. Pada saat mulai keluar uap
zat warna pada sediaan KOH, misalnya tinta Parker superchroom blue
black. 3,7
2. Pemeriksaan Biakan
3. Pemeriksaan Histopatologi
1. Psoriasis Kuku
8
lekukan pada kuku bisa besar dan tidak teratur dan onikolisis
kadang-kadang menolong. 7
2. Paronikia
9
yang nyeri dan dapat mengeluarkan pus. Bila infeksi telah kronik,
maka terdapat celah horizontal pada dasar kuku. Gejala pertama karena
disebabkan oleh trauma karena maserasi yang sering kena air. Celah
IX. PENATALAKSANAAN
keterlibatan kuku. Infeksi jamur dibagi menjadi kasus dengan dan tanpa
10
dengan pengobatan topikal. Kombinasi pengobatan sistemik dan topikal
1. Pengobatan topikal
kurang dari setengah lempeng kuku distal atau untuk pasien yang
2. Pengobatan sistemik
a. Griseofulvin
dinding sel jamur. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan
11
kelompok usia 1 bulan yaitu di atas 10 mg/kg/hari. Pada orang
selama 6-9 bulan pada infeksi kuku tangan dan 12-18 bulan pada
infeksi kuku kaki. Namun sekarang ini obat griseofulvin tidak lagi
b. Terbinafine
c. Flukonazol
12
d. Itrakonazol
400 mg setiap hari selama 1 minggu per bulan selama 2 bulan atau
untuk infeksi jamur pada kuku tangan dan 3 bulan untuk kuku kaki.
X. PROGNOSIS
13
BAB III
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
Nama : An. D
Umur : 4 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Suku : Muna
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
II. ANAMNESIS
Keluhan utama: Kuku ibu jari kaki kanan dan kiri rusak.
Anamnesis:
Pasien datang di poliklinik dengan keluhan kuku ibu jari kaki kanan
dan kiri rusak yang dirasakan sejak kurang lebih 1 minggu sebelum masuk
Rumah sakit. Kerusakan pertama kali dirasakan pada pangkal kuku ibu jari
kanan serta ibu jari kiri pasien, kemudian kerusakan juga terjadi pada kuku jari
tengah kaki kanan dan kuku jari manis tangan kiri pasien. Pasien juga
merasakan kuku nya mudah rapuh, kasar, dan berubah warna menjadi putih
kusam dan kehitaman, serta merasakan kukunya terasa gatal dan sakit ketika
14
Riwayat pengobatan:
sama.
Status Present
Nadi : 94x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,8 oC
Tekanan Darah :-
Status General
Kepala : Normocephal
15
Status Dermatologi :
Lokasi :
Effloresensi :
Onikolisis distal digiti I dan III pedis dextra dan digiti I pedis sinistra
Leukonikia digiti I dan III pedis dextra, digiti I pedis sinistra, dan digiti
IV manus sinistra
16
Gambar 10. Hiperkeratosis Gambar 11. Hiperkeratosis
subungual, onikolisis dan subungual, onikolisis dan leukonikia
leukonikia pada digiti I dan III pada digiti I pedis sinistra.
pedis dextra
17
Gambar 13. Hiperkeratosis dan leukonikia pada digiti IV manus sinistra
IV. LABORATORIUM
18
Gambar 14. Pemeriksaan mikroskopik menggunakan KOH 10% tidak
ditemukan adanya hifa dan spora jamur
V. RESUME
An. D umur 4 tahun datang di poliklinik dengan keluhan kuku ibu jari
kaki kanan dan kiri rusak yang dirasakan sejak kurang lebih 1 minggu
sebelum masuk Rumah sakit. Kerusakan pertama kali dirasakan pada pangkal
kuku ibu jari kanan serta ibu jari kiri pasien, kemudian kerusakan juga terjadi
pada kuku jari tengah kaki kanan dan kuku jari manis tangan kiri pasien..
Pasien juga merasakan kuku nya mudah rapuh, kasar, dan berubah warna
menjadi putih kusam dan kehitaman, serta merasakan kukunya terasa gatal dan
sakit ketika ditekan. Keluhan ini baru pertama kali pasien rasakan. Pasien
subungual distal digiti I dan III pedis dextra, digiti I pedis sinistra, dan digiti
19
IV manus sinistra. Onikolisis distal digiti I dan III pedis dextra dan digiti I
pedis sinistra. Leukonikia digiti I dan III pedis dextra, digiti I pedis sinistra,
Hasil pemeriksaan KOH 10% diambil dari kerokan lesi kuku tidak
Psoriasis kuku
Paronikia
Biakan jamur
Histopatologi
VIII. PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
Medikamentosa
- Topikal
- Sistemik
20
Itrakonazol tablet 100 mg (1 x ½ tablet)
VIII. PROGNOSIS
21
BAB IV
DISKUSI
dengan keluhan kuku ibu jari kaki kanan dan kiri rusak yang dirasakan sejak
kurang lebih 1 minggu sebelum masuk Rumah sakit. Keruskan pada kuku
diatas kemungkinan kerusakan yang terjadi pada kuku pasien bisa disebabkan
karena infeksi jamur yang biasa dikenal sebagai tinea unguium. Pada tinea
unguium tidak hanya menyerang orang dewasa tapi bisa juga menyerang anak-
gaya hidup seperti penggunaan kaos kaki dan sepatu tertutup terus-menerus.
Gambaran klinis tinea unguium dibagi dalam tiga bentuk yaitu bentuk subungual
dirasakan pasien kerusakan kukunya pada pangkal kuku ibu jari kaki kanan dan
kaki kiri, kemudian kerusakan juga terjadi pada kuku jari tengah kaki kanan dan
kuku jari manis kiri pasien. Pasien juga merasakan kuku nya mudah rapuh, kasar,
dan berubah warna menjadi putih kusam dan kehitaman, serta merasakan kukunya
terasa gatal dan sakit ketika ditekan. Jadi, dari keluhan yang dirakan pasien
tersebut maka bisa di golongkan dalam bentuk tinea unguium subungual distal.
Bentuk subungual distal merupakan tinea unguium yang paling sering ditemukan
terutama pada bagian distal dan lateral kuku. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh
Trichophyton rubrum, yang menyerang dasar kuku, lempeng kuku, yang dimulai
22
dari hiponikium dan kemudian kearah proksimal melalui matriks kuku sehingga
distal digiti I dan III pedis dextra, digiti I pedis sinistra, dan digiti IV manus
sinistra. Onikolisis distal digiti I dan III pedis dextra dan digiti I pedis sinistra.
Leukonikia digiti I dan III pedis dextra, digiti I pedis sinistra, dan digiti IV manus
sinistra. Hiperkeratosis pada kuku pasien ini disebabkan karena adanya invasi
jamur pada stratum korneum sehingga terjadi penebalan kuku dan menyebabkan
elevasi dari lempeng kuku dari dasar kuku. Kalau proses ini berlangsung terus
menerus, maka permukaan kuku bagian distal akan hancur dan yang terlihat hanya
Hasil pemeriksaan KOH 10% diambil dari kerokan lesi kuku tidak
ditemukan adanya hifa dan spora jamur. Berdasarkan pemeriksaan diatas tidak
menunujkan adanya infeksi jamur karena tidak ditemukannya hifa dan spora
jamur dari kerokan kuku pasien, ini disebabkan karena pemeriksaan menggunakan
menggunakan KOH 20%, sedangkan KOH 10% digunakan untuk sediaan rambut.
pada kuku dengan gambaran klinis adanya lekukan pada kuku tidak teratur yang
menjadi coklat atau kuning dan kadang-kadang terasa sakit. Paronikia merupakan
23
pembengkakan jaringan yang nyeri dan dapat mengeluarkan pus, dan terdapat
celah horizontal pada dasar kuku. Gejala pertama adanya pemisahan lempeng
kuku dari epinikium biasa disebabkan oleh trauma. Paronikia penyababnya bisa
karena bakteri Staphylococus atau Pseudomonas dan bisa infeksi jamur yang
kebersihan kuku, menjaga kaki agar tetap kering dan tidak lembab. Keadaan –
jamur pada kaki dan kuku. Selain itu juga jangan menggunakan gunting kuku
medikamentosa pada kasus diberikan secara topikal dan sistemik. Secara topikal
golongan jamur dermatofit. Pada tinea unguium dikenal sebagai dosis denyut
selama tiga bulan dan diberikan tiga tahap dengan interval satu bulan, setiap tahap
selama satu minggu. Cetirizine pada kasus diberikan sebagai obat anti histamin
24
DAFTAR PUSTAKA
2. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SP, Paller BG, and Leffell D. Fitzpatrick”s
2008. p.1817-1820
http://emedicine.medscape.com/article/1105828 -overview
1016-1021
2009;26(1): p.228-232.
25
10. Tosti A. Eiston DM. Medscape. 30 Juni 2013. Available from URL:
http://emedicine.medscape.com/article/1105828-treatment
26