DAR 2/Profesional/184/024/2018
2018
-
DAFTAR ISI
A. Pendahuluan 1
B. Capaian pembelajaran 1
C. Petunjuk pemakaian 1
D. Materi pembelajaran 2
1 Tenaga ikat inti 2
2 Kestabilan inti 12
3 Reaksi inti 18
4 Proteksi radiasi 28
E. Rangkuman
- iv -
- v-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
A. PENDAHULUAN
Modul ini erat hubungannya dengan modul Teori Atom, dan Teori
Relativitas Khusus. Untuk itu para mahasiswa perlu mempelajari modul-modul
tersebut terlebih dahulu. Pada bagian akhir modul ini juga diseertakan Test
Sumatif, yang juga meliputi materi dalam modul-modul tersebut.
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN
C. PETUNJUK PENGGUNAAN
1. Materi dalam modul ini dibagi dalam empat topik yaitu hamburan partikel
alpha, tenaga ikat inti, kestabilan inti dan reaksi inti, serta proteksi radiasi.
2. Untuk dapat memahami materi pada setiap topik, mahasiswa perlu
- 1-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
D. MATERI PEMBELAJARAN
- 2-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
mengisolasi zat radioaktif yang kemudian dinamai Polonium, yang mengacu pada
tanah kelahiran Marie Curie yaitu Polandia. Pada tahun 1905, Einstein
menyatakan adanya kaitan massa dan tenaga. Hubungan ini nanti diterapkan pada
inti atom untuk mendapatkan tenaga yang sangat besar. Daftar ini dapat
dilanjutkan dengan penemuan inti atom oleh Rutherford pada tahun 1911. Melalui
percobaan hamburan partikel alpha, Rutherford menunjukkan adanya inti atom.
Pengamatan terhadap sinar radioaktif dapat berkembang karena
ditemukannya perangkat deteksinya seperti kamar kabut Wilson dan tabung
Geiger Muller. Selain itu penelitian selanjutnya bahkan dapat menemukan
penyusun inti yaitu proton dan neutron. Reaksi pembelahan inti dipraktekan oleh
Hahn dan Strassmann pada tahun 1939. Melalui proses pembelahan ini diperoleh
tenaga yang sangat besar. Hal ini kemudian diterapkan untuk tujuan
memenangkan perang dengan pembuatan bom nuklir. Sebuah bom yang maha
dahsyat, karena besarnya tenaga yang luar biasa, sehingga menghancurkan sebuah
kota. Penerapan pembelahan inti untuk maksud damai ditunjukkan dalam
pembangkit listrik tenaga nuklir. Perkembangan ini dirangkum di bagian bawah.
- 3-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
Bagaimana hal itu dapat dijelaskan? Kalau kita memandang atom seperti roti
kismis, ingat modelnya Thomson, maka kita akan mendapatkan partikel alpha
hanya pada satu tempat saja, sesuai arah sinar alpha datang. Hal ini dapat kita
bayangkan seperti peluru yang ditembakan pada selembar kertas. Tetapi
kenyataannya tidak demikian. Mengapa demikian? Sinar alpha sesungguhnya
adalah inti Helium, sehingga massanya besar sekali, jauh lebih besar dari massa
elektron. Selain itu sebagai inti helium, partikel alpha ini bermuatan positip.
Karena itu Rutherford memandang bahwa muatan positip di dalam atom dan
sebagian besar massa atom mengumpul di inti atom. Inti inilah yang
menghamburkan partikel alpha. Dari hasil eksperimen tersebut selanjutnya
Rutherford menyatakan model atomnya sebagai berikut
Model ini sudah lebih baik dari model sebelumnya yang telah dikemukakan oleh
Thomson. Kita tidak akan membicarakan model atom ini lebih lanjut di sini. Hal
ini sudah dibahas dalam modul khusus Teori Atom. Sekarang kita akan lebih
mendalami hal yang terkait langsung dengan inti.
- 4-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
Proses hamburan sinar alpha oleh inti atom ditunjukkan pada gambar 1.1.
Partikel alpha dengan tenaga kinetik K datang mendekati inti dengan parameter b.
Karena inti bermuatan positip dan partikel alpha juga bermuatan positip, maka
partikel alpha akan megalami gaya tolak. Besarnya tolakan akan tergantung pada
jarak antara partikel alpha dan inti. Semakin jauh dari inti (semakin besar nilai b)
gaya tolak semakin kecil. Dari analisa gaya interaksi ini didapatkan bahwa
partikel alpha akan dihamburkan dengan sudut yang nilainya mengikuti
persmaan
4 o K
cot b (1.1)
2 Z e2
dengan : permitivitas
e : muatan elektron
b
Inti atom
Gambar 1.1. Hamburan partikel alpha oleh inti atom
Dari hamburan ini dapat diperkirakan ukuran inti dengan menghitung jarak
pendekatan terpendek. Dari analisa parameter hamburan didapatkan bahwa jarak
ini untuk atom emas adalah
R 3 10 14 m
- 5-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
Jari-jari inti atom tergantung jenis atomnya. Inti dengan nomor massa A
mempunyai jari-jari sebesar
R Ro A1 / 3 (1.2)
dengan nilai
𝐴
𝑍𝑋 (1.4)
𝐴
𝑍𝑋𝑁 (1.5)
dengan
X: nama unsur
A: nomor massa
N: jumlah neutron
A=Z+N (1.6)
- 6-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
18
8O berarti A=18
Z=8
N = 10
1. Isotop
1
Isotop hidrogen 1 H : hidrogen
2 2
1 H : 1d : deuterium
3
1 H : tritium
12 13 14
6C 6C 6C
16 17
8O8, 8O9, dan 188O10
2. Isotone:
Inti-inti yang memiliki jumlah neutron (N) sama tetapi dengan A dan Z
berbeda
- 7-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
17 18
7N10, 8O10, dan 199F10
3. Isobar:
18 18
7N11, 8O10, dan 189F9
Partikel penyusun inti memiliki nilai besaran seperti massa, muatan dan spin.
Massa dinyatakan dalam satuan amu (atomic mass units) atau u dengan nilai
1
1 𝑎𝑚𝑢 = 12 ( 𝑀 12𝐶 ) = 1,6605 × 10−27 𝑘𝑔
Nilai massa, muatan dan spin untuk proton, neutron dan elektron disajikan dalam
tabel 1 sebagai berikut
Proton e 1,007276 ½
Neutron 0 1,008665 ½
Elektron -e 0,000549 ½
- 8-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
Inti tersebut bermassa Minti dan terdiri dari Z proton masing-masing bermassa mp
dan N neutron masing-masing bermassa mn. Kalau kita perhatikan baik-baik inti
terdiri dari beberapa muatan positip. Bagaimana mungkin mereka tidak tersebar
karena saling tolak menolak? Semua penyusun inti diikat dengan tenaga ikat
(Binding Energy BE). Besarnya tenaga ikat inti (BE) sama dengan selisih antara
massa inti M dengan massa Z proton dan massa N neutron mengikuti persamaan
𝐵𝐸 = ( 𝑍 𝑚𝑝 + 𝑁 𝑚𝑛 − 𝑀𝑖𝑛𝑡𝑖 )𝑐 2 (1.7)
Seperti yang sudah kita pelajari pada modul Teori Relativitas Khusus, terdapat
ekuivalensi massa dengan tenaga mengikuti
E = m c2 (1.8)
untuk m=1u
E = 931,502 M eV
Massa inti juga dapat dinyatakan dalam massa atom X mengikuti persamaan
me : massa elektron
- 9-
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
BE = { Z mp + N mn – [ Matom AX - Z me ] } c2 (1.11)
Dengan mengelompokkan
{ Z mp + Z me } = Z Matom (1H)
Contoh soal 1
m(2H) = 2,014101789 u
m (n) = 1,008666258 u
maka tenaga ikat proton dan neutron membentuk inti deuterium adalah
= 2,225 MeV
Contoh soal 2
c. 1 inti 6Li
- 10 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
Bila massa
massa 1H = 1,008142 u
untuk mengubah 6Li menjadi 1 inti 4He dan 1 inti 2H diperlukan tenaga
E = ( 6,018608 u – 6,017021 u ) c2
E= 1,48 MeV
- 11 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
2. Kestabilan Inti
Pada bagian di depan kita sudah membahas penyusun inti dan tenaga yang
mengikatnya. Sekarang kita akan melanjutkannya dengan bagaimana proporsi
penyusun inti akan mempengaruhi sifat inti itu sendiri. Hal ini ditunjukkan dalam
gambar 2.1. Gambar tersebut menunjukkan inti-inti yang stabil. Inti yang stabil
berada pada garis kestabilan. Pada inti yang kecil, garis ini mendekati garis lurus
Z=N. Inti yang tidak stabil berada di area shading, di atas / di bawah garis
kestabilan. Pada kondisi ini inti yang tidak stabil dikarenakan kelebihan proton
atau kelebihan neutron. Agar menjadi inti yang stabil diperlukan konversi proton
menjadi neutron atau sebaliknya.
Inti yang tidak stabil akan meluruh dengan memancarkan sinar radioaktif
yang meliputi:
- 12 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
80
60 N=Z
40
Kaya
neutron
20
20 40 60 80 100 120 N
dN
dt
N
N t
dN
N dt
N0 0
(2.2)
ln N ln N 0 t
N
ln t
N0
- 13 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
e t
N
(2.3)
N0
atau
N N 0e t (2.4)
dengan
Persamaan (2.4) dapat ditunjukkan dengan gambar 2.2. Dari gambar 2.2,
terlihat suatu gejala yang istimewa yaitu bahwa waktu untuk menjadi separuh
jumlah sebelumnya ternyata tetap. Hal ini tidak tergantung pada jumlah
absolutnya. Waktu paro T1/2 menunjukkan selang waktu yang diperlukan
untuk meluruh agar cacahnya menjadi separo cacah semula dari N0 menjadi
N0/2.
6
cacah ( N )
0
0 5 10 15 20 25
- 14 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
N N 0e t
(2.5)
N0 T1 / 2
N 0e
2
atau
1 T1 / 2
e
2
(2.6)
T1 / 2 ln 2 0,693
Sehingga didapatkan
ln 2
T1 / 2 (2.7)
1
(2.8)
Contoh soal 3
Tentukan waktu hidup rata-rata radon jika diketahui waktu parohnya adalah
ln 2 0,693
T1 / 2 3,83 hari
2,09 10 6 s 1
- 15 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
1
0,48 10 6 s
T1 / 2
atau 5,527 hari
0,693
Aktivitas (A) menunjukkan laju peluruhan tiap detik. Atau dapat dituliskan
dN
Aktivitas N (2.9)
dt
A0 N0 (2.10)
Sedang aktivitas pada saat t menjadi
A A0e t (2.11)
- 16 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
3. Reaksi Inti
Kita sudah mempelajari bahwa inti yang tidak stabil akan meluruh dan
memancarkan sinar radioaktif. Pada waktu membahas penemuan inti, sebetulnya
kita sudah menggunakan konsep inti yaitu Rutherford menggunakan inti Helium
untuk menembaki inti emas. Secara tidak langsung sebetulnya kita sudah
memasuki wilayah interaksi inti dengan inti. Apa yang sudah kita dapatkan?
Ternyata inti atom emas mempengaruhi lintasan inti helum (sinar alpha). Apakah
interaksi inti hanya demikian? Mari kita lanjutkan belajar tentang reaksi yang
terjadi di dalam inti.
a XYb (3.1)
X (a,b)Y (3.2)
Sebagai contoh pada tahun 1919 Rutherford membombadir nitrogen dengan sinar
mengikuti
7 N ( ,
14
p ) 178O
- 17 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
Pada tahun 1930 Cockroft dan Walton menggunakan proton yang dipercepat
dalam reaksi
p 73Li 24He
dapat dituliskan
7
3 Li ( p , ) 24He
2. a. Pickup reaction
16 2 3 15
8 O ( 1H, 1H ) 8 O
b. Stripping reaction
16 4 2 18
8 O ( 2 He, 1H ) 9 F
3. Compound reaction
63
p 29 Cu 64
30 Zn
*
- 18 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
selanjutnya
6430 Zn* 3063Zn01n
62
30 Zn 01n 01n
62
29 Cu 01n p
a XYb
M X c 2 TX ma c 2 Ta M Y c 2 TY mb c 2 Tb (3.3)
Didefinisikan nilai Q sebagai selisih tenaga diam awal dengan tenaga diam akhir
Q (m X c 2 ma c 2 ) (mY c 2 mb c 2 )
(3.4)
Q ( M X ma M Y mb ) c 2
- 19 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
a X
Y
Nilai Q juga dapat dinyatakan sebagai selisih tenaga kinetik akhir dengan tanaga
kinetik awal
Q TY Tb TX Ta (3.5)
Q 0 disebut exoergic
untuk mawal makhir
atau Takhir Tawal
Q 0 disebut endoergic
untuk mawal makhir
atau Takhir Tawal
Perhatikan massa diam masing-masing adalah ma , MX,, mb , MY. Untuk target yang
diam maka kecepatan masing-masing menjadi va , vX= 0, vb , vY
Q TY Tb Ta (3.6)
- 20 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
(3.7)
2ma Ta 2mb Tb cos 2M Y TY cos
Ta 0
sehingga
m MY
Q Tb b
MY
Pada reaksi ini diperlukan tenaga sebesar –Q. Tenaga minimum proyektil
(Ttreshold) agar reaksi dapat terjadi mengikuti
m MX
(Ta )treshold Q a
MX
3 Li ( d , ) X
6
- 21 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
6
3 Li 21d X 24He
122
52Te ( x , d ) 124
53I
4
2x 122 124 2
52Te 53 I 1d
m(14
7 N ) 14,0031 u m ( ), 4,002603 u
m( p) 1,007825 u m(178O) 16,9994 u
jawab
Q [m (14 17
7 N ) m m( 8 O) m p ] c
2
- 22 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
Contoh soal 5:
19
F ( n , p) 19O
m MX
(Ta ) treshold Q a
M X
mn M (19F )
(Tn ) treshold Q 19
M ( F )
1 19
(Tn ) treshold 3,9 MeV 4,105 MeV
19
Reaksi Fisi
1 235
0 n 92 U 236 * 143 90 1
92 U 56 Ba 36 Kr 3 0 n
- 23 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
ditumbuk
oleh neutron
termal bertenaga
beberapa eV
U-236
neutron Inti
termal majemuk
tidak fisi
stabil
- 24 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
k>1 : reaktor superkritis reaksi berantai divergen, seperti pada bom fisi
Reaksi fisi ini digambarkan dalam video 4 di bawah ini. Silahkan diamati dengan
baik
Reaksi Fusi
Berbeda dengan reaksi fisi, pada reaksi fusi terjadi penggabungan inti. Jika
inti-inti ringan bergabung pada reaksi fusi menjadi inti yang lebih berat akan
dihasilkan tenaga yang dipancarkan tiap satuan massa (u) sekitar 1 MeV. Inti
bermuatan, sehingga diperlukan tenaga kinetik awal untuk memperbesar
probabilitas penetrasi pada penghalang Coulomb. Hal ini dapat dipenuhi misalnya
dengan memanaskan reaktan.
.
reaksi tenaga (MeV)
1 H 1H 2 He
1 2 3
5,49
- 25 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
2
1H 13H 24He n 17,59
2
1H 12H 13H 11H 4,03
Fusi deuterium dan tritium.menghasilkan tenaga sebesar 17.6 MeV. Proses ini
memerlukan suhu 40 million Kelvin untuk mengatasi penghalang Coulomb.
Proses ini diperlihatkan pada gambar 3.3.
FUSI
Reaksi fisi dan reaksi fusi digunakan untuk menghasilkan tenaga seperti yang
dapat anda lihat pada video 5 di bawah ini. Silahkan diamati dengan baik
- 26 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
4. Proteksi Radiasi
Radiasi galombang elektromagnetik ada di sekitar kita berupa gelombang
radio, microwave, sinar infra merah, sinar tampak, sinar ultraviolet, sinar X, sinar
gamma. Frekuensi radiasinya bernilai antara 106 Hz sampai 1020 Hz, atau tenaga
satu fotonnya antara 10-9 eV sampai 106 eV. Jenis dan besaran terkait radiasi ini
dapat dilihat pada gambar 4.1.
- 27 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
Seperti yang sudah kita pelajari pada bagian sebelumnya, sumber radioaktif
memancarkan sinar radioaktif seperti sina alpha, sinar beta dan sinar gamma.
Sinar radioaktif tersebut mempunyai tenaga yang tinggi yang dapat kita gunakan
untuk kesejahteraan, namun juga bisa membahayakan diri kita. Untuk itu kita
perlu memahami terlebih dahulu sifat radioaktif, akibat dan batasan keselamatan
terkait sinar radioaktif.
A
ER F
d2 (4.1)
- 28 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
Sumber Konstanta F
(Rcm2) / (jam mCi)
137
3,3
Cs
57
13,2
Co
60
13,3
Co
Paparan radiasi bersatuan roentgen diterima oleh benda. Dengan paparan ini kita
dapat menentukan dosis ( D ) yang diserap benda dengan satuan rad mengikuti
D = [ c x E (R) ] rad (4.2)
D= 0,95 rad
Contoh soal
Hitung dosis yang diserap seorang yang selama 5 jam berada pada jarak 20
cm dari sumber radioaktif 137Cs dengan aktivitas A= 100 m Ci.
- 29 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
H=QD (4.3)
Faktor kualitas Q tergantung jenis radiasinya, untuk sinar gamma Q=1 sedang
untuk sinar alpha Q=20.
Contoh soal
Hitung dosis yang diserap ketika seorang terpapar radiasi dari sumber
Cs 137
- 30 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
Sumber 137Cs memancarkan sinar gamma maka Q=1 dan laju dosis
equivalennya adalah
E. RANGKUMAN
Inti atom ditemukan pada eksperimen hamburan sinar alpha oleh Rutherford.
Inti terdiri dari proton dan neutron dinyatakan dengan
𝐴
𝑍𝑋𝑁
dengan X: nama unsur
A: nomor massa
Z: nomor atom: jumlah proton
N: jumlah neutron
Massa dinyatakan dalam satuan amu (atomic mass units) atau u dengan nilai
1
1 𝑎𝑚𝑢 = 12 ( 𝑀 12𝐶 ) = 1,6605 × 10−27 𝑘𝑔
𝐵𝐸 = ( 𝑍 𝑚𝑝 + 𝑁 𝑚𝑛 − 𝑀)𝑐 2
N N 0e t
- 31 -
Pendalaman Materi FISIKA
Modul 24: Fisika Inti dan Radioaktivitas
ln 2
T1 / 2
AN
Pada reaksi fisi, inti berat terbelah menjadi inti lain yang lebih ringan.
Pada reaksi fusi, inti ringan bergabung membentuk inti yang lebih berat
Paparan radiasi dapat membahayakan karena tenaga radiasi yang sangat besar
akan dapat mengubah struktur benda yang dikenainya.
G. DAFTAR PUSTAKA
- 32 -