Fullpapers Thtklff7d87da18full PDF
Fullpapers Thtklff7d87da18full PDF
159 - 169
159
Sindroma Ramsay…( Rani M, Haris ME)
160
JURNAL THT-KL, Vol. 5, No. 3, September - Desember 2012, hlm. 159 - 169
161
Sindroma Ramsay…( Rani M, Haris ME)
Gambar 4. Keadaan
pasien ketika keluar rumah sakit.
162
JURNAL THT-KL, Vol. 5, No. 3, September - Desember 2012, hlm. 159 - 169
saraf fasialis, setelah infeksi primer minggu dan telinga tampak normal
karena cacar air (chicken pox).1-4 kembali.3,7
Faktor-faktor risiko yang dapat Keradangan ganglion
menyebabkan reaktivasi adalah genikulatum dapat menimbulkan
adanya penurunan imunitas sel (cell- kompresi pada saraf fasialis di dalam
mediated immunity) akibat kanalis akustikus internus atau
karsinoma, terapi radiasi, kemoterapi meluas langsung dari keradangan
atau infeksi HIV. Sering juga pada myelin sheath dan jaringan ikat
dilaporkan adanya stres fisik dan saraf. Disamping itu, dapat terjadi
emosional serta usia tua (lebih dari pula perluasan langsung proses
60 tahun) sebagai faktor presipitasi.3 keradangan saraf fasialis ke saraf
Pada pasien ini, usianya baru 20 vestibulo-koklearis karena kedua
tahun dan lupa apakah sebelumnya saraf ini berjalan bersama-sama
pernah sakit cacar air. Sampai saat dalam kanalis akustikus internus,
ini, berhubung penyebab SRH yang sehingga mudah menimbulkan
masih diakui adalah adanya neuronitis.8 Saraf vestibulo-koklearis
reaktivasi VVZ yang laten, maka terdiri dari saraf auditorius/koklearis
pada pasien ini kemungkinan besar dan saraf vestibularis. Bila mengenai
pasien memang sudah lupa pernah saraf auditorius dapat mengakibatkan
sakit cacar air ditambah dengan gangguan pendengaran dan tinitus,
adanya faktor risiko yang berupa jika terkena saraf vestibularis dapat
stres fisik (kelelahan) dan emosional. mengakibatkan vertigo. Pada pasien
Timbulnya vesikel yang ini didapatkan keluhan vertigo, mual
terasa sakit dan terbakar pada zona dan tinitus. Pada tes keseimbangan,
genikulatum yaitu zona yang didapatkan vertigo perifer.
diinervasi oleh cabang sensoris dari Disamping itu, walaupun pasien juga
saraf fasialis (di dalam dan/atau luar mengeluh berkurangnya
telinga), merupakan suatu gejala pendengaran tetapi pada tes
yang khas. Vesikel yang terjadi pendengaran didapatkan telinga
terbatas pada dermatom satu sisi dan kanan dan kiri dalam batas normal.
tidak melewati midline.7 Onset rasa Hal ini mungkin disebabkan adanya
nyeri dapat mendahului timbulnya otalgi berat yang diderita
bercak kemerahan (rash) beberapa menyebabkan telinga merasa tak
jam sampai beberapa hari. Demikian enak dan kemudian diasumsikan
pula, vesikel dapat timbul sebelum, sebagai berkurangnya pendengaran.
selama bahkan sesudah paresis fasial Pemeriksaan timpanogram tipe A/A,
(zoster sine herpete).3 Pada pasien refleks stapedius +/+ (gambar 2).
ini, nyeri telah dirasakan 20 hari Hiperakusis akan terjadi bila ada
sebelum vesikel timbul, dan vesikel kelumpuhan saraf stapedius yang
mulai menghilang setelah 20 hari melayani otot stapedius maka suara
pasca timbul pertama kali yaitu yang diterima oleh telinga pasien
setelah diterapi selama 10 hari. Hal menjadi lebih keras intensitasnya.8
ini sesuai dengan kepustakaan yang Pada pasien ini tidak didapatkan
menyatakan penyembuhan komplit hiperakusis.
erupsi herpes di telinga luar Pemeriksaan saraf fasialis
membutuhkan waktu sekitar 2-4 dilakukan saat pasien diam dan atas
163
Sindroma Ramsay…( Rani M, Haris ME)
perintah (tes kekuatan otot). Saat Gradasi Simetri waktu Penutupan Pergerakan
pasien diam diperhatikan : (1) istirahat mata fasial
asimetri wajah, paresis saraf fasialis I Normal Normal Normal
dapat menyebabkan penurunan sudut II Simetris,tonus Komplet Kelemahan
mulut unilateral dan kerutan dahi normal ringan
III Simetris, Komplet Sedikit
menghilang serta lipatan nasolabial,
tonus normal dengan pergerakan
tetapi pada kelumpuhan nervus usaha dengan
fasialis bilateral wajah masih tampak usaha, ada
simetrik, gerakan-gerakan abnormal spasme
(tic facialis, grimacing, kejang IV Simetris, Tidak Pergerakan
tetanus/rhisus sardonicus, tremor), tonus normal komplet minimal
ekspresi muka (sedih, gembira, takut, dengan
seperti topeng), tes kekuatan otot usaha
meliputi, (2) mengangkat alis, V Asimetris Tidak Sedikit
bandingkan kanan dan kiri, (3) sedang, tonus komplet sekali
menutup mata sekuatnya (perhatikan lemah pergerakan
VI Jelas Tidak Tak ada
asimetri) kemudian pemeriksa
asimetris, tak komplet pergerakan
mencoba membuka kedua mata ada tonus
tersebut bandingkan kekuatan kanan fasial
dan kiri, (4) memperlihatkan gigi
(asimetri), (5) bersiul atau Pada pasien ini didapatkan
memoncongkan mulut asimetri wajah, paresis saraf fasialis
(asimetri/deviasi ujung bibir), (6) yang menyebabkan penurunan sudut
meniup sekuatnya, bandingkan mulut unilateral, kerutan dahi kanan
kekuatan udara dari pipi kanan dan menghilang serta terdapatnya lipatan
kiri, (7) menarik sudut mulut ke nasolabial kiri, tidak tampak adanya
bawah. Berat ringannya disfungsi gerakan-gerakan abnormal, seperti
saraf fasialis dapat ditunjukkan tic facialis, grimacing, kejang
dengan sistim gradasi dari House- tetanus/rhisus sardonicus, dan
Brackmann (tabel 1) berdasarkan tremor. Alis kiri lebih tinggi
penilaian simetri wajah saat istirahat dibandingkan alis kanan ketika
dan bergerak termasuk kemampuan kedua alis diangkat, ketika pasien
menutup mata. Sistim gradasi ini menutup mata sekuatnya maka
berguna untuk mengevaluasi keduanya menjadi asimetri, saat
penyembuhan saraf fasialis secara kelopak mata dibuka didapatkan
individual atau untuk mata kiri lebih kuat, ketika bersiul
membandingkan hasil terapi pada dan memoncongkan mulut tampak
penelitian. asimetri/deviasi ujung bibir,
kekuatan pipi kiri lebih kuat
dibandingkan pipi kanan saat meniup
keras, tertarik sudut mulut ke bawah.
Tes kekuatan otot sebesar 38%. Pada
pasien gradasi House-Brackmann
dinyatakan sebagai gradasi V. Dari
Tabel 1. Sistim gradasi dari House- hasil pemeriksaan refleks stapedius
Brackmann.11 positif dan paresis fasialis House-
164
JURNAL THT-KL, Vol. 5, No. 3, September - Desember 2012, hlm. 159 - 169
165
Sindroma Ramsay…( Rani M, Haris ME)
166
JURNAL THT-KL, Vol. 5, No. 3, September - Desember 2012, hlm. 159 - 169
167
Sindroma Ramsay…( Rani M, Haris ME)
DAFTAR PUSTAKA
168
JURNAL THT-KL, Vol. 5, No. 3, September - Desember 2012, hlm. 159 - 169
169