PENERJEMAH PROFESIONAL
Disusun oleh:
Nama kelompok 2
5. M. Ilham (171210057)
2019
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dapat memberikan sumbangan yang besar kepada nusa, bangsa, dan dunia: tidak hanya
bangsa sendiri yang akan maju, tetapi juga seluruh dunia akan maju, dengan pengertian
kemajuan seperti dilukiskan oleh Sultan Takdir Alisjahbana –“dunia yang lebih aman
dan damai, lebih seimbang dan teratur, girang dan bahagia”. Untuk itu, pertama-tama,
1989: 11).
Eugene A. Nida dan Charles R Taber, dalam buku mereka The Theory And Practice of
menyangkut gayanya.
pesan yang paling dekat dan wajar dari bahasa sumber, pertama dalam makna dan yang
A. TUGAS PENERJEMAH
Sering terjadi, seorang penerjemah "dipaksa" menerjemahkan teks dengan substansi apa
profesional dan tidak sekadar karena kenal atau karena kata orang saja. Bila kita belum
nilai kualitasnya.
Tugas penerjemah dibagi menjadi dua yaitu, bertugas dalam penerjemahan pedagogis
bagus untuk memantapkan kemahiran berbahasa asing dan tentu saja berbahasa ibu
sebagai profesi atau menjalankan tugasnya dan mampu memuaskan pesanannya dengan
Karena itu, teori penerjemahan yang berguna ialah yang tumbuh dari masalah-masalah
yang muncul dari praktik penerjemahan. Tidak ada praktik berarti tidak ada teori
Untuk menjadi seorang penerjemah setidaknya melibatkan tiga aspek yaitu, teks
sumber, penerjemah, dan teks terjemahan. Dari tiga aspek ini penerjemah menduduki
komunikasi yang kompleks ini dapat menghadirkan terjemahan yang diterima. Dua
dua bahasa sekaligus. Dengan begitu, penerjemah dapat melakukan analisis sintakmatik
dengan mengidentifikasi relasi sebagai kata dalam kalimat. Kedua, kompetensi tekstual.
Kompetensi ini terkait dengan kemampuan penerjemah memahami isi pembicara. Perlu
Dengan kompetensi tekstual penerjemah dapat menyelami makna yang tertuang dalam
setiap ragam kalimat. Pemahan tekstual mesti ditunjang oleh “pengetahuan umum
“seorang penerjemah. Oleh karena itu, kiranya perlu penerjemah terlebih dahulu
membaca teks sumber secara utuh atau membaca aneka buku yang relevan dengan
materi teks sumber. Dengan cara ini, penerjemah dapat menangkap konteks situasi yang
C. KEMAMPUAN MENERJEMAHKAN
menghasilkan suatu terjemahan yang baik. Suatu terjemahan yang baik adalah suatu
terjemahan yang berterima, artinya suatu terjemahan yang dapat dengan mudah
dimengerti dan dipahami oleh pembaca. Ia mengemukakan bahwa terdapat tiga hal yang
perlu diperhatikan dalam menilai sebuah hasil terjemahan, (1) ketepatan, bila
menyimpang dari isi atau informasi yang terdapat dalam teks asli bahasa sumber; (2)
kejelasan, artinya terjemahan tersebut dapat dimengerti dan dipahami dengan mudah
oleh pembaca; dan (3) kewajaran, maksudnya hasil terjemahan tersebut menggunakan
kalimat-kalimat yang tunduk terhadap aturan kaidah bahasa sasaran dan tidak asing bagi
pembaca (Machali, 2000: 11). Cara belajar bahasa ibu adalah alami sehingga penutur
asli tidak hanya menyerap bahasa ibu tetap lebih dari itu, ia mempunyai naluri untuk
Penerjemah merupakan penyambung lidah penutur bahasa; ketika dua penutur bahasa
penerjemah menulis kembali unsur (lain) untuk kisah yang sama. Maka, seseorang
tersebut, baik melalui berita dikoran dan di televisi, film-film yang diproduksi negara
bahasa sumber dan yang lebih ampuh lagi dengan terjun langsung kemasyrakatanya
menjadi bagian keseharian mereka. Profesi penerjemah sendiri sebenarnya ada banyak
biasanya menganggap penerjemah sebagai profesi yang penting dalam dunia politik
E. PENDIDIKAN PENERJEMAHAN
Pertama-tama yang harus ditentukan adalah tujuan pendidikan penerjemahan itu. apakah
tujuan itu untuk: (1) melahirkan teoretisi di bidang penerjemahan; (2) penerjemahan
praktik yang berorientasi kepentingan umum; (3) mencetak praktisi penerjemahan yang
pertama yang dipilih, misalnya, isi kurikulum pendidikan akan lebih disandarkan
kepada teori dan kegiatan penelitian di bidang penerjemahan. Contoh pendidikan seperti
F. PELUANG PENERJEMAH
bahasa Indonesia adalah bahasa yang harus digunakan dalam segala situasi komunikasi
yang resmi. Sementara itu, di sektor swasta, transaksi dan dokumentasi niaga, nota
kesepahaman dan perjanjian, forum nasional dan internasional. Oleh sebab itu, status
penerjemah. Pertama, penerjemah lepas yang bekerja secara mandiri maupun dalam
hubungan dengan biro penerjemah. Jumlah penerjemah semacam ini paling besar karena
dalam jajaran profesi sehingga penerjemah belum mendapat perlindungan selain tidak
G. ORGANISASI PROFESI
Tenaga profesional dalam profesi yang sama membentuk suatu organisasi profesi untuk
profesi, yaitu: (1) ikut serta mengembangkan ilmu dan teknologi profesi, (2)
meningkatkan mutu praktik pelayanan profesi, dan (3) menjaga kode etik profesi.
Organisasi profesi ini secara langsung peduli atas realisasi sisi-sisi objek praktik spesifik
profesi, keintelektualan, kompetensi dan praktik pelayanan, komunikasi, kode etik, serta
perlindungan atas para anggotanya. Organisasi profesi membina para anggotanya untuk
profesi. Organisasi profesi ini disamping membesarkan profesi itu sendiri juga sangat
A. SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Nida, A. Eugene dan Taber, R. Charles. 1969. The Theory and Practice of Translation.
Leiden: E.J Brill.
Machali Rochayah. (2009). Pedoman Bagi Penerjemah. Bandung: Kalifa.
Farisi, M.Zaka (2011). Pedoman Penerjemahan Arab-Indonesia. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Widyamartaya, A. (1989). Seni Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisius.