Anda di halaman 1dari 6

ISTILAH-ISTILAH DALAM BIOKIMIA

Adsorpsi Penyerapan secara fisika, dengan mengikat molekul yang diserap pada
permukaan adsorben
Aerob Keadaan yang kontak langsung dengan udara atau oksigen
Air Substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom
hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen, bersifat tidak berwarna, tidak
berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kpa (1 bar) and
temperatur 273,15 K (0 °C), merupakan suatu pelarut universal

Alkalosis Kelebihan oksigen pada sistem respirasi yang mengakibatkan penurunan kadar
CO2, yang memberi dampak pada kenaikan pH darah
Amilase Enzim penghidrolisis pati
Amilopektin Polisakarida yang terdiri dari molekul D-Glukopiranosa yang berikatan α(1→ 4)
glikosidik dan juga mengandung ikatan silang α (1→ 6) glikosidik
Amilosa Polisakarida tak bercabang terdiri dari molekul D-Glukopiranosa yang
berikatan α (1→ 4) glikosidik dalam struktur rantai lurus
Apoenzim Yaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan rusak bila suhu
terlampau panas

Asidosis Peningkatan jumlah CO2 dalam darah, sehingga jumlah H2CO3 semakin besar dan
terjadi penurunan pH
ATP Adenosine triphosphate, suatu nukleotida yang dikenal di dunia biokimia sebagai zat
yang paling bertanggung jawab dalam perpindahan energi intraseluler
Basa Zat yang memiliki sifat-sifat yang spesifik, seperti licin jika mengenai kulit dan terasa
getir serta dapat merubah kertas lakmus biru menjadi merah
Biomolekul Molekul yang menyokong aktivitas kehidupan yang tersusun atas atom-atom:
karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur dan phospor.

Deaminasi Proses penghilangan gugus amino dari suatu molekul


Defisiensi Vitamin Kekurangan vitamin
Dehidrogenase Enzim yang mengkatalissi reaksi dehidrogenasi
Dekarboksilasi Reaksi pelepasan molekul CO2
Denaturasi Protein Proses pemecahan atau perusakan ikatan-ikatan kimia yang lemah
dalam protein akibat perlakuan tertentu yang menyebabkan rusaknya struktur kuartener,
tersier bahkan struktur sekunder protein

Disakarida Sakarida yang tersusun dari dua cincin monosakarida


DNA Deoxyribonucleic Acid, material genetik yang menyimpan cetak biru seluruh aktivitas
sel
D-Ribosa Gula pentosa penyusun RNA
Endoenzim Enzim yang bekerja di dalam sel
Garam Senyawa yang bersifat elektrolit, dibentuk dari sisa basa atau logam yang
bermuatan positif dengan sisa asam yang bermuatan negative
Glikogen Homopolimer dari glukosa yang bercabang, terdiri dari satuan glukosa yang
berikatan a (1→ 4) dan ikatan silang a (1→6) glikosidik, mirip amilopektin
Glikogenesis Pelepasan insulin oleh pankreas akibat peningkatan kadar gula darah,
sehingga hati mengubah glukosa menjadi glikogen dan asam piruvat, bersamaan dengan
pengangkutan glukosa ke dalam otot.
Glikogenolisis Katabolisme glikogen menjadi glukosa
Glikogenosis Penyakit penimbunan glikogen akibat tidak adanya 1 atau beberapa enzim
yang diperlukan untuk mengubah glikogen menjadi glukosa (untuk digunakan sebagai
energi)
Glikolisis Reaksi pemecahan glukosa menghasilkan 2 ATP dan 2 molekul piruvat

Glikosida Senyawa asetal yang terbentuk dari proses penggantian gugus hidroksil (OH)
dengan gugus alkoksi (OR)
Gliserol Senyawa alkohol yang memiliki 3 gugus hidroksil yang saling bersebelahan
Gliseroposfolipid Lipida yang dibangun oleh molekul asam lemak, posfat, gliserol, amino
dan alkohol
Glukokinase Enzim yang mengkatalisis fosforilasi D-glukosa yang terdapat di dalam hati

Glukoneogenesis Reaksi pembentukan glukosa dari molekul non karbohidrat


Glukosa Suatu gula monosakarida, salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan
sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan dan merupakan salah satu hasil utama
fotosintesis
Hidrolisis Reaksi penguraian zat oleh air
Hukum Kekekalan Energi Hukum ini menyatakan bahwa dalam perubahan kimia atau fisika
energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu
bentuk ke bentu lainnya

IDDM Insulin-dependent diabetes mellitus, diabetes melitus akibat rusaknya sel beta penghasil
insulin dalam pangkreas yang menyebabkan penderitanya sangat tergantung pada
pasokan insulin dari luar
Karbohidrat Hidrat suatu karbon: Cx(H2O)y , berupa polihidroksi aldehida atau polihidroksi
keton, turunan senyawa tersebut, dan berbagai bahan yang bila dihidrolisis menghasilkan
senyawa tersebut
Katabolisme Proses pembongkaran molekul kompleks menjadi molekul yang lebih
sederhana
Katalisator Zat yang berperan untuk menurunkan Energi aktifasi dalam suatu reaksi kimia
Ketosis Peristiwa peningkatan senyawa keton dalam darah, jaringan dan urin, secara
abnormal

Koagulasi Pengumpalan
Koenzim Bagian enzim yang tidak tersusun dari protein, tetapi dari ion-ion logam atau
molekul-molekul organik
Kolesterol Steroid yang memiliki 27 atom karbon dengan satu gugus hidroksi pada atom C3
pada cincin A.
Koloid Bagian dari campuran yang memiliki sifat khas karena memiliki ukuran partikel
dengan diameter antara 1 -100 nm
Cairan

Larutan Campuran homogen (serba sama) antara dua zat atau lebih
Larutan Buffer Larutan yang terdiri dari garam dengan asam lemahnya atau garam dengan
basa lemahnya
Larutan Elektrolit Larutan yang zat terlarutnya mengalami ionisasi, atau zat terlarutnya
terurai menjadi ion positif dan negatif

Lipase Enzim yang mengkatalisis reaksi penguraian ester lipid menjadi asam lemak dan
gliserol
Lipid Berasal dari kata lipos (bahasa yunani) yang berarti lemak
Lipolisis Reaksi hidrolisis triasilgliserol oleh lipase yang akan menghasilkan gliserol dan
asam lemak
Metabolisme Reaksi kimia yang terjadi di dalam mahluk hidup, dengan tujuan memperoleh,
mengubah, dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk kelangsungan hidupnya.
Monosakarida Sakarida sederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi sakarida yang lebih
kecil walaupun dalam suasana yang lunak sekalipun

NAD Nikotinamida adenin dinukleotida, koenzim yang memiliki gugus nikotinamida yang
berfungsi sebagai pembawa atom hidrogen dan elektron dalam reaksi redoks intraseluler
NADP Nikotinamida adenin dinukleotida fosfat, fungsi lihat NAD
NADPH Merupakan bentuk tereduksi dari NADP
Netron Partikel penyusun inti yang tidak bermuatan
Normalitas Didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu liter larutan
Nukleosida Suatu N-glikosida, yang tersusun atas basa purina atau pirimidina yang
terhubung pada atom karbon anomerik (C-1’) gula pentosa
Nukleotida Ester fosfat dari nukleosida

Oksidasi Reaksi dari suatu unsur atau senyawa yang mengikat oksigen
Oligosakarida Gabungan dari molekul-molekul monosakarida yang jumlahnya antara 2
(dua) sampai dengan 8 (delapan) molekul monosakarida
Osmosis Proses merembesnya atau mengalirnya pelarut ke dalam larutan melalui selaput
semipermiabel
pH Derajat keasaman
Polisakarida Molekul yang tersusun dari rantai monosakarida, yang dapat digolongkan ke
dalam dua kelompok besar secara fungsional, yaitu struktural polisakarida dan nutrien
polisakarida. Sebagai komponen struktural, berperan sebagai pembangun komponen
organel sel dan sebagai unsur pendukung intrasel

Protein Senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari
monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida
Reaksi Dehidrasi Reaksi penghilangan molekul H2O
Reaksi Eksoterm Reaksi yang diikuti dengan pelepasan energi atau menghasilkan energi,
Reaksi Endoterm Reaksi terjadi apabila kedalamnya diberikan energi atau reaksi
membutuhkan energi

Sel Eukariotik Sel yang telah memiliki membran inti


Steroid Lipid yang memiliki sistem empat cincin yang tergabung. Cincin A, B dan C
beranggotakan enam atom karbon, dan cincin D beranggotakan lima atom karbon.
Substrat Reaktan dalam reaksi enzimatis
Vitamin C Asam askorbat
Volatil Mudah menguap
Zat Terlarut Bagian terkecil dalam larutan
1. Isozim
Isozim atau Iso-enzim adalah dalam suatu campuran terdapat lebih dari satu enzim yang dapat
berperan dalam suatu substrat untuk memberikan suatu hasil yang sama.

Penggolongan (Klasifikasi) Enzim

1. Hidrolase
Hidrolase merupakan enzim-enzim yang menguraikan suatu zat dengan pertolongan air. Hidrolase
dibagi atas kelompok kecil berdasarkan substratnya yaitu :

1. Karbohidrase, yaitu enzim-enzim yang menguraikan golongan karbohidrat.


Kelompok ini masih dipecah lagi menurut karbohidrat yang diuraikannya, misal :

1. Amilase, yaitu enzim yang menguraikan amilum (suatu polisakarida) menjadi maltosa 9 suatu
disakarida).

2
(C6H10O5)
n+n
amilase H2O
n
C12H22O11

amilum

maltosa

1. Maltase, yaitu enzim yang menguraikan maltosa menjadi glukosa

C12H22O11
+
H20
maltase 2
C6H12O6
1. S
maltosa glukosa
ukrase,
yaitu
enzim
yang
mengubah sukrosa (gula tebu) menjadi glukosa dan fruktosa.
2. Laktase, yaitu enzim yang mengubah laktase menjadi glukosa dan galaktosa.
3. Selulase, emzim yang menguraikan selulosa ( suatu polisakarida) menjadi selobiosa ( suatu disakarida)
4. Pektinase, yaitu enzim yang menguraikan pektin menjadi asam-pektin.

1. Esterase, yaitu enzim-enzim yang memecah golongan ester.


Contoh-contohnya :

1. Lipase, yaitu enzim yang menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
2. Fosfatase, yaitu enzim yang menguraikan suatu ester hingga terlepas asam fosfat.

1. Proteinase atau Protease, yaitu enzim enzim yang menguraikan golongan protein.
Contoh-contohnya:

1. Peptidase, yaitu enzim yang menguraikan peptida menjadi asam amino.


2. Gelatinase, yaitu enzim yang menguraikan gelatin.
3. Renin, yaitu enzim yang menguraikan kasein dari susu.

2. Oksidase dan reduktase , yaitu enzime yang menolong dalam proses oksidasi dan reduksi.
Enzim Oksidase dibagi lagi menjadi;

1. Dehidrogenase : enzim ini memegang peranan penting dalam mengubah zat-zat organik menjadi hasil-
hasil oksidasi.
2. Katalase : enzim yang menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.

3. Desmolase , yaitu enzim-enzim yang memutuskan ikatan-ikatan C-C, C-N dan beberapa ikatan lainnya.
Enzim Desmolase dibagi lagi menjadi :

1. Karboksilase : yaitu enzim yang mengubah asam piruyat menjadi asetaldehida.


2. Transaminase : yaitu enzim yang memindahkan gugusan amine dari suatu asam amino ke suatu asam
organik sehingga yang terakhir ini berubah menjadi suatu asam amino.
3. Inhibisi kompetitif
4. Pada inihibisi kompetitif, inhibitor dan substrat berkompetisi untuk berikatan dengan
enzim. Seringkali inhibitor kompetitif memiliki struktur yang sangat mirip dengan substrat
asli enzim. Sebagai contoh, metotreksat adalah inihibitor kompetitif untuk enzim dihidrofolat
reduktase. Kemiripan antara struktur asam folat dengan obat ini ditunjukkan oleh gambar di
samping bawah. Perhatikan bahwa pengikatan inhibitor tidaklah perlu terjadi pada tapak
pengikatan substrat apabila pengikatan inihibitor mengubah konformasi enzim, sehingga
menghalangi pengikatan substrat. Pada inhibisi kompetitif, kelajuan maksimal reaksi tidak
berubah, namun memerlukan konsentrasi substrat yang lebih tinggi untuk mencapai
kelajuan maksimal tersebut, sehingga meningkatkan Km.
5. Inhibisi tak kompetitif
6. Pada inhibisi tak kompetitif, inhibitor tidak dapat berikatan dengan enzim bebas, namun
hanya dapat dengan komples ES. Kompleks EIS yang terbentuk kemudian menjadi tidak
aktif. Jenis inhibisi ini sangat jarang, namun dapat terjadi pada enzim-enzim multimerik.
7. Inhibisi non-kompetitif
8. Inhibitor non-kompetitif dapat mengikat enzim pada saat yang sama substrat berikatan
dengan enzim. Baik kompleks EI dan EIS tidak aktif. Karena inhibitor tidak dapat dilawan
dengan peningkatan konsentrasi substrat, Vmax reaksi berubah. Namun, karena substrat
masih dapat mengikat enzim, Km tetaplah sama.
9. Inhibisi campuran
10. Inhibisis jenis ini mirip dengan inhibisi non-kompetitif, kecuali kompleks EIS memiliki
aktivitas enzimatik residual.
11. Pada banyak organisme, inhibitor dapat merupakan bagian dari mekanisme umpan balik.
Jika enzim memproduksi terlalu banyak produk, produk tersebut dapat berperan sebagai
inhibitor bagi enzim tersebut. Hal ini akan menyebabkan produksi produk melambat atau
berhenti. Bentuk umpan balik ini adalah umpan balik negatif. Enzim memiliki bentuk
regulasi seperti ini sering kali multimerik dan mempunyai tapak ikat alosterik. Kurva
substrat/kelajuan enzim ini tidak berbentuk hiperbola melainkan berbentuk S.

4. Sifat Protein
1. Ionisasi yaitu apabila protein larut di dalam air akan membentuk ion positif dab ion
negative.
2. Denaturasi yaitu perubahan konformasi serta posisi protein sehingga aktivitasnya berkurang
atau kemampuannya menunjang aktivitas organ tertentu dalam tubuh hilang sehingga tubuh
mengalami keracunan.
3. Viskositas yaitu tahanan yang timbul oleh adanya gesekan antara molekul di dalam zat cair
yang mengalir.
4. Kristalisasi yaitu proses yang sering dilakukan dengan jalan penambahan garam ammonium
sulfat atau NaCl pada larutan dengan pengaturan PH pada titik isoelektriknya.
5. Sistem koloid yaitu sistem yang heterogen terdiri atas dua fase yaitu partikel kecil yang
terdispersi dari medium pendispersi atau pelarutnya.

Anda mungkin juga menyukai