Anda di halaman 1dari 7

ARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANG

Rencana penetapan pusat pelayanan terdiri atas: Rencana pola ruang wilayah kota terdiri atas:
 Pusat Pelayanan Kota ;  Kawasan Lindung;
PPK berada di Kecamatan Tegal Timur dengan fungsi  Kawasan perlindungan setempat;
utama meliputi pemukiman, pusat pemasaran dan  Sempadan sungai;
perdagangan, pusat perhubungan dan telekomunikasi, o Sempadan sungai meliputi Sungai
pusat kegiatan usaha jasa dan produksi, serta pusat Ketiwon, Sungai Kali Gung, Sungai Kali
pelayanan sosial (pendidikan, kesehatan, peribadatan) Gangsa, Sungai Kemiri, dan Sungai
 Sub Pusat Pelayanan Kota; Sibelis.
 SPPK Bandung memiliki fungsi untuk o Rencana peningkatan pengelolaan
pelayanan permukiman yang meliputi wilayah sempadan sungai dilakukan melalui :
kecamatan Tegal Selatan; × identifikasi dan penataan bangunan
 SPPK Kraton memiliki fungsi untuk pelayanan di sempadan sungai;
perdagangan dan jasa yang meliputi wilayah × penghijauan sempadan sungai;
kecamatan Tegal Barat; × pengaturan pemasangan papan
 SPPK Kejambon memiliki fungsi untuk reklame/pengumuman,
pelayanan permukiman, pendidikan, pemasangan pondasi dan rentangan
perdagangan dan jasa yang meliputi wilayah kabel listrik, pondasi jembatan;
Kecamatan Tegal Timur; dan × pembangunan jalan inspeksi.
 SPPK Sumurpanggang memiliki fungsi untuk  Sempadan pantai.
pelayanan permukiman dan pendidikan meliputi o Sempadan pantai terdapat di Kecamatan
wilayah Kecamatan Margadana. Tegal Timur dan Kecamatan Tegal Barat.
 Pusat Lingkungan. o Arahan pengelolaan sempadan pantai
 PL di SPPK Bandung terbagi atas PL Kalinyamat dilakukan melalui :
Wetan, PL Bandung, PL Debong Kidul, I4 di × penghijauan dan pemasangan batu
Kelurahan PL Tunon, PL Keturen, PL Debong atau beton untuk melindungi
Kulon, PL Debong Tengah, PL Randugunting; pantai dari abrasi; dan
 PL di SPPK Kraton terbagi atas PL Pesurungan × penetapan kawasan sempadan
Kidul PL Kelurahan Debong Lor, PL pantai yang dapat dimanfaatkan
Kemandungan PL Pekauman, PL Kraton, PL dermaga, pelabuhan, kegiatan
Tegalsari, PL Muarareja ; perikanan lain, dan kegiatan lain
 PL di SPPK Kejambon terbagi atas PL Kejambon, yang dijinkan sesuai peraturan
PL Slerok, PL Panggung, PL Mangkukusuman, PL perundang – undangan.
Mintaragen;  RTHK;
 PL di SPPK Sumurpanggang terbagi atas PL Rencana ruang terbuka hijau kota seluas kurang
Kaligangsa, PL Krandon, PL Cabawan, PL lebih 1.330 (seribu tiga ratus tiga puluh) hektar
Margadana, PL Kalinyamat Kulon, PL atau sebesar kurang lebih 33% (tiga puluh tiga
Sumurpanggang, PL Pesurungan Lor. persen) dari luas kota meliputi :
 RTHK publik;
Rencana Sistem Jaringan Transportasi Rencana RTH publik sebagaimana dimaksud
 sistem jaringan transportasi darat; dalam Pasal 44 huruf a meliputi area dengan
 jaringan jalan; luas kurang lebih 831 (delapan ratus tiga
 jaringan jalan arteri primer status jalan puluh satu) hektar atau sebesar kurang lebih
nasional, meliputi : 20,92% (dua puluh koma sembilan puluh
o Jalan Mertoloyo – Jalan Yos Sudarso; dua persen) dari luas wilayah kota meliputi :
o Jalan MT Haryono – Jalan Gajah Mada; o Taman RT dengan luas paling sedikit
o Jalan Mayjen Sutoyo – Jalan Kolonel 52,85 (lima puluh dua koma delapan
Sugiono; dan puluh lima) hektar atau sebesar 1,33 %
o Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo – Jalan (satu koma tiga tiga persen) dari luas
Dr. Cipto Mangunkusumo. wilayah kota ;
 jaringan jalan kolektor primer status jalan o Taman RW dengan luas paling sedikit
nasional, meliputi : 15,7 (lima belas koma tujuh) hektar atau
o Jalan Jend. Sudirman; sebesar 0,4 % (nol koma empat persen)
o Jalan AR. Hakim – Jalan Sultan Agung; dari luas wilayah kota ;
dan o RTH Kelurahan dengan luas paling
o Jalan K.S. Tubun. sedikit 270 (dua ratus tujuh puluh)
 Jaringan jalan kolektor sekunder dengan hektar atau sebesar 6,8 % (enam
status jalan kota, yakni Jalan koma delapan persen) dari luas wilayah
o Kapten Sudibyo. kota;
 Jaringan jalan lokal sekunder status jalan o RTH Kecamatan dengan luas paling
kota, meliputi : sedikit 142,52 (seratus empat puluh dua
o Jalan Perintis Kemerdekaan; koma lima dua) hektar atau sebesar
o Jalan Blanak – Jalan Brawijaya; 5,65% (lima koma enam puluh lima
o Jalan RA Kartini – Jalan Menteri Supeno; persen) dari luas wilayah kota;
o Jalan HOS Cokroaminoto; o RTHK dengan luas paling sedikit 3,11
o Jalan Pancasila – Jalan KH. Mansyur – (tiga koma sebelas) hektar atau sebesar
Jalan KH. Wahid Hasyim; 0,09% (nol koma nol sembilan persen)
o Jalan Brig. Jend Katamso - Jalan Kapten dari luas wilayah kota;
Ismail – Jalan Dr Sutomo; o Hutan Kota dengan luas paling sedikit
o Jalan Hangtuah – Jalan Letjen Suprapto 129,64 (seratus dua puluh sembilan
– Jalan DI. Panjaitan – Jalan Setia Budi – koma enam empat) hektar atau sebesar
Jalan Serayu; 3,26 % (tiga koma dua enam persen)
o Jalan Slamet Riyadi – Jalan Proklamasi – dari luas wilayah kota;
o RTH sempadan dengan luas paling
ARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANG
Jalan S. Parman; sedikit 100,5 (seratus koma lima)
o Jalan Sultan Hasanudin – Jalan Teuku hektar atau sebesar 2,53 % (dua koma
Cik Ditiro; lima tiga persen) dari luas wilayah kota;
o Jalan Ki Hajar Dewantoro; o Jalur hijau dengan luas paling sedikit
o Jalan Semeru – Jalan Kolonel Sudiarto; 41,4 (empat puluh satu koma empat)
o Jalan Hanoman; hektar atau sebesar 1,04 % (satu koma
o Jalan Pemuda – Jalan Veteran – Jalan A. nol empat persen) dari luas wilayah
Yani – Jalan P. Diponegoro; kota; dan
o Jalan Yos. Sudarso – Jalan Kapt. Piere o Permakaman dengan luas paling sedikit
Tendean; 75,26 (tujuh puluh lima koma dua
o Jalan Mataram; enam) hektar atau sebesar 1,89 % (satu
o Jalan Sumbodro – Jalan Arjuna; koma delapan sembilan persen) dari
o Jalan Werkudoro; luas wilayah kota.
o Jalan Teuku Umar; dan  RTHK privat.
o Jalan Kompol Suprapto. Ruang terbuka hijau privat sebagaimana
 peningkatan jaringan jalan lingkungan; dimaksud dalam Pasal 44 huruf b meliputi
 rencana pembangunan jalan baru meliputi : area dengan luas kurang lebih 499 (empat
o Jalan By Pass Tegal – Brebes; ratus sembilan puluh sembilan) hektar atau
o Jalan lingkungan di kawasan 12,57% (dua belas koma lima tujuh persen)
pengembangan permukiman; dan dari luas wilayah kota terdiri atas:
o Jalan lingkungan di kawasan o RTH pada kawasan permukiman dengan
peruntukan industri. luas paling sedikit 377 (tiga ratus tujuh
 pengembangan simpang susun dengan rel puluh tujuh) hektar atau sebesar 9,5 %
kereta api di Kecamatan Tegal Selatan dan (sembilan koma lima persen) dari luas
Kecamatan Tegal Timur. wilayah kota;
 prasarana lalu lintas dan angkutan jalan; o RTH pada kawasan perdagangan dan
 Rencana sistem prasarana lalu lintas jasa dengan luas paling sedikit 70,85
o penataan terminal Kota Tegal tipe (tujuh puluh koma delapan lima) hektar
A berada di Kelurahan atau sebesar 1,79 % dari luas wilayah
Sumurpanggang Kecamatan Margadana. kota;
o peningkatan keselamatan jalan di ruas– o RTH pada kawasan peruntukan
ruas jalan arteri, jalan kolektor dan jalan Industri dengan luas paling sedikit 9
lokal dengan perlengkapan jalan. (sembilan) hektar atau sebesar 0,23 %
o penyediaan sarana dan prasarana (nol koma dua tiga persen) dari luas
angkutan massal. wilayah kota;
o penataan halte angkutan kota berada o RTH pada kawasan Fasilitas pelayanan
disetiap bangkitan dan tarikan lalu dengan luas paling sedikit 5 (lima)
lintas yang menggunakan angkutan hektar atau sebesar 0,125 % (nol koma
umum. satu dua lima persen) dari luas wilayah
 Rencana sistem angkutan jalan kota;
o angkutan antarkota antar propinsi; o RTH pada kawasan Pariwisata dengan
× Rencana angkutan umum antar luas paling sedikit 27,18 (dua puluh
kota antar meliputi antara lain tujuh koma satu delapan) hektar atau
angkutan umum yang sebesar 0,68 % (nol koma enam delapan
menghubungkan Semarang – Tegal persen) dari luas wilayah kota;
– Cirebon, Tegal – Jakarta, o RTH pada kawasan Perkantoran dengan
Purwokerto – Tegal – Bandung. luas paling sedikit 7,17 (tujuh koma satu
o angkutan antarkota dalam propinsi; tujuh) hektar atau sebesar 0,18 % (nol
× Rencana angkutan umum antar koma satu delapan persen) dari luas
kota dalam propinsi meliputi wilayah kota; dan
antara lain angkutan umum yang o RTH pada kawasan Transportasi dengan
menghubungkan Tegal – Slawi, luas paling sedikit 3 (tiga) hektar atau
Tegal – Pekalongan, Tegal – sebesar 0,07 % (nol koma nol tujuh
Purwokerto, Tegal – Pemalang, persen) dari luas wilayah kota.
Tegal – Randudongkal, Tegal –  Rencana penambahan untuk RTHK terdapat
Bumijawa dan Tegal – Brebes – di beberapa lokasi meliputi:
Losari. o rencana RTH berupa taman kota berada
o angkutan perkotaan; di SPPK Sumurpanggang;
× Rencana angkutan perkotaan o rencana RTH berupa taman
meliputi angkutan umum yang kecamatan/ SPPK tersebar pada
melayani kawasan permukiman dan semua daerah kecamatan;
fasilitas pelayanan perkotaan. o RTH sempadan berada di sepanjang
 jaringan kereta api; sempadan sungai meliputi Sungai
 peningkatan jalur kereta api yang Ketiwon, Sungai Gung, Sungai Kemiri,
menghubungkan Kota Tegal dengan Kota Sungai Gangsa dan daerah pesisir
Purwokerto melalui jalur selatan serta ke sepanjang pantai di Kecamatan Tegal
Kota Semarang dan Jakarta melalui jalur Barat dan Kecamatan Tegal Timur
utara; dengan luasan yang bervariasi; dan
 pengembangan jalur kereta api yang o rencana RTH berupa hutan kota
menghubungkan Semarang–Tegal–Slawi/ berada di Kelurahan Muarareja
Brebes; Kecamatan Tegal Barat sebagai buffer di
 peningkatan stasiun kereta api Kota Tegal; kawasan peruntukan industri sepanjang
dan jalan By Pass Tegal – Brebes, Kelurahan
ARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANG
 peningkatan dan penanganan perlintasan Panggung, Kelurahan Randugunting,
sebidang dengan jalan raya. Kelurahan Kejambon, Kelurahan
 jaringan angkutan penyeberangan. Kaligangsa dan Kelurahan Mintaragen.
 Rencana sistem jaringan angkutan  Kawasan cagar budaya ;
penyeberangan meliputi pengembangan  Kawasan cagar budaya berupa bangunan
pelabuhan penyeberangan di Kelurahan bernilai sejarah beserta kawasan
Muarareja dan Tegalsari. disekitarnya yang meliputi :
 sistem jaringan transportasi laut; o kawasan Alun-alun kota di Kelurahan
 alur pelayaran antar pulau; Mangkukusuman
 pelabuhan Tegal sebagai pelabuhan o kawasan Kota Lama yang terletak di
pengumpul dengan lokasi di Kelurahan lingkungan Balaikota lama di Kelurahan
Tegalsari Kecamatan Tegal Barat. Tegalsari; dan
o kawasan Stasiun Besar Kereta Api di
Rencana Sistem Jaringan Energi Kelurahan Panggung.
 Saluran Udara Tegangan Tinggi;  Proses pengelolaan cagar budaya
 daerah prioritas I pengembangan pelayanan dilakukan melalui penelitian dan
listrik sebagian Kecamatan Tegal Barat yaitu pengembangan kegiatan bernilai budaya,
sebagian Kelurahan Muarareja dan Kecamatan pemeliharaan serta pelestarian.
Margadana yaitu Kelurahan Pesurungan Lor;  Ketentuan tentang Kawasan Cagar Budaya
 daerah prioritas II pengembangan pelayanan akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan
listrik sebagian wilayah di Kecamatan Margadana. Daerah tersendiri.
 bangunan pengelolaan jaringan listrik;dan  Kawasan rawan bencana alam.
 peningkatan gardu listrik di pusat pelayanan kota  Kawasan rawan bencana alam meliputi :
dan seluruh sub pusat pelayanan kota. o Kawasan rawan bencana abrasi dan
 jaringan minyak dan gas. gelombang pasang terletak di
 jaringan pipa transmisi dari Semarang dan sepanjang pantai Kelurahan
Cilacap yang melayani depo minyak di Kelurahan Muarareja, Kelurahan Tegalsari,
Slerok; Kelurahan Mintaragen dan Kelurahan
 pelayanan energi gas minyak cair melalui Stasiun Panggung;
Pompa Bahan Bakar Elpiji;dan o Kawasan rawan bencana banjir berada
 pembangunan pipa gas Cirebon – Tegal – di Kecamatan Tegal Selatan Kecamatan
Semarang. Margadana, Kecamatan Tegal Timur dan
Kecamatan Tegal Barat.
Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi  Rencana peningkatan pengelolaan
 pengembangan prasarana telekomunikasi sistem kawasan rawan bencana alam dilakukan
kabel dan sistem seluler; melalui :
 pembangunan dan peningkatan jaringan primer o Mengembangkan sistem drainase yang
telekomunikasi dengan mengikuti pola jaringan jalan mampu mengalirkan air genangan
arteri, kolektor dan lokal; dengan cepat
 pembangunan menara telekomunikasi berupa o Rehabilitasi lahan kritis
pembangunan menara telekomunikasi bersama di o Normalisasi sungai dan saluran
setiap SPPK; o Sosialisasi program kali bersih
 penataan dan pengaturan lokasi menara
telekomunikasi bersama diatur lebih lanjut dengan  Kawasan Budidaya.
Peraturan Walikota; dan  Kawasan perumahan;
 penyediaan sistem hot spot atau sejenisnya di setiap  Rencana lokasi pengelompokan
SPPK. perumahan sesuai dengan kepadatan
perumahan meliputi :
Rencana Sistem Sumber Daya Air o kepadatan tinggi: Kelurahan Kraton,
 jaringan irigasi; Kelurahan Pekauman, Kelurahan
 penanganan terhadap Daerah Aliran Sungai Mangkukusuman, Kelurahan
meliputi : Randugunting, Kelurahan Kejambon,
 daerah aliran sungai Gung; Kelurahan Tegalsari;
 daerah aliran sungai Wadas; dan o kepadatan sedang: Kelurahan
 daerah aliran sungai Gangsa. Slerok, Kelurahan Mintaragen,
 penanganan terhadap Daerah Irigasi meliputi : Kelurahan Pesurungan Kidul,
 daerah irigasi Pesayangan; Kelurahan Kemandungan, Kelurahan
 daerah irigasi Gangsa Lumingser; dan Kaligangsa, Kelurahan Cabawan,
 daerah irigasi Sidapurna. Kelurahan Debong Kidul, Kelurahan
 sistem pengendalian banjir; Debong Tengah, Kelurahan
 rencana pengembangan polder yang terdapat Sumurpanggang, Kelurahan Debong Lor,
pada sub sistem Kaligangsa yaitu Polder Kelurahan Debong Kulon, Kelurahan
Kaligangsa seluas 3,5 (tiga koma lima) hektar Bandung, Kelurahan Tunon, Kelurahan
Kalinyamat Wetan, Kelurahan
berada di Kelurahan Kaligangsa Kecamatan
Margadana; Kalinyamat Kulon, Kelurahan Keturen,
Kelurahan Panggung; dan
 rencana pengembangan pengendalian rob
o kepadatan rendah: Kelurahan
melalui:
Pesurungan Lor, Kelurahan Muarareja,
 pembangunan kolam retensi berada di
Kelurahan Margadana, Kelurahan
kelurahan Mintaragen Kecamatan Tegal
Krandon, Kelurahan Cabawan,
Timur dan di Kelurahan Tegalsari
Kelurahan Kaligangsa.
Kecamatan Tegal Barat;
 Rencana pengembangan kawasan
 pembuatan sabuk pantai pada pesisir;
perumahan kepadatan tinggi dilakukan
ARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANG
 pembuatan bendung di Sungai Sibelis dan melalui :
Sungai Kaligangsa; o peningkatan kualitas prasarana
 normalisasi aliran sungai diseluruh daerah lingkungan perumahan dan
tangkapan air; dan penyediaan ruang terbuka hijau dan
 peningkatan kualitas jaringan drainase di ruang terbuka non hijau; dan
seluruh daerah tangkapan air. o peningkatan kualitas hunian di
 sistem pengendalian abrasi pantai; kawasan perumahan melalui
 pembangunan konstruksi perlindungan pantai; pembangunan perumahan secara
dan vertikal.
 konservasi yang diarahkan pada kawasan  Rencana pengembangan kawasan
sempadan pantai melalui pengembangan hutan perumahan kepadatan sedang dilakukan
mangrove guna mengurangi dampak abrasi. melalui :
 rencana perlindungan dan pelestarian sumber daya o peningkatan kualitas prasarana
air. lingkungan perumahan dan
 perlindungan dan pelestarian sungai; dan penyediaan ruang terbuka hijau dan
 pengendalian pemanfaatan air tanah. ruang terbuka non hijau; dan
o penyediaan prasarana dan sarana umum
Rencana Sistem Infrastruktur Perkotaan meliputi sarana jalan dan saluran.
 rencana sistem air minum kota;  Rencana pengembangan kawasan
 peningkatan air minum yang bersumber dari perumahan kepadatan rendah dilakukan
Bumijawa dan Kali Giri Kabupaten Brebes melalui :
sebesar kurang lebih 190 (seratus sembilan o peningkatan kualitas prasarana
puluh) liter/detik meliputi : lingkungan perumahan dan
 rencana peningkatan sistem jaringan primer penyediaan ruang terbuka hijau dan
yang melalui Jalan Sultan Agung – Jalan ruang terbuka non hijau;
Pancasila; o penyediaan prasarana dan sarana
 rencana peningkatan sistem jaringan umum, meliputi sarana jalan dan
sekunder yang melalui Jalan A. Yani – Jalan saluran.
Gadjahmada – Jalan Veteran – Jalan  Rencana penggunaan lahan untuk kawasan
Sudirman – Jalan Kapt. Sudibyo – Jalan Kapt. perumahan seluas sekitar 1.800 (seribu
Ismail. delapan ratus) hektar.
 pengembangan air minum bersumber dari  Rencana pengembangan kawasan
Suniarsih, Banyumudal Kabupaten Tegal dan Tuk perumahan dengan memperhatikan kondisi
Suci Kabupaten Brebes sebesar kurang lebih 200 sosial, ekonomi, daya dukung dan daya
(dua ratus) liter/detik meliputi : tampung lingkungan.
 rencana peningkatan sistem jaringan primer  Kawasan perdagangan dan jasa;
yang melalui tepi Sungai Kemiri – Jalan Dr. Kawasan perdagangan dan jasa meliputi:
Cipto Mangunkusumo;  pasar tradisional;
 rencana peningkatan sistem jaringan o peningkatan kualitas pasar skala
sekunder yang melalui Jalan Ki Hajar pelayanan regional dan/atau kota
Dewantoro – Jalan Teuku Cik Di Tiro – Jalan meliputi :
Teuku Umar. × Pasar Pagi di Kelurahan
 peningkatan kualitas air bersih menjadi air Mangkukusuman;
minum di kawasan fasilitas pelayanan umum. × Pasar Malam Kelurahan Panggung;
 Pengembangan sumber daya air yang lain sesuai dan
dengan daya dukung lingkungan. × Pasar Beras di Kelurahan
 rencana sistem air limbah kota; Mintaragen.
 pengolahan limbah dilayani dengan Instalasi o peningkatan dan pengembangan pasar
Pengolah Lumpur Tinja dan Instalasi Pengolah Air skala pelayanan kecamatan dan/atau
Limbah skala kota di daerah Kelurahan Muarareja kelurahan meliputi :
Kecamatan Tegal Barat; × Pasar Langon di Kelurahan Slerok;
 pengambilan limbah dilakukan × Pasar Kejambon di Kelurahan
pengangkutan menggunakan Kejambon;
× Pasar Randugunting di Kelurahan
 kendaraan/truk penyedot limbah dari tempat
Randugunting;
bermukim;
× Pasar Martoloyo di Kelurahan
 penambahan sarana pengangkutan dalam
Panggung;
pengelolaan limbah agar tidak
× Pasar Bandung di Kelurahan
 terjadi penumpukan pada setiap kecamatan atau
Bandung;
SPPK ; dan
× Pasar Sumurpanggang di Kelurahan
 pengembangan sistem pengolahan limbah bahan Sumurpanggang; dan
berbahaya dan beracun dengan memperhatikan × Pasar Krandon di Kelurahan
prinsip kelestarian lingkungan. Krandon;
 rencana sistem persampahan kota; o peningkatan dan pengembangan pasar
 pengembangan Tempat Pemerosesan Akhir skala pelayanan lingkungan meliputi:
sampah regional di Kecamatan Songgom × Pasar Karangdawa di Kelurahan
Kabupaten Brebes atau Kecamatan Suradadi Mangkukusuman;
Kabupaten Tegal; × Pasar Cinde di Kelurahan Kraton;
 pengembangan Tempat Pemerosesan Akhir × Pasar Muaraanyar di Kelurahan
sampah di Kelurahan Kaligangsa Kecamatan Muarareja; dan
Margadana; × Pasar Debong Kimpling di
 Pembangunan Tempat Penampungan Sementara Kelurahan Bandung.
dan Tempat Pengolahan  pusat perbelanjaan dan toko modern.
ARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANG
 Sampah Terpadu di setiap Kelurahan. o pengembangan pusat perbelanjaan dan
 rencana sistem drainase kota; toko modern ada di pusat SPPK;
 peningkatan Polder Kaligangsa berfungsi o pengembangan toko modern di kawasan
untuk penanggulangan genangan banjir serta pusat pelayanan lingkungan harus
sistem irigasi; memperhatikan kondisi perekonomian
 peningkatan saluran pembuangan permukiman, setempat;
bangunan–bangunan umum lainnya meliputi : o pengembangan pusat perbelanjaan
 Saluran Pembuangan Siwatu; dan toko modern direncanakan secara
 Saluran Pembuangan Singkil; terpadu dengan kawasan sekitarnya dan
 Saluran Pembuangan Siwareng; wajib memperhatikan kepentingan
 Saluran Pembuangan Demak; semua pelaku sektor perdagangan dan
 Saluran Pembuangan Werak; jasa;
 Saluran Pembuangan Pakang; o pengembangan kawasan pertokoan
 Saluran Pembuangan Tuntang; dengan dukungan akses sekurang–
 Saluran Pembuangan Gempol; kurangnya jalan lokal sekunder dan
 Saluran Pembuangan Sibelis; sesuai dengan rencana pola ruang;
 Saluran Pembuangan Abdul Sukur; o pengaturan pengembangan pusat
 Saluran Pembuangan Pesurungan; perbelanjaan dan toko modern diatur
 Saluran Pembuangan Muarareja; lebih lanjut dalam Peraturan Daerah
 Saluran Pembuangan Pesing; tentang Rencana Detail Tata Ruang
 Saluran Pembuangan Brawijaya; Kota.
 Saluran Pembuangan Sadikun;  Pengembangan pasar tradisional, pusat
 Saluran Pembuangan Margadana; perbelanjaan dan toko modern diwajibkan
 Saluran Pembuangan Mataram; menyediakan ruang parkir, RTH dan RTNH.
 Saluran Pembuangan Blabat;  Rencana penggunaan lahan untuk kawasan
 Saluran Pembuangan Lemah Duwur; perdagangan dan jasa adalah 415 (empat
 Saluran Pembuangan Cabawan; ratus lima belas) hektar atau sekitar 10,5%
 Saluran Pembuangan Jaya Kanan; (sepuluh koma lima persen) dari luas
 Saluran Pembuangan Gangsa Lama;dan wilayah kota.
 Saluran Pembuangan Jaya Kiri.  Kawasan perkantoran;
 peningkatan jaringan irigasi untuk pengairan Rencana kawasan perkantoran terdapat di:
sawah sebagai berikut;  Pengembangan kawasan perkantoran
 Saluran Sekunder Sidapurna; meliputi :
 Saluran Sekunder Margadana; o kawasan perkantoran pemerintah;
 Saluran Sekunder Tegalwangi;dan × peningkatan kawasan perkantoran
 Saluran Sekunder Lemah Duwur. pemerintah Kota Tegal di Jalan Ki
 pengembangan jaringan drainase sekunder Gede Sebayu, Jalan Hangtuah, dan
sepanjang Jalan Dr. Cipto, Jalan Mataram, Jalan lokasi lainnya yang ditetapkan
Kapten Tendean, Jalan S. Parman, Jalan Yos dalam rencana detail tata ruang;
Sudarso, dan Jalan By Pass Tegal – Brebes. × peningkatan kawasan perkantoran
 rencana penyediaan dan pemanfaatan prasarana pemerintah skala kelurahan dan
dan sarana jaringan pejalan kaki; kecamatan di setiap SPPK; dan
 pengembangan jalur pejalan kaki termasuk jalur × peningkatan kawasan Balai Kota
penyandang cacat yang aman dan nyaman di atau Kantor Walikota dan gedung
jaringan jalan arteri; DPRD dengan jaminan ketersediaan
 jalur pejalan kaki yang berada di pusat kota ruang terbuka publik yang dapat
direncanakan berhubungan dengan pusat – pusat digunakan untuk interaksi sosial.
SPPK. o kawasan perkantoran swasta.
 rencana jalur evakuasi bencana; × mengarahkan dan mengembangkan
 Rencana jalur evakuasi bencana meliputi jalur kegiatan perkantoran swasta besar
evakuasi bencana banjir dan atau bencana rob. berlokasi di kawasan perdagangan
Rencana jalur evakuasi sebagaimana dimaksud dan jasa;
dalam ayat 1 meliputi : × kawasan pekantoran wajib
 Kelurahan Tegalsari – RTH Jalan Hang Tuah memiliki ruang parkir yang
atau Jalan By pass Tegal –Brebes – Jalan mempertimbangkan kegiatan
Mataram – RTH terminal di Kelurahan perkantoran;
Pesurungan Lor, atau Jalan Bypass Tegal – × kawasan perkantoran swasta
Brebes – Jalan Nanas – Jalan Mayjen Sutoyo kecil dapat berlokasi di kawasan
– Jalan Kapten Sudibyo – RTH di Kelurahan permukiman atau kawasan lainnya
Randugunting; dengan memperhatikan akses
 Kelurahan Muarareja – Jalan Mataram – pelayanan.
RTH di Kelurahan Pesurungan Lor;  Rencana penggunaan lahan untuk kawasan
 Kelurahan Mintaragen – Jalan A. Yani – perkantoran adalah 25 (dua puluh lima)
alun–alun Kota, atau Jalan A.R. Hakim – RTH hektar atau sekitar 0,6 % (nol koma enam
di Kelurahan Randugunting; persen) dari luas wilayah kota.
 Kelurahan Mintaragen – Jalan Kol.  Kawasan peruntukan industri;
Sugiono – RTH Panggung atau Jalan  Pengembangan kawasan peruntukan
Gadjahmada – Jalam Myjen Sutoyo – Jalan industri sebagaimana dimaksud dalam
Kapt. Sudibyo – RTH di Kelurahan Pasal 40 ayat (3) huruf d meliputi industri
Randugunting; dan besar, menengah, kecil dan mikro.
 Kelurahan Panggung – Jalan Perintis  Industri besar dan industri menengah
Kemerdekaan – RTH di Kelurahan berada di Kawasan Industri Terpadu di
Kecamatan Margadana dan Kecamatan Tegal
ARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANG
Mangkukusuman – RTH Kelurahan Barat.
Kejambon.  Industri kecil dan mikro di Kelurahan
 penyediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana Kejambon Kecamatan Tegal Timur dan di
perkotaan lainnya. Kelurahan Kalinyamat Wetan Kecamatan
 Rencana penyediaan dan pemanfaatan sarana dan Tegal Selatan diarahkan dengan pola
prasarana perkotaan lainnya penyediaan jalur kelompok.
sepeda.  Klasifikasi industri sesuai dengan
 Penyediaan jalur sepeda dapat berada pada ruas ketentuan peraturan perundang- undangan
jalan yang sudah ada maupun rencana yang berlaku.
pengembangan jalur baru khusus sepeda.  Kawasan pariwisata;
Kawasan pariwisata terdiri dari :
 Wisata alam pantai;
o Wisata Pantai Alam Indah; dan
o Kawasan wisata terbuka sebagai
kawasan sabuk hijau dan kawasan
lindung yang berada di Kelurahan
Muarareja.
 Kawasan pariwisata lain yang berpotensi
sebagai kawasan pariwisata diatur dalam
Peraturan Daerah tersendiri.
 Kawasan ruang terbuka non hijau;
Rencana Ruang Terbuka Non Hijau sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 40 ayat (3) huruf f berupa
pedestrian (jalur pejalan kaki) meliputi:
 Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo;
 Jalan DR. Wahidin Sudirohusodo;
 Jalan Kolonel Sugiyono;
 Jalan Mayjen Sutoyo;
 Jalan Gajah Mada;
 Jalan MT. Haryono;
 Jalan Kapten Sudibyo;
 Jalan KS. Tubun;
 Jalan Sultan Agung;
 Jalan Arif Rahman Hakim;
 Jalan Diponegoro;
 Jalan Ahmad Yani;
 Jalan Veteran;
 Jalan Pemuda
 Jalan Proklamasi;
 Jalan Kartini;
 Jalan Semeru;
 Jalan Pancasila;
 Jalan Menteri Supeno;
 Jalan Setia Budi;
 Jalan Dr. Soetomo;
 Jalan HOS. Cokroaminoto;
 Jalan Jend. Sudirman;
 Jalan Yos Sudarso;
 Jalan KH. Wahid Hasyim;
 Jalan KH. Mansyur; aa.Jalan Tentara Pelajar;
 Lokasi lain yang diatur dalam Peraturan
Daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang
Kota.
 Kawasan ruang evakuasi bencana;
 Kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan
sektor informal;
Rencana penyediaan fasilitas sektor informal
diatur lebih lanjut dalam Peraturan Daerah
tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota.
 Kawasan peruntukan lainnya.
Kawasan peruntukan lainnya meliputi :
 kawasan peruntukan pertanian;
o Kawasan peruntukan pertanian meliputi
lahan sawah irigasi di Kecamatan Tegal
Selatan, Tegal Timur, Tegal Barat dan
Margadana.
o Lahan pertanian pangan berkelanjutan
yang tetap dipertahankan seluas kurang
lebih 1.060 (seribu enam puluh)
hektar yang keberadaannya diatur
lebih lanjut dalam Peraturan Daerah
tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota.
o Rencana pelestarian kawasan pertanian
ARAHAN STRUKTUR RUANG ARAHAN POLA RUANG
dilakukan melalui :
× peningkatan pertanian lahan
pangan di Kecamatan
Margadana, sebagian Kecamatan
Tegal Timur, sebagian Kecamatan
Tegal Barat dan sebagian
Kecamatan Tegal Selatan;
× peningkatan sistem irigasi di
Kecamatan Margadana dan
Kecamatan Tegal Selatan;
× relokasi budidaya peternakan
unggas di Kelurahan Pesurungan
Lor Kecamatan Margadana.
 kawasan peruntukan perikanan;
o kawasan perikanan budidaya;
o kawasan perikanan tangkap; dan
o kawasan pengolahan dan pemasaran
hasil perikanan.
o Pengaturan zona peruntukan di perairan
pesisir akan diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Daerah tersendiri mengenai
rencana zonasi wilayah pesisir Kota
Tegal.
 kawasan peruntukan pelayanan umum;
o kawasan pendidikan;
Pengembangan kawasan pendidikan
berupa rencana pengembangan kawasan
pendidikan tinggi dan pendidikan
unggulan di wilayah kota.
o kawasan kesehatan;
o kawasan peribadatan;
o kawasan olah raga; dan
o kawasan seni dan budaya.
o Rencana kawasan pelayanan umum
diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Daerah tentang Rencana Detail Tata
Ruang Kota.
 kawasan peruntukan pertahanan dan
keamanan;
o Pangkalan Angkatan Laut Tegal di
Kelurahan Tegalsari Kecamatan Tegal
Barat;
o Kepolisian Resort Tegal Kota di
Kelurahan Tegalsari Kecamatan Tegal
Barat.
 kawasan peruntukan pelabuhan.
o kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai
terletak di kelurahan Tegalsari
Kecamatan Tegal Barat
dikembangkan berintegrasi dengan
rencana industri perikanan;
o kawasan Pelabuhan Tegal terletak di
Kelurahan Tegalsari Kecamatan Tegal
barat direncanakan untuk pelabuhan
pengumpul;
o kawasan pelabuhan Coastal Ferry
terletak di kelurahan Muarareja dan
Tegalsari Kecamatan Tegal Barat
sebagai pelabuhan penyeberangan di
lingkup regional.

Anda mungkin juga menyukai