“OPERATOR”
OLEH :
KELOMPOK V KIMIA B:
ANUGRAH(F1C117004)
SUFIATI (F1C117092)
ALISIAH ANUGRAHPRACILIAH(F1C117036)
MARLENA(F1C114011)
Assalamualaikum wr.wb
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 LATARBELAKANG...................................................................................... 1
1.2 TUJUAN PENULISAN................................................................................... 2
1.2.1 TUJUAN UMUM.......................................................................... 2
1.2.2 TUJUAN KHUSUS....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 4
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Jadi kita menulis: g(x) = Af(x), untuk menunjukkan bahwa operator A beroperasi
pada f(x) hingga menghasilkan fungsi baru g(x).
Kita definisikan jumlah dan selisih dari dua operator A dan B dengan persamaan:
AB(x) = A[Bf(x)]
dengan kata lain bahwa, pertama kita mengoperasikan operator bagian kanan
pada f(x) dan kemudian hasil operasi tersebut kita operasikan kembali dengan
operator sebelah kirinya.
Disampingitu,
Atau
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (10-1)
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (10-2)
Operator menyiratkanberoperasipadanamun,
initidakditemukanhanyadenganaljabarmenguadratkan.Sebaliknya
Satu akan mengingat kembali dari kursus dasar dalam fisika bahwa
komponen gaya dalam arah x-,y-, dan z-, Fx,Fy, dan Fz yang terkait dengan energi
potensial V(x,y,z) dengan persamaan
Kita memperoleh
(10-3)
Dimana ∇𝑉 (dibaca “del V”) adalah diketahui sebagai gradien dari skalar
V, dan
(10-4)
(10-5)
(10-6)
𝝏 𝝏 𝝏 𝝏 𝝏 𝝏
𝛁. 𝛁𝑼 = (𝒊 +𝒋 + 𝒌 ) . (𝒊 +𝒋 +𝒌 )
𝝏𝒙 𝝏𝒚 𝝏𝒛 𝝏𝒙 𝝏𝒚 𝝏𝒛
𝝏𝟐 𝑼 𝝏𝟐 𝑼 𝝏𝟐 𝑼
𝛁𝟐𝑼 = + +
𝝏𝒙𝟐 𝝏𝒚𝟐 𝝏𝒛𝟐
Contoh :
𝝏𝟐 𝑼 𝝏𝟐 𝑼 𝝏𝟐 𝑼
𝛁𝟐𝑼 = + +
𝝏𝒙𝟐 𝝏𝒚𝟐 𝝏𝒛𝟐
𝛁 𝟐 𝑼 = 𝟔𝒙 + (−𝟔𝒙 + 𝟔𝒚) + 𝟎
𝛁 𝟐 𝑼 = 𝟔𝒚
Kita telah mengetahui dalam Bab 9 bahwa deskripsi matriks satu set
persamaan linear ditulis
Ac = λc
Dimana λ adalah satu set konstanta yang disebut nilai eigen dari matriks
A dan c adalah vektor. Kita mengakui A matriks menjadi operator, karena
efeknya adalah memperbanyak setiap elemen dalam matriks c dengan konstan λ.
Fungsi eigen adalah fungsi gelombang yang berikatan dengan niai eigen.
Persamaan schrodinger dalam persamaan adalah persamaan nilai
eigen, dengan bentuk : (operator)(fungsi) = (faktor numeric)x(fungsi yang sama)
Konsep nilai eigen tidak terbatas untuk energi. Bila diterapkan ke operator
umum Q, dapat mengambil bentuk
Nilai eigen qi bisa dalam bentuk diskrit dan dalam kasus tersebut, kita dapat
mengatakan bahwa variabel fisika adalah “terkuantisasi”, serta bahwa indeks i
memainkan peran “nomor quantum” yang mencirikan keadaan itu.
“Nilai eigen” berasal dari bahasa Jerman “Eigenwert” yang berarti nilai
karakteristik. “Eigenfunction” atau Fungsi Eigen berasal dari “Eigenfunktion”
berarti “tepat atau fungsi karakteristik “.
Dimana nilai tertentu dari energi disebut nilai eigen energi dan fungsi ψi disebut
fungsi eigen.
Nilai Eigen dapat diterapkan pada bidang matematika maupun fisika dan kimia. Pada
matematika contohnya adalah pada matriks dan pada fisika atau kimia adalah pada
persamaan schrodinger itu sendiri.
Âɸ = aɸ...
𝑑 𝑚𝑥
(𝑒 ) = 𝑚𝑒 𝑚𝑥
𝑑𝑥
adalah persamaan nilai eigen.
Hal ini dimungkinkan bagi operator untuk memiliki beberapa fungsi eigen.
Misalnya, fungsi 𝑒 𝑚𝑥 , 𝑒 −𝑚𝑥 , 𝑒 𝑖𝑚𝑥 , 𝑒 −𝑖𝑚𝑥 , sin mx, dan cos mx semua fungsi eigen
operator D ̂ 2𝑥 = 𝜕 2 /𝜕𝑥 2 . Beberapa, bagaimanapun, akan cocok di masalah
karena pembatasan tertentu pada fungsi, yang dikenal sebagai kondisi batas.
Contoh.
(A) Tunjukkan bahwa fungsi ɸ = 𝑒 −𝑎𝑟 adalah fungsi eigen dari operator D ̂2 =
𝜕 2 /𝜕𝑟 2 . Berapakah nilai eigen?
Jika ɸ = 𝑒 −𝑎𝑟 adalah fungsi eigen dari D ̂ 2 , maka mereka harus memenuhi
persamaan nilai eigen
̂ 2 ɸ = 𝑘ɸ
D
̂ ɸ = −ae−ar
𝐃
̂ 𝟐 ɸ = a2 e−ar = a2 ɸ
𝐃
𝑑 2 ѱ 2𝜇
+ (E − V)ѱ = 0
𝑑𝑥 2 ħ2
dimana ħ, μ dan E merupakan konstanta adalah persamaan nilai eigen. Apa
nilai-nilai eigen? (Petunjuk: Dalam persamaan ini, baik 𝑑 2 /𝑑𝑥 2 dan V adalah
operator.)
Mari kita mulai dengan menempatkan persamaan Schrödinger dalam
eigen bentuk persamaan Âɸ = 𝑎ɸ.
ħ2 𝑑 2 ѱ
− − 𝐸ѱ + 𝑉ѱ = 0
2𝜇 𝑑𝑥 2
Atau
ħ2 𝑑 2 ѱ
− + 𝑉ѱ = 𝐸ѱ
2𝜇 𝑑𝑥 2
Dengan demikian,
ħ2 𝑑 2 ѱ
(− + 𝑉) ѱ = 𝐸ѱ
2𝜇 𝑑𝑥 2
Masalah nilai eigen yang ditemukan dalam kimia fisik, terutama yang
berada di area mekanika kuantum, semuanya digambarkan oleh persamaan nilai
eigen yang memiliki bentuk umum
𝐿(𝑢) + 𝜆𝑤𝑢 = 0
Contoh:
Tunjukkan bahwa momentum operator adalah
hermitian.
Kita asumsikan bahwa u dan v tidak ada pada titik akhir. Dengan
demikian, ekspresi dalam kurung adalah nol, yang memberi
Oleh karena itu, harus benar bahwa p* = p nilai eigen itu nyata.
Koordinat (x1, y1) dapat dihubungkan dengan koordinat (x2, y2) dengan
trigonometri sederhana. Kita lihat dari gambar . 10-1(b) bahwa
Namun,
Demikian,
Gambar 10-1.Rotasi vektor melalui sudut𝜃
Matriks
Contoh
(a) Rotasi vektor r (3, 4) melalui sudut 180◦ dan temukan arah vektor
yang baru.
Karena sin 180◦ = 0 dan cos 180◦ = -1, kita memiliki untuk operator
rotasi
(b) Temukan koordinat baru dari titik (3,4) Setelah rotasi titik tentang asal
90◦.
Karena sin 90◦ = 1 dan cos 90◦ = 0, kita miliki
Yang memungkinkan operator ini beroperasi pada titik (3,4) memberi
Pertimbangkan molekul air yang ditunjukkan pada gambar. 10-2. Jika kita
menerapkan operator rotasi C ke molekul air sedemikian rupa sehingga memutar
molekul tersebut melalui sudut 180◦
𝜕2
𝟐
𝜕2
𝛁 = 2+ 2
𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝑦
𝑦 = 𝑟 sin 𝜃 tan 𝜃 = ( )
𝑥
Transformasi operator derivatif pertama 𝜕⁄𝜕𝑥dan 𝜕⁄𝜕𝑥 dapat
ditemukan dengan menggunakan aturan rantai
𝜕 𝜕𝑟 𝜕 𝜕𝜃 𝜕 𝜕 𝜕𝑟 𝜕 𝜕𝜃 𝜕
= + dan𝜕𝑦 = +
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑟 𝜕𝑥 𝜕𝜃 𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝜃
𝜕𝑟 1 −1 𝑥 𝑟 cos 𝜃
= ( 𝑥 2 + 𝑦 2 ) ⁄2 (2𝑥) = = = cos 𝜃
𝜕𝑥 2 𝑟 𝑟
Juga
𝜕𝑟 1 −1 y 𝑟 𝑠𝑖𝑛 𝜃
= ( 𝑥 2 + 𝑦 2 ) ⁄2 (2𝑦) = = = sin 𝜃
𝜕𝑦 2 r 𝑟
𝜕𝜃 𝑠𝑖𝑛𝜃
=−
𝜕𝑥 𝑟
Demikian juga, dengan menggunakan prosedur yang sama, kita
menemukan
𝜕𝜃 cos 𝜃
=
𝜕𝑦 𝑟
Hal yang sama harus dilakukan untuk persyaratan lain dalam persamaan
2⁄ 2
𝜕 𝜕𝑥 menghasilkan
Dengan menggunakan prosedur yang sama, untuk 𝜕 2⁄𝜕𝑦 2 didapat
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Barrante, J.R. 1998. Applied Mathematics For Physical Chemistry. Prentice Hall :
New Jersey.
Mortimer, R.G. 2005. Mathematics For Physical Chemistry. 3rd edition. Elsevier:
London.
Novrida, R. 2012. Nilai Eigen Dan Vektor Eigen Dalam Aljabar Max-Plus.
UniversitasIndonesia : Depok.
Nurlatifah, H. 2012. Penentuan Nilai Eigen Tak Dominan Suatu Matriks Definit
NegatifMenggunakan Metode Kuasa Invers Dengan Shift.UIN Sunan
Kalijaga : Yogyakarta.
West, D.B. 2001. Introduction to Graph Theory. Prentice Hall : New Jersey.
Masalah.
3. Tunjukkan bahwa
4. Tunjukkan bahwa
dan tunjukkan bahwa itu tidak sama dengan nol. (petunjuk : gunakan
operator dan untuk sebuah fungsi arbitrary ∅(𝑥), ingat bahwa
x∅(x) harus menjadi dibedakan sebagai produk.
6. Tunjukkan bahwa y = sinax adalah bukan fungsi eigen dari operator d/dx,
tetapi adalah fungsi eigen dari operator d2/dx2.
7. Tunjukkan bahwa fungsi , dimana A,i, dan m adalah
konstanta, adalah fungsi eigen dari operator
Jawaban
𝟓
1. a. ∑𝒏=𝟎 𝒙𝒏
= 𝟏 + 𝒙 + 𝒙𝟐 + 𝒙𝟑 + 𝒙𝟒 + 𝒙𝟓
𝟓 𝒏
𝒃. ∑𝒏=𝟎(−𝟏) 𝒙𝒏
= 𝟏 + 𝒙 + 𝒙𝟐 + 𝒙𝟑 + 𝒙𝟒 + 𝒙𝟓
𝒄. ∆𝑬
= 𝑬𝟐 − 𝑬𝟏
𝝏(𝒙𝟑 𝒚)
𝒅.
𝝏𝒙
= 𝟑𝒙𝟐 𝒚
𝝏(𝒙𝟐 𝒚𝟑 )
𝒆. =
𝝏𝒙
= 𝟐𝒙𝒚𝟑
= 𝟐𝒚𝟑
̂𝑦 (4𝑥 3 𝑦 3 )
𝒇. = 𝐷
= 𝟏𝟐𝒙𝟑 𝒚𝟐
̂𝑧 (2𝑥𝑦 2 𝑧 2 )
𝒈. = 𝐷
= 𝟒𝒙𝒚𝒛𝟐
= 𝟖𝒙𝒚𝒛
𝟓
̂𝑥 ∑
𝒉. 𝐷 𝒙𝒏
𝒏=𝟎
= 𝟏 + 𝟐𝒙 + 𝟑𝒙𝟐 + 𝟒𝒙𝟑 + 𝟓𝒙𝟒
𝒊. = ∏ 𝒙𝒏 !
𝒏=𝟎
= 𝒙𝟎 ! + 𝒙𝟏 ! 𝒙𝟐 ! 𝒙𝟑 ! 𝒙𝟒 !
𝒂
j. (– 𝟏 𝟎 ) . (𝒃)
𝟎 −𝟏
−𝒂
=( )
−𝒃
2. (a) berpasangan (c) berpasangan
(b) berpasangan (d) tidak berpasangan
3.
𝝏 𝝏 𝝏 𝝏 𝝏 𝝏
𝛁. 𝛁φ = (𝒊 +𝒋 + 𝒌 ) . (𝒊 +𝒋 +𝒌 )
𝝏𝒙 𝝏𝒚 𝝏𝒛 𝝏𝒙 𝝏𝒚 𝝏𝒛
𝝏𝟐 φ 𝝏𝟐 φ 𝝏𝟐 φ
𝛁. 𝛁φ = 𝛁 𝟐 φ = + +
𝝏𝒙𝟐 𝝏𝒚𝟐 𝝏𝒛𝟐
𝟒.
5.
6.
7. nilai eigen = mh
9. nilai eigen = a2