VISI KEDUDUKAN
PUSAT UNGULAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA UNTUK MEWUJUDKAN Dalam Peraturan Presiden, LAPAN adalah lembaga pemerintah non-kementerian
INDONESIA YANG MAJU DAN MANDIRI yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui menteri
yang membidangi urusan pemerintahan di bidang riset dan teknologi.
MISI
TUGAS POKOK
1. Meningkatkan kualitas litbang penerbangan dan antariksa bertaraf
internasional. Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan pengembangan
kedirgantaraan dan pemanfaatannya serta penyelenggaraan keantariksaan sesuai
2. Meningkatkan kualitas produk teknologi dan informasi di bidang
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
penerbangan dan antariksa dalam memecahkan permasalahan nasional
3. Melaksanakan dan mengatur penyelenggaraan keantariksaan untuk
kepentingan nasional.
1
3/19/2019
Pada tanggal 31 Mei 1962, dibentuk Panitia Astronautika oleh Menteri Pertama RI,
Ir. Juanda (selaku Ketua Dewan Penerbangan RI) dan R.J. Salatun (selaku Sekretaris
Dewan Penerbangan RI).
Tanggal 22 September 1962, terbentuknya Proyek Roket Ilmiah dan Militer Awal
(PRIMA) afiliasi AURI dan ITB. Berhasil membuat dan meluncurkan dua roket seri
Kartika berikut telemetrinya.
Tanggal 27 November 1963, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor 236 Tahun 1963 tentang
LAPAN.
Wingspan : 3500 mm
Fuselage Length : 2500 mm
MTOW: 39 kg
Empty weight : 24 kg
2
3/19/2019
Pesawat LSU-03 adalah salah satu hasil proyek UAV surveillance nasional yang Menghitung kekuatan konfigurasi struktur Inner Wing dengan bahan full
dikerjakan oleh PUSTEKBANG, LAPAN. composite tanpa menggunakan foam pada bagian struktur yang masih
berongga.
Pesawat ini dikembangkan untuk memantau wilayah Indonesia sehingga dapat
meningkatkan keamanan Indonesia, memudahkan proses mitigasi bencana,
pemetaan Sumber Daya Alam, dan masih banyak yang lainnya.
Dalam proses pembuatan pesawat perlu dilakukan perhitungan struktur untuk
memperoleh struktur yang ringan tetapi kuat.
Perhitungan struktur dilakukan secara analitik, numerik, dan pengujian
(eksperimental).
Struktur inner wing dimodelkan sebagai shell 2D Inner Wing dimodelkan dengan tumpuan fix pada bagian sambungan dengan
fuselage.
Beban yang diterima struktur dimodelkan dengan distribusi konstan sesuai
hasil perhitungan CFD (Computational Fluid Dynamics) yang telah dikerjakan Inner Wing dimodelkan 1 span bukan ½ span.
pada kerja praktek bidan Aerodinamika untuk pesawat LSU-03
Analisis dilakukan menggunakan software MSC. Patran/Nastran 2011.
Elemen yang digunakan pada pemodelan adalah quad element pada sebagian
besar bagian struktur dan triad element untuk bagian yang tidak dapat dibuat
menjadi quad element.
Material dari inner wing terbuat dari komposit material orthotropic WR-185-
E-Glass dengan arah serat 45o/-45o.
Material yang digunakan adalah material 2D orthotropic, WR-185-E-Glass Material yang digunakan adalah Modulus Elastisitas 11 8640 MPa
dengan spesifikasi sebagai berikut. material 2D orthotropic, WR-185-E- Modulus Elastisitas 22 8640 MPa
Glass dengan spesifikasi di Poisson Ratio 12 0.1
Modulus Elastisitas 11 8640 MPa
samping. Shear Modulus 12 1382 MPa
Modulus Elastisitas 22 8640 MPa
Massa Jenis 1.7 gram/cm3
Poisson Ratio 12 0.1 Material tersebut dibuat menjadi Tension Stress Limit 11 424,64999 MPa
Shear Modulus 12 1382 MPa komposit dengan orientasi 45o/-45o Tension Stress Limit 22 424,64999 MPa
Massa Jenis 1.7 gram/cm3 dengan ketebalan tiap lapisan Compress Stress Limit 11 167,13 MPa
Tension Stress Limit 11 424,64999 MPa
sebesar 0,25 mm. Compres Stress Limit 22 167,13 MPa
Tension Stress Limit 22 424,64999 MPa
Shear Stress Limit 20 MPa
Compress Stress Limit 11 167,13 MPa
Bonding Shear Stress Limit 10 MPa
Compres Stress Limit 22 167,13 MPa
Shear Stress Limit 20 MPa
Bonding Shear Stress Limit 10 MPa
3
3/19/2019
4
3/19/2019
HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN: Stress HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN: Stress
dan Deformasi Arah X dan Deformasi Arah Y
Tegangan maksimum dan deformasi Sementara itu, tegangan
maksimum yang dihasilkan pada maksimum arah Y adalah sebesar
arah X untuk seluruh lapisan 46,1 MPa dengan deformasi
komposit adalah berturut-turut maksimum sebesar 33,5 mm.
sebesar 46,1 MPa dan 33,5 mm.
5
3/19/2019
SARAN