MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS Kel 9
MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS Kel 9
Dosen Pembimbing :
Di Susun Oleh :
FAKULTAS KESEHATAN
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil'alaamiin puji serta syukur mari kita curah limpahkan kepada yang
Maha Kuasa karena atas segala kemurahan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini,
shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjungan kita semua, Nabi besar kita
habbibana Wannabiyana Muhammad Saw, juga tak lupa kepada keluarganya, para shahabatnya,
para tabiin at-baut tabiin dan semoga sampai kepada kita semua selaku umat beliau yang
InsyaAllah setia dari awal sampai akhir jaman, Aamiin ya Allah ya Rabbal'alaamiin.
Dalam makalah ini membahas tentang " Program Pembinaan Kesehatan Komunitas ".
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui, maka dari
itu kami mohon kritik dan saran dari teman-teman maupun dosen demi tercapainya makalah
yang sempurna.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi ilmu pengetahuan, khususnya kami
penyusun umumnya kita semua yang membacanya. Aamiin ya Mujibbassa 'Illin.
Kelompok 9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan
Program perbaikan gizi masyarakat adalah Kegiatan untuk mengupayakan
peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelolaan yang terkoordinasi dari berbagai
kelembagaan Pemerintah (kesehatan, pertanian, perdagangan dll) serta didukung oleh
peran serta aktif masyarakat
Kota Sehat merupakan gerakan untuk mendorong inisiatif masyarakat (capacity
building) menuju hidup sehat. Memperhatikan konsepsi gerakan kota sehat tersebut,
tampak bahwa gerakan kota sehat merupakan pendekatan ‘multi stakeholders’, dimana
sektor kehutanan (pemerintah dan swasta) yang merupakan bagian dari stakeholders
dapat ikut aktif/ berpartisipasi sesuai dengan bidang tugasnya. Partisipasi tersebut dalam
tahap awal dapat berupa upaya untuk mempromosikan/ menginformasikan kegiatan-
kegiatan yang telah dan akan dilakukan, yang dapat menunjang gerakan kota sehat, serta
menselaraskan kegiatan dengan sektor lain yang secara bersama-sama dapat mewujudkan
kota sehat.
3.2 Saran
Untuk mengukur kemajuan kegiatan kota sehat, dibutuhkan indikator yang jelas
sehingga semua pihak yang ikut terlibat dapat menilai sendiri kemajuan yang sudah
dilakukan, dan menjadi tolok ukur untuk merencanakan kegiatan selanjutnya. Setiap
daerah dapat memilih, menetapkan dan melaksanakan kegiatan sesuai dengan kondisi dan
kemampuan masing-masing untuk memenuhi indikator tersebut. Karenanya, modal dasar
pengembangan kota menuju healthy city adalah kemauan dan komitmen pemerintah kota
untuk mewujudkan tatanan hidup yang lebih berkeadilan, aspiratif dan menempatkan
masyarakat sebagai mitra pembangunan. Pelibatan semua elemen masyarakat kota
merefleksikan makna kepemilikan mereka akan kota yang, secara tidak langsung akan
melahirkan kekuatan dan keikhlasan untuk secara bersama-sama merekayasa perubahan
kota.
DAFTAR PUSTAKA
Ismail, Noor Hassim. 2010. Healthy City : Malaysia experiences (PPT). Seminar Kesehatan
Internasional BEM FKM Universitas Sriwijaya.