Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Inovasi Pendidikan
pada semester ganjil tahun akademik 2015/2016 dengan dosen pembimbing
Bapak Julia, M.Pd
Disusun Oleh
Kelompok : 3
Kelas : 3-D
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan di
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia
Kampus Daerah Sumedang. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak Julia, M.Pd selaku dosen mata kuliah Inovasi
Pendidikan.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...16
BAB I
PENDAHULUAN
1. Dari sisi bentuk dan organisasi inovasinya berupa perubahan dari kurikulum
1968 menjadi kurikulum 1975 dan dan kurikulum 1975 menjadi kurikulum
1975 yang disempurnakan dan dengan lahirnya Undang-Undang No. 2 Tahun
1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional maka terjadilah perubahan
kurikulum pada tahun 1994.
2. Dari sisi psikologi timbul masalah berkenaan dengan pendekatan belajar-
mengajar yang baru, maka muncul berbagai inovasi seperti keterampilan
proses, CBSA dan belajar tuntas.
3. Dari sisi sosiologis timbul masaah berkenaan dengan tuntutan masyarakat
modern yang semakin tinggi dan kompleks sehingga muncul inovasi berupa
masuknya mata pelajaran keterampilan, adanya kerja dan gagasan muatan
lokal.
4. Dari sisi penyampaian pengajaran, inovasi berupa sistem modul paket untuk
pendidikan luar sekolah dan metode SAS (Struktural Analisis Sintesis) untuk
belajar.
Mengutip pandangan Ralph Tyler (1949), almarhum Prof. S. Nasution
mengetengahkan empat faktor, landasan ataupun azas utama yang selalu
mengambil peran dalam pengembangan kurikulum, yakni: Pertama, azas filosofis,
termasuk filsafat bangsa, masyarakat dan sekolah serta guru-guru; Kedua, azas
sosiologis, menyangkut harapan dan kebutuhan masyarakat (orangtua,
kebudayaan, masyarakat, pemerintah, ekonomi); Ketiga, azas psikologis yang
terkait dengan taraf perkembangan fisik, mental, emosional dan spiritual anak
didik; Keempat, azas epistemologis, berkaitan dengan konsep kita mengenai
hakekat ilmu pengetahuan.Keempat asas yang menjadi dasar pengembangan
kurikulum dapat berkembang atau bahkan berubah sama sekali dan yang demikian
itu akan mempengaruhi kurikulum.
Inovasi kurikulum muncul karena ada masalah yang dirasakan dalam
pelaksanaan kurikulum. Inovasi kurikulum meliputi perencanaan, implementasi
dan pengembangan kurikulum termasuk kurikulum berbasis kompetensi yang
meliputi konsep, karakteristik, dan proses pengembangan KBK. Konsep KBK
menitikberatkan pada kemampuan di bidang pengetahuan, keterampilan sikap
yang diwujudkan dalam bentuk tindakan baik kompetensi akademis, okupasional,
kultural maupun temporal. Karakteristik KBK beroreantasi pada ketercapaian
kompetensi, keberagaman hasil belajar, multi srtategi termasuk pendekatan atau
metode dengan menekankan penilaian pada proses dan hasil. Pengembangan KBK
dilandasi filosofis keimanan dan ketakwaan yang kuat disetai landasan secara
psikologis yang handal dan proses secara teknologis yang unggul. Hal ini dalam
KBK pengembangan dapat dilakukan dengan perencanaan, implementasi
pembelajaran, dan evaluasi yang dilakukan guru secara terprogram.
.
2.2 Prosedur Pengembangan Inovasi Kurikulum
Pengembangan kurikulum mempunyai makna yang cukup luas. Menurut
Sukmadinata (2001:I), pengembangan kuriulum bisa berarti penyusunan
kurikulum yang sama sekali baru (curriculum construction), bisa juga
menyempurnakan kurikulum yang telah ada (curriculum improvement). Dalam
mengembangkan suatu kurikulum, Seller memandang bahwa kurikulum harus
dimulai dari menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan umum,
misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakikat belajar dan
hakikat anak didik, pandangan tentang keberhasilan implementasi kurikulum dan
sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa karakteristik dalam pengembangan kurikulum
:
a. Rencana kurikulum harus dikembangkan dengan tujuan yang jelas. Salah satu
maksud utama rencana kurikulum adalah mengidentifikasi cara untuk
tercapainya tujuan.
b. Suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan di sekolah merupakan bagian
dari kurikulum yang dirancang selaras dengan prosedur pengembangan
kurikulum.
c. Rencana kurikulum yang baik dapat menghasilkan terjadinya proses belajar
yang baik, karena berdasarkan kebutuhan dan minat siswa.
d. Rencana kurikulum harus mengenalkan dan mendorong diversitas di antara
para pelajar. Poses belajar akan menyenangkan jika rencana kurikulum
menyediakan berbagai kesempatan yang memungkinkan mereka
mengembangkan potensi pribadi, melakukan berbagai kegiatan, dan
memanfaatkan berbagai sumber di sekolah.
e. Rencana kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa
pengguna. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum harus mengandung
gagasan yang jelas tentang tahapan kognitif, kebutuhan perkembangan, gaya
belajar, prestasi awal, konsep belajar siswa, dan lain-lain
1) Tunggal
2) Terukur
3) Menggunakan KKO ( Kata Kerja Operasional )
4) Kalimat lengkap A(audience), B (behavior), C(condition), D(degree).
5) Dapat melibatkan lebih dari satu C
6) D dapat berupa Kuantitas/ Kualitas.
7) Meliputi Aspek Kognitif, Afektif, Psikomotor.
b. Isi
Kurikulum 2013 adalah berbasis IT sehingga memungkinkan siswa dapat
lebih pandai dari guru dan siswa dapat belajar sendiri mendahului guru.
Implementasinya dalam Kurikulum 2013: Siswa diajak untuk mencari tahu bukan
diberitahu (discovery learning) dan Peran guru sebagai tutor .
Rangkuman dari Materi/konten yang dibahas di Tema/Sub Tema yang
dapat dilihat pada Buku Siswa/Buku Guru dan Rangkuman Materi mencakup
semua bidang yang dipelajari pada hari itu. Diatur dalam Permendikbud No
64/2013: Standar Isi.
c. Strategi.
Menggunakan pendekatan Saintifik (mengamati, menanya, mencoba,
menalar, dan mengkomunikasikan). Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun
tentang Standar Proses, model pembelajaran yang diutamakan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based
Learning), model pembelajaran Discovery (Discovery Learning), model
pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning), dan model pembelajaran
berbasis permasalahan (Problem Based Learning).
d. Evaluasi.
Ada dua tahap penilaian dalam kurikulum 2013:
3.1 Simpulan
Inovasi Kurikulum adalah suatu pembaharuan atau gagasan yang
diharapkan membawa dampak terhadap kurikulum itu sendiri. Inovasi kurikulum
muncul karena ada masalah yang dirasakan dalam pelaksanaan kurikulum.
Menurut Sukmadinata (2001:I), pengembangan kuriulum bisa berarti penyusunan
kurikulum yang sama sekali baru (curriculum construction), bisa juga
menyempurnakan kurikulum yang telah ada (curriculum improvement).
Dalam kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi, asumsi
merupakan parameter untuk menentukan tujuan dan kompetensi yang akan
dispesifikasikan. Konsistensi dan validitas setiap kompetensi harus sesuai dengan
asumsi, meskipun tujuannya selalu diuji kembali berdasarkan masukan yang
memungkinkan terjadinya perubahan.
Kurikulum 2013 secara nasional mulai diberlakukan tahun ajaran lalu.
Namun dalam pengimplementasiannya masih banyak kekurangan dan menuai
banyak kritikan. Permasalahan tersebut dibagi menjadi dua bagian yaitu persoalan
pardigmatik dan persoalan teknis.
3.2 Saran
Adanya inovasi kurikulum yang baru, diharapkan tenaga pendidik dapat
memahami kurikulum 2013 yang baru dengan mengerti dan memahami prinsip-
prinsip, prosedur, dan pengembangan kurikulum. Dengan demikian, penerapan
kurikulum baru akan membuat perubahan kearah positif bagi dunia pendidikan
dan tujuan pendidikan dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Ayomy, Okto. (2013). Inovasi Kurikulum. [Online]. Tersedia di:
http://octoayomy-octo.blogspot.co.id/2013/02/inovasikurikulum.html.
Diakses 4 Mei 2015.
Palupi, Bening Sri. (2013). Makalah Inovasi Kurikulum. [Online]. Tersedia di:
https://www.academia.edu/9751454/MAKALAH_INOVASI_KURIKULU
M. Diakses 5 Mei 2015.