PENDAHULUAN
Nyeri telinga ini sendiri dapat muncul dengan keluhan yang bervariasi.
Dapat berupa rasa sakit yang tajam seperti ditusuk-tusuk, rasa panas pada telinga,
atau nyeri tumpul seolah-olah telinga terasa penuh. Rasa nyeri telinga dapat hilang
timbul mengenai satu atau kedua telinga. Pada bayi dan anak yang mengalami
nyeri telinga dapat menjadi lebih rewel, sering menggaruk telinga atau menarik
telinganya. Pada keadaan infeksi dapat disertai demam dan keluar cairan dari
telinga yang biasanya didahului oleh batuk dan pilek. 2
Pada anak yang lebih besar, remaja, dewasa yang sering dikeluhkan selain
rasa nyeri adalah adanya rasa penuh atau tekanan pada telinga, gangguan
pendengaran, pusing dan pada infeksi terdapat cairan yang keluar dari telinga atau
demam. Apabila sudah menyebar ke daerah mastoid biasanya disertai dengan
nyeri kepala. Pada infeksi liang telinga sering disertai nyeri ketika membuka
mulut atau menelan. Hampir 50% pasien yang mengeluhkan nyeri telinga tidak
ditemukan penyakit di telinga. 2
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
2.2 Anatomi
2
pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat.
Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan
telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis). 1
Bagian telinga 3
Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga luar
Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari
daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi
daun telinga atau pinna, Liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan
gendang telinga atau membrana timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk
membantu mengarahkan gelombang suara ke dalam liang telinga dan
akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada
telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah
liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang
dilapisi kulit tipis.
Di dalam saluran terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat
3
seperti lilin yang disebut serumen atau kotoran telinga. Hanya bagian saluran
yang memproduksi sedikit serumen yang memiliki rambut. Pada ujung
saluran terdapat gendang telinga yang meneruskan suara ke telinga dalam.
Peradangan pada bagian telinga ini disebut sebagi otitis Eksterna. Hal
ini biasanya terjadi karena kebiasaan mengorek telinga & akan menjadi
masalah bagi penderita diabetes mellitus.
Telinga tengah
Pada manusia dan hewan darat lainnya, telinga tengah dan saluran
pendengaran akan terisi udara dalam keadaan normal. Tidak seperti pada
bagian luar, udara pada telinga tengah tidak berhubungan dengan udara di
luar tubuh. Saluran Eustachi menghubungkan ruangan telinga tengah ke
belakang faring. Dalam keadaan biasa, hubungan saluran Eustachi dan telinga
tengah tertutup dan terbuka pada saat mengunyah dan menguap. Hal ini
menjelaskan mengapa penumpang pesawat terbang merasa 'tuli sementara'
saat lepas landas. Rasa tuli disebabkan adanya perbedaan tekanan antara
udara sekitar. Tekanan udara di sekitar telah turun, sedangkan di telinga
tengah merupakan tekanan udara daratan. Perbedaan ini dapat diatasi dengan
mekanisme mengunyah sesuatu atau menguap.
Telinga dalam
4
Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah
rangkaian rongga pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum yang berisi
cairan perilimfe& labirin membranasea, yang terletak lebih dalam dan
memiliki cairan endolimfe.
Keseimbangan
2.3 Fisiologi
5
Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh
daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau
tulang ke koklea. Getaran tersebut menggetarkan membran timpani
diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang pendengaran yang
akan mengamplifikasi getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran dan
perkalian perbandingan luas membran timpani dan tingkap lonjong. Energi
getar yang telah diamplifikasi ini akan diteruskan ke stapes yang
menggerakkan tingkap lonjong sehingga perilimf pada skala vestibuli
bergerak. Getaran diteruskan melalui membran Reissner yang mendorong
endolimf, sehingga akan menimbulkan gerak relatif antara membran
basilaris dan membran tektoria. Proses ini merupakan rangsangan mekanik
yang menyebabkan terjadinya defleksi stereosilia sel-sel rambut, sehingga
kanal ion terbuka dan terjadi pelepasan ion bermuatan listrik dari badan
sel. Keadaan ini menimbulkan proses depolarisasi sel rambut sehingga
melepaskan neurotransmitter ke dalam sinaps yang akan menimbulkan
potensial aksi pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nukleus auditorius
sampai ke korteks pendengaran (area 39-40) di lobus temporalis.4
2.4 Klasifikasi
Secara anatomi nyeri telinga terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:5
6
Biasanya di sebabkan oleh proses peradangan yang disebut dengan
otitis media atau disebabkan oleh gangguan pada tuba eustachius.
Gangguan di tuba eustachius bisa disebabkan karena proses
peradangan atau infeksi, bisa juga akibat perubahan tekanan ditelinga
tengah (pada saat naik pesawat dan menyelam).
3. Nyeri yang berasal dari tempat lain (nyeri alih atau referred pain)
Telinga dipersarafi oleh berbagai nervus diantaranya V, VII, IX dan X
yang masing-masing juga mempersarafi organ lainnya. Akibatnya
apabila timbul sakit pada organ lain yang memiliki saraf sama dengan
saraf di telinga, maka rasa nyeri di tempat tersebut akan dihantarkan
melalui percabangan saraf tersebut ketelinga (referred pain).
Contohnya adalah sakit gigi, sakit tenggorok, sakit amandel (tonsilitis),
gangguan pada sendi rahang (temperomandibular junction), abses gusi
dan lain-lain.
2.5 Etiopatofisiologi
Nyeri telinga sendiri dapat merupakan nyeri telinga primer atau yang
berasal dari telinga sendiri dan sekunder yang merupakan nyeri alih.
Nyeri telinga itu sendiri bisa berasal dari telinga bagian luar dan
dalam. Nyeri telinga luar bisa seperti lesi, serumen, otitis eksterna dan
sebagainya. Nyeri telinga dalam bisa tejadi karena otitis media, spasme
otot pada bagian dalam, dan masih banyak penyakit lain. Patofisiologinya
adalah inervasi tersedia oleh auriculotemporal cabang dari nervus cranial
ke 5 (CN V), nervus cervical 1 dan 2, cabang Jacobson dari
glossopharyngeal nerve, cabang arnold dari vagus nerve, dan cabang
Ramsey Hunt dari nervus facialis. Sensasi otalgia dihantarkan oleh nervus
cranial yang ke 5, dan yang berkaitan dengan cabang itu menuju telinga
menghasilkan otalgia.
7
Mekanisme dari referred otalgia
8
Persarafan sensorik dari Telinga
1. Penyakit gigi dimana nyeri telinga dari karies gigi, infeksi periapikal
dari gigi belakang dan infeksi subperiosteal rahang atas dan bawah
2. Inflamasi dan iritasi dari cabang nervus trigeminus pada sinus paranasal
terutama sinus maksilla dapat menimbulkan nyeri alih pada telinga
3. Lesi di rongga mulut
4. Inflamasi, obstruksi glandula salivatori dan penyakit neoplasma dari
submandibula, sublingual dan kelenjar parotis
5. Iritasi durameter oleh infeksi atau tumor durameter bagian tengah atau
posterior fossa cranial
9
Setiap fokus iritasi seperti tumor, infeksi, atau peradangan struktur
dalam rongga mulut (khususnya termasuk lantai dari mulut, pipi, lidah
depan, palatum durum, dan kelenjar sublingual dan submandibular), gigi
bawah, mandibula termasuk TMJ, dan kelenjar parotis semua dapat
menjadi tempat patologi jauh yang menghasilkan otalgia yang dimaksud.
10
Patologi kelenjar ludah uxatama, khususnya kelenjar parotis, diketahui
menyebabkan otalgia. Parotiiiktis infeksiosa, biasanya dari gondong,
sialolithiasis, dan terkadang proses neoplastik yang melibatkan kelenjar
parotis dapat menyebabkan otalgia.
Kanker atau ulserasi lidah depan, dari proses seperti ulkus, juga dapat
menyebabkan otalgia. Entitas-entitas ini biasanya akan didiagnosis dengan
pemeriksaan fisik. Pencitraan cross-sectional menjadi sangat berguna
dalam menentukan penyebaran lokal dan jauh dari penyakit neoplastik.
Parameter pentahapan yang penting meliputi kedalaman invasi lidah,
menyebar melintasi septum lingual garis tengah, dan penyakit nodal.
11
Penyakit tonsil nonneoplastik dapat muncul dengan sakit tenggorokan
dan sakit telinga. Tonsilitis akut didiagnosis dengan pemeriksaan fisik dan
kultur, bukan pencitraan. Tonsil quinsy (abses peritonsillar) adalah
komplikasi dari tonsilitis yang tidak diobati atau tidak tepat terapi. Nyeri
telinga yang parah adalah salah satu ciri khas abses peritonsillar. Nanah
biasanya berkumpul di antara tonsil dan pilar anterior.
Pembuluh darah dan saraf di dalam mahkota dan akar gigi disebut
pulpa gigi. Karies (gigi berlubang) dapat menyebabkan abses dan nekrosis
pulpa. Pasien dapat mengalami kesulitan menentukan lokasi nyeri dari
pulpitis secara pasti.
TMJ9
TMJ adalah penyebab dari seringnya sakit telinga. Nyeri sendi datang
dari kapsul, ligamen kolateral, dan lipatan bilaminar retrodiskal, karena
permukaan disk dan artikular tidak dipersarafi. Paparan tulang atau
12
pertumbuhan berlebih dari sinovium dapat menyebabkan nyeri TMJ,
karena sinovium dan tulang subkortikal dipersarafi.
Gangguan internal adalah disk artikular malposisi (meniskus); paling
sering disk anterior ke permukaan artikular kondilus. Maloklusi dan
bruksisme (clenching) berkontribusi pada penyakit dan nyeri TMJ,
mungkin melalui spasme otot yang terkait.
b. Nervus fasialis (N.VII) adalah saraf motorik dari otot mimik tetapi ada
serat sensoris dari saraf fasialis yang mempersarafi kulit yang terletak pada
bagian lateral dari konka dan antiheliks dan juga pada lobus posterior dan
kulit yang terletak pada daerah mastoid. Penyebab paling sering nyeri alih
oleh saraf fasialis adalah bell’s palsy sebelum terjadinya paralysis pada
wajah. Pasien dengan herpes zoster otikus (Ramsay Hunt syndrome) juga
dapat mengalami otalgia. Pada penyakit ini dapat ditemukan vesikel
sepanjang konka dan liang posterior.
Distribusi sensorik dari nervus fasial bervariasi, dengan distribusi
sensorik yang tumpang tindih dengan saraf trigeminal. Cabang dari saraf
kranial ketujuh, saraf aurikularis posterior, berfungsi untuk menginervasi
telinga secara langsung, sedangkan saraf petrosal superfisial yang lebih
13
besar dan saraf vidian berfungsi untuk memasok mukosa hidung, etmoid
posterior, dan sinus sphenoid.
Peradangan mukosa sinus sphenoid dan posterior ethmoid dan septum
yang mengenai mukosa hidung dapat menyebabkan refrred otalgia,
meskipun ini mungkin bukan jalur yang umum.
Ahli radiologi kepala dan leher paling akrab dengan daerah yang
dipersarafi oleh saraf glossopharyngeal. Saraf timpani (saraf Jacobson,
14
cabang saraf kranial IX) secara langsung menginervasi telinga tetapi juga
memiliki cabang faring, lingual, dan tonsil untuk memasok sepertiga
bagian posterior lidah, fossa tonsil / pilar, faring, tuba eustachius dan ruang
parapharyngeal dan retropharyngeal. Setiap proses patologis yang
melibatkan daerah tersebut dapat menghasilkan refrred otalgia.
15
metastasis nodul cervical pada saat pemeriksaan. Enam puluh hingga
delapan puluh persen pasien pada awalnya akan mengeluhkan odinofagia
dan disfagia yang membuat pasien datang berobat. Otalgia dan sensasi
benda asing di belakang tenggorokan adalah gejala awal lainnya,
sedangkan trismus adalah tanda penyakit yang terlambat, dengan invasi
otot pengunyahan.
16
tiroid. Nyeri pada setiap bagian ini dialihkan ke telinga. Laringitis Semua
bentuk laringitis dapat menyebabkan nyeri alih otalgia. Luka pada laring
atau adanya benda asing pada laring dapat menyebabkan adanya nyeri
yang menjalar ke telinga.
17
arthritis dan ankylosing spondylitis dapat melibatkan sendi cricoarytenoid
dan menyebabkan otalgia.
Saraf servicals atas (C2 dan C3) menginervasi sebagian besar telinga
eksternal, termasuk daun telinga, lobulus, dan kulit di depan dan di
belakang telinga eksternal melalui saraf aurikularis besar dan saraf
oksipital yang lebih kecil.
f. Tumor daerah kepala, leher dan dada dapat menyebabkan sakit telinga.
Rasa sakit telinga mungkin satu-satunya awalnya keluhan. Jadi evaluasi
menyeluruh untuk tumor okultisme pada pasien dengan risiko tinggi untuk
kanker tersebut adalah langkah yang paling penting. Orang dianggap
beresiko tinggi adalah pengguna tembakau atau alkohol, mereka yang di
18
atas 50 tahun, dan mereka yang juga memiliki berat badan berlebih atau
kesulitan dalam menelan atau suara serak.6
2.6 Tatalaksana
19
dan pada kasus tertentu dapat dilakukan pembedahan.8
2.7 Komplikasi
a. Kehilangan Konduktif
b. Kehilangan Sensoris
20
BAB III
KESIMPULAN
Rasa nyeri yang dirasakan tidak selalu disebabkan dari penyakit telinga itu
sendiri, melainkan dapat juga berasal dari tempat atau organ lain yang rasa
nyerinya dihantarkan ke telinga (nyeri alih atau referred pain) karena telinga
dipersarafi nervus kranialis V, VII, IX dan X dan nervus servikalis C2 dan C3
.Nyeri ini sendiri dapat muncul dengan keluhan yang bervariasi. Dapat berupa
rasa sakit yang tajam seperti ditusuk-tusuk, rasa panas pada telinga, atau nyeri
tumpul seolah-olah telinga terasa penuh.
Nyeri pada telinga merupakan suatu tanda perjalanan penyakit, karena itu
harus segera dicari penyebabnya dengan anamnesis dan pemeriksaan yang tepat
agar dapat ditangani dengan baik dan memperbaiki fungsi telinga yang terganggu.
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Sherwood L. 2011. Fisiologi manusia; dari sel ke sistem. 6th ed. Jakarta EGC
2. Chen, et al. 2009. The Radiology of Referred Otalgia. AJNR Am J
Neuroradiol: Mesir
3. Alberti. 2014. The Anatomy And Physiology Of The Ear And
Hearing.Canada.
4. Utama,H. 2015. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok
Kepala & Leher. Edisi ketujuh. FKUI: Jakarta
5. Kim D, Cheang P, Dover S, et al. 2009. Dental otalgia. J Laryngol Otol.
6. Neilan R, Roland Otalgia. 2010. Otolaryngology-Head & Neck Surgery.
P.Med Clin North Am
7. John W. Ely. 2008. Diagnosis of ear pain.University of Iowa Carver College
of Medicine, Iowa City, Iowa.Am Fam Physician.
8. Earwood,et al . 2018. Ear Pain: Diagnosing Common and Uncommon
Causes. American familia physician: Georgia
9. Weissman,J. 1997. A Pain In Ear : The Radiology of Otalgia. University of
Pittsburgh: America
22