SWAMEDIKASI BATUK
Dosen Pengampu :
Mamik Ponco Rahayu, M.Si., Apt
Disusun Oleh :
Nadya Noer Karima 1920374147
Swamedikasi yang tepat, aman,dan rasional terlebih dahulu mencari informasi umum
dengan melakukan konsultasi kepada tenaga kesehatan seperti dokter atau petugas apoteker.
Adapun informasi umum dalam hal ini bisa berupa etiket atau brosur. Selain itu, informasi
tentang obat bisa juga diperoleh dari apoteker pengelola apotek, utamanya dalam
swamedikasi obat keras yang termasuk dalam daftar obat wajib apotek (Zeenot, 2013).
Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2014 menunjukkan bahwa
presentase penduduk yang melakukan swamedikasi / pengobatan diri sendiri akibat keluhan
kesehatan yang dialami sebesar 61,05%. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku swamedikasi
di Indonesia masih cukup besar. Alasan masyarakat Indonesia melakukan swamedikasi atau
peresepan sendiri karena penyakit dianggap ringan (46%), harga obat yang lebih murah
(16%) dan obat mudah diperoleh (9%) (Kartajaya et al., 2011).
1. Batuk berdahak
Batuk berdahak yaitu batuk yang terjadi karena adanya dahak pada
tenggorokan. Batuk berdahak lebih sering terjadi pada saluran napas yang peka
terhadap paparan debu, lembab berlebih, alergi dan sebagainya. Batuk berdahak
merupakan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan zat-zat asing dari salurannafas,
temasuk dahak. Batuk ini terjadi dalam waktu yang relatif singkat (Tjay dan Rahardja,
2003).
Pada batuk berdahak produksi dahak meningkat dan kekentalannya juga
meningkat sehingga sukar dikeluarkan ditambah terganggunya bulu getar bronchii
(silia) yang bertugas mengeluarkan dahak sehingga diperlukan obat yang berlabel
ekspektoran.Obat-obat ini biasanya juga merangsang terjadinya batuk supaya terjadi
pengeluaran dahak.Selain itu ada juga obat-obat yang bisa membantu mengencerkan
dahak sehingga mudah dikeluarkan yang disebut mukolitik (Tjay dan Rahardja, K.
2003).
2. Batuk kering
Batuk kering merupakan jenis batuk yang tidak mengeluarkan dahak.
Tenggorokan terasa gatal, sehingga merangsang timbulnya batuk. Batuk ini
mengganggu kenyamanan, bila batuknya terlalu keras akan dapat memecahkan
pembuluh darah pada mata (Tjay dan Rahardja, K. 2003).
a. Tujuan Terapi
Tujuan utama pengobatan batuk adalah untuk mengurangi jumlah dan seringnya
batuk terjadi. Tujuan kedua adalah untuk mencegah komplikasi (Tietze, 2000).
b. Sasaran Terapi
Sasaran terapi dalam pengobatan batuk berbeda untuk tiap jenis batuk baik itu batuk
produktif maupun batuk non produkti. Sasaran terapi pada batuk produktif adalah
membantu untuk mengeluarkan dahak, sedangkan pada batuk non produktif sasaran
terapinya adalah untuk menekan dahak (Tietze, 2000).
c. Strategi Terapi
Terapi batuk ditujukan pada pencarian dan pengobatan penyebab batuk, kemudian
mempertimbangkan apakah perlu diberikan terapi simptomatis agar dapat
meniadakan atau meringankan gejala batuk (Tjay dan Rahardja, 2002). Strategi terapi
untuk mengatasi batuk ada dua macam yaitu farmakologi dan non farmakologi.
Terapi non farmakologi adalah terapi dengan menggunakan obat sedangkan terapi
non farmakologi atau modifikasi gaya hidup cukup efektif dalam mengatasi batuk
seperti anjuran untuk berhenti merokok, memperbanyak konsumsi air putih
setidaknya 10 gelas sehari, mengurangi konsumsi makanan yang bersifat panas
seperti goring-gorengan dan sambal, mengkonsumsi permen yang bertekstur keras
atau lozenges yang akan meredakan iritasi tenggorokan dan akan menurunkan
frekuensi batuk, dianjurkan untuk bernafas di uap air, dianjurkan unruk bernafas di
uap air panas agar perjalanan udara di tenggorokan menjadi lancer dan lega, dan
olahraga secara teratur agar tubuh tetap prima (Anonim, 2005).
1. Terapi dengan obat batuk tradisional. Masyarakat mengandalkan pengobatan
tradisional dengan obat batuk tradisional selain menggunakan obat batuk yang
beredar dipasaran untuk mengobati batuk yang terjadi (Anonim, 2003).
Alternatif tumbuhan yang digunakan dalam pengobatan batuk beraneka ragam
karena penyebab batuk juga bermacam-macam. Berikut ini tabel 1 akan
ditampilkan tanaman-tanaman maupun bagian tanaman, cara pemakaian, serta
kandungan senyawa kimia yang dapat diguanakan dalam terapi batuk secara
tradisional (Hidayat, 2001).
Tabel 1. Tanaman Berkhasiat Sebagai Obat Batuk
Nama Tumbuhan Cara Pemakaian Kandungan
Wortel Wortel diparut, diperas dengan air Protein, Karbohidrat, vitamin
(Daucus Carota) panas hingga ¾ gelas, diminum 2 kali A, Beta Karoten.
sehari.
Mengkudu Buah mengkudu dan jeruk nipis Morindon, morindin, metil
(Morinda Citrifolia) diperas, dimasukkan kedalam 2 gelas asetil, asam kapril, so
air panas, lalu disaring untuk diinum 3 ranyidiol.
kali sehari
Mengeluarkan Dahak
Nama Obat Dosis Dewasa Dosis Anak-Anak
Amonium Klorida 300 mg setiap 2-4 jam 6-12 tahun : 150 mg setiap 2-4 jam
2-6 tahun : 75mg setiap 2-4 jam
Guaifenesin 200-400 mg setiap 4 jam 6-12 tahun : 100-200 mg setiap 4
jam
2-6 tahun : 50-100 mg setiap 4 jam
Mengencerkan Dahak
Nama Obat Dosis Dewasa Dosis Anak-Anak
Asetisistein 200 mg setiap 6-8 jam 100 mg setiap 6-8 jam
Karbosistein Dosis awal 750 mg setiap 6-8 6-12 tahun : 250 mg setiap 6-8 jam
jam, 1,5g/hari dosis terbagi 2-6 tahun : 62,5-125 mg setiap 6-8
jam
Penyelesaian
Metode WHAM
W (Who’s the patient and what are the symptoms ?) Anak berumur 4 tahun dengan
keluhan batuk berdahak
H (How long have the symptomps?) -
A (Action taken?) Belum
M (Medication being taken?) Belum
Metode ASMETTHOD
A (Age/Appearance) Ibu berumur 36 tahun
S (Self or Someone Else) Anaknya berumur 4 tahun
M (Medication) -
E (Extra Medicines) -
T (Time Persisting) -
T (Taken anything for it or seen the doctor) -
H (History) Belum pernah mengalami penyakit ini,
tidak memiliki penyakit lain dan tidak
memiliki alergi
O (Other) Keluhan batuk berdahak
D (Danger Symptom) -
Anief, M.,. 1997. Apa yang Perlu Diketahui Tetang Obat.Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
Anonim.2003.Terapi Alam Cara Tradisional Redam Batuk Dari Getir Kencur Hingga
ManisSaga.Http:///Www.Sinarharapan.Co.Id?Iptek/Kesehatan/2003/0627/Kes3.Ht
ml Diakses 14 maret 2019
Anonim. 2007 .Swamedikasi. http://www.republika.co.id/koran_detail.asp. Diakses pada 14
Maret 2019
Badan Pengawasan obat dan makanan republic Indonesia (BPOM).Ketentuan Pokok
Pengelompokan Dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia.Jakarta : BPOM
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) 2006. Pedoman Penyelenggaraan
dan Prosedur Rekam MedisRumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Depkes RI
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). 2008. Pedoman Penggunaan
Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas, 3-13, 31, Direktorat Bina Farmasi Komunitas
dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan,
Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). 2010. Materi Pelatihan
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan
Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Departemen Kesehatan. Jakarta.
Hidayat, R.S., 2001.Ke Alam Mencari Obat Batuk Dan Flu.
http://www.indomedia.com/intisari/2001/april/april/obatbatu.htm. Diakses 14 maret
2019
Holt,G.A.,and Hall,E.L., 1990. The Self Care Movement In Feldmann,E.G., (Ed), Handbook
Of Non Prescription Drug. 9 Th ed, 1-10.APHA.New York
Kartajaya, H., Taufik., Mussry, J., Setiawan, I., Asmara, B., Winasis, N.T., 2011. Self-
Medication. Who Benefit and Who Is At Loss. Mark Plus Insight, Indonesia.
Kirana Rahardja, 1993. Swamedikasi. PT. Elex Media. Komputindo. Jakarta.
Nur Aini Harahap, Khairunnisa, Juanita Tanuwijaya, 2017, Tingkat Pengetahuan Pasien dan
Rasionalitas Swamedikasi di Tiga Apotek Kota Penyambungan, Jurnal Sains dan
Klinis. Ikatan Apoteker Indonesia. Sumatera Barat.
Pratiwi Puji Ningrum, Liza Pristianty, Gusti Noorrizka Anila Impian. 2014. Pengaruh
Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid Oral
pada Etnis Thionghoa di Surabaya. Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 1, No. 2, (2014)
Tan, H. T. dan K. Rahardja. 2002. Obat-obat penting:Khasiat, penggunaandan efek-efek
samingnya. Edisi 5. Jakarta: Penerbit Gramedia
Tan, H. T. dan K. Rahardja. 2003. Obat-obat pentingi. Jakarta: Penerbit Alex Media
Komputindo
Tan, H. T. dan K. Rahardja. 2010. Obat-obatan Sederhana Untuk Gangguan Sehari-hari.
Jakarta: Penerbit Gramedia
Tietze, K.J. 2000. Handbook of non prescription drug. Edisi 12 Washington D.C.: APhA
WHO. 1998. The Role of the Pharmacist in SelfCare and Self Medication. Available from
http://apps.who.int/medicinedocs/en/d/Jwhozip32e/
Zeenot, Stephen. 2013. Pengelolaan&PenggunaanObatWajibApotek. D-MEDIKA (Anggota
IKAPI).
DIALOG
Pada suatu hari datang seorang ibu ke apotek. Ibu tersebut datang untuk membei obat
batuk untuk anaknya. Anaknya mengalami batuk berdahak.
(Ibu datang ke Apotek, disambut oleh Apoteker yang kebetulan sedang berada didekat etalase
obat).
Apoteker :Selamat siang Ibu, Perkenalkan Saya Apoteker di Apotek ini, nama saya
Nadya Karima, jadi ada yang bisa saya bantu ?
Ibu : Siang Mba, begini mba Saya mau beli obat batuk untuk anak saya. Kira-kira
obatnya apa ya mba ?
Apoteker :Maaf Ibu kalau boleh tau, dengan Ibu siapa ya ?
Ibu :Oh iya, perkenalkan nama Saya Jisoo mba.
Apoteker :Ibu Jisoo, boleh saya minta waktunya sebentar, saya ingin memberika
informasi terkait dengan obat batuk untuk anak ibu.
Ibu Jisoo :Oh iya mba boleh
Apoteker :Baik, silakan masuk Ibu. Silakan duduk.
(Ibu Jisoo dan apoteker duduk)
Apoteker : Baik, Ibu Jisoo. Sebelumnya boleh saya tau umur ibu dan alamat rumah Ibu?
Ibu Jisoo :Boleh Mba, umur saya 35 tahun alamat rumah saya di Jalan Sidomulyo
Nomor 16, Grogol, Sukoharjo.
Apoteker :Kemudian untuk Anak ibu boleh saya tahu nama dan berapa umurnya ?
Ibu Jisoo :Namanya Jeni umurnya baru 4 tahun mba. Dia lagi batuk mba, batuknya
berdahak gitu jadi tidak ikut dengan saya. Dia batuk dan belum bisa ngeluarin
dahaknya sendiri.
Apoteker :Sudah berapa lama batuknya Bu?
Ibu Jisoo : Sudah sekitar 2 hari mbak
Apoteker : Ibu sudah pergi periksa ke dokter ?
Ibu Jisoo : Belum mba, saya belum sempat pergi ke dokter
Apoteker : Sebelumnya Ibu sudah diberikan obat atau belum ?
Ibu Jisoo : Belum mba, ini baru pertama kali Jeni batuk berdahak jadi saya tidak punya
obat dirumah.
Apoteker :Apakah sebelumnya Jeni ada alergi terhadap obat atau apa bu?
Ibu Jisoo :Tidak mba, dia tidak punya alergi apa-apa.
Apoteker :Batuk berdahak saja atau ada demam dan lainnya Bu ?
Ibu Jisoo : Batuk saja mba, karena kemarin habis makan permen dan minum es, dan
suka lari-larian sama teman-temannya, mba kemudian dia batuk.
Apoteker : Oh..begitu. Mungkin Jeni terkena debu saat lari-lari sama temannya bu, juga
selama batuk ini tolong Jeni jangan diperbolehkan makan permen dan minum
es dulu ya bu, kemudian banyak minum air putih saja, makan yang banyak
dan makan buah yang cukup. Kemudian juga istirahat yang cukup, jangan
lari-lari dulu karena nanti memperparah batunya.begitu ya bu..
Ibu Jisoo :Iya mba
Apoteker :Baik Ibu, sebentar saya ambilkan obatnya.
(Ibu Jisoo menunggu Apoteker mengambil obat)
Apoteker : Maaf menunggu Ibu, Ini saya ada 2 obat batuk berdahak untuk jeni anak Ibu.
Ibu bisa pilih, yang ini Bisolvon Kids dan Ini ada Benadryl. Keduanya sama-
sama syrup.
Ibu Jisoo :Bedanya apa mba ?
Apoteker :Bedanya hanya komposisi obatnya ibu tapi sama-sama untuk batuk berdahak,
kemudian untuk harganya Bisolvon Kids ini harganya Rp.26.500 dan untuk
Benadryl harganya Rp. 24.000
Ibu Jisoo :Aduh saya bingung mba, saya ambil yang bagus saja mba. Yang Bisolvon
Kids saja toh harganya tidak jauh beda.
Apoteker :Baik Ibu, jadi untuk Bisolvon Kids ini diminum 2 kali sehari, sebanyak 5 mL
ya ibu, nanti ini didalam ada gelas ukurnya. Nah ini nanti dikocok dulu ya bu
sebelum dituang di gelas ukurnya tuang sampai garis 5 mL saja. Kemudian
untuk minumnya diminum ½ jam setelah Jeni makan pagi dan makan sore.
Ibu Jisoo :Baik Mba
Apoteker :Oh iya , Ibu obat ini efek sampingnya sakit kepala atau pusing, ruam pada
kulit dan keringat berlebih. Jadi nanti apabila terjadi salah satu gejala yang
saya sebutkan tadi dan batuknya belum sembuh atau batuknya belum
berkurang selama 1 minggu tolong segera dikonsultasikan ke dokter ya bu..
Ibu Jisoo :Baik mba, saya mengerti
Apoteker :Kemudian untuk penyimpanan obatnya tolong disimpan di kotak obat,
apakah ibu ada kotak obat dirumah ?
Ibu Jisoo :Ada mba, saya punya
Apoteker :Baik, apa ibu sudah mengerti terkait pengobatan untuk jeni yang sudah saya
sampaikan ?
Ibu Jisoo :Sudah mba, saya sudah mengerti
Apoteker :Kalau begitu, boleh saya minta waktu ibu sebentar saja untuk mengulangi
tetang apa yang saya sampaikan ?
Ibu Jisoo :Baik mba, obatnya ini bisolvon diminum 2 kali sehari sebanyak 5 mL pakai
gelas ukur yang didalam sampai garis 5 mL, diminum ½ jam setelah makan
pagi dan makan sore kemudian disimpan ditempat obat dan nanti kalau jeni
pusing, ruam kulit, keringat berlebih atau batuknya belu sembuh selama 1
minggu dibawa kedokter.
Apoteker :Iya, benar sekali Ibu
Ibu Jisoo :Ini saya bayarnya dikasir depan ya mba ?
Apoteker :Iya Ibu
Ibu Jisoo :Baik Mba terimakasih, tentang informasi obatnya
Apoteker : Baik Terimakasih kembali Ibu, semoga Jeni anak ibu lekas sembuh.