Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KOMUNIKASI POLITIK

MARKETING POLITIK

Oleh
Arief Yuswan Febriadi
NIM 1301114414

Dosen Pembimbing
Chelsy Yesicha, S.Sos, M.I.Kom

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS RIAU
2014
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji dan syukur kehadirat Allah yang maha kuasa yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah yang penulis beri
judul ”Marketing Politik”..
Negara Indonesia adalah negara demokrasi dimana adanya pemilu dan banyak
partai politik adalah ciri dari demokrasi seperti sekarang ini, maka dibutuhkan suatu
komunikasi politik yang baik diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan bagi
kemajuan bangsa dan negara. Salah satu bagian dari komunikasi politik adalah political
marketing dimana pasar ”masyarakat” dijadikan sebagai objek dalam pemasaran politik.
Untuk itu penulis mencoba menulis sebuah konsep political marketing yang mudah-mudahan
dapat memberikan manfaat yang bagi para pembaca untuk dapat dianalisis lebih lanjut.
Kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata apabila terdapat kata-kata yang janggal penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Atas perhatian pembaca penulis ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, 07 Mei 2014

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan dan Kegunaan penulisan.......................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
MARKETING POLITIK.................................................................................................................2
2.1 Marketing Politik..............................................................................................................2
2.2 Fungsi Political Marketing................................................................................................3
2.3 Pendekatan Marketing Politik...........................................................................................4
2.4 Proses Marketing Politik...................................................................................................4
2.5 Strategi Marketing Politik.................................................................................................5
BAB III............................................................................................................................................7
PENUTUP.......................................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................7
3.2 Saran..................................................................................................................................7
GALERI CONTOH GAMBAR.......................................................................................................8
Gambar 1. Contoh Gambar..........................................................................................................8
Gambar 2. Contoh Gambar..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era keterbukaan sekarang ini, politik tidak boleh hanya dimenangkan lewat
pengerahan massa, tapi juga melalui penggunaan strategi pemasaran yang jelas, Menurut
pakar politik Eep Saefulloh Fatah, political Marketing di Indonesia berfungsi agar ada
pendekatan antara partai atau kandidat dengan pemilih. “Political marketing berarti partai
atau kandidat datang ke publik, melalui media, dan melalui pendekatan dengan tokoh-tokoh
atau organisasi tertentu“.
Marketing politik dalam sebuah Pemilihan Umum (Pemilu) memainkan peran yang
sangat penting karena merupakan bagian dari aktivitas persuasi dalam pendekatan marketing
politik. Kampanye mengemas pesan politik secara intensif dalam kurun waktu tertentu yang
dibatasi, guna mendapatkan pengaruh di kalangan khalayak politik. Dengan harapan,
khalayak mendukung dan menjatuhkan pilihan pada kandidat yang mengkampanyekan diri
tersebut.

1.2 Perumusan Masalah


Dari uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan pertanyaan penulis sekaligus sebagai
perumusan masalah, sebagai berikut:
1. apa yang dimaksud dengan political marketing?
1.3 Tujuan dan Kegunaan penulisan
Dengan memahami rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan political marketing sesuai dengan kuliah
komunikasi politik
2. Sebagai nilai tambahan pada mata kuliah komunikasi politik

1
BAB II
MARKETING POLITIK

2.1 Marketing Politik


Marketing menurut Bruce I Newman adalah proses memilih customer, menganalisa
kebutuhan mereka dan kemudian mengembangkan inovasi produk, advertising, harga dan
strategi distribusi dalam basis informasi. Marketing dalam pengertian Bruce bukan dalam
pengertian marketing biasa, melainkan produk politik berupa imeg politisi, platform, pesan
politik dan lain-lain yang dikirim ke audiens yang diharapkan menjadi konsumen yang tepat.
Pendapat lain dikemukakan oleh Mauser, G yang mendifinisikan marketing sebasgai
‘influencing mass behavior in competitive situations’. Marketing politik dianalogikan kepada
marketing komersial. Misalnya di sektor komersial harus memiliki target audience dari
pemilih yang harusnya mendukung, menggunakan media massa, dalam sebuah lingkungan
kompetitif yang dipadati lebih dari satu ‘brand’ produk. Meskipun memang akan ada
perbedaan mendasar antara marketing politik dengan marketing komersial. Misalnya,
marketing politik mengukur kesuksesan tidak dalam term keuntungan melainkan dalam hasil
voting dan efektivitas power.
Di dalam tulisan lainnnya di buku lain, Newman menulis tentang formula kesuksesan
marketing politik yang mestinya mengikuti beberapa atutan dasar. Pertama, menyediakan
waktu yang banyak untuk mempelajari kebutuhan dari target customers. Kedua, membuat
team pengembangan customer. Ketiga, mendapatkan dukungan dari seseorang yang
berkedudukan tinggi di organisasi dan orang yang siap menjadi pembela, menyediakan
banyak waktu untuk mengumumkan produk baru, kesuksesan pengembangan produk baru
meminta organisasi untuk memapankan sebuah organisasi yang efektif untuk menangani
proses pengembangannya.
Dari beberapa devenisi tentang Political Marketing dapat disimpulkan bahwa political
marketing adalah serangkaian aktivitas terencana, strategis, bergulir jangka panjang dan
pendek, untuk menyebarkan makna politik kepada para pemilih. Hal ini adalah salah satu
metode barometer bagi partai ataupun kandidat yang akan ikut bertarung dalam ranah politik

2
(pemilu) guna mengetahui sejauh mana pemilih atau massa yang akan memilih partai
ataupun kandidat tersebut melaui produk politik diantaranya:

a. kebijakan
Melalui issue yang diangkat dan Kebijakan yang akan dikeluarkan. kemudian
program kerja baik itu jangka pendek maupun jangka panjang.
b. Seseorang / Person
Figur kandidat adalah nilai jual dalam politik, dimana track record mereka dalam
politik sangat dipertanyakan.
c. Partai
Visi misi dan ideologi partai
d. Presentasi
Medium komunikasi baik itu melalui temu ramah, maupun diskusi kepada massa dan
calon lain, ini biasnya lebih kepada person atau pelaku.

2.2 Fungsi Political Marketing


Fungsi dari political marketing adalah menganalisis posisi pasar, yakni memetakan
persepsi dan preferensi para pemilih, dan mengorganisir harapan-harapan dari masyrakat
(massa) sehingga dapat menjadikan suatu acuan dalam berkampanye dan untuk menancapkan
citra tertentu ke dalam benak para pemilih agar tawaran produk politik dari suatu kontestan
memiliki posisi khas, jelas dan penuh arti.
Menetapkan tujuan obyektif kampanye dan pengalokasian sumberdaya, Implementasi
strategi untuk membidik segmen-segmen tertentu yang disasar berdasarkan sumberdaya yang
ada sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan oleh partai ataupun kandidat dalam
pemetaan massa dalam pemilu.
Memantau dan mengendalikan penerapan strategi dan taktik untuk mencapai sasaran
obyektif agar tidak berubah sesuai dengan apa yang diinginkan dan menjadikan suatu
kekuatan dalam mencapai tujuan.

3
2.3 Pendekatan Marketing Politik

1. Pull Marketing,
Yakni penyampain produk politik kepada para pemilih melaui saluran media
massa seperti yang dililhat melalui iklan politik dan kampanye seperti yang dapat kita
saksikan melalui berita-berita politik yang disiarkan oleh stasiun televisi, radio, internet
bahkan melalui koran.

2. Push Marketing,
adalah usaha agar produk politik dapat menyentuh para pemilih secara langsung
atau dengan cara yang lebih customized (personal) atau disebut experiential marketing
yang berintikan pada usaha agar pemilih merasakan dengan panca indra, perasaan,
pikiran, tindakan, dan mengaitkan dirinya dengan produk politik yang disampaikan
kandidat.

3. Pass Marketing
yakni penyampaian produk politik kepada influencer melalui orang ketiga seperti
individu-individu dan kelompok2 yang terorganisasi atau tidak terorganisir yang
mempunyai pengaruh besar atau menjadi rujukan bagi para pemilih sehingga sangat
mempengaruhi persepsi para pemilih untuk memilih dalam pemilu.

2.4 Proses Marketing Politik

1. Proses Strategic marketing segmentasi melalui proses delivery pull marketing dengan
pasar politiknya yaitu media massa
2. Strategic marketing targeting melalui bauran politik presentasi dan substansi (policy,
person, party) kemudian melalui proses delivery pass marketing dengan pasar politiknya
influenser orang yang ketiga dan berpengaruh.
3. Strategic marketing positionting melalui bauran politik dan proses delilvery push
marketing dengan mempunyai pasar politik yaitu langsung kepada pemilih

4
Dari ketiga proses marketing tersebut menghasilkan output political marketing yaitu
orientasi perilaku pemilih diantaranya:
 Makna Politik
 Makna Subjektif
 Representasi Kognitif

2.5 Strategi Marketing Politik

Dalam strategi marketing politik ini ada 5 hal yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Produk (product)
Produk yang ditawarkan institusi politik merupakan sesuatu yang
kompleks, dimana pemilih akan menikmatinya setelah sebuah parpol atau pun
kandidat terpilih. Arti penting sebuah produk politik tidak hanya ditentukan oleh
karakteristik produk itu sendiri. Pemahaman pemilih juga memainkan peranan
penting dalam memaknai dan menginterpretasikan sebuah produk politik.
Produk politik dapat dibagi menjadi tiga kategori (Niffeneger, 1998):
 Party platform (platform partai)
Meliputi konsep, identitas ideologi dan program kerja.
 Past record
Meliputi catatan tentang hal-hal yang dilakukan di masa
lampau berkontribusi dalam pembentukan sebuah produk politik.
 Personal characteristic (ciri pribadi)
Meliputi pemimpin parpol dalam memberikan citra, simbol
dan kredibilitas sebuah produk politik.

2. Promosi (promotion)
Dalam mempromosikan produk, parpol dapat bekerjasama dengan agen
iklan dalam membangun slogan, jargon dan citra yang akan ditampilkan. Ia juga
dapat dilakukan dengan cara pagelaran musik outdoor, debat di TV dan
pengerahan massa dalam jumlah besar untuk menghadiri temu kader atau pun

5
tabligh akbar. Promosi politik tidak hanya dilakukan semasa kampanye saja, tetapi
harus terus menerus dan permanen.

3. Harga (price)
Harga dalam kampanye meliputi harga ekonomi, psikologis, dan citra
nasional. Harga ekonomi berkait dengan semua biaya yang dikeluarkan selama
masa kampanye. Harga psikologis mengacu pada harag persepsi psikologis,
misalnya apakah pemilih merasa nyaman dengan latar belakang parpol, kandidat
anggota legislatif atau kandidat presiden yang diusung parpol. Harga nasional
berkait demham apakah pemilih merasa bahwa parpol dapat memberi citra positif
bangsa atau menjadi kebanggaan nasional.
Strategi Parpol akan cenderung meminimalisasi harga politiknya
(memperkecil resiko) dan memaksimalkan harga politik lawan politik (semakin
beresiko). Karena pemilih akan cenderung memilih parpol yang beresiko lebih
kecil.

4. Penempatan (place)
Penempatan (place) berkait erat dengan cara hadir atau distribusi sebuah
institusi politik dan kemampuannya dalam berkomunikasi dengan para pemilih
atau calon pemilih. Kampanye politik memang harus bisa mengidentifikasi dan
memetakan struktur serta karakteristik masyarakat. Pemetaan penematan bisa
dilakukan secara geografis, demografis, dan keberpihakan pemilih.

5. Segmentasi
segmentasi sangat memperhitungkan kelompok masyarakat yang
dimasuki. Menggelar musik dangdut saat kampanye akan sangat efektif di daerah
pedesaan dan grasroot secara umum, tetapi tidak sesuai jika dilakukan di tengah
kalangan akademisi. Segmentasi penting dilakukan mengingat institusi politik
diharapkan dapat hadir dalam berbagai karakteristik pemilih.
BAB III
PENUTUP

6
3.1 Kesimpulan
Marketing politik dalam Pemilu akan semakin intensif karena dukungan media massa.
Saat ini industri media di Indonesia sangat maju pesat, sehingga memungkinkan digunakan
secara intensif dalam marketing politik para kandidat baik perseorangan maupun kelompok.
Dari model penyampain produk marketik itu merupakan hal yang sangat pokok dalam
political marketing diantaranya
 Pull marketing pemasaran politik marketing melalui media massa
 Push marketing melalui personal kandidat atau figur
 Pass marketing pemasaran politik melalui orang ketiga ataupun teem sukses dan
para tokoh penting yang dapat mempengaruhi para pemilih.

3.2 Saran
Dalam dinamika politik modern seperti saat ini indonesia merupakan negara yang sudah
mulai menjurus kepada negara yang lebih demokratis, seperti pemilihan umum baik itu
tingkat daerah maupun tingkat nasional yang berjalan dengan baik dan aman, namun kita
sebagai masyarakat indonesia yang dijadikan sebagai objek dari pemilu sebaikya harus kritis
dalam memilih pilihan dan jangan sampai termakan janji-janji politik penguasa, sebab kalau
pilihan kita salah akan berakibat fatal untuk jangka panjang dalam hal pemerintahan yang
sesuai dengan pemerintahan atau pemimpin yang kita cita-citakan selama ini.

GALERI CONTOH GAMBAR

7
Beberapa dari contoh konten gambar tidak memiliki relevansi terhadap isi makalah,
galeri gambar dibuat semata-mata hanya untuk memenuhi persyaratan tugas komputer
perkantoran.

Gambar 1. Contoh Gambar

Gambar 2. Contoh Gambar

DAFTAR PUSTAKA

8
Mulyana, Deddy.2001.ilmu komunikasi suatu pengantar. Bandung: Pen Rosdakarya.
Ahmad, Nyarwi.2012.Manajemen Komunikasi Politik dan Marketing Politik.Yogyakarta:Pustaka
Zaman.

Anda mungkin juga menyukai