Laporan Crusher Afiennanda POLINEMA
Laporan Crusher Afiennanda POLINEMA
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan dari kerja praktek ini dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu tujuan umum dan khusus.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
Pabrik pupuk TSP I yang dikerjakan oleh Spie Batignoless dari Perancis
dilengkapi dengan sarana pelabuhan, unit penjernihan air di Gunung Sari dan
Booster Pump di kandangan untuk meningkatkan kapasitasnya menjadi 760
m3/jam.
2. Perluasan Kedua (30 juli 1983)
Pabrik TPS II oleh spie Batignoless yang disertai perluasan pelabuhan dan
unit penjernihan air Babat dengan kapasitas 1500 m3/jam.
3. Perluasan Ketiga (10 Oktober 1984)
Pembangunan Pabrik Asam Phospat dan produk samping yang meliputi
Pabrik Asam Sulfat, Pabrik Asam Phospat (ZA II), Pabrik Cement Reterder,
Pabrik Aluminium Florida, Pabrik Aluminium Sulfat dan Unit Utilitas yang
dikerjakan oleh Hitachi Zosen.
4. Perluasan Keempat (2 Mei 1986)
Pembangunan Pabrik Pupuk ZA III yang ditangani oleh tenaga-tenaga PT.
Petrokimia Gresik mulai dari studi kelayakan hingga pengoperasian
5. Perluasan Kelima (29 April 1994)
Pembangunan Pabrik Amoniak dengan teknologi Proses Kellog Amerika
dan Pabrik Urea baru dengan teknologi ASEC-TEC Jepang. Konstruksinya
ditangani oleh PT. Inti Karya Persada Teknik (IKPT) Indonesia. Pembangunan
dimulai awal tahun 1991 dan ditargetkan beroperasi pada bulan Agustus tahun
1993, namun mengalami keterlambatan sehingga baru beroperasi mulai tanggal
29 April 1994.
6. Perluasan Keenam (25 Agustus 2000)
Pembangunan Pabrik Pupuk Phonska dengan menggunakan teknologi
Proses oleh INCRO Spanyol. Konstruksinya ditangani oleh PT. Rekayasa
Industri mulai awal tahun 1999 dengan kapasitas produksi 300.000 ton/tahun
dan ditargetkan pada bulan Agustus 2000.
7. Perluasan Ketujuh (22 Maret 2005)
Pabrik Kalium Sulfat (ZK) dengan kapasitas 10.000 ton/tahun.
dermaga Rp 463 miliar yang berasal dari pinjaman Bank Rakyat Indonesia
(BRI) dan dana internal PT. Petrokimia Gresik sendiri.
Dengan dilaksanakannya proyek pengembangan dermaga ini diharapkan
kapasitas bongkar muat akan naik sekitar 2 juta ton per tahun, sehingga total
kapasitas bongkar muat di dermaga PT. Petrokimia Gresik menjadi 7 juta ton
per tahun. Petrokimia Gresik juga membangun gudang curah dengan kapasitas
50.000 ton yang bersifat multipurpose, dapat menampung pupuk komoditas
berbentuk curah, seperti NPK, NPS, ZA, urea, KCL dan lain-lain yang
selanjutnya di distribusikan sesuai dengan kebutuhan. Nilai investasi untuk
pembangunan gudang curah Rp. 52,69 miliar menggunakan dana internal PT.
Petrokimia Gresik. Waktu yang dibutuhkan untuk membangun gudang yang
dibangun oleh PT. Aneka Jasa Grahadika selaku kontraktor pelaksana itu
sekitar 390 hari, sehingga akan selesai pada oktober 2012.
11. Perluasan kesebelas (25 Februari 2013)
PT. Petrokimia Gresik (PKG) menambah investasi baru dengan
memperluas (revamping) pabrik asam fosfat senilai US$160 juta. Dalam proyek
revamping asam fosfat ini, PKG menginvestasikan dana lebih dari US$160 juta
yang diperoleh dari Bank Central Asia (BCA) untuk porsi pembiayaan sebesar
70%, sementara 30% berasal dari dana perusahaan, dan diperkirakan selesai
pada akhir semester dua tahun 2019. PKG bekerja sama dengan kontraktor asal
China, Wuhuan Engineering Company Co., Ltd (WEC), yang akan membangun
pabrik asam fosfat dengan kapasitas 200 ribu ton per tahun, pabrik asam sulfat
600 ribu ton per tahun, serta pabrik purified gypsum dengan kapasitas mencapai
600 ribu ton per tahun.
2.4.2 Misi
1. Mendukung penyedian pupuk nasional untuk tercapainya program
swasembada.
2. Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kelancaran kegiatan
operasional dan pengembangan usaha.
3. Mengembangkan potensi usaha untuk pemenuhan industri kimia
nasional dan berperan aktif dalam community development
PT. Petrokimia Gresik memiliki tiga unit produksi. Ketiga unit tersebut
yaitu :
2.7.1 Unit Produksi I (Unit Pupuk Nitrogen)
Yang terdiri dari :
1. Pabrik Ammonia
Dengan kapasitas 400.000 ton / tahun.
2. Pabrik Pupuk ZA
Pabrik pupuk ZA dengan kapasitas 650.000 ton / tahun dengan
perincian kapasitas sebagai berikut :
Pabrik Pupuk ZA I (1972)
Kapasitas produksi sebesar 200.000 to / tahun. Bahan baku berupa
asam sulfat dan ammonia.
Pabrik Pupuk ZA II (1984)
Kapasitas produksi sebesar 250.000 ton / tahun. Bahan baku berupa
gypsum dan ammonia dimana gypsum diperoleh dari hail samping
pembuatan asam fosfat secara operasional mauk unit produk III.
Pabrik Pupuk ZA III
8. NPK III
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 100.000 ton/tahun
9. NPK IV
Pabrik ini memilki kapasitas produksi sebesar 100.000 ton/tahun
10. ZK
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 10.000 ton/tahun
Kebersihan air bersih untuk keperluan air proses produksi dan keperluan
lainya dipenuhi oleh dua unit pengolahan air, yaitu :
a. Pengolahan Air Gunung Sari Surabaya.
Dari sungai brantas dialirkan melalui pipa sepanjang 22 km dengan
diameter 14 in yang berkapasitas 720 m3/jam.
b. Pengolahan Air Babat Lamongan
Dari sungai bengawan solo dialirkan ke Gresik dengan pipa
berdiameter 28 in sepanjang 60 km dengan kapasitas sebesar 1500 – 2500
m3/jam.
a. Gas Turbin Generator untuk unit produk pupuk nitrogen dengan kapaitas
32 MW.
b. Steam Turbin Generator untuk unit produk asam fosfat dengan kapasitas 20
MW.
Pembangkit listrik untuk keperluan penerangan pabrik, perumahan dinas
Petrokimia gresik dan lain – lainnya menggunakan jasa PLN sebesar 15MW.
2.8.6 Laboratorium
Laboratorium Produksi, Laboratorium Kalibrasi, Laboratorium Uji
Kimia, Laboratorium Uji Mekanik, Laboratorium Uji Kelistrikan, Uji valve,
Uji Permeabilitas Udara, dll.
2.11 Ketenagakerjaan
2.11.1 Dewan Komisaris
Komisaris Utama : SUMARJO GATOT IRIANTO
Komisaris : NUGRAHA BUDI EKA IRIANTO
ROMULO ROBERT SIMBOLON
AGUS SUPRIYANTO
JULIAN ALDRIN PASHA
LILI DJADJULI
2.13 Lingkungan
a. Kebijakan Sistem Manajemen PT Petrokimia Gresik
PT Petrokimia Gresik bertekad menjadi produsen pupuk dan produk
kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan produknya paling diminati
konsumen dengan kinerja unggul dan berkelanjutan, melalui penerapan Sistem
Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Lingkungan, Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara terintegrasi dengan
komitmen:
1. Menjamin kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk pupuk,
produk kimia dan jasa tepat mutu, tepat jumlah, tepat jenis, tepat tempat,
tepat waktu, dan tepat harga.
2. Mencegah pencemaran lingkungan signifikan dengan mengendalikan
emisi udara, limbah cair, limbah padat dan kebisingan serta
menerapkan Reduce, Recycle, dan Reuse (3R).
3. Mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta kerusakan sarana
dan prasarana dengan mengendalikan potensi bahaya sehingga tercipta
budaya dan sistem kerja yang aman.
4. Mentaati dan mematuhi Peraturan Perundangan dan persyaratan lainnya
yang berlaku; tanggap terhadap isu-isu K3, lingkungan global dan
2. Pembina lingkungan
Mewujudkan perusahaan sebagai pembina dan pendukung dalam
mewujudkan lingkungan yang baik.
2. Strategi
Strategi yang diterapkan untuk mencapai maksud dan tujuan adalah:
Pemilihan design/teknologi yang ramah lingkungan.
Mengoperasikan unit-unti produksi secara optimal dengan efisiensi
tinggi, dengan memperhatikan Mutu, Lingkungan dan Keselamatan
Kerja
Mengoperasikan unit-unit pengendali dan pengolah limbah, serta
melakukan pemantauan rutin sebagai sarana pengendalian.
Melakukan upaya meminimalisasi buangan/limbah dengan melakukan:
Source Reduction (material Substitution, Process Change & Equipment
Modification)
On Site and Off Site Using (Recycle, Reuse & Recovery)
Selalu mengupdate & mengevaluasi peraturan yang terkait dengan
pengelolaan lingkungan.
Melakukan penataan ruang sesuai kebutuhan dan berupaya
meningkatkan daya dukung lingkungan.
Membina kepekaan, kesadaran dan kepedulian lingkungan
Mengembangkan kerjasama dengan instansi terkait.
Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001.
3. Organisasi
Dibentuk Biro Lingkungan sebagai unit kerja yang secara khusus
menangani permasalahan lingkungan sejak tahun 1990, sekarang namanya
berubah menjadi Departemen Lingkungan dan Katiga (Dep. LK3).
lingkungan kerja yang aman, sehat dan berbudaya K3. Komitmen ini tercermin
dalam penempatan “Keselamatan dan Kesehatan Kerja” di urutan pertama Budaya
Perusahaan (5 Tata Nilai).
Budaya Perusahaan:
Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja serta pelestarian lingkungan
hidup dalam setiap kegiatan operasional.
Memanfaatkan profesionalisme untuk peningkatan kepuasan pelanggan.
Meningkatkan inovasi untuk memenangkan bisnis
Mengutamakan integritas di atas segala hal.
Berupaya membangun semangat kelompok yang sinergistik.
Sebagai penerapan aspek utama dalam setiap pertimbangan pelaksanaan
pekerjaan di PT Petrokimia Gresik, K3 tidak dapat dipisahkan dari upaya
pencapaian “Operation Excellence” yang menjadi cita-cita setiap perusahaan.
Berbagai program kerja peningkatan digalakkan demi tercapainya “Health, Safety,
Environmental (HSE) Excellence” sebagai faktor pendukung penerapan “Operation
Excellence” di PT Petrokimia Gresik.
Dengan profil jumlah pekerja di atas 3 ribu orang , luas area 450 ha, dan
memiliki 21 plant per 2013, usaha pencapaian tujuan “HSE (Health, Safety,
Environmental) Excellence” yang mendapat dukungan penuh dari manajemen
puncak ini menjadi program prioritas perusahaan.
Komitmen Manajemen Puncak dalam hal penerapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja tertuang dalam integrasi sistem manajemen dalam
bentuk “Kebijakan Sistem Manajemen PT Petrokimia Gresik”, sebagaimana
tercantum di bawah ini.
Beberapa program kerja dan sistem yang telah dan akan diimplementasikan
di PT Petrokimia Gresik untuk mencapai “HSE Excellence” di bidang
Petrochemical dan Manufacture, antara lain :
BAB III
PROFIL DEPARTEMEN PEMELIHARAAN II
3.1 Pemeliharaan
Pada bab ini akan membahas profil dari Departemen Pemeliharaan II,
namun sebelum membahas profil lebih jauh pada sub-bab dibawah ini, akan
dijelaskan mengenai pengertian umum pemeliharaan serta definisi dan tujuan
pemeliharaan.
mekanik, untuk menjaga utilisasi pabrik yaitu dengan mencapai target stream
days dan menurunkan unscheduled shutdown.
3.3.1 Pompa
1. Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh tenaga mesin
(motor, turbin) yang digunakan untuk memindahkan cairan (fluida) dari
suatu tempat ke tempat yang lain. Dimana cairan tersebut hanya mengalir
apabila terdapat perbedaan tekanan.
2. Pompa juga dapat diartikan sebagai alat untuk memindahkan energi dari
pemutar atau penggerak cairan ke bejana yang bertekanan lebih tinggi.
Selain dapat memindahkan cairan, pompa juga berfungsi untuk
meningkatkan kecepatan, tekanan dan ketinggian cairan.
3.3.2 Conveyor
Conveyor adalah mesin pemindah bahan menggunakan sabuk karet
(belt) yang tidak berujung, terdiri dari beberapa lapisan yang diperkeras dengan
serat baja (fiber steel) dan atau kawat baja untuk menghasilkan kekuatan pada
belt. Belt conveyor banyak digunakan oleh industri. Pada industri pupuk
digunakan untuk membawa dan mendistribusikan material curah pupuk,
memindahkan bijih batu bara pada unit pembangkit daya dan pertambangan
batu bara.
3.3.3 Kompresor
Kompresor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas.
Kompresor udara biasanya menghisap udara dari atmosfir. Namun ada pula
yang menghisap udara atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan
atmosfir. Dalam hal ini kompresor bekerja sebagai penguat. Sebaliknya ada
juga kompresor yang menghisap udara bertekanan lebih rendah dari tekanan
atmosfir. Dalam hali ini kompresor disebut pompa vakum.
Kompresor pada dasarnya bekerja memampatkan gas. Jika suatu gas
didalam sebuah ruangan tertutup diperkecil volumenya, maka gas akan
mengalami kompresi. Kompresor yang menggunakan azas ini disebut positif
displacement compressor (kompresor perpindahan positif).
3.3.4 Blower
Fan dan blower banyak digunakan di industri kimia. Fan biasanya
digunakan untuk memindahkan sejumlah volume udara atau gas melalui suatu
saluran (duct). Selain itu fan juga digunakan untuk memasok udara dalam
proses pengeringan, pemindahan bahan tersuspensi di dalam aliran gas,
pembuangan asap, pengondensasian menara, pemasokan udara untuk
pembakaran boiler, pembuangan debu, aerasi sampah, pengeringan,
pendinginan proses-proses industrial, sistem ventilasi ruangan, dan aplikasi
sistem beraliran tinggi dan bertekanan rendah yang lain. Isu-isu yang berkaitan
dengan kualitas udara di dalam ruangan dan pengendalian pencemaran
menyebabkan sebuah kebutuhan yang kontinyu terhadap fan dan blower yang
memiliki kualitas baik, efisien dan murah. Pemilihan yang tepat terhadap
ukuran dan tipe fan dan blower merupakan hal yang sangat penting dalam
kaitannya dengan sistem energi yang efisien. Sebagian besar blower berbentuk
sentrifugal. Blower juga dapat digunakan untuk memasok udara dari filter ke
boiler. Fan biasanya digunakan untuk tekanan rendah. Tekanan yang dihasilkan
biasanya kurang dari 0,5 lb/in2 (3,45 Kpa). Sebaliknya, blower digunakan pada
tekanan yang relatif lebih tinggi, namun biasanya lebih rendah dari 1,5 lb/in2
(10,32 Kpa).
bahan. Untuk mencegah adanya aliran balik, pada bagian inlet bahan baku
dipasang dam ring. Pada bagian inlet drum dipasang beberapa spray yang
berfungsi untuk menyemprotkan cairan yang mengandung perekat (binder)
kepada tumpukan partikel yang akan digranul. Alat dilengkapi dengan pengikis
cake / penggaruk untuk proses granulasi.
3.3.10. Boiler
Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air
sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam pada tekanan
tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air
adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu
proses. Jika air didihkan sampai menjadi steam, volumnya akan meningkat
sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang
mudah meledak, sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan
dijaga dengan sangat baik. Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem
steam dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler
secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan
untuk keperluan perawatan dan perbaikan sistem. Sistem steam mengumpulkan
dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem
perpipaan, ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur
menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan
bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar
untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada
sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada
sistem. Air yang disuplai ke boiler untuk dirubah menjadi steam disebut air
umpan. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan
economizer untuk memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas
pada gas buang.
3.3.11. Furnace
Furnace yang terdapat di Petrokimia Gresik adalah alat penghasil udara
panas, dimana furnace ini berbentuk seperti tungku yang didalamnya dilapisi
oleh batu tahan api. Cara kerja dari furnace ini sendiri adalah udara
dihembuskan ke dalam tungku furnace, kemudian dibakar oleh gas alam yang
disemprotkan kedalam tungku, sehingga timbullah api seperti pada kompor gas
dengan tekanan yang tinggi dan terbentuklah udara yang siap untuk
didistribusikan ke dryer.
3.3.12. Gearbox
Gearbox atau speed reducer adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengatur output kecepatan putaran dan daya. Gearbox ini terdiri dari suatu box
yang didalamnya terdapat beberapa poros dan gear-gear yang telah disusun
sedemikian rupa dengan perbandingan rasio yang telah ditentukan untuk
mengatur keluaran daya dan kecepatan yang akan disalurkan kepada peralatan
mesin yang lain. Dalam penggunaan gearbox ini biasanya digunakan gear atau
V-belt untuk menghubungkan antara gearbox dengan motor.
BAB IV
PROSES PRODUKSI
Impor
Pabrik A sam Sulf at
Asam
Sulfat
PT Smelting
Pabrik A moniak
Pabrik
Amoniak
Impor
Phonska
Impor KCl
Pabrik Pupuk ZA ZA
Tekanan : 12 kg/cm2
D. Urea
Spesifikasi
Bentuk : Butiran
Kadar N : 46% berat total N minimum
Kadar Air : 0,5% maksimum
Ukuran Granul : 0,5-2 mm (terbaik 1,5 mm maksimum)
Bulk Density : 800 kg/m3
E. Amonium Sulfat (ZA)
Spesifikasi
Kadar N : 21% berat total N minimum
Kadar Air : 0,15% maksimum
Ukuran Granul : 0,5-1,2 mm (90% minimum)
F. Mauriate of Potash / Kalium Chloride
Spesifikasi
Kadar K2O : 60% minimum
Kadar Air : 1% maksimum
Ukuran Granul : 0,5-1,2 mm (90% minimum)
Bulk Density : 1300 kg/m3
Organic Matter : 200 ppm maksimum
Rate Umpan Bahan Baku
Komposisi rate bahan baku utama yang digunakan di Pabrik Phonska
adalah :
1. Asam phospat : 0,2778 ton/ton produk
2. Amoniak : 0,1371 ton/ton produk
3. Asam sulfat : 0,2166 ton/ton produk
4. Urea : 0,0360 ton/ton produk
5. KCl : 0,2500 ton/ton produk
4.1.2. Produk
Produk utama yang dihasilkan dari unit Phonska adalah pupuk NPK
grade 15-15-15, dengan spesifikasi sebagai berikut :
%N : 14 - 16
% P2O5 : 14 - 16
% K2O : 14 - 16
% H2O : 1,5 maksimum
Ukuran butiran : mesh -4+10 min.70%
Warna : Pantone 7417 U
Jumlah produk yang dihasilkan adalah 600.000 ton/tahun. Kualitas
produk Phonska telah memenuhi SNI No.02-2803-92, kualitasnya dijaga
dengan pengemasan dua tingkat bahan ( double packing ) yaitu kemasan primer
berupa kemasan plastik dan kemasan sekunder berupa karung
plastik/Polypropilene. Produk ini dipasarkan ke 5 daerah utama, yaitu Jawa
Timur, Jawa Tengah/DIY, Jawa Barat/Banten, Sumatra, dan Kalimantan.
Bahan Penolong
Bahan penolong yang digunakan untuk memproduksi
Pupuk Phonska diperoleh dari dalam negeri. Bahan pembantu
tersebut antara lain :
1. Coating Oil
Jenis coating oil yang digunakan di pabrik Phonska sudah
berwujud cairan yang bernama tamol. Jumlah coating oil
yang digunakan setiap hari adalah 17.500 liter/hari.
2. Coating Powder
Jumlah coating powder yang digunakan setiap hari 3,7
ton/hari. Coating powder ini digunakan sebagai pelapis pada
produk yang dihasilkan sebab pupuk Phonska bersifat
higroskopis.
3. Pigmen
Jumlah pigmen yang digunakan setiap hari 12,3 ton/hari.
Pigmen ini digunakan sebagai pewarna produk Phonska.
Semua bahan baku dan bahan pembantu padat disimpan
di dalam gudang, sedang bahan pembantu cair ditampung
dalam tangki penyimpanan. Penanganan bahan tersebut
dilakukan oleh bagian Perencanaan dan Pengendalian Produksi
II Departemen Produksi II.
B. Tahapan Proses
Reaksi di Pre Neutralizer
Proses pembuatan pupuk Phonska adalah proses kompleks yang
menggabungkan proses pencampuran (mixing) dan pereaksian
(reaction). Awal reaksi netralisasi asam fosfat ini terjadi di pre
neutralizer 02-R-303 sehingga diperoleh hasil reaksi slurry Mono
Ammonium Phospat dengan mol ratio N/P 0,8 - 0,9. Selain asam fosfat,
dapat terserap sehingga diharapkan gas yang keluar dari tower ini
sesuai dengan batasan emisi buangan gas yang telah ditentukan/
diijinkan. Sirkulasi larutan pencuci dilakukan dengan pompa yang
sekaligus berguna untuk mentransfer sebagian larutan ke 02-TK-
310.
Diagram alir proses produksi pupuk phonska dapat dilihat pada gambar 4.2
BAB V
TUGAS KHUSUS
2. Impact Crusher
Digunakan untuk menghancurkan bongkahan dengan ukuran raw material
tidak terlalu besar dan menghasilkan produk dengan ukuran yang kecil dengan
variasi ukurannya relative lebih homogen.
3. Shredder Crusher
Digunakan untuk menghancurkan / mereduksi ukuran menjadi serpihan kecil
dari berbagai jenis limbah industry seperti limbah otomotif, limbah elektronik,
limbah kertas, dan sebagainya.
4. Roll Crusher
Roll Crusher adalah tipe crusher dengan sistem gilas rotary dengan
kecepatan rpm yang realatif lebih rendah dari impact crusher yaitu sekitar
300 rpm dan memiliki kapasitas produksi yang jauh lebih besar.
5.2.1 Spesifikasi
OPERATING CONDITIONS
MAT'L HANDLED PHONSKA IV
PRODUCT SHAPE GRANUL
Discharg
PRODUCT SIZE (DIAMETER) Feed (%) e (%)
> 15 mm 100 0
< 4 mm 0 100
BULK DENSITY (kg/cm3) 900 – 1100
HARDNESS (kg/cm2) 5
MOISTURE (%) 1% (MAX)
TEMPERATURE (°C) Amb
NORM. CAPACITY (t/h) 50
DESIGN CAPACITY (t/h) 60
SERVICE CONTINUOUS
INSTALLATION INDOOR
DESCRIPTION TO CRUSHING PHONSKA
Double Chain Mill (With
TYPE OF UNIT Hammer)
TYPE OF DRIVER V-BELT
DUST COLLECTION By Others
8. Motor
9. Reducer
10. Coupling
11. Driver pulley
12. Driven pulley
13. V-Belt
14. Base
Pemeliharaan Terencana
Merupakan kegiatan yang terorganisir dan terencana yang
dilaksanakan dengan orientasi masa depan, dengan disertai
pengendalian dokumentasi yang mengacu pada suatu rencana yang
telah disusun sebelumnya. Pemeliharaan ini terbagi menjadi beberapa
kelompok besar yaitu:
Preventive maintenance
Kegiatan maintenance ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
penurunan fungsi komponen, yang meliputi langkah langkah
sebagai berikut:
a. Inspeksi
Adjustment Rotor
Corrective
Pemeliharaan ini adalah untuk memulihkan kembali fungsi
dari komponen crusher yang mengalami gangguan. Pemeliharaan
ini meliputi:
Pemeliharaan kecil yaitu berupa perbaikan peralatan yang tidak
menyeluruh atau hanya sebagian kecil saja. Kegiatan ini ditujukan
untuk memperbaiki gangguan yang tidak ditemukan dalam inspeksi.
Pekerjaan yang dilakukan pada saat pelaksanaan corrective
maintenance yaitu:
Penggantian dan adjustment V-Belt
Penggantian tersebut dilakukan karena umur dari belt tersebut
yang sudah waktunya diganti dan menghandari sebelum
komponen tersebut rusak. Penggantian component tersebut
dilakukan dalam periode 1 bulan
Penggantian Bearing
Penggantian bearing dilakukan untuk menghindari poros speling
yang mengakibatkan mesin tidak bekerja semestinya.
Penggantian komponen tersebut dilakukan dalam periode 1
bulan
Shutdown
bearing yang paling banyak dipakai karena bisa mewakili baik beban
putar (radial load) ataupun beban tekan dari samping (thrust load).
Meski punya kemampuan bagus, tetapi usahakan untuk dipakai pada
beban yang tidak terlalu berat.
g. Selvee Bearing
Mesin double chain mill crusher yang ada di PT. Petrokimia Gresik
menggunakan bearing berjenis sleeve bearing dengan tipe H2320
dengan spesifikasi :
d1 = 90 mm
d = 100 mm
d3 = 130 mm
b1 = 97 mm
b = 18 mm
b4 = 20 mm
G = M 100x2
Mesin double chain mill crusher yang ada di PT. Petrokimia Gresik
Pembongkaran
a. Lepas baut plug ujung shaft.
b. Lepas flywheel dengan tracker bolt.
c. Lepas cover house bearing.
d. Lepas spacer ring.
e. Lepas deflector bearing.
f. Lepas baut house bearing.
g. Pasang chain block di ujung shaft sebagai penahan shaft.
h. Tarik keluar hause bearing dengan tracker bolt dari dudukannya.
i. Pasang temporary support (rod) pada dudukan bearing.
j. Lepas chain block di ujung shaft.
k. Turunkan house bearing dari shaft.
Pemeriksaan
a. Bersihkan semua bagian yang telah dibongkar.
b. Periksa semua bagian-bagian secara fisik.
p. Pasang labyrinth.
q. Pasang flywheel.
r. Pasang baut plug, pastikan flywheel dan labyrinth dapat berputar
tanpa kelainan.
s. Pasang pipa lubrikasi.
t. Greasing labyrinth dan running.
5.3.2 V-Belt
V-belt berfungsi sebagai penyambung daya poros yang satu ke poros
yang lain melalui pully seiring mengikuti laju putaran pada mesin atau alat
yang dikaitkan. Belt ini sangat vital kegunaannya, apabila rusak atau putus
maka otomatis mesin tidak dapat menghasilkan daya dan dapat
mengakibatkan mesin bisa mati mendadak. Mesin double chain mill crusher
yang ada di PT. Petrokimia Gresik menggunakan V-belt bertipe 5V1320
dengan spesifikasi :
Pembongkaran
a. Pasrikan mesin dalam kondisi berhenti beroprasi.
b. Gunakan APD yang sesuai.
c. Siapkan peralatan untuk membongkar.
d. Lepas cover.
Pemeriksaan
a. Bersihkan semua bagian yang telah di bongkar.
b. Periksa semua bagian secara fisik.
c. Periksa semua kelengkapan. Pastikan V-belt sesuai spesifikasi.
Pemasangan
a. Pasang V-belt ke pulley dengan cara mencongkel menggunakan
obeng. Lakukan langkah tersebut dengan memutar pulley secara
perlahan.
b. Lakukan penyetelan kekencangan V-belt menggunakan tension
gauge dengan cara :
Ukur jarak antar kedua poros.
Atur O-ring bagian bawah yang ada pada tension gauge
sesuai dengan jarak kedua poros.
Atur O-ring bagian atas ke 0
Cari alat bantu seperti penggaris, letakkan di atas kedua
pulley.
Tekan tension gauge ke V-Belt secara perlahan hingga O-
ring sejajar dengan penggaris dan O-ring bagian atas
menunjukkan sesuai kebutuhan.
c. Kencankan baut house bearing dengan menggunakan kunci 24
d. Lakukan pengecekan sebelum mesin beroprasi. pastikan V-belt
bekerja sebagaimana mestinya.
e. Pasang cover.
f. Kembalikan peralatan ke tempatnya.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam kerja praktik ini adalah:
1. PT Petrokimia gresik adalah badan usaha milik Negara (BUMN) yang
bergerak di bidang industri pupuk dan juga bahan lainnya sebagai bahan
sampingan produk utama PT Petrokimia Gresik. Selain itu PT Petrokimia
Gresik juga mempunyai anak perusahaan yang bergerak di bidang industri
kimia, engineering, dan jasa konsultan.
2. Departemen Pemeliharaan pada Pabrik II PT Petrokimia Gresik
bertanggung jawab terhadap perawatan dan pemeliharaan seluruh mesin-
mesin pada pabrik II, yaitu seksi pabrik NPK PHONSKA I sampai IV,
pabrik NPK GRANULASI I sampai IV, Pabrik PF-1 dan pabrik ZK.
3. Departemen Pemeliharaan II pada PT Petrokimia Gresik bertanggung
jawab terhadap semua Equitment pabrik untuk terjadinya kelancaran
proses produksi
4. Proses Pemeliharaan pada Mesin Double Chain Mill Crusher pada pabrik
PHONSKA IV pada pabrik II di PT.Petrokimia Gresik dilakukan secara
Preventive antara lain :
Adjustment rotor
Greasing
Corrective meliputi :
Penggantian bearing
Penggantian V-belt
Shutdown maintenance
Tingkat keausan masing-masing hammer
6.2 Saran
Dalam laporan ini terdapat beberapa saran, antara lain:
1. Sebaiknya sebelum kerja praktek dumulai, diawal classroom diadakan tour
plan untuk mengetahui wilayah-wilayah PT.Petrokimia Gresik secara
lengkap.
2. Sebaikya mahasiswa diberikan baju khusus atau wearpack untuk digunakan
di lapangan.
3. Praktikan harusnya lebih aktif dalam hal apapun.