Anda di halaman 1dari 36

Tugas Akhir Menyimak

“Critical Book Report”


DI

SUSUN

OLEH :

Nama : Josua Nababan


Kelas : Reguler D
NIM : 2153111022

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
RahmatNya sehingga penulis dapat menyelaesaikan tugas makalah mata kuliah Menyimak ini
yang berjudul “Critical Book Report”. Penulis berterima kasih kepada Bapak dosen
DRS.H.M.JOHARIS LUBIS,M.M.M.P.D yang bersangkutan yang sudah memberikan
bimbingannya.
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, November 2015

Penulis
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………......................................................i
DAFTAR ISI……………...…………………………………………………………………….ii

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………..…………. …………….1


1.1 Latar Belakang……………………………………………………….…....................1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………2
1.3 Tujuan…………………………………………………………….…..……………….2
1.4 Manfaat………………………………………………….………………. …………….2

BAB 2 PEMBAHASAN………….…………………………………………….....................3
2.1 Identitas Buku..………………………………...……………....………...................3
2.2 Ringkasan Isi Buku…………………………………………………........................5
2.3 Penilaian Terhadap Buku……………………………………………….......................28

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………...................32
3.2 Saran………..…………………………………………………………...................32

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….33

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Keterampilan berbahasa mencakup empat segi, yaitru keterampilan menyimak,
keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilann menulis. Keempat-empatnya
merupakan catur tunggal.
Sadar atau tidak sadar keterampilan menyimak ini tidak begitu mendapat perhatian pada
sekolah-sekolah selama ini, bahkan juga di Negara-negara yang telah maju. Suatu penelitian yang
pernah dilakukan oleh Paul T. Rankin pada tahun 1929 terhadap 68 orang dari berbagai pekerjaan
jabatan dan jabatan di Detroit sampai pada suatu kesimpulan bahwa mereka ini mempergunakan
waktu berkomunikasi: 9% buat menulis, 16% buat membaca, 30% buat berbicara, dan 45% buat
menyimak.
Tetapi walaupun survei itu menyatakan bahwa pada umumnya kita menggunakan waktu
buat menyimak hampit tiga kali sebanyak waktu untuk membaca, sedikit sekali perhatian diberikan
untuk melatih orang menyimak.
Setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan ketiga keterampilan lainnya
dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa biasanya kita
melalui suatu hubungan urutan yang terakhir: mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak
bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita membaca, dan menulis. Menyimak dan berbicara kita
pelajari sebelum memasuki sekolah. Sedangkan membaca dan menulis dipelajari di sekolah.
Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan, merupakan caturtunggal.
Selanjutnya setiap keterampilan itu erat pula berhubungan dengan proses-proses berpikir
yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang
berbahasa, semakin cerah dan cerdas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh
dan di kuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti
pula melatih keterampilan berpikir.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah di dalam makalah ini adalah :
1.bagaimanakah terampil menyimak menurut buku diktat menyimak?
2.bagaimanakah itu Listening menurut buku Michael rost?
3.bagaimanakah itu conversations dalam bahasa francis?

1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah tujuan di dalam makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui sebenarnya apa pengertian dan maksud dari menyimak itu.
2. untuk mengetahui prinsip dasar bahasa
3. untuk menambah wawasan tentang bahasa dan menyimak
4.untuk mengetahui pengertian yang luas tentang menyimak dalam bahasa inggris(listening)
5.untuk mengetahui apa itu conversation dalam bahasa prancis.

1.4 MANFAAT
Manfaat yang didapatkan ketika dari penulisan makalh ini adalah :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Menyimak


2. Untuk menambah pengetahuan tentang bagaimana menyimak itu dan apa saja yang menjadi dasar-
dasarnya.

2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Identitas Buku

Buku Utama (buku satu)


1. Judul buku : Terampil Menyimak
2. Pengarang : DRS.H.M.JOHARIS LUBIS,M.M.M.P.d
3. Penerbit : Unimed
4. Tahun terbit : 2014
5. Kota Terbit : Medan
6. Tebal Buku : 142 halaman
7. Ukuran : 28 x 20,5 cm
Buku ini ditulis oleh DRS.H.M.JOHARIS LUBIS,MM,M.Pd memiliki judul “Terampil
Menyimak. Beliau bekerja sebagai Dosen di FBS Universitas Negeri Medan..Buku Menyimak
(Terampil Menyimak )ini adalah salah satu dari sekian banyak buku yang dihasilkannya. Buku ini
mendapat sambutan baik dari masyarakat.
Buku ini terdiri atas sembilan bab, masing-masing tiap bab membahas hal-hal yang berbeda.
Adapun isi dari tiap bab pada buku ini ialah:
1. Bab 1 membahas tentang Menyimak Sebagai Keterampilan Menyimak
2. Bab 2 membahas tentang Hakikat Menyimak
3. Bab 3 membahas tentang Menyimak Efektif
4. Bab 4 membahas tentang Menyimak Komprehensif
5. Bab 5 membahas tentang Pembelajaran Menyimak

3
B.Buku pembanding(Buku Kedua)
1.Judul : Teaching and Researching Listening
2.Penulis : Michael Rost
3.Diedit oleh : Chritopher N candlin & David Rall
4.London office : 128 long acre
5.ISBN : 0-582-36930-4
6.Penerbit : Longman
7.Tahun terbit : 2002
8.Kota Terbit : Great Britain
9.ISBN : 0 582 36930 4
10.Tebal Buku : 309 halaman
11.Ukuran : 15,5x23,3 cm

Michael Rost adalah seorang Dosen di Universitas Kalivornia,Berkeley.Dia masih aktif


mengajar bahasa, program administrai,dan guru pelatih dunia selama 20 tahun; dan bekerja
sebagai konsultan bahasa pada suatu organisasi Internasionalyaitu save the Children Foundation,
Foregin ministry di Jepang dan Annenberg Foundation di Washington. Buku ini pertama kalinya
terbit pada tahun 2002.
Adapun bagian dari buku ini terdiri atas:
Bab 1 membahas tentang Definising Mendengarkan
Bab 2 membahas tentang mengajar dan mendengarkan
Bab 3 membahas tentang mencari dengan mendengarkan
Bab 4 membahas tentang menjelajahi mendengarkan

4
C.Buku Pembanding (buku ketiga)
1. Judul buku : CONVERSATIONS pratiques del oral
2. Pengarang : Cidalia Martins, Jean_Jacques Mabilat
3. Penerbit : Alliance Francaise( CD audio inclus )

4. Tahun terbit : 1988


5. Kota Terbit : Huertas(Francis)
6. ISBN : 978-2-278-05358-2
7. Tebal Buku : 224 halaman
8. Ukuran : 15,5x23,3 cm

2.2.Ringkasan Isi Buku

A.RINGKASAN BUKU UTAMA(TERAMPIL MENYIMAK)


BAB 1

MENYIMAK SEBAGAI KETERAMPILAN BERBAHASA

1.1 Uraian
1.1.1 Menyimak sebagai aspek Keterampilan Berbahasa
Keterampilan berbahasa erat kaitannya dengan proses berfikir yang mendasari
bahasa. Bahasa seorang mencerminkan pikirannya. Semakin cerah dan jelas pikiran
seseorang semakin terampil seorang berbahasa.
Keterampilan berbahasa menurut adanya pengetahuan dan pengalaman dalam
berbahasa maupun nonkebahasaan perlu dimiliki.
Dalam komunikasi berbahasa ada empat keterampilan yaitu :
1) Keterampilan menyimak(listening skills)
2) Keterampilan berbicara(speaking skills)
3) Keterampilan membaca,(reading skills) dan
4) Keterampilan menulis.(writing skills).
1.1.2 Menyimak dalam Komunikasi
Menyimak merupakan suatu keterampilan berbahasa yang tidak dilepaskan dari
kehidupan manusia sehari-hari baik di lingkungan formal maupun informal.

5
Proses komunikasi berlangsung melalui tiga media yaitu :
1) Nonverbal(visual)
2) Lisan(oral)
3) Tulisan(written)
Komunikasi tulis dan lisan sangat erat hubungannya karena sifat dan kegunaanya
yang saling berkaitan,dalam bahasa.
1.2 Rangkuman
Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif. Karena itu kita harus
terampil berbahasa supaya komunikasi berjalan lancar. Suatu komunikasi dikatakan
berhasil kalau pesan yang disampaikan pembicara atau penulis dapat dipahami penyimak
atau pembaca persis sama seperti yang dimaksud pembicara atau penulis tersebut.

BAB 2

HAKIKAT MENYIMAK

2.1.Uraian

2.1.1 Pengertian Menyimak

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,mendengar mempunyai makna dapat


menangkap bunyi dengan telinga. Sadar atau tidak,kalau ada bunyi,bunyi,alat pendengar kita
akan menangkap atau mendengar bunyi-bunyi tersebut.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa menyimak merupakan suatu peristiwa


penerimaan pesan,gagasan,pikiran,atau perasaan seseorang.

Menurut Tarigan(1983:19) Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan


lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian,pemahaman,apresiasi,serta interpretasi,untuk
memperoleh informasi,menangkap isi,serta memahami makna komunikasi yang tidak
disampaikan oleh pembicara melalui ujian atau bahasa lisan.

2.1.2 Menyimak Sebagai Proses Kejiwaan

Keterampilan menyimak bukan keterampilan yang pasif karena sebenarnya mental


penyimak harus aktif dan kreatif menyusun arus bunyi yang berpotensi fonologis,semantik,dan
sintaksis suatu bahasa. Pada dasarnya menyimak itu merupakan suatu proses kejiwaan mulai dari
proses pengenalan bunyi-bunyi yang di dengarnya dengan penuh perhatian melalui alat dengar.

2.1.3 Tujuan Menyimak


Tujuan menyimak yaitu :

1. Mendapatkan fakta
2. Menganalisis fakta
3. Mengevaluasi fakta
4. Mendapatkan inspirasi
5. Mendapatkan hiburan
6. Memperbaiki kemampuan berbicara.

2.1.4 Ragam Menyimak

Ragam menyimak di dalam buku ini yaitu :

1) Berdasarkan taraf simakan yaitu :


a) Menyimak terpusat
b) Menyimak untuk membandingkan
c) Menyimak organisasi dasar
d) Menyimak kritis
e) Menyimak kreatif dan apresiatif
2) Berdasarkan cara menyimak yaitu :
a) Menyimak intensif
b) Menyimak ekstensif
3) Berdasarkan tujuan menyimak yaitu :
a) Menyimak sederhana
b) Menyimak deskriminatif
c) Menyimak santai
d) Menyimak informatif
e) Menyimak literature
f) Menyimak kritis

2.2 Rangkuman

Menyimak adalah suatu kegiatan menerima pesan,informasi,gagasan,pikiran seorang dari


orang lain,dengan menggunakan bahasa lisan,dan maksud tersebut dapat dipahami dengan baik.

Kegiatan menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang aktif secara kejiwaan. Mental
penyimak harus aktif kreatif menyusun arus bunyi yang berpotensi fonologis,semantik,dan
sintaksis suatu bahasa. Pada dasarnya menyimak merupakan suatu proses psikologis mulai dari
proses pengenalan bunyi-bunyi yang didengarnya dengan penuh perhatian melalui alat dengar.

BAB 3
MENYIMAK EKSTENSIF

3.1 Uraian

3.1.1 Situasi Komunikasi dalam Menyimak

Seorang dikatakan menyimak dengan efektif apabila ia mampu memahami isi


pembicaran dengan baik. Penyimak akan berhasil memahami pembicaran orang lain apabila ia
berkemauan keras,dan mampu memotivasi dirinya,penuh perhatian,menyimak sebuah
pembicaran.

Situasi komunikasi dalam menyimak sama dengan situasi komunikasi dalam berbicara.
Keduanya ada hubungan timbal balik.

3.1.2 Unsur-unsur Dasar Menyimak

Unsur-unsur dasar dalam menyimak adalah :

1. Pembicara,sebagai sumber pesan


Pembicara sebagai sumber pesan harus memiliki sikap yang baik seperti
mental yang baik meliputi memliki rasa komunikasi yaitu rasa dekat,akrab,rasa
percaya diri.memiliki humor,pembicara yang baik juga harus menguasai bahan
yang ingin hendak disampaikan dam memiliki pengetahuan dan pengalaman
2. Penyimak,sebagai penerima pesan
Penyimak yang ideal yaitu penyimak yang memiliki kondisi fisik yang
prima dan sehat,kondisi mental yang baik seperti berfikir positif,yang
dapat menumbuhkan sikap objektif,kooperatif,tidak berpihak,dan interaksi
positif.
3. Bahan pembicaraan,sebagai unsur konsep

Bahan simakan yaitu konsep yang biasa berisi


informasi,gagasan,pesan.pesan itu harus dikaji dengan baik

4. Bahasa lisan,sebagai media


Alat komunikasi antara pembicara dan penyimak adalah bahasa lisan,yaitu
bahasa berupa lambang-lambang berupa lingual,yang dilengkapi dengan
gerak-gerik,mimic dan pandangan mata.

3.2 Rangkuman
Berbicara dan menyimak merupakan dua kegiatan berbahasa yang selalu bekerja sama.
Kedua kegiatan ini bersifat spontan,tidak memiliki kesempatan yang cukup untuk
berfikir,ingatan sangat berperan dalam kegiatan ini.

Seseorang dikatakan menyimak dengan efektif apabila ia memahami makna pesan


dengan baik,dengan sama cepat seperti yang diharapkan pembicara.

BAB 4

MENYIMAK KOMPREHENSIF

4.1 Uraian

Mendengar untuk tujuan memahami disebut menyimak komprehensif(comprehensive


listening). Seorang dapat dikatakan sebagai penyimak komprehensif yang baik apabila ia mampu
menerima,memperhatikan,dan memberikan makna dari pesan yang sedekat mungkin sama
dengan pesan yang disampaikan oleh pembicara.

4.1.0Proses Menyimak Komprehensif

Adapun komponen yang termasuk dalam proses menyimak adalah rangsangan


berupa bunyi,penerimaan pesan,perhatian,penyeleksian,dan pemberian makna dari
pesan yang disampaikan.

Proses menyimak berlangsung adalah ketika sesorang diberi rangsangan berupa


pesan,ia melakukan proses menyimak. Proses menyimak tersebut dimulai dari
penerimaan pesan oleh alat dengar,perhatian dan penyelaksian dan berlanjut pada
pamaknaan pesan. Pada tahap selanjutnya,penyimak dapat memberikan respon
berupa umpan balik.

4.1.1 Fungsi Comperehsive Listening

Untuk menjadi pendengar komprehensif yang baik,kita hanya perlu


berkonsentrasi pada pesan-pesan yang disampaikan,selanjutnya mencari kaitan antara
satu pesan dengan pesan yang lainnya untuk akhirnya sampai pada pemahaman yang
dikehendaki,tidak perlu membuat penafsiran terlalu kritis pada pesan yang
disampaikan oleh pembicara.

9
4.1.3 Faktor-faktor yang berkaitan dengan Menyimak Komprehensif
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menyimak komprehensif
yaitu :
a) Memori
b) Konsentrasi
c) Kosa kata,dan
d) Faktor-faktor tambahan lainnya
4.1.4 Teknik peningkatan Daya Simak
Beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya simak
adalah
a. Teknik loci(locy sytem)
b. Teknik penggabungan
c. Teknik fonetik
d. Akronim dan Akrostik
e. Teknik pengelompokan Kategorial
f. Teknik pemenggalan
4.1.5 Konsentrasi

Variabel signifikan lainnya yang berpengaruh pada comprehensive listening


adalah kemampuan pendengar untuk berkonsentrasi atau menaruh perhatian pada
item-item yang akan di ingat. Ada tiga alas an yang mendasari kurangnya
konsentrasi yaitu kurangnya kedisplinan diri,kurangnya motivasi diri,dan
kurangnya tanggung jawab.

4.1.6 Perbendaharaan Kata

Diasumsikan bahwa ukuran kosa kata merupakan variabek penting dalam


pemahaman pendengar. Karena penangkapan makna merupakan bagian integral dari
proses mendengar,maka kita perlu memiliki kosa kata yang cukup sehingga kita
dapat mengembangkan system kategori dan menekan sekecil mungkin kesalahan
kategoris yang kita kembangkan dalam proses mendengar.

4.1.7 Faktor-Faktor Tambahan


Faktor-faktor tambahan itu adalah :
1. Faktor kurang seringnya diadakan penelitian-penelitian terkontrol
secara ilmiah.
2. Tak banyak mengenal validitas dan realibitas tes mendengar yang
diterapkan dalam penelitian,,dan
3. Karena sebagian besar peneliti belum tekordinir dengan baik.
4.1.8 Kemampuan yang Terkait dalam Menyimak Pemahaman

10
Karena manusia memiliki kemampuan berfikir jauh lebih cepat dibanding
kemampuannya berbicara,maka manusia dapat menerima input suara(auditory) yang
cepat.

Para peneliti meneliti bahwa gejala pembicaraan yang dipadatkan,yakni


perkataan/pembicaraan yang mengandung tingkat rata-rata kata(word rate) yang
meningkat dibanding pesan yang dicatat/direkam sebelumnnya tanpa ada perubahan
yang berarti.

4.1.9 Menyimak gagasan-gagasan utama

Secara umum biasanya gagasan utama diletakkan setelah pendahuluan alinea,dan


dinyatakan secara singkat,selanjutnya diulas kembali disepanjang
pembicaraan,kemudian dinyatakan kembali dalam kesimpulan. Apabila gagasan
utama telah dinyatakan,kita harus dapat belajar mengidentifikasi transisi yang
dipakai pembicara ketika ia membicarakan pendahuluan atau gagasan utama.

Selanjutnya ketika kita mengidentifikasi gagasan utama,kita harus berlatih


membatasinya agar tidak terlalu meluas atau tidak sempit,tanpa menghilangkan
pesan maupun konsep yang terkandung dalam pembicaraan.

4.1.10 Menyimak untuk Mendapatkan Rincian Penting Pembicaraan

Rincian pembicaraan dapat berupa fakta,contoh-contoh sisipan


statistika,anekdot,pengalaman pribadi,analogi sumber-sumber yang dapat
dipercaya,deskripsi,defenisi,dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan rincian ini dari
pembicaraan yang dituturkan oleh pembicara kita harus cermat dalam menandai atau
memperhatikan transisi kapan pembicara menempatkan rincian tersebut.

4.1.11 Menarik Kesimpulan

Kesimpulan adalah dagta yang tak disampaikan dalam pembicaraan


melainkan hanya diimpilkasikan. Karena kesimpulan adalah hasil penafsiran murni
dari penyimak atas pembicaraan yang didengarnya,maka dikhawatirkan terdapat
kesalahan atau kekeliruan interpretasi antara pesan yang disampaikan dengan pesan
yang diterima penyimak

11
4.2 Rangkuman

Terdapat beberapa pajanan yang penting tentang bebrapa faktor yang dapat
mempengaruhi kemampuan menyimak komprehensif diantaranya memori,konsentrasi
dan kosakata.

Kemampuan yang sebaiknya dimiliki oleh penyimak komprehensif yaitu


mengingat beberapa hal secara berurutan,mengikuti arah pembicaraan,dan
memformulasikan pertanyaan.

BAB 5

PEMBELAJARAN MENYIMAK

5.1 Uraian Materi

Dalam komunikasi berbahasa ada empat aspek keterampilan,yaitu :

a) Keterampilan menyimak
b) Keterampilan berbicara
c) Keterampilan membaca,dan
d) Keterampilan menulis.

5.2 Keterampilan Menyimak

Menyimak memiliki makna mendengarkan atau memperhatikan baik-baik apa saja yang
dikatakan oleh orang lain. Didalam menyimak ada beberapa aspek-aspek nonkebahasaan yang
harus diperhatikan yaitu :

1. Tekanan(keras lembutnya suara)


2. Jangka(panjang pendeknya suara)
3. Nada(tinggi rendahnya suara)
4. Intonasi(naik-turunya suara)
5. Ritme(pemberian tekanan nada dalam kalimat).
Secara sederhana dapat diakatakan menyimak adalah suatu peristiwa penerimaan
pesan,gagasan,pikiran atau perasaan seseorang.

5.3.Menyimak sebagai Proses Kejiwaan

Pada dasarnya menyimak merupakan suatu proses kejiwaan mulai dari proses pengenalan
bunyi-bunyi yang didengarnya dengan penuh perhatian melalui alat dengar.

12
5.4 Tujuan Memyimak

Tujuan menyimak adalah :


1. Mendapatkan fakta
2. Manganalisis fakta
3. Mengevaluasi fakta
4. Mendapatkan inspirasi
5. Mendapatkan hiburan
6. Memperbaiki kemampuan berbicara.

5.5 Teknik peningkatan Daya Simak

Teknik peningkatan daya simak yaitu :

1. Teknik loci
2. Teknik pengagabungan
3. Teknik fonetik
4. Teknik akronim dan akrostik
5. Teknik Pengelompokan Kategorial
6. Teknik pemenggalan
7. Menyimak gagasan-gagasan utama
8. Menyimak untuk Mendapatkan Rincian Penting Pembicaraan
9. Menarik Kesimpulan
10. Metode pencatatan
11. Mengingat beberapa item secara berurutan
12. Mengingat Arahan Oral(Pembicaraan Lisan)
13. Memformulasikan Pertanyaan

5.6 Menyimak dalam Pembelajaran

Pembelajaran keterampilan menyimak telah dilasanakan dalam pembelajaran bahasa


Indonesia,namun setelah ditelusuri masih perlu dilakukan peningkatan. Untuk meningkatkan
pengakaran penulis mencoba mengumpulkan dan akan menyajikan beberapa teknik penyajian
dalam menyimak.

5.7 Aneka Teknik Penyajian Pembelajaran Menyimak

Beberapa teknik pembelajaran menyimak yaitu :

a. Dengar-Ucap
b. Dengar-Terka
c. Dengar-Jawab
d. Dengar-Tanya
13
e. Dengar-Sanggah
f. Dengar-Cerita
g. Dengar-Suruh
h. Dengar-Larang
i. Dengar-Teriak
j. Dengar-Setuju
k. Dengar-Bisik Berantai
l. Dengar-Baca
m. Dengar-Tulis(Dikte)
n. Dengar-Salin
o. Dengar-Rangkum
p. Dengar-Peringatan
q. Dengar-Ubah
r. Dengar-Lengkapi
s. Dengar-Kerjakan

5.8 Pembelajaran Menyimak Inovatif

Paradigma konstruktivistik tentang pembelajaran merupakan paradigma alternative yang


muncul sebagai akibat terjadinya revolusi ilmiah dalam mengatasi situasi kritis dalam sistem
pembelajaran.

Menurut paradigma konstruktivistik ,pebelajaran lebih mengutamakan penyelsaian


masalah,mengembangkan konsep,konstruksi solusi dan algoritma ketimbang menghafal prosedur
dan menggunakannya untuk memperoleh satu jawaban yang benar.

1. Tujuan dan Hasil Belajar


Tujuan pembelajaran pardigma konstruktivistik mendasarkan pada tiga fokus
belajar,yaitu (1)proses,(2)transfer belajar,dan (3) bagaimana belajar.
Paradigma tentang hasil belajar yang berasal dari tujuan belajar kekinian bergeser
dari no learning dan rote learning menuju construktivistic learning. Construktivistic
learning dapat menampilkan unjuk kerja retensi dan transfer.

14
2. Peranan Guru dalam pembelajaran

Para guru diharapkan bertindak atas dasar berpikir yang mendalam,bertindak


independen dan kolaboratif satu sama lain,dan siap menyumbangkan pertimbangan-
pertimbangan kritis.

Secara lebih spesifik peranan guru dalam pembelajaran adalah sebagai expert
learners,sebagai manager,dan sebagai mediator.

3. Penggubahan Lingkungan dan Sumber Belajar

Oleh karena pembelajaran merupakan kegiatan rekayasa supaya terjadi peristiwa


belajar,maka penggubahan lingkungan dan sumber belajar disini adalah terkait dengan upaya
guru memfasilitasi siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan dan sumber belajar tersebut.

4. Model Pembelajaran

Model pembelajaran sangat diperlukan untuk memandu proses belajar secara efektif.
Model pembelajaran efektif adalah model pembelajaran yang memiliki landasan teoritik yang
humanistic,lentur,adaptif,berorientasi kekinian,memiliki sintak(tataurut) pembelajaran yang
sederhana,mudah dilakukan,dapat mencapai tujuan dan hasil belajar yang disasar.contoh
model pembelajaran yaitu:

a. Model Reasoning(alasan) and Problem Solving(solusi)


b. Model inquiry Training
c. Model Problem-Based Instruction
d. Model Pembelajaran Perubahan Konseptual
e. Model Group Investigation
f. Model Pembelajaran Kontekstual
5.9 Strategi Pembelajaran Menyimak

Strategi pembelajaran yang baik adalah :

a. Relevan dengan tujuan pembelajaran


b. Menantang dan merangsang siswa untuk belajar
c. Mengembangkan kreativitas siswa secara individual ataupun kelompok.
d. Memudahkan siswa memahami materi pelajaran.
e. Mengarahkan aktivitas belajar siswa kepada tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan,
f. Mudah diterapkan dan tidak menuntut disediakannya peralatan yang rumit.
g. Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan.

15
5.10 Langkah-Langkah kegiatan Pembelajaran Menyimak
1.Strategi Menyimak dan Berpikir Langsung MBL/DLTA(Direct Listening Thinking
Activities).
• Pra-Simak
Persiapan Menyimak
• Saat Simak
Guru bercerita atau memperdengarkan cerita melalui rekaman
• Pasca Simak
Refleksi
2. Strategi Pertanyaan Jawaban(PJ)
Dalam strategi ini guru memberikan materi simakan kepada siswa,setelah selesai
dipresentasikan guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
belum dipahami.
3.Strategi Kegiatan Menyimak secara Langsung/KML atau DLA (Direct Listening
Activities)

5.11 Peningkatan Keterampilan Menyimak


Sebuah keterampilan akan dikuasai dengan baik jika diajarkan dan dilatihkan secara
terus-menerus. Demikian pula halnya dengan keterampilan menyimak. Peran strategis
dan sistemik bagi kegiatan-kegiatan lain dalam proses belajar mengajar menyebabkan
keterampilan menyimak perlu diajarkan dan dilatihkan secara kontinu.

16
B.RINGKASAN BUKU KEDUA “LISTENING”
Oleh :Michael Rost

Neurogial Processes
Listening is a process involving a continuum of active processes, which are under the
control of the listener, and passive processes, which are not.
1.1 Hearing
A suitable starting point for an exploration of listening in language teaching and research
is to consider the physical and cognitive systems and processes that are involved.
Hearing is the primary physiological system that allows for reception and conversion of
sound waves that surround the listener. These converted electrical pulses are transmitted through
the inner ear to the auditory cortex of the brain.
But beyond thus passive conversion process, hearing is the sense that is often identified
with our experience of participating in events. Haering unlike our other sense, has unique
observational and monitoring characterisristics that can be equated with perception of life’s
rhytms, with the real time tempo of human interaction, and with the feel of human contact and
communication.
How then is hearing different from listening? The terms hearing and listening are often
used interchangeably, but there are important differences between them, although both hearing and
listening involve sound perception, the difference in terms reflects a degree of intention.
1.2 Consciousness
Consciousness is the most fundamental concept when we consider listening to be
an active process. We may think of ordinary consciousness as unfolding when two
cognitive procedures intersect : (1) The brain encodes an outside object or event as consisting of
independent properties and (2) the brain sets up the listener as the central agent who experiences
this object or event. Consciousness is the phenomenon of experiencing this integration.
Consciousness involves the activation of portions of the listener’s model of the surrounding
world: a model which is necessarily self-centred. The portions of this model that are

17
activated which are involved in understanding the current encounter. Viewed technically, this
active portion of the model is constructed from perceptual contact with and subjective reactions to
the external event.
1.3 Attention
Attention is the focussing of consciousness on an object or train of thought. Attention can
be directed either externally or internally. Attention is the beginning of involvement, which is the
essential differentiation between simply hearing and listening. https://education.lintas8.com/
Attention is seen as a timed process requiring three neurological elements: arousal,
orientation and focus.
Linguistic Processing
1. Perceiving speech
2. Recognising words
3. Employing phonotactic rules
4. Applying grammatical rules
5. Managing spoken language
6. Utilising prosodic features
7. Integrating non-verbal cues
Listening development and language acquisition
1. First language (L1) development of perception
2. L1 contextualised input
3. L1 cognitive restructuring
4. L2 acquistin: the role of listening
5. L2 listening acquisting: comprehensible input
6. L2 listening development: phonological and lexical processing
7. L2 listening development: syntactic processing
8. L2 listening success or failure: context for learning

18
Approaches to teaching listening
1.1 Principles of instructional design
Some methodologist will challenge this view, calming that language leraning is unique
and requires unique teaching methodologies. Indeed, over the past century, a number of very
specific language-teaching methodologies have emerged, including Total Physical Response,
Suggestopedia. The principles that can be derived from these theories provide ways to achieve
greater balance of the four approaches to teaching listening we outlined: receptive, constructive,
responsive and transformative.
These theories are concerned with intentions o instruction:
1. Apitude specific instruction:
2. Cognitive flexibility
3. Coordination of teaching and learning
4. Modes of learning
5. Positive climate for learning
6. Anchored instruction
7. Course structures
8. Spiral learning
9. Elaborative sequencing
10. Criterion referencing
Influences from second language learning research
This section outlines some key influences on the teaching of listening that are
derived directly from language acquisting research.
1. Affective filter hypothesis
2. Input hypothesis
3. Interaction hypothesis
4. Procedural hypothesis
5. Learning strategies and communication strategies
6. Processability hypothesis
7. Social distance hypothesis

19
Instructional design
1.Intensive listening
Intensive listening refers to listening for precise sounds, words, phrases, grammatical units and
pragmatic units. Although listening intensively is no ogten called for in everyday situations, the
ability to listen intensively whenever required is an essential component of listening proficiency.
2.Selective listening
Selective listening tasks encourage learners to approach genuine spoken texts by adopting a
strategy of focusing of specific information rather than trying to understand and recall everything.
Reconstruction of the spoken material based on selective listening tasks can help students link
selective listening to global listening.
3.Interactive listening
Interactive listening refers to listening in collaborative conversation. Collaborative
conversation, in which learners interact with each other or with native speakers, is
established as a vital means of language development.
➢ RINGKASAN BUKU LISTENING DALAM BAHASA INDONESIA

PENDAHULUAN:
KEYAKINAN DAN KEPENTINGAN METHAPORS

Dalam penelitian saya mendengarkan selama beberapa tahun terakhir, saya telah mencari
definisi mendengarkan di berbagai bidang, dan telah mencoba untuk melihat bagaimana definisi
ini telah berubah dari waktu ke waktu.
Tidak mengherankan, akademisi dalam ilmu-ilmu sosial telah didefinisikan
mendengarkan dalam hal kepentingan theorethical mereka dalam topik. Pada awal 1900-an,
ketika fonetik akustik terlihat sebuah terobosan besar dalam penelitian komunikasi, karena
perkembangan dalam rekaman Teknologi, mendengarkan didefinisikan dalam hal andal
merekam sinyal akustik dalam otak. Dengan minat baru dalam anthrophology. Selama beberapa
tahun terakhir, Saya juga telah meminta banyak indibiduals-apllied linguistik, psikolog, guru
bahasa, sisw.a bahasa - pertanyaan yang sama: "apa itu mendengarkan?". Karena mendengarkan
merupakan proses mental yang tak terlihat, kita cenderung menggunakan analogis tidak langsung
dan methapors untuk menggambarkannya. Sebuah methapor umum dari siswa bahasa adalah
20
dalam hal mendapatkan sesuatu yang berarti mendengarkan
Reseptif
• Mendengarkan berarti menyimak apa yang pembicara telah katakan
• Mendengarkan berarti mendapatkan ide pembicara
• Pesan pembicara
• Membuka Kode konten pembicara
• Menerima transfer , kesan, pikiran, keyakinan, sikap dari
pembicara
• Konstruktif
• Kolaboratif
• transformatif

Perkenalan : kepentingan, keyakinan dan metafora

Sistem pendengaran manusia adalah serangkaian tahapan untuk mengkonversi suara ke


stimuli.Pendengaran saraf terjadi ketika:
1. getaran suara mencapai eadrum
2. Menyebabkan ossicles bergetar dan stapes untuk bergerak
3. Para vibratioons lulus meskipun jendela oval untuk berisi cairan kanal-kanal untuk koklea d
4. Ditransmisikan ke saluran koklea di mana mereka mengatur impuls saraf yang dikirim
sepanjang saraf koklea ke otak.

Pengolahan Linguistik
Bagian 1
a) Menguraikan prosedur menyimak bagaimana kita memandang pidato
b) Menjelaskan mengapa pengenalan kata adalah proses sentral pengolahan linguistik
c) Menguraikan beberapa teknik penelitian umum dan model penyimak
d) Garis-garis atau aturan menyimak saat mendengarkan
e) Garis-garis non-verbal isyarat tersedia untuk pendengar

21
1.Pengolahan pragmatis
Niat pembicara melalui penggunaan konvensi percakapan
Mendefinisikan pengertian frame sosial dan menunjukkan bagaimana pendengar menggunakan
bingkai sosial dan peran sosial yang dirasakan untuk membangun
Mendefinisikan konsep penting dari pendengar
menggunakan peran sosial untuk membangun makna
Rincian konsep kolaborasi pendengar dan pengertian komunikasi berorientasi tujuan dan tolok
ukur
2.Pengolahan Linguistik
Pemahaman ini sering dianggap sebagai tujuan pertama-urutan mendengarkan, prioritas
tertinggi dari pendengar, dan kadang-kadang tujuan tunggal mendengarkan

BAGIAN I
MENDEFINISIKAN MENDENGARKAN
BAHASA PENGOLAHAN
Merancang sebuah prosedurr dibatasi bahasa alami membutuhkan banyak penelitian dan
pemeriksaan kinerja. Para programer komputer menghadapi tiga tantangan utama dalam
pengolahan pidato: pidato pengakuan, analisis semantik dan respon yang tepat

MENDENGARKAN DAN PENGEMBANGAN


Bahasa pertama pengembangan presepsi
Dalam keadaan normal,, kita semua berhasil menguasai bahasa pertama, dan kami
melakukannya terutama melalui mendengarkan. Ada hubungan mulus antara pendengar untuk
mendengar dan memperoleh bahasa pertama kami.

22
BAGIAN II
MENGAJAR MENDENGARKAN
PENDEKATAN PENGAJARAN MENDENGARKAN
Teori ini berkaitan dengan instruksi intensions
1. bakat spesifik instruksi:
2. kognitif flexibirity
3. koordinasi mengajar dan belajar
4. mode belajar
5. Iklim yang positif untuk belajar

Para theoris berikut ini berkaitan dengan desain tentu saja


1. berlabuh instruksi
2. Stuktur tentu
3. spiral belajar
4. elaborasi pendengar
5. kriteria referensi

Pendekatan untuk mendengarkan


Tujuan untuk penelitian
Bagian pertama buku dua tis telah meneliti gagasan mendengarkan, menggoda adalah istilah
yang mendefinisikan apa itu mendengarkan, maka dalam thema yang terbaik dipraktekkan untuk
mengajar mendengarkan.
Pengaruh dari penelitian belajar kedua
Bagian ini menguraikan beberapa pada pengajaran mendengarkan yang berasal langsung dari
penelitian acquistion bahasa kedua.

Prinsip Filter Afektif hipotesis


1. Mendengarkan pengalaman yang membantu siswa mengurangi kecemasan mereka
tentang mendengarkan umumnya akan menguntungkan

23
2. Dengan memperhatikan motif rekening peserta didik 'dan sikap tentang mendengarkan,
instruktur dapat memilih peserta didik yang lebih baik masukan atau titik ke sumber daya terbaik
dan peluang untuk input yang sesuai.
Masukan hipotesis
Hipotesis ini memiliki dua kololari utama:
1. Berbicara adalah hasil dari akuisisi dan bukan penyebabnya.
2. Jika input dipahami, dan ada cukup dari itu, tata bahasa yang diperlukan pelajar perlu belajar
secara otomatis disediakan.
Prinsip
1. Intruction harus bertujuan hanya untuk memberikan masukan dipahami saat

2.Masukan dapat dipahami aural atau tertulis, atau keduanya.


3. Mengajar tidak perlu memaksa siswa untuk berbicara, karena berbicara akan muncul

4.secara alami sebagai hasil dari bekerja dengan mendengarkan.


Interaksi hipotesis
Prinsip
a) Mendengarkan instruksi harus memungkinkan learnes untuk mencari tahu makna bagi diri
sendiri tidak bergantung pada presentasi oleh instruktur.

b) Mendengarkan instruksi harus membangun dalam kebutuhan dan kesempatan untuk negosiasi
makna pengetahuan procedural Prinsip
a) Mendengarkan tugas dan instruksi harus bertujuan untuk membantu learnes automise tingkat
rendah proses bahasa sehingga dapat lebih memperhatikan tingkat yang lebih tinggi tujuannya.
b) practive Reguler ditargetkan dengan fine-tuning tingkat rendah skils pengolahan, akan
membantu peserta didik automise keterampilan ini untuk digunakan dalam pengaturan wacana
diperpanjang.
Belajar Strategis processability hipotesis
hyphothesis jarak Sosial

24
A. METODE
Pencarian sejarah bagi metode terbaik
Anti-metode dan pasca-metode
Keterampilan taksonomi

B. INPUT
Yaitu :
a) Narasi

b) Deskriptif
Kesulitan
Penyederhanaan
1. Membatasi penyederhanaan: operatos pada prinsip menggunakan dan highliting item
linguistik akrab dan frame:
Leksikal: menggunakan istilah sederhana
Sintaksis
Fonologi
Discoursal
2. Simplication elaborasi: beroperasi pada prinsip memperkaya input
Fonologi
Leksikal
Sintaksis
Discoursal

Mengajarkan prinsip-prinsip: simplificaton


Penyederhanaan masukan efektif untuk belajar bahasa hanya jika membantu pendengar menjadi
lebih aktif, yaitu, lebih mampu untuk mengaktifkan pengetahuan backround, membuat
kesimpulan, dan lebih bersedia untuk menanggapi apa yang dia dengar.
Cara lain yang lebih besar pemahaman acheieving tanpa mengubah teks sering lebih baik dan
biasanya lebih mudah untuk mengelola.

C. RINGKASAN PADA BUKU YANG KETIGA

CHAPTER 1 Premiers contacts


1. Prende contact avec qoelquun
Saluer aboerder queelquun,nommer de loin demander a quelqu un de se presenter. Se
presenter quelquun repondre a une presentasion demander des nouvelles repondre a une
demande de nouvelles faiere un compliment.
2. Souther
Quand on quitte quelquun A quelquu qui se marie southaiter bonne chance lords d un
evenement special.

25
CHAPTER 2 Dicrire
1. Informations generals sur une personne
Situation familliale,profesion,lieu d habitation
2. Parler de lieux
Localizer quelque chose,parler de son pays,parler du pays d accueil
3. Decrire la personalitte de qoelquun
Caractere,idees politiques,loisirs ,gouts et habitudes,capacite et incapacite
4. Parler de lieux
Heures / jours / date
CHAPTER 3 Discuter
1. Prendre la parole
Engager la conversation,Amorcer une histoire,Announcer une nouvelle,Garder la parole.
2. Demander de parler moins fort
Demander de se taire
3. Ajouter Une Idee
Faire reference a un theme,Attirer I attention sur on point,Faire une digression
4. Articuler Son Discours
Exprimer une alternative,Marque rune opposition,Faire une
concession,Generaliser,Justifier son point de vue.
CHAPTER 4 Experimer des sentimes
1. Peur Plaindre une personne
Condoleances
2. Se Plaindre Regret
Se rephocher quelque choses
3. Peine / Tristesse
Etre deprime,consoler,se consoler
CHAPTER 5 Communiquer
1. Lettre Amicale
Pour debuter le lettre
Pour finir la letter
2. Utiliser Un Ordinateur
Allumer / etenindre
Un ordinateur
Selectionner des informations
Effacer un doceument
Enregister des informations
Utiliser des fonctions
CHAPTER 6 Autres situations
1. Le logement
Chercer un appartement / une maison
Problems divers
Avec la Gardienne / la gardien
2. En Voyage
Acheter un billet

26
Avant de prendre lavion
Dans lavions
A la douane
3. A le cole
Un cours de langue
Les etudes
Le sytem scolaire farncais
4. Lemploi
Entretein d embauche
A I ANPE

27
2.3 Penilaian Terhadap Buku
Perbandingan antara Ketiga Buku
Kedua buku ini membahas tentang menyimak dan listening.dari segi bahasa Indonesia
buku ini membahas tentang menyimak Sedangkan dari segi bahasa inggris membahas tentang
listening dan buku yang ketiga membahas tentang “conversations. Menyimak itu sama halnya
dengan mendengarkan, begitu juga dengan listening sama dengan mendengarkan. Namun dalam
buku DRS.H.M.JOHARIS LUBIS,M.M.M.P.d menggunakan bahasa indonesia sedangkan buku
Michael Rost menggunakan bahasa inggris dan pada buku yang ketiga menggunakan bahasa
perancis.
Dalam buku Michael Rost yang berjudul Teaching and Researching Listening ini cakupan
materi yang dibahasnya sangat luas dan mendalam. Isi dari buku ini tidak sama pembahasannya.
Dalam buku DRS.H.M.JOHARIS LUBIS,M.M.M.P.d ada beberapa pengertian menyimak, tahap
menyimak, ragam jenis dalam menyimak, suasana menyimak, faktor pemengaruh menyimak, dan
bagainana cara meningkatkan daya simak. Sedangkan yang dibahas dalam buku Michael Rost
pembahasannya jauh lebih luas dibandingkan buku DRS.H.M.JOHARIS LUBIS,M.M.M.P.d.Pada
buku yang ketiga yang berjudul”conversations” topik pembahasan yang diulas didalam buku ini
cukup luas dan memberikan pengertian yang baik karena setiap awal bab diberi penulis uraian
tentang apa yang akan dibahas dalam bab tersebut.

28

1.Buku diktat Terampil Menyimak oleh M Joharis Lubis


a).Kelebihan/Kunggulan Isi Buku
Buku yang berjudul “Keterampilan Menyimak ” karangan DRS.H.M.JOHARIS
LUBIS,M.M.M.P.d, memiliki bentuk yang simple dan warna cover yang polos. Pilihan kata atau
kaliamat-kalimat yang digunakan dalam buku sangat sederhana dan sering kita temui dalam bahasa
sehari-hari. Sehingga,setiap orang yang membaca nya dapat memahami apa maksud, pengertian
dan tujuan pengarang menulis buku ini. Apalagi bagi mahasiswa seperti kita calon pendidik
bangsa.
Buku ini juga membahas dengan detail bagaimana bahasa-bahasa yang harus digunakan
dalam bahasa Indonesia juga menampilkan contoh-contohnya. Bagaimana penertiannya,
contohnya semuanya dipaparkan dalam buku ini.,. Tampaklah jelas bahwa penulis berasal dari
kalangan jurnalistik sehingga memahami betul bagaiman bahasa-bahasa jurnalistik, penulisan isi
dan materi yang di sampaikan. https://www.lintas8.com/
Selain itu penggunaan contoh-contoh yang diberikan oleh penulis merupakan contoh yang
sederhana dan sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari Dan juga memaparkan solusi
permasalahan dalam menyimak. Yang acap kali kita temui dalam kehidupan kita sehari-hari.

b) Kelemahan /kekurangan Buku


Selain memiliki banyak kelebihan buku Menyimak ini juga memiliki
banyak kekurangan . Mulai dari kualitas kertas yang digunakan penerbit. Kualitas yang
digunakan cukup buruk. Buku ini gampang sobek dan gampang juga terlepas dari sampul buku.
Ini sangat mengganggu bagi penggunanya. Akibatnya kertas-kertas dalam buku ini gampang
tercecer kemana –mana.
Kata-kata yang digunakan alam buku Menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa
ini memang jelas. Namun dalam beberapa halaman dan penjelasan buku ini menggunakan
pembahasan yang berulang-ulang. Sehingga menurut saya ini akan menimbulkan makna yang
ambigu di kalangan pembaca..Dengan kata lain kita harus paham betul dari awal dan penuh
konsentrasi dalam membaca buku ini.

29
2. Buku Teaching and Researching Listening oleh Michael Rost
a. Kelebihan /Keunggulan Isi Buku
Buku menyimak versi bahasa Inggris yang berjudul ‘ Teaching and Researching
Listening oleh Michael Rost ini meiliki pembahasan yang lebih mendetail mengenai
pembahasan menyimak. Semua dipaparkan secara jelas. Mulai dari defenisi menyimak,
pengajaran menyimak, penelitian menyimak dan penerapan menyimak dalam kehidupan sehari-
hari. Buku ini juga memaparkan metode yang baik dalam proses menyimak.
Pemilihan kata yang digunakan penulis dalam buku ini sudah baik. Sama seperti buku
menyimak, buku ini juga memaparkan contoh-contoh yang sering kita temui dalam kehidupan
sehari-harinya. Dari segi kualitas kertas yang digunakan cukup baik. Kertas yang digunakan
cukup tebal dan tudak mudah sobek. Sehingga , isinya tidak gampang tercecer kemana-mana.

b) Kelemahan /kekurangan Buku


Walaupun buku ini memiliki kualitasbaik dari segi pemilihan kertas , namun perlu
kita ketahui bahwa sampul yang digunakan tidaklah sebagus kualitas kertas isi. Sampul yang
terdapat pada buku ini gampang sobek. Dari segi penjelasan buku ini memang menjelaskan secara
terperinci ,tetapi dengan penjelasan yang begitu banyak akan membuat pembaca ganpang bosan
dalam membacanya
Buku ini lebih memperkuat pada pembahasan tentang ilmu Linguistik . Sehingga ketika
kita membaca buku ini di anjurkan terlebih dahulu kita harus menguasai ilmu Linguistik sedikit
banyaknya . Ini justru bisa menghambat pembaca yang ingin mempelajari buku ini yang tidak
memiliki pengetahuan tentang Linguistik.

30
3. Buku conversations Pratique de l ̕ oral
a) Kelebihan / keunggulan Buku
Topik pembahasan dalam buku ini diuraikan secara teratur,dibuktikan di dalam setiap
depan bab dipaparkan apa-apa saja yang akan dijelakan di dalam bab tersebut sehingga pembaca
dapat mengetahui lebih mudah tentang pembahasan pada buku tersebut dan pembaca juga lebih
mudah mencari apa yang dibutuhkan selain dari daftar isi,kemudian dari depan setiap bab yang
telah dilengkapi dengan uraian tetapi tidak sperti bagan. Dan didalam isi setiap bab tersebut
dilengkapi dengan contoh yang membuat pembaca buku ini lebih mudah mengerti apa yang
diuraikan oleh penulis.

b) Kelemahan/Kekurangan Buku
Selain memiliki banyak kelebihan buku “conversations” ini juga memiliki
banyak kekurangan . Mulai dari kualitas kertas yang digunakan penerbit. Kualitas yang
digunakan cukup buruk. Buku ini gampang sobek dan gampang juga terlepas dari sampul buku.
Ini sangat mengganggu bagi penggunanya. Akibatnya kertas-kertas dalam buku ini gampang
tercecer kemana –mana.
Kata-kata yang digunakan alam buku “conversations” ini memang jelas. Namun dalam
beberapa halaman dan penjelasan buku ini menggunakan pembahasan yang berulang-ulang.
Sehingga menurut saya ini akan menimbulkan makna yang ambigu di kalangan pembaca..Dengan
kata lain kita harus paham betul dari awal dan penuh konsentrasi dalam membaca buku ini.
Kekurangan di dalam buku ini adalah masih banyaknya kata-kata sulit yang ditemukan
oleh pembaca,ketika membaca buku ini.
Perbedaan KeTiga Buku
Beda ketiga buku ini adalah tampak dari segi bahasa yang digunakan dalam membahas dan
menyajikan materi dan cakupan materi yang dibahas. Karena dalam buku Terampil Menyimak
materi yang dibahas berbeda cakupannya dengan apa yang dibahas dalam buku Teaching and
Researchig Listening yang lebih banyak membahas semua secara mendalam.begitu juga dengan
buku conversations yang membahasa detail bagaimana percakapan dalam bahasa prancis .

31

BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi, kesimpulan yang saya dapat dari perbandingan ketiga buku ini,antara buku
Menyimak,buku Listening dan buku conversations ialah menurut saya buku yang paling baik ialah
buku yang berjudul Terampil Menyimak karangan DRS.H.M.JOHARIS
LUBIS,M.M.M.P.D Alasannya karena buku itu mudah dipahami dan juga dilengkapi oleh
uraian-uraian dan contoh-contoh yang bias dimengerti pembaca sekalian . Dan cocok untuk
mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia.
Pada kesempatan ini dapat saya simpulkan bahwa ketiga buku ini juga memiliki kelemahan
dan kelebihan masing-masing seperti kita lihat dari penyajian praktik dan penjelasan yang
diberikan. Dengan adanya tugas membuat kritikal buku ini maka,tertanamikan dalam diri kita rasa
ingin tahu akan ilmu pengetahuan yang baru untuk mengetahui isi dari buku tersebut, cara –
cara bagaimana kita menemukan kelemahan dan kelebihan masing-masing buku. Dan secara tidak
langsung kita menanamkan rasa ingin tahu dalam diri kita masing-masing.

3.2 SARAN
Didalam buku Terampil Menyimak terdapat empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak,
membaca, berbicara dan menulis yang paling sering ataupun banyak dilakukan seseorang
persenannya yang paling tinggi dan paling banyak adalah menyimak. Hendaklah menyimak
dijadikan sebagai keterampilan yang bagus dan diadakan pelatihan juga. Agar setap orang bisa
menyimak segala sesuatunya dengan bagus sehingga tidak salah paham dan mengandung
pengertian yang salah.
Demikianlah tugas makalah akhir ini saya perbuat dan Semoga apa yang saya sampaikan
dalam makalah ini bisa jadi bermanfaat buat kita semua. Amin.

32

DAFTAR PUSTAKA
M.Joharis Lubis .2015.Terampil Menyimak .Medan.Fakultas Bahasa Dan Seni
Universitas Negeri Medan
Rost,michael..2002.Teaching and Researching Listening,Hongkong:A Person
Education Book.
Martins,cidalia.2003.Conversations pratique de l ̕ oral.Huertas.Allians
Francaise
https://education.lintas8.com/critical-book-report-menyimak-sebagai-suatu-
keterampilan-berbahasa

33

Anda mungkin juga menyukai