Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mario Arnesto Onggang Kelas : 2017330049

Seni Berperang Menurut Sun Tzu dan Machiavelli


Pandangan Sun Tzu mengenai peperangan melihat manuver strategis pada elemen kunci dalam
mencapai suatu hasil organisasi. Manuver strategis tersebut dilakukan dengan menggunakan pendekatan
strategis dan melihat kepemimpinan strategis sebagai kunci utama dalam elemen manuver strategis.
Konteks strategis kepemimpinan dapat melihat prespektif institusional yang bertentangan dengan
prespektif hirarki yang digunakan dalam teori-teori kepemimpinan seperti teori situasi, jalan-tujuan, dan
LMX. Pendekatan Sun Tzu terhadap pendekatan holistik yang mempunyai keterkaitan dalam peperangan
membuat teorinya secara fundamental sangat memahami situasi. Terdapat lima penentu kemenangan
dalam perang, dari lima penentu tersebut terdapat tiga penentu yang mempunyai sifat yang tidak tetap
karena membahas mengenai kondisi politik-sosial, cuaca, dan medan. Dalam bukunya, Sun Tzu lebih
melihat factor eksternal tersebut sebagai penentuan kemenangan yang perlu dipahami lebih dalam
dengan memberikan berbagai skenario taktik menurut keadaan dan situasi yang terus berubah. Dalam
pendekatanya mengenai situasi kepemimpinan, Sun Tzu merefleksi pentingnya menaruh faktor psikologi
sebagai ruang yang mempunyai factor relative terhadap individu seseorang. Menurutnya, individu yang
mempunyai keahlian dalam mengarahkan perang selalu mencoba mengubah situasi menjadi
keuntungannya dari pada melakukan menekan bawahannya. melihat kesuksesan suatu peperangan dapat
terjadi melalui arahan pemimpin terhadap pasukannya dari pada kualitas dan psikologi pasukan setiap
individu dalam negara. Hal tersebut secara tidak langsung menekan kohesi dan moral sebagai fungsi yang
besar dari pada kondisi yang dinilai murni sebagai kondisi pasukan sebagai pengikut.

Terdapat berbagai deskripsi mengenai atribut yang digunakan sebagai pemimpin yang ideal.
Negara juga dalam pandangan idealnya cenderung menggunakan kesan kemanusiaan. Terdapat lima
atribut dalam mengambar pandangan idealnya seperti kebijaksanaan, kepercayaan, kebaikan hati,
keberanian, dan keteguhan hati. Dalam kelima atribut tersebut kebijaksanaan dinilai sebagai factor yang
sangat penting dalam kepemimpinan strategis. Pentinganya factor tersebut karena dinilai dapat
menggabungkan factor lainnya dalam atribut ideal yang secara umum Sun Tzu gambarkan. Kebijaksanaan
tersebut mengacu pada misis perang yang mempunyai nilai politik lebih luas yang membuat perlunya
kepatuhan melalui cara lunak dan keras dalam hubungan superior yang merujuk kebijaksanaan sebagai
instrumen yang dapat mengarahkan pasukan yang berujung pada kesetiaan. Terdapat juga aturan fatal
dalam kepemimpinan strategis yang membawa malapetaka bagi pemimpin dan pasukannya. Dalam
bukunya Sun Tzu menulis aturan nilai moral yang sangat ditekankan dalam menjaga kesuksesan
peperangan seperti individu yang secara individu siap mati dapat dibunuh, yang berniat hidup dapat
ditangkap, perasaan kemarahan dapat mengakibatkan malu, yang menyucikan diri dapat juga ternodai
dan mencintai orang lain dapat mengakibatkan masalah. Kerapuhan pemimpin tersebut dapat diekploitasi
oleh musuh dalam situasi pertempuran. Sun Tzu melihat pentingnya keseimbangan emosional, pemikiran
strategis dan operasi strategis (Dimovski, Maric, Uhan, Durica, & Ferjan, 2012).

Tujuan strategis dan taktik membawa Situasi dalam menghasilkan posisi yang positif yang
dipandang secara relative oleh musuh dan relatif secara keuntungan. Keuntungan posisi dalam operasi di
medan melibatkan pembuatan iklim yang menguntungkan secara strategis untuk organisasi. Sun Tzu
melihat situasi yang efektif oleh komandan adalah kondisi pasukan berada dalam posisi menguntungkan
dan siap daripada menekan nilai keberanian dan kepahlawanan saat dihadapkan dalam kesuliatan. Posisi
menguntungkan dapat didapatkan dengan melakukan pemahaman lebih dalam terhadap diri sendiri dan
musuh yang membuat dibutuhkannya agen rahasia dalam mendapatkan posisi menguntungkan. Terdapat
juga keuntungan organisasi yang melihat persatuan dalam komando, penegakan aturan dan peraturan
yang konsisten, penghargaan dan hukuman yang jelas dan koordinasi yang berbeda bagian dari pasukan.
Pemahaman SunTzu mengandung berbagai variasi formasi yang asli dan tidak asli dalam mengerahkan
pasukan. Dalam pandanganya melihat mandat sebagai aturan dari hirarki harus sepenuhnya diberdayakan
untuk melaksanakan mandat tanpa gangguan dari atas terutama ketika otoritas yang lebih tinggi tidak
memiliki pengetahuan penuh mengenai situasi di lapangan. Keuntungan moral juga sangat berpengaruh
dalam tekat dan nilai lebih yang diperlukan dalam mencapai kemenangan. Perubahan situasi dalam
operasi dan taktik akan menghasilkan kondisi untuk mengikuti situasi sebagai respon yang dinilai sebagai
komponen utama dalam kepemimpinan strategis yang dapat digunakan sebagai peluang.

Dalam justifikasinya Machiavelli sering memandang posisinya sebagai yang ditakutkan dari pada
disayang. Menurut pandanganya, kekerasan dianggap sebagai politik yang seharusnya ada tujuan dalam
menyeimbangan stabilitas aturan dan secara keseluruhan menguntungkan untuk komunitas.
Observasinya mengenai sifat manusia telah menghasilkan pernyataan yang berpandangan jika semua
manusia itu baik maka pengajaran ini akan menjadi tidak baik, tetapi jika mereka tidak baik dan tidak
mendalami iman, individu tersebut juga tidak harus mendalami dengan mereka. Hal tersebut merupakan
aspek perilaku Machiavelli dalam memandang kekerasan. Pertempuran dianggap sebagai puncak mutlak
dalam kekerasn politik yang dinilai tidak baik. Pandanganya tidak mengabaikan adanya kemungkinan
kekerasan yang melampaui sumber daya pertahanan yang membuat kekerasan untuk ambisi dan tujuan
tidak sepenuhnya merupakan kebebasan. Menurutnya dalam setiap penguasa terhadap hasrat alami
untuk mengakusisi, tetapi hal tersebut bergantung atribut peran apa yang digunakan dalam mendapatkan
tujuannya. Menurutnya tujuan moral dapat membawa ambisi alami tersebut pada hal yang baik. Dalam
pandanganya Machiavelli menyatakan bahwa kebaikan sebuah negara dapat diperluas untuk keuntungan
yang lain. Kekerasan sendiri tidak akan pernah membawa sesuatu menjadi baik.

Machiavelli mengutuk ambisi yang secara penuh mengabaikan keterlibatan masyarakat. Dia
menegaskan perlu adanya evaluasi mengenai tindakan politik kekerasan penguasa, menurutnya satu
penghakim kurang lebih tidak ada bedanya dengan kriminal. Dengan memandang kekerasan sebagai
suatu tindakan yang tidak akan pernah menjadi moral. Oleh karena itu cara untuk mengurangi kekerasan
dengan menggabungkannya dengan peraturan hukum yang dibuat yang dapat memperlemah keinginan
alami manusia. Hal tersebut dilakukan karena kekerasan sering digunakan saat untuk mempertahnkan
posisi dan mengkonsolidasi sumber daya. Dengan adanya pernyataan tersebut Machiavelli mempunyai
maksud untuk tidak mengabaikan kekerasan melainkan menjadikannya sebagai elemen yang menjadi
kekuatan penguasa yang mengesankan masyarakat. Dalam pandanganya Machiavelli percaya bahwa
kekerasan harus dilakukan dengan cepat, terkalkulasi dan diakhiri dengan kejelasan. Pemikiran
Machiavelli mengenai kekerasan mempunyai makna yang kaya dan pengakuan. Rekonsiliasi dianggap
tidak mudah, dalam pandanganya dia menghapuskannya karena dianggap perlu untuk kepentingan
komunitas. Tindakan yang perlu akan dihapuskan dari mereka yang melakukannya tanpa mementingkan
kepentingan komunitas, tetapi secara murni merupakan keinginan penguasa. Terdapat alasan moral
untuk menggunakan kekerasan atau tidak, harus dipertimbangkan bersama dalam menilai suatu tindakan.
Hal tersebut berpengaruh pada penguasa yang akan mempertahankan dan memperoleh akhir yang tepat
akan di maafkan oleh karena tindakan untuk mempertahankan negara yang menekankan tujuan negara
dari pada tujuan individual (Minter, 1992).
Daftar Pustaka
Dimovski, V., Maric, M., Uhan, M., Durica, N., & Ferjan, M. (2012). Sun Tzu's "The Art of War" and
Implications for Leadership: Theoretical Discussion. Organizational, 1-9.

Minter, A. (1992). Machiavelli, Violence, and History . Early Modern Philosophy, 1-8.

Anda mungkin juga menyukai