Anc Resti
Anc Resti
Disusun Oleh :
IKA APRIANIS SHOLIHAH
0402100023
A. Latar Belakang
Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa
mengancam jiwa dan janinnya. Oleh karena itu, setiap wanita hamil
memerlukan sedikitnya 4 kali kunjungan selama periode antenatal. (Abdul Bari
Syaifudin 2002 : N-2). Frekuensi kunjungan antenatal tersebut akan lebih
banyak/meningkat apabila seorang wanita yang sedang hamil masuk dalam
kategori resiko tinggi. Di Indonesia, penggolongan seorang wanita yang hamil
dengan resiko tinggi/tidak ditentukan dengan mengugnakan skor Poedji
Rochjati.
Berdasarkan teori, kehamilan resiko sangat tinggi merupakan
kehamilan dengan adanya lebih dari satu faktor resiko, baik dari pihak ibu
maupun janinnya yang dapat memberikan dampak yang kuranng
menguntungkan bagi ibu maupun bayi. Sehingga kasus kehamilan resiko
sangat tinggi memerlukan pembinaan dari seorang ahli kebidanana (dr SPOG)
karena memerlukan pengawasan ketat dan intensif.
Kasus kehamilan resiko sangat tinggi/resiko tinggi masih banyak
dijumpai dimasyarakat, kira-kira 10-25 % morbiditas perinatal berkaitan
dengan resiko tinggi/sangat tinggi (A.H Markum, 2002:212). Salah satunya
adalah yang terjadi pada Ny “R” GII P1001 Ab000 UK 34-36 Minggu, Tunggal,
Hidup, Intra UterinE kehamilan resiko tinggi dengan skor Poedji Rohjati 10
yang berkunjung di Poli Hamil RSSA Malang. Tentunya kehamilan tersebut
memerlukan asuhan kebidanan yang komprehensif, serta diperlukan
pemeriksaan kehmailan yang teratur. Berdasarkan alas an tersebut penulis
tertarik untuk menyusun Asuhan Kebidanan Dengan Resiko Tinggi pada Ny
“R” tersebut.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis diharapkan mampu memahami dan memberikan Asuhan
Kebidanan ibu hamil dengan resiko tinggi skor 10.
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan penulis diharapkan mampu :
a. Melakukan pengkajian data pada Ny “R” dengan kehamilan resiko sangat
tinggi skor 10.
b. Mengidentifikasi masalah/diagnosa.
c. Membuat rencana Asuhan/intervensi sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan klien.
d. Melaksanakan rencana Asuhan/implementasi sesuai denga kondisi
dengan kebutuhan klien.
e. Mengevaluasi Asuhan yang t elah diberikan.
C. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Sistematika Penulisan
D. Metode Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori Kehamilan
B. Landasan Teori Kehamilan Resiko Tinggi
C. Konsep Manajemen Kebidanan
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
B. Identifikasi Masalah/Diagnosa
C. Intervensi
D. Implementasi
E. Evaluasi
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
D. Metode Penulisan
Asuhan Kebidanan ini disusun dengan cara :
1. Observasi
Melakukan pengamatan langsung pada klien
2. Wawancara
Mengadakan Tanya jawab langsung pada klien
3. Praktek
Melakukan praktek langsung melalui pendekatan manajemen kebidanan
4. Studi Pustaka
Membaca sumber buku yang dapat mendukung terlaksananya Asuhan dan
dapat menbandingkan teori dengan praktek
BAB II
TINJAUAN TEORI
b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Ku : baik, cukup, kurang
Kesadaran : composmentis, apatis, leatrgis, somnolen, coma
TD : 100/70 -120/90 mmHg
N : 60-88 x/menit
RR : 16-24 x/menit
Suhu : 36-37,50 C
TB : >145cm jika <145 cm, potensial terjadi CPD
BB : sesuai dengan tinggi badan
2. Pemeriksaan Khusus
- Ispeksi
Rambut : rontok/tidak, bersih/tidak
Muka : pucat/tidak, oedem/tidak, terdapat chloasma
gravidarum/tidak
Mata : sclera kuning/tidak tanda adanya penyakit
kuning/tidk, konjungtiva pucat/tidak tanda adanya
anemia/tidak, ada gangguan penglihatan/tidak
Telinga : bersih/tidak, fungsi pendengaran baik/tidak
Hidung : ada secret/tidak, ada pernafasan cuping
hidung/tidak
Mulut : bibir lembab/kering, cyanosis/tidak tanda adanya
anemia dan dehidrasi/tidak, ada caries/tidak tanda
kekurangan kalsium/tidak, stomatitis/tidak tanda
adanya kekurangan vitamin C/tidak
Leher : pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
ada/tidak
Dada : payudara bersih/tidak, puting susu menonjol/tidak,
keluar colostrums/tidak
Abdomen : tampak mebesar ke arah bujur/lintang, ada luka
bekas operasi, striae (+)/(-)
Genetalia : bersih/tidak, varises/tidak, fluor albus (+)/(-),
condiloma akuminata (+)/(-)
Ekstremitas : oedem/tidak, ada varises/tidak
- Palpasi
Leher : teraba pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan vena
jugularis/tidak
Dada : payudara teraba benjolan abnormal/tidak, kolostrum (+)/
(-)
Perut : Leopold I : TFU <40 cm jika lebih potensial terjadi
polihidramnion, gemelli, makrosomi,
bagian apa yang ada di fundus(jika keras,
bundar melenting berarti kepala, jika
bokong, sebaliknya)
Leopold II : teraba keras, datar seperti papan pada
bagian kanan/kiri
Leopold III : bagian apa yang terletak di bawah (jika
keras, bundar melenting berarti kepala,
jika bokong, sebaliknya), sudah masuk
PAP/belum
Leopold IV : seberapa jauh masuknya bagian bawah
janin (konvergen/sejajar/divergen)
- Auskultasi
Lokasi Djj, frekuensi 120-160x/menit, teratur/tidak
- Perkusi
Reflek patella (+)/(-)
B. Identifikasi Masalah/Diagnosis
Dx : G… P… Ab… Gravida … mgg, Tunggal/Ganda, Hidup/Mati,
Intrauterin/Ekstrauterin dengan Kehamilan Resiko
Rendah/Tinggi/sangat Tinggi
Ds : - Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ke … jumlah anak… usia
kehamilannya …
- Ibu mengatakan HPHTnya …
- Ibu mengatakan pernah/tidak melahirkan dengan tindakan atau
operasi
Do : - TP : …
- Inspeksi : perut membesar sesuai UK ke arah bujur/lintang,
tampak bekas luka operasi/tidak
- Palpasi :
LI : TFU <40 cm jika lebih potensial terjadi
polihidramnion, gemelli, makrosomi, bagian apa
yang ada di fundus(jika keras, bundar melenting
berarti kepala, jika bokong, sebaliknya)
LII : teraba keras, datar seperti papan pada bagian
kanan/kiri
LIII : bagian apa yang terletak di bawah (jika keras,
bundar melenting berarti kepala, jika bokong,
sebaliknya), sudah masuk PAP/belum
LIV : seberapa jauh masuknya bagian bawah janin
(konvergen/sejajar/divergen)
TBJ : 2500-4000 gram, >4000gram merupakan makrosomi
- Auskultasi : Djj teratur/tidak, frekuensi 120-160x/menit
Masalah :
1. Sesak nafas, dampak dari pembesaran uterus yang mendesak
diafragma
Ds : Ibu mengatakan sering mengalami sesak nafas
Do : Ibu tampak lemah, ada pernafasan cuping hidung
2. Nyeri punggung
Ds : Ibu mengatakan sering nyeri punggung, terlebih lagi setelah tidur
terlentang atau duduk teralu lama
Do : Ibu tampak menyeringai dan memegangi punggungnya
C. Intervensi
Dx : G… P… Ab… UK… minggu, Tunggal/Ganda, Hidup/Mati,
Intrauterin/Ekstrauterin, dengan KRR/KRT/KRST
Tujuan : - Keadaan ibu dan janin baik sampai aterm
- Komplikasi serta masalah dalam kehamilan tidak terjadi
KH : - TTV : dalam batas normal
TD : 110/60-130/90 mmHg
N : 80-88 x/menit
RR : 16-24 x/menit
- Djj normal (120-160 x/menit), teratur
Intervensi :
1. Timbang BB klien, berikan informasi tentang penambahan prenatal
yang optimum
R : Ketidakadakekuatan penambahan BB prenatal dan/atau dibawah
BB normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi
pertumbuhan intrauterine pada janin dengan BBLR.
2. Lakukan pemeriksaan TTV
R : TTV merupakan parameter untuk mengetahui keadaan ibu.
3. Ukur pembesaran uterus
R : Malnutrisi ibu berefek negative terhadap pertumbuhan ajnin dan
memperberat perkembangan janin dan kemungkinan lebih lanjut.
4. Lakukan pemerikasaan Djj
R : Adanya Djj memastikan adanya jnin, bukan mola hidatidosa.
5. Berikan informasi tenatng peruabahn fisik normal berkenaan dengan
TM ke -3
R : Pemahaman informasi tentang bagaimana perubahan tbuh normal
dapat mempengaruhi secara positif sikap dan persepsi serta dapat
menurunkan kecemasan dan membantu meningkatykan
penyesuaian aktivitas perawatan diri.
6. Jelaskan pada ibu tentang kondisi ibui dan janinnya.
R : Informasi mengani kondisi ibu dan janin dapat mempengaruhi
faktor psikologis ibu, agar ibu tidak cemas dan khawatir terhadap
kondisi kandungannya, keadaan diri dan janinnya.
7. Beritahu ibu supaya mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang
R : Menu makanan haruslah bergizi dan mengandung unsure sumber
tenaga, protein serta vitamin, paling tidak terpenuhi empat sehat
lima sempurna.
8. Anjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup
R : Dengan istirahat yang cukup otot lebih rileks sehingga dapat
mempertahankan daya tahan tubuh
9. Beri KIE pada ibu untuk melakukan personal hygiene secara benar
R : Dengan upaya hygiene ibu dan bayi tidak terkena gangguan
kesehatan baik saat dalam kandungan maupun saat dilahirkan
10. Anjurkan pada ibu untuk periksa hamil secara teratur
R : Sebagai uapaya untuk mendeteksi dini adanya kmplikasi pada
kehamilan ibu.
11. Beritahu ibu tanda bahaya kehmailan TM -3, seperti perdarahan, nyeri
perut akut, oedem (bengkak), ganguan penglihatan dan sakit kepala
yang hebat.
R : Membantu ibu menentukan yang normal dan abnormal sehingga
membantunya dalam menetukan perawatan kesehatan pada waktu
yang tepat
12. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian vitamin dan tablet
tambah darah
R : Vitamin dan tablet tambah darah dapat menjaga dan membantu
meningkatkan daya tahan serta kondisi ibu dan janin
13. Sarankan pada ibu untuk bersalin di RS
R : Kehamilan dengan resiko tinggi, resiko terjadi komplikasi salam
persalinan. Persalinan di RS memungkinkan dapat ditanganinya
masalah jika sewaktu-waktu persalinan memerlukan tindakan.
14. Anjurkan pada ibu berdo’a sesuai keyakinannya
R : Mendekatkan diri pada Tuhan, kesiapan menerima apapun yang
diberikan oleh Than YME.
Masalah :
1. Sesak nafas dampak dari pembesaran uterus yang mendesak diafrgama
Tujuan: Sesak nafas berkurang dan ibu dapat beradaptasi terhadap
kehamilannya
KH : - Ibu tidak kesulitan untuk bernafas
- Ibu menegrti cara mengatasi sesak nafas
Intervensi :
a. Berikan informasi tentang perubahan fisik normal pada TM-3
R : Pemahaman informasi dapat menurunkan kecemasan dan
membantu meningkatkan penyesuaian aktivitas perawatan diri
b. Beritahu ibu untuk istirahat yang cukup dan melakukan latihan
ringan
R : Menurunkan kemungkinan gangguan pernafasan ayng
disebabkan oleh kelebihan aktivitas
c. Beritahu ibu untuk menggunakan posisis semi fowler untuk duduk
atau tidur bila gejala sesak nafas berat serta menghindari
merokok/asap rokok
R : Meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi paru,
merokok/asap rokok dapat menurunkan persediaan oksigen
2. Nyeri punggung
Tujuan : Nyeri punggung berkurang dan ibu dapat beradaptasi
KH : Ibu dapat beraktivitas tanpa ada gangguan
Intervensi
a. Jelaskan pada ibu bahwa nyeri punggung adalah fifiologis dan sering
terjadi pada ibu hamil TM-3
R : Mengurangi kecemasan ibu dan ibu mampu beradaptasi dengan
perubahan /nyeri punggung
b. Anjurkan pada ibu untuk tidak memakai sandal/sepatu hak tinggi
R : Sepatu/sandal hak tinggi dapat menambah sikap hiperlordose
dan spasme otot-otot punggung sehingga nyeri punggung
bertambah
c. Anjurkan untuk memberikan kompres hangat pda punggung bila
nyeri timbul atau mandi air hangat
R : Kompres hangat dapat meningkatkan vaskularisasi didaerah
punggung sehingga spasme otot berkurang dan nyeri berkurang
d. Anjurkan ibu untuk memakai korset
R : Korset dapat menyangga uterus dan mengurangi rasa nyeri
punggung
D. Implementasi
Mengacu pada intervensi
E. Evaluasi
Mengacu pada kriteri hasil
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengakajian
Tanggal 21 November 2006, pukul 10.00 WIB
1. Data Subyektif
a. Biodata
Nama Klien : Ny “R” Nama Suami : Tn “H”
Umur : 25 tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : STM
Pekerjaan : - Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Jl. Glatik Malang Penghasilan : Rp 700.000/bulan
b. Alasan datang ke Poli Hamil
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya
c. Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil 8 bulan, 2 minggu sering mengalami nyeri
pinggang serta mengalami sesak nafas.
d. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menderita penyakit menurun
(kencing manis, darah tinggi, asma), penyakit menular (TBC, penyakit
kuning), maupun penyakit kronis (jantung, ginjal). Ibu pernah operasi
sesar 2 tahun yang lalu
e. Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit kronis (jantung, ginjal),
penyakit menular (TBC, hepatitis) maupun penyakit menurun (kencing
manis, asma, darah tinggi)
f. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit
kronis (jantung, ginjal), penyakit menular (TBC, hepatitis) maupun
penyakit menurun (kencing manis, asma, darah tinggi) serta tidak ada
riwayat kembar.
g. Riwayat haid
Amenorhoe : 8 bulan
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari (teratur)
Lama : 7 hari
Banyaknya : normal, encer
Keluhan : -
Fluor Albus : -
HPHT : 25-03-2006
h. Riwayat perkawinan
Ibu menikah 1x. lama menikah 4 tahun, pertama kali menikah 21 tahun.
i. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Kehamilan
Ibu mengalami mual muntah pada awal kehamilannya (3 bulan). Ibu
periksa ke RSSA 6x, mendapat tablet tambah darah 90 butir, vitamin dan
imunisasi TT 2x.
Persalinan
Anak I melahirkan di RSSA dengan cara operasi sesar karena posisi bayi
sungsang. Lahir premature, BBL 2700 gram, PB 48 cm, jenis kelamin
laki-laki. Sekarang anak usia 2 tahun.
Nifas
Setelah melahirkan selama 40 hari ibu tidak ada kelainan seperti
perdarahan abnormal (>500ml), bendungan ASI ataupun tanda-tanda
infeksi pada daerah bekas jahitan operasi (merah, bengkak, panas, nyeri).
Ibu mengatakan memberikan ASI pada bayinya selama 1,5 tahun.
j. Riwayat kehamilan sekarang
Trimerter I
Ibu mengatakan ini adalah kehamilan ke-2, tidak pernah keguguran, ibu
mengalami mual muntah diawal kehamilannya, periksa hamil di RSSA
tiap bulan.
Trimester II
Ibu mendapat vitamin dan penambah darah 90 butir. Ibu juga mendapat
suntik TT 2x. Ibu juga mendapat penyuluhan senam hamil.
Trimester III
Ibu mengatakan usia kehamilannya 8 bulan. Ibu mendapat penyuluhan
tentang metode KB.
k. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah mengikuti KB, hanya melakukan KB alami
(system kalender). Rencananya ibu ingin memakai KB suntik 3 bulan
setelah melahirkan anaknya yang kedua ini.
l. Pola kebiasaan sehari-hari
Sebelum Hamil Selama Hamil
Nutrisi
Ibu makan 3x/hari dengan Ibu mengatakan nfsu makannya
komposisi : 1 piring nasi, lauk tetap, tidak ada pantangan seperti
pauk (ikan/tempe/tahu/telur), sebelum hamil yaitu makan 3x/hari
syur dan buah. dengan komposisi : 1 piring nasi,
Ibu minum air putih 5-6 lauk pauk (ikan/tempe/tahu/telur),
gelas/hari. Susu 1 gelas/hari. sayur dan buah.
Ibu minum air putih 5-6 gelas/hari.
Susu 2 gelas/hari.
Kebersihan
Mandi dan gosok gigi 2x/hari, Mandi dan gosok gigi 2x/hari,
ganti pakaian dan celana dalam ganti pakaian dan celana dalam
2x/hari atau jika merasa basah. 2x/hari atau jika merasa basah.
Setiap mandi ibu selalu
membersihkan payudaranya.
Pola kebiasaan
Ibu tidak merokok/tidak minum- Selama hamil ibu tidak
Pola seksual
Ibu berhubungan dengan bapak 1-
Ibu berhubungan dengan bapak
2 x/minggu, tidak ada keluhan.
3-4 x/minggu, tidak ada keluhan.
Meskipun beda dengan sebelum
hamil tapi ibu mengatakan tidak
apa-apa.
m. Keadaan psikososial
- Psikologi
ibu mengatakan anak yang kedua ini tidak direncanakan, ibu bersedia
apabila persalinannya harus dilakukan di Rumah Sakit dan telah siap
apabila nantinya harus SC lagi.
- Sosial
Hubungan ibu, suami, dan keluarga baik. Suami dan keluarga sangat
mendukung dan memperhatikan ibu, meskipun kehamilan ini tidak
direncanakan, serta siap membantu apabila adanya kesulitan dalam
kehamilan dan persalinannya.
n. Latar belakang budaya
ibu mengatakan sudah tidak percaya tradisi jawa seperti antang makanan
dan apabila sakit ibu dan keluarga memeriksakan diri ke RS atau petugas
kesehatan lainnya.
2. Data Obyektif
a. Pemriksaan Umum dan TTV
Keadaan Umum : baik TD : 100/70 mmHg
Kesadaran : Composmentis N : 88 x/menit
TB : 156 cm RR : 24 x/menit
BB sebelum hamil: 66 kg
BB selama hamil : 75,5 kg
b. Pemeriksaan Khusus
- Inspeksi
Rambut : bersih, tidak rontok.
Muka : tidak pucat, tidak oedem, terdapat kloasma gravidarum,
menyeringai sambil memegangi punggungnya setiap
ganti posisi
Mata : sclera putih, konjungtiva merah
Telinga : bersih, fungsi pendengaran baik
Hidung : tidak ada secret, ada pernafasan cuping hidung tampak
kesulitan bernafas
Mulut : bibir lembab, warna merah, lidah bersih, tidak ada
stomatitis, caries gigi (-)
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan
vena jugularis
Dada : bersih, payudara simetris, hiperpigmentasi areola
mammae dan putting susu, puting susu menonjol
Perut : tampak membesar ke arah bujur, ada luka bekas operasi,
striae albican (+), linea nigra (+)
Genetalia : tidak ada varises, fluor albus (-), condiloma akuminata
(-)
Ekstrimitas : varises (-), oedem (-)
Integument : turgor baik
- Palpasi
Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid dan bendungan
vena jugularis
Payudara : tidak teraba benjolan abnormal, colostrum (-), tidak ada
nyeri tekan
Abdomen : Leopold I : TFU 4 jari di bawah prosesus xyphoideus
(30 cm), teraba lunak, tidak bundar, tidak
melenting di fundus
Leopold II : teraba datar seperti papan pada bagian
sebelah kanan
Leopold III : teraba keras, bundar, melenting bagian
terendah belum masuk PAP
Leopold IV : -
Ekstrimitas : oedem - -
- -
- Auskultasi
DJJ : 12.11.12 = 140x/menit reguler
- Perkusi
Ekstremitas : reflek patella (+)
3. Data Penunjang
TP : 01-01-2007
TBJ : (30cm-13) x 155gram = 2635 gram
Jumlah skor Poedji Rohjati
Skor awal : 2
Pernah operasi sesar : 8
Jumlah skor : 10
Dalam hal ini ibu termasuk kehamilan dengan resiko tinggi.
B. Identifikasi Masalah/Diagnosa
Dx : GII P1001 Ab000 UK 34-36 minggu, Tunggal, Hidup, Intrauterin, dengan
Kehamilan Resiko Tinggi Bekas SC skor 10
Ds : - Ibu mengatakan ini kehamilan ke II, tidak pernah keguguran. Usia
kehamilan 8 bulan.
- Ibu mengatakan anak pertama lahir dengan cara operasi SC
- Ibu mengatakan hari pertama haid terakhirnya tanggal 25-03-2006
Do : - Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik TD : 100/70 mmHg
Kesadaran : komposmentis Nadi : 88 x/menit
Tinggi badan : 156 cm RR : 24 x/menit
BB sebelum hamil: 66 kg
BB selama hamil : 75,5 kg
- Pemeriksaan Fisik
Abdomen : - Perut membesar tidak sesuai UK, tampak luka bekas
operasi
Leopold I : TFU 4 jari di bawah prosesus xyphoideus
(30 cm), teraba lunak, tidak bundar, tidak
melenting di fundus
Leopold II : teraba datar seperti papan pada bagian
sebelah kanan
Leopold III : teraba keras, bundar, melenting bagian
terendah belum masuk PAP
Leopold IV : -
Auskultasi :
DJJ : 12.11.12 = 140x/menit reguler
Skor Poedji Rochjati : - Skor awal ibu hamil : 2
- Pernah melahirkan dengan SC : 8
Jumlah skor : 10
- TP : 01-01-2007
Masalah :
1. Sesak nafas, dampak dari pembesaran uterus yang mendesak
diafragma
Ds : Ibu mengatakan akhir-akhir ini sering mengalami sesak nafas
terlebih lagi setelah tidur terlentang atau duduk teralu lama
Do : saat pemeriksaan (terlentang) ibu tampak kesulitan bernafas
TD : 100/70 mmHg RR : 24 x/menit
Nadi : 88 x/menit
2. Nyeri punggung
Ds : Ibu mengatakan sering nyeri punggung sejak 2 hari yang lalu,
terlebih lagi setelah tidur terlentang atau duduk teralu lama
Do : Ibu tampak menyeringai dan memegangi punggungnya saat
diperiksa
C. Intervensi
Dx : GII PI001 Ab000 UK 34-36 minggu, Tunggal, Hidup, Intrauterin, dengan
Kehamilan Resiko Tinggi Bekas SC skor 10
Tujuan : Ibu dan janin dalam keadaan baik sampai aterm
Komplikasi dan masalah dalam kehamilan tidak terjadi
KH : - Kehamilan sampai dengan aterm
- TD : 90/60-140/90 mmHg
- N : 60-100 x/menit
- RR : 16-24 x/menit
- Suhu : 36,1-37,60 C
- DJJ : 120-160 x/menit
Intervensi
1. Jelaskan pada ibu mengenai hasil pemeriksaan
R : Dengan mengetahui keadaanya dan janin ibu menjadi lebih kooperatif
2. Berikan informasi tentang perubahan fisik normal pada ibu hamil TM 3
R : Pemahaman informasi tentang bagaimana perubahan tubuh normal
dapat mempengaruhi secara positif sikap dan persepsi serta dapat
menurunkan kecemasan dan informasi meningkatkan penyesuaian
aktifitas perawatan diri..
3. Jelaskan kondisi dan keadaan kehamilan pda ibu dan informasi yang
berhubungan dengan situasi resiko tinggi pad kehamilan ibu termasuk
penjelasan singkat dan sederhana dari perubahan patofisiologis dan
implikasi maternal dan janin.
R : Meningkatkan pemahaman klien akan keadaanya, klien menjadi lebih
kooperatif.
4. Anjurkan ibu untuk cukup istirahat
R : dengan istirahat yang cukup otot lebih rileks sehingga dapat
mempertahankan daya tahan tubuh
5. Anjurkan ibu untu istirahat cukup dan menghindari aktivitas berat.
R : Dengan istirahat cukup, otot lebih rileks sehingga dapat
mempertahankan daya tahan tubuh, aktivitas berat dapat meningkatkan
penggunaan energi dalam jaringan, sehingga suplai O2 berkurang.
6. Anjurkan ibu untuk periksa hamil setiap 2 minggu/tiap ada keluhan.
R : Membantu keadaan ibu dan janin dalam mendeteksi bila terjadi kelainan
atau komplikasi.
7. Sarankan pada ibu untuk bersalin di RS.
R : Kehamilan dengan resiko sangat tinggi, beresiko terjadi komplikasi
dalam persalinan. Persalinan di RS memungkinkan dapat ditanganinya
masalah apabila sewaktu-waktu persalinan memerlukan tindakan.
8. Kolaborasi dengan tim medis pemberian vitamin dan tablet tambah darah.
R : Vitamin dan tablet tambah darah dapat menjaga dan membantu
meningkatkan daya tahan tubuh serta kondisi ibu dan janin.
9. Jelaskan pada ibu tanda-tanda bahaya yang perlu mendapatkan pertolongan
segera dari tenaga kesehatan. Seperti : perdarahan, oedema/bengkak, sakit
kepala hebat, nyeri perut akut.
R : Ibu bisa mendeteksi dan bisa segera mencari pertolongan untuk
mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut.
10. Anjurkan pada ibu berdo’a sesuai keyakinannya.
R : Mendekatkan diri pada Tuhan, kesiapan menerima apapun yang
diberikan oleh Tuhan YME.
Masalah :
1. Sesak nafas dampak dari pembesaran uterus yang mendesak diafrgama
Tujuan: Sesak nafas berkurang dan ibu dapat beradaptasi terhadap
kehamilannya
KH : - Ibu tidak kesulitan untuk bernafas
- Ibu menegrti cara mengatasi sesak nafas
Intervensi :
a. Kaji status pernafasan ibu misalnya sesak nafas karena asma atau
kelelahan
R : menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi. Fungsi pernafasan
diubah saat kemampuan diafragma menurun,dan saat inspirasi
berkurang karena pembesaran uterus
b. Beritahu ibu untuk istirahat yang cukup dan melakukan latihan ringan
R : Menurunkan kemungkinan gangguan pernafasan yang disebabkan
oleh kelebihan aktivitas
c. Beritahu ibu untuk menggunakan posisis semi fowler untuk duduk atau
tidur bila gejala sesak nafas berat serta menghindari merokok/asap
rokok
R : Meningkatkan ketersediaan ruang untuk ekspansi paru,
merokok/asap rokok dapat menurunkan persediaan oksigen
2. Nyeri punggung
Tujuan : Nyeri punggung berkurang dan ibu dapat beradaptasi
KH : Ibu dapat beraktivitas tanpa ada gangguan
Ibu tidak mengeluh sakit punggung
Ibu bisa menerima keadaannya
Intervensi
a. Jelaskan pada ibu tentang penyebab sakit punggung
R : Pengetahuan dan persepsi yang benar pada ibu tentang penyebab
terjadinya nyeri punggung dapat membantu ibu untuk
beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dan ibu merasa
tenang
b. Anjurkan pada ibu untuk tidak memakai sandal/sepatu hak tinggi
R : Sepatu/sandal hak tinggi dapat menambah sikap hiperlordose
dan spasme otot-otot punggung sehingga nyeri punggung
bertambah
c. Beritahu ibu untuk memilih posisi tidur yang nyaman
R : Posisi tidur mempengaruhi relaksasi otot tubuh terutama pada
punggung bagian bawah/pinggang.
d. Beritahu ibu agar melakukan latihan relaksasi
R : Memungkinkan ibu untuk mendapatkan keuntungan maksimum
dari istirahat, mencegah kelelahan otot dan memperbaiki aliran
darah uterus
e. Beritahu ibu supaya menghindari mengangkat beban berat
R : menghilangkan tegang pada punggung bawah disebabkan
adanya peningkatan lengkung vertebral lumbo sacral dan
pengencangan otot-otot punggung
D. Implementasi
Dx : GII P1001 Ab000 UK 34-36 minggu, Tunggal, Hidup, Intrauterin, dengan
kehamilan Resiko Tinggi bekas SC skor 10
1. Menjelaskan pada ibu mengenai hasil pemeriksaan yaitu : BB, TTV keadaan
ibu dan janinnya.
2. Memberikan informasi tentang perubahan fisiologis pada ibu hamil TM-3
yaitu :
- Nyeri pada kaki
- Nyeri pinggang
- Susah BAB
- Sesak nafas
- Sakit punggung
- Sering BAK
- Kontraksi perut berupa rasa sakit ringan
- Adanya cairan vagina berwarna jernih
3. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan seperti sakit
kepala hebat, perdarahan dari alat kelamin, janin tidak bergerak, bengkak
pada muka dan kaki, nyeri perut akut, penglihatan kabur dan menganjurkan
ibu untuk segera periksa ke petugas kesehatan jika ibu mengalami hal-hal
tersebut.
4. Menganjurkan pada ibu untuk istirahat cukup, minimal 8-10 jam sehari, dan
untuk menghindari aktivitas berat.
5. Menganjurkan ibu untuk periksa hamil 2 minggu lagi/bila ada keluhan.
6. Menyarankan pada ibu untuk bersalin di RS karena kehamilan ibu termasuk
kehamilan resiko sangat tinggi.
7. Melakukan kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian vitamin dan
tablet tambah darah.
8. Menganjurkan pada ibu berdo’a sesuai dengan keyakinannya.
Masalah :
1. Sesak nafas dampak dari pembesaran uterus yang mendesak diafrgama
a. Mengkaji status pernafasan ibu yaitu ibu mengalami sesak nafas dan
bertambah berat saat ibu sedang kelelahan
b. Memberitahu ibu untuk sering istirahat, jangan mengangkat barang
yang berat-berat, dan melakukan latihan ringan misalnya dengan
berjalan-jalan ringan.
c. Memberitahu ibu untuk melakukan posisi semiflower dengan cara
punggung diganjal bantal jika ibu merasakan sesak, atau tidur dengan
posisi setengah duduk.
2. Nyeri punggung
a. Menjelaskan pada ibu tentang penyebab nyeri punggung, bahwa nyeri
punggung disebabkan karena adanya pengencangan otot-otot punggung
dan karena postur tubuh ibu
b. Memberitahu ibu untuk memilih posisi tidur yang nyaman
c. Menganjurkan ibu untuk tidak memakai sepatu/sandal berhak tinggi
d. Mendiskusikan dengan ibu tingkat aktivitas normal dan menganjurkan
pada ibu untuk melakukan latihan secukupnya (latihan ringan) seperti
jalan kaki tiap pagi.
e. Memberitahu ibu agar melakukan latihan relaksasi misalnya latihan
pernafasan dengan nafas panjang.
f. Memberitahu ibu supaya menghindari mengangkat beban berat
E. Evaluasi
Tanggal 21 November 2006, jam 10.20 WIB
Dx : GII P1001 Ab000 UK 34-36 minggu, Tunggal, Hidup, Intrauterin, dengan
kehamilan Resiko Tinggi Bekas SC skor 10
S : - Ibu mengatakan ini kehamilan ke II, UK 8 bulan, melahirkan 1x
jumlah anak hidup I
- Ibu mengatakan anak pertama lahir dengan tindakan operasi SC
- Ibu mengatakan HPHTnya tanggal 25-03-2006
O : - Abdomen : - Perut membesar sesuai UK, tampak luka bekas operasi
Leopold I : TFU 4 jari di bawah prosesus xyphoideus
(30 cm), teraba lunak, tidak bundar, tidak
melenting di fundus
Leopold II : teraba datar seperti papan pada bagian
sebelah kanan
Leopold III : teraba keras, bundar, melenting bagian
terendah belum masuk PAP
Leopold IV : -
- DJJ : teratur, frekuensi 144 x/menit
A : GII P1001 Ab000 UK 34-36 minggu, Tunggal, Hidup, Intrauterin, dengan
kehamilan Resiko Tinggi Bekas SC skor 10
P : Anjurkan ibu untuk periksa hamil 2 minggu lagi/setiap kali ada keluhan
Masalah :
1. Sesak nafas dampak dari pembesaran uterus yang mendesak diafrgama
S : Ibu mengatakan sering mengalami sesak nafas
O : saat bernafas ibu tampak kesulitan
RR : 24 x/menit
A : sesak nafas masih terjadi
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji status pernafasan ibu misalnya sesak nafas karena asma atau
kelelahan
- Beritahu ibu untuk menggunakan posisis semi fowler untuk duduk
atau tidur bila gejala sesak nafas berat serta menghindari merokok/asap
rokok
2. Nyeri pinggang
S : Ibu mengatakan sudah mengerti cara mengatasi nyeri pinggang karena
kehamilan
O : Ibu dapat menyebutkan cara penanggulangan nyeri pinggang dengan
benar
A : Gangguan nyeri pinggang masih terjadi
P : Lanjutkan intervensi
Sarankan ibu untuk tidak memakai sandal/sepatu hak tinggi, memakai
korset, memberikan kompres hangat pada pinggang/mandi air hangat
dan memijat pinggang bila nyeri timbul.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Setelah melakukan Pengkajian serta Asuhan Kebidanan, Penulis dapat
menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Dari hasil pengkajian dan pemeriksaan pada Ny “R” GII P1001 Ab000 UK 34-
36 minggu, Tunggal, Hidup, Intrauterin, dengan Kehamilan Resiko Tinggi
skor 10 didapatkan data bahwa ibu dan janin dalam keadaan baik.
2. Dari data yang ada, masalah yang muncul adalah nyeri pinggang serta sesak
nafas dampak dari pembesaran uterus
3. Dari masalah yang ada, intervensi telah dilakukan sesuai dengan keadaan
klien.
4. Sebagian dari intervensi telah dilaksanakan/diimplementasikan sesuai
dengan kondisi.
5. Dari evaluasi, didapatkan bahwa sebagian masalah telah teratasi.
B. Saran
Asuhan Kebidanan yang diberikan pada ibu hamil Resiko Tinggi skor
10 hendaknya dilakukan dengan menyeluruh dan mendetail, seperti USG.
Apabila menjumpai kasus kehamilan dengan Resiko Tinggi, sebaiknya
ibu hamil disarankan untuk rutin control dan juga untuk merencanakan
persalinannya di RS sehingga apabila terjadi komplikasi dan penyulit pada
waktu persalinan dapat segera diatasi/ditangani.
DAFTAR PUSTAKA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan pada
Ny.”R” GII P1001 Ab000 UK 34 - 36 Minggu, Tunggal, Hidup, Intrauterine dengan
Kehamilan Resiko Tinggi Bekas SC skor 10.
Asuhan Kebidanan ini disusun dalam rangka memenuhi tugas praktek
klinik kebidanan dan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan pembaca.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu tersusunnya Askeb ini,terutama kepada:
1. Ibu Marjati Hanid, S.ST selaku Kaprodi kebidanan Malang dan sekaligus
pembimbing institusi
2. Ibu Didien Ika, S.ST, SKM selaku pembimbing institusi
3. Ibu Christie Iriyani, AMd. Keb. selaku pembimbing klinik di RSSA Malang
5. Rekan-rekan yang telah membantu terselesainya asuhan kebidanan ini.
Penulis menyadari bahwa Asuhan kebidanan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu penulis harapkan adanya saran dan kritik yang membangun dari
semua pihak guna perbaikan penulisan berikutnya. Semoga dengan adanya asuhan
kebidanan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca umumnya dan penulis
khususnya.
Penulis