Disusun oleh :
Pembimbing:
NIM : 030.13.227
I. IDENTITAS PASIEN
Nama Lengkap : Tn. Susanto Jenis Kelamin : Laki-laki
II. ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis terhadap pasien yang dilakukan di bangsal Mawar 2
Kelas III RSUD dr. Soeselo Slawi pada tanggal 11 Februari 2018 pukul 06.30 WIB.
Keluhan Tambahan : Bengkak, nyeri dan terasa pegal pada area gigitan
Pasien datang ke IGD RSUD Soeselo Slawi dengan keluhan digigit ular sejak 4 jam
sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Hal ini terjadi saat pasien berjalan di rerumputan, dan tidak
sengaja pasien menginjak ular sehingga ular tersebut menggigit jari ketiga kaki kiri pasien.
Setelah itu pasien merasakan nyeri di area gigitan ular, selain nyeri pasien juga merasakan pegal
dan bengkak yang semakin menjalar hingga ke pergelangan kaki. Pasien mengatakan bahwa ular
tersebut berwarna hijau. Keluhan mual muntah disangkal, terdapat perdarahan tidak aktif di
tempat gigitan, berdebar-debar (-), lemah anggota tubuh (-), kencing berwarna merah (-). Pasien
sempat mengikat kakinya dengan kain dan menggosok area luka gigitan tersebut sebelum datang
ke IGD.
Riwayat Pengobatan
Pasien tidak pernah mengonsumsi obat rutin apapun, baik obat dengan resep dokter
ataupun obat yang terjual bebas.
Tanda Vital
Pernapasan : 18x/menit
Suhu : 36,5ºC
Status Generalisata
Mata : Conjungtiva anemis +/+, Sklera ikterik -/-, edema palpebra -/-
Hidung : Bentuk normal, deformitas (-), deviasi septum (-), sekret -/-
Mulut : Bibir tidak kering, uvula letak ditengah, tidak hiperemis, pucat (+)
Palpasi : Supel, massa (-), hepar lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Anggota Gerak
Kekuatan :5 5
Kekuatan :5 5
Status Lokalis
Inspeksi : tampak jejas pada digiti III pedis sinistra, tampak edema sampai pergelangan
kaki kiri
HEMATOLOGI
Hematokrit 41% 40 - 52
Basofil 0% 0-1
Neutrofil 65,90% 50 - 70
Limfosit 23,40% 25 - 40
V. DIAGNOSIS
Snake bite grade II regio digiti III pedis sinistra
Dasar Diagnosis:
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada region pedis sinistra tampak jejas pada digiti III
pedis sinistra, tampak edema sampai prgelangan kaki kiri. Pada palpasi terdapat nyeri tekan (+).
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening setempat.
VI. PENATALAKSANAAN
Rawat inap
Non-medikamentosa
- Bersihkan bagian yang terluka dengan cairan faal atau air steril
- Imobilisasi menggunakan perban katun elastis
- Buat marker batas oedema dengan marker
Medikamentosa
- IVFD ABU 2 amp dalam D5% 500cc / 8 jam (20 tpm)
- Inj. Ketorolac 1 amp / 12 jam
- Inj. Ceftriaxone 2 gr / 24 jam
- Inj. ATS 1 amp / 24 jam
Edukasi
- Menjelaskan kondisi pasien, komplikasi dan efek samping obat yang dapat terjadi
- Sarankan untuk dirawat di RS untuk observasi
- Menjaga kebersihan luka agar memperkecil terjadinya infeksi sekunder
- Motivasi untuk menghindari area yang sekiranya digunakan sebagai tempat
bersarang ular
- Motivasi agar segera dibawa ke rumah sakit jika tergigit ular lagi atau ada
keluarga/ tetangga yang tergigit ular
VII. PROGNOSIS
Ad Vitam : Bonam
Ad Fungsionam : Bonam
Pasien atas nama Tn. Susanto, usia 42 tahun datang ke IGD RSUD dr. Soeselo Slawi
dengan keluhan digigit ular sejak 4 jam sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Hal ini terjadi saat
pasien berjalan di rerumputan, dan tidak sengaja pasien menginjak ular sehingga ular tersebut
menggigit jari ketiga kaki kiri pasien. Setelah itu pasien merasakan nyeri di area gigitan ular,
selain nyeri pasien juga merasakan pegal dan bengkak yang semakin menjalar hingga ke
pergelangan kaki. Pasien mengatakan bahwa ular tersebut berwarna hijau. Keluhan mual muntah
disangkal, terdapat perdarahan tidak aktif di tempat gigitan, berdebar-debar (-), lemah anggota
tubuh (-), kencing berwarna merah (-). Pasien sempat mengikat kakinya dengan kain dan
menggosok area luka gigitan tersebut sebelum datang ke IGD. Pasien belum pernah mengalami
keluhan yang sama sebelumnya.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pada region pedis sinistra tampak jejas pada digiti III
pedis sinistra, tampak edema sampai pergelangan kaki kiri. Pada palpasi terdapat nyeri tekan(+).
Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening setempat.
Management: Bersihkan bagian yang terluka dengan cairan faal atau air steril
Imobilisasi menggunakan perban katun elastis
Buat marker batas oedema dengan marker
Rawat inap
- IVFD ABU 2 amp dalam D5% 500cc / 8 jam (20 tpm)
- Inj. Ketorolac 1 amp / 12 jam
- Inj. Ceftriaxone 2 gr / 24 jam
- Inj. ATS 1 amp / 24 jam