Pembimbing:
dr. Mediarty Syahrir, SpPD, K-HOM, FINASIM
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM RSMH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2017
PENDAHULUAN
STATUS PASIEN
ANALISA KASUS
Systemic Lupus Erythematosus (SLE) adalah penyakit inflamasi
autoimun kronis yang belum kompleks ditandai dengan adanya
autoantibodi terhadap inti sel dan melibatkan banyak sistem organ
dalam tubuh. Penyebab SLE diduga melibatkan interaksi yang komples
dan multifaktorial antara variasi genetik dan faktor lingkungan.1 SLE
atau lupus awalnya berupa kelainan kulit di daerah wajah berupa
kemerahan, nyeri sendi dan rambut rontok.2,3 Dalam perkembangannya
ternyata penyakit lupus tidak hanya mengenai kulit wajah saja tetapi
juga dapat menyerang hampir seluruh organ tubuh diantaranya sendi,
ginjal, otak, dan sel-sel darah. Lupus diperantarai oleh suatu system
imun atau kekebalan, dimana system imun ini menyerang tubuhnya
sendiri disebut sebagai penyakit autoimun.4,5
Nama : Ny. LM
Umur : 22 Tahun
Alamat : Desa limau Kec. Semabawa Kab. Banyuasin
Suku : Sumatera
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
MRS : 2 Juli 2017 Pukul 21.45 WIB
No. RM : 695318
Koas : Kms. Afif Rahman, S.Ked dan Indah Permata Sari, S.Ked
ANAMNESIS
KURANG TANGGAL DAN WAKTU!
Keluhan Utama :
3 hari SMRS pasien mengeluh badan semakin lemas.
Keluhan Tambahan :
Nyeri sendi memberat sejak 1 minggu SMRS.
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
4 tahun SMRS pasien mengeluh badan lemas, pusing saat berdiri lama, pandangan
berkunang-kunang (+), mudah lelah bila beraktifitas, wajah tampak pucat, telinga
berdenging (+), berdebar-debar (-). Nyeri pada hampir seluruh sendi ekstremitas terutama
pada sendi jari-jari tangan, siku, dan lutut, sariawan (-), ruam merah seperti koin (-), ruam
merah pada kedua pipi dan pangkal hidung/malar rash (-), ulit memerah saat terkena sinar
matahari (-), riwayat kejang tiba-tiba (-), urin berbuih (-), urin berwarna gelap (-), memar
pada tubuh (-). Pasien lalu berobat ke RSMH dan didiagnosis SLE manifestasi anemia
hemolitik.
1 minggu SMRS pasien mengeluh lemas, badan lemah sehingga pasien hanya sanggup
untuk duduk namun tidak sanggup untuk berdiri lama dan melakukan aktifitas, pusing (+),
wajah terlihat pucat, pandangan berkunang-kunang, memar pada tubuh (-), riwayat
perdarahan (-), batuk dan pilek (-), demam (+) tidak terlalu tinggi naik turun terutama pada
malam hari dan kadang disertai menggigil. Nyeri hampir pada seluruh sendi ekstremitas
terutama sendi jari-jari tangan, siku, dan lutut (-), ruam merah seperti koin (-), ruam merah
pada kedua pipi dan pangkal hidung/malar rash (-), kulit memerah saat terkena sinar
matahari (-), riwayat kejang tiba-tiba (-), urin berbuih (-). Pasien belum bantuan untuk
keluhan ini.
3 hari SMRS pasien mengeluh badan semakin lemas hingga pasien tidak sanggup untuk
bangun dari tempat tidur, pusing (+), wajah terlihat pucat, pandangan berkunang-kunang
(+), urin berwarna gelap (+), BAB tidak ada kelainan. Pasien juga mengeluh ada nyeri pada
ulu hati yang hilang timbul. Nyeri pada sendi semakin parah sehingga sulit menggerakkan
badan dan nyeri bila dipegang. Pasien lalu dibawa ke IGD RSMH.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Riwayat SLE sejak 4 tahun yang lalu
Riwayat transfusi darah tiap tahun
Riwayat Pengobatan :
Metilprednisolon 3 x 8 mg (sejak tahun 2013)
Asam folat 3 x 1 mg
Omeprazole 20 mg
Mofetil mikofenolat 3 x 500 mg
Cyclosporin 100 mg (sejak bulan April 2017)
Status Sosial Ekonomi dan Gizi :
Pulmo (Posterior)
Inspeksi : Statis simetris, dinamis kanan = kiri, retraksi dinding
dada (-/-)
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru, nyeri ketok (-/-)
Auskultasi : Vesikuler (+/+) normal, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Cor
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
Perkusi : Batas jantung atas ICS II line parasternalis sinistra
Batas jantung kanan ICS V linea sternalis dextra
Batas jantung kiri ICS V linea midclavicularis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, venektasi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Lemas, nyeri tekan (+) epigastrium, hepar teraba 2 jari dibawah
arcus costae dengan tepi tajam, permukaan rata, konsistensi kenyal dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)
Ekstremitas
Atas : Palmar pucat (+), palmar eritema (-), koilonychia (-), deformitas (-)
Bawah : Plantar pucat (+), akral hangat (+), edema pretibia (-), deformitas (-)
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis Sementara :
SLE manifestasi Anemia Hemolitik Autoimun
Diagnosis Banding :
SLE manifestasi Anemia Hemolitik Non-Imun
SLE manifestasi Anemia Penyakit Kronik
Prognosis :
Quo ad Vitam : Dubia ad bonam
Quo ad Functionam : Dubia ad malam
Quo ad Sanationam : Dubia ad malam
Rencana pemeriksaan :
Cek retikulosit, bilirubin indirect
Coombs test direct dan indirect
Urin rutin
Foto thorax
Cek profil lipid
TATALAKSANA
DATA FOLLOW UP