Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian Bir
Bir adalah minuman beralkohol yang dibuat secara spesifik yaitu menggunakan campuran
malt dan hop serta bahan tambahan lainnya. Produk ini mengandung alkohol sekitar 3,8%
dengan kisaran antara 3-7%. Menurut jenisnya dikenal dua macam bir yaitu yang
berpenampakan jernih dinamakan Pisener yang mempunyai karbohidrat hanya sedikit yang
dapat digunakan untuk bahan baku fermentasi.
Bir secara harafiah berarti segala minuman berolkohol yang diproduksi melalui proses
fermentasi bahan berpati seperti biji malt, cereal dan diberi aroma flavor hops, tetapi tanpa
proses melalui proses penyulingan setelah fermentasi. Proses pembuatan Bir disebut
Brewing. Karena bahan yang digunakan untuk membuat Bir berbeda antara satu tempat
dengan tempat lainnya, maka karakteristik Bir seperti rasa dan warna sangat berbeda baik
jenis maupun klasifikasinya.

2. Diagram Alir Proses Produksi Bir

Malting

Milling

Mashing

Brewing

Cooling

Fermentation

Maturation

Filtration

Produk Beer
3. Proses produksi bir

Produksi bir oleh PT. multi bintang Indonesia Tbk. Menggunakan bahan baku antara
lain : barley, air, yeast, bunga hops betina.
a. Air, 90% dari bir terdiri atas air

b. Barley, merupakan salah satu family dari gandum. Barley memiliki peran penting dalam
pemberian warna, rasa, busa dan komponen alkohol dalam bir
c. Hops, tanaman hops yang digunakan digunakan dalam proses fermentasi menggunakan
tanaman hops betina. Hops ini berfungsi sebagai pengawet alami untuk bird an juga memberi
rasa pahit dan aroma pada bir.

d. Yeast, merupakan organisme yang mengaktivasi proses fermentasi selama jalannya proses
pembuatan bir. Yeast mengubah gula (dari barley) menjadi alcohol, CO2 dan rasa pada bir.
Secara umum pembuatan bir oleh PT. multi bintang Indonesia Tbk, yaitu meliputi tahap
brewing, penambahan yeast, maturasi, dan filling.
4. Proses Pembuatan Bir
Berikut ini ada penjelasan serangkaian proses pembuatan Bir di PT. Multi Bintang :
3.1 Malting
Malting adalah proses menumbuhkan kecambah di dalam butir gandum, sehingga
terbentuk enzym yang nantinya akan merubah zat tepung menjadi zat gula. Proses ini disebut
germination. Dalam proses ini, barley akan melalui proses pelembaban (steeping),
pertumbuhan kecambah (germination), pengeringan dan pemanggangan (kilning). Saat
pemanggangan, terdapat beberapa cara yang akan membuat gandum tersebut berubah
karakteristiknya, sehingga dalam pemakaiannya juga berbeda beda dan akan menghasilkan
jenis bir yang berbeda pula. beberapa pabrik bir memiliki unit pengolahan barley-nya sendiri.
Selebihnya memilih untuk membelinya dari pabrik pengolahan barley. PT. Multi Bintang
Indonesia melakukan proses malting sendiri namun Barley didapatkan/diimport dari Eropa.
3.2 Milling
Gandum dari proses malting selanjutnya di giling (milling) sesuai dengan spesifikasi
yang ketat. Setiap jenis bir memiliki komposisi campuran jenis gandum yang berbeda - beda.
Setelah proses ini, barley telah berubah menjadi bentuk bubuk. Menurut salah satu staff dari
PT. Multi Bintang, pabrik ini biasanya menghasilkan 30.000 liter bir dari 4 ton barley.
3.3 Mashing
Setelah digiling, malt akan diekstrak sari gulanya dengan cara direbus yang dinamakan
proses Mashing. Dalam proses, ini zat tepung berubah menjadi zat gula, dan zat gula
diekstrak sehingga air menjadi manis dan disebut dengan wort. Dalam tahap ini pengawasan
ketat terhadap pH (tingkat keasaman) dilakukan. Pengujian terhadap tingkat kematangan zat
tepung juga dilakukan. Ada beberapa tahap suhu yang di lalui di sini. setiap tingkatan suhu
mewakili sebuah proses kimia yang terjadi terhadap gandum. Setelah diekstraksi, maka wort
yang masih bercampur dengan gandum akan pindahkan ke tangki penyaringan. Setelah di
transfer dari mash tank, terlebih dulu disirkulasi supaya jernih. Setelah jernih, mulailah wort
di transfer ke kettle. Dalam proses ini, dilakukan pengecekan berulang terhadap pH dan kadar
gula atau 'gravity level'.
3.4 Brewing
Setelah ditransfer ke kettle, maka hasil ektraksi yang jernih yang disebut dengan clear
wort akan direbus (dididihkan) selama 1 jam. Dalam proses ini, ditambahkan bunga hops
betina. Hops adalah sejenis tanaman rambat, memiliki rasa pahit yang akan mengimbangi
manisnya zat gula yang ada dalam wort, dan mengandung zat antibiotik. Selanjutnya, gula
ditambahkan untuk mendapatkan gravity level yang diinginkan. Setiap jenis bir, memiliki
gravity level yang berbeda beda dalam proses pembuatannya. Hops betina yang digunakan
oleh PT. Multi Bintang diimport langsung dari UK dan Australia. Hops yang sampai ke
pabrik sudah berbentuk cairan sehingga tidak ada proses pengolahan untuk Hops pada PT.
Multi Bintang ini. Hops betina yang digunakan di PT. multi bintang Tbk tidak boleh diimpor
dari sembarang wilayah karena diindikasikan dapat mengubah cita rasa dan mempengaruhi
kualitas dari bir tersebut.
3.5 Cooling
Proses selanjutnya adalah pemindahan wort ke sebuah tangki, perpindahannya difasilitasi
oleh sebuah alat yang dinamakan 'heat exchanger' di mana wort yang masih panas
'ditabrakkan' dengan air dingin yang sudah disediakan sebelumnya, sehingga saat memasuki
tangki fermentasi, wort tersebut telah memiliki suhu yang tepat dalam rangka menjadi 'rumah
makan' bagi yeast atau ragi. 'heat exchanger' adalah sebuah peralatamn yang digunakan
sebagai "radiator" untuk keperluan pendinginan bir.
3.6 Fermentation
Dalam tangki fermentasi, wort tersebut akan diberi yeast atau ragi. Fungsi yeast ini
adalah mengubah zat gula yang ada di dalam wort menjadi alkohol. Terdapat dua macam tipe
tangki ujung fermentasi. Yaitu top fermentation dan bottom fermentation.
Ujung lancip tangki fermentasi fungsinya adalah untuk mengumpulkan yeast yang
mengendap setelah proses fermentasi selesai. Sehingga yeast terpusat pada satu titik dan
mudah dikeluarkan melalui pipa yang tersedia. Proses tersebut dinamakan dengan Buttom
fermentation. Sedangkan untuk Top fermentation, produk dikeluarkan terlebih dahulu
sehingga yest tertinggal di dalam tangki. PT. Multi Bintang menggunakan proses buttom
fermentation pada proses fermentasinya. Limbah yeast dapat mencapai 3 ton setiap harinya.
Tipe fermenter yang digunakan oleh pabrik ini adalah tipe batch. Prinsip dari tipe fermenter
ini yaitu dimulai pada waktu t dan dikeluarkan pada waktu t, sehingga tidak ada penambahan
substrat secara berulang dalam prosesnya. Dengan metode ini, pabrik dapat merunut apabila
terjadi sebuah kesalahan. Yeast pada umumnya dapat dipakai berulang kali. Pada pabrik ini
yeast biasanya digunakan dalam 5 kali proses. Yeast yang digunakanoleh pabrik ini langsung
diimport dari Belanda.
Langkah selanjutnya adalah menambahkan karbonasi kepada wort yang masih mentah
ini. Saat masuk ke tangki ini, namanya masih 'bir hijau' atau bright beer. Dalam tahap ini,
dilakukan injeksi CO2 atau karbon dioksida untuk menambahkan sensasi rasa pada bright
beer.
3.7 Maturation
Proses ini diperlukan hanya bagi bir jenis lager karena yeast yang digunakan
melakukan proses fermentasi secara lambat dan dibutuhkan waktu lama untuk mematangkan
hasil fermentasi tersebut. Selain itu, dalam proses maturasi ini, senyawa volatil yang tidak
diinginkan dalam bir seperti tanin akan menguap.
3.8 Filtration
Proses filtrasi bertujuan untuk menjernihkan bir dan menghilangkan kotoran – kotoran
yang mungkin tertinggal setelah proses fermentasi
Ada 3 prinsisp filtrasi yang digunakan dalam PT. Multi Bintang, antara lain :
1. Melewatkan cairan di suatu membran

2. Menjebak partikel pengotor

3. Melakukan penyerapan

Proses filtrasi pertama yang dilakukan oleh PT multi bintang Indonesia Tbk, adalah dengan
melewatkan cairan di suatu membran menggunnakan alat yang disebut mash filter. Filtrasi
kedua dilakukan dengan cara menjebak partikel
pengotor dengan alat yang disebut kieselguhr filter dan filtrasi yang ketiga adalah dengan
deep filter.

Anda mungkin juga menyukai