Anda di halaman 1dari 1

8.

Pelayangan Bunyi
Pelayangan adalah peristiwa perubahan frekuensi bunyi yang berubah ubah dengan
tajam karena ada dua sumber bunyi dengan perbedaan frekuensi yang kecil. Berarti
pelayangan terjadi jika perbedaan frekuensi kedua sumbernya kecil.
Jika di satu tempat ada dua buah gelombang yang frekuensinya sedikit berbeda dan
sama-sama merambat ke arah yang sama serta mengalami superposisi, maka akan terjadi
interfensi yang menghasilkan kenyaringan bunyi yang berubah-ubah secara periodik.
Kenyaringan bunyi disebabkan karena frekuensi tinggi yang didengar oleh telinga sehingga
kita menyebutnya sebagai bunyi yang nyaring. Berarti pelayangan terjadi jika perbedaan
frekuensi kedua sumbernya kecil.
Efek doppler pertama kali diamati oleh fisikawan bernama Christian Doppler.
Doppler adalah seorang fisikawan asal Australia yang sempat mengalami kelemahan fisik di
masa mudanya. Ia mengamati ketika sumber bunyi bergerak akan terjadi perubahan
frekuensi relatif bunyi yang di dengar oleh pengamat. Misalnya, sebuah mobil pemadam
kebakaran dengan sirine berbunyi mendekati sobat (pengamat), maka frekuensi bunyi sirine
yang sobat dengar akan lebih tinggi dari frekuensi yang dipancarkan oleh sirine pemadam
kebakaran. Selama mendekati pengamat maka frekuensi yang didengar pengamat akan lebih
tinggi dan sebaliknya, ketika sumber bunyi menjauhi pengamat maka frekuensi yang di
dengar pengamat akan lebih rendah dari frekuensi aslinya
Rumus pelayangan bunyi dirumuskan sebagai berikut:

𝑓𝑝 = |𝑓1 − 𝑓2 |
Keterangan:
𝑓𝑝 = 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 (𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑠𝑒𝑘𝑜𝑛)

𝑓1 = 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑦1 (𝐻𝑧)


𝑓2 = 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑦2 (𝐻𝑧)

Contoh soal:
Jika dua buah sumber bunyi masing-masing dengan frekuensi 1000 Hz dan 1016 Hz
berbunyi dengan serentak, maka akan timbul pelayangan bunyi dengan frekuensi ...
Pembahasan :
𝑓𝑝 = |𝑓1 − 𝑓2 |
𝑓𝑝 = |1016 − 1000|
𝑓𝑝 = 16 𝐻𝑧

Anda mungkin juga menyukai