Bab-02 Persiapan Tempat Dan Lokasi Pemboran
Bab-02 Persiapan Tempat Dan Lokasi Pemboran
2.1. Pendahuluan
Operasi pemboran merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari
beberapa tahapan kegiatan. Sebelum operasi pemboran dapat dilaksanakan,
pertama-tama yang perlu dilakukan adalah apa yang disebut dengan tahap
persiapan. Tahap persiapan ini pun terdiri dari beberapa tahapan mulai dari
persiapan tempat, pengiriman peralatan pada lokasi, penunjukan pekerja
sampai pada persiapan akhir.
Bila seandainya tempat untuk lokasi pemboran yang diperkirakan ada
cadangan minyak atau gas yang cukup potensial dan tempat tersebut masih
merupakan suatu tempat yang dianggap liar maka dengan sendirinya kita
perlu membuat tempat tersebut menjadi tempat yang memungkinkan
terlaksananya operasi pemboran.
Pada operasi pemboran ini, peralatan yang dipakai terbagi menjadi
beberapa sistem. Pembagian sistem-sistem yang umum dilakukan dalam
industri perminyakan adalah sebagai berikut :
1. Sistem pengangkatan (Hoisting System)
2. Sistem pemutar (Rotating System)
3. Sistem sirkulasi (Circulating System)
4. Sistem daya (Power System)
5. Sistem pencegah sembur liar (BOP System)
Sistem-sistem di atas mempunyai hubungan yang erat antara satu
sistem dengan sistem lainnya. Jadi dapat dimengerti bahwa antar sistem-
sistem tersebut bekerja pada saat bersamaan.Operasi pemboran (drilling
operation) adalah suatu kegiatan yang merupakan bagian yang terintegrasi
dengan kegiatan-kegiatan lain dalam industri perminyakan.
Pada masa sekarang ini, operasi pemboran dilaksanakan orang baik di
darat (onshore) maupun di lepas pantai (offshore). Peralatan yang digunakan
untuk operasi kedua tempat tersebut pada dasarnya adalah sama yang
berbeda hanyalah tempat untuk menempatkan menara (rig) beserta
perlengkapannya.
Untuk pemboran di darat, kebutuhan tempat biasanya tidak
merupakan masalah, berbeda dengan pemboran di lepas pantai yang harus
memperhitungkan luas dari anjungan yang dipakai serta mempergunakan
tempat seefisien mungkin karena luasnya yang sangat terbatas.
Pemboran yang dilakukan dewasa ini umumnya pemboran dengan
prinsip rotary drilling. Pada rotary drilling, pembuatan lubang dilaksanakan
dengan memutar bit disertai pemberian beban pada bit oleh beratnya drill
collar. Bit ini diputar dari rotary table melalui drill string yang merupakan
rangkaian dari drill pipe dan drill collar.
Pada pelaksanaannya, sebelum operasi pemboran dapat dilaksanakan
perlu dilakukan dahulu beberapa kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan persiapan-persiapan.
Tahap persiapan ini meliputi :
1. Persiapan tempat
14)
Gambar 2.5. Persiapan sumber air
2.3. Pengiriman Peralatan
Dengan selesainya tahap persiapan tempat seperti diterangkan di atas
dan semua komponen rig telah disiapkan untuk dikirim ke lokasi pemboran,
selanjutnya kita memikirkan tentang pengiriman komponen rig tersebut ke
lokasi pemboran apakah melalui darat, air atau udara.
Pengiriman peralatan ini bisa melalui darat, air atau udara tegantung
dari lokasi pemborannya, untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai
berikut:
a. Melalui darat
DAFTAR PUSTAKA
1. Alliquander, "Das Moderne Rotarybohren", VEB Deutscher Verlag Fuer
Grundstoffindustrie,Clausthal-Zellerfeld, Germany, 1986
2. Mian M.A., "Petroleum Engineering Handbook for Practicing Engineer",
Vol.1, Penn Well Publishing Company, Tulsa-Oklahoma, 1992.
3. Rabia. H., "Oilwell Drilling Engineering: Principles & Practices", Graham &
Trotman, Oxford, UK, 1985.
4. Azar J.J., "Drilling in Petroleum Engineering", Magcobar Drilling Fluid
Manual.
5. nn., "Drilling", SPE Reprint Series no. 6a., SPE of AIME, Dallas-Texas,
1973.
6. Bourgoyne A.T. et.al., "Applied Drilling Engineering", First Printing Society
of Petroleum Engineers, Richardson TX, 1986.
7. Moore P.L., "Drilling Practices Manual", Penn Well Publishing Company,
Second Edition, Tulsa-Oklahoma, 1986.
8. Gorman, "The Petroleum Industry : Drilling Equipment and Operations",
Third Edition, Smith International Inc. Dallas - Texas, 1982.