Anda di halaman 1dari 9

TUGAS DOSEN PENGASUH

Patologi Sosial Bapak Anwar Fuadi

Penyimpangan dan Teori-Teori


Penyimpangan

Disusun Oleh Kelompok Lima:

MIA RASYIDAWATI 1601341110


SENTIA PARAMITHA 1601342141
MUHAMMAD SYAIFUDDIN 1601342147
ANDY 1601342144

BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

TAHUN 2018/2019

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala
puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan untuk
baginda Nabi Muhammad S.A.W berserta keluarga dan para sahabat beliau dari dulu,
sekarang, hingga akan datang. Dengan berkat rahmat dan karunia Allah S.W.T kami bisa
menyelesaikan makalah ini, yang berjudul “Penyimpangan dan Teori-Teori Penyimpangan”.
Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Anwar Fuadi selaku dosen mata kuliah
Patologi Sosila yang telah memberikan kami tugas untuk membuat makalah tentang
penyimpangan sosial. Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pemahaman kita tentang penyimpangan sosial dan teri-teori penyimpangan
sosial. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf, apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan tulisan atau
rangkaian kata yang kurang berkenan.

Banjarmasin, 19 Maret 2019

Kelompok Lima

i
DAFTAR ISI HAL

Kata Pengantar ............................................................................................................... i

Daftar Isi ......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ................................................................................................... 1

Rumusan Masalah .............................................................................................. 1

Tujuan Pembahasan ........................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

Pengertian Penyimpangan Sosial ..................................................................... 2

Teori-Teori Penyimpangan Sosial .................................................................... 3

BAB III

Simpulan ............................................................................................................. 5

Kritik dan Saran ............................................................................................... 5

Daftar Pustaka ................................................................................................................ 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Telah diketahui bersama bahwa manusia adalah makhluk sosial. Artinya
kehidupan sosial adalah milik manusia. Dalam kehidupan sosial manusia tidak lepas
dari masalah-masalah sosial, dari yang bersifat biasa hingga kompleks dan menjadi
konflik. Seiring dengan berkembangnya zaman dan majunya tekhnologi hingga
sampai di sebuah zaman baru yang disebut dengan zamannya generasi milenial
membuat permasalahan sosial dalam masyarakat menjadi semakin bertambah.
Teknologi yang semakin maju bukannya menjadi solusi untuk permasalahan sosial
tetapi malah menjadi salah satu penyebab utama permasalahan sosial.
Berbicara tentang permasalahan sosial tentu tidak akan lepas dari
penyimpangan sosial. Karena penyimpangan sosial merupakan akar dari
permasalahan sosial yang harus kita pahami bersama. Dalam tulisan sederhana ini
kami mencoba menjelaskan apa yang dimaksud dengan penyimpangan sosial dan
teori-teori mengenai penyimpangan sosial.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Penyimpangan Sosial?
2. Apa Saja Teori Mengenai Penyimpangan Sosial?
C. Tujuan Pembahasan
Untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan serta untuk mengetahui pengertian
penyimpangan sosial berserta teori-teori penyimpangan sosial.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penyimpangan Sosial
Penyimpangan sosial atau disebut juga dengan deviasi diartikan sebagai
tingkah laku yang menyimpang dari perilaku orang kebanyakan. 1 Artinya tidak
sesuai dengan yang banyak dilakukan orang baik dari sifat, perilaku, perbuatan,
dan keseharian orang pada umumnya. Perilaku menyimpang juga dapat kita
pahami sebagai perbuatan yang tidak sesuai dengan aturan yang tertulis ataupun
yang tidak tertulis dalam lingkungan masyarakat tempat dia tinggal. Misalnya
seseorang yang hidup dilingkungan kutub utara dengan dingin yang ekstrim akan
mengenakan pakaian yang tebal dan tertutup, namun ketika ada orang yang
mengenakan pakaian tipi dan terbuka, maka orang tersebutt dapat dikatakan
berperilaku menyimpang. perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan aturan
atau norma-norma dalam masyarakat. Misalnya dalam lingkungan masyarakat
disebuah desa, ada peraturan adat perempuan dan laki laki yang belum menikah
tidak boleh berdua-duan baik di dalam rumah atau pun diluar rumah. Kemudian
ada yang melanggar adat tersebut maka dia juga termasuk berperilaku
menyimpang bagi masyarakat desa tersebut.
Kebiasannya seseorang yang melakukan penyimpangan sosial akan dikenakan
sangsi sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Namun jika penyimpangan sosial
tersebut melanggar hukum negara maka akan berlaku hukum pidana. Secara
ringkas dapat kita pahami penyimpangan sosial adalah perbuatan yang melanggar
aturan hukum, norma-norma dalam masyarakat baik yang tertulis maupun tidak
tertulis.
Berikut pengertian sosial menurut para Ahli:
 Perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap sebagai hal yang
tercela dan tidak dapat diterima karena telah berada diluar batas-batas
Toleransi (James Vander Zanden)

1
Kartini Kartono. 1981. Patologi Sosial Jilid 1. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Hal. 9

2
 Setiap individu yang apabila menunjukan perilaku yang tidak berhasil
menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau
kelompok tertentu dalam masyarakat (Bruce J. Cohen).
 Semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku
dalam sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang
berwenang dalam sistem itu untuuk memperbaiki perilaku tersebut
(Robert M.Z Lawang)
 Setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norm-
norma kelompok atau masyarakat(Paul B. Harton).
B. Teori-Teori Penyimpangan
Dalam permasalahan penyimpangan sosial terdapat beberapa teori yang
dikemukakan oleh para ahli dalam bidang sosial diantaranya:
 Teori Fungsi
Teori fungsi dikemukakan oleh Durkheim. Dalam teori fungsi dijelaskann
bahwa kesamaan dalam hal kesadaran moral semua warga masyarakat
tidak mungkin ada, karena setiap individu berbeda dengan individu yang
lain. Oleh itu orang yang berwatak kurang baik akan selalu ada di dalam
lapisan masyarakat manapun. Menurut Durkheim pula, adanya kejahatan
diperlukan dalam kehidupan masyarakat, karena adanya kejahatan maka
moralitas dan hukum akan berkembang dengan normal. Karenanya dalam
teori fungsi penyimpangan sosial memiliki fungsi yang positif.
 Teori Merton
Teori ini dikemukakan oleh K. Merton. Teori ini mengatakan bahwa dalam
struktur sosial masyarakat tidak hanya menghasilkan perilaku yang sesuai
dengan norma (konfornis) tetapi juga menghasilkan perilaku yang tidak
sesuai (menyimpang). Struktur sosial dapat menghasilkan pelanggaran
terhadap aturannya dan dapat menghasilkan anomie yaitu lunturnya kaidah
norma-norma.
 Teori Labelling
Teori ini dikemukakan oleh Edwin M. Lement. Menurut teori labelling,
perilaku menyimpang seseorang disebabkan karena proses labelling yang
diberikan masyarakat kepada individu tersebut. Yang dimaksud dengan
labelling adalah pemberian gelar, nama atau julukan dengan konotasi

3
buruk, misalnya si penzina, si pembolos, si pemabuk, si penjudi sehingga
meskipun individu tersebut tidak lagi melakukan perilaku menyimpang
dalam masyarakat namun masyarakat tetap memberi labelling demikian,
maka individu tersebut akan tetap melakukan penyimpangan, karena
masyarakt telah memberikan labelling seperti itu kedalam diri individu
tersebut.
 Teori Konflik
Teori ini dicetuskan oleh Karl Marx. Teori ini mengatakan bahwa perilaku
kejahatan bersumber dari kapitalisme. Dalam teori ini mengatakan bahwa
penyimpangan sosial terjadi karena adanya kelompok-kelompok berkuasa
dalam masyarakat yang hanya mementingkan kepentingan mereka sendiri.
Adanya hukum merupakan refleksi dari kepentingan orang-orang berkuasa
tersebut. Dimana kita bisa melihat bahwa sistem peradilan pidana, orang
miskin yang melakukan pelanggaran dihukum sedangkan pengusaha besar
yang melakukan pelanggaran dilindungi pengadilan. Inilah teori konflik
menurut Karl Marx.
 Teori Pergaulan Berbeda
Teori ini diciptakan oleh Edwin H. Sutherland. Teori ini berpendapat
bahwa terjadinya penyimpangan sosial berasal dari pergaulan dengan
kelompok yang telah melakukan penyimpangan. Dalam teori ini juga
dijelaskan bahwa penyimpangan terjadi melalui proses alih budaya
(cultural transmission). Dengan adanya pertukarran budaya inilah
seseorang mempelajari perilaku baru yang tidak sama dengan budayanya
selama ini, maka jika Ia tertarik ia pun mulai mengikuti budaya yang baru
ia dapatkan tersebut, pada akhirnya Ia akan mengikuti pola perilaku
budaya baru itu, maka terjadilah perilaku menyimpang.2

2
Fatimah Tola, Suardi. “Begal Motor Sebagai Perilaku Menyimpang”. Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi.
Vol. IV No. 1 Mei 2016. Hal. 3

4
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Dalam tulisan ini telah dijelaskan bahwa penyimpangan sosial adalah sebuah perilaku
dimana seorang individu yang melakukan atau menunjukan sikap yang tidak sesuai
dengan norma-norma yang ada di dalam masyarakat tempat dia tinggal. Perilaku
seperti ini terjadi karena norma yang diabaikan dan dianggap bukan lagi hal yang
harus dipatuhi, norma tak lagi menjadi patokan dalam hidup bermasyarakat, maka
terjadilah penyimpangan-penyimpangan sosial. Teori-teori mengenai penyimpangan
sosial yaitu, teori fungsi, teori merton, teori labelling, teori konflik dan teori pergaulan
berbeda memberikan sebuah kesimpulan bahwa penyimpangan sosial bersifat adaptif
(menyesuaikan). Artinya penyimpangan sosial tidak selamanya menjadi ancaman
terkadang diperlukan sebagai alat ukur untuk stabilitas sosial.
B. Kritik dan Saran
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karenanya kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan, agar kedepannya kami dapat
menulis makalah yang jauh lebih baik lagi.

5
DAFTAR PUSTAKA
Kartono, Kartini. 1981. Patologi Sosial. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
http://sukma-stc.blogspot.com/2012/05/teori-teori-perilaku-menyimpang.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai