Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan
Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila sering disebut sebagai dasar falsafah/filsafah negara dan ideologi negara.
Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan dan mengatur
penyelenggaraan negara. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara sesuai dengan bunyi
pembukaan UUD 1945 ‘....maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.’
Pancasila dalam pengertian ini sering disebut sebagai pandangan hidup, pegangan
hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup, dan jalan hidup (way of life). Dalam hai ini, Pancasila
dipergunakan sebagai petunjuk hidup atau perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
kata lain, Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktivitas hidup
dan kehidupan masyarakat di segala bidang. Semua tingkah laku dan perbuatan setiap
manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pancaran dari semua sila Pancasila.
B. Tujuan
10
BAB II
ISI
1. Pengertian Nilai
Pada kamus ilmiah populer dijelaskan bahwa nilai adalah tentang apa yang baik, benar,
bijaksana, dan apa yang berguna, sifatnya lebih abstrak dari norma. Sedangkan Nursal Luth
dan Daniel Fernandes mengatakan bahwa nilai adalah perasaan-perasaan tentang apa yang
di inginkan atau tidak diinginkan yang mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang
memiliki nilai itu. Nilai bukanlah soal benar atau salah, tetapi soal dikehendaki atau tidak,
disenangi atau tidak. Nilai merupakan kumpulan sikap dan perasaan-perasaan yang selalu
diperhatikan melalui perilaku oleh manusia. Dari beberapa pengertian nilai di atas, dapat
dipahami bahwa nilai adalah kualitas ketentuan yang bermakna bagi kehidupan manusia
perorangan, masyarakat, bangsa, negara.
Nietzche mengatakan nilai adalah tingkat atau derajat yang diinginkan oleh manusia.
Nilai yang merupakan tujuan dari kehendak manusia yang benar sering ditata menurut
susunan tingkatannya, dimulai dari bawah, yaitu nilai hedonis (kenikmatan), nilai utilitaris
(kegunaan), nilai biologis (kemuliaan), nilai diri estetis (keindahan, kecantikan), nilai-nilai
pribadi (sosial, baik), dan yang paling atas adalah nilai religius (kesuciaan).
a. Ciri-ciri nilai
Yaitu nilai yang telah menjadi kepribadian bawah sadar atau yang mendorong
timbulnya tindakan tanpa berfikir lagi. Bila dilanggar maka akan timbul perasaan
malu atau bersalah yang mendalam dan sukar dilupakan, misalnya orang yang taat
beragama akan menderita beban mental apabila melanggar salah satu norma yang
ada dalam agamanya.
10
2. Lamanya nilai tersebut dirasakan anggota kelompok tersebut
b. Macam-macam Nilai
1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia.
2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat
mengadakan aktivitas.
3. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jiwa/rohani manusia.
Nilai kerohanian dapat dibagi atas 4 macam yaitu,
a. Nilai kebenaran atau kenyataan yang bersumber dari unsur akal manusia
2. Pengertian Pancasila
a. Pengertian Pancasila
Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara Republik
Indonesia, baik ditinjau dari sudut bahasa maupun dari sudut sejarah. Hai tersebut
dapat dilihat secara etimologis atau secara teminologi sebagimana penjelasan
berikut,
1) Secara Etimologis
Berdasarkan asal kata, Pancasila berasal dari bahasa India, yakni bahasa
Sansekerta. Menurut Muhammad Yamin, Pancasila memiliki dua macam arti,
yaitu Panca artinya lima, syila dengan (i) biasa (pendek) artinya sendi, alas, atau
10
dasar, syila dengan (i) panjang artinya peraturan tingkah laku yang penting, baik,
dan senonoh. Kata sila dalam bahasa Indonesia menjadi susila artinya tingkah
laku baik.
2) Secara Terminologi
Bagi bangsa Indonesia, yang dijadikan sebagai sumber nilai dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara adalah Pancasila. Ini berarti bahwa seluruh
tatanan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara menggunakan Pancasila sebagai dasar
moral atau norma dan tolak ukur tentang baik buruk dan benar salahnya sikap, perbuatan,
dan tingkah laku bangsa Indonesia.
Nilai-nilai pancasila itu merupakan nilai intrinsik yang kebenarannya dapat dibuktikan
secara objektif, serta mengandung kebenaran yang universal. Dengan demikian, tinjauan
pancasila berlandaskan pada tuhan, manusia, rakyat, dan adil sehingga nilai-nilai pancasila
memiliki sifat objektif.
Pancasila dirumuskan oleh para pendiri Negara yang memuat nilai-nilai luhur untuk
menjadi dasar Negara. Sebagai gambaran, di dalam tata nilai kehidupan bernegara, ada yang
disebut sebagai nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praktis.
1) Nilai dasar
10
Asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang kurang lebih mutlak. Nilai
dasar berasal dari nilai-nilai kultural atau budaya yang berasal dari bangsa
Indonesia itu sendiri, yaitu yang berakar dari kebudayaan, sesuai dengan UUD
1945 yang mencerminkan hakikat nilai kultural.
2) Nilai instrumental
3) Nilai praktis
3. Persatuan Indonesia
10
c. Bangga berkebangsaan Indonesia
Paradigma adalah asumsi teoritis yang umum (merupakan suatu sumber nilai)
yang merupakan sumber hukum, metode serta cara penerapan dalam ilmu
pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri,dan karakter ilmu pengetahuan
tersebut.
10
Pembangunan nasional dapat diartikan sebagai rangkaian upaya
pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat,
bangsa, dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional.
Perubahan yang bersifat dangkal akan mudah dan cepat berubah. Misalnya,
dapat dilihat dalam perubahan mode pakaian, selera arsitektur rumah atau tempat
tinggal, dan popularitas lagu-lagu generasi muda yang sedang digandrungi di
kalangan mereka. Adapun perubahan-perubahan sosial-budaya yang mendasar
dapat dialami bersama dalam reformasi. Misalnya, masyarakat pertanian menjadi
masyarakat industri, masyarakat tradisional menjadi masyrakat modern, tata hidup
pedesaan menjadi tata hidup perkotaan, serta perubahan masyarakat Indonesia dari
kedudukan dijajah oleh kekuasaan asing menjadi masyarakat yang merdeka didalam
negara yang daitur dan diurus oleh kekuasaan nasional
- Visi
10
yang sehat, mandiri, beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, cinta tanah air,
berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin.
- Misi
Untuk mewujudkan visi bangsa Indonesia masa depan, misi yang ditetapkan
adalah sebagai berikut:
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai ideologi terbuka, Pancasila harus mampu menyesuaikan diri dengan zaman.
Tetapi tidak berarti bahwa nilai dasar Pancasila dapat diganti dengan nilai dasar lain. Dengan
meniadakan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi terbuka mengandung
makna bahwa nilai-nilai dasar Pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika
kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman secara kreatif, dengan
memperhatikan tingkat kebutuhan dan perkembangan masyarakat Indonesia sendiri.
B. Saran
Sebagai warga negara yang baik, jika kita telah mengerti dan mengetahui nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila hendaknya dilaksanakan dengan baik agar terciptanya
kondisi masyarakat yang aman, damai, tertib dan tentram.
10
DAFTAR PUSTAKA
Listyarti, Retno. 2005.Pendidikan Kewarganegaraan SMA untuk kelas XI kurikulum
2004. Jakarta: Esis.
Budiyanto.
Abdul Karim, Aim. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan SMA untuk kelas XII kurikulum
2006. Jakarta: Grafindo.
10