Anda di halaman 1dari 12

Konsepsi dan Definisi Bioetika, Moral,

Filsafat dan Agama


Kelompok 8
 Dika Putri Sehati 1810421003
 Hamdi Ikhwal 1810422026
 Lusi Rahmayani 1810422002
 Miftah Dwi Riska 1810423015
Konsep dan difinisi bioetika

Penyelidikan kritis
tentang dimensi-dimensi Studi tentang masalah-
moral dari pengambilan masalah etika yang
keputusan dalam konteks timbul dari kemajuan
berkaitan dengan sains, khususnya ilmu
kesehatan dan dalam Etika yang berkaitan biologi dan kedokteran
konteks yang melibatkan dengan masalah (Webster’s new world
ilmu-ilmu biologi biologi (Shannon, college dictionary)
(Samuel Gorovitz) 1995)
TUJUAN BIOETIKA
a. Pengawal riset biologi dan bioteknologi modern.
b. Mencegah dampak negatif yang muncul dari teknologi.
c. Pembelajaran untuk menjadi ilmuwan yang memiliki tanggung jawab sosial.
d. Pembelajaran bioetika dibutuhkan karena menekankan pada pengembangan
berpikir kritis.
e. Pembelajaran bioetika dapat melatih mahasiswa menjadi ilmuwan biologi
yang dapat mempertimbangkan tindakan-tindakan yang akan dilakukan
sebagaimana pengembangan pola berpikir yang dikemukakan Rasulullah SAW
yaitu pola berpikir menggunakan akal.
PRINSIP BIOETIKA

Prinsip bioetika dari seorang filsuf dan teolog Beauchamp dan Childres, yang
mempublikasikan Principle of Biomedical Ethic (Bertens, 2001).

1. Otonom.
Otonom ini mempunyai 3 syarat dasar, yaitu:
1) mempunyai maksud/intense;
2) paham akan arti tindakannya;
3) tidak berada dalam pengaruh luar
2. Tidak merugikan
3. Menguntungkan: dalam arti harus berbuat baik.
4. Keadilan.
MORAL Moral merupakan
kondisi pikiran,
perasaan,
ucapan, dan
perilaku manusia
yang terkait
dengan nilai-nilai
baik dan buruk.

Ihsan (2010), kata


moral dalam
Surajiyo (2009),
bahasa Yunani
moral berasal dari
sama dengan
kata Latin mos
ethos yang
jamaknya mores
melahirkan etika.
yang berarti adat
atau cara hidup.
MORAL
 Mengatur perilaku dan tindakan ilmuwan atau para penelitian
tentang nilai baik-buruk sehingga tidak merugikan makhluk hidup
FILSAFAT

Ilmu pengetahuan
Induk agung dari yang menjadi pokok
ilmi-ilmu dan pangkal dari
(Si Francis Bacon, segala pengetahuan
1561 M) (Immanuel Kant,
1724 M)
Kumpulan segala
pengetahuan dimana
Tuhan, alam, dan manusia
menjadi pokok
penyelidikan
(Rene Discartes, 1590 M)
FILSAFAT
 Ilmuan memiliki tanggungjawab sosial untuk mendatangkan
kemaslahatan bagi umat manusia
AGAMA
 Menurut Suseno (1987), bioetika tidak bertentangan dengan agama, bahkan
diperlukan oleh agama.

 Bioetika tidak ada masalah dengan agama islam, bahkan dibutuhkan, sebab bioetika
menekankan pada pengembangan berpikir untuk menentukan sisi baik buruk dari
biologi modern dan teknologi yang terkait dengan kehidupan, sedangkan islam sendiri
sangat menekankan pentingnya berpikir.

Islam mengajarkan pengembangan kemampuan berpikir kritis melalui analisis


maslahat-mudharat dalam pengambilan keputusan etik menghadapi
munculnya dilemma bioetika sebagai akibat perkembangan biologi modern
DAFTAR PUSTAKA
Bertens, K. Ed. 2001. Perspektif Etika Esai-Esai tentang Masalah Aktual. Yogyakarta: Kanisius.
Ihsan, Fuad. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: Rineka Cipta.
Shannon, T.A. 1995. Pengantar Bioetika. Terjemahan oleh K. Bertens. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Suhartono, Suparlan. 2004. Dasar-dasar Filsafat. Jogjakarta: Ar-Ruzz.
Surajiyo. 2009. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Suseno, F.M. 1987. Etika Dasar. Yogyakarta: Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai