DETERMINAN
MANAJEMEN AKRUAL
DAN VOLATILITAS LABA
PADA PERUSAHAAN HEDGERS & UNHEDGERS
(Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
i
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Djaddang, Syahril
xiv, halaman
ISBN 978-602-8258-27-9
Lay-out/Setting:
aguss246@gmail.com
082324141209
ii
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Motto :
1. Sebab, Ilmu merupakan pusaka para nabi, sedangkan harta adalah warisan Qorun, Firaun, dan
lainnya.
2. Sebab ilmu dapat menjaga kamu, sedangkan harta itu kamulah yang menjaganya.
3. Sebab, orang kaya harta banyak musuhnya, sedangkan orang kaya ilmu banyak sahabatnya.
4. Sebab, Harta kalau dibelanjakan menjadi berkurang, sedangkan ilmu kalau diberikan akan
bertambah..
5. Sebab, Karena orang kaya yang banyak harta dipanggil dengan sebutan bakhil, sedangkan orang
yang banyak ilmunya dipanggil disebut Agung.
6. Sebab, Ilmu tidak perlu dijaga dari pencuri, sebab harta perlu dijaga oleh pencuri.
7. Sebab, pada hari kiamat, orang yang banyak harta pasti akan dihisab, sedangkan orang yang
berilmu dapat memberikan syafaat pada hari kiamat.
8. Sebab, Harta dapat rusak dan habis, sedangkan ilmu tidak akan rusak dan tidak akan habis.
9. Sebab, harta dapat menjadikan padatnya perasaan, sedangkan ilmu dapat menerangi hati..
10. Sebab, Orang yang memilki harta sering mengakui sifat ketuhanan, sedangkan orang yang berilmu
dapat merealisasikan ibadah.
1. Alm.Ibu Hj.Ummi dan Alm. bapak Djaddang yang telah berpulang ke pangkuan NYA
Sejak tahun 1993 dan tahun 2014, Al-faatihah dan senantiasa memanjatkan doa yang tiada
putusnya semasa hidup beliau sampai akhir hayatnya.
2. Istriku tercinta, Hj.E.Sulistiawarni, SE.,Ak.CA…..motivasiku dan inspirasiku. Terima kasih atas
dukungan moril dan materi yang tak terhingga serta getaran doanya dalam setiap detik yang kau
panjatkan untuk suamimu yang sedang berjihad di ladang ilmu pengetahuan dan dijalanNYA..
anak-anakku, Sudaryadi Pratama, Muhammad Salim Noviansyah dan Muhammad Rafly
Adriansyah yang tetap sabar atas kurangnya perhatian dan waktu untuk bersama.
3. Bapak ibu mertua,Hj.Tjitjih dan Almarhum Drs.H.Sudayat,Akt. Terima kasih atas dukungan dan
doanya yang terus menerus.
4. Bapak ibu guru, dan dosen-dosenku yang menjadi pembuka pintu hidayah serta Ilmu
Pengetahuan
5. Adik Sariana, Sunardi,A.Md, E.Agus Suryadi,SH, E.Eyun Sudrajat,SKom, E.Ika Indriasari dan
kakak Ipar Drs. Sumardi Wiguna sebagai pemicu untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa
depan.
6. Almamater tercinta: Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Hasanuddin Makassar, SMA
Negeri1, SMP Negeri1 dan SD KH1 ParePare, Sulawesi Selatan.
iii
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
iv
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas Limpahan
Rahmatnya, kelapangan rejeki, nikmat kesehatan, motivasi, karunia, kesabaran dan
kemampuan kepada penulis untuk menyelesaikan buku yang berjudul DETERMINAN
MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien).Dan
penulisan buku ini didasarkan pada hasil penelitian dan disertasi penulis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji peran perbedaan corporate
governance perusahaan terhadap volatilitas laba antara perusahaan hedgers dan
unhedgers di Bursa Efek Indonesia dan model uji Manajemen Akrual memediasi
hubungan antara corporate governance dengan Volatilitas laba. Fokus penelitian ini pada
volatilitas laba dan manajemen akrual sebagai pemicu peran struktur kepemilikan,
komite audit independen dan kualitas audit untuk mengurangi perilaku oportunistik dalam
manajemen akrual dan mengurangi volatilitas laba dan dampaknya pada perusahaan
hedgers dan unhedgers.
Metode Penelitian ini menggunakan data sekunder dari laporan tahunan yang
mengimplementasikan GC dan menerapkan manajemen akrual. Pengumpulan data
menggunakan metode dokumentasi, yaitu data yang dikumpulkan dari sumber dan
kemudian didokumentasikan sebagai penunjang penelitian. Pengujian dengan
menggunakan model persamaan struktural (SEM) melalui program-PLS Warp 4.0.
Hasil pengujian menunjukkan model kepemilikan manajemen atas hubungan
kelembagaan dan komite audit independen sebagai pengawasan internal dan faktor
pendorong perusahaan untuk mengurangi volatilitas laba dan peran kepemilikan
institusional dan komite audit independen sebagai alat monitoring dan kontrol untuk
mengurangi perilaku manajemen oportunistik dalam manajemen akrual. Ada perbedaan
lindung nilai keuangan sebagai trading antara perusahaan hedgers dan perusahaan
unhedgers sebagai spekulatif dalam mengurangi manajemen akrual pada hubungan
corporate governance dengan volatilitas laba. Ada mediasi parsial atas hubungan Komite
Audit Independen dengan Volatilitas laba dimediasi manajemen akrual antara perusahaan
hedgers dan unhedgers
Penulis membuka ruang untuk berdiskusi, serta menerima berbagai kritik dan saran
terkait dalam penulisan buku ini melalui media email (djaddangsyahril@gmail.com atau
syahrildjaddang@rocketmail.com). Insya Allah dengan IzinNya, penulis dengan senang
hati menjawab setiap sapaan dan pertanyaan yang sifatnya membangun.
Akhirnya, dengan segala kekurangan dan keterbatasan, penulis persembahkan karya
ini kepada dunia ilmu pengetahuan. Semoga dapat memberikan warna dan menambah
khazanah tentang sebuah konsep baru manajemen akrual. Kebenaran dan kesempurnaan
v
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
adalah milik Allah, segala bentuk kesalahan terkait konsep, interpretasi, diksi maupun
redaksional adalah tanggung jawab dan milik penulis.
Semoga karya ini membawa manfaat bagi Amal Jariah yang mengalir diladang Ilmu
Pengetahuan. Billahittaufik Wal Hidayah. Assalamu Alaikum Wr.Wb.
Syahril Djaddang
vi
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Puji syukur kepada Allah SWT atas Limpahan Rahmatnya, kelapangan rejeki, nikmat
kesehatan, motivasi, karunia, kesabaran dan kemampuan kepada penulis untuk
menyelesaikan buku ini. Penulisan buku ini dapat terlaksana karena dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak. Atas restu dan doa mereka, sehingga penulis sampaikan
penghargaan dan ucapan terima kasih tak terhingga kepada:
1. Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.H. sebagai Rektor Universitas Diponegoro
beserta jajarannya; Prof. Dr. Purwanto, DEA sebagai Direktur Program Pasca Sarjana
beserta jajarannya; Prof. Dr. Anies M.Kes, PKK sebagai Direktur Program Pasca
sarjana periode sebelumnya beserta jajarannya; Prof. Dr. H. M.Nasir, M.Si., Akt
sebagai Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Periode 2010-2014. Dr. Suharnomo
Kaslan,SE,MM fakultas Ekonomika dan Bisnis sebagai Dekan Fakultas Ekonomika
dan Bisnis saat ini beserta jajarannya, dan Prof. Dr. Augusty Ferdinand, M.B.A
mantan ketua program Doktor Ilmu Ekonomi dan Prof. H.Imam Ghozali, M.Com,
Ak, Ph.D sebagai ketua program Doktor Ilmu Ekonomi beserta jajarannya yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh dan penyelesaikan studi
pada Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang.
2. Prof. H.Imam Ghozali, M.Com, Ak, Ph.D sebagai Promotor dan Drs. H.Tarmizi
Achmad, Ak, M.B.A, Ph.D sebagai kopromotor yang bersedia meluangkan waktu dan
memberikan bimbingan serta arahan sehingga disertasi ini dapat diselesaikan.
3. Dr. Pujiharto, M.Si, Ak. CA, Dr. Fuad, SET. M.Si, Dr.Agus Purwanto,Ak, M.Si, CA
dan Prof. Dr. Rahman,Ak, M.Si, CA selaku Penguji serta Almarhum Prof. Dr Arifin
Sabeni,Ak, M.Com yang pernah menjadi tim promotor dan memberikan motivasi,
bimbingan dan arahan kepada penulis.
4. Seluruh staf pengajar Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro
Semarang yang telah memberikan bekal Ilmu yang bermanfaat bagi penulis.
5. Seluruh staf admisi Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro
Semarang yang telah memberikan pelayanan administrasi sangat baik dengan penuh
keramahan, sehingga sangat membantu penulis selama menempuh perkuliahaan dan
seluruh tahapan ujian.
6. Dekan FEB UMB Prof. Dr. Wiwik Utami,MS, Ak, CA dan seluruh Dosen FEB-UMB
yang memberikan kesempatan kepada penulis separuh waktu untuk menempuh
Program Doktor Ilmu Ekonomi-Akuntansi di Univertas Diponegoro, dimana penulis
pernah mengabdi selama 17 tahun di FEB UMB Jakarta.
7. Rektor Universitas Pancasila Prof.Dr.Wahono Sumaryono,Apt beserta jajarannya;
Wakil Rektor I, Wakil Rektor II dan III. Mantan Dekan FEB UP Prof.Dr.Tri Wdya
Astuti,SE.,MM,CA dan Dekan FEB UP. Dr.Hj.Sri Widyastuti, SE.,MM, M.Si.
beserta jajarannya; Wakil Dekan bidang akademik Nana Nawasiah,SE,MM, Wakil
vii
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Dekan bidang keuangan Sri Ambarwati,SE,.Ak,MSM,CA dan Wadek III Laili Noor
Savitri,SE.,MM serta Ketua Program Magister Akuntansi Dr.H.Suratno,MM,CA
yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Program Doktor
Ilmu Ekonomi-Akuntansi di Undip.
8. Teman sejawat, Dr.Laela Pujianti, SE,M.Si,CA, Dr.Harimurti Wulanjani,SE,MM dan
Shanty Lyshandra,SE.,MM,CA, Kurnia,SE.,MM, Mulyadi,SE.,MM, Indah
Masri,SE,M.Si,CA dan dosen FEB UP yang tidak saya sebutkan satu persatu dalam
buku kecil ini serta seluruh karyawan FEB Universitas Pancasila yang telah
membantu dan memberi dukungan kepada penulis sejak pertengahan studi sampai
penyelesaian disertasi ini.
9. Ketua Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pasca Sarjana Universitas Ibnu
Khaldun Bogor Ibu Dr.Hj.Indu Purnahayu,SE.,MM,Ak.,CA memberi dukungan
kepada penulis pada akhir masa studi sampai penyelesaian disertasi ini.
10. Teman-teman pada Program Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Diponegoro,
khususnya angkatan tahun 2011 atas kerjasama dan dukungan yang diberikan kepada
penulis selama masa studi sampai penyelesaian disertasi ini.
11. Managing Director KAP S.Mannan, M.Ardiansyah Syam & Rekan beserta
jajarannya; Manajer Audit Ibu Hj Ir.Hasnawati,Ak,CA,CPA dan adik-adik senior dan
yunior audit yang banyak memberikan dukungan materil dan moril serta perhatiannya
kepada penulis untuk penyelesaian disertasi ini.
12. Ketua STIE Swadaya Dr.(Cd) Hasanuddin Pasiama, M.S beserta jajarannya; Wakil
Ketua Drs.Supriasmono,MSE dan Kajur Manajemen dan Magister Management
Dr.Ilyas Saad,M.Ec beserta seluruh staf administrasi yang memberikan dukungan
materil dan moril atas penyelesaian disertasi ini.
13. kedua orang tua penulis Almarhum Bpk.Djaddang dan Ibu Hj.Ummi semoga amal
sholeh dan ilmu yang bermanfaat dari anakmu ini senantiasa mengalir dan
melindungimu di akhirat.....Aamiin YRA.
14. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada keluarga, Yaitu Istri tercinta
Hj.E.Sulistiawarni,Ak,CA, anak-anak kami yang tersayang; Sudaryadi Pratama,
Muhammad Salim Noviansyah dan Muhammad Rafly Adriansyah; Almarhum
Bpk.Drs.Sudayat,Ak, Ibu mertua Ibu Hj.Tjitjih dan saudara-saudaraku Sariana dan
Sunardi Djaddang, kakak dan adik-adik Ipar yang senantiasa memberikan dorongan,
motivasi, materi dan doa yang tak pernah putus-putusnya sampai sekarang....Aamiin
YRA. Keluarga besar Jamaah Masjid Al-Hidayah Panaragan Aspol Bogor yang telah
memberikan dukungan doa selama penulis menempuh pendidikan Doktor Ilmu
Ekonomi Akuntansi Undip.
viii
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
DAFTAR ISI
ix
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
x
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
xi
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
LAMPIRAN - LAMPIRAN
xii
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
xiii
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
BAB I
PENDAHULUAN
1
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Black dkk. (2003) menyatakan bahwa perusahaan yang dikelola dengan baik dan
menguntungkan, serta investor dapat menilai earnings atau dividen lebih tinggi untuk
perusahaan yang menerapkan corporate governance. Hasil penelitian Pillania dan
Aluchna (2009) menunjukkan bukti bahwa investor menilai earnings atau arus dividen
untuk perusahaan yang menerapkan corporate governance. dalam memitigasi perilaku
manajemen yang oportunistik. Manajemen laba dilakukan karena adanya keleluasaan
kebijakan manajemen dalam menentukan praktik akuntansi suatu akun dalam neraca.
Sulistyanto (2008) menyatakan bahwa praktik akrual dilakukan dengan mempermainkan
komponen-komponen akrual dalam laporan keuangan, sebab akrual merupakan
komponen yang mudah untuk dipermainkan sesuai dengan keinginan orang melakukan
pencatatan dan menyusun laporan keuangan.
Penelitian Scott (2009) menemukan bahwa tujuan perusahaan untuk melakukan
praktik pengelolaan laba adalah; Pertama, manajemen perusahaan berusaha untuk
menambah tingkat transparansi laba dalam mengkomunikasikan informasi internal
perusahaan, dalam hal pengelolaan laba dilakukan secara efisien. Kedua adalah
manajemen perusahaan berusaha untuk memaksimalkan keuntungan bagi dirinya sendiri,
dalam hal ini pengelolaan laba bersifat oportunistik. Praktik pengelolaan laba yang
bersifat oportunistik yang membuat investor salah dalam mengambil keputusan investasi.
Pengelolaan laba oportunistik merupakan konsep teori keagenan (agency theory) yaitu
ketika semua pihak memiliki dorongan untuk mendahulukan kepentingannya sehingga
timbul adanya konflik antara prinsipal dengan agen. Penelitian ini fokus pada praktik
pengelolaan laba yang bersifat kontrak efisien yang berdampak pada volatilitas laba.
Kegagalan beberapa perusahaan di atas dan timbulnya kasus malpraktik keuangan
akibat krisis, sehingga peran Corporate Governance sebagai “internal control wrong”
atas kebobolan perusahaan secara internal. Pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan
emiten di pasar modal yang ditangani Otoritas Jasa Keuangan menunjukkan aturan
tentang akuntansi lindung nilai untuk mereduksi ‘conflict of interest’ dan menerapkan
strategi akuntansi seperti; hedge keuangan untuk mengurangi volatilitas laba perusahaan
atas transaksi nilai wajar dan investasi neto mata uang asing (Herawati 2002).
Penelitian Guay dan Kothari (2003) menemukan bukti bahwa volatilitas laba dan
arus kas tinggi karena ketidaksempurnaan informasi di pasar modal. Perusahaan besar
menggunakan derivatif keuangan untuk aktivitas lindung nilai. Derivatif keuangan untuk
mengantisipasi kerugian yang besar di masa yang akan datang, biasanya investor
menggunakan sekuritas derivatif. Transaksi derivatif merupakan salah satu instrumen
keuangan yang dipergunakan untuk mengurangi gejolak/volatilitas laba. Manajer dapat
mengurangi volatilitas laba dan arus kas dengan melakukan diversifikasi arus kas melalui
pemilihan proyek, akuisisi, atau investasi yang fleksible. Proses asersi laporan keuangan
dapat mempengaruhi volatilitas laba yang dilaporkan dan pentingnya peran manajemen
akrual yang akan diharapkan memitigasi volatilitas laba perusahaan. Tujuan manajemen
2
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
3
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
4
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
5
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
6
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
keuangan menjadi komite audit independen perusahaan (Bedard dkk. 2004); (Klein
2002) dan (Farber (2005)).
Kualitas audit dan Manajemen Akrual.
Kualitas audit yang diproksikan dengan akrual lancar dan telah digunakan beberapa
peneliti sebelumnya (Myers dkk. (2003)); (Manry dkk. 2008); (Giri, 2010) dan Rustiarini
(2013) berhasil membuktikan bahwa gender, kebangsaan, usia dan tingkat pendidikan
dapat mengurangi tingkat akrual, yang berarti meningkatkan kualitas audit. Piot dan
Janin (2007) dan Rustiarini (2013) menyatakan bahwa tingginya manajemen akrual
berhubungan positif dengan kegagalan audit. Manajemen akrual yang rendah
diasosiasikan dengan tingginya tingkat konservatisme yang dimiliki seorang auditor
sehingga dipandang dapat meningkatkan kualitas audit. Osma dan Noguer (2007)
menjelaskan antara kualitas audit berhubungan negatif terhadap manajemen akrual bagi
perusahaan di Spanyol.
7
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
pendapatan atas kontrak-kontrak dimasa mendatang (Sinaga dan Ghozali 2012). Tindakan
kecurangan ini sering disebut manipulasi earnings yang berdampak pada munculnya
volatilitas laba yang timbul karena adanya tekanan atau dorongan untuk melakukan
kecurangan. Tekanan tersebut untuk memanipulasi earnings karena lemahnya
pengendalian internal, dengan cara sistem akuntansi akrual, dimana memberikan
kesempatan kepada manajer untuk membuat pertimbangan akuntansi yang akan
memberikan pengaruh positif kepada laba yang dilaporkan. DeAngelo (1986)
menyatakan konsep model akrual memiliki dua komponen, yaitu komponen
nondiscretionary dan discretionary.
DeMarzo dan Duffie (1995) memberikan bukti empiris terkait pengelolaan
risiko/volatilitas laba yang menunjukkan bahwa pengelolaan risiko dapat mengurangi
noise (gangguan) dan membantu investor untuk mengidentifikasi kemampuan manajer.
Perusahaan menggunakan metode hedge atau lindung nilai untuk mengatasi volatilitas
laba dengan menggunakan lindung nilai, perusahaan berusaha untuk mengurangi
munculnya risiko keuangan dengan menciptakan posisi yang mampu menutup kerugian
(offsetting position). Penelitian ini fokus pada volatilitas laba dipengaruhi oleh corporate
governance yang dimediasi oleh manajemen akrual karena hubungan kausalitas antara
Corporate Governance terhadap volatilitas laba secara lansung masih tidak konsisten.
8
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
efisiensi dapat ditingkatkan. Berkaitan dengan Gap dan masalah penelitian yang telah
diuraikan maka pertanyaan penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh Corporate Governance terhadap volatilitas laba ?
2. Apakah terdapat pengaruh Corporate Governance terhadap manajemen akrual ?
3. Apakah terdapat pengaruh manajemen akrual terhadap volatilitas laba ?
4. Apakah terdapat perbedaan pengaruh Corporate Governance terhadap volatilitas laba
antara perusahaan hedgers dan unhedgers ?
5. Apakah manajemen akrual memediasi hubungan Corporate Governance dengan
volatilitas laba antara perusahaan hedgers dan unhedgers ?
9
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
10
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
berusaha keras untuk mengurangi munculnya risiko keuangan dengan menciptakan posisi
yang mampu menutup kerugian (offsetting position), secara khusus dengan bantuan
instrumen keuangan derivatif (Glaum dan Klöcker 2011).
Penelitian ini dikembangkan dan dibedakan sesuai dengan penelitian sebelumnya
dalam beberapa hal, yakni;
Pertama, Orisinalitas pada model teoritikal dasar dan empirik adalah dengan
menempatkan sintesa Manajemen Akrual sebagai rekonstruksi konsep manajemen laba
dengan laba akuntansi (akrual) yang diharapkan dapat memitigasi perilaku manajemen
yang opportunis dan mengatasi volatilitas/gejolak laba. Manajemen Akrual dibentuk dari
teori akuntansi positif, teori agency dan teori efisiensi.
Motivasi awal yang dilakukan untuk menganalisa determinan corporate
governance terhadap volatilitas laba dan manajemen akrual, karena sebagian besar
perusahaan di Indonesia belum sepenuhnya mengaplikasikan lindung nilai/hedging
keuangan.
Kedua, Perbedaan peran corporate governance terhadap volatilitas laba pada
perusahaan hedgers dan unhedgers. Volatilitas laba merupakan ukuran laba operasional
yang naik atau turun dengan cepat. Volatilitas laba merupakan derajat penyebaran laba
atau indeks penyebaran distribusi laba perusahaan.
Tujuan perusahaan hedgers melakukan praktik pengelolaan laba berbasis
manajemen akrual adalah; manajemen perusahaan berusaha untuk menambah tingkat
transparansi laba dan efisiensi dalam mengkomunikasikan informasi internal perusahaan.
Pengelolaan laba dilakukan secara efisien, karena strategi yang dapat diimplementasikan
oleh manajer antara lain adalah melakukan pilihan metoda akuntansi serta melakukan
estimasi tertentu sebagai kebijakan akuntansi, khususnya hedging keuangan.
Tujuan perusahaan unhedgers melakukan manajemen laba berbasis manajemen
akrual dalam penelitian ini adalah manajemen perusahaan berusaha untuk
memaksimalkan keuntungan bagi dirinya sendiri yang bersifat opportunistik. Praktik
pengelolaan laba yang bersifat opportunistik inilah yang membuat investor salah dalam
mengambil keputusan investasi.
Ketiga, Peran komite audit independen memitigasi volatilitas laba dimediasi oleh
manajemen akrual sebagai alat monitoring. Pada perusahaan hedgers penggunaan
akuntansi derivatif keuangan untuk tujuan hedging berdampak pada volatilitas laba
sebagai trading karena underlying transaksi mata uang asing yang dihedge. Manajemen
akrual dapat digantikan oleh hedging sebagai hubungan subsitusi, artinya: ‘Peningkatan
penggunaan akuntansi derivatif/hedging keuangan akan menurunkan penggunaaan
manajemen akrual. Perusahaan unhedgers adalah perusahaan belum menerapkan hedging
keuangan untuk memitigasi manajemen akrual dan menurunkan volatilitas laba karena
biaya hedging tinggi dan payung hukum penerapan hedging keuangan yaitu peraturan BI
dan peraturan pemerintah kementerian keuangan masih pada BUMN.
11
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
BAB II
TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL
12
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
13
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
14
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
15
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Corporate Governance
Manajemen Volatilitas
- Mekanisme Internal
Akrual Laba
- Mekanisme Eksternal
16
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
17
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Tabel 2.1
Perbedaan Risiko Hedging dan Manajemen Risiko
Perbedaan Risiko Hedging Manajemen Risiko
Pandangan Risiko Bahaya Risiko Bahaya Risiko dan
kesempatan
Tujuan Melindungi terhadap sisi Eksploitasi Terbalik
negatifnya
Pendekatan Keuangan, berorientasi Strategi / berorientasi
Produk proses lintas fungsional
Ukuran keberhasilan Mengurangi volatilitas laba, Nilai yang lebih tinggi
arus kas dan nilai wajar
Jenis pilihan yang nyata Masukan Panggilan
Dampak utama pada nilai Tingkat diskonto yang lebih Pengembalian kelebihan
rendah tinggi & berkelanjutan
Situasi yang ideal Perusahaan swasta, Bisnis maju dengan
perusahaan publik dengan potensi signifikan untuk
leverage keuangan tinggi atau kelebihan pengembalian
biaya distress
Sumber: Damodaran (2007).
18
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
19
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Ada tiga faktor penyebab terjadinya praktik manajemen laba (Gumanti 2004),
yaitu:
1. Manajemen Akrual
Manajemen akrual biasanya dikaitkan dengan semua aktivitas yang dapat
mempengaruhi aliran kas dan keuntungan yang secara pribadi merupakan
wewenang dari para manajer. Menurut Djakman (2003) menyatakan bahwa
manajemen laba (earnings management) yang dilakukan melalui manajemen
akrual tidak sama dengan manipulasi laba (earnings manipulation). Manajemen
akrual dilakukan dengan memanfaatkan kelemahan inheren dari kebijakan
akuntansi akrual dan masih berada dalam koridor prinsip akuntansi berterima
umum; sedangkan manipulasi laba merupakan tindak pelanggaran terhadap
prinsip akuntansi berterima umum untuk menghasilkan kinerja keuangan
perusahaan sesuai kepentingan manajer (Schroeder dkk. (2011).
2. Penerapan suatu kebijakan akuntansi yang wajib.
Manajemen laba berkaitan dengan keputusan manajer untuk menerapkan
suatu kebijaksanaan akuntansi yang wajib diterapkan oleh perusahaan, yaitu
antara menerapkannya lebih awal dari waktu yang diterapkan sampai saat
berlakunya kebijaksanaan tersebut.
3. Pembagian akuntansi secara sukarela
Manajemen Akrual berkaitan dengan upaya manajer untuk mengganti
atau mengubah suatu metode akuntansi tertentu diantara sekian banyak metode
yang tersedia dan diakui badan akuntansi.
20
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
(2001) menggunakan persamaan varians laba adalah penjumlahan dari varian arus kas
dan varian akrual serta memperkuat hasil penelitian di atas dengan menunjukkan bahwa
derivatif keuangan dan discretionary accrual memiliki hubungan subsitusi.
Penelitian Healy (1996) menyatakan bahwa diskresione akrual adalah akrual
abnormal. Secara skematik rekonstuksi konsep Laba Akuntansi (Akrual) sebagai tesa
dengan Konsep Manajemen Laba sebagai anti tesa melahirkan konsep baru sebagai
sintesa yaitu Manajemen Akrual dapat digambarkan sebagai State of the Art, berikut:
Gambar 2.2
State of the Art Manajemen Akrual
Teori Akuntansi
Positif
(Wiliamson 1975)
Teori Agensi
Teori Efisiensi
(Jensen dan
(Michael, 2005;
Meckling 1976;
Mc.Shane 2011;
Watts dan
Ghozali 2014)
Zimmerman
1986; Scott 2000 ;
2009)
Laba Akuntansi
Manajemen Laba (Akrual)
(Jones, 1976) (Suwardjono, 2005)
(Decow, 1995) (Muqodim 2005)
(Kothari, 1998) Scott ( Ahmed Belkaoui 2000)
(2014) (Healy dan
Wahlen 1999); (Fields
dkk. 2001); (Herusetya
2011) dan (Pujilestari Manajemen Akrual
dan Herusetya (Artificial Smoothing)
(2013),dll
Sumber : Dikonstruksi untuk penelitian ini
21
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
22
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
komite audit akan memiliki peringkat surat utang yang lebih tinggi daripada perusahaan
yang tidak memiliki komite audit. Rachmawati dan Triatmoko (2007) menemukan hal
yang sebaliknya yaitu Keberadaan komite audit dan komposisi komisaris independen
tidak berpengaruh terhadap discretionary accrual (kualitas laba) dan nilai perusahaan.
4. Kualitas Audit
Menurut Widagdo dkk. (2002) menyatakan bahwa : “Kualitas hasil kerja adalah
jumlah respon yang benar yang diberikan seseorang dalam menyelesaikan sebuah
pekerjaan yang bandingkan dengan standar hasil kerja atau kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya. Sedangkan menurut International Standard ISO 9001:20 yang disadur oleh
Charles A. Mills memberikan pemahaman mengenai pengertian kualitas audit (Feng dkk.
2007), yaitu sebagai berikut; “Audit quality is systematic and independent examination to
determine whether quality activities and related results company with planned
arrangements and whether these arrangements are implemented effectively and are
suitable to achieve objectives.”
23
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Menurut Yudhistira (2014) prinsip hedging adalah menutupi kerugian posisi aset
awal dengan keuntungan dari posisi instrumen hedging. Sebelum melakukan hedge,
hedger hanya memegang sejumlah aset awal. Setelah melakukan hedging, hedger
memegang sejumlah aset awal dan sejumlah instrumen hedging tertentu. Portofolio yang
terdiri atas aset awal dan instrumen hedging-nya disebut portofolio hedging. Portofolio
hedging ini mempunyai risiko yang lebih rendah dibanding risiko aset awal.
Merrick dkk. (2005) seperti dikutip oleh Kusmanto, hedging atau hedge
didefinisikan sebagai berikut: “A hedge is one or more traders perfomed in order to
protect an existing market exsposure against market movement”. Brailsford dkk. (2001)
seperti dikutip oleh Garcia dkk. (1995) pengertian hedging secara teknis adalah suatu
proses untuk mengambil posisi dalam pasar berjangka yang berlawanan di pasar dalam
jumlah besar dan kontrak yang sama.
Di bawah ini merupakan tabel yang dapat memberikan suatu gambaran kapan akan
melakukan hedging, sebagai berikut:
Tabel 2.2
Gambaran Aktivitas Hedging
VALAS
NO Aktivitas Hedging Apresiasi (FR > SR) Depresiasi (FR < SR)
1Receivables (Inflow) Tidak perlu hedging, Perlu hedging, karena
karena pembayaran pembayaran ekspor
ekspor menggunakan menggunakan mata
mata uang asing, sehingga uang asing, sehingga
apabila mata uangan asing perlu di hedging
terapresiasi maka apabila mata uang
eksportir Indonesia pun asing terdepresiasi
mendapat keuntungan. agar eksportir tidak
mengalami kerugian.
2Payable (Outflow) Perlu hedging, karena Tidak perlu hedging,
Importir melakukan karena depresiasi mata
pembayaran uang asing, akan
menggunakan mata uang menyebabkan Importir
asing, apresiasi mata uang membayar lebih murah
asing akan menyebabkan sehingga importir pun
Importir mengalami akan mendapatkan
mengalami kerugian keuntungan.
karena akan membayar
lebih mahal.
Sumber ; (Egelhoff dkk. 2013).
24
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
25
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Untuk penghitungan pergerakan nilai wajar lindung nilai, perusahaan memiliki dua
pilihan. bisa mengenali gerakan dalam laporan laba rugi dan kerugian diakui selama masa
lindung nilai dan kemudian mentransfer keuntungan bersih atau kerugian kumulatif pada
laporan laba rugi pada saat realisasi, untuk dicocokkan dengan keuntungan atau kerugian
pada aset atau kewajiban. Praktek akuntansi Indonesia tidak menyediakan hedge
accounting selain lindung nilai atas investasi bersih dalam operasi asing.
26
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
akuntansi (Xie dkk. 2003). Pencalonan komite independen dan komite kompensasi
mengurangi kegiatan manajemen akrual (Epps dan Ismail 2009).
Hedgers umumnya cendrung memiliki laba dari operasi dan terdaftar di pasar
saham asing, cenderung untuk diaudit oleh 'Big 5' auditor. Penemuan juga menunjukkan
bahwa hedging dan manajemen akrual menampilkan hubungan subsitusi / terbalik.
Accrual Discretionary tersebut berhubungan negatif dengan kepemilikan institusional.
Studi ini menemukan bahwa lindung nilai negatif berhubungan dengan akrual
diskresioner. Lebih jelasnya state of the art hubungan Struktur Kepemilikan, Komite
Audit Independen dan Kualitas Audit dengan Manajemen Akrual secara empirik
disajikan sebagai berikut:
Tabel 2.4
State of the Art Hubungan Proporsi Kepemilikan, Komite Audit Independen
dan Kualitas Audit terhadap Manajemen Akrual.
No. Tahun Peneliti Hasil Penelitian
1 1995 Warfield et al. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
semakin tinggi proporsi kepemilikan insider
saham, semakin sedikit perbedaan kepentingan
antara orang dalam dan orang luar dan biaya
agensi rendah dari ekuitas dan menemukan
bahwa kepemilikan manajerial berhubungan
negatif dengan besarnya penyesuaian akuntansi
akrual dan positif terkait dengan kualitas laba.
2. 2003 dan Koh dan Peasnell Menemukan hubungan negatif tetapi tidak
2005 et. al. signifikan antara laba akrual dan ukuran
kepemilikan manajerial. Menunjukkan bahwa
peran direktur luar dalam membatasi
manajemen akrual terhadap kepemilikan
manajerial. Dan menemukan hubungan positif
antara peningkatan laba melalui akrual
diskresioner dan kepemilikan manajerial pada
tingkat yang lebih rendah, tapi hubungan
subsitusi terhadap kepemilikan institusional.
3 2011 George Iatridis Penelitian ini menunjukkan bahwa hedging
dan accrual discresionary menampilkan
hubungan subsitusi/terbalik dan hubungan
negatif kepemilikan institusional terhadap
manajemen akrual, serta efektif dengan
corporate governance.
27
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Gambar 2.3
Konteks Hubungan Corporate Governance dengan Volatilitas Laba
Corporate governance
- Mekanisme Internal Volatilitas Laba
- Mekanisme Eksternal
Sumber : Cohen et al, (2004); Subramaniam et al. (2009); Yatim (2002); Doyle et.al;
Zoort, et al (2010) dan Sutaryo, et al.(2007).
28
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
29
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Tabel 2.5
State of the Art Hubungan Proporsi Kepemilikan, Komite Audit Independen
dan Kualitas Audit dengan Volatilitas Laba
No. Tahun Peneliti Hasil Penelitian
1. 2004 dan Cohen et al, dalam Perusahaan Auditor Big four cenderung
2009 Subramaniam et al, mendorong mekanisme pengendalian
dan Yatim internal yang lebih tinggi diantara auditee
apabila dibandingkan dengan perusahaan
bukan Big four. Hasil penelitian bahwa
corporate governance melalui kualitas
audit berpengaruh positif terhadap
volatilitas laba.
2. 2009, Subramaniam et al, Faktor komite audit dan dewan
2002 dan dan Zoort, et al dalam independen merupakan mekanisme CG
2010 Sutaryo, et al yang penting untuk mengendalikan
perilaku manajemen dalam akuntabilitas
dan disclosure.
Hadirnya komite audit dan komisari
independen dapat meningkatkan kualitas
pengendalian karena tidak berafiliasi
dengan perusahaan dan merupakan
perwakilan independen dari kepentingan
shareholders.
Penelitian Zoort, et al (2002) dalam
Sutaryo, et al (2010) menunjukkan bahwa
frekuensi rapat yang tinggi berhubungan
negatif dengan masalah pelaporan
keuangan dan peningkatan kualitas audit.
3. 2007 Doyle et.al Auditor eksternal yang berkualitas tinggi
berhubungan dengan kemungkinan
menurunkan masalah pelaporan keuangan
dan pengendalian internal untuk
memitigasi Volatilitas laba.
Sumber: dikembangkan dalam penelitian ini
30
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Tabel 2.6
State of the Art Hubungan Manajemen Akrual dengan Volatilitas Laba
No. Tahun Peneliti Hasil Penelitian
1. 2005 Muid dan Catur P Menguji pengaruh manajemen laba akrual terhadap
risiko/volatilitas laba dan investasi, hasilnya
menunjukkan bahwa manajemen akrual tidak
terbukti menimbulkan risiko (volatilitas) laba.
31
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
32
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
arus kas. Namun, bukti empiris memberikan dukungan langsung untuk hipotesis bahwa
perusahaan mengelola volatilitas agregat, bukan hanya eksposur transaksi tertentu (Smith
dan Stulz 1985); (Froot dan Stein 1998) dan (Van Mieghem 2007). Garfinkel dan
Hankins (2011) menemukan ada perbedaan dan hubungan negatif yang signifikan antara
tingkat hedging operasional dan hedging keuangan untuk menurunkan volatilitas
keuangan.
Derivatif keuangan digunakan untuk menurunkan akuisisi dan memberikan
manfaat lindung nilai operasional. Meskipun hasil ini berlaku untuk manajemen risiko
bank, ada alasan untuk percaya bahwa dapat memperpanjang untuk perusahaan
nonfinansial. Pertama, banyak perusahaan nonfinansial menggunakan derivatif untuk
lindung nilai, dan ada beberapa bukti bahwa lindung nilai dalam perusahaan terkait
dengan keputusan keuangan perusahaan lain (Chowdhry 1995; Graham dan Rogers
2002). Kedua, risiko suku bunga yang dapat dikelola dengan hedging. Perusahaan
memakai metode pergesaran resiko ada kemungkinan dampak peningkatan keuangan
perusahaan yang diakibatkan pergeseran volatilitas laba dan pengaruh signifikan dengan
memakai metode lindung nilai keuangan (Kuersten dan Linde 2011).
Peran derivatif keuangan sebagai instrumen lindung nilai untuk mengurangi
risiko/volatilitas (Nguyen dkk. 2010). Penggunaan derivatif keuangan yang mengarah ke
peningkatan volatilitas laba, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa, pengguna
derivatif keuangan mengalami tingkat risiko yang tinggi untuk perusahaan unhedgers.
Hal ini mengungkapkan bahwa ada hubungan non linear yang signifikan antara volatilitas
laba dan penggunaan derivatif keuangan. Ketatnya persyaratan yang ditetapkan dalam
PSAK 55 akan menyebabkan manajer perusahaan tidak dapat mengklasifikasikan
instrumen derivatif yang dimilikinya sebagai instrumen lindung nilai, karena tidak dapat
memenuhi kualifikasi yang telah ditetapkan dalam PSAK 55, padahal derivatif tersebut
sebenarnya ditujukan untuk lindung nilai (Oktavia 2011).
Perusahaan tidak dapat menerapkan akuntansi lindung nilai untuk mencatat
transaksi derivatif, sehingga setiap perubahan nilai wajar pada instrumen derivatif diakui
pada laporan laba rugi (Siahaan 2009). Hal ini menyebabkan laba perusahaan
berfluktuasi, karena volatilitas laba perusahaan meningkat. Investor cenderung lebih
menyukai volatilitas laba yang rendah (Fudenberg dan Tirole 1995); (Barton 2001) dan
(Kirschenheiter dan Melumad (2002). Penggunaan lindung nilai keuangan memiliki
dampak yang signifikan terhadap volatilitas laba perusahaan. Empat ratus dua puluh lima
perusahaan sampel di AS mengelola risiko dengan derivatif, dibandingkan dengan
perusahaan yang tidak menggunakan derivatif, pengguna derivatif tidak menunjukkan
pengurangan risiko yang diukur dengan volatilitas return saham yang terkait dengan
penggunaan derivatif (Hentschel dan Kothari 2001).
Guay dan Kothari (2003) berpendapat bahwa kurangnya hubungan antara
penggunaan derivatif dengan volatilitas saham. Jumlah derivatif keuangan diadopsi oleh
33
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
perusahaan relatif kecil dan portofolio derivatif tidak memiliki dampak terhadap
volatilitas saham (Hentschel dan Kothari 2001). Menggunakan sampel perusahaan besar
Australia selama dua tahun, riset ini memberikan kontribusi untuk penggunaan derivatif
keuangan dikaitkan dengan penurunan risiko/volatilitas laba perusahaan diprediksi akan
terkait dengan prilaku lindung nilai. Penggunaan derivatif keuangan tidak menurunkan
risiko perusahaan dengan tingkat penggunaan kurang dari 40%.
Di bawah ini disajikan tabel 2.7: Perbedaan Perusahaan Hedgers dan Unhedgers
terhadap Volatilitas Laba, berikut:
Tabel 2.7
State of the Art Perusahaan Hedgers dan Unhedgers terhadap Volatilitas Laba
34
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
35
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
36
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Gambar 2.5
Model Teoritikal Dasar - Konteks Hubungan Corporate Governance, dengan
Volatilitas Laba dan Manajemen Akrual Antara Perusahaan Hedgers dan
Perusahaan Unhedgers
Manajemen Akrual
(Artificial Smoothing)
Corporate Governance
- Mekanisme Internal Volatilitas Laba
- Mekanisme Eksternal
Sumber : Dikembangkan dalam penelitian ini
Kepemilikan
Manajerial Volatilitas
H1a
(X1) Laba
H2a
(Y)
H1b
Kepemilikan
Institusional
(X2)
H1c H3
Komite Audit
Independen
(X3) H2b
37
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
38
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
39
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
1986). Untuk mengurangi monitoring cost dan memperoleh pendanaan, perusahaan akan
menggunakan utang sebagai alternatif pilihan. Langkah manajemen di atas dapat
dijelaskan melalui konsep teori prospek yang menyatakan bahwa seorang cenderung
bersifat risk averse yang menguntungkan dan bersifat risk seeking pada kondisi yang
merugikan (Widanaputra dan Putu 2007).
Keberadaan komite audit independen di perusahaan diharapkan untuk
memaksimalkan pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance) tidak
hanya dilihat dari sisi pemegang saham tetapi juga kreditor. Perusahaan yang memiliki
komite audit independen berpengaruh negatif terhadap volatilitas laba dan memiliki
peringkat surat utang yang lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak memiliki komite
audit (Asrida 2011). Hasil ini juga mendukung bahwa komite audit menjalankan
fungsinya sebagai profesi yang memberikan pendapat kepada komisaris khususnya yang
berkaitan dengan transparansi laporan keuangan, sehingga kehadiran komite audit
independen dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan.
Berdasarkan teori agency dan beberapa hasil penelitian di atas maka dapat
diasumsikan bahwa dengan adanya komite audit independen akan memberikan implikasi
pada penurunan volatilitas laba. Sumber referensi pada beberapa penelitian terdahulu dan
ketidak konsistenan hubungan Komite Audit dengan volatilitas laba, oleh Jensen (1986);
Widanaputra (2007) dan (Rianingsih 2008), sehingga pernyataan dari beberapa kajian
literatur dan penelitian terdahulu di atas dinyatakan dalam hipotesis 1c serta disajikan
pada gambar 2.3. Hipotesis yang diuji sebagai berikut:
H1c : Komite Audit Independen berpengaruh negatif terhadap Volatilitas Laba.
40
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Berdasarkan teori efisiensi dan konsep risiko dan beberapa hasil penelitian di atas
maka dapat diasumsikan bahwa dengan adanya kualitas audit yang tinggi akan
memberikan implikasi pada penurunan risiko/volatilitas laba. Kajian teoritis, temuan
empiris terdahulu yang tidak konsisten antara hubungan kualitas audit dengan volatilitas
laba (Abumustafa dan Al-Abduljader 2011) dan (Fraser dan Simkins 2010:456), sehingga
pernyataan dari beberapa kajian literatur dan penelitian terdahulu di atas dinyatakan
dalam hipotesis 1d serta disajikan pada gambar 2.3. Hipotesis yang diuji sebagai berikut:
H1d : Kualitas Audit berpengaruh negatif terhadap Volatilitas Laba.
2.4.2. Pengaruh Proporsi Kepemilikan, Komite Audit dan Kualitas Audit terhadap
Manajemen Akrual.
Manajemen yang memiliki saham perusahaan memiliki informasi lebih banyak
tentang perusahaan dibanding pemegang saham non-institusi lainnya. dengan memiliki
kesempatan untuk meminimalisir volatilitas labanya dan meningkatkan kinerja saham
perusahaan (Oktafia 2013).
2.4.2.1 Pengaruh aspek Kepemilikan Manajemen terhadap Manajemen Akrual.
Pengaruh struktur kepemilikan perusahaan: kepemilikan manajerial versus non-
manajerial, kepemilikan institusional terhadap individu, dan kepemilikan blockholder.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa semakin tinggi proporsi kepemilikan insider
saham, semakin sedikit perbedaan kepentingan antara orang dalam dan orang luar serta
biaya agensi rendah dari ekuitas. Ada hubungan negatif tidak signifikan antara
kepemilikan saham manajerial dan manajemen akrual (Koh 2007).
Penelitian Peasnell dkk. (2005) menunjukkan bahwa peran direktur luar dalam
membatasi manajemen akrual. Kepemilikan manajerial dengan discretionary accrual dan
kandungan informasi laba menemukan bukti bahwa kepentingan manajerial berhungan
negatif dengan discretionary acrual (Warfield dkk. 1995). Hal ini berarti kepemilikan
manajerial berhubungan negatif dengan manajemen akrual dimana kepemilikan saham
manajer yang besar dapat mengurangi manajemen akrual. Kepemilikan saham yang besar
di perusahaan, manajer kurang terlibat dalam manajemen akrual. Prediksi hubungan
negatif antara kepemilikan manajerial dan manajemen akrual. Ada hubungan negatif
antara kepemilikan manajemen (insider) dan manajemen akrual untuk 830 IPO di Jepang
selama periode 1989-2000 (Nagata and Hachiya 2007) dan (Nagata 2013).
Berdasarkan positive accounting theory dan beberapa hasil penelitian di atas maka
dapat diasumsikan bahwa dengan adanya kepemilikan manajemen akan memberikan
implikasi pada penurunan prilaku opportunistik pada tindakan manajemen atas informasi
keuangan. Kajian teoritis dan temuan empiris terdahulu yang tidak konsisten antara
hubungan Kepemilikan manajemen dengan manajemen akrual oleh (Oktafia 2013);
Warfield et al. (1995); Koh (2003); Peasnell et al. (2005); (Nagata dan Hachiya 2007) dan
41
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
(Nagata 2013), maka dinyatakan dalam hipotesis 2a dan disajikan pada gambar 2.3.
Hipotesis yang diuji sebagai berikut:
H2a: Kepemilikan Managerial berpengaruh negatif terhadap Manajemen Akrual.
42
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
43
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
44
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
dkk. (2011) yang menyatakan bahwa adanya kenaikan volatilitas laba dapat menurunkan
penawaran hutang terhadap perusahaan oleh kreditur.
Penelitian Dul Muid (2005) menguji pengaruh manajemen akrual terhadap
volatilitas laba dan investasi, hasilnya menunjukkan bahwa manajemen akrual tidak
terbukti menimbulkan risiko/volatilitas laba. Manajemen Akrual dapat dicapai dengan
cara seperti akrual untuk meningkatkan laba yang di write-off dalam satu periode dan
untuk meringankan biaya selama beberapa periode, mempercepat atau menunda
pengakuan pendapatan atau beban untuk menggeser pendapatan dari satu periode ke
periode lain dan selektif mengelompokkan pendapatan dan beban sebagai bagian dari
laporan laba rugi komprehensif untuk mempengaruhi akun yang berulang (lihat Fields
dkk. (2001).
Teori Akuntansi Positif mengatasi volatilitas laba perusahaan, dimana manajemen
bertindak secara optimal dan mendukung kepentingan investor (Lambert 2001). Adapun
teori agency, perilaku manajemen akrual akan meningkatkan biaya agensi karena manajer
menjaga kepentingannya dengan menerbitkan laporan keuangan yang tidak menunjukkan
gambaran ekonomi perusahaan secara akurat, sehingga stakeholders tidak dapat membuat
keputusan investasi yang optimal. Motivasi penggunaan manajemen akrual sebagai
subsitusi penggunaan derivatif keuangan berdampak pada menurunnya volatilitas laba.
Berdasarkan teori akuntansi positif menjelaskan bahwa manajer bertindak
oportunistik untuk mempengaruhi reputasi dan pengaturan kinerja keuangan perusahaan
yang terbukti rendah dari yang diharapkan atau tidak sejalan dengan perkiraan analis
(Peasnell dkk. 2000). Kajian teoritis dan temuan empiris terdahulu yang tidak konsisten
antara hubungan Manajemen Akrual terhadap Volatilitas Laba oleh Ziliak dkk. (2011);
(Scott. W. 1997; Ebrahim, 2001), (Healy, 1985); (Lambert 2001); (Fudenberg dan Tirole
1995); (Fields dkk. 2001); (Jayaraman 2008); (Peasnell dkk. 2000); (Hunt dkk. 2000);
(Dul Muid 2005), maka dinyatakan dalam hipotesis 3 dan disajikan pada gambar 2.3.
Hipotesis yang diuji berikut:
H3 : Manajemen Akrual berpengaruh negatif terhadap Volatilitas Laba.
45
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
46
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
H4a: Ada perbedaan pengaruh Kepemilkan Manajemen terhadap Volatilitas Laba antara
perusahaan hedgers dan unhedgers
H4b: Ada perbedaan pengaruh Kepemilkan Institusional terhadap Volatilitas Laba antara
perusahaan hedgers dan unhedgers
H4c: Ada perbedaan pengaruh Komite Audit Independen dengan Volatilitas Laba antara
perusahaan hedgers dan unhedgers
H4d: Ada perbedaan pengaruh Kualitas Audit dengan Volatilitas Laba antara perusahaan
hedgers dan unhedgers
47
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
48
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
BAB III
METODE PENELITIAN
Model kedua penelitian ini adalah 2 (dua) variable endogen yaitu; Manajemen
Akrual dan Volatilitas Laba serta empat (4) variable exogen yaitu; Kepemilikan
Manajerial, Kepemilikan Institusional, Komite Audit Independen, dan Kualitas Audit
dan model ketiga penelitian ini adalah satu (1) variable enxogen yaitu; Manajemen
Akrual serta satu (1) variable endogen yaitu; Volatilitas Laba. Model statistik kedua dan
ketiga yang diajukan dalam penelitian ini dirumuskan dalam persamaan jalur II, berikut :
Ŋ1 = β0 + β1 ζ1 + β2 ζ2 + β3 ζ3 + β4 ζ4 + M ζ5 + ζ2 (2)
Ŋ2 = β0 + β1 ζ1 + β2ζ2 (3)
Notasi :
Ŋ1 = Volatilitas laba
Ŋ2/ ζ5 = Manajemen Akrual
ζ1 = Kepemilikan Manajemen,
ζ2 = Kepemilikan Institusionalt
ζ3 = Komite Audit Independen
ζ4 = Kualitas Audit
49
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
penelitian ini bersumber dari laporan keuangan tahunan auditan yang diperoleh dari
beberapa publikasi dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) BEI, dan Indonesian
Capital Market Directory (ICMD) yang tersedia di Program Doktor Ilmu Ekonomi
bidang Akuntansi Universitas Diponegoro, dan Akses ke http://idx.go.id.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, yaitu data
dikumpulkan dari sumbernya dan kemudian didokumentasikan sebagai pendukung
penelitian. Data yang terkumpul selanjutnya dilakukan screening agar dapat digunakan
dalam penelitian. Data sekunder yang terdiri dari data Corporate Governance,
Manajemen Akrual, Volatilitas Laba dan Aktivitas hedging keuangan diperoleh dengan
membaca laporan keuangan, laporan tahunan dan laporan jenis lain yang diterbitkan
perusahaan baik lewat Pusat Referensi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Indonesian Capital
Market Directory, Indonesia Stock Exchange (IDX) serta lewat media lainnya.
50
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
TABEL 3.1
Tahapan Pengambilan Sampel Penelitian
4 Jumlah perusahaan
yang dinyatakan tidak (2) (2)
menerapkan CG
5 Total Sampel
digunakan dalam 45 765 810
penelitian ini
Sumber: Indonesian Capital Market Directory, yang diolah kembali (2014)
Proses pemilihan sampel penelitian yang pertama adalah melakukan survey awal
untuk memeriksa ketersediaan data. Langkah yang dilakukan adalah;
1. Memeriksa jumlah perusahaan go publik yang listing dari tahun 2008 sampai
Juni tahun 2012 terutama yang menyajikan laporan keuangan.
2. Perusahaan yang diteliti meliputi perusahaan keuangan maupun non-
keuangan. Perusahaan tersebut melaksanakan Aktivitas hedging keuangan,
manajemen akrual dan mengungkapkan penerapan Corporate Governance
dalam laporan tahunan.
3. Mencari data perusahaan dengan kepemilikan manajemen dan kepemilikan
institusional; komite audit independen dan kualitas audit untuk perusahaan
hedge dan unhedgers. Hasil pencarian data total sebanyak 812 perusahaan
memiliki kelengkapan dokumen; Jumlah data sementara yang memenuhi
kriteria sebanyak 810 data. Data perusahaan yang melaksanakan aktivitas
hedging keuangan sebanyak 45 dan manajemen akrual sebanyak 765
perusahaan;
51
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
52
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Operasional Pengukuran Justifikasi
Variabel Kepemilikan Manajerial adalah proporsi Persentase saham yang dimiliki oleh (Morck et al.,1988;
Eksogen kepemilkan saham pihak manajemen yang Direktur dan komisaris Perusahaan pada Griffith, 1999,
Kepemilikan secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan. akhir tahun dibagi dengan jumlah saham Bhagat dan Black,
Manajerial (X1) yang telah diterbitkan oleh perusahaan pada 2002;
akhir tahun. Florackis dan
Ozkan, ).
Kepemilikan Kepemilikan Institusional adalah persentase Prosentasi saham yang dimiliki institusi Chaganti dan Da
Institusional kepemilikan saham oleh institusi yang dibagi dengan jumlah saham yang beredar mampour,
(X2) sophisticated atau lembaga keuangan. pada akhir tahun. Skala Ratio. 1991; Charfeddine
dan Elmarzougui,
2010; Chung dan
Zhang, 2011).
Komite Audit Independen adalah anggota Komite Audit Independen, formula yang (Muth dan
Komite Audit komite audit yang terdiri dari anggota digunakan: Donaldson 1998)
Independen independen yang diangkat oleh Dewan Jumlah anggota independen/jumlah anggota dan (Setia-Atmaja
(X3) Komisaris yang tidak menjalankan tugas-tugas atau dkk. 2011)
eksekutif dan tidak ada kaitannya dengan Proporsi komite audit yang berasal dari luar
kepemilikan perusahaan. Komite Audit terdiri perusahaan (Outsider).
dari sekurang-kurangnya satu orang anggota
komisaris independen.
Kualitas Audit Tingkat akrual yang rendah diasosiaskan dengan Kualitas audit yang diproksikan dengan (Myers et al., 2003;
(X4) tingginya tingkat konservatisme yang dimiliki akrual lancar, yang dirimuskan sbb; Manry et al., 2008;
seorang auditor sehingga dipandang dapat Akrual Lancar = (ΔAL – ΔKAS) – (ΔLL - dan Giri, 2010), dan
meningkatkan kualitas audit. ΔLJP) Rustiarini (2010)
Keterangan:
ΔAL= Perubahan aset
lancar
Δkas=Perubahan kas dan ekuivalen kas
ΔLL=Perubahan
ΔLJP=Perubahan liabilitas lancar
dalam utang wesel jangka
pendek dan utang jangka panjang
yang akan jatuh tempo.
Variabel Sebuah ukuran risiko berdasarkan deviasi Deviasi standar (σi) dari Jumlah laba Chen R.Carl Steiner
Endogen standar dari Laba Operasional. operasi dikurang rerata Laba Operasi T. dan Whyte
Volatilitas Laba perusahaan dibagi (1999).
(Y2) n-1. Carpenter, M.A dan
Menggunakan proksi volatilitas laba Sanders (2002).
perusahaan. Titman dan Wessels
(1988); Badhuri
(2002) dan Nurinsih
(2010).
Variabel Discretionary accrual adalah pengukuran akrual Discretionary accrual modified Jones & Dechow et al.
Mediating abnormal (laba atau beban yang bebas, tidak Model Dechow Dechev (DD) DACt = (1995), Jiraporn
Manajemen diatur) dan merupakan pilihan kebijakan (TACt/At-1) - NDAt (2004), dan Thesima
Akrual (Y1) manajemen.dalam pemilihan metode akuntansi. dan Shuto (2008)
Sumber : data olah tahun (2014) dan dimodifikasi.
53
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
σi = Standar Deviasi
∑X = Jumlah Laba Operasi
Xrata2 = Rata-rata laba operasi
n-1 = Jumlah Laba Operasi lima tahun kurang satu
54
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Notasi:
Semua variabel dibagi dengan total aset tertinggal untuk menghindari bias skala
potensi dan masalah heteroskedastisitas.
Notasi:
Discretionary accrual diukur dengan residual dari persamaan total akrual di atas.
55
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
dipilih karena ada beberapa kelebihan yaitu didesain untuk dapat menyelesaikan
persoalan seperti jumlah sampel yang kecil, data tidak terdistribusi normal secara
multivariate, adanya missing value, dan adanya problem multikolonieritas antar variabel
eksogen (Latan dan Ghozali 2012).
Menurut Ghozali dan Latan (2014) menyatakan bahwa tahapan model analisis
menggunakan SEM-PLS dengan WarpPLS 4.0 setidaknya harus melewati lima proses
tahapan yaitu sebagai berikut :
1. Konseptualisasi model
Tahap ini peneliti harus mendefinisikan secara konseptual konstruk yang diteliti
dan menentukan dimensionalitasnya. Indikator penelitian ini pembentuk
konstruk laten berbentuk formative. Konstruk dengan indikator formative
mengasumsikan bahwa setiap indikatornya mendefinisikan atau menjelaskan
karakteristik domain konstruknya.
2. Menentukan metode analisis algorithm
Metode analisis analisis algorithm yang digunakan untuk estimasi model.
Dalam WarpPLS 4.0 ada empat pilihan metode analisis algorithm yaitu
WarpPLS Regression, WarpPLS Regression, PLS Regression dan Robust Path
Analysis. Setelah menentukan metode analisis algorithm yang digunakan,
kemudian menentukan berapa jumlah sampel yang harus dipenuhi. Penelitian
ini analisis algorithm yang digunakan adalah PLS Regression dengan number of
data resamples yang digunakan sebesar 810.
3. Menentukan metode resampling
Dalam penelitian ini metode resampling yang digunakan adalah
jackknifing. Metode resampling jackknifing memiliki kelebihan yaitu
jackknifing memiliki parameter yang lebih stabil dalam estimasi dengan analisis
yang menyesatkan. Köck dan Paramythis (2011) metode Jackknifing juga
dianggap merupakan alat analisis yang lebih baik daripada bootstrapping untuk
mengatasi masalah yang terkait dengan kehadiran outlier karena kesalahan
dalam pengumpulan data.
4. Pengembangan Diagram Alur (Path Diagram).
Atas dasar model teoritik maka sebuah diagram alur dapat dikembangkan pada
gambar 3.1 sebagai berikut:
56
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
GAMBAR 3.1
Path Analysis – Model Specification
ζ2
Kepemilikan
Manajemen
(X1) Volatilitas
Laba (Ŋ)
Kepemilikan
Institusional
(X2)
Manajemen
Komite Audit Akrual
(X3) (M)
Kualitas Audit
(X4) ζ1
Konstruk-konstruk yang dibangun dalam gambar 3.1. dapat dibedakan dalam dua
kelompok kontruk yaitu konstruk exogen dan kontruk endogen yang diuraikan berikut ini:
1. Konstruk Exogen (Exogenous Construct). Konstruk exogen dikenal sebagai
source variable atau independent variable yang tidak diprediksi oleh variable
lain dalam model. Dalam gambar di atas terdapat 4 (empat) konstruk eksogen
yaitu Kepemilikan Manajerial (Managerial Ownership), Kepemilikan
Institusional (Institusional Ownership), Komite Audit Independen dan Kualitas
Audit.
2. Konstruk Endogen (Endogen Construct). Konstruk Endogen adalah faktor-
faktor yang diprediksi oleh satu atau beberapa konstruk. Konstruk Endogen
dapat diprediksi satu atau beberapa konstruk endogen lainnya, tetapi konstruk
eksogen hanya dapat berhubungan kausal dengan konstruk endogen.
57
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Gambar 3.1. Konstruk endogen dalam kode tersebut adalah, Volatilitas Laba
dan Manajemen Akrual. Adapun konversi diagram alur ke dalam persamaan,
berikut:
a. Konversi diagram alur ke dalam persamaan.
Persamaan jalur yang dibangun sebagai berikut:
Persamaan Struktur 1 :
Ŋ1 = β0 + β1 ζ1+ β2 ζ2+ β3 ζ3 + β4 ζ4 + ζ1 (1)
Persamaan Struktur II :
Ŋ1 = β0 + β1 ζ1 + β2 ζ2 + β3 ζ3 + β4 ζ4 + M ζ5 + ζ2 (2)
Persamaan Struktur III
Ŋ2 = β0 + β1 ζ5 + ζ2
(3)
Notasi :
Ŋ1 = Volatilitas laba
ζ1 = Kepemilikan Manajemen,
ζ2 = Kepemilikan Institusionalt
ζ3 = Komite Audit Independen
ζ4 = Kualitas Audit
Ŋ2/ζ5 = Manajemen Akrual
5. Evaluasi Model.
SEM berbasis variance menggunakan WarpPLS 4.0 dapat dilakukan dengan
menilai hasil pengukuran model (measurement model). Untuk variabel laten
dengan indikator formative melihat nilai signifikansi t statistiknya atau p-
value. Evaluasi model dalam penelitian ini dilakukan untuk beberapa
pengujian, sebagai berikut :
58
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
t = Pathsampel1 – Pathsampel2
Ѵse²sampel1 + se²samapel2
Notasi:
59
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
mediation). Sedangkan apabila pengaruh X terhadap Y menurun tidak sama dengan nol
dengan memasukkan variabel M, maka dikatakan terjadi mediasi parsial (partial
mediation). Cara lain untuk mengetahui besarnya variance indirect effect kita dapat
menghitungnya dengan menggunakan rumus Variance Accounted For (VAF). Nilai VAF
berkisar antara 0 sampai 1. Semakin tinggi VAF menunjukkan bahwa pengaruh efect
mediasi yang sempurna. VAF dapat dihitung dengan menggunakan formula (Ghozali dan
Latan 2012), berikut :
VAF = a x b X 100 %
axb+c
Notasi :
60
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
BAB IV
ANALISA DATA
TABEL 4.1
Tahapan Pengambilan Sampel Penelitian
No Pengambilan Sampel Perusahaan Perusahaan Total
Hedge Unhedgers Perusahaan
1 Jumlah perusahaan yang
terdaftar di BEI tahun 2008 – 53 894 947
Juni 2012
2 Data Perusahaan tidak
lengkap (8) (129) (137)
3 Total Sampel perusahaan 45 765 810
Sumber: Indonesian Capital Market Directory, yang diolah kembali (2014)
61
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Tabel 4.2
Descriptive Statistics
MAK KM KINST KAI KUA Vol Lab
MAK 1.000 -0.005 -0.036 -0.043 0.012 -0.020
KM -0.005 1.000 -0.127 0.018 0.021 -0.054
KINST -0.036 -0.127 1.000 -0.040 0.042 0.008
KAI -0.043 0.018 -0.040 1.000 0.020 -0.103
KUA 0.012 0.021 0.042 0.020 1.000 -0.006
Vol Lab -0.020 -0.054 0.008 -0.103 -0.006 1.000
Keterangan :
62
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
artinya Investor institusi masing-masing memiliki 1 lembar saham yang beredar dan
minimum nihil atas jumlah kepemilikan manajemen dan kepemilikan istitusional.
Tabel 4.2. juga menjelaskan mengenai rata-rata kepemilikan institusional
perusahaan sampel adalah 0.481 atau 48,1 %, artinya kepemilikan institusional optimal
memitigasi manajemen akrual dan mereduksi volatilitas laba karena jumlah saham
institusional relatif tinggi sebagai eksternal monitoring atas prilaku opportunistik
manajemen pada masing-masing perusahaan sampel. Berdasarkan tabel 4.2. rata-rata skor
komite audit Independen 0.621 berarti bahwa perusahaan sampel memiliki rata-rata
komite audit independen 1 orang pada setiap perusahaan sampel dan sebagai alat
eksternal monitoring prilaku opportunistik manajemen untuk memitigasi manajemen
akrual dan volatilitas laba. Sedangkan kualitas audit memiliki rata-rata sebesar 0.435 atau
43,5% lebih baik untuk memitigasi manajemen akrual dan mereduksi volatilitas laba.
Rata-rata dari volatilitas laba dalam penelitian ini diproksikan dengan standar
deviasi dari laba operasional menunjukkan nilai sebesar 6.431990 hal ini berarti bahwa
terjadi keefektifan dalam mengontrol laba operasional oleh manajer relatif rendah pada
perusahaan sampel.
63
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Gambar 4.1.
Full Model dengan Single-Mediator
64
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
kualitas audit merupakan variabel independen dan volatilitas laba adalah variabel
dependen dimediasi oleh manajemen akrual.
Keterangan :
KM : Kepemilikan Manajemen
KINST : Kepemilikan Institusional
KAI : Komite Audit Independen
KUA : Kualitas Audit
*Signifikan pada Level 10%
**Signifikan pada level 5%
*** Signifikan 1%
Dari hasil olah data untuk pengujian hipotesis (H1a – H1d) di tabel 4.3
menunjukkan bahwa pada persamaan model variabel Kepemilikan Manajemen
berpengaruh secara signifikan dan negatif sebesar -0,06 terhadap Volatilitas laba yang P-
Valuenya sebesar 0,02 (P<0,05). Oleh karena itu pengujian terhadap persamaan model
pertama menghasilkan kesimpulan yang konsisten dan signifikan dengan hipotesis satu
(H1a diterima) yaitu Kepemilikan Manajemen berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap volatilitas laba, dimana kepemilikan manajemen perusahaan sebesar 0.02 atau 2
%, dapat menurunkan volatilitas laba karena karakteristik perusahaan sampel masih rata-
65
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
rata perusahaan keluarga dan mempunyai hubungan istimewa yang berdampak pada line
man effect melalui internal monitoring yang dominan.
Variabel Kepemilikan Institusional berpengaruh secara negatif sebesar -0.07 dan
signifikan terhadap volatilitas laba yang P-valuenya sebesar 0,01 (<0,05). Oleh karena itu
pengujian terhadap persamaan model dua menghasilkan kesimpulan yang konsisten dan
signifikan dengan hipotesis satu (H1b diterima) yaitu Kepemilikan institusional
berpengaruh negatif sebesar -0.071 terhadap volatilitas laba, karena kepemilikan institusi
sebesar 0,01 atau 1 % maka semakin kecil kendali yang dilakukan oleh pihak eksternal,
yang menyebabkan menurunnya volatilitas laba perusahaan. Hasil ini memperkuat asumsi
bahwa kepemilikan institusional sangat efektif digunakan sebagai alat monitoring
manajemen.
Untuk variabel Komite audit independen berpengaruh secara positif sebesar -0,11
dan signifikan terhadap volatilitas laba yang P- valuenya sebesar (P < 01), karena hasil
ini juga mendukung bahwa komite audit menjalankan fungsinya sebagai profesi yang
memberikan pendapat kepada komisaris dan dewan direksi khususnya yang berkaitan
dengan pengendalian internal yang efektif, berjalannya sistem informasi akuntansi yang
memadai, opini auditor independen dan transparansi laporan keuangan, sehingga
menunjukkan kehadiran komite audit independen dapat memberikan laporan keuangan
yang transparan, akuntabilitas, dan berkualitas dalam mengurangi volatilitas laba
perusahaan. Oleh karena itu pengujian terhadap persamaan model tiga menghasilkan
kesimpulan konsisten dan signifikan dengan hipotesis satu (H1c diterima) yaitu Komite
audit independen berpengaruh negatif terhadap volatilitas laba, bahwa keberadaan komite
audit independen merupakan jaminan untuk meningkatkan kinerja perusahaan akan
semakin baik, sehingga pasar menganggap keberadaan komite audit independen
merupakan faktor yang mereka pertimbangkan dalam melakukan investasi.
Hal ini mengindikasikan bahwa keberadaan komite audit dapat memperkuat
hubungan terhadap volatilitas laba. Sedangkan variabel Kualitas audit berpengaruh secara
negatif sebesar -0.03 dan tidak signifikan terhadap volatilitas laba yang P- valuenya
sebesar 0,16 (P> 0,10). Dan pengujian terhadap persamaan model empat menghasilkan
kesimpulan tidak konsisten dengan hipotesis satu (H1d ditolak) yaitu Kualitas audit
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap volatilitas laba, karena kualitas audit
menekankan kepada kualitas informasi keuangan sehingga akan memperbaiki proses
pelaporan keuangan dan merupakan nilai tambah bagi operasi perusahaan, tetapi tidak
dapat mengurangi fluktuasi/volatilitas laba. Fluktuas/volatilitas laba perusahaan cendrung
dipengarungi oleh faktor makro ekonomi, seperti inflasi, mekanisme pasar dan kebijakan
pemerintah.
Pengukuran kualitas audit yang memadai, terletak pada perilaku Akuntan Publik
dalam melaksanakan Audit. Pada Kantor Akuntan Publik kriteria yang ditetapkan sebagai
audit yang berkualitas dan memadai adalah kepatuhan dan sikap profesional auditor untuk
66
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
mengikuti aturan yang telah ditetapkan beserta program audit yang ditentukan melalui
program audit.
Keterangan :
KM : Kepemilikan Manajemen
KINST : Kepemilikan Institusional
KAI : Komite Audit Independen
KUA : Kualitas Audit
**Signifikan pada level 5%
Dari hasil olah data untuk pengujian hipotesis dua (H2a – H2d) di tabel 4.4
menunjukkan bahwa pada persamaan model dua menunjukkkan bahwa variabel
Kepemilikan Manajemen berpengaruh secara negatif sebesar -0,04 dan tidak signifikan
terhadap Manajemen Akrual yang P- valuenya sebesar 0,11 (P> 0,05), karena
kepemilikan manajemen perusahaan sebesar 0,027 atau 2,7%, tidak dapat memitigasi
manajemen akrual dimana karakteristik perusahaan sampel rata-rata masih mempunyai
hubungan istimewa yang kurang berdampak pada line man effect melalui internal
monitoring atas pelaporan keuangan, jadi manajemen perusahaan masih cendrung
melakukan rekayasa laba untuk rencana kenaikan bonus dan menghindari pajak.
Pengujian terhadap persamaan model pertama menghasilkan kesimpulan yang
tidak konsisten dan signifikan dengan hipotesis dua (H2a ditolak) yaitu Kepemilikan
Manajemen berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Manajemen akrual.
67
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
68
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Tabel 4.5
Hasil Path coefficients dan P Value
Direct Effect
Path Koefisien P-Value
MAK V.LABA -0.06 0.04**
Sumber : data diolah digunakan dalam penelitian ini
Dari hasil pengujian hipotesis tiga (H3) di tabel 4.7 menunjukkan bahwa variabel
Manajemen akrual berpengaruh signifikan terhadap volatilitas laba secara negatif sebesar
-0,06 yang P- valuenya sebesar 0,04 (P< 0,05). Oleh karena itu pengujian terhadap
persamaan hipotesis tiga menghasilkan kesimpulan yang konsisten (H3 diterima) yaitu
Manajemen akrual berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Volatilitas laba, karena
manajemen akrual merupakan prilaku opportunistik manajemen dalam merekayasa laba
dan kebijakan manajemen untuk memitigasi volatilitas laba. Adapun R Square pada tabel
4.8 berikut :
Hasil output R-Squared seperti dapat dilihat pada tabel 4.8 di atas dapat dilihat
bersarnya R-Squared 0.01 yang memiliki arti bahwa pengaruh variabel Kepemilikan
Manajemen, Kepemilikan Institusional, Komite audit Independen dan kualitas audit
terhadap volatilitas Laba sebesar 2 % dan sisanya 98 % dipengaruhi oleh variabel diluar
model penelitian ini. Sedangkan nilai R-Squared Manajemen Akrual sebesar 0.01 yang
memiliki arti bahwa pengaruh variabel corporate governance terhadap Manajemen
Akrual adalah sebesar 1% dan sisanya 99% dipengaruhi oleh variabel dari luar model
penelitian ini.
69
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
governance dengan volatilitas laba dan manajemen akrual dijelaskan pada perbedaan
pengujian perusahaan hedgers dan unhedgers, berikut;
70
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Keterangan :
71
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Hasil pengujian pengaruh manajemen akrual terhadap volatilitas laba pada tabel
4.7 dapat dilihat bahwa koefisien jalur sebesar 0.18, p value sebesar 0,04 (p > 0,05) dan
standar error koefisien jalur sebesar 0,096. Berdasarkan hasil pengujian pengaruh
Kepemilikan Manajemen terhadap volatilitas laba pada tabel 4.7 dapat dilihat koefisien
jalur sebesar -0.51, p value sebesar 0.01 (p< 0,05) dan standar error koefisien jalur
sebesar 0,096, dan pengujian pengaruh kepemilikan institusi terhadap volatilitas laba
koefisien jalurnya sebesar 0.08, p valuenya sebesar 0.21 (p<0.10) dan standar erornya
koefisien jalur sebesar 0,096, Komite audit independen terhadap volatilitas laba pada
tabel 4.7 dapat dilihat bahwa koefisien jalur sebesar -0.41, p value sebesar 0.01 (p< 0,05)
dan standar error koefisien jalur sebesar 0,096, sedangkan pengujian pengaruh Kualitas
audit terhadap volatilitas laba pada tabel 4.7 dapat dilihat bahwa koefisien jalur sebesar
0.06, p value sebesar 0.28 (p > 0.05) dan standar error koefisien jalur sebesar 0,096.
Manajemen akrual tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap Volatilitas
laba dan Kepemilikan manajemen berpengaruh signifikan dan negatif, Kepemilikan
institusional tidak berpengaruh signifikan dan positif, Komite audit independen
berpengaruh signifikan dan negatif, Kualitas audit tidak berpengaruh signifikan dan
positif terhadap volatilitas laba. Sedangkan variable kepemilikan manajemen,
institusional dan kualitas audit berpengaruh signifikan dan negatif terhadap manajemen
akrual dan variable komite audit independen tidak berpengaruh signifikan dan positif
terhadap manajemen akrual.
72
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Gambar 4.3
Model Hubungan CG terhadap VL dan Manajemen Akrual Perusahaan
unhedgers
73
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Tabel 4.8
Hasil Path coefficient dan P value Perusahaan unhedgers
Hubungan antar
NO variabel Koefisien P-Value SE
1 MAK V.LABA -0.08 0.01*** 0.033
2 KM V.LABA -0.06 0.04** 0.033
3 KINST V.LABA 0.12 0.01 0.033
4 KAI V.LABA -0.03 0.14 0.033
5 KUA V.LABA -0.03 0.16 0.033
6 KM MAK -0.04 0.09* 0.033
7 KINST MAK -0.05 0.07* 0.033
8 KAI MAK -0.09 0.01*** 0.033
9 KUA MAK 0.02 0.26 0.033
Sumber : data diolah digunakan dalam penelitian ini
Keterangan
74
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
t = Pathsampel1 – Pathsampel2
Ѵse²sampel1 + se²samapel2
Dimana:
Pathsampel1 : Koefisien jalur untuk kelompok 1 perusahaan Hedge
Pathsampel2 : Koefisien jalur untuk kelompok 2 perusahaan Unhedge
se²sampel 1 : nilai standar error koefisien kelompok 1 (Hedge)
se²samapel2 : nilai standar error koefisien kelompok 2 (Unhedge)
Selanjutnya hasil pengujian Path Coefficients dan P value untuk melihat besarnya
koefisien dan tingkat signifikan adalah sebagai berikut :
75
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Tabel 4.9
Uji Beda Antara Perusahaan hedgers dan unhedgers dengan Multigroup
Hubungan antara Perusahaan Perusahaan
No Keterangan Variabel HEDGERS UNHEDGERS Hasil
(Pathsampel1) (Pathsampel2)
1. Path Coefisien MAK V.Laba 0.18 -0.08 Ada beda
76
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Adapun hasil uji beda pengaruh antar variabel kelompok perusahaan hedgers dan
unhedge dapat dijelaskan pada tabel 4.9 di atas adalah berikut :
1. Hubungan Variabel Manajemen akrual terhadap volatilitas laba
= t Pathsampel1 – Pathsampel2
Ѵse²sampel1 + se²samapel2
t.statistik = 26 > t. Tabel 1.96 (alpha 5%) menunjukkan kedua jalur ber beda
secara signifikan antara variabel MAK dan Volatilitas Laba pada perusahaan hedgers dan
unhedgers.
t.statistik = -45 < - 1.96 t.Tabel (alpha 5%) menunjukkan kedua jalur berbeda
secara signifikan antara variabel KM dengan V.Laba pada perusahaan hedgers dan
Unhedgers.
t.statistik = -4 < -1.96 t.Tabel (alpha 5%) menunjukkan kedua jalur berbeda
secara signifikan antara variabel KINST dengan V.Laba pada perusahaan hedgers dan
unhedgers.
77
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
t.statistik = -38 < -1.96 t. Tabel (alpha 5%) menunjukkan kedua jalur berbeda
secara signifikan antara variabel KAI dengan V.laba pada perusahaan hedgers dan
Unhedgers.
t.statistik = 9 > 1.96 t. Tabel (alpha 5%) menunjukkan kedua jalur berbeda secara
signifikan antara variabel KUA dengan V.laba pada perusahaan hedgers dan Unhedgers.
t.statistik = -23 < -1.96 t.Tabel (alpha 5%) menunjukkan kedua jalur berbeda secara
signifikan antara variabel KM dengan MAK pada perusahaan hedgers dan Unhedgers.
78
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
t.statistik = -29 < -1.96 t.Tabel (alpha 5%) menunjukkan kedua jalur berbeda
secara signifikan antara variabel KINST dengan MAK pada perusahaan hedgers dan
Unhedgers.
t.statistik = 20 > t.tabel 1.96 (alpha 5%) menunjukkan kedua jalur berbeda secara
signifikan antara variabel KAI dengan MAK pada perusahaan hedgers dan Unhedgers.
t.statistik = -31< -1.96 t.Tabel (alpha 5%) menunjukkan kedua jalur berbeda secara
signifikan antara variabel KINST dengan MAK pada perusahaan hedgers dan Unhedgers.
79
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Tabel 4.10
Hasil Indirect and Total Effect Perusahaan Hedgers dan Unhedgers
Indirect effects for paths with 2 segments
-------------------------------------------------
MAK KM KINST KAI KUA V.LABA
MAK
KM
KINST
KAI
KUA
V.LABA 0.002 0.003 0.004 -0.001
Keterangan :
KM : Kepemilikan Manajemen
KINST : Kepemilikan Institusional
KAI : Komite Audit Independen
KUA : Kualitas Audit
V.LABA : Volatilitas Laba
80
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Jadi besarnya pengaruh indirect effect untuk model di atas adalah sebesar 0.27 %
atau hubungan kepemilikan manajemen terhadap volatilitas laba tidak dimediasi oleh
manajemen akrual karena nilai VAF adalah nihil masih berkisar antara 0 - 1, dan tidak
signifikan pada P Value nya 0.459 > 0.05, berarti tidak ada mediasi (no mediation)
manajemen akrual antara hubungan kepemilikan manajemen dengan volatilitas laba.
Jadi besar pengaruh indirect effect untuk hubungan variabel KINST dengan
Volatilitas Laba adalah sebesar 0.30 %, yang berarti mediasi tidak didukung (no
mediation) yang VAF nya sebesar 0.005 yang berkisar antara 0 – 1 dan tidak signifikan
0.447> 0,05.
81
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Besarnya pengaruh indirect effect atas hubungan variabel Kualitas Audit dengan
Volatilitas Laba adalah sebesar 0.033 %, yang berarti mediasi tidak didukung yang VAF
nya sebesar 0.00033 (0.000).
Adapun tabel di bawah ini merupakan hasil perhitungan VAF, sebagai berikut:
Tabel 4.11
Variance Accounted For (VAF) Inderect Effect
Indirect Effect
Relationship P-Value VAF Hasil
KM MAK V.Laba 0.459 0.50 %. No Mediation
KINST MAK V.laba 0.447 0.27 % No Mediation
KAI MAK V.laba 0.426 1.96 % Partial
Mediation
KUA MAK V.laba 0.476 0.033 % No Mediation
CG MAK V.Laba 0.274 0.735 % No Mediation
Sumber : Data diolah dalam penelitian ini (2014)
Keterangan:
KM : Kepemilikan Manajemen
KINST : Kepemilikan Institusional`
KAI : Komite Audit Independen
KUA : Kualitas Audit
Adapun hasil pengujian hipotesis penelitian dapat dirangkum pada tabel 4.12
model penelitian empiris adalah sebagai berikut :
Tabel 4.12
Rangkuman Hasil Pengujian hipotesis
No HUBUNGAN Hipotesis P.Value & VAF Hasil
1 KM terhadap VL H1a 0.022** Diterima
2 KINST terhadap VL H1b 0.011** Diterima
3 KAI terhadap VL H1c 0.001*** Diterima
4 KUA terhadap VL H1d 0.161 Ditolak
5 KM terhadap MAK H2a 0.105 Ditolak
6 KINST terhadap MAK H2b 0.051* Diterima
7 KAI terhadap MAK H2c 0 .011** Diterima
8 KUA terhadap MAK H2d 0.229 Ditolak
82
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Keterangan:
83
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
BAB V
PEMBAHASAN DAN TEMUAN PENELITIAN
Pada bab ini akan disajikan pembahasan konseptual yang berhubungan dengan
pokok kajian penelitian. Pembahasan dilakukan berdasarkan pendekatan-pendekatan baik
teoritis maupun hasil temuan empiris dan asumsi-asumsi dasar yang dapat dijadikan
pertimbangan pengambilan kesimpulan dalam penelitian ini. Pembahasan hasil penelitian
ini sekaligus memberikan penjelasan terhadap temuan-temuan atas pertanyaan penelitian
yang diajukan pada bab sebelumnya.
84
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
terhadap volatilitas laba, karena keberadaan komite audit independen dapat berfungsi
sebagai eksternal monitoring menurunkan risiko/volatilittas laba. Berdasarkan teori
agensi yang meminimalkan konflik kepentingan antara manajemen yang oportunistik
dengan pemilik dan merupakan jaminan untuk meningkatkan kinerja perusahaan,
sehingga pasar menganggap keberadaan komite audit independen merupakan faktor yang
mereka pertimbangkan untuk melakukan investasi pada perusahaan hedgers dan
unhedger.
Kualitas audit berpengaruh secara negatif sebesar -0.03 dan tidak signifikan
terhadap volatilitas laba yang P- valuenya sebesar 0,16 (P> 0,05). Dan pengujian
terhadap persamaan model empat menghasilkan kesimpulan tidak konsisten dengan
hipotesis satu (H1d ditolak) yaitu Kualitas audit berpengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap volatilitas laba, karena kualitas audit menekankan kepada kualitas informasi
keuangan sehingga akan memperbaiki informasi keuangan dan merupakan nilai tambah
bagi operasi perusahaan, tetapi tidak dapat mengurangi risiko/volatilitas laba pada
perusahaan hedgers dan unhedgers karena risiko/volatilitas laba cendrung dipengarungi
oleh faktor makro ekonomi, seperti inflasi, mekanisme pasar dan kebijakan pemerintah.
Penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Teoh dan Wong (1993) bahwa
kualitas audit berhubungan negatif terhadap menajemen akrual dan mengurangi
risiko/volatilitas laba. Praktik Corporate Governance yang diproksi dengan kualitas audit
diyakini akan membatasi pengelolaan laba yang opportunis. Semakin tinggi kualitas
audit, semakin besar kemungkinan perusahaan mengurangi risiko (volatilitas) laba.
Berdasarkan teori efisiensi dan konsep risiko dan hasil penelitian di atas maka dapat
diasumsikan bahwa dengan adanya kualitas audit yang tinggi belum memberikan
implikasi pada penurunan risiko/volatilitas laba dan informasi keuangan yang efisien.
Hasil penelitian ini juga dapat dijelaskan dengan menggunakan teori agensi dan
risiko. Konsep risiko menjelaskan bahwa dengan adanya corporate governance yang
diproksi dengan kualitas audit akan memberikan dampak untuk mengurangi volatilitas
laba. Teori agensi dalam corporate governance akan menghasilkan fungsi pengawasan
(monitoring) internal terhadap kinerja manajerial sehingga perusahaan akan mencegah
manajer untuk melakukan tindakan menurunkan volatilitas laba.
Berdasarkan konsep volatilitas dan beberapa hasil penelitian di atas maka dapat
diasumsikan bahwa dengan adanya kualitas audit yang tinggi belum memberikan
implikasi pada penurunan risiko/volatilitas laba. Konsep risiko menjelaskan bahwa
dengan adanya corporate governance yang diproksi dengan kualitas audit yang tinggi
akan mengurangi volatilitas laba, sehinga masih terjadi kontradiksi antara kualitas audit
yang tinggi dan bukan merupakan jaminan menurunkan risiko/volatilitas laba.
85
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
86
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
87
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
88
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
manajemen laba berbasis manajemen akrual antara lain adalah melakukan pilihan metoda
akuntansi serta melakukan estimasi tertentu sebagai kebijakan akuntansi, khususnya
discretionary accruals.
Pada perusahaan hedgers; Kepemilikan manajemen merupakan mekanisme internal
monitoring memitigasi perilaku opportunistik sebagai hubungan subsitusi dengan
aktivitas hedging keuangan, yang artinya aktivitas hedging keuangan dilakukan dapat
menurunkan perilaku opportunis melalui manajemen akrual dan gejolak/volatilitas laba
dan kualitas audit sebagai mekanisme internal memitigasi perilaku opportunis melalui
manajemen akrual.
Kepemilikan institusi merupakan mekanisme eksternal monitoring memitigasi
perilaku opportunistik sebagai hubungan subsitusi dengan aktivitas hedging keuangan,
yang artinya aktivitas hedging keuangan dilakukan dapat menurunkan perilaku
opportunis melalui manajemen akrual dan Komite audit independen memitigasi
gejolak/volatilitas laba karena fungsi komite audit sebagai full power sebagai mekanisme
eksternal monitoring.
Perusahaan dengan kategori hedgers menunjukkan pengaruh negatif kepemilikan
manajemen dan komite audit independen terhadap penurunan volatilitas laba dan
menunjukkan pengaruh negatif kepemilikan manajemen, komite audit independen dan
kualitas audit terhadap manajemen akrual, hal ini dapat dijelaskan bahwa perusahaan
yang masuk dalam kategori hedgers melaksanakan Aktivitas hedging sebagai suatu
aktivitas trading yang harus dilaksanakan untuk meningkatkan kontrak efisiensi dalam
menurunkan perilaku oportunistik dan manajemen akrual sebagai bentuk subsitusi untuk
mengurangi volatilitas laba.
Tujuan perusahaan unhedgers melakukan manajemen laba berbasis manajemen
akrual dalam penelitian ini adalah manajemen perusahaan berusaha untuk
memaksimalkan keuntungan bagi dirinya sendiri, dalam hal ini pengelolaan laba bersifat
oportunistik.. Praktik pengelolaan laba yang bersifat oportunistik inilah yang membuat
investor salah dalam mengambil keputusan investasi. Pengelolaan laba oportunistik, tidak
lepas dari sebuah konsep teori keagenan (agency theory) yaitu ketika semua pihak
memiliki dorongan untuk mendahulukan kepentingannya sehingga timbul adanya konflik
antara prinsipal dengan agen.
Pada perusahaan unhedgers; Kepemilikan manajemen dan komite audit
independen merupakan mekanisme internal monitoring memitigasi perilaku opportunistik
sebagai aktivitas spekulatif. Untuk mereduksi prilaku opportunistik. Bentuk
komplementer dalam mengurangi volatilitas laba yang artinya aktivitas hedging keuangan
dilakukan dapat menurunkan perilaku opportunistik melalui manajemen akrual dan
kepemilikan manajemen dapat memitigasi gejolak/volatilitas laba.
Kepemilikan institusi merupakan mekanisme eksternal monitoring memitigasi
perilaku opportunistik sebagai hubungan subsitusi dengan aktivitas hedging keuangan,
89
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
90
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
informasi tambahan dalam laporan keuangan konsoslidasi dari entitas dan tidak dalam
laporan keuangan konsolidasian dari kelompok usaha tersebut.
Hal tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan teori agency (agency theory)
yang menegaskan bahwa manajemen perusahaan terus berupaya untuk meningkatkan laba
dan memakmurkan pemilik melalui manajemen akrual, sehingga Aktivitas hedging
keuangan digunakan untuk mereduksi ‘conflict of interest dan volatilitas laba. Hasil
pengujian selanjutnya adalah untuk melihat apakah ada perbedaan dampak aktivitas
hedging keuangan terhadap volatilitas laba dan manajemen akrual pada perusahaan
hedgers, yaitu menggunakan pair-wise test, dimana subsample dianggap sebagai variabel
moderator. Hasil menunjukkan bahwa nilai t statistic lebih tinggi dari nilai t table,
sehingga hipotesis keempat (H4) diterima, yaitu bahwa ada perbedaan aktivitas hedging
keuangan atas hubungan CG terhadap volatilitas laba dan manajemen akrual pada
perusahaan hedgers dan unhedgers.
Perusahaan yang melakukan aktivitas hedging keuangan di indonesia pada jenis
industri pelayaran, perbankan, konstruksi, perminyakan dan perhotelan seperti PT Arpeni
Pratama Ocean Line Tbk, PT Bank BumiPutera Indonesia Tbk, PT Berlian Laju Tanker
Tbk, PT Pelayaran Tempuran, Tbk, PT Perusahaan Gas Negara, PT Petrosa, PT. Plaza
Indonesia dan PT United Tractor, dengan motif spekulasi bukan untuk tujuan hedging
atau lindung nilai keuangan untuk mengurangi manajemen akrual dan volatilitas laba
karena payung hukum perusahaan yang menerapkan hedging belum sepenuhnya
diterapkan pada perusahaan publik masih sebatas di BUMN melalui peraturan BI dan
keputusan menteri keuangan untuk melindungi risiko keuangan dan biaya hedging sangat
tinggi, jadi sepenuhnya bukan merupakan suatu keharusan.
Motivasi utama perusahaan hedgers adalah menjaga keutuhan modal. Di
kelompok spekulan, ada yang bertujuan memperoleh keuntungan dari pergerakan harga di
pasar. Seperti para pengusaha dan investor dalam aset riil. Tidak ada jaminan modal awal
tetap utuh, karena selalu ada kemungkinan rugi atau unsur spekulasi dari investasi saham
dan kepemilikan manajemen dan komite audit sebagai mekanisme internal monitoring
untuk mengatasi gejolak/volatilitas laba dan kepemilikan institusional dan kualitas audit
sebagai mekanisme eksternal monitoring untuk mengatasi perilaku opportunis
manajemen akrual. Sedangkan pada perusahaan unhedgers sebagai spekulatif atas
aktivitas hedging keuangan untuk melindungi volatilitas laba dengan kepemilikan
manajemen dan komite audit sebagai internal monitoring serta komite audit independen
sebagai mekanisme eksternal monitoring dalam mengatasi prilaku opportunis manajemen
akrual.
Kelompok spekulan saham dapat dibagi dua, yaitu yang takut risiko dan risk
taker. Yang dimaksud spekulan adalah investor saham bernyali seperti perusahaan
hedgers, yaitu melakukan diversifikasi dengan mengoleksi belasan saham berkapitalisasi
91
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
besar dan masuk LQ 45. Semakin kecil risiko dan return investasi merupakan perusahaan
hedgers. Semakin tinggi risiko dan return merupakan spekulan risk taker.
92
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
kualitas audit (P. 0.23 > 0.05) terhadap volatilitas laba tidak dimediasi oleh manajemen
akrual karena corporate governance secara lansung yang diproksi oleh kepemilikan
manajemen dan komite audit independen menurunkan volatilitas laba dan kepemilikan
manajemen, kepemilikan institusi dan kualitas audit secara lansung mengurangi perilaku
oportunistik manajemen akrual.
Pada perusahaan Unhedgers; Pengaruh kepemilikan manajemen yang (P. 0.44 >
0.05), kepemilikan institusi (P. 0.43 > 0.05), komite audit independen (P.0.38 > 0.05) dan
kualitas audit (P. 0.47 > 0.05) terhadap volatilitas laba tidak dimediasi oleh manajemen
akrual karena corporate governance secara lansung yang diproksi oleh kepemilikan
manajemen menurunkan volatilitas laba dan kepemilikan manajemen, kepemilikan
institusi dan komite audit secara lansung mengurangi perilaku oportunistik dalam
manajemen akrual.
93
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
BAB VI
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN
6.1 SIMPULAN
Berdasarkan pengujian dan pembahasan yang disajikan di bab-bab sebelumnya,
dapat disimpulkan beberapa temuan yang terkait dengan hipotesis penelitian,
antara lain:
1. Kepemilikan manajemen berpengaruh negatif terhadap volatilitas laba, artinya
semakin besar kepemilikan manajemen memberikan pengaruh penurunan volatilitas
laba. Sebaliknya semakin kecil kepemilikan manajemen, maka memberikan pengaruh
menaikkan volatilitas laba. Hasil penelitian ini searah dengan perspektif kontrak
efisiensi (Teori Efisiensi) yang menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan
kontrak yang efisien dapat menjadikan kualitas laba yang tercermin dalam kualitas
informasi keuangan yang relevan dan reliable dan kualitas laba dapat digunakan
sebagai alat pengukuran kinerja yang efisien dan (Teori Agensi) yang menyatakan
bawah konflik antara manajemen dengan pemilik dapat dimitigasi dengan mekanisme
internal monitoring dengan kepemilikan manajemen.
2. Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap volatilitas laba. Artinya
Semakin besar kepemilikan institusional maka semakin kuat kendali yang dilakukan
oleh pihak eksternal terhadap perusahaan, sehingga menyebabkan rendahnya
volatilitas laba perusahaan. Hasil ini memperkuat asumsi bahwa kepemilikan
institusional efektif digunakan sebagai alat monitoring manajemen dan meningkatkan
kepercayaan investor institusi dalam berinvestasi.
3. Komite audit independen berpengaruh negatif terhadap volatilitas laba. Artinya,
dengan melaksanakan fungsi dan tanggung jawab yang diembannya, diharapkan
komite audit independen dapat berperan untuk mengurangi perilaku oportunistik
(accrual manipulasi) yang dilakukan oleh para manajer dan mereduksi volatilitas
laba. Dengan demikian, kualitas corporate governance melalui komite audit
independen sebagai mekanisme internal menurunkan volatilitas laba.
4. Kualitas audit berpengaruh positif terhadap volatilitas laba, artinya kualitas audit
yang cenderung mendorong kualitas mekanisme pengendalian internal karena
tingginya transaksi akrual tidak berfungsi menurunkan volatilitas laba. Kualitas audit
yang digambarkan pada perusahaan sampel tidak memitigasi volatilitas laba atas
operasi perusahaan karena volatilitas laba cendrung dipengaruhi oleh makro ekonomi,
mekanisme pasar dan kebijakan pemerintah dalam bidang perpajakan. Hasil
pengujian ini menjawab pertanyaan penelitian yang pertama.
94
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
95
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
96
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
97
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
kesejahteraan manajemen, seperti; bonus yang tinggi, penghindaran pajak dan biaya
politik.
Implikasi bagi Perusahaan unhedgers, kepemilikan institusi dan komite audit
independen dapat memitigasi perilaku opportunistik manajemen dan tidak mengatasi
risiko/volatilitas laba, karena kepemilikan institusional dan komite audit independen
berfungsi sebagai alat monitoring perilaku manajemen akrual dan kontrak efisien.
Variabel kualitas audit tidak mengatasi risiko/volatilitas laba dan tidak memitigasi
perilaku opportunistik manajemen, karena belum berfungsi sebagai alat monitoring.
Perusahaan perlu merumuskan strategi dalam pelaksanaan aktivitas hedging dan
corporate governance sesuai dengan karakteristik perusahaan dan lingkungan bisnis yang
dihadapi oleh perusahaan.
98
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
99
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
100
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
101
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
DAFTAR PUSTAKA
Allayannis, G., dan J. P. Weston. 2006. Earnings volatility, cashflow volatility, and rm
value. University of Virginia and Rice University working paper.
Amir, E., Y. Guan, dan D. Oswald. 2010. The effect of pension accounting on corporate
pension asset allocation. Review of accounting studies 15 (2):345-366.
Asrida, P. D. 2011. Pengaruh Keberadaan Komite Audit pada Hubungan Positif Risiko
Perusahaan dengan Konservatisma Akuntansi.
Barclay, M. J., C. G. Holderness, dan J. Pontiff. 1993. Private benefits from block
ownership and discounts on closed-end funds. Journal of Financial Economics
33 (3):263-291.
102
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Barton, J. 2001. Does the use of financial derivatives affect earnings management
decisions? The Accounting Review 76 (1):1-26.
Bartram, S. M., G. W. Brown, dan J. Conrad. 2011. The effects of derivatives on firm risk
and value. Journal of Financial and Quantitative Analysis 46 (04):967-999.
Bartram, S. M., S. J. Taylor, dan Y.-H. Wang. 2007. The Euro and European financial
market dependence. Journal of banking & Finance 31 (5):1461-1481.
Baskoro, M. P., dan R. Wardhani. 2014. Analisis Pengaruh Volatilitas Laba Dan
Manajemen Laba Riil Dan Akrual Terhadap Kebijakan Investasi.
Becker, C. L. D., Mark L Jiambalvo, James Subramanyam, KR. 1998. The effect of audit
quality on earnings management. INTERNATIONAL REVIEWS OF
IMMUNOLOGY 16:1-24.
Bedard, J., S. M. Chtourou, dan L. Courteau. 2004. The effect of audit committee
expertise, independence, and activity on aggressive earnings management.
Auditing: A Journal of Practice & Theory 23 (2):13-35.
Bergstresser, D., dan T. Philippon. 2006. CEO incentives and earnings management.
Journal of Financial Economics 80 (3):511-529.
103
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Bushee, B. J., dan C. F. Noe. 2000. Corporate disclosure practices, institutional investors,
and stock return volatility. Journal of Accounting Research:171-202.
Campbell, T. S., dan W. A. Kracaw. 1991. Intermediation and the market for interest rate
swaps. Journal of Financial Intermediation 1 (4):362-384.
Chang, C.-Y., J.-Y. Lai, dan I.-Y. Chuang. 2010. Futures hedging effectiveness under the
segmentation of bear/bull energy markets. Energy Economics 32 (2):442-449.
Chariri, A., dan S. K. S. Hendro. 2010. Menguji Kualitas Standar Akuntansi Hasil Adopsi
IFRS: Studi Empiris pada PSAK No. 55 (Revisi 2006). Simposium Nasional
Akuntansi.
Chowdhry, B. 1995. Corporate hedging of exchange risk when foreign currency cash
flow is uncertain. Management Science 41 (6):1083-1090.
Chung, R., M. Firth, dan J.-B. Kim. 2002. Institutional monitoring and opportunistic
earnings management. Journal of corporate finance 8 (1):29-48.
104
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Damodaran, A. 2007. Strategic risk taking: a framework for risk management: Pearson
Prentice Hall.
Darmawati, D. 2003. Corporate Governance dan Manajemen Laba: Suatu Studi Empiris.
Jurnal Bisnis dan Akuntansi 5 (1):47-68.
DeMarzo, P. M., dan D. Duffie. 1995. Corporate incentives for hedging and hedge
accounting. Review of Financial Studies 8 (3):743-771.
Demsetz, H., dan B. Villalonga. 2001. Ownership structure and corporate performance.
Journal of corporate finance 7 (3):209-233.
105
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Djakman, C. D. 2003. Manajemen Laba dan Pengaruh Kebijakan Multi Papan Bursa Efek
Jakarta. Makalah disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi VI di
Surabaya:16-17.
Dul Muid, D. M. N., Catur. 2005. Pengaruh Manajemen Laba terhadap Reaksi Pasar dan
Risiko Investasi Pada perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi
dan Auditing (JAA) 1 (Nomor 1):139-161.
Egelhoff, W. G., J. Wolf, dan M. Adzic. 2013. Designing Matrix Structures to Fit MNC
Strategy. Global Strategy Journal 3 (3):205-226.
Epps, R. W., dan T. H. Ismail. 2009. Board of directors' governance challenges and
earnings management. Journal of Accounting & Organizational Change 5
(3):390-416.
Farber, D. B. 2005. Restoring trust after fraud: Does corporate governance matter? The
Accounting Review 80 (2):539-561.
106
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Feng, M., M. Terziovski, dan D. Samson. 2007. Relationship of ISO 9001: 2000 quality
system certification with operational and business performance: A survey in
Australia and New Zealand-based manufacturing and service companies. Journal
of Manufacturing Technology Management 19 (1):22-37.
Ferreira, M. A., dan P. A. Laux. 2007. Corporate governance, idiosyncratic risk, and
information flow. The Journal Of Finance 62 (2):951-989.
Fields, T. D., T. Z. Lys, dan L. Vincent. 2001. Empirical research on accounting choice.
Journal of accounting and economics 31 (1):255-307.
Fischer, M., dan K. Rosenzweig. 1995. Attitudes of students and accounting practitioners
concerning the ethical acceptability of earnings management. Journal of Business
Ethics 14 (6):433-444.
Fraser, J., dan B. Simkins. 2009. Enterprise risk management: Today's leading research
and best practices for tomorrow's executives. Vol. 3: John Wiley & Sons.
Frestad, D. 2009. Why most firms choose linear hedging strategies. Journal of Financial
Research 32 (2):157-167.
Froot, K. A. 1993. Currency hedging over long horizons: National Bureau of Economic
Research.
Froot, K. A., dan J. C. Stein. 1998. Risk management, capital budgeting, and capital
structure policy for financial institutions: an integrated approach. Journal of
Financial Economics 47 (1):55-82.
Fudenberg, D., dan J. Tirole. 1995. A theory of income and dividend smoothing based on
incumbency rents. Journal of Political economy:75-93.
107
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Gadmor, S. M. 2006. Hedging with derivatives in the oil industry, Simon Fraser
University.
Garcia, P., J.-S. Roh, dan R. M. Leuthold. 1995. Simultaneously determined, time-
varying hedge ratios in the soybean complex. Applied Economics 27 (12):1127-
1134.
Garfinkel, J. A., dan K. W. Hankins. 2011. The role of risk management in mergers and
merger waves. Journal of Financial Economics 101 (3):515-532.
Ghozali, I., dan H. Latan. 2012. Partial Least Square Konsep, Teknik, Dan Aplikasi
Menggunakan Program SmartPLS 2.0 M3. Badan Penerbit UNDIP, Semarang.
Glaum, M., dan A. Klöcker. 2011. Hedge accounting and its influence on financial
hedging: when the tail wags the dog. Accounting and Business Research 41
(5):459-489.
Graham, J. R., dan D. A. Rogers. 2002. Do firms hedge in response to tax incentives? The
Journal Of Finance 57 (2):815-839.
Guay, W., dan S. P. Kothari. 2003. How much do firms hedge with derivatives? Journal
of Financial Economics 70 (3):423-461.
Hankins, K. W. 2011. How do financial firms manage risk? Unraveling the interaction of
financial and operational hedging. Management Science 57 (12):2197-2212.
108
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Hazarika, S., J. M. Karpoff, dan R. Nahata. 2012. Internal corporate governance, CEO
turnover, and earnings management. Journal of Financial Economics 104 (1):44-
69.
Healy, P. M., dan J. M. Wahlen. 1999. A review of the earnings management literature
and its implications for standard setting. Accounting Horizons 13 (4):365-383.
Hentschel, L., dan S. P. Kothari. 2001. Are corporations reducing or taking risks with
derivatives? Journal of Financial and Quantitative Analysis 36 (01):93-118.
Hoitash, R., A. Markelevich, dan C. A. Barragato. 2007. Auditor fees and audit quality.
Managerial Auditing Journal 22 (8):761-786.
Hoyt, R. E., dan A. P. Liebenberg. 2011. The value of enterprise risk management.
Journal of Risk and Insurance 78 (4):795-822.
Hunt, A., S. Moyer, dan T. Shevlin. 2000. Earnings volatility, earnings management, and
equity value. Unpublished working paper. University of Washington.
Iatridis, G. 2012. Hedging and earnings management in the light of IFRS implementation:
Evidence from the UK stock market. The British Accounting Review 44 (1):21-
35.
109
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Indriyani, E. 2015. Analisis Penerapan PSAK 50/55/60 (Revisi 2011) Atas Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pada Perusahaan Perbankan Milik Negara
Tahun 2012-2013. Jurnal Ilmiah Universitas Bakrie 3 (02).
Intrisano, C. 2012. How Firm Can Hedge from Currency Risk. China-USA Business
Review 11 (9):1295-1306.
Jayaraman, S. 2008. Earnings volatility, cash flow volatility, and informed trading.
Journal of Accounting Research 46 (4):809-851.
Jensen, M. C. 1986. Agency cost of free cash flow, corporate finance, and takeovers.
Corporate Finance, and Takeovers. American Economic Review 76 (2).
Jensen, M. C., dan W. H. Meckling. 1976. Theory Of The Firm: Managerial Behavior,
Agency Costs And Ownership Structure. Journal of Financial Economics 3
(4):305-360.
Jensen, M. C., dan W. H. Meckling. 1992. Specific and general knowledge and
organizational structure.
Jiang, W., dan A. Anandarajan. 2009. Shareholder rights, corporate governance and
earnings quality: The influence of institutional investors. Managerial Auditing
Journal 24 (8):767-791.
Jin, Y., dan P. Jorion. 2007. Does hedging increase firm value? Evidence from the gold
mining industry. In Working Paper, California State University-Northridge and
University of California-Irvine.
110
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Kamily, M. H. 2013. Dampak Laba Akuntansi Terhadap Pembagian Dividen Kas Pada
Perusahaan Perkebunan Yang Telah Go Public Di Bursa Efek Indonesia.
Kirschenheiter, M., dan N. D. Melumad. 2002. Can “Big Bath” and Earnings Smoothing
Co‐exist as Equilibrium Financial Reporting Strategies? Journal of Accounting
Research 40 (3):761-796.
Köck, M., dan A. Paramythis. 2011. Activity sequence modelling and dynamic clustering
for personalized e-learning. User Modeling and User-Adapted Interaction 21 (1-
2):51-97.
Koh, P.-S. 2007. Institutional investor type, earnings management and benchmark
beaters. Journal of Accounting and Public Policy 26 (3):267-299.
Koh, P.-S., dan G. C. Hsu. 2005. Does the presence of institutional investors influence
accruals management? Evidence from Australia. Corporate Governance: An
International Review 13 (6):809-823.
Kuersten, W., dan R. Linde. 2011. Corporate hedging versus risk-shifting in financially
constrained firms: The time-horizon matters! Journal of corporate finance 17
(3):502-525.
Kulatilaka, N., dan A. J. Marcus. 1994. Valuing employee stock options. Financial
Analysts Journal 50 (6):46-56.
111
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Lang, M. H., dan M. F. McNichols. 1997. Institutional trading and corporate earnings and
returns.
Latan, H., dan I. Ghozali. 2012. Partial Least Square Konsep, Metode dan Aplikasi
Menggunakan Program WarpPLS 2.0. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Semarang.
Lee, S. W. 2008. Ownership structure, regulation, and bank risk-taking: evidence from
Korean banking industry. Investment Management and Financial Innovations
5:70-74.
Leland, H. E. 1998. Agency Costs, Risk Management, and Capital Structure (Digest
Summary). Journal of finance 53 (4):1213-1243.
———. 2007. Comments on “Hedging errors with Leland's option model in the presence
of transactions costs”. Finance Research Letters 4 (3):200-202.
Lin, J. W., dan M. I. Hwang. 2010. Audit quality, corporate governance, and earnings
management: A meta‐analysis. International Journal of Auditing 14 (1):57-77.
Ludigdo, U. 2006. Strukturasi Praktik Etika di Kantor Akuntan Publik: Sebuah Studi
Interpretif. SNA IX Padang:23-28.
112
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Lynch, A. L., U. S. Murthy, dan T. J. Engle. 2009. Fraud Brainstorming Using Computer-
Mediated Communication: The Effects Of Brainstorming Technique And
Facilitation The Accounting Review 84 (4):1209-1232.
Magrath, L., dan L. G. Weld. 2002. Abusive earnings management and early warning
signs. CPA JOURNAL 72 (8):50-54.
Manry, D. L., T. J. Mock, dan J. L. Turner. 2008. Does increased audit partner tenure
reduce audit quality? Journal of Accounting, Auditing & Finance 23 (4):553-572.
McConnell, J. J., dan H. Servaes. 1995. Equity ownership and the two faces of debt.
Journal of Financial Economics 39 (1):131-157.
McKenzie, M. D., T. J. Brailsford, dan R. W. Faff. 2000. New insights into the impact of
the introduction of futures trading on stock price volatility: CFA Institute.
McShane, M. K., A. Nair, dan E. Rustambekov. 2011. Does enterprise risk management
increase firm value? Journal of Accounting, Auditing & Finance 26 (4):641-658.
Merrick, J. J., N. Y. Naik, dan P. K. Yadav. 2005. Strategic trading behavior and price
distortion in a manipulated market: anatomy of a squeeze. Journal of Financial
Economics 77 (1):171-218.
Muid, D., dan C. Nanang. 2005. Pengaruh Manajemen Laba terhadap Reaksi Pasar dan
Risiko Investasi Pada perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi
dan Auditing (JAA) 1 (Nomor 1):139-161.
113
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Muth, M. M., dan L. Donaldson. 1998. Stewardship theory and board structure: A
contingency approach. Corporate governance 6 (1):5-28.
Myers, J. N., L. A. Myers, dan T. C. Omer. 2003. Exploring the term of the auditor-client
relationship and the quality of earnings: A case for mandatory auditor rotation?
The Accounting Review 78 (3):779-799.
Myers, S. C., dan N. S. Majluf. 1984. Corporate financing and investment decisions when
firms have information that investors do not have. Journal of Financial
Economics 13 (2):187-221.
Nagata, K. 2013. Does earnings management lead to favorable IPO price formation or
further underpricing? Evidence from Japan. Journal of Multinational Financial
Management 23 (4):301-313.
Nguyen, H., dan R. Faff. 2010. Are firms hedging or speculating? The relationship
between financial derivatives and firm risk. Applied Financial Economics 20
(10):827-843.
Nguyen, H., R. Faff, dan A. Hodgson. 2010. Corporate usage of financial derivatives,
information asymmetry, and insider trading. Journal of futures markets 30 (1):25-
47.
Nguyena, H., dan R. Faff. 2010. Are Firms Hedging Or Speculating? The Relationship
Between Financial Derivatives And Firm Risk. Applied Financial Economics
20:827–843.
Ningsaptiti, R. H., Tahrir. 2010. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan Dan Mekanisme
Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2006-2008), Perpustakaan
FE UNDIP.
114
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Nocco, B. W., dan R. M. Stulz. 2006. Enterprise risk management: theory and practice.
Journal of Applied Corporate Finance 18 (4):8-20.
Novita, D. I., P. Boolchand, M. Malki, dan M. Micoulaut. 2009. Elastic flexibility, fast-
ion conduction, boson and floppy modes in AgPO3–AgI glasses. Journal of
Physics: Condensed Matter 21 (20):205106.
Nuryaman, N., R. Rusmin, dan J. N. Ginting. 2012. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan
Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi FE Untar 14 (2).
Ofek, E., dan D. Yermack. 2000. Taking stock: Equity‐based compensation and the
evolution of managerial ownership. The Journal Of Finance 55 (3):1367-1384.
Oktafia, Y. 2013. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba. EL-
MUHASABA.
Oktavia, O. 2011. Peralataan Laba dan Kaitannya dengan Nilai Perusahaan. Akuntansi
Krida Wacana 11 (2).
Osma, B. G., dan B. G. d. A. Noguer. 2007. The effect of the board composition and its
monitoring committees on earnings management: Evidence from Spain.
Corporate Governance: An International Review 15 (6):1413-1428.
Palea, V., dan R. Maino. 2013. Private equity fair value measurement: a critical
perspective on IFRS 13. Australian Accounting Review 23 (3):264-278.
Peasnell, K. V., P. Pope, dan S. Young. 2000. Accrual management to meet earnings
targets: UK evidence pre-and post-Cadbury. The British Accounting Review 32
(4):415-445.
Peasnell, K. V., P. F. Pope, dan S. Young. 2005. Board monitoring and earnings
management: do outside directors influence abnormal accruals? Journal of
Business Finance & Accounting 32 (7‐8):1311-1346.
115
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Pillania, R. K., dan M. Aluchna. 2009. Does good corporate governance matter? Best
practice in Poland. Management Research News 32 (2):185-198.
Pincus, M., dan S. Rajgopal. 2002a. The Interaction Between Accrual Management And
Hedging: Evidence From Oil And Gas Firms. The Accounting Review 77
(1):127–160.
———. 2002b. The interaction between accrual management and hedging: Evidence
from oil and gas firms. The Accounting Review 77 (1):127-160.
Piot, C., dan R. Janin. 2007. External auditors, audit committees and earnings
management in France. European accounting review 16 (2):429-454.
Pollet, J. M., dan M. Wilson. 2010. Average correlation and stock market returns. Journal
of Financial Economics 96 (3):364-380.
Pujilestari, R., dan A. Herusetya. 2013. Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Manajemen
Laba Transaksi Real-Pengakuan Pendapatan Strategis. Jurnal Akuntansi Dan
Keuangan 15 (2):75-85.
116
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Rustiarini. 2013. Komite Audit Dan Kualitas Audit : Kajian Berdasarkan Karakteristik,
Kompetensi Aktivitas Komite Audit: Research Internal Universitas Mahasaraswati
Denpasar.
Sabbaghi, O. 2011. Asymmetric volatility and trading volume: The G5 evidence. Global
Finance Journal 22 (2):169-181.
Schipper, K., dan L. Vincent. 2003. Earnings quality. Accounting Horizons 17:97.
Schizer, D. M. 2000. Executives and hedging: The fragile legal foundation of incentive
compatibility. Columbia Law Review:440-504.
Schrand, C., dan H. Unal. 1998. Hedging and coordinated risk management: Evidence
from thrift conversions. The Journal Of Finance 53 (3):979-1013.
Schroeder, R. G., M. W. Clark, dan J. M. Cathey. 2011. Financial accounting theory and
analysis: text and cases: John Wiley and Sons.
Scott, W. R. 2009. Financial Accounting Theory. 5th ed: Prentice Hall, NJ.
Setia-Atmaja, L., J. Haman, dan G. Tanewski. 2011. The role of board independence in
mitigating agency problem II in Australian family firms. The British Accounting
Review 43 (3):230-246.
Shleifer, A., dan R. W. Vishny. 1989. Management entrenchment: The case of manager-
specific investments. Journal of Financial Economics 25 (1):123-139.
117
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Sinaga, D. M., dan I. Ghozali. 2012. Analisis Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP dan
Ukuran Perusahaan Klien terhadap Kualitas Audit, Fakultas Ekonomika dan
Bisnis.
Siregar, S. V., dan S. Utama. 2008. Type of earnings management and the effect of
ownership structure, firm size, and corporate-governance practices: Evidence
from Indonesia. The International Journal of Accounting 43 (1):1-27.
Smith, C. W., dan R. M. Stulz. 1985. The determinants of firms' hedging policies.
Journal of Financial and Quantitative Analysis 20 (04):391-405.
Smith, P. A., dan M. J. Kohlbeck. 2008. Accounting For Derivatives And Hedging
Activities: Comparison Of Cash Flow Versus Fair Value Hedge Accounting.
Issues In Accounting Education 23 (1):103–117.
Stanley, J., F. Todd De Zoort, dan G. Taylor. 2009. The association between insider
trading surrounding going concern audit opinions and future bankruptcy.
Managerial Auditing Journal 24 (3):290-312.
Sumarna, A. 2003. Sarjana Akuntansi dan Potensi yang Perlu Digali. Media
Akuntansi:17.
118
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Tangjitprom, N. 2013. The role of corporate governance in reducing the negative effect of
earnings management. International Journal of Economics and Finance 5 (3).
Teoh, S. H., dan T. Wong. 1993. Perceived auditor quality and the earnings response
coefficient. Accounting Review:346-366.
———. 2011. Risk Management and Operational Hedging: An Overview. Chap 1:1-35.
Wang, J.-L., H.-J. Sheu, H. Chung, dan 王若蓮. 2011. Corporate governance reform and
earnings management. Investment Management and Financial Innovations 8 (4).
119
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Widanaputra, A., dan G. Putu. 2007. Pengaruh Konflik Antara Pemegang Saham dan
Manajemen Mengenai Kebijakan Dividen Terhadap Konservatisma Akuntansi.
Disertasi Program Doktor Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gajah
Mada, Yogyakarta.
Xie, B., W. N. Davidson, dan P. J. DaDalt. 2003. Earnings management and corporate
governance: the role of the board and the audit committee. Journal of corporate
finance 9 (3):295-316.
Yatim, P. 2010. Board structures and the establishment of a risk management committee
by Malaysian listed firms. Journal of Management & Governance 14 (1):17-36.
Yi, C. H., dan J.-B. B. Kim. 2005. Ownership structure, business group affiliation, listing
status, and earnings management: Evidence from Korea. Business Group
Affiliation, Listing Status, and Earnings Management: Evidence from Korea
(January 2005).
120
DETERMINAN MANAJEMEN AKRUAL DAN VOLATILITAS LABA PADA PERUSAHAAN
HEDGERS & UNHEDGERS (Perspektif Opportunistik dan Kontrak Efisien)
Syahril Djaddang
Yovita, F. M. U., Dwi Cahyo. 2011. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli
Daerah, Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja
Modal (Studi Empiris Pada Pemerintah Provinsi Se Indonesia Periode 2008–
2010), Universitas Diponegoro.
Yudhistira, T. 2014. Optimal Hedge Ratio Dan Efektivitas Hedging: Aplikasi Pada
Turkdex-Bist 30 Index Futures Contract Dan Turkdex-Bist 100 Index Futures
Contract. Jurnal Manajemen:1-13.
Ziliak, J. P., B. Hardy, dan C. Bollinger. 2011. Earnings volatility in America: Evidence
from matched CPS. Labour Economics 18 (6):742-754.
121