Fisika
Fisika
Hukum Kirchhoff II
Pengertian : Hukum kirchhoff II yaitu ilmu yang digunakan
untuk menganalisa tegangan (beda potensial) komponen
elektronika pada rangkaian tertutup. Hukum ini sering disebut
KVL (Kirchhoff's Voltage Law).
Bunyi Hukum Kirchhoff I
Total tegangan (beda potensial) pada rangkaian tertutup
adalah nol
Pada suatu rangkaian listrik yang mengalami percabangan, kuat arus yang menuju
percabangan sama dengan yang meninggalkan percabangan. Perhatikan gambar
berikut!
Baterai harus mengeluarkan arus sebesar 2 A, sebab lampu I membutuhkan arus 1,5 A dan lampu 2
membutuhkan arus 0,5 A. Kemudian arus sebesar 1,5 A dan 0,5 A tersebut bergabung kembali
masuk ke dalam baterai..
Contoh 10:
Dua buah lampu terpasang langsung pada stop kontak bertegangan 220 volt.
Hambatan lampu I = 4400 ohm dan lampu II = 8800 ohm. Tentukan :
1. kuat arus yang melalui masing-masing lampu!
2. kuat arus yang keluar dari stop kontak!
3. manakah yang menyala lebih terang?
Jawaban :
2. kuat arus yang keluar dari stop kontak adalah 0,05 A + 0,025 A = 0,075 A.
3. Nyala lampu ditentukan oleh jumlah muatan yang dipindahkan (berarti
ditentukan oleh kuat arus) dan tegangan. Karena kedua lampu terpasang
pada tegangan yang sama, maka nyala lampu ditentukan oleh besarnya kuat
arus. Dengan demikian lampu I akan menyala lebih terang.
Itotal = I1 + I2 + I3 + …
Hukum Kirchhoff II
total E = total V
Di dalam suatu lintasan balap mobil dimana garis start sekaligus sebagai garis finish,
apabila ada lintasan yang naik pasti ada lintasan yang turun. Jumlah kenaikan
lintasan pasti sama dengan jumlah penurunan lintasan. Perhatikan ilustrasi berikut !
AB tekanan naik 10 pascal karena pompa. BC tekanan turun 5 pascal oleh hambatan kran, CD
tekanan turun 3 pascal oleh hambatan kran, DA tekanan turun 2 pascal oleh hambatan kran.
Total tekanan naik (10 pascal) = total tekanan turun (10 pascal).
Kenaikan tegangan yang dihasilkan oleh baterai sebesar 9V akan dibagi-bagi ke semua lampu,
sehingga total penurunan tegangan lampu juga sebesar 9 volt.
Dari ilustrasi di atas tergambar jelas bahwa : apabila beberapa lampu (hambatan)
disusun secara seri kemudian dihubungkan dengan suatu sumber tegangan, maka
kenaikan tegangan yang dihasilkan sumber tegangan tersebut akan dibagi-bagi
habis pada semua lampu tersebut. Dalam hal ini, susunan seri bersifat membagi
tegangan.
Contoh 8 :
Dua buah lampu dipasang secara seri kemudian dihubungkan dengan aki
bertegangan 12 volt. Setelah diukur dengan voltmeter, tegangan salah satu lampu
adalah 5 volt. Tentukan tegangan lampu yang lain!
Jawaban :
total E = total V
12 = 5 + V2
V2 = 12 – 5
V2 = 7 V
Pada rangkaian listrik yang tidak bercabang (misalnya pada lampu yang disusun
secara seri) kuat arus di mana-mana adalah sama. Untuk lebih jelasnya
perhatikan ilustrasi berikut!
Dari ilustrasi di atas jelas bahwa pada susunan seri kran debit air di semua kran
adalah sama, meski masing-masing kran mempunyai hambatan yang berbeda-beda.
Menambah hambatan pada salah satu kran akan berakibat debit air pada semua
kran akan berkurang secara keseluruhan.
Hal serupa juga terjadi pada susunan seri hambatan listrik. Kuat arus pada semua
hambatan (lampu) apabila beberapa hambatan disusun secara seri adalah sama.
Tidak perduli hambatan pada masing-masing lampu berbeda-beda.
Contoh 9 :
Dua buah lampu dipasang secara seri kemudian dihubungkan dengan aki
bertegangan 12 volt. Lampu pertama yang mempunyai hambatan 500 ohm ternyata
mempunyai tegangan 5 volt. Tentukan :
Jawaban :
1. Tegangan lampu ke dua tentu saja adalah 7 volt. Karena tegangan naik 12
volt sudah digunakan oleh lampu pertama 5 volt. (Hukum Kirchhoff II)
2. Kuat arus pada lampu pertama dapat dihitung dengan hukum Ohm.
Kuat arus pada lampu ke dua juga 0,01 A, sebab selama rangkaian belum
bercabang kuat arus di mana-mana adalah sama. I2 = 0,01 A
3. Nilai hambatan pada lampu ke dua dapat dihitung dengan rumus hukum
Ohm.
5. Pada susunan seri hambatan, nilai hambatan total adalah jumlah dari semua
hambatan.
Rseri = R1 + R2 + R3 + …
Baterai harus mengeluarkan arus sebesar 2 A, sebab lampu I membutuhkan arus 1,5 A dan lampu 2
membutuhkan arus 0,5 A. Kemudian arus sebesar 1,5 A dan 0,5 A tersebut bergabung kembali
masuk ke dalam baterai..
Contoh 10:
Dua buah lampu terpasang langsung pada stop kontak bertegangan 220 volt.
Hambatan lampu I = 4400 ohm dan lampu II = 8800 ohm. Tentukan :
Jawaban :
1. Karena keduanya terhubung langsung dengan sumber tegangan, maka
tegangan lampu I dan lampu II adalah sama, yaitu 220 volt.
2. kuat arus yang keluar dari stop kontak adalah 0,05 A + 0,025 A = 0,075 A.
3. Nyala lampu ditentukan oleh jumlah muatan yang dipindahkan (berarti
ditentukan oleh kuat arus) dan tegangan. Karena kedua lampu terpasang
pada tegangan yang sama, maka nyala lampu ditentukan oleh besarnya kuat
arus. Dengan demikian lampu I akan menyala lebih terang.
Itotal = I1 + I2 + I3 + …
Itotal = I1 + I2 + I3 + …
∑ I = 0
Hukum kirchoff ini menerangkan tentang hukum arus kirchoff. yaitu " berapapun jumlah arus
yang masuk dari percabangan A akan sama dengan arus yang keluar dari percabangan "
Agar lebih paham lagi mari kita lihat contoh soal dibawah :
4 buah lampu dipasang paralel dengan sumber tegangan dari sebuah adaptor. Jika arus yang
masuk dari tiap-tiap lampu adalah : lampu 1 = 5A lampu 2 = 20A lampu 3 = 15A, maka
tentukanlah arus yang dbutuhkan oleh lampu 4?
Jawaban :
Sesuai dengan data yang diberikan, I lampu 1 = 5A; I lampu 2 = 20A; I lampu 3 = 15A.
Maka, kata si kirchoff semua arus jika dikurangkan harus sama dengan nol di setiap
percabangan. Karena rangkaian berbentuk paralel untuk semua lampu maka rangkaian ini
memiliki percabangan dan memenuhi syarat buat pakai hukum kirchoff 1.
I1 – I2 – I3 – I4 = 0
5A – 20A – 15A – I4 = 0
I4 = 5A + 20A + 15A
I4 = 40A
∑V = 0
*curhat
Beberapa lagi sebelum UN SMA. Saya merasa belajar saya kurang. Belajar sudah tidak
konsentrasi dan biasanya males-malesan. Supaya belajar saya efektif dan memiliki daya
guna, saya akan menulis latihan soal dan pembahasan di blog. Selain menyalurkan hobi, saya
bisa belajar dengan efektif. Hehe
Cara menghitung kuat arus pada Hukum Kirchoff cukup mudah. Ada dua hukum yang
berlaku. Hukum I Kirchoff adalah arus yang masuk sama dengan arus yang keluar. Hukum II
Kirchoff adalah jumlah tegangan ditambah jumlah kuat arus sama dengan nol.
I1 = I2 + I3 (I)
ΣE +ΣIR = 0 (II)
Daripada basa-basi langsung saja ke latihan soal menghitung kuat arus pada rangkaian listrik
sesuai dengan Hukum Kirchoff. Saya ambil latihan soal dari mana=mana. Termasuk soal-soal
UN SMA tahun-tahun lalu.
Gambar dulu arah arusnya. Terserah mau searah atau berlawanan jarum jam.
Misalnya searah jarum jam.
Kita gunakan hukum kirchoff kedua. Jadinya:
-12 + 2I1 + 4I2 = 0
2I1 + 4I2 = 12. (Persamaan pertama)
Kenapa angka 12 harus minus? Karena arah loop bertemu dengan sisi negatif (garis
pendek). Lalu kita cari persamaan kedua.
-6 + 2I1 = 0
2I1 = 6.
Substitusikan persamaan pertama dan kedua. Jadinya:
2I1 + 4I2 = 12
6 + 4I2 = 12
4I2 = 6
I2 = 1,5 A [C]
2. Perhatikan rangkaian arus berikut.
Persamaan dengan hukum kirchoff pertama adalah I1 + I2 = I3. Paham kenapa bisa
seperti ini? Jika saya gambar arah loop seperti ini,
Tulis persamaannya,
-12 – 12 + (2 + 3 + 3)I = 0
-24 + 8I = 0
8I = 24
I = 3 A [C]
6. Diberikan sebuah rangkaian yang terdiri dari dua buah loop dengan data sebagai
berikut :
E1 = 6 volt
E2 = 9 volt
V= I. R berarti Ry . I3 = 6 x 1 = 6 V
6 + 6 = 12 V [E]
106.
Nomor 5 (UN 2013)
Rangkaian seperti gambar di bawah ini!
Bila saklar S ditutup maka daya pada R = 4 Ω adalah....
A. 6 W
B. 9 W
C. 18 W
D. 20 W
E. 36 W
107.
108. Pembahasan:
109. Diketahui:
110. R1 = 2 Ω
111. R2 = 4 Ω
112. V1 = 12 V
113. V2 = 6 V
114. Ditanya: P (R2) = ...
115. Jawab:
116. Terlebih dahulu tentukan arah arus dan arah loop.
2. Dari gambar rangkaian dibawah, besar kuat arus yang mengalir pada rangkaian adalah...
Pembahasan:
Diketahui:
R1 = 2 Ω
R2 = 3 Ω
R3 = 3 Ω
V1 = 12 V
V2 = 12 V
Ditanya: i ?
Jawab:
Terlebih dahulu tentukan arah arus dan arah loop.
Loop 2
6 V – I3 . 2 Ω = 0
I3 . 2Ω = 6 V
I3 = 3 A
Subtitusi hasil dari Loop 2 ke Loop 1.
I1 . 4 Ω + 3 A . 2 Ω = 12 V
I1 . 4 Ω + 6 V = 12 V
I1 . 4 Ω = 6 V
I1 = 6 V / 4 Ω = 1,5 A
Menghitung daya P.
P = I2 . R = (1,5 A)2 . 4 Ω = 9 Watt
Contoh soal dan pembahasan:
2. Perhatikan rangkaian listrik seperti pada gambar!
Kuat arus terukur amperemeter adalah...
A. 0,1 A
B. 0,5 A
C. 1,0 A
D. 1,5 A
E. 3,0 A
Pembahasan:
Diketahui:
R1 = 1,4 Ohm
V = 1,5 V
rd = 0,1 Ohm
Ditanya: i = ...
Jawab: Gunakan hukum II Kirchoff
Terlebih dahulu tentukan arah arus dan arah loop.
Menerapkan hukum II Kirchoff.
i . R1 + i . rd + 1,5 V = 0
i . 1,4 Ω + i . 0,1 Ω + 1,5 V = 0
i . 1,5 Ω = – 1,5 V
i = – 1 A (negatif berarti arah arus terbalik)
Jawaban: C
dengan hukum Kirchhoff II hitunglah arus yang mengalir dalam rangkaian tersebut.
Dipilih loop abdca, dengan arah dari a – b – d – c – a. Dengan menerapkan hukum II
Kirchhoff: ΣE + ΣV = 0 dan memperhatikan aturan yang disepakati tentang tanda-tandanya,
sehingga diperoleh:
– E2 + I R1 + I R2 – E1 + I R2 = 0 atau
– E1 – E2 + I(R1 + R2 + R3 ) = 0 atau
I = (E1 + E2) / (R1+R2+R3) = (12 + 6) / (2 + 6 + 4) = 1,5A
Jadi, arus yang mengalir adalah 1,5 A dengan arah dari a – b – d – c – a.
5. Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut ini! Besar kuat arus yang mengalir pada
rangkaian adalah…
A. 5/3 A
B. 8/3 A
C. 11/3 A
D. 13/3 A
E. 14/3 A
Pembahasan
Pada penyelesaian soal ini, arah arus dipilih searah dengan arah putaran jarum jam.
–I–6I+12–2I+1=0
-9I + 24 = 0
-9I = -24
I = 24 / 9
I = 8 / 3 Ampere
Karena kuat arus listrik bertanda positif maka arah arus listrik sama dengan perkiraan yakni
searah dengan putaran jarum jam.
Jawaban yang benar adalah C.
A. 5/3 A
B. 8/3 A
C. 11/3 A
D. 13/3 A
E. 14/3 A
Pembahasan
Pada penyelesaian soal ini, arah arus dipilih searah dengan arah putaran jarum jam.
–I–6I+12–2I+1=0
-9I + 24 = 0
-9I = -24
I = 24 / 9
I = 8 / 3 Ampere
Karena kuat arus listrik bertanda positif maka arah arus listrik sama dengan perkiraan yakni
searah dengan putaran jarum jam.
Jawaban yang benar adalah C.