Anda di halaman 1dari 6

SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEGIATAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BERBASISI RISET

Sistematika penyusunan laporan kegiatan PkM mengikuti pedoman yang


disesuaikan dengan metode atau bentuk PkM yang digunakan, yaitu sebagai berikut:

A. MetodeParticipatory Action Research (PAR)

Sistematika penyusunan laporan kegiatan PkM dengan metode Participatory


Action Research (PAR) terdiri atas 2 bentuk laporan yaitu: (1) laporan akademik; dan
(2) laporan ringkasan (Executive Summary). Sistematika penyusunan laporan kegiatan
PkM dengan metode Participatory Action Research (PAR) dalam bentuk laporan
akademik, meliputi:
1. Halaman Judul
Memilih judul diupayakan singkat, spesifik, berbobot dan jelas. Judul yang
diusung menggambarkan kegiatan PAR, yakni pemberdayaan masyarakat yang
menunjukkan proses pembelaan dan mengarah kepada transformasi sosial.
2. Halaman Pengesahan
Sesuai dengan lembar pengesahan yang diterbitkan oleh PTKI.
3. Kata Pengantar
Memberikan uraian terkait dengan gagasan mengenai hal-hal yang mendasari
kegiatan yang dilaksanakan, refleksi signifikansinya serta bagaimana pengabdian
tersebut menjadi perhatian. Sumber pendanaan dan pengakuan atas
keterbatasan kegiatan.
4. Daftar Isi
5. Bab I Pendahuluan
Menjelaskan tentang analisis situasi, fokus program (problem yang terjadi),
harapan perubahan, stategi program , analisis kelayakan strategis dan analisis
stakeholders.
6. Bab II uraian umum situasi komunitas dampingan
Menjelaskan tentang kondisi umum komunitas dampingan dan potensi-potensi
aset yang ada pada komunitas.
7. Bab III analisis problem utama komunitas yang strategis
Menjelaskan tentang temuan problem utama komunitas melalui analisis hirarki
masalah yang selanjutnya diuraikan analisis hirarki tujuan pemecahan masalah.
8. Bab IV dinamika proses perencanaan aksi
Menjelaskan proses perencanaan aksi bersama komunitas melalui FGD yang
dilaksanakan.
9. Bab V dinamika proses aksi (pelaksanaan pemecahan masalah)
Menjelaskan tentang ragam kegiatan yang dilaksanakan, baik dalam bentuk aksi
program yang bersifat teknis, maupun aksi program yang bersifat kelembagaan
dan advokasi.
10. Refleksi Teoritis
Menjelaskan tentang temuan teoritis dari proses pendampingan awal sampai
terjadinya perubahan sosial yang ditandai dengan adanya pola perubahan
pranata sosial, munculnya pemimpin lokal dan terciptanya kesadaran baru
menuju transformasi sosial.
11. Penutup/kesimpulan
12. Daftar Pustaka
13. Lampiran

Sedangkan sistematika penyusunan laporan PkM menggunakan metode


Participatory Action Research (PAR) dalam bentuk ringkasan (Executive Summary)
merupakan tulisan yang melingkupi seluruh bagian dari laporan kegiatan PkM
dalam bentuk artikel untuk dipublikasikan dalam jurnal ilmiah berkala. Pelaporan
ini terdiri dari:
1. Judul
2. Nama dan lembaga (institusi) penulis
3. Abstraks
4. Pendahuluan
5. Analisis Problematika Komunitas
6. Dinamika Proses Pendampingan
a. Proses penguraian masalah dan perumusan masalah
b. Proses perencanaan pemecahan masalah
c. Proses pelaksanaan aksi program
7. Refleksi Teoritis
8. Kesimpulan
9. Daftar Pustaka

B. MetodeAsset Based Community Development (ABCD)

Sistematika penyusunan laporan kegiatan PkM dengan metode Asset Based


Community Development (ABCD) terdiri atas 2 bentuk laporan yaitu: (1) laporan
akademik; dan (2) laporan ringkasan (Executive Summary). Sistematika penyusunan
laporan kegiatan PkM dengan metode Asset Based Community Development (ABCD)
dalam bentuk laporan akademik, meliputi:
1. Halaman Judul
Memilih judul diupayakan singkat, spesifik, berbobot dan jelas. Judul yang
diusung menggambarkan kegiatan ABCD, yakni pemberdayaan masyarakat
yang berbasis aset yang dimiliki untuk tujuan transformasi sosial.
2. Halaman Pengesahan
Sesuai dengan lembar pengesahan yang diterbitkan oleh PTKI.
3. Kata Pengantar
Memberikan uraian terkait dengan gagasan mengenai hal-hal yang mendasari
kegiatan yang dilaksanakan, refleksi signifikansinya serta bagaimana pengabdian
tersebut menjadi perhatian. Sumber pendanaan dan pengakuan atas
keterbatasan kegiatan.
4. Daftar Isi
5. Bab I Profil Aset Komunitas
Menjelaskan tentang profil komunitas dengan penjelasan mengenai konteks
bagaimana kehidupan dan segala aset yang dimiliki oleh komunitas. Deskripsi
tentang profil komunitas didukung oleh data yang merupakan hasil amatan,
wawancara, mapping aset, dan dokumentasi. Profil aset komunitas ini meliputi
aset sumber daya manusia dan aset sumber daya alam yaitu terkait aspek
kedudukan dan perkembangan komunitas, geografi, topografi, infrastruktur,
lingkungan fisik dan non fisik, sosial keagamaaan, ekonomi, dan lain sebagainya.
Profil aset komunitas kemudian dianalisis bersama komunitas untuk
dikembangkan dan ditingkatkan agar terjadi proses perubahan yang siginifikan
bagi komunitas.
6. Bab II Proses Pelaksanaan
Menjelaskan tentang tiga daur proses pelaksanaan kegiatan pendampingan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, serta evaluasi dan tindak lanjut. Pada bagian
perencanaan dijelaskan tentang bagaimana merencanakan, pembagian tugas,
dan target yang ditetapkan. Pada bagian pelaksanaan dijelaskan tentang apa
yang dilakukan, berapa lama kegiatan itu dilakukan, siapa saja yang terlibat
dalam kegiatan, dan bagiaman kegiatan pendampingan itu berlangsung.
Sedangkan bagian evaluasi dijelaskan tentang sejauh mana target kegiatan dapat
tercapai, apa kendala yang dihadapi, dan selanjutnya disusun rencana tindak
lanjut dari kegiatan pendampingan.
7. Bab III Analisis Kegiatan dan Dampak Perubahan
Menjelaskan tentanganalisis pelaksanaan kegiatan pendampingan dengan cara
menjelaskan apa saja hasil dari setiap kegiatan yang dilaksanakan. Pada sub ini
di jelaskan pula bagaimana dampak perubahan yang terjadi baik ditingkat
individu maupun secara umum pada komunitas, bagaimana pula perubahan itu
dipahami oleh komunitas dan disertai dengan bukti-bukti perubahan. Pada
dasarnya ABCD menekankan pada apa yang dapat dilakukan oleh komunitas
dan bukannya pada apa yang tidak dapat dilakukan.
8. Bab IVRefleksi Teoritis
Menjelaskan tentang temuan teoritis dari proses pendampingan awal sampai
terjadinya perubahan sosial yang ditandai oleh adanya pola pengelolaan aset
yang ada di masyarakat, upaya tindak lanjut dan gagasan-gagasan rencana
memaksimalkan aset untuk perubahan sosial.
9. Penutup/kesimpulan
10. Daftar Pustaka
11. Lampiran

Sedangkan sistematika penyusunan laporan PkM menggunakan metode


Asset Based Community Development (ABCD) dalam bentuk ringkasan (Executive
Summary) merupakan tulisan yang melingkupi seluruh bagian dari laporan kegiatan
PkM dalam bentuk artikel untuk dipublikasikan dalam jurnal ilmiah berkala.
Pelaporan ini terdiri dari:
1. Judul
2. Nama dan lembaga (institusi) penulis
3. Abstraks
4. Pendahuluan
5. Keadaan obyektif komunitas
6. Situasi reflektif dari kondisi obyektif komunitas
7. Kondisi interpretatif dari hasil amatan obyektif menuju keadaan yang
diharapkan
8. Kesimpulan
10. Daftar Pustaka

C. MetodeCommunity-Based Research (CBR)

Sistematika penyusunan laporan kegiatan PkM dengan metode Community-


Based Research (CBR) terdiri atas 2 bentuk laporan yaitu: (1) laporan akademik; dan
(2) laporan ringkasan (Executive Summary). Sistematika penyusunan laporan kegiatan
PkM dengan metode Community-Based Research (CBR) dalam bentuk laporan
akademik, meliputi:
1. Halaman Judul
Memilih judul diupayakan singkat, spesifik, berbobot dan jelas. Judul yang
diusung menggambarkan kegiatan CBR, yaitu pemberdayaan masyarakat yang
berorientasi aksi dengan service learning untuk mendukung gerakan sosial demi
terwujudnya keadilan sosial bagi komunitas.
2. Halaman Pengesahan
Sesuai dengan lembar pengesahan yang diterbitkan oleh PTKI.
3. Kata Pengantar
Memberikan uraian terkait dengan gagasan mengenai hal-hal yang mendasari
kegiatan yang dilaksanakan, refleksi signifikansinya serta bagaimana pengabdian
tersebut menjadi perhatian. Sumber pendanaan dan pengakuan atas
keterbatasan kegiatan.
4. Daftar Isi
5. Bab I Pendahuluan
Menjelaskan tentang analisis situasi, fokus program (problem yang terjadi),
harapan perubahan, stategi program, model kolaborasi, analisis
kekuatan/aset/potensi, dan analisis stakeholders/partnerships/ kemitraan. Pada bab
ini juga dijelaskan tentangalasanmelakukankegiatan dengan metode CBR ini.
Alasanharusmenunjukkanadanyakebutuhanmasyarakatterhadapadanyasolusiata
upuninformasitertentuterkaitmasalah yang sedangdihadapi. Di sampingitu,
latarbelakangharusmrnggambarkanbahwapenelitianinidapatdilakukan (feasible)
secarabersamaantarapenelitidengankomunitas.
6. Bab II Tinjaun pustaka
Menjelaskan tentang kajian teori yang digunakan sebagai landasan proses
kegiatan CBR. Tinjauanpustakadilakukan karena
untukmemahamikondisiterkiniterkaitdengantopic yang diusulkan dalam CBR.
Tinjauanpustakabisadilakukandengancaramengutipartikel-artikeljurnal, hasil-
hasilpenelitian, tesisdandisertasiterkait topik yang diusulkan. Dari
tinjauanpustakatersebutakandiperoleh gap/kesenjangan yang
akanditelitiolehpeneliti CBR ini.
7. Bab III Metode
Menjelaskan tentangmetode yang digunakan dalam CBR. CBR tidak memiliki
kekhususan metodologi yang digunakan karena yang menjadi ukuran utamanya
adalah kemanfaatan data yang diperoleh bagi komunitas. Meskipun CBR
tidakmembatasiterhadapmetodetertentu, CBR tetapmengikutitahap-
tahappenelitiankonvensionalpadaumumnya yang
diawalidenganmerumuskanpertanyaanpenelitian,
mengembangkandesainpenelitian, mengumpulkan data, analisis data,
danmenulishasilpenelitian. Ciriutama CBR
adalahpenelitiberkolaborasidengankomunitas di setiaptahappenelitian.
8. Bab IV Proses pelaksanaan
Menjelaskan tentang empat daur proses pelaksanaan kegiatan pendampingan
dengan metode CBR yaitu peletakan dasar (laying the foundation), perencanaan
penelitian (research planning), pengumpulan dan analisis data (information
gathering and analysis) dan aksi atas temuan (acting on findings).
9. Bab V Dampak perubahan
Menjelaskantentang dampak perubahan yang terjadi pada komunitas
dampingan. PkM dengan metode CBR menunjukkan bahwa sebagai model
pengabdian berbasis penelitian harus memiliki implikasi terhadap perubahan,
PkM dengan metode CBR harus mampu menjelaskan dampak yang diinginkan
dari penelitian yang diusulkan. Dampak bisa berupa adanya perubahan di
komunitas terkait topic yang diteliti ataupun peningkatan skill yang diperoleh
komunitas dari capacity building.
10. Refleksi Teoritis
Menjelaskan tentang temuan teoritis dari proses pendampingan awal sampai
terjadinya perubahan sosial yang ditandai dengan adanya pola perubahan
pranata sosial, munculnya pemimpin lokal dan terciptanya kesadaran baru
menuju transformasi sosial.
11. Penutup/kesimpulan
12. Daftar Pustaka
13. Lampiran

Sedangkan sistematika penyusunan laporan PkM menggunakan metode


Community-Based Research (CBR) dalam bentuk ringkasan (Executive Summary)
merupakan tulisan yang melingkupi seluruh bagian dari laporan kegiatan PkM
dalam bentuk artikel untuk dipublikasikan dalam jurnal ilmiah berkala. Pelaporan
ini terdiri dari:
1. Judul
2. Nama dan lembaga (institusi) penulis
3. Abstraks
4. Pendahuluan
5. Tujuan pendampingan
6. Tinjauan pustaka
7. Metode pendampingan
8. Proses pelaksanaan dan dampak perubahan
9. Refleksi teoritis dan diskusi hasil
11. Kesimpulan
12. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai