Anda di halaman 1dari 15

NO.

Diagnosa Keperawatan NOC NIC


1. Bersihan jalan napas tidak efektif Tujuan : Intervensi :
berhubungan batuk tidak efektif ( Pencapaian bersihan jalan napas 1. Auskultasi bunyi
00031 ) klien nafas. Catat adanya
Domain : 11 Kriteria hasil : bunyi nafas, mis:
Kelas : 2 - Pasien mampu mengeluarkan mengi, krekels,
Definisi : sekret tanpa bantuan ronki.
Ketidakmampuan membersihkan - Pasien memperlihatkan Rasional :
sekresi atau obtruksi dari saluran perilaku/upaya mempertahankan Beberapa derajat
napas untuk memepertahankan bersihan jalan nafas spasme bronkus
bersihan jalan napas - Pasien berpartisipasi dalam terjadi dengan
Batasan Karakteristik program pegobatan obstruksi jalan nafas
- Tidak ada batuk dan
- Suara napas tambahan dimanifestasikan
- Perubahan frekuensi napas dengan adanya
- Perubahan irama napas bunyi nafas.
- Sianosis 2. Berikan pasien 6
- Kesulitan berbicara atau sampai 8
mengeluarkan suara gelas cairan/hari
- Penurunan bunti napas kecuali terdapat kor
- Dispnea pulmonal.
- Sputum dalam jumlah yang Rasional :
berlebihan Hidrasi sistemik
- Batuk yang tidak efektif menjaga sekresi
- Ortopnea tetap lembab dan
- Gelisah memudahkan untuk
- Mata terbuka lebar pengeluaran.
Faktor yang Berhubungan 3. Ajarkan dan berikan
- Lingkungan dorongan
- Fisiologis penggunaan teknik
pernapasan
diagframatik dan
batuk.
Rasional :
Teknik ini akan
membantu
memperbaiki
ventilasi dan untuk
menghasilkan
sekresi tanpa
menyebabkan sesak
napas dan keletihan.
4. Bantu dalam
pemberian tindakan
nebuliser, inheler
dosis terukur.
Rasional :
Tindakan ini
menimbulkan air ke
dalam percabangan
bronkial dan pada
sputum,
menurunkan
kekentalannya,
sehingga mudah
evakuasi sekresi.
5. Lakukan drainase
postural dengan
perkusi dan vibrasi
pada pagi dan
malam hari sesuai
yang diharuskan.
Rasional :
Menggunakan gaya
gravitasi untuk
membantu
membangkaitkan
seksresi dapat lebih
mudah dibatukkan
atau di uap.
6. Instruksikan pasien
untuk menghindari
iritan seperti asap
rokok, aerosol, suhu
yang ekstrim dari
asap.
Rasional :
Iritan bronkial
menyebabkan
bronkokonstriksi
dan meningkatkan
pembentukkan
lendir yang
kemudian
mengganggu klirens
jalan napas.
7. Ajarkan tentang
tanda-tanda dini
infeksi pernapasan
yang harus
dilaporkan pada
dokter dengan
segera.
Rasional :
Infeksi pernapasan
minor yang tidak
memberikan
konsekuensi pada
individu dengan
paru-paru yang
normal dapat
menyebabkan
gangguan fatal.
8. Berikan antibiotik
sesuai yang
diharuskan.

Rasional :
Antibiotik
diresepkan untuk
mencegah atau
mengatasi infeksi.
2. Pola napas tidak efektif berhubungan Tujuan : Intervensi :
dengan napas pendek, mukus, Hasil yang diharapkan: Pola nafas 1. Beri posisi yang
bronkokontriksi dan iritan jalan efektif nyaman bagi pasien
napas ( 00032 ) (semifowler)
Domain : 4 Rasional :
Kelas : 4 Memudahkan
Definisi : pengembangan otot
Inspirasi dan atau ekspirasi yang –otot paru.
tidak memberi ventilasi yang tidak 2. Anjurkan pasien
adekuat untuk banyak
Batasan Karakteristik istirahat
- Perubahan kedalaman pernapasan Rasional :
- Perubahan ekskursi dada Relaksasi dapat
- Mengambil posisi tiga titik memaksimalkan
- Bradipnea ekpansi paru,
- Penurunan tekanan ekspirasi mengurangi
- Penurunan tekanan inspirasi pemakaian O2 dan
- Penurunan ventilasi semenit energi
- Penurunan kapasitas vital 3. Ajarkan untuk
- Dispnea menggunakan tehnik
- Peningkatan diameter anterior- bernafas dalam bila
posterior mulai terasa nafas
- Pernapasan cuping hidung pendek
- Ortopnea Rasional :
- Fase ekspirasi memanjang Kekacauan perasaan
- Pernapasan bibir dapat membuat
- Takipnea terjadinya nafas
- Penggunaan otot aksesorius untuk pendek pada pasien
bernapas dengan COPD
Faktor yang Berhubungan 4. Ajarkan tehnik nafas
- Ansietas dalam
- Posisi tubuh Rasional :
- Keletihan meningkatkan
- Hiperventilasi relaksasi
- Kerusakan neorologis 5. Hindari penggunaan
- Obesitas obat –obat sedatif
- Nyeri atau narkotik
Rasional :
Menekan pusat
pernafasan dan
dapat menimbulkan
henti nafas
3. Gangguan pertukaran gas Tujuan : Intervensi:
berhubungan dengan ketidaksamaan Hilang atau menurunnya dispnea. 1. Kaji dispnea,
ventilasi perfusi Kriteria hasil : takipnea, bunyi
( 00030 ) - Tidak terjadi dispnea. pernapasan
Domain : 3 - Menunjukkan perbaikan ventilasi abnormal,
Kelas : 4 dan oksigenasi jaringan adekuat peningkatan
Definisi : - GDA dalam rentang normal. upaya respirasi,
Kelebihan atau defisit pada - Bebas dari gejala distres keterbatasan
oksigenasi dan atau eleminasi pernapasan. ekspansi dada dan
karbondioksida pada membran kelemahan.
alveolar-kapiler Rasional :
Batasan karakteristik Weezing atau mengi
- pH darah arteri yang abnormal indikasi akumulasi
- pH arteri abnormal sekret/ketidakmamp
- pernapasan abnormal ( misalnya uan membersihkan
: kecepatan irama dan jalan
kedalaman) napas sehingga otot
- warna kulit abnormal ( mislanya aksesori digunakan
pucat kehitaman ) dan kerja
- konfusi pernapasan
- sianosis (pada neonatus saja ) meningkat.
- penurunan karbon dioksida 2. Evaluasi perubahan-
- dispnea tingkat kesadaran,
- sakit kepala saat bangun catat tanda-tanda
- hiperkapnia sianosis dan
- hipoksemia perubahan warna
- hipoksia kulit, membran
- napas cuping hidung mukosa, dan warna
- gelisah kuku.
- takikardi
- gangguan penglihatan Rasional :
Faktor yang berhubungan Akumulasi sekret
- perubahan membran alveolar- dapat mengganggu
kapiler oksigenasi di organ
- ventilasi perfusi vital dan jaringan.
3. Demonstrasikan/anj
urkan untuk
mengeluarkan napas
dengan
bibir disiutkan,
terutama pada
pasien dengan
fibrosis atau
kerusakan parenkim.
Rasional :
Meningkatnya
resistensi aliran
udara untuk
mencegah kolapsnya
jalan napas.
4. Anjurkan untuk
bedrest, batasi dan
bantu aktivitas
sesuai kebutuhan.
Rasional :
Mengurangi
konsumsi oksigen
pada periode
respirasi.
5. Monitor GDA
Rasional :
Menurunnya
saturasi oksigen
(PaO2) atau
meningkatnya
PaC02 menunjukkan
perlunya
penanganan yang
lebih adekuat atau
perubahan terapi.
6. Berikan oksigen
sesuai indikasi
Rasional :
Membantu
mengoreksi
hipoksemia yang
terjadi sekunder
terhadap
hipoventilasi dan
penurunan
permukaan
alveolar paru.
7. Berikan
bronkodilator sesuai
yang diharapkan:
a. Dapat dilakukan
peroral, IV, rektal,
atau dengan inhalasi
b. Berikan
bronkodilator oral, IV
pada waktu
yang berselinga
dengan tindakan
nebuliser
Rasional :
Bronkodilator
mendilatasi jalan
napas dengan
membantu melawan
edema mukosa
bronkial dan spasme
muskular. Karena
efek samping biasa
terjadi pada tindakan
ini, dosis obat
disesuaikan dengan
cermat untuk setiap
pasien.
8. Evaluasi efektivitas
tindakan nebuliser,
inheler, dosis
terukur:
a. Kaji penurunan
sesak napas,
penurunan mengi
atau krekels,
kelinggaran sekresi,
penurunan ansietas
b. Pastikan bahwa
tindakan diberikan
sebelum makan
untuk menghindari
mual dan keletihan
Rasional :
Mengkombinasikan
medikasi dengan
aerosolized
bronkodilator
nebulisasi biasanya
digunakan untuk
mengendalikan
bronkiektasis.
Aerosol
memudahkan kliens
bronkial, membantu
mengendalikan
proses inflamasi dan
memperbaiki fungsi
ventilasi.
9. Instruksikan dan
berikan dorongan pada
pasien dengan
pernapasan
diafragmatik dan
batuk efektif.
Rasional :
Teknik ini
memperbaiki
ventilasi dengan
membuka
jalan napas dan
sputum.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan Tujuan : Intervensi:
dengan ketidakseimbangan antara Intoleransi aktivitas teratasi. 1. Evaluasi respon
suplai dengan kebutuhan oksigen ( Kriteria hasil: pasien terhadap
00092) - Klien mampu melakukan aktivitas. Catat
Domain : 4 aktivitas secara perlahan laporan dispnea,
Kelas : 4 - Mendemonstrasikan kemampuan peningkatan
Definisi : beraktivitas. kelemahan &
Ketidakcukupan energi psikologis perubahan tanda
atau fisiologis untuk melanjutkan vital setelah
atau menyelesaikan aktivitas aktivitas.
kehidupan sehari-hari yang harus Rasional :
atau yang ingin di lakuakan Menetapkan
Batasan Karakteristik kemampuan atau
- Respon tekanan darah abnormal kebutuhan pasien
terhadap aktivitas dan memudahkan
- Respon frekuensi jantung dalam menentukan
abnormal terhadap aktivitas pilihan intervensi
- Perubahan EKG yang keperawatan yang
mencerminkan aritmia sesuai untuk pasien.
- Perubahan EKG yang 2. Berikan lingkungan
mencerminkan iskemia tenang dan batasi
- Ketidaknyamanan setelah pengunjung selama
beraktivitas fase akut sesuai
- Dispnea setelah beraktivitas indikasi.
- Mengatakan rasa letih Rasional :
- Merasakan rasa lemah Menurunkan stres
Faktor yang berhubungan dan rangsangan
- Tirah baring yang berlebihan,
- Kelemahan umum serta meningkatkan
- Ketidakseimbangan antara suplai istirahat pasien.
dan kebutuhan oksigen 3. Jelaskan pentingnya
- Imobilitas istirahat dalam
- Gaya hidup menonton rencana pengobatan
dan perlunya
keseimbangan
aktivitas dan
istirahat.
Rasional :
Tirah baring
dipertahankan
selama fase akut
untuk menurunkan
kebutuhan
metabolic,
menghemat energy
untuk penyembuhan.
4. Bantu pasien
memilih posisi yang
nyaman untuk
istirahat atau tidur.
Rasional :
Pasien mungkin
nyaman dengan
kepala tinggi, tidur
dikursi, atau
menunduk.
5. Bantu aktivitas
perawatan diri yang
diperlukan.

Rasional :
Meminimalkan
kelelahan dan
membantu
keseimbangan suplai
dan kebutuhan
oksigen.
5. Nutrisi kurang dari kebutuhan Hasil yang diharapkan : Intervensi:
tubuh berhubungan dengan napas - Terpenuhinya nutrisi yang 1. Beri O2 tambahan
pendek selama atau sesudah adekuat pada saat makan
makan, efek samping obat ( 00002) - Tidak terjadinya pengurangan Rasional :
Domain : 2 makan Tambahan O2 saat
Kelas : 1 - Selera makan meningkat makan dapat
Definisi : memperkuat
Asupan nutrisi tidak cukup untuk pemasukan O2
memenuhi kebutuhan metabolik 2. Anjurkan untuk
Batasan Karaktestik memperhatikan
- Kram abdomen kebersihan
- Nyeri abdomen bronkhial sebelum
- Menghindari makan makan
- Berat badan 20% atau lebih di Rasional :
bawah berat badan ideal Adanya sputum
- Kerapuhan kapiler dapat mengurangi
- Diare selera makan selain
- Kehilangan rambut berlebihan itu juga untuk
- Bising usus hiperaktif menghindari
- Kurang makanan hipoksemia
- Kurang informasi 3. Anjurkan untuk
- Kurang minat pada makanan makan porsi kecil
- Penurunan berat badan dengan dan sering
asupan makanan adekuat Rasional :
- Keslahan konsepsi Mengurangi
Faktor yang berhubungan penggunaan O2
- Biologis, fisiologis yang berlebihan
- Ekonomi saat makan
- Ketidakmampuan untuk
mengabsorpsi nutrien
- Ketidakmampuan untuk
mencerna makanan
- Ketidakmampuan menelan
makanan
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan bahwa Penyakit Paru Obstruksi Kronik merupakan
penyakit obstruksi jalan nafas karena bronkitis kronis, bronkietaksis dan
emfisema, obstruksi tersebut bersifat progresif disertai hiperaktif aktivitas
bronkus.

B. SARAN
Sebaiknya kita menjauhi atau menghilangkan kebiasaan merokok dan
lingkungan sekitar harus diperhatikan karna polusi dan udara yang kotor juga
merupakan penyebabnya.

Anda mungkin juga menyukai