U
ndang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
Diterbitkan oleh: pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua dimensi kurikulum. Dimensi
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
vi+ 38 hlm + foto; 21 x 28,5 cm Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mencakup pengembangan pada aspek
struktur kurikulum, proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan penilaian
ISBN: yang bersifat autentik. Kurikulum 2013 mengusung pengembangan pembelajaran
978-602-73704-8-7 konstruktivisme yang lebih bersifat fleksibel dalam pelaksanaan sehingga memberi ruang
Pengarah: pada anak untuk mengembangkan potensi dan bakatnya. Model pendekatan kurikulum
Ir. Harris Iskandar, Ph. D. tersebut berlaku dan ditetapkan di seluruh tingkat serta jenjang pendidikan sejak
Pendidikan Anak Usia Dini hingga Pendidikan Menengah. Keajegan model pendekatan
Penyunting:
di semua jenjang ditujukan untuk membentuk sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D.
peserta didik yang lebih konsisten sejak awal sehingga diharapkan peserta didik mampu
Dra. Enah Suminah, M. Pd
berkembang menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sikap beragama,
Dra. Kurniati Restuningsih, M. Pd
kreatif, inovatif, dan berdaya saing dalam lingkup yang lebih luas.
Tim Penulis:
Sebagai jenjang paling dasar, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini diharapkan
Ali Nugraha
menjadi fundamen bagi penyiapan peserta didik agar lebih siap dalam memasuki jenjang
Utin Ritayanti
pendidikan lebih tinggi. Mengantarkan anak usia dini yang siap melanjutkan pendidikan
Yulianti Siantayani
tidak hanya terbatas pada kemampuan anak membaca, menulis, dan berhitung, tetapi
Sisilia Maryati
juga dalam keseluruhan aspek perkembangan. Tanggung jawab ini harus dipikul bersama
Desain/Layout: antara pemerintah, pengelola dan pendidikan PAUD, orang tua, serta masyarakat.
Surya Evendi
Untuk menyamakan langkah, khususnya bagi para pelaksana layanan program PAUD,
Rulnaidi
guna perlu diberikan pedoman, pelatihan, dan acuan-acuan yang dapat dijadikan sebagai
Kontributor: rujukan para pendidik dalam menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini di
Ebah Suhaebah satuan pendidikannya.
Dumaria Simanjuntak
Pencapaian pendidikan yang lebih baik melalui penerapan Kurikulum 2013 PAUD
Foto-foto: merupakan suatu keniscayaan jika dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh komponen.
Dokumen Penulis Terima kasih.
Sekretariat: Jakarta, Oktober 2015
Noor Ilman Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini
Sari Rahayu
dan Pendidikan Masyarakat,
P
edoman Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kata Sambutan ...................................................................................................... iii
merupakan acuan pelaksanaan kurikulum PAUD 2013 sesuai dengan teori, Kata Pengantar ..................................................................................................... iv
filosofi, dan landasan pengembangan kurikulum tersebut yang disertai
Daftar Isi ................................................................................................................ v
dengan contoh-contoh penerapannya.
Bagaimana Mengelola Pembelajaran di PAUD? ................................................. 1
Pedoman disusun secara sederhana, menarik, ramah, dan aplikatif agar dapat
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh tenaga pendidik dan kependidikan PAUD Perhatikan Karakteristik Kurikulum 2013 PAUD. ..................................... 1
yang kondisi dan potensinya beragam, serta dapat dijadikan rujukan sesuai dengan Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran yang
kajian-kajian yang melandasinya. menyenangkan di PAUD. ........................................................................... 1
Pedoman implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini merupakan contoh yang
Apakah yang Dimaksud Pendekatan Saintifik? .................................................. 2
memungkinkan penyesuaian lebih lanjut degan kondisi, potensi, dan budaya
setempat. Hal penting dalam Kurikulum 2013 PAUD adalah keterbukaan Mengapa Perlu Pendekatan Saintifik? ................................................................ 4
dalam menerima perubahan, baik perubahan dalam cara berpikir, kebiasaan,
Cara Belajar Anak Usia Dini ........................................................................ 4
sikap, maupun cara kerja. Perubahan tersebut akan berimbas pada perubahan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik. Buku ini sangat terbuka Prinsip Pembelajaran PAUD ....................................................................... 6
untuk perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Untuk itu, kami Kapan Pendekatan Saintifik dapat Dialami Anak? ............................................ 14
mengundang para pembaca memberikan saran dan masukan untuk perbaikan dan
penyempurnaan. Seperti Apa Penerapan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik? ............. 17
Saya mengucapkan terima kasih kepada penyusun, penelaah, penyunting, dan Bagaimana Proses Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran di PAUD? .......... 25
semua pihak yang telah bekerja keras menyelesaikan pedoman implementasi
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini ini. Semoga Allah SWT senantiasa Penutup ................................................................................................................. 34
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua dan dapat memberikan Lampiran ................................................................................................................. 34
yang terbaik bagi kemajuan pendidikan anak usia dini. Daftar Pustaka ....................................................................................................... 37
• Mendukung anak-anak dalam proses mencari tahu tentang sesuatu • pengalaman sensory dengan menggunakan seluruh inderanya
dengan caranya sendiri atau dengan bimbingan guru. (penglihatan, pendengaran, penghidu, perasa, pengecap)
• Mendukung anak untuk melakukan penemuan mereka sendiri.
• Menumbuhkan minat, mengembangkan gagasan, kesempatan
mengekspresikan kebebasan, imajinasi, dan kreativitas anak, serta
menguatkan perasaan anak terhadap sesuatu.
• Hasil berpikir dapat dikomunikasikan pada orang lain.
Aktif
6 PEDOMAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 7
2. Berorientasi pada Perkembangan Anak b. Kegiatan pembelajaran
Guru harus mampu mengembangkan dilaksanakan dengan cara
semua aspek perkembangan sesuai yang menyenangkan sesuai
dengan usia anak. Perkembangan dengan cara berpikir dan
anak tergantung pada kematangan perkembangan kognitif
anak. Kematangan anak dipengaruhi anak.
oleh status gizi, kesehatan, c. Pembelajaran PAUD ber-
pengasuhan, pendidikan, dan fak- orientasi pada anak, bukan
tor bawaan. Perkembangan anak pemenuhan keinginan
bersifat individu. Anak yang usianya lembaga/guru/orang tua. Guru bermain bersama anak
sama bisa jadi perkembangannya
berbeda. Guru perlu memberikan Pendampingan guru terhadap anak
5. Pembelajaran Aktif
kegiatan dan dukungan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak
Guru perlu menciptakan kegiatan-
secara perseorangan walaupun kegiatannya dilakukan di dalam kelompok.
kegiatan yang menarik dan
Untuk itulah pentingnya guru memahami tahapan perkembangan anak.
membangkitkan rasa ingin
3. Berorientasi pada Kebutuhan Anak secara Menyeluruh tahu anak, memotivasi anak
Guru harus mampu memberi rangsangan pendidikan atau stimulasi sesuai untuk berfikir kritis, dan kreatif.
dengan kebutuhan anak, termasuk anak-anak yang mempunyai kebutuhan Pembelajar aktif berarti anak
khusus. belajar, melakukan atas dasar
Untuk dapat hidup secara sehat dan cerdas membutuhkan: idenya bukan hanya mengikuti
instruksi atau arahan guru.
a. Kesehatan dan gizi
Pembelajaran aktif tidak hanya
b. Pengasuhan
aktif anggota tubuhnya, tetapi
c. Pendidikan
yang penting juga aktif proses
d. Perlindungan
berpikirnya.
Program layanan PAUD harus memenuhi kebutuhan tersebut. Penyelenggara
Anak adalah pembelajar aktif
PAUD harus bekerjasama dengan layanan kesehatan, gizi, kesejahteraan
sosial, hukum, dan orang tua. Dengan kata lain layanan PAUD Holistik
Integratif menjadi keharusan termasuk untuk anak berkebutuhan khusus.
4. Berpusat pada Anak
Anak diberi kesempatan untuk mencari, menemukan, menentukan pilihan,
mengemukakan pendapat, dan aktif melakukan serta mengalami sendiri
Anak sebagai pusat pembelajaran, artinya:
a. Kegiatan pembelajaran direncanakan dan dilaksanakan untuk
mengembangkan seluruh potensi fisik dan psikis anak.
“ Hargailah setiap
anak, siapapun,
b. Menghargai gagasan dan hasil karya anak tanpa
membandingkan dengan anak lainnya
Lembaga PAUD. Diskusikan dengan anak:
• Apa saja yang terlihat..?
c. Memberi kesempatan pada anak melakukan dan menolong • Ada benda apa saja yang ikut hanyut ?
tanpa pernah
dirinya sesuai dengan kemampuannya untuk mendapatkan • Apa jadinya jika banyak benda yang dibuang di saluran tersebut?
membanding- pengalaman bermain yang berharga. • Apa yang seharusnya dilakukan?
bandingkan d. Memfasilitasi anak dengan beragam obyek baik alam maupun Pastikan saluran air yang diamati tidak membahayakan baik dari
dengan anak lain. buatan yang menarik sehingga memunculkan rasa ingin kedalaman, kederasan air, kandungan limbah, maupun pagar
SETIAP ANAK tahu anak dan anak akan melakukan pengamatan, misalnya pembatasnya. Pastikan aman, tidak ada anak yang jatuh ke dalam
ADALAH bunga-bunga, kolam ikan, aquarium, sangkar burung atau saluran air.
ISTIMEWA.
“ kandang kelinci, dll.
16
16 PEDOMAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 17
Bu Sinta menjawab,”Ya, untuk apalagi?” “Binatang apalagi yang bentuknya sama, tapi ukuran dan warnanya beda?” tanya Bu
Sinta
“Bisa membuat bulatan, Bunda.” Jawab Sinta
“Oh iya ya Bunda, binatang yang lain juga. Kucing, ayam, burung, kupu-kupu. Mereka
“Masih ada lagi tidak? Tanya Bu Sinta
juga ukuran dan warnanya beda, tapi badannya sama.” Jawab Dito
‘Banyak sih, bisa untuk menulis namaku, bisa untuk memegang gelas, bisa
Dari kegiatan pengamatannya, Dito menemukan informasi yang menggelitik rasa
untuk menarik mobil-mobilan, banyak.... Bunda.”
ingin tahunya tentang semut. Dito menemukan informasi melalui pengamatan dan
“Ya, kalau sayap burung, bagaimana? Sama tidak dengan tangan kita?”
dukungan dari Bu Sinta.
“Hmm, kalau sayap untuk terbang Bunda, tapi nggak bisa untuk mengambil
Manfaat Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik
makanan....”, jawab Winda
Banyak pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari anak saat bermain:
“Jadi kenapa Winda tidak bisa
• Konsep nilai agama dan moral (benar-salah, ciptaan Tuhan, sifat Tuhan, cara
terbang?” tanya Bu Sinta
beribadah, dll.)
“Ya, karena aku tidak punya sayap, • Konsep matematika (membilang, menjumlah, mengelompokkan, pola, ukuran,
Bunda. Tapi aku punya tangan, aku dll.)
senang punya tangan. Aku bisa • Konsep sains (perubahan benda, kembang biak, cara hidup, sifat benda, dll.)
bermain apa saja,” jawab Winda. • Konsep bahasa (memahami ucapan, mengucapkan, membedakan bunyi huruf,
“Ya Winda, alhamdulillah kita dll.)
punya tangan. Kita bisa melakukan • Konsep sosial (tempat, kebiasaan, budaya, cara berpakaian, cerita masa lalu,
baanyak hal dengan tangan. Tapi dll.)
Tuhan juga memberi burung dengan • Konsep seni (nada, lagu, gerak berirama, kriya, membentuk, menggambar, dll.)
sayap yang luar biasa. Dia bisa terbang Gambar kupu-kupu buatan Winda
instruktur.
“Kelinci itu kakinya empat, seperti kodok, kambing, kucing, dan anjing” Untuk penguatan, guru dapat menyatakan,
”Kamu berhasil menyelesaikan tugasmu dengan
d. Membandingkan:
baik, apakah kamu mau melanjutkan dengan
“yang lompatnya paling cepat pastilah kanguru” menambah beberapa ide lain pada karyamu,
e. Dst. membuat karya lain lagi atau mencoba kegiatan
main yang lain..?
Sebagian besar anak mengalami kesulitan untuk membuat hubungan Guru mendengarkan anak bercerita
satu benda dengan benda lain atau satu kejadian dengan kejadian
lain. Guru bisa membantu membangun pemahaman anak dengan
Berikut ini adalah contoh dukungan yang dapat diberikan oleh guru pada
mengajukan pertanyaan.
setiap tahapan:
• Daun ini pinggirnya bergerigi seperti apa ya..?
Tahapan Contoh Penerapan Dukungan Guru
• Apabila anak menghubungkan dengan sesuatu , maka guru harus
Mengamati Anak-anak - Memberi waktu yang cukup untuk mengamati
menguatkan dan bertanya yang lebih luas lagi, misalnya: “Bu guru,
mengamati pohon (pengamatan pada tahap ini ditujukan untuk
daunnya warna coklat seperti warna pintu itu”. Guru bisa menguatkan: pisang mengetahui minat anak tentang pengalaman belajar
“Oh iya benar ……., terus apa lagi yang berwarna coklat ...?” yang menarik baginya).
- Mendorong anak menggunakan seluruh indera.
5. Mengomunikasikan; - Mendorong anak untuk mengamati dari berbagai
Mengomunikasikan adalah proses penguatan pengetahuan/ sudut/arah dan bagian-bagian pohon pisang.
keterampilan baru yang didapatkan anak. Mengomunikasikan dapat - Menyediakan alat dan bahan yang menunjang
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya bahasa lisan, gerakan, hasil pengamatan, misalnya kaca pembesar, sarung tangan,
sekop, dll.
karya. Kalimat yang sering dilontarkan anak, misalnya: “Bu guru, aku
tahu, kalau …….” Biasanya anak menyampaikannya dengan cara Menanya Guru memberikan - Memberi pertanyaan pancingan, misalnya, “Apa yang
menunjukkan karyanya. “Bu guru…aku sudah membuat….” waktu yang cukup ingin kalian ketahui dari pohon pisang ini?”
agar anak-anak - Mencermati ungkapan menanya anak baik melalui
Itu kalimat yang sering disampaikan anak. Dukungan guru yang bertanya kata-kata, ekspresi wajah atau gerak tubuh anak.
tepat akan menguatkan pemahaman anak terhadap konsep atau Contoh ungkapan menanya melalui kata-kata, “Bu
pengetahuannya, proses berpikir kritis dan kreatifnya terus tumbuh. guru, ini apa sih?”
Kelompok
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa, bahwasanya Model Kelompok berdasarkan Sentra
berdasarkan sudut Area
Pedoman pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini telah selesai Tahapan Kegiatan kegiatan pengaman
kegiatan
disusun. Kami menyadari masih banyak keterbatasan di sana-sini.
Penyiapan - Guru menata - Guru menata 4 - Guru menata ragam - Guru menata
Semoga pedoman ini dapat memberi inspirasi pada para Guru PAUD
Lingkungan Main ragam main tempat kegiatan main sesuai dengan ragam main sesuai
tentang bagaimana menerapkan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia sesuai dengan main yang terdiri area yang akan dengan sentra yang
Dini dengan pengelolaan pembelajaran menggunakan pendekatan sudut yang dari 3 tempat untuk digunakan (minimal digunakan (minimal
saintifik. akan digunakan kegiatan utama dan 4 area) 4 kegiatan main).
(minimal 4 sudut). 1 tempat untuk - Satu area dapat diisi - Untuk anak yang
Penerapan pembelajaran dengan pendekatan saintifik diharapkan
- Satu sudut kegiatan pengaman. dengan beragam sudah mampu
mampu mengoptimalkan potensi anak, sehingga anak usia dini tumbuh
dapat diisi kegiatan main dapat dilibatkan
dan berkembang menjadi sumber daya manusia yang mempuni, handal, dengan beragam dalam penataan
kompetitif, kreatif, dan tangguh. kegiatan main. lingkungan main
Apabila dalam penerapan pembelajaran dengan pendekatan saintifik - Di setiap tempat kegiatan main tersedia alat, bahan, sumber atau media yang dapat
mengalami kesulitan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan guru inti dieksplorasi untuk menerapkan pendekatan saintifik.
dan mendiskusikannya di Gugus PAUD. Silakan kontak kami di http/ - Lingkungan yang disiapkan memungkinkan terbangunnya pemahaman anak yang
mendalam terhadap topik atau tema yang dibahas
www.paud-kemdiknas.go.id.
Pembukaan - Guru memfasilitasi (menunjukkan, membacakan, mengajak, menampilkan, dll) anak
dengan beragam alat ,bahan, sumber atau media untuk diamati, baik di dalam ruangan
atau di luar ruangan sesuai dengan tema/sub tema
- Anak mengamati (dengan berbagai indera) alat, bahan, sumber atau media
Guru yang berhasil adalah guru yang selalu berani - Anak diberi kesempatan untuk menanya dan mengungkapkan perasaannya
dan mencoba - Guru dan anak menyepakati fokus dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan anak saat
kegiatan inti
Tak pernah mengenal lelah dan selalu berupaya. Inti - Anak beraktifitas - Anak beraktifitas - Anak beraktifitas di - Anak beraktifitas
Membimbing ananda sepanjang masa di sudut untuk di kelompok untuk area untuk mengum- di sentra untuk
mengumpulkan mengumpulkan pulkan informasi mengumpulkan
Untuk menggapai cita-cita mulia di masa dewasa informasi informasi - Guru melakukan informasi
- Guru mendampingi individualisasi - Guru memberikan
salah satu kelom- kepada anak agar pijakan agar anak
pok agar anak anak mendapatkan mendapatkan
mendapatkan informa- informasi yang lebih informasi yang lebih
si yang lebih optimal optimal optimal
38