Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Bisnis Administrasi

Volume 04, Nomor 02, 2015, 69-74

EFEKTIVITAS PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN (STUDI


KASUS : PTPN IV (PERSERO)-KEBUN TINJOWAN SIMALUNGUN)

1 2 3 4
Agnita Yolanda , Sylvia Vianty Ranita , Iswandi Idris * & Nurismilida
1,2
Program Studi Administrasi Bisni, Politeknik LP3I Medan
3
Program Studi Teknik Industri, Politeknik LP3I Medan
4
Fakultas Sastra, Universitas Islam Sumatera Utara
Telp. 061-7867311 Fax. 061-7874466
* E-mail: iswandi.idris@plm.ac.id

ABSTRAK

Prestasi kerja merupakan hasil dari suatu kemampuan seorang karyawan didalam suatu pekerjaan.
Apabila seorang karyawan tidak mempunyai kemampuan maka pekerjaan dari hasil produksi yang
dihasilkan tidak meningkat dengan baik maupun dari berbagai segi lainnya. Penilaian prestasi kerja
ialah kegiatan yang dilakukan manajer/atasan untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan
serta menetapkan kebijakan kepada karyawan. Pengevaluasian ini dilakukan terhadap perilaku,
prestasi kerja, dan potensi pengembangan yang telah dilakukan. Analisis yang digunakan ialah dengan
cara deskriptif kualitatif atau menggambarkan atau mendeskripsikan data yang telah terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau wilayah
generalisasi.Penilaian prestasi kerja mempunyai standar yaitu hasil kerja seorang karyawan dan mutu
kerja.Penilaian ini dilakukan pada setiap bulan atau akhir tahun dengan periode bulan tertentu. Banyak
faktor yang mempengaruhi penilaian prestasi kerja yaitu salah satunya tanggung jawab, kemampuan,
dan disiplin kerja yang sudah ditargetkan oleh perusahaan sehingga dapat tercapai dengan baik. Dari
penelitian yang dilakukan perusahaan melakukan penilaian dengan KPI (Key Performance Indicator),
yang dinilai dari karyawan ialah kerjasama, kemampuan, loyalitas, dan tanggung jawab. Dari penilaian
ini karyawan dapat mengetahui bagaiman penilaian yang dilakukan oleh perusahaan.

Kata Kunci : Penilaian Prestasi Kerja, KPI.

PENDAHULUAN digunakan pimpinan untuk menentukan apakah


seorang karyawan melakukan pekerjaannya
Setiap organisasi atau perusahaan harus sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
menjaga agar karyawan yang dimiliki agar Penilaian prestasi kerja ini akan menentukan
terus menerus memberikan kontribusi yang kebijakan perusahaan selanjutnya. Adapun
maksimal. Hal ini karena sumber daya manusia kebijakan perusahaan yang dapat diperoleh
merupakan salah satu unsur yang sangat dari adanya suatu penilaian prestasi kerja ini
penting bagi organisasi maupun perusahaan adalah dalam proses pengambilan keputusan
dalam menjalankan kegiatannya. Tanpa yang digunakan untuk promosi, demosi,
sumber daya manusia yang baik akan sulit bagi pemberhentian dan penetapan besarnya balas
organisasi maupun perusahaan untuk tetap jasa kepada karyawan. Kegunaan dari
bersaing dan bertahan di pasar. Salah satu penilaian prestasi kerja dilihat dari masing-
yang dapat dilakukan oleh organisasi atau masing pihak yang terdapat pada perusahaan
perusahaan untuk membangun sumber daya yaitu bagi karyawan dapat mengetahui
manusia yang dimiliki adalah dengan kekuatan dan kelemahan masing-masing
memberikan penghargaan sesuai dengan yang karyawan sehingga memacu perkembangan
telah diberikan oleh karyawan dengan cara maupun karyawan, sedangkan bagi
melakukan penilaian prestasi kerja. pimpinan/atasan dapat mengenal dan lebih
Menurut Veithzal (2004) mengemukakan memperhatikan karyawannya, sehingga dapat
bahawa Penilaian prestasi kerja adalah membantu dalam memotivasi karyawan dalam
merupakan hasil kerja karyawan dalam bekerja.
lingkungan tanggung jawabnya. Penilaian Penilaian yang ada di PTPN IV
prestasi kerja (performance appraisal) tercipta (PERSERO) merupakan sistem manajemen
atas adanya motivasi dari karyawan yang kinerja dimana penilaian prestasi kerja terdapat
dilakukan oleh pihak perusahaan. Penilaian standar dan kriteria penilaian yang bertujuan
prestasi kerja sebagai suatu proses yang agar terukurnya hasil penilaian yang akan

69
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 04, Nomor 02, 2015, 69-74

diperoleh secara transparan. Penilaian prestasi where, when, who, dan how atau sering
kerja harus dilakukan dengan mendorong disingkat dengan 5W+1H.
perilaku yang baik atau memperbaiki serta 1. What (apa) yang dinilai, yang dinilai perilaku
mengikis prestasi kerja dengan adanya dan prestasi kerja karyawan seperti
penilaian yang objektif dengan metode kesetiaan, kejujuran, kerjasama,
penilaian perilaku yang direncanakan, yakni kepemimpinan, loyalitas, pekerjaan saat
memandang sikap karyawan yang memperoleh sekarang, potensi akan dating, sifat, dan
beban tanggung jawab serta tugas-tugas di hasil kerjanya.
dalam perusahaan sebagai pertimbangan atas 2. Why (kenapa) yang dinilai yaitu Untuk
terbentuknya perilaku karyawan. Kendala yang menambah tingkat kepuasan para karyawan
dihadapi oleh PTPN IV (PERSERO) dalam dengan memberikan pengakuan terhadap
menjalankan penilaian adalah masih adanya hasil kerjanya. Untuk membantu
sumber kerisauan bagi karyawan. Hal ini kemungkinan pengembangan personal
dikarenakan masih adanya ketidakpastian dan bersangkutan. Untuk memelihara potensi
bimbang dalam sistem penilaian. Untuk itu kerja. Untuk mengukur prestasi kerja para
peneliti ingin mengetahui bagaimana PTPN IV karyawan. Untuk mengukur kemampuan
(PERSERO) dalam menjalankan penilaian dan kecakapan karyawan. Untuk
prestasi kerja dalam perilaku terhadap mengumpulkan data gune menetapkan
karyawan yang dimiliki oleh PTPN IV program kepegawaian selanjutnya.
(PERSERO). 3. Where (dimana) penilaian dilakukan, tempat
penilaian dilakukan di dalam pekerjaan dan
di luar pekerjaan. Di dalam pekerjaan (on
KAJIAN PUSTAKA the job performance) secara formal. Di luar
pekerjaan (off the job performance) baik
Pengertian Penilaian Prestasi Kerja secara formal ataupun informal.
4. When (kapan) penilaian dilakukan, waktu
Menurut Hasibuan (2009) penilaian penilaian dilakukan secara formal (penilaian
prestasi kerja ialah kegiatan manajer untuk yang dilakukan secra periodic) dan informal
mengevaluasi perilaku prestasi kerja karyawan (penilaian yang dilakukan terus menerus).
serta menetapkan kebijaksanaan selanjutnya. 5. Who (siapa) yang akan dinilai, yang akan
Penilaian prestasi ini merupakan evaluasi dinilai yaitu semua tenaga kerja yang
terhadap perilaku, prestasi kerja, dan potensi melakukan pekerjaan di perusahaan. Yang
pengembangan yang telah dilakukan”. Dengan menilai (appraiser) atasan langsung, atasan
penilaian prestasi berarti para bawahan dari atasan langsung dan atau tim yang
mendapat perhatian dari atasannya sehingga dibentuk di perusahaan itu.
mendorong mereka bergairah bekerja, asalkan 6. How (bagaimana) menilainya, metode
proses penilaian jujur dan objektif serta ada penilaian apa yang digunakan dan problem
tindak lanjutnya. Tindak lanjut penilaian ini apa yang dihadapi oleh penilai (appraiser)
memungkinkan karyawan dipromosikan, dalam melakukan penilaian.
didemosikan, dikembangkan, dan atau balas
jasanya dinaikkan. Istilah yang sama artinya Dasar penilaian
dengan penilaian prestasi adalah konduite, Dasar penilaian yang dikemukakan
employee rating, performance appraisal, Hasibuan (2009) adalah uraian pekerjaan dari
employee evaluation, personnel review, service setiap individu karyawan karena uraian
rating, dan atau behavioral assessment. pekerjaan inilah ditetapkan tugas dan tanggung
Penilaian perilaku meliputi penilaian kesetiaan, jawab yang akan dilakukan oleh setiap
kejujuran, kepemimpinan, kerjasama, loyalitas, karyawan.
dedikasi,dan partisipasi karyawan. Menilai
perilaku ini sulit karena tidak ada standar Unsur-unsur yang dinilai
fisiknya, sedangkan untuk penilaian hasil kerja Menurut Hasibuan (2008) unsur-unsur
relative lebih mudah karena ada standar fisik yang dinilai dalam penilaian adalah sebagai
yang dapat dipakai sebagai tolak ukurnya, berikut :
seperti meter, liter, kilogram. Penilaian prestasi 1. Kesetiaan, penilai mengukur kesetiaan
kerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata karyawan terhadap pekerjaannya,
dengan standar kualitas maupun kuantitas jabatannya, dan organisasi. Kesetiaan ini
yang dihasilkan setiap karyawan. Menetapkan dicerminkan oleh kesediaan karyawan
kebijaksanaan berarti apakah karyawan akan menjaga dan membela organisasi di dalam
dipromosikan, didemosikan, dan atau balas maupun di luar pekerjaan dari rongrongan
jasanya dinaikan orang yang tidak bertanggung jawab.
Ruang Lingkup Penilaian Prestasi 2. Prestasi kerja, Penilai menilai hasil kerja
baik kualitas maupun kuantitas yang dapat
Menurut Hasibuan (2009) ruang lingkup
penilaian prestasi dicakup dalam what, why,

70
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 04, Nomor 02, 2015, 69-74

dihasilkan karyawan tersebut dari uraian 2. Paired Comparison Method, Meranking


pekerjaannya. pegawai dengan membuat tabel dari setiap
3. Kejujuran, penilai menilai kejujuran dalam pasangan kemungkinan pegawai untuk
melaksanakan tugas-tugas memenuhi suatu sifat dan menunjukkan mana yang
perjanjian baik bagi dirinya sendiri maupun lebih baik daripada yang lainnya. Tanda (+)
terhadap orang lain seperti kepada para berarti lebih baik sedangkan tanda (-)
bawahannya. menunjukkan yang lebih buruk.
4. Kedisiplinan, penilai menilai disiplin
Masalah-Masalah dalam Penilaian Prestasi
karyawan dalam mematuhi peraturan-
peraturan yang ada dan melakukan Menurut Sirait (2006) masalah utama yang
pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang sering dijumpai dalam penilaian prestasi adalah
diberikan kepadanya. standar yang tidak jelas dan bias (gangguan
5. Kreativitas, penilai menilai disiplin karyawan yang menyebabkan suatu pengukuran menjadi
dalam mengembangkan kreativitasnya tidak akurat). Ada sedikitnya 3 (tiga) cara
untuk menyelesaikan pekerjaannya, meminimalkan pengaruh masalah-masalah
sehingga bekerja lebih berdaya guna dan penilaian menurut Sirait (2006), seperti di
berhasil guna. bawah ini :
6. Kerjasama, penilai menilai kesediaan a. Yakin terbisa dengan masalah-masalah
karyawan berpatisipasi dan bekerja sama penilaian yang telah didiskusikan.
dengan karyawan lainnya secara vertical Memahami masalah dan dapat membantu
dan horizontal di dalam maupun di luar kita menghindari masalah tersebut.
pekerjaan sehingga hasil pekerjaan akan b. Pilih alat penilaian yang tepat.
semakin baik. c. Latih supervisor untuk menghilangkan
7. Kepemimpinan, penilai menilai kemempuan kesalahan-kesalahan penilaian seperti halo
untuk memimpin, berpengaruh, mempunyai effect, leniency, dan lain-lain. Latiham untuk
pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa, penilai menyangkut tiga hal, yaitu Biasa dan
dan dapat bermotivasi orang lain atau penyebabnya harus dijelaskan. Peranan
bawahannya untuk bekerja secara efektif. menilai prestasi kerja harus diterangkan dan
8. Kepribadian, penilai menilai karyawan dari dijelaskan bahwa hal tersebut ditujukan
sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai, untuk hal-hal yang objektif. Penilai harus
member kesan menyenangkan, diberi kesempatan untuk mempraktekkan
memperlihatkan sikap yang baik, serta dalam bentuk latihan bagaimana menilai
berpenampilan simpatik dan wajar. seorang karyawan.
9. Prakarsa, penilai menilai kemampuan
Menurut Sirait (2006) penilaian prestasi
berpikir yang orisinil dan berdasarkan
kerja karyawan hendaknya dilakukan oleh
inisiatif sendiri untuk menganalisis, menilai,
atasan langsung, sesama rekan sekerja,
menciptakan, memberikan alasan,
mendapatkan kesimpulan, dan membuat komite dan panitia penilai, diri sendiri atau
keputusan penyelesaian masalah yang bawahan.
1. Atasan Langsung, Hampir semua penilaian
dihadapi.
prestasi dilakukan oleh atasan langsung,
10. Kecakapan, penilai menilai kecakapan
karena atasan langsung yang memiliki
karyawan dalam menyatukan dan
menyelaraskan bermacam-macam elemen posisi paling baik untuk mengobservasi dan
yang semuanya terlibat di dalam mengevaluasi prestasi bawahannya dan dia
juga yang bertanggung jawab atas prestasi
penyusunan kebijaksanaan dan di dalam
bawahannya itu.
situasi manajemen.
2. Sesama Rekan Sekerja, dapat efektif dalam
11. Tanggung jawab, penilai menilai kesediaan
memprediksi keberhasilan manajemen
karyawan dalam bertanggungjawabkan
kebijaksanaannya, pekerjaan, dan hasil masa mendatang.
kerjanya, saran dan prasarana yang 3. Komite dan Panitia Penilai, komite atau
panitia penilai biasanya terdiri dari atasan
dipergunakannya serta perilaku kerjannya.
langsung. Menggunakana beberapa penilai
Metode-Metode Penilaian Prestasi Kerja memberikan keuntungan dalam hal
Karyawan penilaiannya lebih dapat diandalkan, adil,
dan valid. Beberapa penilaian juga dapat
Metode penilaian menurut Dessler (2006)
menghilangkan masalah penilai yang
antara lain:
dilakukan oleh satu orang penilai.
1. Alternation Ranking Method, Meranking
4. Penilai Sendiri, masalah dasar dari penilaian
karyawan dari yang terbaik sampai terburuk
sendiri ini adalah karyawan biasanya
dalam perilaku tertentu. Buat daftar semua
menilai dirinya lebih tinggi daripada
bawahan yang akan diranking dan
penilaian yang dilakukan terhadap dirinya
kemudian coret nama yang sudah termasuk
oleh supervisor atau rekan sekerja.
dalam daftar.

71
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 04, Nomor 02, 2015, 69-74

5. Bawahan, akhir-akhir ini banyak perusahaan Melalui metode KPI maka kinerja setiap
yang menerapkan performance atasan pegawai dapat dievaluasi secara lebih objektif
dinilai oleh bawahannya. Proses ini disebut dan terukur, sehingga dapat mengurangi
sebagai upward feedback. Proses ini unsure subjektivitas yang sering terjdai dalam
membantu manajer untuk mendiagnosis proses penilaian kinerja pegawai. Melalui
gaya kepemimpinannya, mengidentifikasi penentuan key performance indicator (KPI)
masalah-masalah bawahan, dan mengambil secara tepat, setiap pegawai juga menjadi lebih
tindakan perbaikan yang diperlukan. paham mengenai hasil kerja yang diharapkan
darinya. Hal ini akan mendorong pegawai
Cara Menghindari Permasalahan Penilai
bekerja lebih optimal untuk mencapai target
Menurut Dessler (2006) barangkali aman kinerja yang telah ditetapkan. Melalui
untuk mengatakan bahwa permasalahan penetapan KEY PERFORMANCE
seperti demikian bisa membuat sebuah INDICATORS yang objektif dan terukur, maka
penilaian menjadi lebih buruk daripada tidak proses pembinaan kinerja pegawai dapat
ada penilaian sama sekali. Namun, dilakukan secara lebih transparan dan
permasalahan seperti ini tidak bisa dihindari sistematis. Hasil skor KPI yang objektif dan
anda bisa diminimalkan. terukur juga dapat dijadikan dasar untuk
Pelajari dan pahamilah potensi pemberian reward dan punishment pegawai.
permasalahan, dan solusinya untuk masing- Dengan demikian, pegawai yang kinerjanya
masing. Memahami permasalahannya bisa lebih bagus akan mendapat reward, sebaliknya
bantu menghindarinya. Gunakan alat peringkat yang kerjanya kurang baik akan mendapat
yang tepat. Setiap alat memiliki pro dan punishment.
kontranya sendiri.
Cara melaksanakan wawancara penilaian
Latihlah penyelia untuk mengurangi
kesalahan peringkat seperti halo, longgar, dan Cara melaksanakan wawancara penilaian
kecenderungan terpusat. Dalam sebuah pertama-tama, persiapan wawancara, susun
program pelatihan, para penilai melihat sebuah data, pelajari deskripsi pekerjaan tersebut,
rekaman video dari orang-orang di pekerjaan, bandingkan kinerjanya dengan standar, dan
dan kemudian menilai para pekerja itu. tinjau ulang penilaian sebelumnya orang
Penyimpanan agenda juga berharga untuk tersebut. Kemudian, persiapkan karyawan
diusahakan. Program itu menjelaskan peran tersebut. Berikan padanya paling tidak satu
dari kejadian kritis, dan bagaimana penyelia minggu peringatan untuk meninjau kembali
bisa menyusun kejadian ini kedalam sebuah pekerjaannya, membaca deskripsi pekerjaan,
agenda atau arsip kejadian untuk digunakan menganalisis masalah, dan mengumpulkan
nanti sebagai referensi untuk penilaian seorang informasi serta komentar. Akhirnya, pilih tempat
bawahan. dan waktu. Wawancara dengan karyawan
manajemen sering memakan waktu dua
Pengertian KPI (Key Performance Indicator)
sampai tiga jam. Pastikan wawancara
Menurut Yodhia (2014) key performance dilakukan di tempat pribadi di mana Anda tidak
indicator merupakan indikator yang akan diinterupsi oleh telepon atau pengunjung.
memberikan informasi sejauh mana kita telah (Dessler, 2006).
berhasil mewujudkan target kerja yang telah
kita tetapkan. Indikator KPI harus bersifat
terukur. Harus bisa dihitung/diukur. Indikator METODE PENELITIAN
KPI juga merujuk pada hasil kerja kita (output
kerja). Ukuran keberhasilan harus Penelitian dilaksanakan pada PT
menunjukkan indikator kinerja yang jelas, Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Unit
spesifik dan terukur (measurable). Ukuran Usaha Tinjowan yang beralamat Jl.
keberhasilan harus dinyatakan secara eksplisit Perumahan Kompleks Staff Tinjowan,
dan rinci sehingga menjadi jelas apa yang Kabupaten Simalungun.
diukur. Biaya untuk mengidentifikasi dan
memonitor ukuran keberhasilan sebaiknya Peubah yang diamati/diukur
tidak melebihi nilai yang akan diketahui dari Peubah yang diamati dalam penelitian
pengukuran tersebut. Hindari pengukuran yang ini adalah efektifitas penilaian karyawan dan
berlebihan yang tidak banyak member nilai implementasi yang dilakukan sesuai dengan
tambah. tujuan riset, dilihat dari efisiensi dan
Manfaat penerapan KPI (Key Performance keefektivitas pelaksanaan pengukuran prestasi
Indicator) kerja yaitu dengan mengukur: konduite,
employee rating, performance appraisal,
Pengelolaan kinerja pegawai melalui employee evaluation, personnel review, service
sistem KPI memberikan sejumlah manfaat rating, dan atau behavioral assessment.
positif bagi perusahaan, diantaranya adalah Penilaian perilaku meliputi penilaian kesetiaan,

72
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 04, Nomor 02, 2015, 69-74

kejujuran, kepemimpinan, kerjasama, loyalitas, Unit Usaha Tinjowan. Bobot dalam KPI ialah
dedikasi,dan partisipasi karyawan. Penilaian 30%. Laporan persediaan CPO dan Inti bobot
prestasi kerja adalah menilai rasio hasil kerja yang dimiliki 20%, persediaan 10%, membuat
nyata dengan standar kualitas maupun SPK Pengolahan 20%, melaksanakan
kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan. pengiriman TKS dan cangkang 10%, dan
Menetapkan kebijaksanaan berarti apakah kehadiran 10%. Target yang harus dicapai
karyawan akan dipromosikan, didemosikan, ialah 100%. Dari hasil kerja penilaian 80% dan
dan atau balas jasanya dinaikkan. dari kompetensi penilaian 20%. Jadi bobot dari
KPI dalam hasil kerja yaitu keseluruhannya
Model yang digunakan
100%. Penilaian menurut KPI kerjasama
Model dan metode yang dilakukan peneliti mempunyai bobot kompetensi 20%, orientasi
adalah jenis penelitian deskriptif. Dalam kepada kualitas yang prima (excellence) 20%,
pelaksanaan penelitian ini, peneliti perencanaan dan pengolahan 20%, dan
menggunakan beberapa metode teknik analisis pengetahuan teknis 40%. Masing-masing
deskriptif dan kualitatif, dimana metode ini mempunyai target yaitu 100%. Dari penilaian
dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian keseluruhan kompetensi ialah 100% dan
untuk mengurangi sifat-sifat dari suatu khusus penilaian saja 20%. PT Perkebunan
keadaan, dimana data yang sudah terkumpul Nusantara IV (Persero) Unit Usaha Tinjowan
disusun, diklasifikasikan dan diinterprestasikan mempunyai penilaian berdasarkan hasil kerja
sehingga dapat diperoleh gambaran tentang (penilaian 80%) dan kompetensi (penilaian
penilaian prestasi karyawan pada bagian 20%). Nilai KPI keseluruhan dijumlahkan 80%
pengolahan pada PT Perkebunan Nusantara IV + 20% = 100%. Maka, dapat diketahui nilai
(Persero) Unit Usaha Tinjowan, Simalungun. yang didapatkan oleh setiap karyawan dan
hasil kerja setiap bulannya akan diketahui oleh
Teknik pengumpulan data
masing-masing karyawan, mereka mempunyai
Rancangan penelitian menggunakan kualitas atau kemampuan dalam menerapkan
proses deskriptif dengan indikator suatu pekerjaan atau tidak sama sekali. Unsur-
keberhasilan dari penelitian adalah tingkat unsur dalam penilaian prestasi kerja pada
efisiensi dan kemudahan akses pada PTPN IV (PERSERO) adalah kerjasama,
Penilaian prestasi kerja karyawan tersebut. kemampuan/kompetensi, kedisiplinan,
Metode dalam pengumpulan data pada tanggung jawab, kesetiaan, prestasi kerja,
penelitian ini adalah wawancara. kejujuran, kreatifitas, kepemimpinan, dan
prakarsa. Dari beberapa unsur-unsur ini
sesama karyawan harus memiliki rasa
kerjasama dan berbagai unsur-unsur yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
mempengaruhi penilaian prestasi kerja agar
terjalin hubungan baik sesama karyawan dan
Standar yang digunakan oleh PT
atasan. Hubungan ini terjalin agar kinerja
Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit
dalam perusahaan dapat berkembang dengan
Usaha Tinjowan yaitu standar hasil kerja dan
target yang diinginkan oleh perusahaan. PT
mutu kerja. Hasil kerja yang diciptakan
Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit
perusahaan yaitu tingkat akurasi dalam
Usaha Tinjowan memakai metode dengan
membuat suatu tugas yang sudah diberikan
rating scale dan metode ini mempunyai nilai
dan ketepatan waktu dalam pengerjaan tugas
KPI dan grade. Setiap karyawan mempunyai
tersebut. Tugasnya yaitu seperti membuat
nilai dari hasil kerja 80% rata-rata karyawan
laporan produksi, laporan persediaan,
mendapat nilai skor antara 60-66 dalam waktu
melaksanakan pengiriman TKS (Tandan
sebulan dan menurut kompetensi 20% rata-rata
Kelapa Sawit) dan cangkang, dan kehadiran.
karyawan mendapat nilai skor antara 25-30 per
Mutu kerja yaitu meningkatkan nilai guna untuk
bulan. Nilai KPI seluruhnya rata-rata 87-96 dan
melakukan perencanaan kerja dan mengelola
grade baik sekali dan istimewa. Perusahaan
sumber daya manusia secara efisien guna
mempunyai nilai KPI dengan grade nilai yaitu
mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
skor 51-60 kurang, 61-70 cukup, 71-80 baik,
Proses penilaian ini dilakukan perusahaan agar
81-90 baik sekali, dan 91-100 istimewa. PT
perusahaan pada setiap tahunnya mencapai
Perkebunan Nusantara IV ini mempunyai
target dan sasaran yang dicapai. Dari hasil
karyawan yang berkualitas dan berkemampuan
kerja dan mutu kerja itu sudah termasuk
yang baik dalam pekerjaannya. Sehingga
kedalamnya prestasi kerja, tanggung jawab,
karyawan tersebut pada setiap bulannya
disiplin dan kreativitas pada setiap karyawan.
mendapatkan nilai dan grade yang memuaskan
Dasar-dasar dalam penilaian prestasi kerja
antara baik sekali dan istimewa. Selama
karyawan menurut KPI (key performance
karyawan bekerja di perusahaan tersebut tidak
indicator) memiliki bobot-bobot yang
pernah mendapatkan nilai dan grade dibawah
mendukung dalam penilaian prestasi kerja
80% jadi, bisa dibilang kemampuan dan
pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

73
Jurnal Bisnis Administrasi
Volume 04, Nomor 02, 2015, 69-74

perilaku mereka sudah mencapai standar yang KESIMPULAN


sudah diterapkan. Maka dari itu, perusahaan
pada setiap bulan dan akhir tahun mencapai Adapun kesimpulan dari penelitian adalah PT
target yang diharapkan perusahaan. Pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit
Perkebunan Nusantara IV (Persero) Usaha Tinjowan menggunakan dasar-dasar
menggunakan indikator-indikator KPI (Key penilaian yaitu disiplin, kemampuan dan
Performance Indicator). Penggunaan daftar ini tanggung jawab. Metode yang digunakan
sangat penting agar atasan dapat menilai dalam penilaian yaitu metode skala, yaitu skala
langsung karyawan yang akan dinilai. ditetapkan dari yang terendah sampai dengan
Seseorang yang mempunyai tugas/wewenang tertinggi. Penilaian prestasi kerja karyawan
pada penilaian kerja adalah atasan langsung menggunakan KPI (Key Performance Indicator)
yang sudah ditentukan. Berdasarkan KPI, dan Rating Scale yaitu berdasarkan unsur-
penilaian dilihat dari unsur kerjasama antar unsur yang dinilai. Penilaian ini terjadi pada
kelompok agar tujuan organisasi dapat setiap bulan dan akhir tahun
tercapai, kemampuan dalam membuat suatu
laporan dan perencanaan kerja secara efisien
guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan,
dan tanggung jawab terhadap suatu pekerjaan DAFTAR PUSTAKA
yang diberikan. Hampir seluruh mencapai
tujuan sesuai standar perusahaan. Penilaian Dessler, Gary, (2006), Manajemen Sumber
kinerja ini dilakukan pada setiap bulan dan Daya Manusia, Jakarta : Penerbit Indeks.
akhir tahun yaitu pada bulan Desember. Teknik Flippo, Edwin B (2006), Manajemen
yang dilakukan perusahaan adalah secara Personalia, Jakarta : Penerbit Erlangga.
langsung di tempat kerja secara terus- Hasibuan, Malayu S.P, (2009), Manajemen
menerus. Penilaian prestasi kerja tidak hanya Sumber Daya Manusia, Jakarta : Penerbit
dilakukan pada karyawan tetapi juga pada staff PT Bumi Aksara.
karyawan. penilaian ini bertujuan agar tidak Mondy, R Wayne, (2008), Manajemen Sumber
adanya keraguan dan bimbang pada prestasi Daya Manusia, Jakarta : Penerbit
yang ada pada setiap karyawan. Hasil Erlangga.
penilaian berpengaruh terhadap karir karyawan Nawawi, Hadari, (2008), Manajemen Sumber
yaitu dari penilaian kerja dan prestasi yang Daya Manusia yang Kompetitif, Jakarta :
didapatnya. Sebagai hasil dari keseluruhan Penerbit Gajah Mada University Press.
penilaian, bawahan berhasil mencapai standar Rachmawati, Ike Kusdyah, (2008), Manajemen
prestasi. karyawan harus mencapai tujuan dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta :
sasaran, dimana karyawan tersebut terlihat Penerbit Andi.
dalam menetapkan dan terikat secara sukarela Rivai Veithzal dan Ella Jauvani Sagala, (2009),
dalam usaha mencapai prestasi kerja. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Penilaian prestasi kerja mempunyai ruang Perusahaan, Jakarta : Penerbit PT
lingkup, yaitu : Rajagrafindo Persada.
1. Apa yang dinilai, yang dinilai perilaku dan Siagian, Sondang, (2010), Manajemen Sumber
prestasi kerja karyawan seperti kesetiaan, Daya Manusia, Jakarta : Penerbit PT Bumi
kejujuran, kerjasama, kepemimpinan, Aksara.
loyalitas, dll. Sirait, Justine T, (2006), Manajemen Sumber
2. Kenapa dinilai, karena untuk menambah Daya Manusia, Jakarta : Penerbit
tingkat kepuasan para karyawan dengan Erlangga.
memberikan tentang hasil kerjanya dan Sofyandi, Herman, (2008), Manajemen Sumber
untuk memelihara potensi kerja. Daya Manusia, Yogyakarta : Penerbit
3. Dimana penilaian dilakukan, yaitu di dalam Graha Ilmu.
perusahaan atau di lapangan perusahaan. Sugiono, (2008), Metode Penelitian Kualitatif,
4. Kapan penilaian dilakukan, penilaian yang Jakarta : Penerbit Alfabeta
dilakukan setiap bulan atau akhir tahun Triton, PB, (2010), Manajemen Sumber Daya
yaitu bulan Desember dan dilakukan terus- Manusia Perspektif Partnership dan
menerus. Kolektivitas, Yogyakarta : Penerbit Oryza.
5. Siapa yang akan dinilai, semua tenaga Veithzal Rivai. 2005. Performance Appraisal.
kerja yang melakukan pekerjaan di PT. Raja Grafindo. Jakarta.
perusahaan. Yang menilai atasan Werther, William B. and Keith E. Davis, (2006),
langsung. Human Resources and Personnel
6. Bagaimana menilainnya, dengan cara Management, Jakarta : Penerbit Irwin.
rating scale dan menggunakan indikator Yodhia, (2014), http://strategimanajemen.net/
KPI.

74

Anda mungkin juga menyukai