TINJAUAN PUSTAKA
5
Gambar 2. Maxillary Antrostomy atau Ethmoidectomy
6
tindakan yang disebut sebagai nasal packing and spacer placement. Tindakan ini
dilakukan dengan memasukan bacitracin yang sudah di lapisi oleh telfa atau afrin
dan dimasukan ke dalam lobang hidung. Beberapa dari operator menempatkan
gelfilm di meatus medius untuk menjaga ruang tersebut tetap terbuka hal ini
dilakukan untuk mencegah lateralisasi dari konka medius dan terbentuknya
sinekia.
Dubin M, Lee J, Woodrad TD, Wise SK. Endoscopic sinus surgery. American
Rhinology Society. downloaded from:
http://care.american-rhinologic.org/ess?print 17 Mei 2017
Patel A,Talavera F, Batuello SG, Mayers AD, Close LG. Functional endoscopic
surgery. 2016. downloaded from: http://emedicine.medscape.com/article/863420-
overview#showall. 20 Mei 2017 --> dafpus nomor 3
7
maksilaris, frontalis, etmoidalis, ataupun sphenoidalis. Sebagai contoh pada
sinusitis maxilaris dapat ditangani dengan antral puncture dan irigasi, intranasal
antrostomi, dan operasi tehnik caldwel-luc. Tetapi sekarang pembedahan pada
sinusitis kronis dilakukan dengan metode FESS.
Seperti yang sudah dibahas pada bab sebelumnya metode FESS digunakan
dengan memperhatiakn anatomi dan patofisiologi. Penggunaan FESS terdapat dua
jenis endoskopi yaitu: rigid endoskopi, dan microsurgical instruments.
Penggunaan FESS dapat melewati canulla dan masuk kedalam sinus maxilaris
untuk melihat bagian dalam sehinga dapat melihat kondisi patologis didalam
sinus. Dengan teknik FESS dapat mengobati infeksi pada sinus-sinus lain selain
dari sinus maxillaris.
Dhingra PL, Dhingra S. Diseases of ear nose and throat and head neck surgery.
6thed. India: Elsvier. 2014. p.172-3.
2.5.3 Mucocel
2.5.4 Tumor Hidung
2.5.5 Corpus Alienum Hidung
2.5.6 Atresia Coana
2.6 Keuntungan Tindakan Functional Endoscopic Sinus Surgery
2.7 Komplikasi Tindakan Functional Endoscopic Sinus Surgery
2.8 Management setelah Tindakan FESS