,Apt
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
OLEH :
FAKULTAS FARMASI
TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2019
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Spektrofotometri UV-VIS . Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Farmasi II.
Adapun penyusunan makalah ini kiranya masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, kami menghaturkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan
dalam makalah ini. Kamipun berharap pembaca makalah ini dapat memberikan
kritik dan sarannya kepada kami agar dikemudian hari kami bias membuat
makalah yang lebih baik lagi.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman dan dosen atas
bantuannya dalam penyusunan makalah ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 19
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kimia farmasi analisis saat ini merupakan salah satu mata kuliah
wajib di Fakultas Farmasi atau di jurusan/program Studi Ilmu Farmasi
dengan berbgai variasi nama mata kuliah. Kimia Farmasi Analisis dapat
didefinisikan sebagai penerapan berbagai teknik, metode, dan prosedur
kimia analisis untuk menganalisis bahan-bahan atau sediaan farmasi.
5
Ada 2 hal mengapa kimia analisis merupakan satu-satunya cabang
ilmu pengetahuan yang mempunyai penerapan yang begitu luas. Pertama,
kimia analisis menawarkan berbagai macam penggunaan dalam disiplin
ilmu kimia yang lain seperti kimia organik, kimia anorganik, kimia fisika,
dan biokimia. Kedua, kimia analisis di pakai secara luas dalam cabang
ilmu-ilmu seperti ilmu-ilmu farmasi, ilmu kedokteran, ilmu pertanian,
ilmu lingkungandan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
a. Apa prinsip dasar dari Spektofotometri UV-VIS ?
b. Jelaskan komponen alat beserta fungsi dari Spektrofotometri UV-VIS?
c. Bagaimana cara penyiapan sampel dari Spektrofotometri UV-VIS?
d. Bagaimana tahapan kerja dari Spektrofotometri UV-VIS?
e. Apa keuntungan dan kelemahan metode Spektrofotometri UV-VIS?
C. Tujuan Masalah
a. Agar pembaca dapat mengetahui prinsip dasar Spektrofotometri UV-
VIS.
b. Agar pembaca mengetahui komponen alat beserta fungsi
Spektrofotometri UV-VIS.
c. Agar pembaca mengetahui cara penyiapan sampel menggunakan
Spektrofotometri UV-VIS.
d. Agar pembaca mengetahui tahapan kerja Spektofotometri UV-VIS.
e. Agar pembaca mengetahui keuntungan dan kerugian metode.
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. PRINSIP DASAR
7
Panjang gelombang
Spektrum
(nm)
Infraret (IR) 2500-50000
Near Infraret 800-2500
Visibel 400-800
Ultraviolet (UV) 190-400
8
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau
absorban suatu sampel sebagai fungsi panjang gelombang.
Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optik dan elektronika
serta sifat-sifat kimia fisiknya. Dimana detektor dapat mengukur intensitas
cahaya yang diabsorbsi. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang
gelombang tertentu tergantung pada senyawa atau warna yang terbentuk.
9
Memiliki panjang gelombang antara 350-2200 nm. Spktrum
radiasinya berupa garis lengkung. Umumnya memiliki waktu 1000
jam pemakaiannya.
b. Lampu deuterium
Lampu ini dipakai pada panajang gelombang 190-380 nm.
Spektrum energi radiasinya lurus, dan diguankan untuk mengukur
sampel yang terletak pada daersh UV. Memiliki waktu 500 jam
pemakaian.
2. Monokromator
Monokromator adalah alat yang akan memecah cahaya
polikromatis menjadi cahaya tunggal (monokromatis) dengan
komponen panjang gelombang tertentu. Bagian-bagian monokromator
yaitu :
a. Prisma
Prisma akan mendispersikan radiasi elektromagnetik sebesar
mungkin supaya didapatkan resolusi yang baik dari radiasi
polikromatis.
b. Gerating (kisi difraksi)
Kisi diffaraksi memberi keuntungan lebih bagi proses
spektroskopi. Dispersi sinar akan disrbarkan merata, dengan
pendispersi yang sama, hasil dispersi akan lebih baik. Selain itu kisi
difarksi dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum.
c. Celah Optis
Celah ini digunakan untuk mengarahkan sinar monokromatis yang
diaharapkan dari sumber radiasi. Apabila celah berada pada posisi
yang tepat, maka radiasi akan dirotasikan melalui prisma, sehingga
diperoleh panjang gelombang yang diharapkan.
d. Filter
Filter berfungsi untuk menyerap warna komplementer sehingga
cahaya yang diteruskan merupakan cahaya berwarna yang sesuai
dengan panjang gelombang yang dipilih.
10
3. Kompartemen sampel
Komponen ini digunakan sebagai tempat diletakannya kuvet.
Kuvet merupakan wadah yang digunakan untuk menaruh sampel yang
akan dianalisis. Kuvet yang baik harus memenuhi beberapa syarat
sebagai berikut :
Permukaannya harus sejajar secara optis.
Tidak berwarna sehingga semua cahaya dapat ditransmisikan.
Tidak ikut bereaksi terhadap bahan-bahan kimia
Tidak rapuh
Bentuknya sederhana
4. Detektor
Detektor akan menangkap sinar yang diteruskan oleh larutan.
Sinar kemudian diubah menjadi sinyal listrik oleh amplifier dan dalam
recorder dan ditampilkan dalm bentuk angka-angka pada reader
(komputer). Syarat-syarat ideal sebuah detektor adalah :
Mempunyai kepekaan tinggi
Respon konstan pada berbagai panajng gelombang
Waktu respon cepat dan sinyal minimum tanpa radiasi
11
Sinyal listrik yang dihasilkan harus sebanding dengan tenaga
radiasi.
5. Visual display
Visual display merupakan sistem baca yang memperagakan
besarnya isyarat listrik, menyatakan dalam bentuk % Transmitan
maupun Absorbansi.
12
Hukum lambert beert menyatakan bahwa intensitas yang di
teruskan oleh larutan zat penyerap berbanding lurus dengan tebal dan
konsentrasi larutan. Dalam hukum lambert beert tersebut ada beberapa
pembatasan yaitu :
E. PENYIAPAN SAMPEL
1. Sampel Padat
Sejumlah sampel yang setara dengan 200 mg asam salisilat
ditimbang secara seksama lalu dilarutkan dengan 15 ml alkohol dalam
labu takar 1 L dan ditambah air sampai batas tanda. Sebanyak 25,0 ml
alikout (jumlah bahan yang homogen) diambil lalu dimasukkan
kedalam labu takar 100 ml. Dan ditambahkan 5 ml feri nitrat 1%
dalam asam nitrat 1%. Larutan ini selanjutnya ditambahkan air sampai
batas tanda. Larutan akhir ini harus berada pada pH optimum (pH 5 –
6). Absorbansi larutan sampel ini harus masuk pada kisaran absorbansi
pada kurva baku. Jika tidak masuk pada kisaran absorbansi dapat
diatur dengan menambah atau menwgurangi pengambilan alikout
tersebut.
13
2. Sampel Cair
a. Buatlah larutan CuSO4.5H2O dengan konsentrasi 0,1M didalam
labu ukur 100ml.
b. Encerkan larutan CuSO4.5H2O 0,1M menjadi larutan CuSO4
0,09M;0,08M;0,07M;0,06M;0,05M;0,04M;0,03M didalam labu
ukur 50ml.
c. Letakkan masing masing larutan dengan beda konsentransi pada
beker gelas yang berbeda dan berlabel sesuai konsentrasinya.
d. Lakukan kalibrasi pada spektrofotometer sinar tampak dengan cara
mengukur absorbansi aquadest sevagai atau larutan blanko.
Tempatkan aquadest pada 2 kuvet yang digunakan. Ukur
absorbansi larutan blanko tersebut dengan spektrofotometer sinar
tampak pada panjang gelombang maksimum.
e. Ganti salah salah satu isi kuvet tersebut dengan larutan CuSO4.
Ukur absorbansinya. Lakukan langkah ini untuk semua
konsentrasi.
f. Buatlah kurva standard hubungan antara absorbansi versus
konsentrasi larutan CuSO4.
g. Untuk absorbansi larutan sampel yang disediakan.
h. Tentukan konsentrasi larutan sampel berdasarkan persamaan kurva
standard yang telah dibuat sebelumnya.
14
Y=aX+b
Dimana :
∑( 𝑋 2 ). ∑𝑌 − (∑𝑋 . ∑𝑋𝑌)
𝑏=
𝑛 . ∑( 𝑋 2 ) − (∑𝑋 2 )
n= banyaknya pengamatan
F. TAHAPAN KERJA
15
layar. Lakukan penggantian larutan untuk mengukur niali A dari
semua larutan.
7. Untuk mengukur absorbansi pada panjang gelombang yang berbeda,
ulangi dari langkah nomor 3.
16
- Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang
gelombang >185 nm
- Pemakaina hanya pada gugus fungsional yang mengandung
elektron valensi dengan energi eksitasi rendah
- Sinar yang dipakai harus monokromatis.
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Analisis kuantitatif adalah analisis untuk menentukan jumlah (kadar)
absolute atau relative dari suatu elemen atau spesies yang ada dalam
sampel.
2. Spektrofotometer UV-VIS merupakan gabungan antara prinsip
spektrofotometri UV dan Visibel. Alat ini menggunakan dua buah
sumber cahaya yang berbeda, yaitu sumber cahaya UV dan sumber
cahaya Visibel. Larutan yang dianalisis diukur serapan sinar ultraviolet
atau sinar tampaknya.
3. Komponen alat spektrofotometer UV-VIS :
a. Sumber cahaya
b. Monokromator
c. Kompartemen sampel
d. Detector
e. Visual display
B. SARAN
18
DAFTAR PUSTAKA
Sembiring Timbangen, Indri Dayana, Martha Riana, 2019 “ Alat Penguji Material
“ Penerbit : GUEPEDIA : Medan.
Sudjadi dan Abdul Rohman, 2018 “ Analisis Kuantitatif Obat “ penerbit : Gadjah
Mada University Press : Yogyakarta.
19