Skripsi Full Cici PDF
Skripsi Full Cici PDF
i
ii
iii
PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP INTENSITAS NYERI
POST SECTIO CAESAREA
SKRIPSI
iv
v
vi
vii
viii
MOTTO
“Tetaplah berusaha”
“Jangan pernah menyerah dalam melakukan sesuatu yang sulit karena ALLAH
selalu bersama kita dan jangan lupa berdoa”
ix
x
xi
ABSTRAK
PENGARUH AMBULASI DINI TERHADAP INTENSITAS NYERI
HARI 1 POSC SECTIO CAESAREA
xii
ABSTRACT
EFFECT OF EARLY AMBULATION ON POWER INTENSITY
DAY 1POSC SC
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul Luar...................................................................................................... i
Sampul Dalam................................................................................................... ii
Surat Pernyataan................................................................................................ iii
Lembar Persetujuan Skripsi.............................................................................. iv
Lembar Pengesahan.......................................................................................... v
Riwayat Hidup.................................................................................................. vi
Motto................................................................................................................. vii
Persembahan………………………………………………………………....... viii
Kata Pengantar………………………………………………………………… ix
Abstrak……….................……………………………………………………… x
Abstrak...........………………………………………………………………… xi
Daftar Isi........................................................................................................... . xii
Daftar Tabel....................................................................................................... xiii
Daftar Gambar................................................................................................... xv
Daftar Lampiran................................................................................................. xvi
Daftar Lambang................................................................................................ xvii
Daftar Singkatan............................................................................................... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep ambulasi dini.................................................................................. 6
2.2 Konsep Nyeri............................................................................................. 17
2.3 Konsep sectio caesarea............................................................................. 24
2.4 Konsep masa nifas...................................................................................... 30
BAB3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konseptual.................................................................................. 34
3.2 Hipotesis..................................................................................................... 35
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian........................................................................................ 36
4.2 Rencana Penelitian...................................................................................... 36
4.3 Waktu dan Tempat Penelitian..................................................................... 37
4.4 Populasi, Sampel, dan Sampling................................................................ 37
4.5 Kerangka Kerja........................................................................................... 41
4.6 Identifikasi Variabel................................................................................... 42
4.7 Definisi Operasional................................................................................... 42
4.8 Pengumpulan Data...................................................................................... 44
4.9 Analisa Data............................................................................................... 47
4.10 Etika Penelitian......................................................................................... 48
4.11Keterbatasan Peneliti ……………………………………………………. 49
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian........................................................................................... 50
5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Data Umum................................... 50
xiv
5.3 Data Khusus............................................................................................ 52
5.4 Pembahasan............................................................................................. 55
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan.............................................................................................. 62
6.2 Saran........................................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 64
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
DAFTAR LAMBANG
xix
DAFTAR SINGKATAN
SC : Sectio Caesarea
xx
BAB 1
PENDAHULUAN
Pasien dengan tindakan post op akan mengalami nyeri dan hal ini
laparotomi salah satunya adalah sectio caesarea (SC), pasien dengan post
fungsi tubuh, ambulasi dini pasca operasi dapat dilakukan sejak di ruang
pulih sadar (recovery room) dengan miring kanan kiri, latihan ambulasi dini
dan terjadi kapan saja saat merasa nyeri. Nyeri merupakan tanda peringatan
dengan post section caesarea (SC). sectio caesarea adalah suatu pembedahan
guna melahirkan janin lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus
persalinan buatan, sehingga janin dilahirkan melalui perut dan dinding perut
dan dinding rahim agar anak lahir dengan keadaan utuh dan sehat
(Harnawatiaj, 2008:1).
1
2
data WHO global survey on maternal and perinatal healf menunjukan 46,1%
1.141 orang.tahun 2017, Pada tahun 2017 data dari RSUD kabupaten
studi pendahuluan diruang melati RSUD jombang pada bulan februari 2018
pembedahan. Pada proses operasi digunakan anestesi agar pasien tidak nyeri
pada saat dibedah. Namun setelah operasi selesai dan pasien mulai sadar,
lokasi nyeri atau daerah operasi, mengurangi aktivasi mediator kimiawi pada
Pada pasien sectio caesarea sering terjadi keluhan nyeri dan dapat
diatasi dengan ambulasi dini untuk mengurangi intensitas nyeri salah satunya
dianjurkan melakukan ambulasi dini, yaitu latihan gerak sendi, gaya berjalan,
pasca operasi SC dapat dilakukan sejak di ruang pulih sadar (recovery room)
pasif. Dan dilakukan secara bertahap untuk mengurangi intensitas nyeri yang
dirasakan oleh pasien dengan melakukan ambulasi dini yang dipandu oleh
perawat dan bidan ambulasi dilakukan secara bertahap dari 6 jam pertama dan
episode nyeri yang berlangsung hanya beberapa detik atau menit. Dalam hal
ini, terutama saat nyeri hebat yang berlangsung selama berjam-jam atau
mungkin cara yang paling efektif untuk mengontrol nyeri. Pengendalian nyeri
non-farmakologi menjadi lebih murah, simpel, efektif dan tanpa efek yang
merugikan (Potter, 2005). Salah satu konsep dasar perawatan pada masa
nifas atau pascasalin pasien pasca sectio caesraea yaitu ambulasi dini yang
diberikan setelah sectio caesarea. Ambulasi dini post partum adalah suatu
pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa
komplikasi post Sectio Caesarea dan supaya ibu merasa lebih sehat juga
1.4.1 Teoritis
1.4.2 Praktis
2. Bagi dosen
3. Peneliti
selanjutnya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
6
7
pembengkakan yang terjadi pada urat dan sirkulasi darah dapat normal
luka
berkomunikasi
8
pencernaan.
panas tubuh,
mempengaruhi ambulasi:
1. Gaya hidup
orang yang baru menjalani operasi, karena adanya rasa takut sakit atau
3. Kebudayaan
4. Tingkat energi
keadaan sehat.
11
Tahap ambulasi pada ibu post sectio caesarea dari waktu kewaktu:
1. 6 jam pertama
2. 6-10 jam
badan.
3. Setelah 24 jam
1. Hari ke 1:
a. Berbaring miring kekanan dan kekiri yang dapat dimulai sejak 6-10
2. Hari ke 2 :
3. Hari ke 3 sampai ke 5
1. Hari 1–4
lingkaran dengan telapak tangan kaki satu demi satu. Gerakan ini
masing telapak kaki dengan cara menarik jari-jari kaki ibu ke arah
nafas. Arahkan nafas ke arah tangan ibu, lalu tekanlah dada saat
dan hembuskan nafas yang lebih dalam lagi beberapa kali. Ulangi
c. Duduk tegak
2009:28).
Tekanlah sebuah bantal dengan ketat diatas bekas luka ibu untuk
2010:28).
15
kedepan.
g. Menarik perut
h. Saat menyusui
2. Hari 4-7
a. Menekuk pelvis
b. Meluncurkan kaki
c. Sentakan pinggul
jari-jari kaki. Dorong pinggul pada sisi yang sama dengan kaki
d. Menggulingkan lutut
e. Posisi jembatan
f. Posisi merangkak
kearah bahu. Jika melakukan gerakan ini dengan benar, ibu akan
bersifat sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda dari setiap orang
dalam hal skala atau tingkatnya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat
2009:10). Menurut Kozier & Erb (2008:10). Nyeri adalah sensasi yang
oleh persepsi jiwa yang nyata, ancaman dan fantasi luka. Nyeri adalah
segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadi
individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain (Kozier Erb, 2008:10).
4. Nyeri somatic : berasal dari tendon, tulang, saraf dan pembuluh darah.
visceral(abdomen,thorax,dan cranial).
menyebabkan nyeri.
7. Nyeri alih : dirasakan pada bagian tubuh yang jauh dari jaringan yang
menyebabkan nyeri.
10. Nyeri phantom : nyeri yang dirasa pada bagian tubuh yang hilang.
1. Usia
lansia mereka lebih untuk melapor nyeri karena : persepsi nyeri yang
konskensi atau tindakan medis yang dilakukan dan takut akan penyakit
2. Jenis kelamin
3. Kebudayaan
4. Makna nyeri
terhadap nyeri.
20
5. Perhatian
yang menurun.
6. Ansietas
menimbulkan ansietas.
7. Keletihan
kemampuan.
8. Pengalaman sebelumnya
9. Gaya koping
persepsi nyeri.
1. Lokasi
klien. Sedangkan nyeri yang timbul dari bagian dalam lebih dirasakan
21
3) Nyeri radiasi : penyebaran nyeri sepanjang area asal yang tidak dapat
dilokalisir.
4) Reffered pain (nyeri alih) : nyeri dipersepsikan pada area yang jauh
2. Intensitas
c. Harapan klien : nyeri dapat berupa (ringan, sedang, berat atau tak
3. Kualitas
teriris pisau”.
22
4. Perilaku nonverbal
5. Faktor presipitasi
emosi.
sebagai berikut :
Keterangan :
0 Tidak nyeri
dengan baik
7-9 Nyeri berat : klien kadang tidak dapat mengikuti perintah tapi
0-10, klien dapat ditanya :“pada skala nyeri nol sampai sepuluh, nol
berarti tidak nyeri dan sepuluh adalah nyeri paling hebat yang
pernah terjadi, seberapa berat nyeri yang anda rasakan saat ini?”.
insisi pada dinding abdomen dan uterus persalinan buatan. Sehingga janin di
lahirkan melalui perut dan dinding perut dan dinding rahim agar anak lahir
melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dengan syarat
rahim dalam keadaan utuh serta berat janin diatas 500 gram (Rantauprapat,
2015:19)
2012:19)
tidak dilakukan pada janin mati, syok anemia berat, sebelum diatasi,
berasal dari ibu yaitu pada primigravida dengan kelainan letak, primipara
tua disertai kelainan letak ada, disproporsi sefalo pelfik (janin atau
dari janin yaitu: fetal distres atau gawat janin, malpresentase dan mal
dengan berat diatas 500gram dengan sayatan pada dinding uterus yang
masih utuh. Indikasi dilakukan tindakan ini yaitu distorsi kepala pangul,
Untuk ibu sedangkan untuk gawat janin, janin besar dan letak lintang
anestesi bisa bersifat regional dan umum. Namun anastesi lebih banyak
lahir dalam keadaan tidak dapat diatasi dengan mudah (Nilka, y.s,
ibu sendiri yaitu terhadap tonus uteri sehingga darah banyak yang keluar.
Untuk pengaruh terhadap nafas yaitu jalan nafas yang tidak efektif akibat
26
secret yang berlebihan karena kerja otot nafas silia yang menutup anastesi
1. Umur ibu
bayinya. Usia ibu hamil yang terlalu muda dan terlalu tua (20 tahun dan
persalinan dan nifas serta merawat bayinya. Sedangkan ibu yang usianya
35 tahun atau lebih akan menghadapi resiko seperti kelainan bawaan dan
(Prawirohardjo, 2010:28)
2. Paritas ibu
mencapai batas viabilitas dan tidak melihat janinnya hidup atau mati
kembar tiga hanya dihitung satu paritas (Oxom, 2010:29). Paritas tinggi
yaitu jum lah anak lebih dari empat berpotensi untuk timbulnya kelainan
27
2.3.6 Kelainan janin yang berisiko dilakukan tindakan sectio caesarea (sc)
3. Letak lintang dimana sumbu panjang janin tegak lurus atau hampir tegak
lurus pada sumbu panjang ibu (bahu janin akan akan menjadu bagian
terendah).
badan, (tangan yang menumbung pada letak bahu atau adanya kaki
disamping bokong).
6. Rupture uterus robekan lapisan otot uterus, (lengkap atau parsial) rasa
1. Resiko bagi ibu (untuk waktu pendek) : mual muntah dan menggigil,
2. Resiko bagi ibu (untuk waktu panjang): komplikasi sistem saraf, sakit
buang air kecil maupun air besar, dan kehilangan sensasi pada bagian
normal.
2008:22).
parunya tidak keluar. Pada bayi yang lahir normal, cairan itu keluar
kontrasepsi
(peurperium) berasal dari bahasa latin. Peurpenium berasal dari 2 dua suku
kata yakni peur bayi dan parous berarti melahirkan. Jadi dapat
nifas peurperium adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan
nifas yang paling singkat (minimum) tidak ada batasan waktunya, bahkan
dalam waktu yang relative pendek darah sudah keluar, sedangkan batasan
setelah itu.
merupakan masa kritis bagi ibu dan bayinya. Tujuan dari perawatan masa
nifas adalah :
masa nifas selesai dan memelihara bayi dengan baik, sehingga bayi
Meliputi:
5. ASI Eksklusif
2. Periode pasca salin awal (early post partum) 24-1 minggu. Pada
normal.
3. Periode pasca salin lanjut (late postpartum) 1-6 minggu. Pada periode
Ibu merasa lebih sehat dab lebih kuat, fungsi usus dan kandung
2. Diet
Bagi ibu lebih mudah dan cepat untuk kembali ke berat badan
ideal, pemilihan asupan makanan ibu ketika hamil dan menyusui dapat
4. Perawatan payudara
susu lemas, tidak keras dan kering. Laktasi adalah proses produksi,
bayinya.
BAB 3
Intervensi untuk
menurunkan nyeri sectio
caesarea
Terapi farmakologi
1. Pemberian analgesik
Terapi nonfarmakologi
1. distraksi
Faktor- Faktor indikasi
sectio caesarea 2. Ambulasi dini
1. Janin kembar Tidak Nyeri
2. Letak sungsang ringan
3. Letak lintang Nyeri ringan
4. Letak majemuk Ibu post sc Nyeri
5. Kehamilangemeli Nyeri sedang
6. Rupture utrus
7. Cincin retraksi uterus Nyeri berat
8. Umur ibu
9. Paritas ibu
Nyeri sangat
berat
Keterangan
: Yang Diteliti
: Tidak Diteliti
34
35
uterus, Cincin retraksi uterus, ibu sc akan mengalami nyeri pada luka jahitan
dilakukan pada ibu post sc untuk mengetahui intensitas nyeri apakah Tidak
nyeri, Nyeri ringan, Nyeri sedang, Nyeri berat, Nyeri sangat berat
3.2 Hipotesis
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah metode atau cara yang akan digunakan dalam
penelitian yang akan dilaksanakan (Nursalam, 2017). Pada bagian ini akan
penelitian.
36
37
Keterangan :
K : Subjek
4.4.1 Populasi
4.4.2 Sampel
2017). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pasien post sc. Untuk
menentukan sampel pada penelitian ini maka akan digunakan teori yang
<100 maka :
Keterangan:
n :jumlahsanpel
N :jumlahpopulasi
D :tingkatsignifikansi (p)
Kriteria sampel dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu inklusi dan
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Ekslusi
4.4.3 Sampling
(Azis, 2003)
Identifikasi Masalah
Consecutive sampling
Sampel : sebagian pasien post sc di ruang melati RSUD Jombang sebanyak 25 orang
Design Penelitian
Pengambilan data
Penyajian
Tabel 4.2 Definisi Operasional Pengaruh ambulasi dini terhadap intensitas nyeri
post sc diruang melati RSUD jombang
Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala Skor
Operasional
Variabel Ambulasi dini 1. 1 hari 2x SOP - -
independ adalah suatu 2. 15-20
en : pergerakan menit//pertem
ambulasi dan uan
dini perubahan
posisi untuk
mengurangi
nyeri
dilakukan
dengan
tahapan
langkah
standar
operasional
prosedur
selama terapi
responden
dalam
posisi
terbaring atau
semi flowler
Variabel Merupakan Nyeri yang Skala VAS Interval Skore :
dependen kondisi dirasakan 1-10 dan 0 : tidak nyeri
: berupa pada pasien Lembar 1-3 : nyeri
intensitas perasaan post sc dapat observasi ringan
nyeri tidak diukur 4-6 : nyeri
menyenangka dengan skala sedang
n dalam hal identitas 7-9 : nyeri berat
skala dan nyeri 10 : nyeri sangat
tingkatannya numeric berat
Sumber : Anas
Tamsuri (2012)
4.8.1 Instrumen
paling awal (paling ringan) sampai garis paling akhir (paling berat).
44
dari mulai titik nol berupa tidak ada nyeri sampai nyeri hebat pada titik 10.
Jombang.
2. Tahap penelitian
intensitas nyerinya.
45
berikut:
1. Editing
2. Coding
1. Data umum
1) Umur
a. <20 (U1)
b. 21-35 (U2)
c. >35 (U3)
2) Pendidikan
3) Pekerjaan
3. Scoring
Untuk menganalisa intensitas nyeri post sectio caesarea, alat ukur yang
digunakan dalam pebelitian ini adalah Visual Analog Scale dengan cara
Keterangan :
0 Tidak nyeri
dengan baik
7-9 Nyeri berat : klien kadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih
3. Tabulating
yang sudah lengkap, dan sesuai variabel yang diteliti ke dalam tabel induk
nyeri, dimasukkan ke dalam tabel tabulasi untuk mengetahui jumlah yang ada
terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan supaya mudah di deteksi
(Nursalam, 2017).
1. Analisa Univariat
2010). Penelitian ini terdapat dua data, yaitu data umum dan data khusus.
tentang intensitas nyeri pasien post sc pre test dan post test.
2. Analisa Bivariat
dengan menggunakan uji wilcoxon dengan bantuna salah satu sofware dari
komputer.
1. Jika nilai sig p ≤α (0,05), maka Ho ditolak, yang artinya ada pengaruh
2. Jika nilai sig ≥α (0,05) maka Ho gagal tolak, yang artinya tidak ada
1. Informed Consent
atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya
3. Confidentiality (kerahasiaan)
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada
hasil riset.
ambulasi dini terhadap intensitas nyeri post sectio caesarea. Data dihasilkan
lembar VAS (Visual Analog Scale) yaitu melihat tingkatan nyeri pasien
50
51
Sectio Casesarea Di Ruang Melati RSUD Jombang pada bulan Mei 2018,
p = 0,000 yang lebih kecil dari alpha (0,05), maka H0 ditolak dan H1
Post Sectio Caesarea di Ruang Melati RSUD Jombang. Hasil ini juga
5.4 Pembahasan
bersifat sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang
dalam hal skala atau tingkatannya dan hanya orang tersebut yang bisa
yang dapat mempengaruhi intensitas nyeri dapat dijelaskan pula nyeri yang
responden.
mereka lebih untuk melapor nyeri karena persepsi nyeri yang harus mereka
atau tindakan medis yang dilakukan dan takut akan penyakit dari rasa nyeri
aktivitas dari ambulasi menurun sejalan dengan penuaan (Wahib ikbal &
Nurul C, 2007:27).
umur ibu sangat menentukan kesehatan maternal dan pada saat ibu berumur
21-35 itu adalah usia dewasa dan merupakan batas usia yang aman bagi ibu
hamil karena jika kehamilah ibu yang berumur antara 21-35 akan lebih
seseorang.
tigkat nyeri adalah gaya hidup seseorang sangat tergantung dari tingkat
tingkat nyeri dan juga mampu malakukan ambulasi dini yang sesuai dengan
dan psikologis (Wahib ikbal & Nurul C, 2007:27). Perhatian dari keluarga
(Suryono, 2011:11-12)
stressor dan gangguan psikologi yang dirasakan ibu dalam masa pemulihan
seseorang.
pergerakan dan posisi yang akan melakukan suatu aktivitas atau kegiatan,
bedah ambulasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi
(Walyani.E.S&Purwostuti.E, 2015:25).
tepat mereka dapat mengontrol tingkat nyeri yang dirasakan dan mereka
mampu bergerak dengan bimbinggan dari perawat yang benar mereka juga
perawat selain itu juga dapat mempercepat hari rawat inap, mengurangi
kekakuan sendi dan otot yang disebabkan oleh tirah baring yang lama dan
5.4.3 Menganalisis Pengaruh Ambulasi Dini Terhadap Intensitas Nyeri Post Sc.
Dari analisa data yang menggunakan program komputerisasi dengan
uji Wilcoxon pada tabel 5.5 didapatkan nilai p = 0,000 yang lebih kecil
dari alpha (0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya ada Pengaruh
ambulasi dini yang diberikan secara teratur yang dapat membantu dalam
otot perut dan mengencangkan otot dasar panggul sehingga mencegah atau
sebagai berikut :
3. Ada pengaruh ambulasi dini terhadap intensitas nyeri post sectio caesarea
hari pertama.
6.2 Saran
61
62
post sectio caesarea tata cara melakukan ambulasi dini untuk menurunkan
Hasil penelitian dari pengaruh ambulasi dii terhadap intensitas nyeri post
kontrol.
DAFTAR PUSTAKA
Ari Sulistyawati., 2009, Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas,
Yogyakarta: C.V Andi Offset
Asih Yusari., Hj Risneni, 2016., Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Dan
Menyusui, Trans Info Media
Bijalmiah., 2016, Gambaran Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesarea Tentang
Mobilisasi Dini Di Ruang Kebidanan RSUD Kabupaten Muna, Karya
Tulis Ilmiah, Akademi Kebidanan Paramat Raha Kabupaten Muna
Yayasan Pendidikan Sowite Akademi Kebidanan Paramata Kabupaten
Muna.
Devi Sri., 2017, Pengaruh Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri
Rheumatoid Asthritis Di PSTW Kabupaten Jombang, Skripsi S1
Keperawatan Stikes Icme Jombang
Eni, Purwanti., 2012, Asuhan Kebidanan Untuk Ibu Nifas, Yogyakarta: Cakrawala
Ilmu
Fauza Zahrati., 2013,Hubungan Mobilisasi Dini Pada Ibu Postpartum Dengan
Sectio Caesarea Terhadap Proses Percepatan Pemulihan Postpartum
DiRuang Kebidanan RSUDZA Banda Aceh, Karya Tulis Ilmiah,
Program Studi D3 Kebidanan Stikes U’Budiyah Banda Aceh.
Hamilton Persis Mary., 2009, Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas, Edisi 6 Buku
Kedokteran EGC
Jannah, Nurul., 2011, Asuhan Kebidanan Ibu Nifas, Jogjakarta: Ar-Ruzz.
Kusumayanti., Ni Luh Devi., 2014, Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Lamanya Perawatan Pada Pasien Pasca Operasi Laparotomi Di
Instalasi Rawat Inap BRSU Tabanan
Notoadmojo., 2012., Metode Penelitian Kesehatan., Jakarta : PT Rineka Cipta
Nursalam., 2017, Metedologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis,
Edisi 4, Jakarta Selatan: Salemba Medika
RSUD Kabupaten Jombang, 2018, Data pasien Sectio Caesarea Di Ruang Melati
RSUD Kabupaten Jombang Pada Bulan Febuari 2018, RSUD
Kabupaten Jombang
Sondakh Jenny J.S., 2013, Asuhan Kebidanan Persalinan Dan Bayi Baru Lahir,
Erlangga.
63
64
Hormat saya,
Petunjuk Pengisian :
Tanggal : …………….
1. Data Umum
1. Usia : h...c
2. Pekerjaan : Petani Buruh
Wiraswasta Swasta
SMP SMA
Perguruan Tinggi
68
Lampiran 4
Pengertian:
Ambulasi dini post sectio caesarea adalah suatu pergerakan posisi atau adanya
kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalinan
sectio caesarea.
Tujuan
5. Tetap dalam posisi berbaring, kedua lengan diluruskan diatas kepala dengan
telapak tangan menghadap keatas
6. Lakukan gerakan menarik keatas secara bergantian sebanyak 5-10 kali
7. Latihan gerak kaki yaitu dengan menggerakan abduksi dan adduksi, rotasi
pada seluruh bagian kaki
Pada 10 jam berikutnya
1. Latihan miring kanan dan miring kiri
2. Latihan degan dilakukan miring kesalah satu bagan terlebih dahulu, bagian
lutut fleksi keduanya selama 1 menit, turunkan salah satu kaki, anjurkan ibu
berpegangan pada pelindung tempat tidur dengan menarik badan kearah
berlawanan kaki yang ditekuk. Tahan selama 1 menit dan lakukan hal yang
sama kesisi yang lain
Tahap terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Menganjurkan pasien untuk melakukan kembali latihan dengan
pengawasan keluarga
3. Mencuci tangan
4. Mencatat dalam lembar catatan tindakan keperawatan
5. Mengundurkan diri dan berpamitan kepada pasien dan keluarga
Sumber : Yulianti (2012)
70
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI
Berikan tanda silang (X) pada nomor yang menggambarkan tentang uraian
NUMERIC
Keterangan :
0 Tidak nyeri
7-9 Nyeri berat : klien kadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon
mendeskripsikan, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, dan nafas panjang.
Lampiran 12
78
79
80
Lampiran 13
Data Umum
No. Responden
Umur Pendidikan Pekerjaan
1 U2 P3 P6
2 U2 P3 P6
3 U2 P4 P6
4 U2 P3 P6
5 U2 P4 P6
6 U2 P3 P3
7 U2 P5 P6
8 U2 P4 P6
9 U2 P4 P3
10 U2 P4 P3
11 U2 P3 P6
12 U2 P4 P6
13 U2 P3 P3
14 U2 P3 P6
15 U2 P3 P3
16 U2 P4 P3
17 U2 P3 P6
18 U2 P4 P6
19 U2 P4 P4
20 U2 P4 P6
21 U3 P4 P4
22 U2 P4 P6
23 U2 P4 P4
24 U2 P4 P6
25 U2 P4 P6
81
Keterangan :
1. Umur
<20 : Kode UI
21-35 : Kode U2
35> : Kode U3
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
SebelumdanSesudahKompresHangat
IntensitasNyeri
No
Sebelum Kategori Sesudah Kategori
1. 4 Sedang 3 Ringan
2. 5 Sedang 3 Ringan
3. 4 Sedang 3 Ringan
4. 4 Sedang 4 Sedang
5. 3 Ringan 3 Ringan
6. 3 Ringan 3 Ringan
7. 4 Sedang 3 Ringan
8. 4 Sedang 3 Ringan
9. 6 Sedang 4 Sedang
10. 5 Sedang 3 Ringan
11. 2 Ringan 2 Ringan
12. 3 Ringan 1 Ringan
13. 4 Sedang 3 Ringan
14. 4 Sedang 4 Sedang
15. 5 Sedang 4 Sedang
16. 4 Sedang 3 Ringan
17. 4 Sedang 3 Ringan
18. 5 Sedang 3 Ringan
19. 4 Sedang 3 Ringan
20. 4 Sedang 3 Ringan
21. 5 Sedang 3 Ringan
22. 4 Sedang 3 Ringan
23. 4 Sedang 4 Sedang
24. 3 Ringan 3 Ringan
25. 4 Sedang 3 Ringan
83
Keterangan :
Ambulasi Dini
No. IntensitasNyeri
Sebelum Sesudah
1. 4 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun
2. 5 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun
3. 4 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun
4. 4 (Sedang) 4 (Sedang) Menetap
5. 3 (Ringan) 3(Ringan) Menetap
6. 3 (Ringan) 3 (Ringan) Menetap
7. 4 (Sedang) 3(Ringan) Menurun
8. 4 (sedang) 3(Ringan) Menurun
9. 6(Sedang) 4 (Sedang) Menurun
10. 5 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun
11. 2 (Ringan) 2 (Ringan) Menetap
12. 3(Ringan) 1 (Ringan) Menurun
13. 4 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun
14. 4 (Sedang) 4 (Sedang) Menetap
15. 5 (Sedang) 4 (Sedang) Menurun
16. 4 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun
17. 4 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun
18. 5 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun
19. 4 (Sedang) 3 (Sedang) Menurun
20. 4 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun
21. 5 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun
22. 4 (Sedang) 3 (Sedang) Menurun
23. 4 (Sedang) 4 (Sedang) Menetap
24. 3 (Ringan) 3 (Ringan) Menetap
25. 4 (Sedang) 3 (Ringan) Menurun
85
Lampiran 14
Statistics
N Valid 25 25 25
Missing 0 0 0
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PEKERJAAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cases
Intensitas_Nyeri_Sebelu
m_Perlakuan_Ambulasi_ 25 100,0% 0 ,0% 25 100,0%
Dini
Intensitas_Nyeri_Sesuda
h_Perlakuan_Ambulasi_ 25 100,0% 0 ,0% 25 100,0%
Dini
Descriptives
Median 3.00
Variance .190
Minimum 2
Maximum 3
Range 1
Interquartile Range 0
Median 2.00
Variance .167
Minimum 2
Maximum 3
Range 1
Interquartile Range 0
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Intensitas_Nyeri_Sebelum_P
.469 25 .000 .533 25 .000
erlakuan_Ambulasi_Dini
Intensitas_Nyeri_Sesudah_P
.488 25 .000 .493 25 .000
erlakuan_Ambulasi_Dini
Npar Test
Descriptive Statistics
Percentiles
Std. 50th
N Mean Deviation Minimum Maximum 25th (Median) 75th
Intensitas_Nyeri_Sebelu
m_Perlakuan_Ambulasi_ 25 2.76 .436 2 3 2.50 3.00 3.00
Dini
Intensitas_Nyeri_Sesuda
h_Perlakuan_Ambulasi_ 25 2.20 .408 2 3 2.00 2.00 2.00
Dini
89
Ranks
a
Intensitas_Nyeri_Sesudah_Perla Negative Ranks 14 7,50 105,00
kuan_Ambulasi_Dini -
b
Intensitas_Nyeri_Sebelum_Perla Positive Ranks 0 ,00 ,00
kuan_Ambulasi_Dini c
Ties 11
Total 25
a. Intensitas_Nyeri_Sesudah_Perlakuan_Ambulasi_Dini <
Intensitas_Nyeri_Sebelum_Perlakuan_Ambulasi_Dini
b. Intensitas_Nyeri_Sesudah_Perlakuan_Ambulasi_Dini >
Intensitas_Nyeri_Sebelum_Perlakuan_Ambulasi_Dini
c. Intensitas_Nyeri_Sesudah_Perlakuan_Ambulasi_Dini =
Intensitas_Nyeri_Sebelum_Perlakuan_Ambulasi_Dini
b
Test Statistics
Intensitas_Nyeri_S
esudah_Perlakuan
_Ambulasi_Dini -
Intensitas_Nyeri_S
ebelum_Perlakuan
_Ambulasi_Dini
a
Z -3,742
Crosstabs
Cases
Intansitas_Nyeri_Sebelum_A
25 100.0% 0 .0% 25 100.0%
mbulasi_Dini * Umur
Intansitas_Nyeri_Sebelum_A
25 100.0% 0 .0% 25 100.0%
mbulasi_Dini * Pendidikan
Intansitas_Nyeri_Sebelum_A
25 100.0% 0 .0% 25 100.0%
mbulasi_Dini * Pekerjaan
91
Umur
Nyeri Count 19 0 19
Sedang
% within
Intansitas_Nyeri_S
100.0% .0% 100.0%
ebelum_Ambulasi
_Dini
Total Count 24 1 25
% within
Intansitas_Nyeri_S
96.0% 4.0% 100.0%
ebelum_Ambulasi
_Dini
Pendidikan
Perguruan
SMP SMA Tinggi Total
Nyeri Count 7 12 0 19
Sedang
% within
Intansitas_Nyeri_Sebel 36.8% 63.2% .0% 100.0%
um_Ambulasi_Dini
Total Count 9 15 1 25
% within
Intansitas_Nyeri_Sebel 36.0% 60.0% 4.0% 100.0%
um_Ambulasi_Dini
Pekerjaan
% within
.0% 33.3% 31.2% 24.0%
Pekerjaan
Nyeri Count 6 2 11 19
Sedang
% within
Intansitas_
Nyeri_Seb 31.6% 10.5% 57.9% 100.0%
elum_Amb
ulasi_Dini
% within
100.0% 66.7% 68.8% 76.0%
Pekerjaan
Total Count 6 3 16 25
% within
Intansitas_
Nyeri_Seb 24.0% 12.0% 64.0% 100.0%
elum_Amb
ulasi_Dini
% within
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Pekerjaan
94
Pekerjaan
% within
.0% 33.3% 31.2% 24.0%
Pekerjaan
Nyeri Count 6 2 11 19
Sedang
% within
Intansitas_
Nyeri_Seb 31.6% 10.5% 57.9% 100.0%
elum_Amb
ulasi_Dini
% within
100.0% 66.7% 68.8% 76.0%
Pekerjaan
Total Count 6 3 16 25
% within
Intansitas_
Nyeri_Seb 24.0% 12.0% 64.0% 100.0%
elum_Amb
ulasi_Dini
% within
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Pekerjaan
Cases
Intenitas_Nyeri_Sesudah_A
25 100.0% 0 .0% 25 100.0%
mbulasi_Dini * Umur
Intenitas_Nyeri_Sesudah_A
25 100.0% 0 .0% 25 100.0%
mbulasi_Dini * Pendidikan
Intenitas_Nyeri_Sesudah_A
25 100.0% 0 .0% 25 100.0%
mbulasi_Dini * Pekerjaan
96
Umur
Nyeri Count 5 0 5
Sedang
% within
Intenitas_Nyeri_Sesuda 100.0% .0% 100.0%
h_Ambulasi_Dini
Total Count 24 1 25
% within
Intenitas_Nyeri_Sesuda 96.0% 4.0% 100.0%
h_Ambulasi_Dini
Pendidikan
Perguruan
SMP SMA Tinggi Total
% within
88.9% 73.3% 100.0% 80.0%
Pendidikan
Nyeri Count 1 4 0 5
Sedang
% within
Intenitas_Ny
eri_Sesudah 20.0% 80.0% .0% 100.0%
_Ambulasi_D
ini
% within
11.1% 26.7% .0% 20.0%
Pendidikan
Total Count 9 15 1 25
% within
Intenitas_Ny
eri_Sesudah 36.0% 60.0% 4.0% 100.0%
_Ambulasi_D
ini
98
% within
100.0% 100.0% 100.0% 100.0%
Pendidikan
Pekerjaan
Nyeri Count 2 1 2 5
Sedang
% within
Intenitas_Nyeri_Ses
40.0% 20.0% 40.0% 100.0%
udah_Ambulasi_Din
i
Total Count 6 3 16 25
% within
Intenitas_Nyeri_Ses
24.0% 12.0% 64.0% 100.0%
udah_Ambulasi_Din
i