Kelompok 09 :
FAKULTAS FISIOTERAPI
2019
Kata Pengantar
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
laporan kasus di Karmel Stroke Center ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya
sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi. Kami berharap semoga makalah ini
bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta
saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke adalah gangguan otak lokal akibat terhambatnya aliran darah ke otak
karena terjadi perdarahan atau sumbatan pada pembulh darah diotak sehingga dengan
gejala atau tanda sesuai bagian otak yang terkena, yang dapat sembuh sempurna,
sembuh dengan cacat, atau kematian (Junaidi, 2011).
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, prevalensi penyakit stroke di
Indonesia meningkat seiring bertambahnya umur. Kasus stroke tertinggi yang
terdiagnosis tenaga kesehatan adalah usia 75 tahun keatas (43,1%) dan terendah pada
kelompok usia 15-24 tahun yaitu sebesar 0,2%. Prevalensi stroke berdasarkan jenis
kelamin lebih banyak laki-laki (7,1%) dibandingkan dengan perempuan (6,8%).
Berdasarkan tempat tinggal, prevalensi stroke di perkotaan lebih tinggi (8,2%)
dibandingkan dengan daerah pedesaan (5,7%). Penyebabnya bisa karena pola makan,
gaya hidup sehari-hari yang tidak sehat, stress maupun jarang berolahraga. Stroke
merupakan masalah medis yang utama bagi masyarakat modern saat ini. Yayasan
Stroke Indonesia menyebutkan angka kejadian stroke meningkat secara dramatis
seiring usia. Stroke dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot, penurunan
keseimbangan dan koordinasi, penurunan fungsi kognitif, penurunan kemampuan
fungsional (bisa terjadi karena flaccid ataupun spastic).
Berdasarkan tanda gejala pada kasus tersebut dapat diatasi oleh
fisoterapi.Modalitas fisioterapi pada kasus post stroke hemiparese sinistra memiliki
banyak metode untuk memperbaiki gerak fungsional penderita contohnya seperti
Propioceptive Neuromuscular Facilitation, miror terapi dan Latihan berjalan. Tindakan
fisioterapi harus diberikan sedini mungkinkarena penyembuhan pada pasien post stroke
sangat baik pada saat golden Period (0-6 bulan).
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan
dirumuskan sebagai berikut:
Apakah intervensi yang diberikan fisioterapis efektif dalam memperbaiki impairment
pada pasien stroke ischemic?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang penulis kemukakan, maka tujuan antara lain :
Untuk mengetahui pemberian intervensi fisioterapi yang lebih efektif dan efisien
digunakan dalam memperbaiki impairment pada pasien stroke di Karmel Stroke Center.
BAB II
ISI
Defenisi Stroke
a. Pengertian
Stroke adalah tanda-tanda klinis mengenai gangguan fungsi serebral secara
fokal ataupun global, yang berkembang dengan cepat, dengan gejala yang
berlangsung selama 24 jam ataupun lebih atau mengarah ke kematian tanpa
penyebab yang kelihatan, selain tanda-tanda yang berkenaan dengan aliran darah di
otak (Sofwan, 2010).
Stroke adalah gangguan potensial yang fatal pada suplai darah bagian otak.
Tidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat bertahan bila terdapat
gangguan suplai darah dalam waktu relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan
dalam kehidupan terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang dibutuhkan
pada otak dan otak adalah pusat control sistem tubuh termasuk perintah dari semua
gerakan fisik (Gordon, 2002).
b. Klasifikasi Stroke
Berdasarkan penyebabnya, stroke dibagi menjadi dua tipe, yaitu stroke
hemoragik (perdarahan) dan stroke non-hemoragik (iskemik).
1) Stroke hemoragik
Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan karena adanya
pembuluh darah dalam otak yang pecah sehingga darah yang keluar dari
pembuluh darah tersebut dipaksa masuk ke dalam jaringan otak kemudian
merusak sel-sel otak di daerah tertentu, sehingga pada akhirnya bagian otak
yang terkena tidak dapat berfungsi dengan baik. Stroke hemoragik terbagi lagi
menjadi 2 tipe:
a) Perdarahan subaraknoid (PSA)
Stroke karena perdarahan subaraknoid terjadi pada sekitar 5% dari
seluruh serangan stroke. Perdarahan subaraknoid terjadi di ruang
subaraknoid, yaitu ruang sempit siantara otak dan lapisan jaringan yang
menutup otak. Ini bisa terjadi karena adanya ruptur atau robekan dari suatu
aneurisma (arteri yang melebar). Ruptur atau robekan itu biasanya terjadi
karena dinding arteri yang menipis, biasa dijumpai pada pasien-pasien
yang menderita hipertensi (tekanan darah tinggi), AVM (Arteri Venosus
Malformation), atau adanya tumor intraserebral (Sofwan, 2010).
c. Faktor Risiko
Penyebab terjadinya stroke (Pudiastuti, 2011) adalah:
1) Faktor risiko medis, antara lain:
a) Migrain
b) Hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi)
c) Diabetes
d) Kolestrol
e) Aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah)
f) Gangguan jantung
g) Riwayat stroke dalam keluarga
h) Penyakit ginjal
i) Penyakit vaskuler perifer
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. D
Umur : 56 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Diagnosis Medis : Stroke hemorage sinistra
B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Umum : Pasien merasa kesulitan berjalan.
2. Riwayat penyakit penyerta : Pasien masih sedikit kesulitan dalam bicara
(belum lancar), adanya kelemahan pada m. gluteus, m. adduktor, dan m. Hamstring.
3. Riwayat penyakit sekarang : Stroke
C. Assessment
1. Pemeriksaan Umum
a. Suhu tubuh : afebris
b. Tekanan darah : 120/80
c. Kognisi dan persepsi : baik, komunikasi baik tetapi
masih sedikit sulit dalam berbicara
d. Pemeriksaan otot
- MMT :4
Berdasarkan hasil laporan studi kasus yang telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya
dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu:
Adams HP, Et al. 2003. Guidelines for the early management of patients
with ischemic stroke :The American stroke Association, Stroke.