MAKALAH
Disusun dengan tujuan menyelesaikan
salah satu tugas mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah
oleh
iii
PRAKATA
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah yang membahas permasalahan dalam hubungan
baik antara guru dan murid sehingga menimbulkan banyak kasus penyimpangan
dalam dunia pendidikan.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu, kami berterima kasih kepada rekan dan keluarga kami selaku pihak
yang memberikan bantuan dalam proses pembuatan makalah ini.
Penulis dengan terbuka menerima segala saran dan kritik dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ilmiah ini. Segala saran dan kritik yang pembaca
sampaikan akan penulis pertimbangkan dan komentari lalu bila memungkinkan,
akan digunakan untuk penelitian selanjutnya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
PRAKATA.............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
v
2.4 Karakter.............................................................................................. 9
LAMPIRAN ........................................................................................................... 35
vi
DAFTAR TABEL
TABEL 3.1................................................................................................................. 12
TABEL 3.2................................................................................................................. 13
TABEL 3.3................................................................................................................. 14
vii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 KUESIONER
LAMPIRAN 2 DOKUMENTASI
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu kata yang sudah sangat sering kita dengar
dalam kehidupan sehari-hari. Namun apakah kita sudah paham makna sebenarnya
daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, dan jasmani anak-anak selaras
Dewasa ini, terdapat banyak sekali kasus yang muncul di media tentang
penyimpangan dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh guru dan murid.
Kasus yang paling umum terjadi adalah kekerasan yang dilakukan secara verbal
baik oleh guru kepada murid atau sebaliknya. Selain itu, tidak jarang pula terjadi
tindak kekerasan fisik yang menimpa guru atau murid dalam dunia pendidikan.
Kasus yang terjadi dalam dunia pendidikan ini membuktikan di negeri kita praktik
tentang pendidikan yaitu masalah hubungan antara guru dan murid, menyebabkan
penulis ingin membahas akar permasalahan umum yang terjadi dalam dunia
1
pendidikan dan mencari solusinya untuk mewujudkan suatu praktek pendidikan
yang baik dalam lingkungan masyarakat. Selain itu, penulis juga memiliki latar
belakang yang subjektif. Penulis membuat karya ilmiah ini juga untuk memenuhi
“Pertemuan Dua Hati” Karya Nh. Dini oleh Lucky Maulana Hakim membedah
tentang elemen-elemen yang dimiliki oleh guru ideal. Perbedaan karya tulis
tersebut dengan penelitian ini adalah bahwa karya tulis bertujuan untuk
berikut:
berbagai kasus?
2. Apa saja dampak yang terjadi dari permasalahan antara guru dan
murid?
2
3. Apa saja manfaat yang didapat dari hubungan antara guru dan murid
yang harmonis?
dan murid?
Atas dasar latar belakang dan rumusan masalah di atas, penulisan makalah
ini bertujuan:
murid.
harmonis.
murid.
3
2. Munculnya solusi masalah pendidikan yang terjadi.
pengamatan secara langsung di lokasi Kota Bandung. Sekolah yang penulis teliti
antara lain; SMA Kristen Dago, SMA 2 Pasundan, dan SMA Al Falah yang
internet untuk mengetahui masalah apa saja yang telah ada di area pendidikan
perusak hubungan baik, dampak dari rusaknya hubungan baik, dan bagaimana
cara memperbaiki dan menjaga hubungan baik antara guru dengan murid. Penulis
4
akan menyebar kuesioner ini secara fisik, berbentuk kertas. Kuesioner fisik
banyak. Dari data-data yang akan penulis dapatkan, penulis akan menganalisis
murid.
karakteristik guru ideal, tingkat kedekatan murid dengan guru, konflik yang
pernah dialami, dan bagaimana komunikasi guru dengan murid terjalin. Kami juga
hubungan antara guru dan murid dapat terjalin dengan tidak baik. Kemudian
5
BAB II
2.1 Hubungan
Hubungan adalah sesuatu yang terjadi apabila dua orang atau hal atau
keadaan saling memengaruhi dan saling bergantung satu sama lain. Menurut Tams
akibat kepada kegiatan yang lain. Selain itu arti kata hubungan dapat juga
dikatakan sebagai suatu proses, cara atau arahan yang menentukan atau
lainnya.
Hubungan baik yang terjalin antara guru dengan murid adalah hubungan
yang professional dari guru dan karakter akademisi dari murid. Kedua belah pihak
perlu bersifat terbuka dan tak terbiaskan terhadap pendapat individual agar dapat
melihat satu atau lain hal secara objektif dan juga subjektif terhadap dasar-dasar
negara.
6
Seorang guru memiliki suatu tuntutan tugas utama dari profesi mereka
agak siswa dapat mandiri dan perkembang menjadi manusia yang cerdas, baik
cerdas secara fisik, intetelektual, sosial, emosional, moral dan sepiritual. Dalam
melakukan pekerjaannya, seorang guru terikat kepada Kode Etik Guru Indonesia
(KEGI). Kode etik ini mengikat guru demi menjaga nama baik profesi guru dan
menjalin hubungan baik antara guru dengan masyarakat luas. Kode Etik Guru
Indonesia meliputi:
7
Itu hanyalah sebagian dari kode etik, karena tidak mungkin kami
menyebutkan satu per satu. Selengkapnya dalam kode etik, dapat dibaca di UU RI
Hubungan antara murid dan guru dalam budaya Indonesia tidak hanya
ada di ruang kelas. Hubungan ini bahkan tidak berakhir ketika peserta didik sudah
tidak dalam naungan guru atau ketika guru sudah meninggalkan tugas. Hubungan
guru dengan murid ini masih akan berlangsung dan murid akan masih memiliki
sifat patuh terhadap guru meski sudah tidak memiliki ikatan formal lagi.
2.3 Pendidikan
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
Pendidikan, education, berasal dari kata educatum yang tersusun dari dua
kata yaitu e dan duco, e berarti perkembangan dari sedikit menuju banyak,
sendangkan menurut KBBI, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata
8
dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada di anak-anak itu, agar mereka sebagai
bahagia.
2.4 Karakter
Umumnya kita menyebut suatu hal yang berhubungan dengan watak,sikap, dan
“Karakter” tersebut??
Gulo W. Pengertian karakter adalah kepribadian yang dilihat dari titik tolak etis
memiliki hubungan dengan sifat – sifat yang relatif tetap. Menurut Alwisol,
menonjolkan nilai (benar – salah, baik – buruk) secara implisit atau pun ekspilisit.
Karakter berbeda dengan kepribadian yang sama sekali tidak menyangkut nilai –
nilai. Berdasarkan definisi dari para ahli, karakter dapat digambarkan sebagai
segala hal yang berhubungan dengan nilai sosial manusia dalam menjalani
kehidupan.
2.5 Konflik
9
collision; a struggle, a contest; opposition of interest, opinion or purposes;
mental strife, agony”. Definisi ini menjelaskan bahwa konflik adalah pertarungan
perselisihan yang terjadi di dalam murid dan guru. Konflik ini dapat berbentuk
konflik dalam individu (murid atau guru) dan konflik antar individu (murid
dengan guru).
10
BAB III
Bandung. Penulis telah mendigitalisasi hasil survei dan mengolah data. Penulis
berhasil untuk menyurvei total sebanyak 13 (tiga belas) guru dan 67 (enam puluh
(lima) guru untuk mendapat pengetahuan yang lebih mendalam tentang penelitian
ini.
ini. Secara total, 100% data guru penulis gunakan dalam pengolahan data. Namun,
penulis hanya mengambil 38 (56,72%) data murid secara acak karena dalam
pengisian esai, beberapa partisipan gagal untuk mengisi kuesioner secara penuh,
tidak mendiskripsikan sifat guru yang ideal, tidak serius dalam mengisi kuesioner,
11
Tabel 3.1 Hasil Survei Murid
Hasil Survei Murid
Jumlah
Kategori Persentase(%)
(orang)
Umur
15 9 23,68
16 22 57,89
17 6 15,79
18 1 2,63
Karakteristik guru ideal
Baik 31 81,58
Professional 28 73,68
Dekat dengan murid 10 26,32
Bijaksana 9 23,68
Berpenampilan menarik 2 5,26
Hubungan dengan guru
Cukup Baik 9 23,68
Baik 18 47,37
Baik Sekali 11 28,95
Tingkat Konflik
Tidak Pernah 15 39,47
Jarang 23 60,53
Sebab*
Murid tidak disiplin 12 52,17
Perselisihan dengan guru 2 8,70
Sifat guru yang tidak menyenangkan 9 39,13
Dampak*
Kinerja siswa tidak maksimal 5 21,74
Munculnya emosi negatif dari siswa 8 34,78
Munculnya ketegengan di lingkungan belajar 21 91,30
Dihukumnya siswa 4 17,39
Solusi*
Siswa memperbaiki perilaku 13 56,52
Perundingan 12 52,17
Hubungan setelah konflik*
Kurang Baik 1 4,35
Baik 19 82,61
Baik Sekali 3 13,04
Murid dalam menjalin hubungan
Sopan 21 55,26
Bersemangat 4 10,53
12
Disiplin 13 34,21
Menjalin hubungan baik dengan guru 19 50,00
Guru dalam menjalin hubungan
Menjalin dan menjaga hubungan dengan
28 73,68
murid
Adil 15 39,47
Professional 14 36,84
Keuntungan dari hubungan yang baik
Lingkungan belajar yang baik tercipta 22 57,89
Tujuan belajar tercapai 17 44,74
Hubungan baik terjalin 15 39,47
* Persentase diambil dari yang pernah memiliki konflik
13
Hubungan setelah konflik*
Baik 2 40,00
Baik sekali 3 60,00
Karakteristik Murid Ideal
Baik 7 53,85
Sopan 5 38,46
Bersemangat 9 69,23
Disiplin 3 23,08
Upaya menjalin hubungan baik
Menjalin hubungan baik dengan murid 9 69,23
Meningkatkan metode pengajaran 6 46,15
Keuntungan
Tujuan pembelajaran tercapai 8 61,54
Lingkungan belajar yang baik tercipta 4 30,77
Hubungan baik terjalin 5 38,46
* Persentase diambil dari yang pernah memiliki konflik
Tabel 3.3 Konflik dan Hambatan Hubungan Baik Guru dan Murid (olahan)
14
Murid merasa jauh dari guru 13 46%
Murid marah dengan guru 5 18%
Guru marah kepada murid 4 14%
*Persentase dari jumlah semua guru dan murid
**Persentase dari semua guru dan murid yang pernah berkonflik
Dari tabel hasil survei murid, dapat dilihat bahwa ketika murid diminta
untuk menilai hubungan mereka dengan para guru, 9 (23,68%) menilai “cukup
Dengan memberi nilai 3, 4, dan 5 berturut turut pada penilaian, penulis dapat
merata-rata nilai dan mendapat 4,05 sebagai rataan. Hal ini mengindikasikan
dengan guru dan 23 murid jarang memiliki koflik dengan guru. Ketika murid
satu murid yang mengalami penurunan kedekatan ini menulis bahwa konflik yang
15
Dari tabel hasil survei guru, terdapat 1 (7,69%) guru yang memiliki
hubungan kurang baik dengan murid, 1 (7,69%) guru memiliki hubungan cukup
baik dengan murid, 8 (61,54%) guru memiliki hubungan baik dengan murid, dan
terdapat 3 (23,08%) guru yang memiliki hubungan sangat baik dengan guru.
mendapatkan 3 sebagai rataan, sehingga hubungan guru dengan murid saat ini
muridnya dan lima guru lainnya pernah berkonflik dengan murid. Konflik-konflik
ini seringkali ditemui ketika seorang murid melanggar aturan sekolah. Aturan
sekolah. Konflik lain dapat berbentuk perselisihan antara guru dengan murid
mengenai satu sama lain. Dalam penelitian ini, penulis berfokus pada bagaimana
16
guru mendeskripsikan murid yang ideal dan bagaimana murid mendeskripsikan
intuisi penulis. Perlu penulis sebutkan bahwa persentase dari sifat-sifat yang akan
sifat tersebut. Persentase tidak menunjukkan tingkat kepentingan dari suatu sifat
dan penulis menganggap seluruh sifat sama pentingnya. Dari esai murid, guru
1. Baik (81,58%)
Baik meliputi sifat sabar, rendah hati, ramah, asik, tidak kaku,
dan humoris.
2. Professional (73,68%)
17
3. Dekat dengan murid (26,32%)
murid.
4. Bijaksana (23,68%)
ideal. Dari esai para guru, karakteristik dari murid ideal adalah sebagai berikut.
1. Baik (53,85%)
18
2. Sopan (38,46%)
3. Bersemangat (69,23%)
mengikuti kegiatan belajar, tekun, rasa ingin tahu tinggi, jarin, dan
4. Disiplin (23,08%)
maupun guru. Dapat dilihat dari tabel survei, kedua pihak setuju bahwa bila
hubungan antara guru dengan murid terjalin dengan baik, ada tiga hal utama yang
akan tergapai:
19
akan terasa lebih ringan, sehingga pada akhirnya nilai murid
diharapkan meningkat
murid yang baik, murid tidak lagi takut untuk aktif dalam kelas dan
menghasilkan kelas yang lebih nyaman. Murid dan guru pun dapat
bebas.
pengertian antara guru dengan murid pun tercapai. Dengan ini, guru
Ketika hubungan baik antara guru dan murid (keharmonisan) ini tercapai.
Banyak sekali halangan untuk menggapai tujuan belajar yang dapat dilewati. Guru
dan murid tidak lagi terpisah oleh suatu parit yang menghalangi mereka untuk
20
3.4 Menjalin Hubungan Baik
dengan satu sama lain. Kami juga melakukan cross-check untuk mengetahui
bagaimana pendapat para guru tentang menjalin hubungan baik dengan murid-
muridnya.
3. Disiplin: mematuhi aturan, taat kepada guru, dan selalu tepat waktu.
konflik.
Para murid mengerti apa yang mereka harus lakukan untuk menjalin
hubungan baik dengan para guru. Hal ini menunjukkan itikad baik dari para murid
21
Karakter guru dalam menjalin hubungan dengan muridnya penulis bagi
menjadi dua bagian. Bagian pendapat murid dan bagian pendapat guru.
1. Pendapat murid
2. Pendapat guru
22
menjawab semua pertanyaan murid, dan memberi teladan
dalam pembelajaran.
sudah setara antara murid dengan guru. Namun, sepertinya ada satu hal yang tidak
dilihat oleh guru, yaitu kemampuan untuk berperilaku adil dan tidak memilih
kasih. Terkadang memang sedikit sulit bagi guru untuk mengetahui ketika para
murid memandang guru sebagai pilih kasih. Menurut murid, pilih kasih ini adalah
seperti memiliki murid favorit, memilih khusus satu kelompok murid untuk maju
ke depan, atau hanya berinteraksi dengan satu kelompok murid dalam kegiatan
sebagaimana yang didambakan kedua murid dan guru. Namun, bila memang
semudah itu untuk menggapainya, kita sekarang pasti tidak akan mengulas ulang
ada sebelum kita dapat menggapai dunia utopian tersebut. Konflik, perselisihan,
dan pertikaian bermain peran besar sebagai tantangan ini. Konflik ini bisa terjadi
karena berbagai macam hal dengan berbagai macam factor pemengaruhnya. Demi
23
kemudahan dan untuk menjaga kesimpelan dari makalah ini, konflik yang penulis
Bahasan mengenai konflik dalam bagian ini kami bagi menjadi empat.
Keberadaan konflik, sebab, dan dampak konflik terhadap guru dan murid.
Kemudian ada hambatan terwujudnya hubungan ideal antara guru dan murid yang
berasal dari guru ataupun murid. Garis besar konflik serta hambatan dalam
menjalin hubungan baik telah dirangkum dalam table 3.3, namun penulis akan
keberadaan konflik hanya ditemukan pada 23 murid dan 5 guru saja. Jadi, dari
konflik tersebut tentunya mempunyai sebab yang berasal dari guru dan murid.
24
namun kemampuan untuk menerima satu sama lain sangatlah
tabel 3.3 dapat dijabarkan menjadi sifat guru yang galak, guru tidak
murid, guru yang berpasangka buruk kepada murid, dan guru yang
25
1. Murid malas belajar (14%):
malas mengerjakan tugas, hal ini terkait erat dengan sifat guru yang
malu, takut, dan dibedakan oleh guru. Terutama ketika konflik yang
26
5. Murid marah kepada guru (18%):
dan merusak terwujudnya hubungan baik guru dan murid. Hambatan tersebut
2. Murid tidak sopan (41%): murid yang salah menggunakan kata saat
berbicara pada guru, murid yang pemarah pada guru, dan murid yang
berisik di kelas.
27
5. Ego guru dan murid (12%): Sifat egois antara murid dan guru, dan
sifat guru yang cenderung membuat jurang antara guru dan murid agar
dihormati.
6. Adanya konflik antara guru dan murid yang belum selesai (8%)
diri dari guru, murid kurang terbuka kepada guru, individu siswa yang
guru tidak bisa melakukan tindakan yang sama pada semua murid
murid yang tidak jujur kepada guru, sifat murid yang kurang dewasa.
28
10. Sifat guru yang tidak disukai oleh murid (29%): Guru yang terlalu
pemarah, guru yang terlalu tegas, guru yang cuek, guru yang suka
badmood.
Dari penjabaran data di atas, sebenarnya siswa sudah mengetahui apa yang
membuat hubungan antara guru dan murid tidak berjalan dengan lancar. Hal ini
serta penyhebab konflik dalam hubungan murid dengan guru dari kekurangan
murid.
murid. Murid sebagai anak remaja tentu tidak ingin berusaha untuk berubah tanpa
adanya penghargaan atau timbal balik dari guru yang mendorong mereka untuk
melakukan usaha tersebut. Oleh karena itu, guru dan murid harus menjaga
komunikasi dalam mewujudkan hubungan guru dan murid yang ideal. Dengan
guru yang mampu membimbing juga menguatkan kemauan murid dan murid yang
data juga pengelompokkan, penulis mampu untuk membentuk tiga langkah utama
29
1. Perundingan: melihat kembali masalah dan berdiskusi tentang masalah
memaafkan
atau perselisihan mereda dan kedua pihak dapat berpikir dengan jernih, tahap ini
harus segera dimulai untuk menghindari adanya prasangka buruk atau perasaan
negatif yang berkelanjutan. Dalam tahap ini, kedua pihak dapat membicarakan
pihak guru sedikit sulit untuk menerima kesalahan, di sini kebesaran hati murid
diperlukan. Untuk para guru, penulis menyarankan agar para guru tidak
menyudutkan siswa karena hal ini memiliki potensi untuk menimbulkan konflik
yang lebih besar. Sejujurnya, kebesaran hati kedua belah pihak diperlukan.
30
memiliki kesempatan untuk bercermin dan menjadi pribadi yang lebih baik. Di
sini, kedua belah pihak dapat melihat permasalahan secara keseluruhan dan
Bila kesalahan murid itu adalah tidak mengumpulkan tugas, perjanjian untuk
mengumpulkan tugas dan pemberian tugas baru mungkin dapat diberlakukan. Jika
kesalahan murid adalah secara nyata melanggar aturan, hukuman dapat diberi.
Perlu dicatat bahwa dalam pemberian hukuman, guru disarankan untuk tidak
tahap ini sangatlah bergantung pada keadaan dan jenis konflik yang dialami dan
31
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Saat ini, hubungan antara guru dengan murid di lingkungan sekolah ada
di keadaan yang baik. Dengan tingkat konflik yang rendah dan penyelesaian yang
baik, hubungan baik antara guru dengan murid terjaga dengan baik.
dalam kegiatan di lingkungan sekolah. Konsep ideal mengenai satu sama lain
dapat diterima dan disetujui, terlihat dari persetujuan peran guru dari posisi guru
dan murid.
Adapun sifat-sifat yang dinginkan oleh satu pihak untuk pihak yang lain.
Pendapat guru mengenai murid yang ideal yaitu baik, sopan, bersemangat dan
disiplin. Pendapat murid mengenai guru yang ideal yaitu baik. professional, dekat
hubungan baik antara guru-murid tercapai. Namun, untuk mencapai hal ini
32
4.2 Saran
dari pihak guru dan pihak siswa yaitu tahap perundingan, perbaikan diri, dan
penyelesaian.
Perlu diingat untuk para guru agar tidak memberi suatu keputusan yang
terlalu memihak. Guru dan murid harus mengurangi ego dan memberi kebesaran
hati untuk dapat memilih jalan tengah sebagai solusi pada setiap permasalahan
yang terjadi sehingga hubungan guru dan murid yang terjalin mendekati konsep
“penyebut” suatu data sebagaui indikator “penting” ataupun “besar”nya suatu sifat
dalam mempengaruhi hubungan baik antara guru dengan murid. Data tersebut
tidak dapat digunakan karena sedikitnya peserta dan kenyataan bahwa kuesioner
ini secara mayoritas menggunakan esai. Penggunaan kuesioner berbasis esai tidak
besar bahwa hal-hal penting juga terlewatkan dalam pengisian esai. Pengisian esai
ini sangat dibatasi oleh kreativitas partisipan, partisipan yang antusias, observan,
dan kreatif akan mampu untuk menurahkan isi pikirannya dengan baik tanpa
33
DAFTAR PUSTAKA
Ayyubi, Saladin. 2018, April, 19. Viral, Guru di Purwokerto Tampar Siswa di
Kelas. Sidonews. diambil dari
https://daerah.sindonews.com/read/1299228/22/viral-guru-di-purwokerto-
tampar-siswa-di-kelas-1524134874
Bagian dari 11 BAB Buku SOSIOLOGI PENDIDIKAN, Ravik Karsidi (2005),
Surakarta: UNS Press dan LPP UNS.
Fua, Ahmad Akbar. 2018, Mei, 25. Gara-Gara Kaki Kursi Jatuh, Guru SMP di
Konawe Pukul Siswa hingga Pingsan. Liputan6. diambil dari
https://www.liputan6.com/regional/read/3538283/gara-gara-kaki-kursi-jatuh-
guru-smp-di-konawe-pukul-siswa-hingga-pingsan
Hakim, Maulana Lucky. 2012. The Great Teacher: Mendedah Aspek-Aspek
Kepribadian Guru Ideal dan Pembentukan Perilaku Siswa Dalam Novel
“Pertemuan Dua Hati” Nh. Din. Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa. 2.
Diperoleh dari http://purwoudiutomo.com/wp-content/uploads/2011/09/Aspek-
Kepribadian-Guru-Ideal-dan-Pembentukan-Perilaku-Siswa-dalam-Novel-
“Pertemuan-Dua-Hati”.pdf
Julan, Titrus. 2018, Juli, 22. Polisi Usut Hukuman Squad Jump yang Membuat
Siswi di Mojokerto Lumpuh. Sidonews. diambil dari
https://daerah.sindonews.com/read/1324015/23/polisi-usut-hukuman-squad-
jump-yang-membuat-siswi-di-mojokerto-lumpuh-1532250242
Rochmadi, Nur Wahyu. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 2. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Toiskandar. 2018, September, 7. 16 Siswa SD Dianaya Guru, Orangtua Lapor
Polisi. Sidonews. diambil dari
https://daerah.sindonews.com/read/1336600/174/16-siswa-sd-dianaya-guru-
orangtua-lapor-polisi-1536332442
34
Kuesioner untuk Murid
1. Umur saya ........... tahun
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
a. Sebab Konflik
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
b. Dampak dari konflik
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
c. Solusi / Penyelesaian
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
9. Menurut Anda, bagaimana menjalin dan menjaga hubungan baik dengan bapak/ibu guru?
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
10. Adakah perilaku Anda yang dapat mengganggu hubungan baik dengan bapak/ibu guru?
11. Menurut Anda, apa keuntungan bila hubungan baik antara guru dengan murid terwujud?
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
12. Menurut Anda, apa yang menghambat terjalinnya hubungan baik antara murid dengan guru?
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
Kuesioner untuk Guru
1. Umur saya ............. tahun
4. Nilai hubungan Bapak/Ibu dengan murid-murid Bapak/Ibu dari skala 1 sampai 4. ...................
Dua tahun terakhir, apakah Anda pernah memiliki konflik dengan murid?
a. Penyebab konflik
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
b. Dampak dari konflik
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
c. Solusi/Penyelesaian
..................................................................................................................
..................................................................................................................
..................................................................................................................
6. Mohon deskripsikan hubungan dengan murid paska penyelesaian konflik?
a. Kurang baik b. Baik c. Baik sekali
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
8. Mohon sebutkan upaya yang ditempuh Bapak/Ibu Guru untuk menjalin hubungan baik dengan
murid?
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
9. Apakah ada tindakan Bapak/Ibu Guru yang bisa mengganggu terjalinnya hubungan baik dengan
murid-murid?
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
10. Mohon saran Bapak/Ibu Guru upaya-upaya apa saja yang bisa ditempuh untuk menjalin hubungan
baik antara guru dengan murid ?
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
11. Menurut Bapak/Ibu Guru, apa keuntungan bila hubungan baik antara guru dengan murid
terwujud?
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
12. Hambatan apa saja yang menghalangi terjalinnya hubungan baik antara guru dengan murid?
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
13. Pendapat Bapak/Ibu Guru mengenai topik “menjalin hubungan baik antara guru dengan murid”?
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
..............................................................................................................................................................
Gambar 5.1 Murid mengerjakan kuisioner
Pesan dan kesan penulis dalam mata pelajaran TTKI adalah sangat seru.
Penulis akhirnya dapat mengerahkan sebagian energinya menuju sesuatu yang penulis
sukai. Namun, sayang sekali waktu yang ada sangatlah terbatas, sehingga penulis
tidak dapat secara bebas memilih objek penelitian. Peneliti berharap bahwa di masa
depan akan ada lagi kesempatan untuk mendalami subjek yang memang menjadi
ketertarikan penulis dan belajar lebih banyak mengenai dunia penelitian.
(087700091929/nanday133@gmail.com)
Muhammad Rafi Sudrajat adalah nama salah
satu penulis makalah ini. Penulis lahir dari seorang ayah
bernama Zaenal Achmadi dan ibu bernama Masruroh
sebagai anak pertama dan satu-satunya. Penulis dilahirkan
di Kota Jombang pada tanggal 15 Maret 2002. Penulis
menempuh edukasi sejak dini di SD BSS (lulus tahun
2013), melanjutkan di MTsN Malang 1 (lulus tahun 2016),
kemudian menempuh program 4 semesteri di SMAN 3
Malang (lulus tahun 2018), dan akhirnya sekarang
menempuh bangku perkuliahan di Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Bandung.
Kesan penulis saat mengikuti mata kuliah Tata Tulis Karya Ilmiah adalah ilmu yang
sangat bermanfaat tidak hanya dalam kehidupan perkuliahan tetapi juga dalam
masyarakat. Dengan memahami mata kuliah ini mahasiswa akan memiliki
kemampuan membuat suatu karya tulis ilmiah yang bermanfaat untuk masyarakat
luas.
(081233401608/rafisudrajat633@yahoo.com)