Anda di halaman 1dari 3

Tanaman hantap dengan nama latin Sterculia oblongata R.

Brown secara

tradisional biasa digunakan sebagai minuman kesehatan terutama pada

masyarakat Sukabumi, Jawa Barat. Bagian tanaman yang dijadikan minuman

adalah daun karena paling banyak jumlahnya. Khasiat daun hantap yang diklaim

masyarakat antara lain mengurangi rasa nyeri, peluruh air seni, peluruh dahak,

obat batuk, peluruh keringat, dan pencahar. Berdasarkan hasil survey

Trihendarini (2010) diketahui bahwa presentase pemanfaatan daun hantap yang

terbesar adalah untuk panas dalam sebesar 76,5%, sariawan dan melancarkan

persalinan sebesar 27,5%, melancarkan BAB sebesar 17,6%, batuk 15,7%,

menurunkan panas sebesar 9,8%, perut kembung 5,9%, sakit gigi 3,9% dan

radang tenggorokan dan keputihan masing-masing 3,9%.

Daun yang berkhasiat obat dan memiliki aktivitas antioksidan khasiat

tersebut berasal dari komponen fitokimia terutama senyawa polifenol (Yildirim et


al, 2001; Gupta et al, 2004; Chanda et al, 2010; Lin et al, 2010). Lebih jelas lagi

bahwa aktivitas antioksidan daun Elaocapus ganitrus, yang juga memiliki khasiat

kesehatan, sebagian besar 84% dan 85% berasal dari total flavonoid dan total

fenolnya (Kumar et al, 2008)

Chairul (2003) menyatakan bahwa tanaman hantap memiliki peroxide

value (POV) yang lebih rendah dari pada alfa-tokoferol (vitamin E). Nilai POV

berkebalikan dengan aktivitas antioksidan sehingga aktivitas antioksidan

tanaman hantap lebih besar daripada aktivitas alfa-tokoferol. Menurut Apak et al

(2007) polifenol memiliki struktur kimia yang sangat baik dalam aktivitas

scavenging radikal dan menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih efektif

secara in vitro dibandingkan asam askorbat (vitamin C) dan alfa-tokoferol.

Polifenol juga mempunyai aktivitas sebagai antiseptik (Harborne 1987). Zat


fitokimia lain yang diduga terkandung pada tanaman daun ini, terkait dengan

khasiatnya ialah glikosida sebagai peluruh air seni dan espektoran (Sirait, 2007),

tanin, saponin dan flavonoid yang memiliki potensi hipokolesterolamik (Sayar et

al, 2005; King, 2002; dan Olestek, 2000). Flavonoid juga memiliki aktivitas

antiseptik (Harborne, 1987).

Tanaman ini memiliki ukuran pohon yang sedang dengan tinggi mencapai

12 meter. Beberapa penggunaan Sterculia oblongata R.Brown yang diketahui adalah 1) Bijinya dapat
dimakan mentah dan memiliki flavor yang baik saat

dipanggang. Hasil analisis proximat terhadap buah pohon ini menunjukkan kadar

air 48%, abu 1.31%, serat kasar 41.72%, protein kasar 5.61%, lemak kasar 50%,

kalsium 0.78%, Nitrogen 0.90%, Posfor 0.12%, Kalium 0.20%. 2) batangnya

digunakan untuk bahan korek api dan sebagai tali karena kandungan serat yang

baik (Weidelt et al. 1976).

Anda mungkin juga menyukai