Anda di halaman 1dari 41

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan : Pembangunan Gedung SDN 2 Pedungan ( 3 RKB, Tangga)


Lokasi : Kota Denpasar
Tahun : 2019

PEKERJAAN PERSIAPAN
A. Sosialisasi Kegiatan

Sebelum pekerjaan fisik dilaksanakan terlebih dahulu dilakukan Pra Meeting Kontruksi
dengan melibatkan unsur dari tokoh masyarakat, Kepala desa dan tokoh adat setempat,
pembahasan akan di pimpin oleh PPK dengan Konsultan menjelaskan tentang tujuan proyek dan
peran serta masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan.

B. Papan Nama Kegiatan


Sebagai Pertanda bahwa pada lokasi dimaksud ada kegiatan/pembanguna maka harus
memasang papan Nama Kegiatan dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran yang telah ditentukan
dalam bestek.

C. Direksi keet
Kantor lapangan disesuaikan dengan tempat dan kondisi dilapangan di tambah dengan
bedeng tenaga kerja dan apabila ada mobilisasi tenaga diupayakan tidak menggagu ketertiban
sekitar areal dan secara kontinou dilaporkan kepada pihak desa apabila tenaga yang dipekerjakan
menetap di tempat kegiatan.
D. Kebutuhan alat dan peralatan kerja
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan Pembangunan Gedung SDN 1 Penatih ( 9 RKB,
Tangga) adalah sebagai berikut:

No Jenis Jumlah Kapasitas Bukti


Peralatan/ (bh) atau Output Kepemilikan
Perlengkapan

1 2 3 4 9
1 Pick Up 1 unit 1 m3 Sewa Alat

2 Concrete Mixer 2 unit 0,35-0,65 m3 Kwitansi (milik sendiri)

3 Concrete Vibrator 2 unit - (Kwitansi) Milik Sendiri

4 Water Pump 1 unit - Kwitansi(Milik Sendiri)

Adapun perlengkapan dan perlatan penunjang lainnya yaitu Cangkul, Palu, Sekop, Kuas, Gergaji
dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dilapangan dan disimpan di gudang penyimpanan sementara.
E. Mobilisasi Peralatan dan Material
Mobilisasi alat dan bahan disesuaikan dengan kondisi areal lingkungan tempat pekerjaa n
dilaksanakan dengan berkordinasi dengan aparat dan pihak Desa Adat agar tidak mengangu
lingkungan sekitar proyek

F. Contoh- Contoh Material


Material yang akan dipergunakan pada kegiatan ini terlebih dahulu di setuju oleh direksi
dan disesuaikan dengan keinginan dari Desa adat agar ada sinkronisasi dengan masyarakat
setempat seperti Keramik, warna cat dan politur, bahan style bali dan bahan lainya

G. Penyediaan Fasilitas Penunjang lainya


Beberapa fasilitas lainya yang diperlukan pada saat pelaksanaan meliputi, persediaan air
dalam tangki, penyimpanan sementara dalam bak, terpal, pompa air, mesin disel generator apabila
PLN mati, terpal dan perlengkapan yang bersifat urgensi dan optional.

H. Pembersihan Lokasi
Sebelum pekerjaan tersebut dimulai kita wajib mengadakan pembersihan lokasi / site
yaitu Pembersihan semak – semak / rumput–rumput, humus– humus dan kotoran – kotoran lain
yang mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Sisa-sisa dari galian dan material akan
dibuang ke luar lokasi.

I. Penempatan Rambu Pengaman


Rambu rambu pengaman dipasang sebelum pekerjaan dimulai untuk mengihdari
kecelakaan dan kemacetan pada areal kegiatan dipasang police line atau pagar pengaman untuk
menghindari terjadinya kecelakaan kerja dan kenyamanan sekitar proyek.

Gambar rambu-rambu pengaman Gambar rambu-rambu pengaman


Pemasangan Pagar Pengaman

J. Penempatan Bahan Material

Bahan yang akan didatangkan dipastikan berada pada areal yang aman dan tidak
menimbulkan ketidaknyamanan kegiatan masyarakat sekitar.

K. Pemilihan Dan Pengujian Material

Sebelum bahan didatangkan akan di test terlebih dahulu di lab agar bahan yang
dipergunakan sesuai dengan spesifikasi atau mutu yang dipersyaratkan seperti untuk perkerjaan
cor beton, wajib membuat jobmix K-125, K-250, K-300 dan untuk besi beton wajib tes tarik
10,12,13,16,19,22 . Test slump dan uji kuat tekan beton sebelum diadakan pengecoran, semua
pengetesan harus disaksikan direksi dan konsultan pengawas.

Gambar test slump Gambar uji kuat tekan beto


L. Pengukuran

Pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan Bowplank


Pekerjaan Pengukuran dilakukan setelah pekerjaan pembersihan lokasi. Penentuan ukuran dan
sudut siku-siku menggunakan waterpas dan tetap dijaga dengan ketelitian yang sebaik – baiknya
dengan menggunakan alat waterpas/pesawat theodolite Pengukuran berupa uitzet, dan pemasangan
bowplank, patok-patok dilaksanakan bersama atas persetujuan direksi & konsultan pengawas
lapangan, bouwplank dan patok-patok tersebut diberi warna/tanda yang jelas dan wajib
membuat patok (BM) untuk acuan. Apabila ada yang rusak/hilang akan di cek kembali.

Gambar Pekerjaan Pengukuran Gambar Pemasangan Bowplank

M. Keselamatan dan kesehatan Kerja Pekerjaan Konstruksi

alat keselamatan kerja umumnya dikenal diperusahaan dengan sebutan alat pelindung
diri (APD) atau Personal Protective Equipment (PPE)

secara umum, alat keselamatan kerja dan alat pelindung diri yang standar dan harus
dikenakan oleh semua orang pelaku industri konstruksi adalah sebagai berikut :

 sarung tangan (hand gloves) sesuai kebutuhan jenis kerjanya.


 Sepatu safety (safety shoes/boots),
 helm pelindung (helmet),
 dust masker (pelindung pernafasan),
 disposable ear plug
 kaca mata pelindung (safety glasses).

secara khusus pun, Alat-alat keselamatan kerja diciptakan menyesuaikan kebutuhan


pekerjanya, serta jenis pekerjaan yang dilakukan. Beberapa contoh pekerjaan dan alat
keselamatan kerja yang biasa dibutuhkan, sebagai berikut :

1. Welder atau tukang las yang melakukan pengelasan (welding). Yang utama
dibutuhkan adalah alat pelindung mata dari percikan bunga api hasil proses
pengelasan. Berupa safety glasses. Namun juga harus dilengkapi pula dengan google
(kaca mata yang khusus dirancang untuk welder) dan face shield (perisai pelindung
wajah) saat melakukan pengelasan.

2. Scaffolder pembuat perancah bangunan (scaffolding) yang biasa kerja di ketinggian.


Alat utama yang paling dibutuhkan adalah alat pelindung jatuh atau full body
harness. Dalam perkembangannya alat pelindung jatuh ini dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan, maka ada pula alat pelindung diri yang bernama safety
line, lanyard, atau static line harness.

3. Blaster yang melakukan blasting (penyemprotan) mesin blasting semisal ketika


melakukan sand blasting pada material logam yang berkarat. Seorang blaster rawan
terhadap bahaya gangguan kesehatan pernapasan. Maka yang dibutuhkan adalah
peralatan yang menunjang masalah pernapasan tersebut, seperti dust masker;
respirator dan cartridge. Cartridge berfungsi sebagai obat penetral bantuan
pernafasan pada saat menggunakan respirator.

4. Operator yang menjalankan semua peralatan bergerak. Baik kendaraan bergerak


maupun mesin yang mempunyai motor penggerak. Operator biasanya rawan
terhadap potensi bahaya kebisingan (buzzy area). Sehingga yang dibutuhkan oleh
operator selain safety glasses juga alat pelindung telinga atau ear plug. Ada beberapa
jenis ear plug yang didesain sesuai kebutuhan operator. Seperti ear plug yang standar
(masa pakai 3 bulanan), disposable ear plug (sekali pakai). Lalu ada juga ear muff
yang dapat melindungi hingga sekian decibel derajat kebisingan.

5. Painter yang bekerja melakukan pengecatan (painting). Semua fungsi panca indera
pada seorang painter wajib dilindungi. Dari mata, hidung, mulut dan kulit. Seorang
painter membutuhkan face shield pula yang dilengkapi dengan plastic film ataupun
plastic painting untuk menghindari pengembunan pada safety glasses yang
dikenakan. Otomatis painter pasti juga memerlukan safety glasses. Selain itu yang
dibutuhkan juga adalah dust masker, serta respirator lengkap dengan sepasang
cartridgenya. Satu lagi yang dibutuhkan seorang painter adalah disposable
overall (baju kerja sekali pakai) untuk menghindari kontak langsung antara kulit dan
material yang digunakan untuk mengecat. Bisa berupa cat, tiner, maupun zinc dan
chrome yang kadang-kadang terkandung di dalam cat.

6. Electrician atau pekerja di bidang kelistrikan. Dalam menunaikan tugasnya selain


dibantu tool-tool khusus seorang pekerja listrik, maka alat keselamatan kerja atau
alat pelindung diri yang dibutuhkan adalah safety glasses dan sarung tangan khusus
yang dapat meredam sengatan listrik. Serta sepatu safety dari karet untuk mencegah
adanya kontak pendek arus listrik yang besar kemungkinannya terjadi.

N. Pagar Pengaman

Pagar pengaman sementara dibuat dengan persyaratan sebagai berikut lain

a. Tinggi Pagar pengaman dibuat setinggi 2,60 meter, dari muka tanah.
b. Tiang pagar pengaman menggunakan kolom praktis 11x11 cm, dengan tulangan
410, dan beugle 8-15 yang dipasang dengan jarak antar tiang maximum 2,50
meter, dan di tanam pada tanah sedalam 0,70 meter
c. Pengaku/pegangan dinding kearah horisontal dipasang 4 (empat) jalur dengan besi
hollow ukuran 40x40x0,5 mm
d. Penutup pagar pengaman dipakai GRC ukuran 1220 x 2440 x 9 mm, dipasang
vertikal.

O. Administrasi Dan Dokumentasi

Sebelum kegiatan pembongkaran bangunan existing dikerjakan kontraktor wajib membuat


FOTO 0% dan laporan wajib dibuat dan melaporkan setiap kegiatan yang berkenaan dengan
pelaksanaan pekerjaan, yaitu data Administrasi proyek berupa;
1. Laporan Harian
2. Laporan Mingguan
3. Backup Data, Shop Drawing
4. Foto Dokumentasi Pekerjaan ( 0 %, 50 % dan 100 % )
5. Asbuilt Drawing
PEKERJAAN TANAH & PONDASI

A. Pekerjaan Galian Tanah


Semua pekerjaan galian tanah pondasi dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja dan tanah
kelebihannya harus digunakan untuk urugan kembali atau untuk mengurug site dan peilnya
belum sesuai dengan yang ditentukan dalam gambar rencana.

1. Galian Tanah biasa (Common Soil)


Pekerjaan galian tanah biasa adalah berupa penggalian dengan Jenis material yang
termasuk didalam kategori tanah (common soil) meliputi semua residual soil yang
umumnya disebut "tanah", tanah liat (clay), lanau (silt), pasir, kerikil, cobble, deposit
alami sirtu sampai kedalaman 3.0 m dan boulder lepas yang volume butirannya kurang
dari 1 m3. (Presentase batu kurang dari 60 %).

2. Galian Tanah Cadas


Galian tanah yang mencakup tanah batuan cadas, bongkaran pondasi / landasan steger
jembatan, gorong – gorong, tembok penahan, Apron (Lantai Dam) atau konstruksi –
konstruksi lain dengan penggalian / pembongkaran dapat menggunakan peralatan
dengan tenaga mesin atau peralatan lain yang disetujui Direksi

3. Galian Tanah Berbatu


Galian berbatu mencakup galian pasir berbatu dengan diameter butiran pasir dan batu
beraneka ragam, mempunyai komposisi lepas dari butiran satu dengan yang lainnya
sehingga mudah digaruk dengan jenis alat gali tertentu (Traktor / Buldozer).

4. Galian Lumpur / Humus.


Galian tanah yang mencakup galian lubang pondasi dan alur selokan / saluran sehingga
mencapai lapisan tanah dasar yang baik, keras atau yang mempunyai daya dukung
untuk dapat memikul beban konstruksi diatasnya.
B. Pekerjaan Urugan Tanah Kembali dan Tanah Subur
Urugan Tanah ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari direksi. Pemadatan lapis
demi lapis dari tanah urugan kembali ini harus menggunakan stamper.Tanah untuk urugan
kembali ini adalah tanah yang bersih dari kotoran dan biji-bijian yang dapat tumbuh dan
mendapat persetujuan direksi

Gambar Pekerjaan Urugan Tanah Kembali dan Urugan Tanah subur dengan Stamper

C. Pekerjaan Urugan Sirtu


Urugan pasir dan batu digunakan pada galian lumpur sehingga sirtu dapat mempercepat
pengeringan spesifikasi sirtu sesuai dengan rencana.

D. Pekerjaan Urugan Pasir Di Bawah Pondasi


Spesifikasi pekerjaan yang telah ditentetukan dengan ketebalan 5cm. Urugan pasir
harus disiram dengan air sehingga mencapai yang dikehendaki/padat.Pasir laut tidak boleh
digunakan untuk urugan dibawah pondasi, bawah lantai dan urugan pasir lainnya. Pasir pasang
dari jenis yang kasar dapat dipakai sebagai pasir urug.

Gambar Pekerjaan Urugan Pasir Di Bawah Pondasi


E. Pekerjaan Urugan Pasir Di Bawah Lantai

Spesifikasi pekerjaan yang telah ditentetukan dengan ketebalan 5cm. Urugan pasir harus
disiram dengan air sehingga mencapai yang dikehendaki/padat.Pasir laut tidak boleh digunakan
untuk urugan dibawah pondasi, bawah lantai dan urugan pasir lainnya. Pasir pasang dari jenis
yang kasar dapat dipakai sebagai pasir urug.

Gambar Pekerjaan Urugan Pasir Di Bawah Lanta


PEKERJAAN PONDASI
A. Pasangan Batu Kali

Pasangan Batu Kali 1:5 ini dipasang antara kolom dan kolom sebatas sloof dengan
menggunakan concrete mixer, kereta dorong, ember, cangkul dan sekop. Metode
pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali mengikuti beberapa tahap, yaitu yang pertama adalah
tahap persiapan. Dimana pada proses persiapan ini, pelaksana melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasangan batu kali.
 Approval material yang akan digunakan.
 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain: batu kali, semen PC, pasir pasang, air, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain: theodolith, waterpass, meteran, benang, selang air, dll.

Setelah tahap persiapan selesai, maka tahap berikutnya yang dilaksanakan dilapangan adalah tahap
pekerjaan pengukuran dengan mengikuti proses sebagai berikut:

 Sebelum pekerjaan pemasangan pasangan batu kali dimulai, terlebih dahulu dilakukan pengukuran
dengan menggunakan theodolith untuk mendapatkan level pasangan batu kali.
 Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna cat.

Apabilan proses persiapan dan pebgukuran telah dilaksanakan, maka tahap selanjutnya adalah
Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali, dengan mengikuti langkah pekerjaan sebagai berikut:

 Gali tanah untuk lubang pasanagan batu kali.


 Pastikan galian tanah untuk pasangan batu kali, ukuran lebar dan kedalaman sudah sesuai rencana.
 Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan batu kali.
 Buat adukan untuk pasangan pondasi batu kali.
 Hamparkan pasir urug dan ratakan.
 Basahi batu kali dengan air telebih dahulu sebelum dipasang.
 Pasang batu aanstamping terllebih dahulu.
 Pasang batu kali di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan adukan yang merata
mengisi rongga-rongga antar batu kali.
 Batu kali disusun sedemikian rupa sehingga pasangan batu kali tidak mudah retak/patah dan
berongga besar.
 Cek elevasi pekerjaan pasangan batu kali apakah sudah sesuai rencana.
 Pekerjaan akhir adalah finish pasangan batu kali dengan plesteran siar.

Demikian metode pelaksanaan pekerjaan pasangan batu kali yang terdiri dari beberapa
tahap yaitu tahap persiapan, tahap pengukuran dan tahap pelaksanaan pekerjaan fisik dilapangan.

Gambar Pemasangan Batu Kali


B. Pekerjaan Pasangan Batu Kosong

Tahap persiapan

1. Pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank


2. Pembersihan lokasi pekerjaan
3. Pengadaan bahan material pekerjaan pasangan batu seperti batu, pasir, dan semen ke
lokasi pekerjaan. Bahan yang digunakan harus sesuai dengan yang disyaratkan.
4. Bahan material ditempatkan tidak jauh dan mudah dijangkau dari lokasi pekerjaan.
5. Jika diperlukan perlu disiapkan tempat penyimpanan khusus untuk bahan tau material,
terutama untuk bahan semen agar penyimpanan semen dapat dilakukan dengan benar.

Tahap pelaksanaan

1. Pembuatan galian untuk pasangan batu sesuai dengan yang ditunjukkan oleh gambar
rencana. Pekerjaan dapat dilakukan secara manual atau menggunakan alat berat untuk
menggali seperti excavator.
2. Dasar galian dibuat rata dan diberi landasan dari adukan semen dengan pasir setebal
minimal 3 cm sebelum meletakkan batu pada lapisan yang pertama.
3. Batu dengan ukuran yang besar diletakkan pada lapisan dasar atau lapisan yang pertama dan
pada sudut sudut dari pasangan batu tersebut.
4. Batu dipasang dengan muka terpanjang secara mendatar dan untuk muka batu yang
tampak atau berada paling luar dipasang sejajar dengan muka dinding batu yang
terpasang.
5. Batu yang digunakan dibersihkan dan dibasahi sampai merata selama beberapa saat agar air
dapat meresap
6. Setiap rongga atau celah antar batu diisi dengan bahan adukan dari semen dan pasir
sesuai dengan komposisi campuran yang ditentukan. Bahan adukan atau mortar dapat
disiapkan menggunakan alat concrete mixer atau secara manual. Untuk mengetahui jumlah
kebutuhan pasir dan semen anda dapat mengunjungi artikel lain mengenai cara mengetahui
jumlah kebutuhan batu, pasir, dan semen untuk pasangan batu.
7. Setiap 2 meter dari panjang pasangan batu dibuat lubang sulingan. Kecuali ditentukan
lain oleh gambar atau direksi pekerjaan. Lubang sulingan dapat dibuat dengan memasang pipa
pvc yang berdiameter 50 mm.
8. Setiap sambungan antar batu pada permukaan dikerjakan hampir rata dengan permukaan
pekerjaan tetapi tidak menutup permukaan batu
Tahap pekerjaan akhir / finishing

1. Pembersihan lokasi pekerjaan dari sisa sisa material pelaksanaan.


2. Jika diperlukan permukaan pasangan batu dapat diberi lapisan acian untuk memperhalus
permukaan dari pasangan batu.

C. Pekerjaan Pondasi Pile Cap & Bore Pile 30 cm K-250

Pekerjaan ini pada pondasi menerus digali disesuaikan dengan gambar dan dikerjakan
dengan alat bore Pile kemudian untuk pekerjaan bore pile dimulai, dikerjakan dengan
tahapan menentukan titik-titik yang akan dibor, untuk pengeboran dibutuhkan 6 orang
pekerja dan 2 orang tukang bor ini untuk 1 titik Pile Cap dengan waktu pengeboran dan cor
24 hari untuk tiga titik (Pile cap).

- Pekerjaan Pengeboran selesai dilanjutkan dengan urug pasir dan dipadatkan, lanjut
dengan latai kerja, steel besi file cap dan pengecoran.
- Untuk semua pembesian dikerjakan pada minggu kedua, mengingat waktu pelaksanaan
- Untuk begisting mulai fabrikasi pada minggu kedua, mengingat waktu pelaksanaan
- Pengecoran kolom pada minggu ketiga harus sudah dimulai mengingat waktu
pelaksanaan
- Untuk pengecoran, pembesian, begisting, pile cap diperlukan tenaga/grup yang terdiri
dari tukang besi 3 orang, tukang begisting 4 orang, pekerja 6 orang.
- Beton cor mendatangkan dengan ready mix dengan waktu 3 minggu hari kerja
- Pekerjaan pondasi, sloof, kolom, Pile Cap telah selesai
- Pekerjaan peninggian lantai urugan pasir cor lantai kerja akan dimulai dengan waktu 4
minggu dengan alat dump truck 3 unit, truck 2 unit.
- Mengingat lahan urug dalam bangunan dikerjakan secara manual melibatkan pekerja
6orang dengan waktu 6 hari kalender.
D. Pekerjaan Poer Pondasi
Begisting pondasi dibuat sebagai acuan pembentukan dimensi beton pondasi yang
diinginkan sesuai gambar, bekisting pondasi ini menggunakan multiplek tebal 9 mm dan diberi
tembiring usuk 4/6 & stut menggunakan kayu 4/6 cm dengan ketentuan sebegai berikut:

Gambar Poer Pondasi


 Bekisting akan dibuat dan dipasang sesuai dengan bentuk, ukuran dan posisi seperti yang
disyratkan pada gambar
 Bekisting harus cukup kuat untuk memikul tekanan atau beban yang diakibatkan ol eh beton
basah, beban pelaksanaan dan beban-beban lainnya
 Bekisting harus cukup kaku (stabil) artinya harus dapat menghasilkan bentuk yang tetap bag
struktur beton sesuai yang direncanakan
 Perencanaan bekisting harus didasarkan oleh kemudahan pemasangan, kemudahan
pembongkaran, kecepatan pemasangan dan biaya yang efisien.
 Sambungan bekisting harus baik sehingga tidak rusk/bocor pada saat pelaksanaan pengecoran
dan juga tidak merusak beton
 Bahan bekisting harus terbuat dari bahan yang tidak menyerap air semen dan juga tidak
merusak beton Pemasangan bekisting harus benar-benar sesuai dengan gambar rencana
baik secara vertical maupun horizontal dan disetujui oleh direksi dan konsultan pengawas.

E. Pekerjaan Benang Sudut


Pekerjaan merapikan sudut atau tepi pekerjaan agar lurus dan rapi, pekerjaan ini
sangatlah penting dalam suatu pekerjaan konstruksi dimana pekerjaan ini merupakan acuan
agar hasil, ketepatan, kelurusan setiap item pekerjaan. Misalnya pekerjaan pemasangan
pondasi, pemasangan keramik dan yang lainnya.

Gambar Pekerjaan Benang Sudut


PEKERJAAN BETON

A. Pekerjaan Pondasi Telapak


Pekerjaan Pondasi Telapak (Foot Plate) Menggunakan beton K-250 dan disesuaikan dengan RAB
dan spesifikasi yang telah ditentukan dan mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas/direksi
B. Pekerjaan beton Sloof
Pekerjaan slof menggunakan mutu beton sesuai spek yang dilakukan setelah pasangan pondasi
bored file dengan spesifikasi diameter 30cm dan menggunakan beton k-250 semua dikerjakan dengan
pemasangan pembesian dan begesting terlebih dahulu sebelum dicor.

Gambar Beton Sloop

C. Pekerjaan Beton Lantai Kerja


Pekerjaan beton rabat bawah lantai dilaksanakan dengan campuran beton readymix BO atau
readymix (tergantung persyaratan dari pihak perencana atau direksi). Rabat beton lantai kerja biasa
diperhitungkan dalam sataun m3 atau dapat juga dalam m2.
Rabat beton lantai kerja biasa ada diantara urugan pasir urug dan pondasi serta sloof beton bertulang.
Fungsi dari lantai kerja adalah untuk memudahkan pekerja berdiri (tidak kotor dan becek), sebagai
cetakan atau bekisting beton pada sisi bawah yang bersifat permanen, sebagai perata permukaan dan
penstabil permukaan dan sebagai penahan kelembaban/rembesan air. Selain itu dengan menggunakan
beton lantai kerja pada saat pelaksanaan pekerjaan pembesian pondasi akan dapat dilaksanakan
dengan kondisi yang lebih bersih / tidak kotor oleh tanah.

D. Pekerjaan Beton Kolom Praktis


Pekerjaan pengecoran kolom menggunakan beton mutu K- 250 sesuai spek dilakukan setelah
dipasang begesting dan pembesian kolom dilakukan dengan system manual cor dan menggunakan
beton.

Gambar Beton Kolom

E. Pekerjaan Beton Kolom


 Pekerjaan beton kolom lantai 1 (satu)
Pekerjaan ini sudah bisa dimulai dengan setel pembesian kolom dan pemasangan begisting,
setelah selsai dicek direksi dan konsultan pangawas, mulai untuk di cor. Dengan menggunakan
alat concrete mixer, concrete vibrator, kereta dorong, ember, sekop dan cangkul.
 Pekerjaan kolom sudah selesai, dimulailah pemasangan begisting balok dan setel besi
balok dan dimulai dengan pemsangan floor deck untuk lantai dua.
 Floor deck ini menggunakan alat scaffolding kayu balok 6/12 dan susuk 4/6 atau 5/7
dalam waktu dua minggu harus sudah dicor.

 Pekerjaan beton kolom lantai 2 (dua)


Sudah Bisa dimulai dengan pasang perancah dan tembiring begisting untuk kolom-
kolom ini memerlukan waktu mengingan posisi di lantai dua.
 Untuk pemasangan besi beton lantai 2 langsung bisa dimulai dikarenakan fabrikasinya
sudah mulai pada minggu ke dua.
 Setelah pembesian kolom lantai 2 selesai dan sudah diperiksa oleh direksi dan
konsultan pengawas dan mendapatkan ijin, mulailah dengan pengecoran.
 Untuk pengecoran digunakan alat-alat seperti concrete mixer, concrete vibrator, kereta
dorong, ember, sekop, cangkul. Untuk kolom juga membuat benda uji untuk 5 m3
beton 1(satu) set dengan ukuran 15x15x15
 Setelah kolom semua sudah dicor besi, besi balok mulai disetel (dirakit) ini
memerlukan waktu yang cukup lama karena posisinya diatas.
 Setelah pembesian selesai diperiksa oleh direksi dan konsultan pengawas mulailah
begisting di pasang di setel setalah diperksa oleh direksi dan konsultan pengawas alat
yang digunakan sama dengan cor kolom lantai 1.
 Setelah pembesian selesai diperiksa oleh direksi dan konsultan pengawas mulailah
begisting di pasang di setel setalah diperksa oleh direksi dan konsultan pengawas alat
yang digunakan sama dengan cor kolom lantai 2.

F. Pekerjaan Beton Balok


Balok beton adalah beton bertulang merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai dudukan
lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan
yang akan menerima beban-beban diatasnya. Beton balok yang dibuat pada kegiatan ini menggunakan
beton readymix dengan mutu beton K-250.
G. Pekerjaan Plat Beton
Plat beton (dak beton) adalah beton bertulang, yang fungsinya sebagai lantai pada bangunan
bertingkat.yang dicor menggunakan pompa dan molen beton ready mix sesuai dengan mutu beton dan
spek sesuai dengan RAB. Plat Beton menggunakan mutu K-250.
H. Pekerjaan Ring
Pekerjaan ring ini menggunakan mutu beton spesifikasi sesuai dengan rencana.

I. Pembesian
Dalam pekerjaan pembesian digunakan spek sesuai RAB atau sesuai dengan anjuran direksi dan
konsultan pengawas.

J. Pekerjaan Bekisting
1. Pengertian bekisting
Bekisting ialah acuan suatu konstruksi sementara yang di dalamnya atau di atasnya dapat di
stel baja tulangan dan sebagai wadah dari adukan beton yang dicorkan sesuai dengan bentuk
yang kita dikehendaki.
2. Syarat bekisting
a. Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting seperti balok kayu tidak patah ketika
menerima beban yang bekerja.
b. Syarat Kekakuan, yaitu bagaimana meterial bekisting tidak mengalami perubahan bentuk
/ deformasi yang berarti, sehingga tidak membuat struktur sia-sia.
c. Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan tiang/perancah tidak runtuh tiba-
tiba akibat gaya yang bekerja.
d. Ekonomis
e. Kokoh dan kuat
f. Mudah dipasang dan dibongkar
g. Tidak bocor memenuhi persyaratan permukaan
a. Mampu menahan gaya horizontal
PEKERJAAN PASANGAN

A. Pekerjaan Pasangan Dinding Bata Merah


Bahan:
Batu bata (bata merah), Batu bata merah (dari tanah liat) yang digunakan adalah produksi dalam negeri
eks Jatiwangi atau setaraf dari kualitas yang baik dengan uk. 5x10,5x22 cm (standar) melalui pembakaran
yang sempurna. Dengan kondisi batu bata berwarna merah merata, keras dan tidak mudah patah,
memiliki sudut runcing dan rata, tanpa cacat atau mengandung kotoran. Batu Bata yang akan
digunakan di ajukan terlebih dahulu kepada direksi atau pengawas lapangan. Adukan; Adukan
terdiri dari semen, pasir dan air dipakai untuk pemasangan dinding batu bata, dengan komposisi
adukan adalah 1 pc: 5 pasir ditambah kapur untuk dinding biasa, dan untuk pasangan bata kedap
air komposisi adukan adalah 1 pc: 3 ps Beton Bertulang; Beton bertulang dibuat untuk rangka
penguat dinding bata, untuk sloof, kolom praktis dan ring balok

Pekerjaan pasangan bata

Langkah Kerja:

Mempersiapkan Bahan-bahan yang digunakan danperalatan yang dibutuhkan beserta


kelengkapannya. Membuat acuan vertikal dan horizontal menggunakan benang yang dikaitkan
dengan kayu yang cukup kuat dan tegak lurus Batu bata yang akan dipasang direndam atau dibasahi
hingga jenuh air Diberikan angkur untuk pemasangan dinding bata yang menempel pada kolom
Dipasang bertahap dengan menggunakan adukan sebagai spesinya sesuai persyaratannya.
Untuk dinding yang kedap air menggunakan adukan 1 : 2 dan untuk pasangan bata merah yang
lainnya menggunakan adukan 1 : 5.
B. Pekerjaan Plesteran & Acian

Persiapan

Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan plesteran dan acian.
Approval material yang akan digunakan.
Persiapan lahan kerja.
Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir pasang dan air.
Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, meteran, unting-unting, jidar, raskam,
benang, kertas gosok, dll.

Pelaksanaan pekerjaan plesteran dan acian

Plesteran biasa menggunakan adukan 1 PC : 5Psr dan plesteran transram menggunakan aduka
1PC : 3Psr. Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus terhadap
lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang. Tentuikan dahulu titik/jalur
pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring
terlebih dahulu pada permukaan dinding bata untuk menghindarkan keretakan. Buat adukan untuk
plesteran dinding bata. Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alat
bantu unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium. Lekatkan adukan plesteran pada
permukaan dinding sekityarnya, kemudian ratakan dengan raskam dan jidar. Perataan plesteran
dengan acuan kepalaan yang telah dibuat. Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran
sudah kering (cukup umur). Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk
memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen, permukaan acian
sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok.
PEKERJAAN KERAMIK

A. Pekerjaan Pasangan Keramik Asia Tile atau


Roman

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pemasangan keramik penutup keramik meliputi, pengadaan material keramik
(penutup lantai), pemasangan keramik dan perapihan hasil pekerjaan.

2. Persiapan Pekerjaan
1) Mengirim program kerja (workplan) termasuk metoda kerja, schedule, perlatan, personil
kerja dan gambar kerja yang akan digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan
sebelum pekerjaan
2) Mengajukan permohonan penggunaan bahan material kermaik kepada direksi.
3) Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam sebelum tanggal
dilakukannya pelaksanaan pekerjaan

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pasangan Keramik Penutup


Lantai

3. Uraian Pekerjaan
- Permukaan yang akan dipasang lantai keramik harus rata dan meiliki lantai kerja baik berupa
LC atau urugan pasir.
- Selanjunya langkah awal pemasangan keramik pembuatan garis bantu (marking) sebagai
pedoman pemesangan keramik.
- Pemasangan keramik sebagai star point pertama pemasangan diawali dari sudut dinding
pintu untuk menyesuai pasangan antara ruangan. Lalu dilakukan tarik benang arah x dan y
serta memasangnya secara berbaris sebagai patokan.
- Posisi garis nat antara lantai dengan nat dinding dibuat sama ketemu sejajar.
- Pemasangan keramik dengan menggunakan mortar perekat dan memukul dengan palu
karet dan mengecek permukaan keramik dengan menggunakan waterpass.
- Perapihan hasil pekerjaan.

4. Kebutuhan Bahan, Peralatan dan Tenaga


Bahan
• Keramik lantai : Sesuai degan Spesifkasi (Uk Variasi)
• Pasir pasang : jenis pasir pasang yang kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah
• Semen : semen portland
• Semen warna : pewarna
• Air : air bersih bebas dari unsur minyak

Perlatan
• Alat Tukang
• Concrate Mixer
• Meteran / Waterpass

Tenaga
• Pekerja
• Tukang
• Kepala Tukang
• Mandor

5. Analisa K3
- Aspek K3 Memasang Rambu Peringatan
• Rambu Perinagatan :

“HATI-HATI DAERAH WAJIB MENGGUNAKAN APD”

Menggunakan Alat Pelindungan diri ( APD )


• Sarung Tangan
• Helm
• Sepatu Safety
PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA
Bahan

a. Kayu Kamfer,
b. Daun pintu Panil Kamfer
c. Daun jendela kaca 5mm dengan bingkai kayu kamfer
Pelaksanaan
Type - type dari pintu dan jendela.
Type daun pintu dan jendela sesuai dengan gambar kerja.
Kunci dan Penggantung (Dekson kecuali disebutkan lain dalam gambar maupaun RAB
).
a. Sebelum mengadakan pembelian untuk perlengkapan pintu ini, Pemborong
harus mengajukan contoh - contohnya untuk mendapatkan persetujuan
Direksi.
b. Semua kunci tanam harus terpasang dengan baik, kuat dan rapi pada daun
pintu dan terpasang 90 cm diatas lantai atau sesuai dengan petunjuk Direksi.
c. Engsel - engsel minimal dipasang 2 buah untuk pintu playwood dan 3 buah
untuk pintu panil atau diperhitungkan agar masing - masing engsel memikul
beban tidak lebih dari 20 kg.
Pemasangan Kusen
a. Semua kayu harus dikerjakan dengan rapi, bagian yang nampak harus diserut
dan diamplas halus.
b. Semua kusen harus mempunyai alur, dan diberi angker besi diameter 10 mm
tiap jarak vertikal 60 cm, dan dicor ke tembok dengan adukan 1 pc : 2 ps : 3
kr.
c. Semua kusen harus menempel pada beton yang sudah jadi maka harus dipakai
fischer dengan sekrup kuningan.
d. Untuk mencegah gangguan rayap, maka bagian kayu yang menempel pada
dinding dan lantai harus dimenie.
e. Selama pekerjaan berlangsung, kusen - kusen harus dilindungi dari benturan-
benturan benda keras. Kerusakan atau cat -cat harus diganti oleh Pemborong
dengan biaya sendiri.
f. Pegangan kunci dipasang sesuai dengan gambar. Kalau tidak disebutkan lain,
maka tinggi pegangan kunci adalah 90 cm dari lantai.
g. Rangka kayu tidak boleh disambung bertepatan dengan penanaman badan
pengunci.

Hasil Akhir Yang Dikehendaki


Bentuk dan letak pintu sesuai dengan gambar.
Tidak ada bagian - bagian atau sudut-sudut yang cacat.
Kusen - kusen terpasang dengan kuat pada tembok.
Daun tidak terpuntir dan dapat dibuka atau ditutup dengan lancar.
Kunci - kunci, penggantung dapat dipergunakan dengan lancar dan baik.
Penyelesaian bersih dan merata.
PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG / ENGSEL

1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi semua pekerjaan, peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan kunci dan
alat penggantung lengkap dengan accessoriesnya seperti tercanturn di dalam gambar.
2. Bahan-bahan
a. Kunci 2 (dua) slag harus berkotak baja dengan finish akan ditentukan kemudian,
baut-baut dan ungkitnya harus dari kuningan. Tiap kuncl harus mempunyai 3 anak kunci
yang berselaput nikel dijadikan satu dengan ring dari kawat baja.
b. Type-type kunci harus sesuai dengan fungsi ruangannya
c. Engsel dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun pintu dengan
menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan engselnya, jumlah
engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu. Tiap
engsel memikul beban maksimum 20 kg.
3. Jenis Kunci
Kunci pintu dipakai Dekkson.
4. Pelaksanaan
a. semua kunci, engsel harus dilindungi dan dibungkus plastik atau tempat aslinya setelah
dicoba. Pemasangan dilakukan setelah bangunan selesai dicat.
b. Sekrup-sekrup harus cocok dengan barang yang dipasang, jangan memukul sekrup,
cara. pengokohan hanya diputar sampai ujung. Sekrup yang rusak waktu dipasang harus
dicabut kembali dan diganti
c. Engsel untuk pintu kayu dipasang 30 cm dari tepi atas dan bawah, sedangkan engsel
ketiga dipasang di tengah-tengah
d. Semua kunci tanam harus terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu dipasang
setinggi 90 cm dari lantal atau sesuai gambar.
Setelah daun pintu / daun jendela beserta accesoriesnya sudah selesai dipasang, maka
daun pintu dan daun jendela tersebut dilindungi, agar tidak rusak/cacat akibat benturan..

Gambar Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela Gambar Kunci, engsel dan
kait angin
PEKERJAAN BAJA DAN PENUTUP ATAP

RANGKA ATAP

A.Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya termasuk pengangkutan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan ini
sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik.
 Meliputi pemasangan seluruh rangka atap baja ringan, bubungan dan pekerjaan
perlengkapanyang diperlukan dalam pekerjaan ini sesuai detail yang
disebutkan/ditunjukan dalam gambar
B.Persyaratan Bahan
 Bahan untuk kuda - kuda menggunakan kontruksi baja ringan UK-75 dengan ukuran
sesuai gambar
C.Syarat-syarat Pelaksanaan
 Konstruksi baja ringan harus dikerjakan oleh tenaga Profesional atau tenaga kerja yang
sudah bersertifikat pada konstruksi baja, dengan menunjukkan sertifikat resmi.
 Konstruksi baja ringan dirancang hanya berupa system struktur kuda kuda langsung
diikuti dengan reng dari baja tanpa gording dan kaso / usuk.
 Semua penggunaan aksesories seperti baut reng, baut lisplank dan dinabold Ø 10 – 65
harus memakai pedoman dari pabrik yang memproduksi baja ringan.
 Untuk menghindari salah potong material/ batakong baja, pengerjaan atau pemotongan
dilakukan di lapangan agar sesuai dengan ukuran yang ada dilapangan.
 Sebelum dilakukan pemasangan baja, semua bahan ditest pembebanan terlebih dahulu
dan dilaporkan kepada direksi.
 Sebelum pemasangan agar menunjukkan perhitungan struktur dan shop drawing kepada
direksi / konsultan pengawas.

PEKERJAAN PLAFOND GYPSUM RANGKA HOLLOW

A.Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat
bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang
baik.
 Pekerjaan ini dipasang meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukan dalam
gambar.

B.Persyaratan Bahan
 Bahan :
Dari bahan gypsum tebal mininmal 9 mm, produk Jaya Board atau dari merk lain yang
disetujui Konsultan Pengawas.
 Pola pasang :
Sesuai dengan yang ditunjukan dalam gambar atau atas petunjuk Konsultan pengawas
 Rangka Holow (anti karat galvalum) ukuran :
- Profil balok induk 2/4 galvalum
- Profil balok anak 4/4 galvalum
- Penggantung galvalum
- Atau bahan lain atas petunjuk dan persetujuan Direks.
C.Persyaratan Pelaksanaan
 Bahan – bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh
– contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas.
 Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis operatif dari
pabrik sebagai informasi bagi konsultan pengawas.
 Material lain yang tidak terdapat pada daftar diatas, tetapi diperlukan untuk penyelesaian
/ penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan
harus disetujui Konsultan Pengawas / Pengawas.
 Semua di dalam gambar adalah ukuran jadi ( finish ).
 Pada Pekerjaan langit – langit ini perlu diperhatikan adanya pekerjaan lsin yang dalam
pelaksanaannya sangat erat hubungannya dengan pekerjaan langit – langit ini.
 Sebelum dilaksanakan pemasangan langit – olangit, pekerjaan lain yang terletak diatas
langit – langit harus sudah terpasng.
 Harus diperhatikan terhadap disiplin lain diantaranya pekerjaan electrikal dan
perlengkapan instalasi yang diperlukan. Bila pekerjaan – pekerjaan tersebut di atas tidak
tercantum gambar rencana langit – langit harus diteliti terlebih dahulu pada gambar –
gambar instalasi yang lain ( EL, PL, AC dan lain – lain ). Untuk detail pemasngan harus
konsultasi dengan Konsultan Pengawas / Pengawas.
 Balok induk rangka plafond maksimum dipasang dengan jarak 60 cm
 Jarak balok – balok rangka plafond disesuaikan dengan pemasangan penutupnya.
 Rangka plafond harus digantung dengan baik dan kokoh pada kuda – kuda di atasnya
 Sistem sambunga harus cukup kuat, naat pada sambungan gypsum harus rapat kemudian
baut – baut dan naat dipoles dengan cornis agar samar dan terlihat rata.
 Bidang pemasngan langit – langit harus rata / water pas, dan yang miring harus sesuai
detail gambar.
 Hasil Pelaksanan pekerjaan harus betul – betul rapih dan sempurna.

Gambar Pekerjaan Plafond Gambar Atap rangka baja


PEKERJAAN ATAP GENTENG

A.Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya termasuk pengangkutan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan ini
sehingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik.
 Meliputi pemasangan seluruh penutup atap dari genteng, bubungan dan pekerjaan
perlengkapanyang diperlukan dalam pekerjaan ini sesuai detail yang
disebutkan/ditunjukan dalam gambar

B.Persyaratan Bahan
 Bahan atap genteng Kodok Goodyear
 Bahan bubungan dengan Genteng Kodok Goodyear yang sama dengan bahan genteng
penutup atap yang digunakan / dipasang sesuai yang ditunjukan dalam gambar detail,
dipasang dengan adukan 1 PC : 3 pasir.

C.Syarat – syarat Pelaksanaan


 Bahan – bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh – contohnya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan Persetujuannya.
 Sebelum dikerjakan, semua hbahan harus ditunjukan kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapat persetujuan. Material yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.
 Jika dipandang perlu diadakan penukaran / penggantian maka bahan – bahan penggantian
harus disetujui Konsultan Pengawas yang berdasarkan contoh yang diajukan Kontraktor.
 Kecuali peralatan / bahan yang tampak pada gambar, Kontraktor tidak diperkenankan
untuk memasang bahan lain tanpa persetujuan Konsultan Pengawas.
 Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada kelainan /
perbedaan di tempat itu, sebel;um kelalaian / perbedaan tersebut terselesaikan.
 Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi
selama masa pelaksanaan dan massa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan
tersebut bukan disebabkan oleh tindakan Pemberi Tugas.
 Hasil pemasangan genteng harus merupakan suatu bidang yang rata, landai dengan
kemiringan sesuai detail gambar, jalur – jalur genteng harus lurus, rapih dan tidak bocor
/ tampyas.

PEKERJAAN LISPLANK KAYU KAMPER

A.Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat
bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
baik dan sempurna.
 Pekerjaan lisplank kayu kamper termasuk peralatan bantunya sesuai detail yang
dinyatakan / ditunjukan dalam gambar.

B.Persyaratan Bahan
 Bahan untuk rangka daun jendela dari kayu kamper yang telah dikeringkan dan telah
diawetkan, kelas kuat II dan kelas awet II.
 Rangka Lisplank menggunakan Baja Ringan C80 75 Galvalume 0.75 mm dan screw
semua bahan diatas bebas dari cacat, lurus, kering dan kuat.
C.Syarat – syarat Pelaksanaan
 Sebelum melaksanaan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar –
gambar yang ada dan kondisi di lapangan termasuk mempelajari bentuk, pola, layout /
penempatan, cara pemasangan, dan detail – detail sesuai gambar.
 Sebelum pemasangan, penimbunan / penyimpanan bahan di tempat pekerjaan harus
ditempatkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca
langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
 Semua bshsn tampak harus rata, lurus dan siku – siku satu sama lain ssisi – sisinya dan
dilapangan sudajh dalam keadaan siap untuk penyetelan / pemasangan, kecuali bila
ditentukan lain.
 Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi. Pemasangan rata /
waterpas pada sisi atas pasang, rapi, lurus, sama tinggi dan kuat terpasang.
 Sambungan harus rapi, rapat dan lurus.
 Kayu semen lisplank tidak diperkenankan dipulas dengan cat, vernis, meni atau finishing
lainnya sebelum diperiksa dan diteliti oleh Konsultan Pengawas.
 Setelah terpasang perlu diberi pelindung terhadap benturan dan pengotoran dari akibat
pelaksanaan pekerjaan lain.
PEKERJAAN CAT DAN POLITUR

PEKERJAAN PENGECATAN DINDING/PLAFOND

A.Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat – alat
bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan, hingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Meliputi pengecatan dinding dalam (interior), dinding luar (exterior) dan pengecatan
plafond serta seluruh detail yang ditunjukan / disebutkan dalam gambar.

B.Persyaratan Bahan
- Semua bahan cat yang digunakan adalah : Produk dulux weathershield untuk dinding
dan partisi, sedangkan untuk plafon dipakai produk catilac, atau vinile
C.Syarat – syarat Pelaksanaan
 Bahan – bahan yang dipergunakan, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh – contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
 Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis operatip dari
pabrik dan contoh percobaan warna cat kepada Konsultan Pengawas.
 Sebelum pengecatan dimulai, permukaan bidang pengecatan harus rata, kering dan bersih
dari segala kotoran, minyak dan debu.
 Tembok dalam (interior) dan plafond siap dicat setelah diplamur terlebih dahulu.
Sebelum plafond diplamur, permukaan pengecatan harus bebas dari retak-retak dan
lubang – lubang yang terjadi akibat pelaksanaan dasn setelah disetujui Konsultan
Pengawas.
 Lapisan plamuur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang rata.
 Sesudah selama 3 (tiga) hari plamuran dilakukan dan percobaan warna sudah disetujui
Konsultan Pengawas, bidang plamuur diamplas dengan amplas besi yang halus No.00,
kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih.
 Pengecatan tembok luar (exterior) tidak menggunakan plamur, bidang pengecatan
tembok luar siap dicat setelah dilakukan pekerjaan acian selesai dan telah mengalami
penmgeringan selama 3 (tiga) hari, atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
 Selanjutnya pengecatan dilakukan dengan menggunakan roller. Untuk permukaan
dimana pemakaian roller tidak memungkinkan, dipakai kuas yang baik / halus.
 Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda-benda
dan pengaruh pekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam.
PEKERJAAN POLITUR

A.Lingkup Pekerjaan
 Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, penyediaan tenaga kerja,
peralatan dan alat- alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
sehingga dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik
 Pekerjaan politur dilakukan sebagai finishing permukaan kusen, daun pintu, jendela kaca
dan ventilasi panil serta seluruh detail sesuai yang disebutkan/ditunjukan dalam gambar.

B.Syarat – syarat Bahan


 Bahan finishing kayu semen : Dari produk MOWILEX
 Bahan finishing kayu bingkirai : Dari produk PROPAN
 Pengisian pori-pori : Wood Filler SH-113
 Cat akhir kayu semen : Mowilex 503
 Cat akhir kayu bingkirai : Propan P01
 Pengencer : Air
 Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus meemnuhi ketentuan – ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan pada PUBI 1982 pasal 54 dan NI-4.

C.Syarat – syarat Pelaksanaan


 Semua bidang pengecatan harus betuk – betul rata, tidak terdapat cacat ( retak, lubang
dan pecah – pecah).
 Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada bidang
pengecatan tersebut.
 Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran – kotoran lain yang
dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan.
 Bagian – bagian yang diisyaratkan sebelum dilakukan pengecatan awal/dasar ( khususnya
pada bidang yang berdekatan dengan bidang yang akan di politur) harus ditutup dengan
bahan cellotape khusus sampai berakhirnya pekerjaan polituran.
 Seluruh bidang yang akan dipolitur sebelum dilapisi dengan wood filler harus diamplas
terlebih dahulu dengan amplas no 180 searah dengan serat kayu untuk menghilangkan
debu, kotoran dan bulu kayu.
 Setelah bersih dari debu, kotoran dan bulu kayu dilanjutkan dengan wood filler SH – 113
untuk menghilangkan pori-pori kayu.
 Selanjutnya setelah wood filler kering dilakukan kembali pengampelasan dengan amplas
no. 240 searah dengan serat kayu.
 Dilanjutkan dengan pewarnaan dengan menggunakan wood stain WS – 162 B, warna
ditentukan kemudian atau sesuai dengan petunjuk Konsultan pengawas
 Setelah proses wood stain kering dilanjutkan dengan proses base coat/cat dasar dengan
melamine sanding sealer MSS – 123, setelah proses ini kering dilanjutkan dengan
pengamplasan kembali dengan amplas no. 400.
 Selanjutnya proses cat akhir/top coat dengan melamine lack ML – 131 type clear dof.
 Contoh bahan yang digunakan harus lengkap label pabrik pembuatannya.
 Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standar untuk
pemeriksaan/penerimaan bahan yang dikirim oleh Kontraktor ketempat pekerjaan.
 Percobaan – percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan dimulai/dilakukan,
serta pengerjaan sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang disyaratkan oleh pabrik yang
bersangkutan.
 Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola textur merata, tidak terdapat noda-noda pada
permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan –
pekerjaan lain.
 Kontraktor harus bertanggungjawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan dan
perawatan/keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
 Bila terjadi ketidak sempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan, Kontraktor harus
memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya tambahan
biaya.
 Kontraktor harus menggunakan tenaga – tenaga kerja terampil/berpengalaman dalam
pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan
yang baik dan sempurna.

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

Pekerjaan ini meliputi pentanahan ground listrik, pawer panel dan pemasangan lampu sesuai
rencana.
A. LISTRIK
Instalasi yang terpasang dianggap selesai 100% apabila sudah mendapatkan
SLO (Sertifikat Layak Operasi) dari PLN.

Pemasangan Titik Lampu Menggunakan Pipa


PVC Listrik 5/6” / 3/4” dengan pemasangan sistem inbow/tanam atau OB / luar sesuai
dengan kebutuhan. Kecuali disebutkan lain dalam gambar, kabel yang digunakan adalah
type NYY 4 x 10 mm², NYY 3 x 2,5 mm², NYM 3 x
2,5 mm2 dengan merk setara Supreme dan kabel tersebut sudah LMK atau persetujuan
PLN dengan sistem semua kabel–kabel masuk dalam pipa. Khusus pemasangan tanam
menggunakan inbow dos sebagai pemegang sakelar. Sakelar yang digunakan sesuai
dengan kebutuhan dan diharapkan hindari penggunaan sakelar lebih dari 1 titik lampu.
Untuk fitting yang digunakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk sakelar dan fitting setara
Broco / produksi dalam negeri.

Pemasangan Titik Stop Kontak

Menggunakan pipa PVC listrik 5/8” / 3/4”, Kecuali disebutkan lain dalam
gambar kabel-kabel yang digunakan adalah NYM 3 x 2,5 mm² atau NYA 3 x 2,5
mm². Dan instalasi tersebut agar masuk dalam pipa. Cara pemasangan ada pemasangan
inbow / tanam dan OB / luar. Khusus untuk pemasangan tanam menggunakan inbow
dos sebagai pemegang stop kontak. Penggunaan stop kontak sesuai dengan
kebutuhan. Stop kontak yang digunakan adalah setara Clipsal.

Pemasangan Sekering / Panel

Ada sistem sekering kast, ada yang sistem pemakaian MCB sesuai dengan kebutuhan.
Penggunaan Kabel NYM, NYY dan NYA dengan ukuran sesuai dengan beban / watt
yang diperlukan dan kabel tersebut sudah dengan merk LMK atau sudah persetujuan
PLN.
Pemasangannya ada sistem tanam dan luar. Untuk pemasangannya diusahakan pada
tempat yang strategis mudah dijangkau terhindar dari kelembaban hujan.

NO MATERIAL MERK/KUALITAS TYPE


PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1 Instalasi Penerangan
- Pipa Conduit Clipsal High Impact
- Kabel Supreme NYM 3 x 2,5 mm
2 Instalasi Stop Kontak
- Pipa Conduit Clipsal High Impact
- Kabel Supreme NYM 3 x 2,5 mm

3 Kabel Power / Fedder Supreme NYFGBY, NYY

4 Switch, Socket Outlet Clipsal Clipsal E 2000

5 Lampu Philips
6 Panel Schneder Schneder
• MCCB : Merlin Gerin (Compact NS Lengkap)
• MCB : Merlin Gerin ( NC45)
• Contactor : Mithsubisi
• Pilot lamp/indicator lamp 220 V ( kuning, merah , hijau )
• Voltmeter 0-500V
• Ampere meter 0-500
• Travo Arus/CT
• Selector Volt 7 position
• Wiring Material
• CU bars + accessories
• Grounding BC 25 mm < 5 Ohm

Gambar Instalasi Listr


SISTEM PENANGKAL PETIR
A.Bahan
- Blitzem diameter 1" + tiang GIV dia 1" tinggi 1,5 mm
- BC 70 mm2 + conduit 20 mm
- Grounding sistem BC 70 max 4 ohm
- Semua peralatan system penangkal petir beserta accessorisnya yang akan
dipasang harus mendapat persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas
Teknis
B Teknis Pemasangan
- Penangkap petir dipasang pada puncak murda (sebagai head terminal) di
hubungkan dengan kabel penyalur Bar copper conduktor (BC- 70) di
selubungi dengan pipa Galvanis. Pada bagian ujung bawah pipa Galvanis
dengan nok ( bubungan ) di lapisi dengan timah marset, sedangkan ujung
atas pipa galvanis dengan head terminal dibungkus dengan fiber glass.
- Kabel penyalur ( BC 70 ) dibungkus dengan pipa conduit ( PVC 5/8” )
diklem pada kuda-kuda sedemikian rupa dengan jarak 30 cm sehingga
terpasang rapi. Pada belokan agar menggunakan pipa konduit pvc
fleksibel.
- Pada bagian permukaan pentanahan dibuatkan bak kontrol dengan
ukuran 30 x 30 cm atau sesuai gambar rencana.
- Hubungan antara ujung pentanahan ( Copper plate ) dengan kabel
penyalur ( BC 70 ) memakai bout yang dilas ( connection with welded
bolt).
- Sistem pentanahan ditanam kedalam tanah dari bak kontrol sampai
kedalaman 6 meter atau telah ketemu air tanah.
- Tahanan pentanahan ( resistance grounding) yang disyaratkan tidak
lebih dari ( R < 3 ohm)
PEKERJAAN SANITAIR

Lingkup Pekerjan
 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan – bahan, peralatan dan alat –
alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
 Pekerjaan sanitair ini dipasang pada Ruang Toilet / Kamar Mandi / WC serta seluruh
detail yang dinyatakan / ditunjukan dalam gambar.

Persyaratan Bahan

- Clooset Jongkok, Kran Air, Floor Drain Stainless dan Tempat Sabun menggunakan merk Toto
 Semua material harus memenuhi ukuran, standar dan mudah didapat di pasaran,
kecuali bila ditentukan lain.
 Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya, sesuai
standar / peralatan dari pabrik yang bersangkutan.

Syarat – syarat Pelaksanaan


Untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut Pemborong harus :

 Mengadakan bahan-bahan dan semua peralatan instalasi lengkap dengan alat–alat


penerima berupa kran-kran dan peralatan lain yang ditunjukkan dalam gambar.
 Pemborong harus mempelajari dan memahami gambar dan uraian kerja ini serta harus
mengadakan koordinasi dengan bagian pekerjaan lainnya untuk menghin dari
terjadinya saling mengganggu.
 Gambar-gambar perencana tidak dimaksudkan untuk menunjukkan semua pipa,
fittings, katup-katup dan fixtures secara terinci.
 Semua bagian tersebut, walaupun tidak digambarkan dan disebut secara spesifik harus
disediakan oleh Pemborong apabila diperlukan, agar didapat instalasi yang lengkap
dan bekerja dengan baik sesuai dengan syarat-syarat untuk pekerjaan plumbing serta
memuaskan Direksi.
 Pelaksanaan pekerjaan harus direncanakan dengan baik, pembongkaran-
pembongkaran bagian bangunan hanya diperkenankan setelah Pemborong menerima
ijin tertulis dari Direksi.
 Pemborong harus membuat gambar detail, agar diketahui dengan tepat letak dan
ukuran lubang-lubang pada dinding dan lantai untuk penembusan pipa.

Syarat – syarat Teknis Pelaksanaan


Bahan dan perlengkapan.

- Standar pipa PVC yang digunakan sesuai SNI 06-0084-1987 dan SII .Pipa yang
ditawarkan harus buatan pabrik yang sudah mendapat ijin untuk penggunaan SII yang
dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian. Setiap pipa harus mempunyai tanda/cap,
pada bagian luar yang menunjukkan diameter nominal, kelas, nama pabrik pembuat,
trademark dan tanggal pembuatannya. Setiap pipa mempunyai ketebalan menurut
kelasnya dan merata, baik pada ujung maupun bagian tengah pipa. Bila dilapangan
terdapat barang yang tidak memenuhi standar dalam kelasnya maka Rekanan dapat
dikenakan sangsi untuk mengganti seluruhnya barang yang telah dikirim dan segala
biaya ditanggung rekanan sendiri.
- Kelas pipa PVC beserta fittingnya yang digunakan adalah S12.5 yang mempunyai
tekanan kerja tidak lebih kecil dari 8 kgs/cm2, dengan panjang effektive 4 s/d 6 meter
sesuai dengan standart “ WAVIN ”. Kelas yang telah ditentukan tak dapat diganti
dengan kelas yang lebih rendah mutunya, walaupun mendapat jaminan dari pabrik.
Bila kualitas pipa menurut pandangan direksi meragukan, maka Direksi berhak
memerintahkan rekanan melakukan uji kualitas di laboratorium yang disaksikan
langsung oleh Direksi ataupun pemimpin kegiatan. Hasil uji tersebut harus dituangkan
dalam berita acara dan ditanda tangani oleh direksi.Semua biaya pengujian menjadi
tanggung jawab Rekanan.
- Bila tidak disebutkan lain dalam uraian pekerjaan, pipa PVC terdiri dari sambungan
Solven Cement ( SC ) menggunakan lem standart Pabrik.
- Standart pipa GWI/Galvanis yang dipakai mempunyai diameter nominal, diameter
luar, tebal dinding harus sesuai dengan yang disyaratkan dalam uraian ( SNI, SII,
ASTM ).
- Pipa GWI yang dipakai adalah kelas Medium ( 10 K ) yang mempunyai tekanan kerja
minimum 12.5 kgs/cm2.
- Khusus untuk pipa air bersih yang berhubungan dengan water heather menggunakan
pipa PE Rifeng.
- Sambungan yang dipergunakan adalah dengan sistem screw joint (ulir), atau
disesuaikan dengan kondisi sambungan. Harga penawaran yang diajukan sudah
termasuk perlengkapannya, seperti mur, baut, ring dan gasket/packing.
- Semua pipa beserta perlengkapan penyambungan adalah dalam kondisi baru dan siap
pakai ( tidak dibenarkan menggunakan barang bekas ).
- Valve ( kran) yang ditawarkan adalah ball valve khusus untuk tekanan kerja yang tidak
lebih kecil dari 10 bar (10 K) dan Kitz asli atau sesuai dengan permintaan. Harga
penawaran setiap macam valve harus sudah termasuk dengan kelengkapannya
masing-masing ( set ) , include dengan upah kerja pemasangan. Bila kualitas valve
yang dipakai meragukan, maka DireksiTeknis berhak merekomendasikan kepada
rekanan untuk mengganti dengan jenis serta kualitas yang telah memenuhi standar dan
teruji pemakaiannya.

Pengujian dan flusing


- Pipa yang telah dipasang harus ditest diuji/pada setiap sambungannya untuk diketahui
apakah penyambungan pipa sudah dilakukan dengan sempurna.
- Pengetesan pipa dilaksanakan harus dengan sepengetahuan dan disaksikan oleh
direksi Tenis. Pengetesan ulang harus dilaksanakan kembali bila hasil pengetesan
belum mendapat persetujuan direksi proyek.
- Bila tidak ditentukan lain, maka semua biaya yang timbul akibat pekerjaan pengetesan
ini menjadi tanggung jawab rekanan.
- Pengetesan pipa harus dilakukan dengan tekanan kerja minimal 3 bar pipa air bersih
interior gedung, dan pipa air bersih yang berada diluar (ekterior) gedung dengan
tekanan 8 bar yang ditunjukkan pada jarum manometer, dan apabila selama 1(satu)
jam tekanan tidak berubah atau turun, test dinyatakan berhasil dan dapat diterima.
- Sebelum dilaksanakan pengujian semua udara harus dikeluarkan dari dalam pipa
dengan cara mengisi pipa dengan air sampai penuh. Bila pada jalur pipa yang diuji
tidak terdapat valve pembuangan udara (air valve) rekanan dapat memasang kran
pembuang udara pada tempat yang disetujui direksi proyek. Setelah udara habis
terbuang dari dalam pipa, keran pembuang udara dapat dituup rapat-rapat dan
kemudian pengujian dapat dilakukan.
- Saat-saat dilaksanakan pengujian, semua keran-keran harus dalam keadaan
tertutup.Lama pengujian dilaksanakan minimum 60 menit.
- Pipa dan perlengkapan lain yang rusak harus diganti dengan yang baru. Penambalan
dengan bahan apapun tidak diperkenankan.
- Rekanan harus mencuci semua pipa yang sudah selesai dipasang.
- Air yang dipakai untuk mencuci pipa tersebut adalah air bersih (portable)
yang di setujui direksi proyek. Pengurasan dilaksanakan mulai dari ujung pipa yang
sudah dipasang dan dibuang kesaluran-saluran drainage, secara berangsur-angsur
segala kotoran-kotoran yang ada didalam pipa dibersihkan.
 Kontraktor wajib melaksanakan pembersihan akhir terhadap lokasi pekerjaan.

Gambar Pemipaan air bersih Gambar Pemipaan air buangan/kotor


PEKERJAAN SOUND SYSTEM LANTAI 1 , 2 , DAN 3

Pengadaan dan pemasangan instalasi kabel sound sistem mempergunakan kabel NYYHy 2
x 1,5 mm2 dalam pelindung konduit high impact Ø 20 mm warna hitam lengkap dengan
asesoris dan alat bantu yang diperlukan hingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan
Pasangan Ceiling Speaker Type (3W)

PEKERJAAN DETECTOR LANTAI 1 , 2 , DAN 3


Pengadaan dan pemasangan smoke detector tipe standalone, loud 85 dB, include battery untuk lantai
1 dan pemasangan Smoke Detector

PEKERJAAN FIRE EXTINGUIZER

Berikut ini definisi pengertian dari Fire Extinguisher yang umumnya di Indonesia disebut
sebagai Alat Pemadam Kebakaran. Fire Extinguisher atau dibaca “fire ex·tin·guish·er”
merupakan pemadam api portabel yang dapat mengeluarkan air, busa, gas, dan media lainnya
yang mampu untuk memadamkan api penyebab dari kebakaran. Untuk Proyek ini
menggunakan Apar Dry Powder 3Kg

PEKERJAAN TEMPELAN STYLE BALI


Bahan

Pasangan Bata Press

a. Semua bahan yang digunakan harus mempunyai kualitas I dan ketebalan bata press
4,5cm cm.
b. Tempat, bentuk dan ukuran pekerjaan style Bali sesuai dengan gambar rencana.

Cara pelaksanaan
a. Sebelum pekerjaan style Bali dilaksanakan, khususnya untuk pekerjaan yang mempunyai
bentuk – bentuk khusus, pemborong harus membuat gambar kerja disertai dengan
rencana pelaksanaannya. Pekerjaan style Bali dapat dilaksanakan
setelah gambar dan rencana pelaksanaannya mendapat persetujuan direksi.
Biaya untuk membuat gambar dan rencana pelaksanaan menjadi tanggung jawab
kontraktor.
b. Pemasangan paras direkatkan dengan semen, sehingga pasangannya menjadi kuat dan
tidak mudah lepas.

Hasil Akhir Yang Dikehendaki


a. Semua pasangan harus kuat, rapi, bersih, dan sesuai dengan gambar kerja baik bentuk
maupun ukurannya.
b. Air semen atau bahan lainnya yang digunakan untuk perekat pasangan tidak boleh
kelihatan dari luar.
c. Pekerjaan style Bali dapat dinyatakan selesai setelah disetujui oleh Direksi.
-
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
Kontraktor akan menyiapkan rambu-rambu disekitar area dan membuat pagar
pengaman agar orang-orang selain pekerja akan lebih berhati-hati atau tidak memasuki area
proyek. Kontraktor akan menyediakan perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) berupa Helm,
Rompi dan Sepatu yang digunakan untuk pekerja yang berguna untuk mengurangi
kecelakaan/dampak dari kejadian-kejadian diluar perkiraan. Penggunaan Alat Pelindung Diri
(APD) akan disesuaikan dengan pekerjaan yang sedang dikerjakan. Misalnya untuk pekerjaan
diketinggian, mutlak harus menggunakan perancah, lantai kerja (platform), papan tepi, tangga
kerja, pagar pelindung tepi, serta alat pelindung diri (APD) yang sesaui antara lain helm dan
sabuk keselamatan agar pekerja terlindung dari bahaya jatuh. Untuk pekerjaan saluran
galian tanah berpasir yang mudah longsor dengankedalaman 1,5 meter atau lebih, mutlak
haru menggunakan turap dan tangga akses bagi pekerja untuk naik/turun. Selain itu pada
Direksi Keet juga disiapkan kotak P3K bilamana tenaga mendapat kecelakaan dengan efek
ringan sehingga mendapatkan pertolongan lebih cepat.

Contoh Alat Pelindung Diri


PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR
Pada saat semua Item pekerjaan selesai dikerjakan harus dilakukan pembersihan akhir
lokasi proyek (Clean Construction). Pembersihan meliputi pemindahan material bekas
pekerjaan, pengecekan pekerjaan akhir, pengecekan mutu bangunan dan kelengkapan Item -ite
m pekerjaan sesuai dengan daftar kerja yang terdapat di dalam RAB.

PEMELIHARAAN
Dalam masa pemeliharaan 365 (Tiga Ratus Enam Puluh Lima) hari kalender kita masih
mempunyai kewajiban untuk mengadakan perbaikan – perbaikan dan penyempurnaan –
penyempurnaan terhadap kekurangan atau kerusakan yang terjadi selama dalam masa
pemeliharaan dengan jangka waktu yang telah ditentukan dalam dokumen lelang.

Demikian metode pelaksanaan pekerjaan ini kami buat secara garis besarnya untuk dapat
dipergunakan dengan semestinya.

Mangupura, 11 Juni 2019


CV. GRIYA MANDIRI TEKNIK

PUTU IRA PRAMESTI WIRANINGSIH


Direktur

Anda mungkin juga menyukai