Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 4 :

1. Nimara Kanza K (20170420126)


2. Reza Ros Damayanti (20170420207)
3. Lisdi Valentin P (20170420296)
4. Fitra Yudha Imawan (20170420315)

1. As a manager of a virtual team, what team characteristics would you be especially


concerned
about so that the team’s work would be exceptional?

Jawab :

 Setiap anggota tim memiliki kecerdasan emosional


 Kolaborasi antara introvert dan extrovert
 Setiap anggota tim saling berbagi dan memahami tujuan
 bersama
 Memiliki waktu untuk ber-humor-ria
 Mereka berkomunikasi secara proaktif
 Kepemimpinan yang kuat sebagai fondasinya.

2. Why are some group and team members willing to socially loaf on work assignments?

Jawab :
 Output Equity. Pemalasan sosial terjadi karena anggota kelompok beranggapan
bahwa anggota kelompok cenderung bermalas-malasan sehingga mereka mengira
teman sekelompok mereka juga bermalas-malasan.Akibatnya,mereka pun
bermalas-malasan supaya sama.
 Evaluation Apprehension. Pemalasan sosial terjadi karean identitas individu
menjadi tersamar (anonim) ketikas berada dalam kelompok.
 Matcing to Standard. Pemalasan sosial terjadi karena tidak tersedia standar yang
jelas untuk membandingkan performa individu

3. Describe a team you are or have been a member of. What type of team was it, and why
was the team formed?

Jawab :
Saya pernah menjadi bagian dari tim desain grafis, dimana tim tersebut masuk
kedalam Tim Kerja Virtual, dimana jenis tim ini menggunakan teknologi komputer untuk
menyatukan anggota-anggota yang terpisah secara fisk guna mencapai tujuan bersama.
Tim ini bertugas untuk memberikan solusi dan memecahkan masalah yang timbul dalam
ruang lingkup tertentu dalam masyarakat. Misalnya, sebuah iklan layanan masyarakat
memiliki ‘tugas’ untuk mengajak masyarakat memerangi bahaya narkoba. Maka desainnya
pun harus dibuat sekomunikatif mungkin dan mudah dipahami dari tampilan visualnya.

4. Explain the Five-Stage Model of Group Formation

Jawab :

1. Forming (pembentukan)

Tahap ini menyajikan waktu dimana kemlompok baru mulai berkumpul dan digambarkan
dengan kecemasan dan ketidakpastian. Anggota berhati-hati dengan perilaku mereka,
yang didorong oleh keinginan mereka untuk diterima oleh semua anggota kelompok.
Konflik, kontrovesrsi, kesalahpahaman dan pendapat pribadi dihindari meskipun anggota
mulai membentuk kesan satu sama lain dan mendapatkan pemahaman tentang apa yang
akan dilakukan kelompok bersama-sama
Pada tahap ini, anggota kelompok belajar apa yang harus dikerjakan, bagaimana
kelompok akan beroperasi, apa yang diharapkan, dan apa yang dapat diterima.
2. Storming (penyerbuan)

Tahap penyerbuan/penyerangan adalah dimana perselisihan dan persaingan berada pada


titik terbesarnya karena sekarang anggota kelompok memiliki pemahaman tentang
pekerjaan dan perasaan kepemilikan umum terhadap kelompok serta anggota kelompok.
Ini adalah tahap dimana kelompok yang mendominasi muncul, sementara anggota yang
kurang konfrontatif tinggal di zona nyaman mereka.
3. Norming

Pada tahap ini grup menjadi menyenangkan dan menyenangkan. Interaksi kelompok jauh
lebih mudah, lebih kooperatif, dan produktif, dengan pertimbangan memberi dan
menerima, komunikasi terbuka, ikatan dan saling menghormati. Jika ada perselisihan atau
gangguan, itu relative mudah untuk diselesaikan dan kelompok kembali ke jalurnya.
4. Performing

Pada tahap ini, semangat kerja tinggi karena anggota kelompok secara aktif mengakui
bakat, keterampilan, dan pengalaman yang diberikan setiap anggota kepada kelompok.
Rasa memiliki dri terbentuk dan kelompok tetap fokus pada tujuan dan sasaran
kelompok. Anggota bersifat fleksibel, saling bergantung, dan saling percaya.
5. Adjourning

Tahap ini, proyek akan segera berakhir dan anggota tim bergerak kea rah yang berbeda,
tahap ini melihat tim dari perspektif penanganan tim melalui empat tahap pertumbuhan
tim yang asli.

Anda mungkin juga menyukai